KEPEMIMPINAN OMPK
-
Upload
ihsan-masgunadi -
Category
Documents
-
view
189 -
download
14
description
Transcript of KEPEMIMPINAN OMPK
KEPEMIMPINAN PELAYANAN
KESEHATAN
Drs. Moebari, M. Kes.
KOMPETENSI DASAR :Memahami konsep kepemimpinan pelayanan kesehatan
INDIKATOR :1.Menjelaskan pengertian kepemimpinan2.Menjelaskan teori lahirnya seorang pemimpin3.Menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan 4.Menjelaskan sifat-sifat kepemimpinan
Setelah seluruh proses perencanaan pelayanan kesehatan dilakukan maka langkah berikutnya adalah bagaimana mengimplementasikan rencana tersebut sesuai dengan prosedur dan atau waktu yang sudah ditentukan.
Proses Implementasi ini diusahakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun baik dalam jenis kegiatan, waktu dan Personil serta sumber daya lainnya.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi ketimpangan-ketimpangan yang akan menyebabkan proses Implementasi ini berjalan tidak sesuai dengan rencana, sehingga tujuan tidak tercapai secara efektif dan efisien.
PENDAHULUAN
Didalam proses Implementasi pelayanan kesehatan ada beberapa faktor yang turut menunjang di dalam keberhasilan.
Faktor-faktor penunjang itu antara lain :
a. Model kepemimpinan,b. Motivasi,c. Delegasi d. Supervisi,e. Komunikasi.
Apa itu Kepemimpinan ?
Kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen
Manajemen disamping mencakup kepemimpinan tjuga mencakup fungsi fungsi lain, seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran
Apa itu Kepemimpinan ?
Kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaranManajemen disamping mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi fungsi lain, seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.
Kepemimpinan adalah kekuatan (power) yang didasarkan atas tabiat/watak seseorang yang memiliki kekuasaan lebih, bisanya bersifat normatif (Amita Etsioni) .
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan kegiatan suatu kelompok yang diorganisasi menuju kepada penetuan dan pencapaian tujuan (Ralph M. Stogdill)
Menurut Stoner: Kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai Suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada Kegiatan-kegiatan dari kekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Dari difinisi Stoner tsb. ada tiga implikasi penting:
Orang lain –
bawahan atau
pengikut
• Kesdiaan menerima pengarahan
• Membantu menentukan status pemimpin dan membuat proses kepemimpinan berjalan
Pembagian kekuasaan
• Tak seimbang antara pemimpin dan anggota kelompok
• Pemimpin punya wewenang arahkan anggota kelompok
• Anggota tak dpt langsung arahkan kegiatan pemimpin
Pergunakan pengaruh disamping
mengarahkan
bawahan
•Tidak hanya apa
yang
harus
dilakukan•
Tappi bagaiman
bawahan
melaksanakn
KEPEMIMPINAN
Konsep kepemimpinan tampaknya lebih pada konsep pengalaman, dan dapat
digolongkan :
1. Kepemimpinan sbg fokus proses-proses kelompok.
2. Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya
3. Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku
4. Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi
5. Kepemimpinan sbg alat pencapaian tujuan
TEORI LAHIRNYA PEMIMPIN
1. Teori Genetik: Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin
itu dilahirkan dan bukan dibentuk” [Leaders are born and not made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan.
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir. (trait within the individual leader)
2. Teori Sosial
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan [Leaders are made and not born]. Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin.
Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang dapat dididik, diajar, dan dlatih untuk menjadi pemimpin.
3. Teori Ekologik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.
Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara faktor keturunan, bakat dan lingkungan.
4. Teori KotegensiPenganut teori ini berpendapat bahwa, ada tiga faktor yang turut berperan dalam proses perkembangan seseorang menjadi pemimpin atau tidak, yaitu:1. Bakat kepemimpinan yang dimilikinya.
2. Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang pernah diperolehnya, dan
3. Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat kepemimpinan tersebut.
KONSEP/PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN
1. Konsep (pendekatan) pertama : kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir. (trait within the individual leader)
Penelitiab-penelitian dan teori-teori kepemimpinan dapat diklasifikasikan :
1. Pendekatan kesifatan2. Pendekatan Perilaku3. Pendekatan Situasional (contigency)
2. Konsep (pendekatan) kedua : memandang kepemimpinan sebagai perilaku yang dilakukan (behavior) oleh para pemimpin. Perilaku2 kepemimpinan yang sesuai dlm suatu situasi tidak perlu harus cocok dalam situasi lain.
