KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan...

120

Transcript of KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan...

Page 1: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...
Page 2: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

KEPEMIMPINAN KYAIDAN KUALITAS BELAJARSANTRI

Drs. H. Rusman Pausin, M.Pd.I

Page 3: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

KEPEMIMPINAN KYAI DAN KUALITAS BELAJAR SANTRI/ Drs.Drs. H. Rusman Pausin, M.Pd.I

Sidoarjo : Qisthos Digital Press 2010viii + 112; 20,5 x 14,5ISBN : 978-602-96781-0-9

1. Kepemimpinan Kyai 2. Pendidikan Islam I. Judul 297.73

Buku ini dilindungi undang-undangDilarang mengcopy atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini

dalam bentuk apapun tanpa izin sah dari penerbit/penulis

KEPEMIMPINAN KYAI DANKUALITAS BELAJAR SANTRI

Penulis :Drs. H. Rusman Pausin, M.Pd.I

Editor :Drs. Sokhi Huda, M.Ag

Layout:Kang Oki

Desainer Sampul:Esha Sanai

Dicetak oleh:Qisthos Digital Press

Cetakan I, April 2010

Penerbit: Qisthos Digital PressTropodo Asri C-20 Sidoarjo [email protected]

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Page 4: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

iii

KATA PENGANTAR PENULIS

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah swt,yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah­Nya,sehingga  buku  ini  dapat  terselesaikan  dengan  baik  tanpa  adahambatan yang berarti, dan  shalawat  serta  salam semoga  tetapterlimpahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang telahmembimbing umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan yangterang benderang.

Buku ini disusun atas dasar hasil penelitian tesis penulis padaprogram  studi Manajemen  Pendidikan  Islam  pada  ProgramPascasarjana  (S2)  Institut Keislaman Hasyim Asy’ari  (IKAHA)Tebuireng Jombang, tahun akademik 2005/2006.

Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebihluas dan memperhatikan saran­saran dari teman­teman sejawat,maka penulis menerbitkannya dalam bentuk buku ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyampaikanterimakasih dan penghargaan yang setinggi­tingginya kepada pihak­pikah yang yang telah penulis sebutkan pada laporan penelitian:(1) Drs. H.M. Fauzi Makarim (Rektor IKAHA), (2) Drs. EffendiKadarisman, MA., Ph.D (Direktur Program Pasca­sarjana IKAHA),(3) Prof. Dr. H. Sunarto, M.Sc. (Pembimbing), (4) K.H.M. Abd.Aziz Mansur (Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyiin,Jombang), (5) Pihak­pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Drs. SokhiHuda, M.Ag yang telah bersedia melakukan editing buku ini.

Penulis meyadari, bahwa apa yang telah tertuang dalam bukuini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, kepadasemua pihak diharapkan kritik dan saran konstruktifnya, untukperbaikan dan pengembangan seperlunya.

Page 5: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

iv

Kepada semua pihak tersebut di atas, penulis sampaikan doa’Jazakum Allah Ahsan al­Jaza’.

Akhir  kata,  semoga buku  sederhana  ini  bermanfaat  bagipenulis, istri, dan anak­anak, serta siapa saja sebagai motivasi untuksenantiasa berkarya tanpa mengenal putus asa, dan semoga Allahswt senantiasa meridai kita semua di dunia dan akhirat, Amin.

Tebuireng, 11 Maret 2010

Penulis

Page 6: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

v

KATA PENGANTAR EDITOR

Buku ini sengaja membahas salah satu masalah penting dalamdunia tradisional, yaitu kyai. Masalah ini dipotret dalam interaksinyadengan masalah yang setradisional, yakni santri yang menjadi sasaranatau mitra dedikasi keilmuan kyai. Sedang fokus yang ditentukanadalah kepemimpinan kyai dan pengaruhnya terhadap kemampuansantri memahami kitab salaf.

Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan terhadap PondokPesantren Tarbiyatun Nasyi’in, di Paculgowang,, Diwek, Jombang, JawaTimur. Dalam hal ini, subjek yang diteliti adalah K.H.M. Abdul AzizMansur (pengasuh pondok tersebut) dan para santrinya.

Dari hasil penelitian penulis, tampak cukup tandas karakternaturalistiknya. Penelitian naturalistik merupakan salah satu modelpenelitian kualitatif. Empat model lainnya adalah: (1) interpretatif,(2)  grounded  research,  (3)  etnografis­etnometodologis,  dan  (4)interaksi simbolik. Menurut Noeng Muhajir, model naturalistikmerupakan  salah  satu model  paradigma dalam perkembanganpenelitian kualitatif,  dan merupakan model  yang menemukankarak­teristik kualitatif yang sempurna. Hal ini disebabkan olehkarena  kerangka  pemikiran,  filsafat  yang mendasari,  ataupunope­rasio­nalisasi metodologinya tidak bersifat reaktif atau sekadarmerespons  dan  tidak  pula  sekadar menggugat metodologikuantitatif, melainkan membangun sendiri kerangka pemikiran,filsafat, dan operasionalisasi metodologinya.1

Sebagaimana kadar hasilnya, dalam buku ini dapat ditemukankarakter model naturalistik sebagaimana disebutkan oleh Bogdan

1Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin,1990), hal. 146­147.

