Keperawatan Lintas Budaya

51
Oleh: Muzakkir,SPd,M.Kes

description

keperawatn lintas budaya

Transcript of Keperawatan Lintas Budaya

Page 1: Keperawatan Lintas Budaya

Oleh:Muzakkir,SPd,M.Kes

Page 2: Keperawatan Lintas Budaya

Brand Jogja "Never Ending Asia"

Page 3: Keperawatan Lintas Budaya

SINOPSIS

Seorang sopir lulusan SMU, menderita flu berat. Kebiasaan yang dilakuka jika flu adalah pergi ke klinik dan minta disuntik. Apa yang saya pikirkan adalah, supir tadi harus disuntik meskipun biaya mahal. Saat itu saya sarankan ia minum banyak dan minum jus jeruk. Ia tertawa dan berkata-kata’jus itu dingin” ia tak mengerti mengapa menggunakan sesuatu (makanan atau minuman) yang dingin untu mengobati flu

Page 4: Keperawatan Lintas Budaya

SINOPSISSeorang anak Amerika makan malam bersama keluarga, berusaha mengambil garam dan lada yang ada didepan ibunya. Ayahnya menegur”Apakah kucing telah mengambil lidahmu? Minta pada ibumu apa yang kamu mau, Ibu pasti akan membantu”.Seorang anak Afgan makan malam bersama keluarga meminta tolong pada ibunya untuk mengambilkan garam dan lada. Sang ayah menegur”Apakah kamu tidak bertangan?Jangan ganggu ibumu-usahakan sendiri apa yang kamu mau”

Page 5: Keperawatan Lintas Budaya

Founder: Madeleine Leininger"That the culture care needs of people in the world will be met by nurses prepared

in transcultural nursing."

Madeleine Leininger, PhD, LHD, DS, RN, CTN, FRCNA, FAAN, LLProfessor Emeritus, Wayne State University (Detroit)Adjunct Professor University of Nebraska Medical Center (Omaha) Colleges of NursingFounder & Leader of Transcultural Nursing and Leader of Human Care Research

www.madeline-leininger.com

Page 6: Keperawatan Lintas Budaya

Tujuan keperawatan lintas budaya

Tujuan utama keperawatan lintas budaya (transcultural nursing) adalah memahami & membantu kelompo budaya berbeda & anggota-anggotanya dengan kebutuhan asuhan keperawatan & kesehatanMelalui pengkajian aspek gaya hidup & keyakinan ttg ehat, prakti keehatan klien, adalah meningkatkan pengambilan keputusan perawat selama pemberian asuhan

Page 7: Keperawatan Lintas Budaya

Tujuan keperawatan lintas budaya

Askep yang relevan dengan budaya & sensitif (peka) terhadap kebutuhan klien untuk menurunkan kemungkinan stres atau konflik karena kesalahanpahaman budayaMemberikan askep lintas budaya secara prima yang relevan secara kultur dengan bermakna secara kontekstual

Page 8: Keperawatan Lintas Budaya

Sejarah keperawatan lintas budaya

Keperawatan lintas budaya awalnya adalah kerja kelompok perawat pada program doktor antropologi yang berminat pada aplikasi antropologi di askep. Clark (1959), Leininger (1967); American Antropological Council on Nursing and Antropology (CONAA)1974 dibentuk Transcultural Nursing Society & mendapatkan pengakuan sebagai spesialisasi baru yang disebut keperawatan lintas budaya (Andrew, 1992)

Page 9: Keperawatan Lintas Budaya

Sejarah……

Leninger (1970): Antropology berkontribusi pada keperawatan ditujukan oleh kenyataan status sehat-sakit sangat kuat dipengaruhi 0leh latar belkang budaya individu.