Pendekatan perilaku memfokuskan pada dua aspek, yaitu fungsi-fungsi dan gaya-gaya kepemimpinan
3. Konsep ketiga:
Kepemimpinan dipandang sebagai suatu situaional (contigency).
Pandangan ini menganggap bhw. kondisi yg menentukan efektifitas kepepimimpinan bervariasi dengan situasi – tugas-tugas yang dilakukan, ketrampilanan pengharapan bawahan, lingkungan organisasi, pengalaman masa lalu, dsb. Pendekatan ini telah menimbulkan pendekatan “contigency”
SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN
Dalam pendekatan kesifatan, Keith Davis kemukanan 4 ciri/sifat utama pengaruhi kesuksesan kepemimpinan:
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap-sikap hubungan kemanusian : menghargai, memperhatikan
Menurut Edwin Ghiselli Sifat-sifat kepemimpinan efektif :
1. Supervisory ability, kemampuan pelaksanaan fungsi2 dasar manajemen
2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan
3. Kecerdasan
4. Ketegasan (decisiveness)
5. Kepercayaan diri
6. Inisiatif
TIDAK ADA SATUPUN SIFAT YANG ABSOLUT ESENSIAL
GAYA KEPEMIMPINAN
Pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada dua aspek perilku :1. Fungsi-fungsi kepemimpinan
2. Gaya-gaya kepemimpinan
Teori yang terkenal a.l.: Teori X dan Y (Douglas McGroger) Studi Michigan (Rensis Likert) Kisi-kisi manajerial (Blake dan Mouton) Studio Ohio State
Fungsi-fungsi Kepemimpinan:
Pendekatan perilaku pertama menekankan pada fungsi2 yg dilakukan pemimpin dalam kelompok.a. Fungsi yg berhubungan dg tugas (“task-related”),
atau pemecahan masalah: pemberian saran pemecahan, informasi dan pendapat
b. Fungsi pemeliharaan kelompok (“group maintenance”) : persetujuan kelompok, pencengahan perbedaan, dll
Gaya-gaya Kepemimpinan:
Pendekatan Perilaku yang ke dua, memusatkan gaya pemimpin dlm hubungannya dengan bawahan; dapat berbeda-beda atas dasar MOTIVASI dan KUASA ataupun orientasi terhadap ORANG TERTENTU atau TUGAS.
Dasar MOTIVASI kepada karyawan teradapat gaya kepemimpinan yang positif dan negatif yang didasarkan atas cara dan upaya mereka memotivasi karyawan.
Gaya-gaya Kepemimpinan:
Dasar orientasi pemimpin terdapat dua gaya kepemimpinan:
1. Gaya dengan orientasi tugas (task oriented), atau dikenal juga gaya struktur
2. Gaya dengan orientasi karyawan (employee – oriented), atau dikenal juga konsideran.
Hasil penelitian para ahli menunjukkan bhw prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan.
Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi tugas yang tersetruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetap membuat orang-orang sibuk dan mendesak mereka u/ berproduksi
Situasional leadership:
Adalah gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan tuntutan keadaan.
Menurut Fiedler bhw gaya kepemimpinan kontigensi ini yang paling sesuai bergantung pada situasi dimana pemimpin bekerja.
Gaya kepemimpinan ini menuntut kemampuan: Analitis (analytical skills) Fleksibel (fleksibilitas atau adaptabbility skill) Komunikasi (communication skills)
TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
1. AUTOKTRATIK
Seorang pemimpin otokratik adalah seorang yang egois, melihat peranannya sebagai sumber segala sesuatu dalam kehidupan organisasional
Anggap organisasi adalah miliknya Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi Menganggap bawahan sebagai alat semata Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat Dalam tindakan sering menggunakan
pendekatan yang mengandung pemaksaan
2. Demokratis
Ditinjau dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator
Selalu berusaha menyelaraskan kepentingan organisasi dari pada tujuan pribadi
Senang menerima saran, pendapat,bahkan kritik bawahan
Selalu berusaha menjadikan bawahannya lebih sukses dari dirinya sendiri
Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai seorang pemimpin
Menimbulkan peningkatan produktifitas dan kepuasan kerja
Tipe kepemim....
Tipe kepemim....
