Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

16
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1277/MENKES/SK/XI/2001 DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 530 Direktorat jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas merumuskan dan melaksankan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan Pasal 531 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 530 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. a. Perumusan kebijakan di bidang bina penggunaan obat rasional, farmasi komunitas dan klinik, obat public dan perbekalan kesehatan, serta bina produksi dan distribusi alat kesehatan; b. b. Perumusan standar, norma, pedoman, criteria, dan prosedur di bidang bina penggunaan obat rasional, farmasi komunitas dan klinik, obat public dan perbekalan kesehatan, serta bina produksi dan distribusi alat kesehatan; c. c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; d. d. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 532 Direktorat Jenderal Pelayanan Keframasian dan Alat Kesehatan terdiri dari : a. a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. b. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional; c. c. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik; d. d. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; e. e. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan. Bagian Ketiga Sekretariat Direktorat Jenderal Pasal 533 Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsure di lingkungan Direktorat Jenderal.

description

2

Transcript of Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Page 1: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 1277/MENKES/SK/XI/2001

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 530 Direktorat jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas merumuskan dan melaksankan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan

Pasal 531 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 530 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. a. Perumusan kebijakan di bidang bina penggunaan obat rasional, farmasi komunitas dan

klinik, obat public dan perbekalan kesehatan, serta bina produksi dan distribusi alat kesehatan;

b. b. Perumusan standar, norma, pedoman, criteria, dan prosedur di bidang bina penggunaan obat rasional, farmasi komunitas dan klinik, obat public dan perbekalan kesehatan, serta bina produksi dan distribusi alat kesehatan;

c. c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; d. d. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 532 Direktorat Jenderal Pelayanan Keframasian dan Alat Kesehatan terdiri dari : a. a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. b. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional; c. c. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik; d. d. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; e. e. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan.

Bagian Ketiga

Sekretariat Direktorat Jenderal

Pasal 533 Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsure di lingkungan Direktorat Jenderal.

Page 2: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Pasal 534 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 533 Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, serta penyediaan data dan

informasi; b. b. Pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan, gaji, rumah tangga, perlengkapan

dan kepegawaian; c. c. Pengelolaan urusan keuangan; d. d. Penyiapan bahan urusan hokum, penataan organisasi dan hubungan masyarakat; e. e. Evaluasi dan penyusunan laporan.

Pasal 535 Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari : a. a. Bagian Program dan Informasi; b. b. Bagian Umum dan Kepegawaian; c. c. Bagian Keuangan; d. d. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; e. e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 536 Bagian Program dan Informasi mempunyai tugas melksanakan penyusunan rencana, program, dan anggaran, penyediaan data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan.

Pasal 537 Dalam melaksanakan tugas sebgaimana dimaksud dalam Pasal 536, Bagian Program dan Informasi menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyusunan rencana, program, dan anggaran; b. b. Pengumpulan, pengolahan dan penyediaan data dan informasi; c. c. Evaluasi dan penyusunan laporan.

Pasal 538

Bagian Program dan Informasi terdiri dari : a. a. Subbagian Program; b. b. Subbagian Data dan Informasi; c. c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 539 (1) (1) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana,

program, dan anggaran; (2) (2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan,

serta penyajian data dan informasi; (3) (3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan program.

Pasal 540

Page 3: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan dan kearsipan, rumah tangga serta pengolahan urusan kepegawaian.

Pasal 541 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 540, Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. a. Pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan serta urusan gaji; b. b. Pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; c. c. Pengelolaan urusan kepegawaian.

Pasal 542 Bagian Umum dan Kepegawaian terdiri dari : a. a. Subbagian Tata Usaha dan Gaji; b. b. Subbagian Rumah Tangga; c. c. Subbagian Kepegawaian.

Pasal 543

(1). (1). Subbagian Tata Usaha dan Gaji mempunyai tugas melakukan urusan tata persuratan dan kearsipan serta urusan gaji;

(2) (2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

(3) (3) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebutuhan dan perencanaan pegawai, urusan mutasi pegawai serta pengisian jabatan.

Pasal 544 Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksankan pengelolaan urusan keuangan.

