Keperawatan Komplementer Saat Ini

9
KEPERAWATAN KOMPLEMENTER SAAT INI A. DEFINISI KOMPLEMENTER Terapi Komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan operasi, yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Banyak terapi modalitas yang digunakan pada terapi komplementer mirip dengan tindakan keperawatan seperti teknik sentuhan, masase dan manajemen stress. Terapi komplementer merupakan terapi tambahan bersamaan dengan terapi utama dan berfungsi sebagai terapi suportif untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan komplementer tradisional – alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional. Dalam penyelenggaraannya harus sinergi dan terintegrasi dengan pelayanan pengobatan konvensional dengan tenaga pelaksananya dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan dalam bidang pengobatan komplementer tradisional – alternatif.

description

Keperawatan Komplementer Saat Ini

Transcript of Keperawatan Komplementer Saat Ini

Page 1: Keperawatan Komplementer Saat Ini

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER SAAT INI

A. DEFINISI KOMPLEMENTER

Terapi Komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya

berbeda dari pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan

obat kimia dan operasi, yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Banyak terapi

modalitas yang digunakan pada terapi komplementer mirip dengan tindakan

keperawatan seperti teknik sentuhan, masase dan manajemen stress. Terapi

komplementer merupakan terapi tambahan bersamaan dengan terapi utama dan

berfungsi sebagai terapi suportif untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas

hidup, dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan

komplementer tradisional – alternatif adalah pengobatan non konvensional yang

ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan

terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan

ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional.

Dalam penyelenggaraannya harus sinergi dan terintegrasi dengan pelayanan

pengobatan konvensional dengan tenaga pelaksananya dokter, dokter gigi dan

tenaga kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan dalam bidang pengobatan

komplementer tradisional – alternatif.

Menurut WHO (World Health Organization), Pengobatan komplementer

adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang

bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan

komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional

yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan

diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya,

jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.

Bagi perawat yang tertarik mendalami terapi komplementer dapat memulai

dengan tindakan – tindakan keperawatan atau terapi modalitas yang berada pada

Page 2: Keperawatan Komplementer Saat Ini

bidang keperawatan yang dikuasai secara mahir berdasarkan perkembangan

teknologi terbaru.

Page 3: Keperawatan Komplementer Saat Ini

Jadi, Keperawatan komplementer adalah cabang ilmu keperawaratan yang

menerapkan pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif yang berfungsi sebagai terapi suportif untuk mengontrol gejala,

meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien

secara keseluruhan, diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas,

keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik

tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional

B. JENIS – JENIS TERAPI KOMPLEMENTER

Dari hasil penelitian pendapat mahasiswa perawat tentang terapi

komplementer yang direkomendasikan untuk perawat adalah : masase, terapi

musik, diet, teknik relaksasi, vitamin dan produk herbal Di Amerika terapi

komplementer kedokteran dibagi empat jenis terapi : Chiropractic , teknik

relaksasi, terapi masase dan akupunktur,

Menurut National Institute of Health (NIH), terapi komplementer

dikategorikan menjadi 5, yaitu : - Biological Based Practice : herbal, vitamin, dan

suplemen lain - Mind-body techniques : meditasi - Manipulative and body-based

practice : pijat, refleksi - Energy therapies : terapi medan magnet - Ancient medical

systems : obat tradisional chinese, aryuvedic, akupuntur

Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah

ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam

pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :

1.     Akupunktur medic yaitu metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat

bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai

analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai

molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan

molekul tersebut adalah pelepasan endorphin yang banyak berperan pada sistem

tubuh.

Page 4: Keperawatan Komplementer Saat Ini

2.     Terapi hiperbarik, yaitu suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam

sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada

tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni

(100%). Selama terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk

menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara.

3.     Terapi herbal medik, yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik

berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa

fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada

cell line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya.

Terapi dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ada beberapa persyaratan yang harus

dipenuhi, yaitu:

 Sumber daya manusia harus tenaga dokter dan atau dokter gigi yang sudah memiliki

kompetensi.

 Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan

farmasi.

 Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat izin

dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan

terus – menerus.

Dari 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang ada, daya efektivitasnya

untuk mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit tidak bisa dibandingkan satu

dengan lainnya karena masing – masing mempunyai teknik serta fungsinya sendiri

– sendiri. Terapi hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk pasien – pasien

dengan gangren supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian tubuh.

Terapi herbal, berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara, terapi

akupunktur berfungsi memperbaiki keadaan umum, meningkatkan sistem imun

tubuh, mengatasi konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan serta

Page 5: Keperawatan Komplementer Saat Ini

menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul akibat dari pengobatan

kanker itu sendiri, seperti mual dan muntah, fatigue (kelelahan) dan neuropati.

