kepkritis.docx

13
Nama : Imas Adelia Al Burdah Kelas : Reguler A NIM : P272820113014 TRIAGE GAWAT DARURAT A. Pengertian Triage Triase berasal dari bahasa prancis : trier, bahasa inggris : triage dan diturunkan dalam bahasaIndonesia triase yang berarti sortir. Yaituproses khusus memilah pasien berdasar beratnya cederaataupenyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. Kiniistilah tersebut lazimdigunakan untuk menggambarkan suatu konseppengkajian yang cepat dan berfokus dengan suatucara yangmemungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan sertafasilitas yang palingefisien terhadap 100 juta orang yang memerlukanperawatan di UGD setiaptahunnya. (Pusponegoro, 2010). Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yangmemungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisiendengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongandan menetapkan prioritas penanganannya (Kathleen dkk, 2008). Triage adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan tingkat kegawatdaruratantrauma atau penyakit

description

kritis

Transcript of kepkritis.docx

Nama : Imas Adelia Al BurdahKelas : Reguler ANIM : P272820113014

TRIAGE GAWAT DARURAT

A. Pengertian Triage Triaseberasal dari bahasa prancis : trier, bahasa inggris : triage dan diturunkan dalam bahasaIndonesia triase yang berarti sortir. Yaituproses khusus memilah pasien berdasar beratnya cederaataupenyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. Kiniistilah tersebut lazimdigunakan untuk menggambarkan suatu konseppengkajian yang cepat dan berfokus dengan suatucara yangmemungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan sertafasilitas yang palingefisien terhadap 100 juta orang yang memerlukanperawatan di UGD setiaptahunnya.(Pusponegoro, 2010).Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yangmemungkinkan pemanfaatan sumber dayamanusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisiendengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongandan menetapkan prioritas penanganannya (Kathleen dkk, 2008).Triage adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan tingkat kegawatdaruratantrauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yangada.Triage adalah suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat ringannyakondisi klien/kegawatannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam triage, perawat dan doktermempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensisecepatnya yaitu 10 menit.

B. Prinsip dalam pelaksanaan triase :1. Triase seharusnya dilakukan segera dan tepat waktuKemampuan berespon dengan cepat terhadap kemungkinan penyakit yang mengancamkehidupan atau injuri adalah hal yang terpenting di departemen kegawatdaruratan.2. Pengkajian seharusnya adekuat dan akuratIntinya, ketetilian dan keakuratan adalah elemen yang terpenting dalam proses interview.3. Keputusan dibuat berdasarkan pengkajianKeselamatan dan perawatan pasien yang efektif hanya dapat direncanakan bila terdapatinformasi yang adekuat serta data yang akurat.4. Melakukan intervensi berdasarkan keakutan dari kondisiTanggung jawab utama seorangperawat triaseadalah mengkaji secaraakurat seorang pasiendan menetapkan prioritas tindakan untuk pasien tersebut. Hal tersebut termasuk intervensiterapeutik, prosedur diagnostic dan tugas terhadap suatu tempat yang dapat diterima untuk suatupengobatan.5. Tercapainya kepuasan pasien Perawat triase seharusnya memenuhi semua yang ada di atas saat menetapkan hasil secaraserempak dengan pasien Perawat membantu dalam menghindari keterlambatan penanganan yang dapat menyebabkanketerpurukan status kesehatan pada seseorang yang sakit dengan keadaan kritis. Perawat memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarga atau temannya.Time Saving is Life Saving(respon time diusahakan sesingkat mungkin),The Right Patient, toThe Right Place at The Right Time, with The Right Care Provider. Pengambilan keputusan dalam proses triage dilakukan berdasarkan : Ancaman jiwa mematikan dalam hitungan menit Dapat mati dalam hitungan jam Trauma ringan Sudah meninggal(Making the Right Decision A Triage Curriculum, 1995: page 2-3)