Pasal 545 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 544, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. a. Pelaksanaan urusan anggaran; b. b. Penyiapan bahan pembinaan kebendaharaan; c. c. Pelaksanaan urusan verifikasi dan akuntansi.

Pasal 546 Bagian Keuangan terdiri dari : a. a. Subbagian Anggaran; b. b. Subbagian Perbendaharaan; c. c. Subbagian Verifikasi dan Akuntansi.

Pasal 547

Page 4: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

(1). (1). Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan

anggaran; (2). (2). Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan

kebendaharaan, urusan tata usaha keuangan, tuntutan perbendaharaan dang anti rugi; (3). (3). Subbagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan urusan verifikasi,

pembukuan, dan akuntansi.

Pasal 548 Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan hokum, penataan organisasi, dan hubungan masyarakat.

Pasal 549 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 548, Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan urusan hokum; b. b. Penyiapan bahan penataan dan evaluasi organisasi, jabatan fungsional, serta

ketatalaksanaan; c. c. Pelaksanaan hubungan masyarakat.

Pasal 550

Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat terdiri dari : a. a. Subbagian Hukum; b. b. Subbagian Organisasi; c. c. Subbagian Hubungan Masyarakat.

Pasal 551 (1). (1). Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan hukum. (2). (2). Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penataan dan

evaluasi organisasi, jabatan fungsional, serta ketatalaksanaan. (3). (3). Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan hubungan

masyarakat.

Bagian Keempat

Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional

Pasal 552 Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis dan pengendalian serta evaluasi di bidang penggunaan obat rasional.

Page 5: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Pasal 553

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 552, Direktorat Bina penggunaan Obat Rasional menyelenggarakn fungsi : a. a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penggunaan obat rasional dan obat esensial

nasional; b. b. Penyusunan standar teknis norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang

penggunaan obat rasional dan obat esensial nasional; c. c. Bimbingan teknis danpengendalian di bidang penggunaan obat rasional dan obat

esensial nasional; d. d. Evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penggunaan obat rasional dan obat

esensial nasional; e. e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tanggga Direktorat.

Pasal 554 a. a. Subdirektorat Standarisasi dan Bimbingan Teknis Penggunaan Obat Rasional; b. b. Subdirektorat Promosi Penggunaan Obat Rasional; c. c. Subdirektorat Bina Obat Esensial Nasional; d. d. Subbagian Tata Usaha ; e. e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 555 Subdirektorat Standarisasi dan Bimbingan Teknis Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman , criteria , prosedur dan bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di bidang penggunaan obat rasional

Pasal 556 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 555, Subdirektorat Standarisasi dan Bimbingan Teknis Penggunaan Obat Rasional menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang penggunaan obat rasional b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur

di bidang penggunaan obat rasional c. c. Penyiapan bimbingan teknis dibidang pengunaan obat rasional; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dibidang standarisasi dan

bimbingan teknis penggunaan obat rasional. Pasal 557

Subdirektorat Standaraisasi dan Bimbingan Teknis penggunaan Obat Rasional terdiri dari : a. a. Seksi Standarisasi Penggunaan Obat Rasional b. b. Seksi Bimbingan dan Evaluasi Penggunaan Obat rasional

Pasal 558

Page 6: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

(1). (1). Seksi Standarisasi Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang penggunaan obar rasional

(2). (2). Seksi Bimbingan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan bimbingan, pemantauan dan evaluasi di bidang penggunaan obat rasional.

Pasal 559 Subdirektorat Promosi Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian serta kerjasama di bidang promosi penggunaan obat rasional.

Pasal 560 Dlam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 559, Subdirektorat Promosi penggunaan Obat Rasional menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan perumusankebijakan teknis di bidang promosi penggunaan obat

rasional; b. b. Penyiapan bahan serta pengumpulan dan pengolahan materi promosi penggunaan

oabat rasional; c. c. Penyiapan bahan koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian dan administrasi

pelaksanaan kerjasama di bidang promosi penggunaan obat rasional.