Page 7: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

vi

dan Biklen.2 Pertama, buku ini menampakkan latar (setting) alamiahyang dijadikan sebagai sumber data langsung. Hal ini dapat dilihatpada ungkapan data­data alamiah lapangan yang diperoleh dariteknik wawancara maupun observasi. Bahkan pada banyak bagianbuku ini menyajikan ungkapan­ungkapan alamiah kebahasaan darihasil wawancara maupun keperilakuan dari hasil observasi. Dengandemikian,  tujuan  penelitian  naturalistik  untuk mengetahuiaktualitas, realitas sosial dan persepsi manusia melalui pengakuanmereka memeroleh posisi yang akurat. Kedua, peneliti memberikanperhatian  yang menonjol  terhadap proses  kepemimpinan  kyaikaitannya dengan kualitas belajar santri. Ketiga, peneliti memberikantekanan pada analisis data secara induktif. Keempat, pemaknaandiberi perhatian serius dalam proses analisis data, verifikasi, sampaipada penarikan kesimpulan.

Buku ini disajikan menurut keadaan hasil penelitian yangdilakukan oleh penulis dalam studi S2­nya. Oleh karenanya, hasilpenelitian yang dikemas dalam buku ini berkualitas akademik untukmenyumbangkan pengembangan wawasan fenomena  lapanganterhadap  khazanah  ilmu  pengetahuan,  terutama  tentangkepemimpinan dalam manajemen pendidikan Islam, khsususnyapondok pesantren.

Demikian  pengantar  singkat  ini.  Editor mengucapkan“Selamat membaca buku ini!”, dan semoga bermanfaat.

Tebuireng, 15 Maret 2010

Editor

2Lihat Bogdan & Biklen, Qualitative Research in Education (Boston: Allyn &Bacon,  1982),  h.  27­30,  yang   mengemukakan  empat  karakter  penelitiannaturalistik.  Bandingkan  dengan Guba,  sebagaimana  dikutip  oleh NoengMuhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 126­130, yang mengemu­kakanempatbelas karakter penelitian naturalistik.

Page 8: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

vii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar  Penulis ........................................................... vKata Pengantar  Editor ............................................................ viiDaftar  Isi ................................................................................. ix

Bagian PertamaPENDAHULUAN ................................................................. 1

Bagian KeduaKONTEKS DAN POLA KEPEMIMPINAN KYAIA. Pola Umum Kepemimpinan ............................................ 11B. Pola Khusus Kepemimpinan ............................................ 20C. Syarat­Syarat  Imam  atau Khalifah .................................... 26D. Kepemimpinan di  luar  Struktur Organisasi .................... 31E. Kepemimpinan Kyai ........................................................ 40F. Pengaruh Kyai .................................................................. 42G. Paham Kyai  Sentris .......................................................... 47H. Kemampuan  Siswa/Santri ................................................ 49

Bagian KetigaMETODE PENELITIAN ..................................................... 57

Bagian KeempatKEPEMIMPINAN KYAI DAN KEMAMPUAN BELAJARSANTRI .................................................................................. 65

Bagian KelimaPENUTUP ............................................................................. 87

Daftar  Pustaka ........................................................................ 91Lampiran­Lampiran1. Interview Guide  (Pedoman Wawancara) ........................... 942. Silsilah Keluarga Kyai ...................................................... 993. Foto­Foto Dokumentasi ................................................... 101Biodata  Penulis ....................................................................... 109Biodata  Editor ........................................................................ 112

Page 9: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

Bagian PertamaPENDAHULUAN

Keberadaan seorang kyai sebagai pimpinan pesantren ditinjaudari  tugas  dan  fungsinya  dapat  dipandang  sebagai  fenomenakepemimpinan yang unik. Dikatakan unik, karena kyai sebagaipimpinan sebuah lembaga pendidikan Islam tidak sekedar bertugasmenyusun kurikulum, membuat peraturan tata tertib, merancangsistem evaluasi, sekaligus melaksanakan proses belajar­mengajar yangberkaitan dengan ilmu­ilmu agama di lembaga yang diasuhnya,melainkan bertugas pula sebagai pembina dan pendidik umat sertamenjadi pemimpin masyarakat (Arifin, 1993: 45). Oleh karenaitu, keberadaan seorang kyai dalam tugas dan fungsinya dituntutuntuk memiliki kebijaksanaan dan wawasan, terampil dalam ilmu­ilmu agama, maupun menanamkan sikap dan pandangan serta wajibmenjadi suri teladan sebagai pemimpin yang baik (Sunyoto, 1990:82).  Lebih  jauh  lagi,  kebesaran  seorang kyai  dalam  tugas  danfungsinya sering dikaitkan dengan  fenomena kekhususan yangbersifat  supranatural  dimana  figur kyai  sebagai  seorang  ulamadianggap  pewaris  risalah  kenabian  (Hasyim,  1963),  sehinggakeberadaan  seorang  kyai  nyaris  dikaitkan  dengan  sosok  yangmemiliki hubungan dekat dengan Tuhannya (Majid: 1985).

