Keperawaatan Profesional

24
KELOMPOK 7 1. Annisa listiani 2. Ari dwi sudrajat 3. Ayudya eka pasha 4. Chinzi imelda 5. Hafna anisa 6. Luvi nurviani 7. Nursaedin 8. Nurul salwah

description

Keperawatan

Transcript of Keperawaatan Profesional

Page 1: Keperawaatan Profesional

KELOMPOK 71. Annisa listiani

2. Ari dwi sudrajat

3. Ayudya eka pasha

4. Chinzi imelda

5. Hafna anisa

6. Luvi nurviani

7. Nursaedin

8. Nurul salwah

Page 2: Keperawaatan Profesional

KREDITIALING DAN LISENSIKreditialing adalah proses menentukan dan

mempertahankan kompetensi keperawatan.

Kriteria :

1. Secara umum memiliki DEA ( surat register ) dan mempunyai izin sah.

2. Lulus pendidikan keperawatan dan mempunyai ijazah.

3. Mempunyai ijin dari instansi rumah sakit.

4. Mempunyai asuransi malpraktik

5. Mempunyai persetujuan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

6. Harus mempunyai pengalaman.

Page 3: Keperawaatan Profesional

Lisensi adalah pemberian izin kepada seseorang yang memenuhi persyaratan oleh badan pemerintah yang berwenang,sebelum iya diperkenankan melakukan pekerjaan da praktiknya yang telah ditetapkan.

Tujuan lisensi : membatasai pemberian kewenangan melaksanakan praktik keperawatan hanya bagi yang kompeten meyakinkan masyarakat bahawa yang melakukan praktik mempunyai kompetensi yang di perlukan.

Page 4: Keperawaatan Profesional

REGISTRASI DAN SURAT TANDA REGISTRASI

Registrasi adalah pencantuman nama seseorang dan informasi pada badan resmi baik milik pemerintah maupun non pemerintah.

Page 5: Keperawaatan Profesional

SERTIFIKASI

Suatu kegiatan atau proses pendidikan pelatihan keperawatan untuk meningkatkan kompetensi perawat yang dilaksanakan oleh lembaga yang terakreditasi.

Page 6: Keperawaatan Profesional

AKREDITASI

Penyelenggaraan program pendidikan dengan syarat harus memiliki standar akreditasi.

Page 7: Keperawaatan Profesional

LEGISLASI KEPERAWATAN

Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban tenaga kesehatan.

Tujuan umum : melindungi masyarakat dan perawat .

Page 8: Keperawaatan Profesional

Tujuan lain

1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan

2. Melindungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan

3. Menetapkan standar pelayanan keperawatan.

4. Menapis IPTEK keperawatan

5. Menilai boleh tidaknya praktik

6. Menilai kesalahan dan kelalaian.

Page 9: Keperawaatan Profesional

UNDANG – UNDANG PRAKTIK KEPERAWATAN

Pasal 1 : Tentang istilah – istilah dalam keperawatan

Pasal 2 : Tentang asas keperawatan

Pasal 3 : Tentang tujuan keperawatan

Pasal 4 : Tentang jenis perawat, perawat profesional pada ayat 1 ketentuan

mengenai jenis perawat pada ayat 1

Page 10: Keperawaatan Profesional

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:1. Keperawatan adalah segala aspek yang berkaitan dengan Perawat.2. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan baik di dalam dan di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.3. Ners adalah gelar yang diperoleh setelah lulus pendidikan profesi Perawat.

Page 11: Keperawaatan Profesional

4. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

5. Praktik Keperawatan adalah wujud nyata dari Pelayanan Keperawatan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk asuhan keperawatan.

Page 12: Keperawaatan Profesional

6. Asuhan Keperawatan adalah rangkaian tindakan keperawatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat dalam upaya tercapainya kemandirian untuk merawat dirinya.

7. Uji Kompetensi Perawat adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap perawat sesuai dengan standar profesi.

8. Sertifikat Uji Kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi Perawat yang telah lulus Uji Kompetensi untuk menjalankan Praktik Keperawatan.

Page 13: Keperawaatan Profesional

9. Registrasi Perawat adalah pencatatan resmi terhadap Perawat yang telah memiliki sertifikat kompetensi keperawatan dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesi Perawat.10. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Keperawatan Indonesia kepada Perawat yang telah diregistrasi, menteri yang menyelenggarakan

Page 14: Keperawaatan Profesional

11. Surat Ijin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/kota kepada Perawat yang telah memenuhi persyaratan.12. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang pelayanannya dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau masyarakat.