Pasal 561 Subdirektorat Promosi Penggunaan Obat Rasional terdiri dari : a. a. Seksi Materi Promosi Penggunaan Obat Rasional; b. b. Seksi Kerjasama Promosi Penggunaan Obat Rasional.

Pasal 562 (1). (1). Seksi Materi Promosi Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis, serta pengumpulan dan pengolahan materi promosi penggunaan obat rasional.

(2). (2). Seksi Kerjasama Promosi Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta administrasi pelaksanaan kerjasama di bidang promosi penggunaan obar rasional.

Pasal 563 Subdirektorat Bina Obat Esensial Nasional mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma , pedoman , kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan pengendalian serta penyiapan evaluasi di bidang obat esensial nasioanal.

Pasal 564

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 563, Subdirektorat Bina Obat Esensial Nasional menyelenggarakan fungsi:

Page 7: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang obat esensial nasional; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan presedur

di bidang obat esensial nasional; c. c. Penyiapan bimbingan teknis dan pengendalian di bidang obat esensial nasional; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang bina obat esensial

nasional.

Pasal 565 Subdirektorat Bina Obat Esensial Nasional terdiri dari: a. a. Seksi Standarisasi Obat Esensial Nasional; b. b. Seksi Bimbingan dan Evaluasi Obat Esensial Nasional.

Pasal 566 (1). (1). Seksi Standarisasi Obat Esensial Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidan obat esensial nasional.

(2). (2). Seksi Bimbingan dan Evaluasi Obat Esensial Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengendalian serta evaluasi di bidang obat esensial nasional.

(3). Pasal 567

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakuakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Bagian Kelima

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik

Pasal 568 Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis dan pengendalian serta evaluasi di bidang farmasi komunitas dan klinik.

Pasal 569 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 568, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik menyelenggarakan fungsi : a. a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan farmasi komunitas, farmasi klinik,

serta kerjasama profesi; b. b. Penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria, dan prosedur di bidang

pelayanan farmasi komunitas, farmasi klinik, serta kerjasama profesi; c. c. Bimbingan teknis dan pengendalaian di bidang pelayanan farmasi komunitas, farmasi

klinik, serta kerjasama profesi; d. d. Evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan farmasi komunitas, farmasi

klinik, serta kerjasama profesi; e. e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Pasal 570

Page 8: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik terdiri dari : a. a. Subdirektorat Farmasi Komunitas; b. b. Subdirektorat Farmasi Klinik; c. c. Subdirektorat Kerjasama Profesi; d. d. Subbagian Tata Usaha; e. e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 571 Subdirektorat Farmasi Komunitas mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria, prosedur dan bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di Bidang pelayanan farmasi komunitas.

Pasal 572 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 571, Subdirektorat Farmasi Komunitas menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan farmasi komunitas; b. b. Penyiapan bahan penyusunan stanadar teknis, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur

di bidang pelayanan farmasi komunitas; c. c. Penyiapan bimbingan teknis di bidang pelayanan farmasi komunitas; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan teknis di bidang pelayanan farmasi komunitas.

Pasal 573 Subdirektorat Faramasi Komunitas terdiri dari : a. a. Seksi Standarisasi Pelayanan Farmasi Komunitas; b. b. Seksi Bimbingan dan Evaluasi Farmasi Komunitas.

Pasal 574 (1). (1). Seksi Standarisasi Pelayanan Farmasi Komunitas mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang pelayanan farmasi komunitas.

(2). (2). Seksi Bimbingan dan Evaluasi Farmasi Komunitas mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan bimbingan, pemantauan dan evaluasi di bidang pelayanan farmasi komunitas.

Pasal 575

Subdirektorat Farmasi Klinik mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kabijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria, prosedur dan bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di bidang pelayanan farmasi klinik.

Pasal 576 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 575 Subdirektorat Farmasi Klinik menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan farmasi klinik;

Page 9: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang pelayanana farmasi klinik;

c. c. Penyiapan bimbingan teknis di bidang pelayanan farmasi klinik; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan farmasi

klinik. e.