MC Keuna (1984) Dongherty (1985) keperawatan lintas budaya merupakan sintesis dari antropologi & keperawatan

Page 10: Keperawatan Lintas Budaya

Perkembangan keperawatan lintas budaya

Konsep dipinjam Konsep kep

Sintesis

AntropologiSosiologiBiologi

CaringProses keperawatan

InterpersonalKomunikasi

Keyakinan & niali budayaSistem sehat sakit

Interaksi P-KAskep berfous budaya

Page 11: Keperawatan Lintas Budaya

Transcultural Nursing Society

www.tcns.org

Page 12: Keperawatan Lintas Budaya

Caring

Fenomena universal disemua budaya Namun metoda & makna caring berbeda-bedaContoh:Caring dilakukan oleh anggota keluargaCaring dilaukan oleh Saudara/Kerabat

WanitaCaring dilakukan oleh jenis kelamin sama

Page 13: Keperawatan Lintas Budaya

Caring

Apa yang dinilai perawat “baik” ditentukan oleh budaya, berdasarkan budaya & diaui oleh budaya. Karenanya anggotanya dapat mengenal perawatan yang baik; tetapi mungkin bertentangan dengan orang dari budaya lainnya

Page 14: Keperawatan Lintas Budaya

Caring

Bagi perawat yang bekerja dengan klien bermacam-macam SEMAKIN askep cocok dengan nilai-nilai & harapan klien, main hal tersebut diterima

Kepuasan klien dengan asep yang diterimanya sesuai dengan derajat yang diharapkan, telah dibagikan & terpenuhi

Page 15: Keperawatan Lintas Budaya

Pengertian keperawatan lintas

budaya“lapangan keperawatan yang berfokus pada studi komparasi dan analisa dari budaya yang berbeda di dunia dengan mempertimbangkan perilaku caring, askep, nilai sehat sakit, keyakinan & pola perilaku sehat dengan tujuan mengembangkan pengetahuan & kemanusiaan dalam memberikan praktek askep yang mengacu pada budaya universal dan khusus” (Leininger, 1978)

Page 16: Keperawatan Lintas Budaya

Pengertian KLBdy

KLBdy adalah elemen dasar semua askep, tidak hany pemberian pada elompo miniritas dan populai asing, tetapi didasari pengkajian lengkap & ketrampilan analisis untuk mendapatkan perencann yang peka budaya & pengetahuan dalam merancang & menerapkan intervensi keperawatan yang relevan dengan budaya (Chrisman, 1990).

Page 17: Keperawatan Lintas Budaya

Beberapa tema dari definisi-definisi tersebut diatas: Budaya dapat dibandingkan dengan repek pada keyakinan

kesehatan, perilaku keehatan & pratek askep. Tujuan studi ini mengidentifikasi, menguji, menerapkan

pengetahuan budaya yang relevan dengan asuhan Outcome studi ini adalah ilmu pengetahuan yang berguna

untuk praktik keperawatan Ide ini merumuskan keperawatan LB Kebutuhan untuk penegtahuan ini divalidasi oleh

pernyataan badan/organisasi profesional perawat. (Termasuk ANA, 1996)

Journal of Transcultural Nursing pada July 1989 1990= Lapangan keperawatan lintas budaya menetapkan

sertivikasi di keperawatan LB sudah ada sejak 1988

Page 18: Keperawatan Lintas Budaya

Konsep keperawatan lintas budaya terefleksi dalam literatur yang berhubungan dengan isue-isue praktik; Pendidikan, manajemen perawatan pada kelompo budaya khusus

Page 19: Keperawatan Lintas Budaya

Paradigma KLBdyLingkungan

Keperawatan Kesehatan

Manusia/Orang

Teori Riset

Kep. Lintas Budaya

Pendidikan Praktek

Page 20: Keperawatan Lintas Budaya

Definisi Budaya

Sesuatu yang komples yang meliputi penegtahuan, seni, keyakinan, hukum, moral, adat istiadat 7 kapabilitas lainnya & kebiasaan yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat (Taylor, 1987)Budaya mewakili cara persepsi, perilaku, penilaian dunia seeoran---memberikan BLE PRINT atau paduan untuk menentukan nilai keyakinan & prakti-praktik dalam kehidupannya.

