Kependudukan dan masalah sosekbud

22
KEPENDUDUKAN dan MASALAH SOSEKBUD

description

 

Transcript of Kependudukan dan masalah sosekbud

Page 1: Kependudukan dan masalah sosekbud

KEPENDUDUKAN dan

MASALAH SOSEKBUD

Page 2: Kependudukan dan masalah sosekbud

ANGGOTA KELOMPOK

• Rodiatus Soleha 110803102043

• Yebbi Hardilabogi 110810201098

• Eka Ardha N. 110810251013

• Dini Optimasi 110810251014

• Wahyu Setyo U 110810251021

Page 3: Kependudukan dan masalah sosekbud

Kependudukan dan

MasalahSosekbud

Distribusi Tidak Merata

Jumlah Penduduk dan Angka

Pengagguran Tinggi

Pemerataan Pendidikan

Page 4: Kependudukan dan masalah sosekbud

PENGERTIAN

Penyebaran (distribusi) penduduk diartikan pindahnya penduduk dari satu tempat ke tempat lain oleh apapun sebabnya, yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan penduduk.

Prosesnya dengan imigrasi atau emigrasi dan transmigrasi.

Page 5: Kependudukan dan masalah sosekbud

1. Faktor pendorong (push factor)Yaitu faktor yang dapat disebabkan oleh

alasan ekonomi, alasan politis, alasan agama, alasan adat-istiadat, yang terjadi apabila melanggar hukum adat yang berlaku di daerah asal.

2. Faktor penarik (pull factor)Faktor penarik sifatnya umum, misal

propaganda suatu Negara untuk menarik para imigran, alasan perseorangan.

PENYEBAB DISTRIBUSI PENDUDUK

Page 6: Kependudukan dan masalah sosekbud

3. Dorongan ekologisDisebabkan adanya hubungan antara alam dengan manusia, seperti mencari makanan (food-gathering), dan berburu (barbar), berkelana (wandering), dan berkelompok menjelajahi suatu wilayah (ranging). Dalam hubungan Negara dengan manusia terjadi migrasi paksaan atau anjuran mengungsi, disebabkan oleh politik migrasi. Contohnya kerja paksa, kuli kontrak, dan melindungi pelarian.

4. Adanya kesempatanSebagai contoh ialah urbanisasi dan pemukiman baru.

Page 7: Kependudukan dan masalah sosekbud

5.Faktor-faktor lain

• Kesuburan tanahDaerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena

dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.

• IklimWilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu

basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal.

• Topografi atau bentuk permukaan tanahPada umunya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah

datar.

• Sumber air.

• Perhubungan atau transportasi

Page 8: Kependudukan dan masalah sosekbud

Bagi daerah yang padat penduduk, berdampak:

1. Munculnya pemukiman liar dan slum area (daerah kumuh).

2. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industry.

3. Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.

4. Meningkatnya jumlah pengangguran dan angka kriminalitas.

5. Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.

DAMPAK DISTRIBUSI PENDUDUK TIDAK MERATA

Page 9: Kependudukan dan masalah sosekbud

Bagi daerah yang jarang penduduk, berdampak:

1. Berkurangnya tenaga terampil.

2. Tenaga di daerah yang jarang penduduk umunya orang-orang tua yang sudah tidak produktif lagi.

Page 10: Kependudukan dan masalah sosekbud

1. Pemerataan pembangunan.

2. Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.

3. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.

4. Melaksanakan program transmigrasi• Pemerataan persebaran penduduk.• Peningkatan taraf hidup masyarakat.• Pengolahan sumber daya alam.

UPAYA MERATAKAN DISTRIBUSI PENDUDUK

Page 11: Kependudukan dan masalah sosekbud

Jumlah penduduk adalah banyaknya orang

yang mendiami suatu wilayah negara.

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan

populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung

sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam

sebuah populasi menggunakan "per waktu unit"

untuk pengukuran.

PENGERTIAN

Page 12: Kependudukan dan masalah sosekbud

PENYEBAB PERTUMBUHAN PENDUDUK

1. Kelahiran (Fertilitas)Merupakan tingkat pertambahan penduduk melalui

kelahiran bayi disuatu wilayah pada suatu priode tertentu.