3. Laissez faire
Nilai yang dianutnya biasanya bertolak dari filsafat hidup bahwa manusia pada dasarnya memiliki rasa solidaritas, mempunyai kesetiaan, taat pada norma,
bertanggung jawab. Bebas, segala serba boleh Pantang beri bimbingan kepada staf Membantu keterbatasan setiap orang dan
mmenginginkan orang merasa senang Produktifitas rendah Karyawan merasa frustasi
Tipe kepemim....
4. Militeris Dalam menggerakkan bawahan lebih
senang beri perintah Menuntut disiplin tinggi dan kaku dengan
bawahan Sukar menerima kritik-kritik dari bawahan Menggemari upacara-upacara untuk
berbagai keadaan
5. Paternalistins
Anggap bawahannya tidak dewasa
Bersikap terlalu melindungi
Sering bersikap maha tahu
Persepsi seorang pemimpin yang paternalistik tentang peranannya dalam kehidupan organisasi dapat dikatakan diwarnai oleh harapan bawahan kepadanya
Tipe kepemim....
6. KHARISMATIK
Seorang mempunyai dara tarik yang khas, amat besarMemiliki pengikut dalam jumlah besarPengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa mereka mengagumi.Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai yang dianut, sikap, dan perilaku serta gaya yang digunakan pemimpin itu
Tipe kepemim....
ADAKAH GAYA KEPEMIMPINAN YANG IDEAL?
Menjadi perdebatan untuk menacari jawaban adakah gaya kepemimpinan yang normatif atau ideal?
Pusat perdebatan, bahwa gaya yang normatif atau ideal itu yg secara aktif melibatkan bawahan dalam penetapan tujuan dg menggunakan teknik2 manajemen partisipatif dan memusatkan perhatian baik terhadap karyawan dan tugas.
Dilain pihak pendekatan otokratik dibawah berbagai kondisi pada kenyataannya lebih efektif
Kesimpulan yang dapat dibuat bahwa kepemimpinan adalah kompleks dan gaya kepemimpinan yang paling tepat pendekatan Situasional contigency menggambarkan bhw gaya yang digunakan tergantung beberapa variabel yang saling berhubungan (situasi, karhyawan, tugas, organisasi, lingkungan).
Sebagian besar peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manajer.
Faktor-faktor Yang Pengaruhi Perilaku Pemimpin
Kemapuan dan kualitas
pemimpin
situasiKemapuan dan
kualitas bawahan
Hubungan antar pemimpin, bawahan dan situasi
Keefektifan pemimpin dalam menyelesaikan masalah dapat dilihat
dari 4 variabel:
Variabel penyebab Variabel pengahalang Variabel hasil Variabel tujuan jangka panjang dan
tujuan jangka pendek
Variabel Hasil
• Menggambarkan pencapaian organisasi• Dapat dihitung dan termasuk produksi
( hasil atau layanan)• Biaya-biaya• Pendapatan• Alih peran• Hubungan serikat karyawan-manajemen• Dsb
Variabel Penyebab
1. Ketepatan perilaku pemimpin terhadap tingkat kematangan sistem
2. Kakuratan diagnose sitem
3. Pelibatan sistem yang tepat dalam pengambilan keputusan
4. Keefektifan filosofi dan tujuan organisasi dalam membimbing para anggotanya
Variabel Penghalang Merujuk pada sumber daya (manusia) dalam
suatu organisasi, mereka mewakili situasi internal organisasi
Variabel penghalang adalah: Komitmen Motivasi Moral Ketrampilan karyawan dalam
kepemimpinan Komunikasi Penyelesaian konflik
Variabel Tujuan
1. Melibatkan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
2. Harus menyeimbangkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
3. Bagaimana kemampuan pemimpin untuk menggerakkan bawahan ke tingkat yang matang
4. Tujuan akan dicapai apabila bawahan berfungsi secara efektif
5 elemen model manajemen kasus:1. Pendekatan berfokus pada klien
2. Koordinasi asuhan dan layanan antar institusi
3. Berorientasi pada hasil
4. Efisiensi sumber
5. Kolaborasi
Model manajemen kasus mirip keperawatan primer, seorang profesional bertanggung jawab u/koordinasikan asuhan pada seorang klien
Perbedaannya : manajemen kasus koordinasikan asuhan berbagai
disiplin dg fokus perencanaan,koordinasi, evaluasi PP koordinasikan dan laksanakan askep dari awal
hingga pulang/pindah