Page 21: Keperawatan Lintas Budaya

Karateristik Budaya

Dipelajari (dari lahir)Dibagikan (share) pada kelompok----ikatanMerupakan prses adaptasi lingkungannya & faktor tehnis & sumber alamBersifat dinami & proses berubah-ubah

Setiap budaya mengartikan hubungan & peran bahwa orang-orang mengasumsikan sebagai

bagian dari masyarakat sejalan dengan peran, terdapat hak & kewajiban

Page 22: Keperawatan Lintas Budaya

Budaya & Pembentukan Nilai

Nilai= persepsi seseorang tentang sesuatu hal apakah baik atau bermanfaatNorma= peran-peran yang dilakukan manusia, berasal dari nilai budaya terkaitNorma mengarah sesuai dengan nilai Norma-norma dipelajari sejak kecil

Page 23: Keperawatan Lintas Budaya

Fungsi NilaiPersepsi seseorang tentang nilai dipengaruhi nilaiNilai mengarahkan respon seeorang terhadap nilai orang lainNilai refleksikan identitas seseorang bentuk dasar evalusi diriNilai memberikan dasar untuk posisi seeorang pada berbagai isue personal, profesional, sosial, politikNilai yang merupakan perilaku motivasi diekspresikan melaui perasaan, tindakan & pengetahuan. Nilai-nilai tujuan keprilakuanNilai memberikan makna kehidupan & meningkatkan harga diri

Page 24: Keperawatan Lintas Budaya

Kesukuan

Ethinicity (Kesukuan) merujuk pada nilai, persepsi, perasaan, asumsi & karateristi fisik dihubungkan dengan afiliasi kelompok ethnik atau keanggotaan

Kesukuan mempengaruhi rasa tentang jarak & waktu serta rasa kepemilikan. Hal ini akan berkembang karena kontak yang sering dengan keluarga, teman & tetangga

Page 25: Keperawatan Lintas Budaya

Budaya dan Perubahan

Stabil & dinamis, dipengaruhi oleh lingkungan perubahan lambat (nilai-nilai & taboo) dan cepat untuk menghasilkan norma baru

Kadang menimbulkan kebingungan budaya sementara, norma & nilai adalah mengarahkan perubahan perilaku

Page 26: Keperawatan Lintas Budaya

Konsep Lingkungan

Seluruh fenomena, tangibel & simbolik yang mempengaruhi perkembangan keyakiann dan perilaku Lingkungan fisik: iklim, geografi, perumahan,

sanitasi, kwalitas udara Lingkungan sosial: strutur yang terkait dengan

sosialisasi seeorang dalam group di masyarakat Lingkungan simbolik: musik, seni, sejarah---

komunikasi sesuai dengan nilai & norma

Page 27: Keperawatan Lintas Budaya

Konsep Kesehatan

Kesehatan/sehat:konsep sentral karena interaksi P-K difouskan pada beberapa aspek & kesehatan. Konsep:sejahtera, sakit, penyakit

Untuk mengapresiasikan – orientasi sehat klien:pemahaman tentang sehat-sakit, sebab & pencegahan penyait, sumber kesehatan, pengobatan & praktek penyembuhan, jenis praktek sehat & pilihan sistem yan kes

Page 28: Keperawatan Lintas Budaya

Panduan pengkajian manifestasi budaya

Riwayat budaya yang umum, lokasiOrientasi nilai (etik, norma standar, sikap-sikap)Hubungan interpersonal (keluarga, kesopanan)Komunikasi(pola, seni, literatur)Agama & magis (jenis, praktek, taboo)Sistem sosial (ekonomi, politik, pendidikan)Kebiasaan makan & diet (nilai, prakti)Keyakinan sistem sehat sakit (niali, perilaku)

Page 29: Keperawatan Lintas Budaya

Konsep Kesehatan

Sehat: harmoni antara manusia & alam

Sakit: penyimpangan perilaku atau patologi

Keadaan sakit: persepsi perasaan subyektif & tidak nyaman

Sickness:Personal state of illnes

Page 30: Keperawatan Lintas Budaya

Konsep KeperawatanPerawat profesional: para perawat punya nilai, keyainan & perilaku sama sebagi warga elas menengh yang dominanHambatan budaya: Cultural Blindness, Cultural shock Cultural konflict, Cultural imposition Stereotyping