C. Tipe Triage Di Rumah SakitTipe 1 : Traffic Director or Non Nursea. Hampir sebagian besar berdasarkan system triageb. Dilakukan oleh petugas yang tak berijasahc. Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa sakitnyad. Tidak ada dokumentasie. Tidak menggunakan protocolTipe 2 : Cek Triage Cepata. Pengkajian cepat dengan melihat yang dilakukan perawat beregristrasi atau dokterb. Termasuk riwayat kesehatan yang berhubungan dengan keluhan utamac. Evaluasi terbatasd. Tujuan untuk meyakinkan bahwa pasien yang lebih serius atau cedera mendapat perawatanpertamaTipe 3 : Comprehensive Triagea. Dilakukan oleh perawat dengan pendidikan yang sesuai dan berpengalamanb. 4 sampai 5 sistem katagoric. Sesuai protocol

Beberapa tipe sistem triagelainnyaa. Traffic DirectorDalam sistem ini, perawat hanya mengidentifikasi keluhan utama dan memilih antara statusmendesak atau tidak mendesak.Tidak ada tes diagnostik permulaan yang diintruksikan dantidak ada evaluasi yang dilakukan sampai tiba waktu pemeriksaan.b. Spot CheckPada sistem ini, perawat mendapatkan keluhan utama bersama dengan data subjektif dan objektifyang terbatas, dan pasien dikategorikan kedalam salah satu dari 3 prioritas pengobatan yaitugawat darurat, mendesak, atau ditunda. Dapat dilakukan beberapa tes diagnostikpendahuluan, dan pasien ditempatkan di area perawatan tertentu atau di ruang tunggu.Tidak adaevaluasi ulang yang direncanakan sampai dilakukan pengobatan.

c. ComprehensiveSistem ini merupakan sistem yang paling maju dengan melibatkan dokter dan perawat dalammenjalankan peran triage.Data dasar yang diperoleh meliputi pendidikan dan kebutuhanpelayanan kesehatan primer, keluhan utama, serta informasi subjektif dan objektif. Tesdiagnostik pendahuluan dilakukan dan pasien ditempatkan di ruang perawatan akut atau ruangtunggu, pasien harus dikaji ulang setiap 15 sampai 60 menit(Iyer, 2004).

D. KLASIFIKASI DAN PENENTUAN PRIORITASBerdasarkan Oman (2008), pengambilan keputusan triage didasarkan pada keluhan utama,riwayat medis, dan data objektif yang mencakup keadaan umum pasien serta hasil pengkajianfisik yang terfokus. Menurut Comprehensive Speciality Standard, ENA tahun 1999, penentuantriase didasarkan pada kebutuhan fisik, tumbuh kembang dan psikososial selain pada factor-faktor yang mempengaruhi akses pelayanankesehatan serta alur pasien lewat sistem pelayanankedaruratan.Hal-hal yang harus dipertimbangkan mencakup setiap gejala ringan yang cenderungberulang atau meningkat keparahannya .Prioritas adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahanyang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul.Beberapa hal yang mendasari klasifikasipasien dalam sistem triage adalah kondisi klien yang meliputi :a. Gawatadalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan yang memerlukanpenanganan dengan cepat dantepatb. Daruratadalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tapi memerlukan penanganancepat dan tepat seperti kegawatanc. Gawat Darurat adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa disebabkan oleh gangguan ABC(A : airway / jalan nafasB : Breathing / pernafasanC ; circulation /sirkulasi pembuluh darahD : disability /kesadaran dan sistem persarafanPasien dengan ganggua A lebih cepat mati dibanding dengan pasien gangguan BPasien dengan gangguan B lebih cepat mati dibanding dengan pasien dengan gangguan CPasien dengan gangguan C lebih cepat mati dibanding dengan pasien dengan gangguan D (Wijaya, 2010).

Berdasarkan prioritas perawatan dapat dibagi menjadi4 klasifikasi :Tabel 1. Klasifikasi

K Keterangan

Gawat darurat (P1)

Keadaan yang mengancam nyawa / adanyagangguan ABC dan perlu tindakan segera,misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran,trauma mayor dengan perdarahan hebat

Gawat tidak darurat (P2)

Keadaan mengancam nyawa tetapi tidakmemerlukan tindakan darurat. Setelahdilakukan diresusitasi maka ditindaklanjutioleh dokter spesialis. Misalnya ; pasien kankertahap lanjut, fraktur, sickle cell dan lainnya

Darurat tidak gawat (P3)

Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapimemerlukan tindakan darurat. Pasien sadar,tidak ada gangguan ABC dan dapat langsungdiberikan terapi definitive. Untuk tindak lanjutdapat ke poliklinik, misalnya laserasi, frakturminor / tertutup, sistitis, otitis media danlainnya

Tidak gawat tidak darurat (P4)

Keadaan tidak mengancam nyawa dan tidakmemerlukan tindakan gawat. Gejala dan tandaklinis ringan / asimptomatis. Misalnya penyakit kulit, batuk, flu, dan sebagainya.

