Kependudukan

10

Click here to load reader

description

.

Transcript of Kependudukan

Page 1: Kependudukan

KEPENDUDUKAN

Page 2: Kependudukan

• Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

• Usia

Informasi tentang tanggal, bulan dan tahun dari waktu kelahiran responden menurut sistem kalender Masehi. Informasi ini digunakan untuk mengetahui umur dari responden. Penghitungan umur harus selalu dibulatkan kebawah, atau disebut juga umur menurut ulang tahun yang terakhir. Apabila tanggal, bulan maupun tahun kelahiran seseorang tidak diketahui, pencacah dapat menghubungkan dengan kejadian-kejadian penting baik nasional maupun daerah.

Page 3: Kependudukan

• Status Perkawinan:

A. Belum Kawin Status dari mereka yang pada saat pencacahan belum terikat dalam

perkawinan.

B.Kawin Status dari mereka yang pada saat pencacahan terikat dalam perkawinan, baik

tinggal bersama maupun terpisah. Termasuk didalamnya mereka yang kawin sah secara hukum (hukum adat, agama, negara, dsb) maupun mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami istri.

C. Cerai Hidup Status dari mereka yang telah hidup berpisah dengan suami atau istrinya

karena bercerai dan belum kawin lagi.

D. Cerai Mati Status untuk mereka yang telah hidup berpisah dengan suami atau istrinya

karena meninggal dunia dan belum kawin lagi.

Page 4: Kependudukan

• Anak Lahir Hidup

Anak Lahir Hidup adalah semua anak yang waktu lahir memeperlihatkan tanda-tanda kehidupan, walaupun sesaat, seperti adanya detak jantung, bernafas, menangis dan tanda-tanda kehidupan lainnya.

• Anak Masih Hidup

Anak masih hidup adalah semua anak yang dilahirkan hidup yang pada saat pencacahan masih hidup, baik tinggal bersama orang tuanya maupun yang tinggal terpisah.

• Tempat Lahir

Tempat lahir responden adalah propinsi tempat tinggal ibu kandungnya pada saat melahirkannya.

Page 5: Kependudukan

• Sensus Penduduk

Berdasarkan peraturan pemerintah (No.6/1960; No.7/1960) Sensus penduduk dilaksanakan setiap sepuluh tahun. Dalam pelaksanaannya, sensus penduduk menggunakan dua tahap, yaitu pencacahan lengkap dan pencacahan sampel.informasi yang lebih lengkap dikumpulkan dalam pencacahan sampel.

Pendekatan de jure dan de facto diterapkan untuk mencakup semua orang dalam area pencacahan. Mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap didekati dengan pendekatan de jure, dimana mereka dicatat sesuai dengan tempat tinggal mereka secara formal; sedangkan mereka yang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap didekati dengan pendekatan de facto dan dicatat dimana mereka berada. Semua anggota kedutaan besar dan keluarganya tidak tercakup dalam sensus.

Page 6: Kependudukan

• Survei Prevalensi Kontrasepsi Indonesia dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

Sama dengan survei penduduk antar sensus, survei ini menghasilkan ukuran demografi, khususnya fertilitas, keluarga berencana dan mortalitas. Rumah tangga terpilih diwawancara untuk tujuan ini.

• Registrasi Penduduk

Data populasi berdasarkan registrasi penduduk yang diperoleh dari catatan administrasi perangkat desa. Pada tingkat regional dan nasional, data diperoleh dengan menambahkan satu catatan kedalam catatan lain untuk semua penduduk desa. Aktivitas ini( dilakukan oleh kementrian dalam negeri) menggunakan pendekatan de jure .

Page 7: Kependudukan

• Cakupan Sensus penduduk dan registrasi penduduk mencakup semua wilayah

geografi Indonesia.Pada sensus penduduk 1971, informasi lengkap dikumpulkan dari 3.8 persen dari total rumah tangga kecuali timor timur, dimana pada tahun 1980 dan 1990 informasi yang sama dikumpulkan dari 5 persen dari total rumah tangga atau sekitar 2 juta rumah tangga.

Pada tahun 1976, survei penduduk antar sensus mencakup sekitar 60 733 rumah tangga dari 26 propinsi, sementara pada tahun 1985 jumlah dari rumah tangga yang terpilih adalah 125 400 dari 27 propinsi di Indonesia.