Pasal 577 Subdirektorat Farmasi Klinik terdiri dari : a. a. Seksi Standarisasi Pelayanan Farmasi Klinik; b. b. Seksi Bimbingan dan Evaluasi Farmasi Klinik.

Pasal 578 (1). (1). Seksi Standarisasi Pelayanan Farmasi Klinik mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang pelayanan farmasi klinik.

(2). (2). Seksi Bimbingan dan Evaluasi Farmasi Klinik mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pelayanan farmasi klinik.

Pasal 579 Subdirektorat Kerjasama Profesi mempunyai tugas menyiapkan koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta melaksanakan kerjasama profesi bidang farmasi komunitas dan farmasi klinik.

Pasal 580 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 579, Subdirektorat Kerjasama Profesi menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta kerjasama

profesi di bidang farmasi komunitas; b. b. Penyiapan bahan koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta kerjasama

profesi di bidang farmasi klinik; c. c. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kerjasama di bidang farmasi komunitas dan

farmasi klinik.

Pasal 581 Subdirektorat Kerjasama Profesi terdiridari : a. a. Seksi Kerjasama Farmasi Komunitas; b. b. Seksi Kerjasama Farmasi Klinik.

Pasal 582 (1). (1). Seksi Kerjasama Farmasi Komunitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta kerjasama profesi di bidang farmasi komunitas.

Page 10: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

(2). (2). Seksi Kerjasama Farmasi Klinik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bahan koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta kerjasama profesi di bidang farmasi klinik.

Pasal 583

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Bagian Keenam

Direktora Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

Pasal 584 Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis, penyediaan dan pengelolaan, serta evaluasi di bidang obat public dan perbekalan kesehatan.

Pasal 585 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 584 Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penyediaan dan pengelolaaan obat public untuk

pelayanan kesehatan dasar, serta pengadaan perbekalan kesehatan; b. b. Penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang

penyediaan dan pengelolaan obat publik untuk pelayanan kesehatan dasar, serta pengadaan perbekalan kesehatan;

c. c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Pasal 586 Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari : a. a. Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; b. b. Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; c. c. Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; d. d. Subbagian Tata Usaha; e. e. Kelompom Jabatan Fungsional.

Pasal 587 Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, bimbingan teknis dan pengendalian, serta evaluasi di bidang penyediaan obat public dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 588 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 587, Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penyediaan obat publik dan

perbekalan kesehatan dasar; b. b. Penyiapan bimbingan teknis dan pengendalian di bidang penyediaan obat publik dan

perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar;

Page 11: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

c. c. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penyediaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 589

Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari : a. a. Seksi Perencanaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; b. b. Seksi Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.

Pasal 590 (1). (1). Seksi Perencanaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kabijakan perencanaan penyediaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

(2). (2). Seksi Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan dan perumusan kebijakan pengadaan obat public dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 591 Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kabijakan teknis, dan bimbingan teknis di bidang pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 592 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 591, Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan perumusan kabijakan teknis di bidang pengelolaan obat publik dan

perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur

di bidang pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar;

c. c. Penyiapan bimbingan teknis di bidang pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 593

Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari : a. a. Seksi Standarisasi Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; b. b. Seksi Bimbingan Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.

Pasal 594

(1). (1). Seksi Standarisasi dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas malakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Page 12: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

(2). (2). Seksi Bimbingan Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 595

Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kbijakan penyediaan dan pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 596

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 595, Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan pemantauan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penyediaan

dan pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan; b. b. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penyediaan dan

pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan.

Pasal 597 Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari : a. a. Seksi Pemantauan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; b. b. Seksi Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.

Pasal 598 (1). (1). Seksi Pemantauan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pemantauan pelaksanaan kebijakan penyediaan dan pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan.

(2). (2). Seksi Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyediaan dan pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan.

Pasal 599

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Bagian Ketujuh

Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

Pasal 600 Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standarisasi, dan sertifikasi di bidang bina produksi dan distribusi alat kesehatan.

