Kepulauan Derawan Dengan Keindahan Tak Ternilai

download Kepulauan Derawan Dengan Keindahan Tak Ternilai

of 13

Transcript of Kepulauan Derawan Dengan Keindahan Tak Ternilai

Kepulauan Derawan dengan Keindahan tak Ternilai

Kepulauan Derawan dengan Keindahan tak Ternilai

Di tahun 2014 saya ingin sekali untuk lebih untuk melakukan banyak perjalanan bertema wisdom (wisata domestik). Secara tiba-tiba hati ini ingin sekali melihat keindahan pemberian Yang Maha Kuasa kepada tanah air kita tercinta ini. Awal mulanya memang saya mempunyai rencana untuk mengunjungi Karimun Jawa pada akhir Maret ini. Akan tetapi kemarin saya diajak untuk mengunjungi Kepulauan Derawan di Kalimantan.

Mungkin nama daerah ini cukup asing bagi anda semua. Karena tidak banyak yang bertanya pada saya terhadap status saya yang bertuliskan "@Derawan". Saya memulai wisata bahari bersama dengan rekan-rekan dekat pada 12 Maret lalu. Kami menaiki pesawat ke Tarakan. Setelah melakukan perjalanan selama hampir 3 jam tibalah kita di Bandara Juata Tarakan. Sebuah bandara yang relatif kecil tetapi memiliki suasana penyambutan yang hangat. Semakin tak sabar hati ini segera melanjutkan perjalanan. Dari Bandara cuma memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk menuju ke pelabuhan. Di situ kita menaiki Speed Dive Boat.

Sebuah boat yang tidak begitu besar membawa kami melaju dengan cukup cepat. Sejak awal saya sudah mendapatkan sesuatu yang berbeda dari apa yang saya ekspektasi dan pikirkan. Sejauh ini saya banyak mendengar tentang Pulau Derawan. Yang ternyata di sana merupakan sebuah kepulauan dan banyak sekali pulau di sana. Mulai Pulau Panjang, Si Mamah, Derawan, Maratua, Kakaban, Sangalaki dan lain-lain. Dan di sini terdapat 2 pulau Konservasi yakni Kakaban dan Sangalaki. Memang tidak semua bisa menjadi tempat wisata hanya Derawan, Maratua, Kakaban dan sangalaki yang menjadi objek wisata yang menarik.

Untuk menjangkau Derawan dapat dilakukan dengan 2 cara. Yang pertama melalui Tarakan dengan menggunakan ferry kecil atau speed boat. Untuk lama perjalanan bergantung pada kapal yang digunakan. Dan pada umumnya berjarak 3-4 jam. Apabila anda ingin mencari opsi lain dapat dilakukan melalui pelabuhan Tanjung Batu di Berau. Dari airport Berau menuju ke Tanjung Batu berjarak sekitar 2 jam. untuk Ferry atau speed boat berjarak 1-2 jam.

Sebelum saya membahas satu per satu tentang pulau-pulau. Ada beberapa hal yang ingin saya ingatkan bagi anda semua bila ingin mengunjungi pulau-pulau ini.

1. Menyiapkan kartu telepon dengan provider telkomsel

2. Menyiapkan sunblock dengan SPF yang tinggi

3. Menyiapkan Aloe Vera after burn

4. Jaket atau wind breaker untuk di speed boat

DerawanPada pertama saya akan membahas tentang Derawan. Sebuah pulau yang ukurannya relatif cukup besar. Dengan tingkat kepadatan penghuni yang tinggi. Di Derawan sendiri terdapat kampung nelayan. Di tempat ini banyak disediakan Resort atau guest house. Mulai yang memiliki fasilitas AC hingga tidak. Memang di tempat ini banyak tersedia warung dan toko kelontong yang menjual banyak makanan dan minuman. Satu hal yang unik di sini banyak kita temui backpacker atau para pecinta snorkeling atau diving yang sudah tinggal hingga berminggu-minggu. Akan tetapi di pulau Derawan ini tidak terdapat spot terbaik untuk diving dan snorkeling. Juga untuk resort-nya juga merupakan resort standar untuk wisata bahari.

Maratua

HYPERLINK "http://4.bp.blogspot.com/-RIm3Y9aG_Zw/UyaA8xU33qI/AAAAAAAAAsY/AK9dATWy-IY/s1600/Derawan41.JPG"

Berjarak sekitar 1 jam dari Pulau Derawan, tempat ini sangat terkenal dengan water villa. Ketika hendak mencapai saya sangat terkagum dengan penataannya. Memang tampak sangat cantik dan luar biasa. Saya sangat terkagum-kagum dengan Negeriku tercinta ini. Villa di Maratua memang dimiliki oleh orang Malaysia. Akan tetapi bila tanpa didukung keindahan alam Indonesia desain villa ini pun tidak akan nampak cantik. Tapi saya merasa benar-benar ilfeel ketika masuk dan bertanya beberapa informasi. Sebuah pelayanan yang sangat asal-asalan dan kemudian saya ingin membeli makanan untuk mengisi perut ini akan tetapi mereka tidak menyiapkan makanan alasannya dikarenakan tidak ada tamu saat ini. LAH... Kami ini apa?? Lalu kalau mau nginap ga makan dong??? Dan untuk melihat-lihat di villa inipun kami dikenakan biaya masuk sebesar 30.000. Tapi memang saya akui tempat ini sungguh tidak kalah dengan Maldives. Sebuah pasir putih lembut dengan pemandangan Water Villa dan air yang jernih. Tetapi sayang tidak ada nuansa yang mendukung. Bila anda tinggal di tempat ini anda akan dikenakan charge bila anda ingin berpindah pulau untuk snorkeling atau diving.