Survei Prevalensi Kontrasepsi Indonesia (1987) mencakup 14000 rumah tangga. Propinsi dibagi ke dalam tiga tipe yaitu Jawa Bali, luar Jawa Bali I (DI Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan), dan bagian dari luar Jawa Bali II (Riau, Bengkulu, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara).

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (1991 dan 1994) mencakup 27 propinsi. Jumlah dari rumah tangga terpilih secara berturut- turut adalah 28 000 dan 35 400.

Page 8: Kependudukan

• Survei Penduduk Antar Sensus

1. Sensus Penduduk

Informasi yang biasa dikumpulkan dengan penghitungan lengkap misalnya nama, jenis kelamin dan umur, sedangkan informasi yang lebih detail seperti hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, pendidikan, kelahiran, perpindahan, dan informasi tentang kondisi rumah dikumpulkan dengan menggunakan penghitungan sampel.

2. Survei Penduduk Antar Sensus

Informasi yang dikumpulkan dari survei ini sebagian besar adalah sama dengan yang dikumpulkan dengan menggunakan penghitungan sampel dari sensus penduduk menyangkut kelahiran dan kematian.

Page 9: Kependudukan

3. Survei Prevalensi Kontrasepsi Indonesia and Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

Dalam dua survei ini, informasi tentang kelahiran, kematian, kesehatan dan keluarga berencana adalah yang paling utama diperhatikan. Dengan memperhatikan kelahiran, survei ini mengumpulkan informasi tentang latar belakang responden, sejarah kelahiran, preferensi kelahiran, pemberian ASI, pengetahuan dan praktek dari keluarga berencana, dan pekerjaan responden. Khususnya dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (1991, 1994), beberapa pertanyaan telah di tambahkan, misalnya perhatian ibu, kesehatan dan imunisasi BALITA, dan pada tahun 1994 survei dilakukan untuk mengumpulkan informasi untuk pengetahuan tentang AIDS dan kematian ibu, pengeluaran rumah tangga, dan ketersediaan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan.

4. Registrasi Penduduk Informasi dikumpulkan dalam registrasi penduduk adalah kejadian vital

seperti kelahiran, kematian dan migrasi, yang dialami oleh individu tertentu atau rumah tangga dan dilaporkan pada perangkat desa.

Page 10: Kependudukan

PROVINSI IBU KOTA POPULASI LUAS (KM²)

Aceh Banda Aceh 4.494.410 57.365,09

Bali Denpasar 3.890.757 5.561,40

Banten Serang 10.632.166 9.018,64

Bengkulu Bengkulu 1.715.518 19.788,70

Gorontalo Gorontalo 1.040.164 11.967,64

Jakarta Jakarta 9.607.787 740,28

Jambi Jambi 3.092.265 53.509,19

Jawa Barat Bandung 43.053.732 35.244,91

Jawa Tengah Semarang 32.382.657 33.987,45

Jawa Timur Surabaya 37.476.757 47.921,16

Kalimantan Barat Pontianak 4.395.983 115.114,32

Kalimantan Selatan Banjarmasin 3.626.616 36.805,34

Kalimantan Tengah Palangkaraya 2.212.089 153.564,50

Kalimantan Timur Samarinda 2.848.798 194.849,08

Kalimantan Utara Tanjung Selor 622.350 71.176,72

Kepulauan Bangka

BelitungPangkal Pinang 1.043.456 16.424,14

Kepulauan Riau Tanjung Pinang 1.274.848 8.084,01

PROVINSI IBU KOTA POPULASI LUAS (KM²)

Lampung Bandar Lampung 7.608.405 35.376

Maluku Ambon 1.568.292 49.350,42

Maluku Utara Sofifi 1.135.478 42.959,99

Nusa Tenggara Barat Mataram 4.500.212 19.950,22

Nusa Tenggara Timur Kupang 4.683.827 47.676,51

Papua Jayapura 2.831.381 309.934,40

Papua Barat Manokwari 760.855 114.566,40

Riau Pekanbaru 5.538.367 94.560

Sulawesi Barat Mamuju 1.158.651 16.787,19

Sulawesi Selatan Makassar 8.034.776 46.116,45

Sulawesi Tengah Palu 2.294.841 68.089,83

Sulawesi Tenggara Kendari 2.232.586 36.757,45

Sulawesi Utara Manado 2.270.596 13.930,73

Sumatera Barat Padang 4.846.909 42.297,30

Sumatera Selatan Palembang 7.450.394 85.679,42

Sumatera Utara Medan 12.982.204 72.981,23

Yogyakarta Yogyakarta 3.343.651 3.133,15