Jenis pelayanan pengobatan komplementer – alternatif berdasarkan Permenkes RI

Nomor : 1109/Menkes/Per/2007 adalah :

1.     Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) : Hipnoterapi, mediasi,

penyembuhan spiritual, doa dan yoga

2.     Sistem pelayanan pengobatan alternatif : akupuntur, akupresur, naturopati,

homeopati, aromaterapi, ayurveda

3.     Cara penyembuhan manual : chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu, osteopati,

pijat urut

4.     Pengobatan farmakologi dan biologi : jamu, herbal, gurah

5.     Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan : diet makro nutrient, mikro

nutrient

6.     Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan : terapi ozon, hiperbarik, EEC

C. DASAR HUKUM

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1109

Tahun 2007 tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di

fasilitas pelayanan kesehatan. Menurut aturan itu, pelayanan komplementer-

alternatif dapat dilaksanakan secara sinergi, terintegrasi, dan mandiri di fasilitas

pelayanan kesehatan. Pengobatan itu harus aman, bermanfaat, bermutu, dan dikaji

institusi berwenang sesuai dengan ketentuan berlaku.

Selain itu, dalam Permenkes RI No 1186/Menkes/Per/XI/1996 diatur tentang

pemanfaatan akupunktur pelayanan kesehatan pada umumnya. Di dalam pasal lain

disebutkan bahwa pengobatan tradisional akupunktur dapat dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki keahlian/keterampilan di bidang akupunktur atau oleh

tenaga lain yang telah memperoleh pendidikan dan pelatihan akupunktur.

Sementara pendidikan dan pelatihan akupunktur dilakukan sesuai dengan

ketentuan perundangan yang berlaku.

Sementara itu, Keputusan Menkes RI No 1076/Menkes/SK/VII/2003

mengatur tentang penyelenggaraan Pengobatan Tradisional. Di dalam peraturan

Page 6: Keperawatan Komplementer Saat Ini

tersebut diuraikan cara- cara mendapatkan izin praktek pengobatan tradisional

beserta syarat- syaratnya. Khusus untuk obat herbal, pemerintah mengeluarkan

Keputusan Menkes RI Nomor 121 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Medik

Herbal. Untuk terapi SPA (Solus Per Aqua) atau dalam bahasa Indonesia sering

diartikan sebagai terapi Sehat Pakai Air, diatur dalamPermenkes RI No. 1205/

Menkes/Per/X/2004 tentang pedoman persyaratan kesehatan pelayanan Sehat

Pakai Air (SPA).

D. KONSEP KEILMUAN

Page 7: Keperawatan Komplementer Saat Ini

Pada dasarnya, terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi

dari sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh, agar

tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita

sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan

kita mau mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi yang

baik dan lengkap serta perawatan yang tepat. Ada banyak jenis metode dalam

terapi komplementer ini, seperti akupuntur, chiropractic, pijat refleksi, yoga,

tanaman obat/ herbal, homeopati, naturopati, terapi polaritas atau reiki, teknik-

teknik relaksasi, termasuk hipnoterapi, meditasi, visualisasi, dan sebagainya. Obat-

obat yang digunakan bersifat natural/ mengambil bahan dari alam, seperti jamu-

jamuan, rempah yang sudah dikenal (jahe, kunyit, temu lawak dan sebagainya),

sampai bahan yang dirahasiakan. Pendekatan lain seperti menggunakan energi

tertentu yang mampu mempercepat proses penyembuhan, hingga menggunakan

doa tertentu yang diyakini secara spiritual memiliki kekuatan penyembuhan.

Page 8: Keperawatan Komplementer Saat Ini

Lalu, amankah berbagai terapi komplementer tersebut? Para ahli

berpendapat bahwa terapi komplementer relatif aman karena menggunakan cara-

cara alami yang jauh dari bahan- bahan kimia yang jelas-jalas banyak memberikan

efek samping pemakainya. Namun, walaupun alami tetap harus dikaji dan diteliti

tingkat keefektifan dan keamanannya. Memang penelitian tentang terapi

komplementer masih jarang, dikarenakan belum memiliki standar yang baku.

Terapi ini tidak selalu dirancang untuk mengobati penyakit tertentu, beberapa

terapi alternatif merawat orang secara keseluruhan, bukan suatu penyakit tertentu.

Terapi ini mungkin dapat mengembalikan keselarasan, keseimbangan, atau

menormalkan aliran energi. Penelitian ilmiah sangat mahal biayanya. Pembuat

terapi alternatif seringkali tidak mampu membayar untuk sebuah penelitian ilmiah.

Pemerintah lebih cenderung untuk mendanai penelitian obat-obatan barat karena

dipandang lebih efektif. Dengan hak paten, para produsen dapat memperoleh

keuntungan yang membantu mendanai penelitian. Sedangkan kebanyakan terapi

komplementer tidak dapat dipatenkan. Namun halangan-halangan ini bukan berarti

tidak ada terapi komplementer yang secara sukses diteliti, beberapa terapi telah

teruji dan terbukti kemanjurannya

 semaraputraadjoezt.blogspot.com