Kakaban

Sebuah pulau besar yang sepintas terlihat dengan mayoritas hutan. Letaknya berdekatan dengan Maratua dan Sangalaki. Tempat ini adalah pulau yang wajib dikunjungi. Di tengah Pulau Kakaban ini terdapat sebuah danau yang terbentuk dari rembesan air tanah dan hujan. Yang menjadi poin utama di Pulau ini adalah Ubur-ubur. Ubur-ubur di Kakaban tidak menyengat dan tidak memiliki racun. Di dunia hanya ada 7 ubur-ubur yang tidak menyengat. Dan hanya ada 2 yang tinggal di danau atau perairan tenang. 1 spesies ini hanya ada di Kakaban dan di Palau Beach. Jumlahnyapun tidak 1 atau dua tapi ribuan. Ubur-ubur ini sebenarnya ubur-ubur biasa pada jaman dulunya. Akan tetapi karena mereka tinggal di habitat yang tidak ada pemangsa atau predator maka mereka tidak lagi menggunakan sengat. Sehingga mereka berevolusi menjadi tidak beracun dan menyengat.

Sangalaki

Saya sengaja meletakkan penjelasan tentang Sangalaki di bagian akhir. Kenapa? Karena inilah the best part of Derawan. Ada pepatah yang mengatakan save the best for last. Hehe... Sebuah pulau yang tergolong paling kecil ini memang terlihat tidak begitu menarik dari kejauhan. Begitu tiba kami disambut dengan sangat hangat dan tidak berlebihan (terkadang saya merasa sambutan dari beberapa hote sangat berlebihan). Hal ini membuat saya merasa di rumah sendiri. Terlebih lagi ini adalah private island dan pada saat itu hanya ada group kami sendiri. Wah sunggu merasa beristirahat di pulau pribadi. Kami mulai melihat kamar dan ada hal yang sangat mengejutkan saya. Spring bed yang digunakan adalah spring bed untuk hotel berkelas bintang 4 dan 5. Tidak salah kami memilih untuk tinggal di pulau ini. Kamipun mulai dihidangkan makanan, makanan yang dihidangkan juga bukan makanan yang seadanya. Sajian yang dihidangkan seperti ikan asam manis, udang goreng mayonaise, ayam kari, di malam terakhir ada BBQ seafood dan yang paling membuat saya berkesan ada Pancake kelas dunia yang dibuat oleh Mas Ugi. Pancake tidak terlalu lembek sehingga gigitannya masih terasa.

Kegiatan di Pulau Sangalakipun sangat menarik banyak hal yang bisa anda lakukan dan tidak bisa ditemui di tempat lainnya. Saya terkagum-kagum dengan satu aktivitas yang bisa dilakukan hanya di Sangalaki yakni berenang dengan Manta ray (Pari Manta). Manta Ray adalah spesies dalam keluarga besar jenis Pari, tapi tipe ini tidak menyengat dan makan plankton. Sehingga mereka tidak akan menabrak kita malah sebaliknya akan menghindar. Di Sangalaki ada area Manta point, Manta Parade dan Manta rest area. Manta Ray memang sudah sangat susah untuk ditemukan. Tapi anda bisa merasakan seolah-olah anda berada di tengah-tengah mereka dan sangat menakjubkan. Saya sebenarnya tidak begitu suka dengan olahraga snorkeling atau diving. Tapi sepulang dari Sangalaki saya jadi jatuh cinta dengan olahraga air yang satu ini

Selain berenang dengan Manta Ray ada juga hal yang menakjubkan hati ini tanpa memerlukan keahlian khusus. Yakni anda dapat melihat matahari terbit dan matahari terbenam di 1 pulau. Bahkan bisa saya katakan di depan jendela kamar. Sungguh luar biasa, karena menurut saya ini sebuah hal yang sulit untuk ditemui. Kecantikan pecahan sinar di moment sunrise dan sunset memang susah digambarkan dengan kata-kata. Lebih baik bisa dilihat dari dokumentasi foto saya di bawah. Biar bisa membayangkan keindahannya.

Pulau Sangalaki merupakan area konservasi, di sini kita dapat menemukan banyak hewan yang dilestarikan. Seperti Biawak, Kepiting Kenari, Burung Maleo dan Penyu. Kita dapat melakukan aktifitas berkeliling hutan sambil melihat sarang burung maleo dan kepiting kenari. Di dalam hutan juga dapat ditemui biawak. Setiap hari di Pulau ini kita dapat melihat banyak sekali penyu naik ke daratan untuk bertelur. Sebuah pemandangan yang sangat jarang kita temui dan setiap hari ratusan anak penyu lahir di Pulau ini. Kita dapat melakukan aktivitas melepas anak penyu di malam hari. Sungguh sebuah kegiatan yang sangat sederhana tapi sangat berkesan bagi saya. Walaupun cukup sedih juga mengetahui bahwa dari 100 anak penyu mungkin hanya 3-5 yang dapat bertahan hidup hingga dewasa. Tempat ini menjadi tempat kelahiran banyak penyu sehingga dari kebiasaan atau sifat penyu yang mana mereka akan kembali untuk bertelur di tempat kelahirannya.