2. Kematian (Mortalitas)Merupakan pengurangan penduduk melalui kematian

disuatu wilayah pada suatu priode tertentu

3. Perpindahan (Migrasi)Dapat bersifat menambah(migrasi masuk)dan dapat pula

bersifat mengurangi(mingrasi keluar).

Page 13: Kependudukan dan masalah sosekbud

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang

yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja

kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang

sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan

kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah

lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.

PENGANGGURAN

Page 14: Kependudukan dan masalah sosekbud

JENIS PENGANGGURAN1. Menurut Faktor Penyebab Terjadinya

Pengangguran konjungtur/siklis (cyclical unemployment) Pengangguran structural Pengangguran musiman Pengangguran friksional

2. Menurut Lama Waktu Kerja Pengangguran terbuka (open unemployment) Setengah menganggur (underemployment) Pengangguran terselubung (disguised unemployment)

Page 15: Kependudukan dan masalah sosekbud

CARA MENGATASI PENGANGGURAN

1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerjaDengan meningkatnya angka pertumbuhan penduduk

akan mengakibatkan munculnya banyak pengangguran. Dengan di adakannya penambahan dan penciptaan lapangan kerja baru akan mengurangi angka pengangguran yang ada.

2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukanDengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka

diharapkan dapat menghilangkan kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubahpola pikir dalam bidang kependudukan.

Page 16: Kependudukan dan masalah sosekbud

3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasiDengan menyebarkan penduduk pada daerah-daerah yang memiliki

kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makananHal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan

tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak tergantun dengan daerah lainnya.

5. Melaksanakan program KB atau Keluarga BerencanaKeluarga Berencana dapat membatasi jumlah anak dalam suatu

keluarga secara umum atau massal sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran, dan menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Page 17: Kependudukan dan masalah sosekbud

PEMERATAAN PENDIDIKAN

Pemerataan pendidikan dalam arti pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan telah lama menjadi masalah

yang mendapat perhatian, terutama di negara-negara sedang berkembang. Hal ini tidak terlepas dari makin

tumbuhnya kesadaran bahwa pendidikan mempunyai peran berkembangnya demokratisasi pendidikan dengan

semboyan “education for all”.

Page 18: Kependudukan dan masalah sosekbud

Pemerataan pendidikan mencakup dua aspek penting yaitu Equality dan Equity. Equality

atau persamaan mengandung arti persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan , sedangkan equity bermakna keadilan dalam memperoleh kesempatan pendidikan yang sama diantara berbagai kelompok dalam

masyarakat. Akses terhadap pendidikan yang merata berarti semua penduduk usia sekolah telah memperoleh kesempatan pendidikan,

sementara itu akses terhadap pendidikan telah adil jika antar kelompok bisa menikmati

pendidikan secara sama.

Page 19: Kependudukan dan masalah sosekbud

UPAYA PEMERINTAH DALAM PEMERATAAN PENDIDIKAN di INDONESIA

1. Wajib Belajar

Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang diharapkan tuntas pada tahun 2008 yang dapat diukur antara lain dengan peningkatan angka partisipasi kasar jenjang pendidikan sekolah menengah pertama dan yang sederajat menjadi 95 persen. Namun demikian sampai dengan tahun 2006 belum seluruh rakyat dapat menyelesaikan jenjang pendidikan dasar.

Page 20: Kependudukan dan masalah sosekbud

2. Bidang Teknologi

Kemajuan teknologi menawarakan solusi untuk menyediakan akses pendidikan dan pemerataan pendidikan kepada masyarakat belajar yang tinggal di daerah terpencil. Pendidikan harus dapat memenuhi kebutuhan belajar orang-orang yang kurang beruntung ini secara ekonomi ketimbang menyediakan akses yang tak terjangkau oleh daya beli mereka.

Page 21: Kependudukan dan masalah sosekbud

SESI

TANYA

JAWAB

Page 22: Kependudukan dan masalah sosekbud