Tabel 2. Klasifikasi berdasarkan Tingkat Prioritas Klasifikasi

K Keterangan

Prioritas I (merah)

Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasidan tindakan bedah segera, mempunyai kesempatanhidup yang besar. Penanganan dan pemindahanbersifatsegerayaitugangguanpadajalannafas,pernafasandansirkulasi.Contohnyasumbatanjalannafas, tension pneumothorak, syok hemoragik, lukaterpotong pada tangan dan kaki, combutio (lukabakar) tingkat II dan III > 25%

Prioritas II (kuning)

Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bilatidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat.Penanganan dan pemindahan bersifat janganterlambat. Contoh: patah tulang besar, combutio(luka bakar) tingkat II dan III < 25 %, trauma thorak /abdomen, laserasi luas, trauma bola mata.

Prioritas III (hijau)

Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlusegera. Penanganan dan pemindahan bersifatterakhir. Contoh luka superficial, luka-luka ringan.

Prioritas 0 (hitam)Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangatparah.Hanyaperluterapisuportif.Contohhentijantung kritis, trauma kepala kritis.Tabel 3.Klasifikasi berdasarkan Tingkat Keakutan(Iyer, 2004).

Beberapapetunjuktertentuharus diketahui olehperawat triage yang mengindikasikan kebutuhan untukklasifikasi prioritastinggi.Petunjuktersebutmeliputi :Nyeri hebatPerdarahan aktifStupor / mengantukDisorientasi Gangguan emosi Dispnea saat istirahat Diaforesis yang ekstrem SianosisTanda vital di luar batas normal (Iyer, 2004).

E. PROSES TRIAGEProses triage dimulai ketika pasien masuk ke pintu UGD. Perawat triage harus mulaimemperkenalkan diri, kemudian menanyakan riwayat singkat dan melakukan pengkajian,misalnya melihat sekilas kearah pasien yang berada di brankar sebelum mengarahkan ke ruangperawatan yang tepat.Pengumpulan data subjektif dan objektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari 5menit karena pengkajian ini tidaktermasuk pengkajian perawat utama. Perawat triagebertanggung jawab untuk menempatkan pasien di area pengobatan yang tepat; misalnya bagiantrauma dengan peralatan khusus, bagian jantung dengan monitor jantung dan tekanan darah, dll.Tanpa memikirkan dimana pasien pertama kaliditempatkan setelah triage, setiap pasien tersebutharus dikaji ulang oleh perawat utamasedikitnya sekali setiap 60 menit.Untuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien yang mendesak atau gawat darurat,pengkajian dilakukan setiap 15 menit / lebih bila perlu.Setiap pengkajian ulang harusdidokumentasikan dalam rekam medis.Informasi baru dapat mengubah kategorisasi keakutan danlokasi pasien di area pengobatan.Misalnya kebutuhan untuk memindahkan pasien yang awalnyaberada di area pengobatan minor ke tempat tidur bermonitor ketika pasien tampak mual ataumengalami sesak nafas, sinkop, atau diaforesis.(Iyer, 2004).Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda - tanda objektif bahwa iamengalami gangguan pada airway, breathing, dan circulation, maka pasien ditangani terlebihdahulu. Pengkajian awal hanya didasarkan atas data objektif dan data subjektif sekunder daripihak keluarga. Setelah keadaan pasien membaik, data pengkajian kemudiandilengkapi dengandata subjektif yang berasal langsung dari pasien(data primer).

Alurdalam proses triase.1. Pasien datang diterima petugas / paramedis UGD.2. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untukmenentukan derajat kegawatannya oleh perawat.3. Bila jumlah penderita/korban yang ada lebih dari 50 orang, maka triase dapat dilakukan di luarruang triase (di depan gedungIGD).4. Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kodewarna:a. Segera-Immediate (merah). Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang kemungkinan besardapat hidup bila ditolong segera. Misalnya: Tension pneumothorax,distress pernafasan (RR