Membangun budaya Cultural sensitivity Cultural relatism---empathy budaya, through

assessment an individual, atau ciri dari kelompoknya

Page 31: Keperawatan Lintas Budaya

Pengalaman Silang Budaya

Same outward form but differ in meaning P: Bu datang ke klinik jam 2 pm K: Klien datang ke klinik siang hari Harapan P: K datang jam 1.50 sehingga jam 2 sudah

dimulai

Meaning & form are similar but time or place differs P: Bu minum obat 3 pil ini sehari setelah makan K: Minum obat saat makan 3 pil sekaligus Harapan P: K minum obat 3 X sehari setelah makan

Different form exits for the same intended meaning Gelengkan kepala: America---No, India---Yes Tangan fleksi berkali-ali: Amerika---good bye, Afgan---

Kemari

Page 32: Keperawatan Lintas Budaya

Pemahaman budaya sebagai konsep merupakan arahan bagi P untuk menilai sehat, perilaku sehatnya sebaik nilai & perilaku sehatnya klienDampak kurang sabar, tidak toleran, memutuskan berdasarkan nilai diriCara untuk menghindari konflik budaya adalah pemahaman budaya sendiri & orang lainP harus cari cara memberikan caring utuk klien yang sesuai dengan persepsi klien tentang masalah kesehatan & tujuan pengobatannyaRule: Makin berbeda budaya klien dari P, makin sulit tugas dilkukan

Page 33: Keperawatan Lintas Budaya

Branch & Paxton: cara-cra perawat menekan konflik budaya sbb:

Askep holisti-penekanan pada orang lingkungan (budaya) sehat & keperawatanBantu hubungan P-K melalui umber khusus seperti perawat bilingual, penterjemah, perawat biculturalTetaan norma yang mengijinkan keluarga terlibat proses penyembuhanIdentifikasi & ketahui sumber-sumber masyarakat non tradisional seperti herbalist lokal

Page 34: Keperawatan Lintas Budaya

Cara menekan konflik budaya

Ruju pada penyembuh yang tepat untuk penyakit tertentu

Gunakan progrm in servie untuk penjelasan lebih lanjut ke komunitas tentang praktek kesehatan khusus

Promosikan keberagaman body sebagi konsep pada pendidikan mahaiswa keperawatan

Page 35: Keperawatan Lintas Budaya

Komunikasi silang budaya

Omunikasi dengan anggota keluarga & orang terdekat: yang utama mengasuh anakPerkenalan: panggil nama kecil, nama keluarga atau gelarSpace,jarak & keitiman= 4 zona (zona intim: 0-1.5 ft; personal distance: 1.5-4 ft; social distance: 4-12 ft; public distance: 12+ ft)Interaksi P-K dipengaruhi derajat keintiman yang diinginkan

Page 36: Keperawatan Lintas Budaya

Hamabatan Komunikasi Tim kesehatan berharap klien membutuhan pelayanan, hormat pada tim kes, kooperatif dengan perilaku yang diminta----RS, Klinik,lainnyaKlien latar belakang beda, persepsi beda tentang peran yang tepat pada individu & keluarga yang sakit saat mencari pertolongan ke yankesJika perawat terganggu dengan klien yang banyak tanya, postur bertahan atau perasaan tdk nyaman----KONFLIK

Page 37: Keperawatan Lintas Budaya

PERILAKU PERAN SAKIT BERVARIASI DARI AGRESIF SAMPAI PASIF

Orang Yahudi Amerika dan Itali sering mengeluh selama sakit

Orang Asia dan Asli amerika lebih tenang dan menerima

Page 38: Keperawatan Lintas Budaya

Komunikasi Non Verbal

Lima jenis: Vocal cues: kualitas suara Action cues: postur, gesture, ekspresi wajah Object cues: pakaian, perhiasan, gaya rambut, Use Personal & jarak teritori Sentuhan: menggunakan jarak personal & aksi

Perawat harus memahami perilaku non verbal klien yang mungkin merupakan info penting: melalui eksppresi wajah, diam, sentuhan, kontak mata, atau bahasa tubuh lainnya

Page 39: Keperawatan Lintas Budaya

Komunikasi Universal

Ekspresi wajah: mata melotot saat marah (Amerika & Jepang)Jabat tangan & senyumDiam: tdk nyaman, memahami, mikir, persetujuan, hargai ortuKontak mata: tdk sopan & agresifSentuhan: pahami secara hati-hati (bukan muhrim, pamali pegang kepala)

