Kepemimpinan Teori Organisasi Umum
-
Upload
surya-pratama -
Category
Education
-
view
202 -
download
8
Transcript of Kepemimpinan Teori Organisasi Umum
Kepemimpinan
M Surya PratamaNPM : 15113606
Kelas : 2KA 17Information System
University of Gunadarma
Daftar Isi
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18.
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas
untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
1. Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
2. Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan.
tacit knowledge pada rekan-rekannya.
3. Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada.
4. Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam
setiap aktivitasnya.
Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum,
Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur
untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok
atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan,
khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia
mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Ada beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan,
diantaranya adalah:
1. Persepsi yang tepat
Persepsi memainkan peran dalam mempengaruhi efektivitas kepemimpinan.
Para manajer yang memiliki persepsi yang keliru terhadap pegawainya mungkin
kehilangan peluang untuk mencapai hasil optimal. Oleh karenanya ketepatan
persepsi manajerial sangat penting, dan hal itu begitu penting pada setiap model
situasional.
2. Tingkat kematangan
Pemimpin dituntut untuk berkemampuan dan berkemauan mengambil
tanggung jawab untuk mengarahkan perilaku mereka sendiri dengan
memperhatikan tingkat kematangan dalam pengetahuan, keahlian dan pengalaman
untuk melaksanakan pekerjaan tanpa pengawasan ketat dan juga kemauan untuk
melaksanakan pekerjaan itu. Bagaimana pun, bawahan harus diberi perhatian serius
ketika membuat pertimbangan tentang gaya kepemimpinan yang dapat mencapai
hasil yang diinginkan.
3.BPenilaian yang tepat terhadap tugas
Para pemimpin harus mampu menilai dengan tepat tugas yang dilaksanakan
oleh bawahan. Dalam situasi tugas yang tidak terstruktur, kepemimpinan otokratik
mungkin sangat tidak sesuai. Para bawahan memerlukan garis petunjuk, bebas
bertindak, dan sumber daya untuk menyelesaikan tugas itu. Pemimpin harus dapat
dengan tepat menentukan kekurangan tugas bawahan sehingga pilihan gaya
kepemimpinan yang layak harus dilakukan. Karena tuntutan ini, seorang pemimpin
harus memiliki beberapa pengetahuan teknik tentang pekerjaan itu dan syarat-
syaratnya.
4. Latar belakang dan pengalaman
Di sini ditegaskan bahwa latar belakang dan pengalaman pemimpin
mempengaruhi pilihan gaya kepemimpinan. Seseorang yang telah memperoleh
keberhasilan karena berorientasi kepada hubungan mungkin akan meneruskan
penggunaan gaya ini. Demikian juga, seorang pemimpin yang tidak percaya kepada
para bawahannya dan telah menyusun tugas bertahun-tahun akan menggunakan
gaya otokratik.
5. Harapan dan gaya pemimpin
Pemimpin senang dengan dan lebih menyukai suatu gaya kepemimpinan
tertentu. Seorang pemimpin yang memilih pendekatan yang berorientasi pada
pekerjaan, otokratik, mendorong keberanian bawahan mengambil pendekatan yang
sama. Peniruan model pemimpin merupakan kekuatan untuk membentuk gaya
kepemimpinan. Karena pemimpin memiliki berbagai landasan kekuasaan, maka
harapan mereka adalah penting.
6. Hubungan seprofesi
Pemimpin membentuk hubungan dengan pemimpin yang lain. Hubungan
seprofesi ini digunakan untuk tukar menukar pandangan, gagasan, pengalaman, dan
saran-saran. Teman seprofesi seorang pemimpin dapat memberikan dukungan dan
dorongan semangat bagi berbagai perilaku kepemimpinan, sehingga mempengaruhi
pemimpin itu pada waktu yang akan datang. Teman-teman seprofesi merupakan
sumber penting tentang perbandingan dan informasi dalam membuat pilihan dan
perubahan gaya kepemimpinan.
TOPOLOGIKepemimpinan
TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Tipologi Kepemimpinan Berdasarkan Kondisi Sosio Psikologis
Kondisi sosio-psikologis adalah semua kondisi eksternal dan internal yang
ada pada saat pemunculan seorang pemimpin. Dari sisi kondisi sosio-psikologis
pemimpin dapat dikelompokkan menjadi pemimpin kelompok (leaders of crowds),
pemimpin siswa/mahasiswa (student leaders), pemimpin publik (public leaders), dan
pemimpin perempuan (women leaders). Masing-masing tipe pemimpin tersebut
masih bisa dibuat sub-tipenya. Sub-tipe pemimpin kelompok adalah: crowd
compeller, crowd exponent, dan crowd representative. Sub-tipe pemimpin
siswa/mahasiswa adalah: the explorer president, the take charge president, the
organization president, dan the moderators. Sub-tipe pemimpin publik ada
beberapa, yaitu:
Menurut Pluto: timocratic, plutocratic, dan tyrannical
Menurut Bell, dkk: formal leader, reputational leader, social leader, dan influential leader
Menurut J.M. Burns, ada pemimpin legislatif yang : ideologues, tribunes, careerist, dan parliementarians.
- Tipologi Kepemimpinan Berdasar Kepribadian
- Tipologi kepemimpinan berdasar kepribadian dapat dikelompokkan ke dalam dua
kelompok besar, yaitu tipologi Myers – Briggs dan tipologi berdasar skala CPI
(California Personality Inventory). Myers – Briggs mengelompokkan tipe-tipe
kepribadian berdasar konsep psikoanalisa yang dikembangkan oleh Jung, yaitu:
extrovert – introvert, sensing – intuitive, thinking – feeling, judging – perceiving.
Tipe kepribadian ini kemudian dia teliti pada manajer Amerika Serikat
- Tipologi kepribadian yang lain adalah sebagaimana yang disusun dengan
menggunakan skala CPI (California Personality Invetory) yang mengelompokkan tipe
pemimpin menjadi: leader, innovator, saint, dan artist.
- Tipologi Kepemimpinan Berdasar Gaya Kepemimpinan
Ada empat kelompok tipologi kepemimpinan yang disusun berdasar gaya
kepemimpinan, yaitu tipologi Blake – Mouton, tipologi Reddin, tipologi Bradford –
Cohen, dan tipologi Leavitt.
Tipologi Kepemimpinan Berdasar Peran Fungsi dan Perilaku
Tipologi pemimpin berdasar fungsi, peran, dan perilaku pemimpin adalah
tipologi pemimpn yang disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam
kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam
kelompok tipe berdasar fungsi, berdasar peran, dan berdasar perilaku yang
ditunjukkan oleh pemimpin. Berdasar perilakunya, tipe pemimpin dikelompokkan
dalam kelompok tipe pemimpin yang dikemukakan oleh: Cattell dan Stice; S.
Levine; Clarke; Komaki, Zlotnik dan Jensen. Berdasar fungsinya, tipe pemimpin
dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe pemimpin yang dikemukakan oleh: Bales
dan Slater; Roby; Shutz; Cattell; Bowes dan Seashore. Berdasar perannya, tipe
pemimpin dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe pemimpin yang dikemukakan
oleh : Benne dan Sheats; dan Mintzberg.
Implikasi Manajerial
Sumber Bahan