Page 15: Keperawaatan Profesional

13. Perawat Asing adalah Perawat yang bukan berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).

14. Klien adalah perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

15. Organisasi Profesi Perawat adalah wadah yang menghimpun Perawat secara nasional dan berbadan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 16: Keperawaatan Profesional

16. Kolegium Keperawatan adalah badan yang dibentuk oleh Organisasi Profesi Perawat untuk masing-masing cabang disiplin ilmu keperawatan yang bertugas mengampu cabang disiplin ilmu tersebut.

17. Konsil Keperawatan Indonesia adalah suatu badan otonom, mandiri, nonstruktural, bersifat independen

Page 17: Keperawaatan Profesional

18. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

19. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati dan Walikota serta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan.

20. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan

Page 18: Keperawaatan Profesional

Pasal 2Keperawatan berasaskan:a. perikemanusiaan;b. nilai ilmiah;c. etika;d. manfaat;e. keadilan; danf. kesehatan dan keselamatan Klien.

Pasal 3Keperawatan bertujuan:a. meningkatkan mutu Perawat dan Pelayanan Keperawatan;b. memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada Perawat dan Klien; danc. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Page 19: Keperawaatan Profesional

BAB II JENIS PERAWAT

Pasal 4(1) Jenis Perawat terdiri atas:a. perawat profesional;b. perawat vokasional; danc. asisten perawat.(2) Perawat profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiriatas:a. ners;b. ners spesialis; danc. ners konsultan.(3) Ketentuan mengenai jenis Perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Page 20: Keperawaatan Profesional

PERAN PPNI DALAM PELAKSANAAN LEGISLATIF DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN PROGFESIONAL

PERAN ORGANISASI PPNILangkah – langkah yang perlu dilakukan PPNI untuk berperan lebih optimal dalampenerapan legislasi keperawatan dan model praktek keperawatan profesional, antaralain dengan :1. Memandang profesi keperawatan dengan penuh kebanggan dan percaya dirikarena sebagai pemberi pelayanan kesehatan masyarakat, profesi keperawatanmemiliki peran, fungsi dan kompetensi yang unik.2. Bertanggung gugat ( accountable ) dan berorientasi pada hasil, kita tidak perlubanyak biara tanpa menghasilkan sesuatu yang berarti dan menerima fungsiadvokasi sebagai kegiatan keperawatan yang mutlak dan tidak bisa ditawar.nal.

Page 21: Keperawaatan Profesional

3. Bertindak pro aktif, konstruktif dengan usulan – usulan yang rinci dan dapatdipertanggung jawabkan dalam memberikan masukan untuk pengambilankeputusan tentang kebijakan nasional.

4. Berpegang pada konsep bahwa profesi keperawatan merupakan karir seumurhidup bukan pekerjaan ( job ) an proaktif dalam menjalin kerjasama, kemitraan,pendekatan multi disiplin dan aliansi strategik secara nasional dan internasio

Page 22: Keperawaatan Profesional

5. Menjalin dan mempertahankan kompetensi profesional termasuk kemampuanuntuk berfikir dan bertindak secara strategik, menggunakan pengaruh secarabijaksana, dan mengelola perubahan, bukan sebaliknya, serta memberlakukansistem regulasi untuk pendidikan dan praktek keperawatan.

6. Meningkatkan kemampuan dan kegiatan penelitian untuk menyelesaikan masalahkeperawatan serta menghasilkan IPTEK baru, dan berpegang pada riset sebagailandasan praktek dan melakukan praktek keperawatan profesional sebagai mitradari profesi lain.

Page 23: Keperawaatan Profesional

7. Mendukung perkembangan data dan informasi keperawatan. Suatu upayapengembangan hanya dapat dilakukan jika didukung oleh data dan informasiyang adekuat dan akurat.8. Memberdayakan PPNI dengan memantapkan manajemen organisasi danmeningkatkan kompetensi anggota dan terus meningkatkan kepemimpinan danalih kemampuan.9. Menggalang dan selalu menunjukan persatuan dan membudayakan peer review.

Page 24: Keperawaatan Profesional

TERIMAKASIH