Page 40: Keperawatan Lintas Budaya

Pertimbangan Gender

Perempuan & laki-laki tdk jabat tangan

Perempuan & laki-laki tdk berdua saja, perlu ditemani orang lain

Pertemuan sesama jenis kelamin diterima budaya dgn ekspresi bergandeng tangan

Page 41: Keperawatan Lintas Budaya

Variasi Biokultur Sehat-Sakit

Keadaan umum: 4 area: Penampilan fisik Struktur tubuh Mobilisasi Perilaku

Proporsi tubuh, tinggi, berat badan TB, BB, kaki> panjang saat duduk; bahu lebar,

pinggul sempit Anak imigran tergantung tempat tinggalnya. Beda

dari asalnya (nutrisi>baik dan tdk infeksi saat usia kritis)

Page 42: Keperawatan Lintas Budaya

Kulit Perawat perlu ketrampilan mengkaji kulit

pada berbagai budaya, bedakan warna kulit normal & patologis

Observasi, kenal perubahan warna kulit, terpapar berulang dgn gradasi warna kulit

Mongolian spot, vitiligo (kulit tanpa pigmen), akibat hormon (sexual skin), sianosis,

jaundis, pucat, eritema, petekie, dll

Page 43: Keperawatan Lintas Budaya

Sistem otot rangka (densitas, resiko osteoporosis)Rambut (keriting, lurus, nutrisi)Mata (warna iris & pigmentasi retina)Telinga (serumen kering & basah)Mulut (cleft uvula, cleft lips & palate)Gigi (waktu tumbuh, ukuran)Uji laboratorium (nilai Hb/Ht, kolesterol)Efek samping obat (asia lebih peka dari orang putih)

Page 44: Keperawatan Lintas Budaya

Budaya dan Prevalensi Penyakit

Taraf hidup sehat tinggi, perbedaan tingkat kematian, dan penyakit poada kelompok suku bangsaPamahaman ttg variasi biokultur abnormal akan bantu P fokuskan bantuan pada kelompok resikoDgn GE pada anak, gejala hampir sama tetapi beda kultur, diare mrp intoleransi laktosa pada African American, Kista Fibrosis pada kulit putih

Page 45: Keperawatan Lintas Budaya

Pengambilan keputusan klinik & tindakan keperawatan

Setelah pengkajian lengkap----perawat buat keputusan klinik & tindakan keperawatanPerhatikan: cultural preservation (maintanence); cultural care accomodation (negociation); dan cultural care repattering (restructuring)—benefit, kepuasan dan berarti bagi klien

Page 46: Keperawatan Lintas Budaya

Culural preservation: bantu budaya tertentu untuk pertahankan nilai care yang berhubungan shg sehat Cultural accomodation: bantu budaya tertentu untuk bernegoisasi untuk manfaat dan sehat yang memuaskan bersama tim kesehatanCultural repattering: bantu budaya tertentu untuk berubah, memodifikai gaya hidup mereka untuk kesehatan yang memuaskan daripada sebelumnya

Page 47: Keperawatan Lintas Budaya

Evaluasi

Evaluasi atas keputusan klinik dan tindakan keperawatan yang efektif perlu MELIBATKAN klien dan keluarga

Page 48: Keperawatan Lintas Budaya

INDONESIA

Tantangan mengembangkan keperawatan lintas budaya

Terdiri dari 13.000 pulau dan kepulauan

Terdiri dari 250 lebih suku bangsa (Amerika 150 suku bangsa)---variasi biokultur lebih besar

Page 49: Keperawatan Lintas Budaya

Bangsa Indonesia

Teori, Riset, praktik keperawatan, pendidikanKEPERAWATAN LINTAS BUDAYA

Untuk masyarakatINDONESIA

Beda nilai, norma, sikap, gaya hidupTentang kesehatan, cara pengobatan

Page 50: Keperawatan Lintas Budaya

Indonesia kaya akan lintas budaya dan silang budaya

Contoh:Praktek tentang kehamilan, persalinan,

nifas, pengasuhan anak, cara membesarkan anak

Tidak bertentangan dengan kesehatanBertentengan dengan kesehatan

Page 51: Keperawatan Lintas Budaya