Pasal 601

Page 13: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 600, Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. a. Perumusan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan

diagnostik dan reagensia, serta perbekalan kesehatan rumah tangga; b. b. Penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang produksi

dan distribusi alat kesehatan diagnostik dan reagensia, serta perbekalan kesehatan rumah tangga;

c. c. Penyiapan sertifikasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan diagnostik dan reagensia, serta perbekalan kesehatan rumah tangga;

d. d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Pasal 602 Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan terdiri dari : a. a. Subdirektorat Alat Kesehatan Elektromedik; b. b. Subdirektorat Alat Kesehatan Non Elektromedik; c. c. Subdirektorat Produk Diagnostik dan Reagensia; d. d. Subdirektorat Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga; e. e. Subbagian Tata Usaha; f. f. Kelompok Jabatan fungsional.

Pasal 603 Subdirektorat Alat Kesehatan Elektromedik mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, sertifikasi, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik.

Pasal 604 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 603, Subdirektorat Alat Kesehatan Elektromedik menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat

kesehatan elektromedik; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur

serta sertifikasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik; c. c. Penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi

alat kesehatan elektromedik; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan

distribusi alat kesehatan elektromedik.

Pasal 605 Subdirektorat Alat Kesehatan Elektromedik terdiri dari : a. a. Seksi Alat Kesehatan Elektromedik Risiko Rendah; b. b. Seksi Alat Kesehatan Elektromedik Risiko Tinggi.

Pasal 606

(1) (1) Seksi Alat Kesehatan Elektromedik Risiko Rendah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kabijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik risiko rendah.

Page 14: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

(2) Seksi Alat Kesehatan Elektromedik Risiko Tinggi mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik risiko tinggi.

Pasal 607

Subdirektorat Alat Kesehatan Non Elektromedik mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria, prosedur, sertifikasi, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik.

Pasal 608 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 607, Subdirektorat Alat Kesehatan Non Elektromedik menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat

kesehatan non elektromedik; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur

serta sertifikasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik; c. c. Penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi

alat kesehatan non elektromedik; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan

distribusi alat kesehatan non elektromedik.

Pasal 609 Subdirektorat Alat Kesehatan Non Elektromedik terdiri dari : a. a. Seksi Alat Kesehatan Non Elektromedik Risiko Rendah; b. b. Seksi Alat Kesehatan Non Elektromedik Risiko Tinggi.

Pasal 610 (1) (1) Seksi Alat Kesehatan Non Elektromedik Risiko Rendah mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kabijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik risiko rendah.

(2) Seksi Alat Kesehatan Non Elektromedik Risiko Tinggi mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik risiko tinggi.

Pasal 611

Subdirektorat Produk Diagnostik dan Reagensia mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, sertifikasi, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produk diagnostik dan reagensia.

Page 15: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Pasal 612 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 611, Subdirektorat Produk Diagnostik dan Reagensia menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produk diagnostik dan

reagensia; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur

di bidang produk diagnostik dan reagensia; c. c. Penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produk diagnostik

dan reagensia; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produk diagnostik

dan reagensia.

Pasal 613 Subdirektorat Produk Diagnostik dan Reagensia terdiri dari : a. a. Seksi Produk Diagnostik; b. b. Seksi Produk Reagensia.

Pasal 614 (1) (1) Seksi Produk Diagnostik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan

kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produk diagnostik;

(2) Seksi Produk Reagensia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan

kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produk reagensia.

Pasal 615

Subdirektorat Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, sertifikasi, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan rumah tangga.

Pasal 616 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 615 Subdirektorat Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi : a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi

perbekalan kesehatan rumah tangga pestisida dan nonpestisida; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur

di bidang produksi dan distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga pestisida dan nonpestisida;

Page 16: Kepmenkes-1277-2001-Dirjen Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

c. c. Penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga pestisida dan nonpestisida;

d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan

distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga pestisida dan nonpestisida.

Pasal 617 Subdirektorat Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga terdiri dari : a. a. Seksi Pestisida; b. b. Seksi Non Pestisida.

Pasal 618 (1) (1) Seksi Pestisida mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan

teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga berkaitan dengan pestisida;

(2) Seksi Non Pestisida mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan

teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluai pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga tidak berkaitan dengan pestisida.

Pasal 619 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.