Legitimasi  kepemimpinan  seorang  kyai  secara  langsungdiperoleh dari masyarakat yang menilai, tidak saja dari segi keahlianilmu­ilmu  agama  seorang  kyai, melainkan  dinilai  pula  dari

Page 10: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

2 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

kewibawaan yang bersumber dari ilmu, kesaktian sifat pribadi dansering kali keturunannya (Abdullah, 1988: 33). Sekalipun secaraumum keberadaan  kyai  hanya  dipandang  sebagai  pemimpininformal  di Pesantren  (informal  leader),  tetapi  kyai  dipercayamemiliki keunggulan baik secara moral maupun sebagai seorang‘alim. Pengaruh kyai diperhitungkan baik oleh pejabat­pejabatNasional  Pemerintah  maupun  oleh  masyarakat  umum(Hadar,1988).

Namun demikian  pengaruh  kyai  tidak  tergantung  padaloyalitas komunitas terbatas yang didorong oleh perasaan hutangbudi orang­orang desa atas jasa­jasanya, dan juga kedudukan merekatidak pula tergantung pada dukungan keluarga mereka. Pengaruhkyai sepenuhnya ditentukan oleh kualitas kekharismaan mereka(Horokoshi, 1987: 211­212). Malahan dari kualitas kekharismaanseorang  kyai  pada  gilirannya  diyakini  oleh masyarakat  dapatmemancarkan berkah bagi umat yang dipimpinnya, dimana konsepberkah ini berkaitan dengan kapasitas seorang pemimpin sudahdianggap memiliki  karamah,  yaitu  suatu  kekuatan  gaib  yangdiberikan  oleh Tuhan  kepada  siapa  yang  dikehendaki­Nya(Mastuhu, 1991: 89).

Berdasarkan uraian di atas bahwa kepmimpinan kyai danpengaruhnya terhadap kemampuan santri memahami kitab salaf,sangat ditentukan oleh kondisi fisiologis dan pisikologis seorangkyai dalam mendidik santri­santrinya.

Kondisi  fisiologis.  Pada  umumnya  sangat  berpengaruhterhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaansegar jasmaninya akan berlaian belajarnya dari orang yang dalamkeadaan  kelelahan.  Anak­anak  yang  kekurangan  gizi  ternyatakemampauan belajarnya di bawah anak­anak yang tidak kekurangangizi; mereka  lekas  lelah, mudah ngantuk, dan sukar menerimapelajaran. Noehi Nasution, dkk. (1993: 6).

Page 11: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

3

Selanjutnya menurut Noehi, hal yang tidak kalah penting­nya adalah kondisi panca indra (mata, hidung, pengecap, telinga,dan tubuh), terutama mata sebagai alat untuk melihat dan telingasebagai  alat untuk mendengar.  Sebagian  besar  yang  dipelajarimanusia (anak) yang belajar langsung dengan membaca, melihatcontoh, atau model, melakukan observasi, mengamati hasil­hasileksperimen, mendengarkan  keterangan  guru, mendengarkanceramah, mendengarkan keterangan orang lain dalam diskusi dansebagainya. Karena pentingnya peranan penglihatan dan pendengaraninilah maka  lingkungan  pendidikan  formal  orang melakukanpenelitian untuk menemukan bentuk dan cara penggunaan alatperaga yang dapat dilihat dan didengar.

Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas.Pengajaran  dengan  pola  klasikal  perlu memperhatikan  tinggirendahnya postur tubuh anak didik. Postur tubuh anak didik yangtinggi sebaiknya ditempatkan di belakang anak didik yang bertubuhpendek. Hal ini dimaksudkan agar pandangan anak didik ke papantulis tidak terhalang oleh anak didik yang bertubuh tinggi. Anakdidik yang berjenis kelamin sama ditempatkan pada kelompokanak didik sejenis. Demikian juga anak didik yang perempuan,dikelompokkan pada kelompok sejenis. Pola pengelompokan yangdemikian sangat baik dalam pandangan moral dan agama.

Tinjauan fisiologis adalah kebijakan yang pasti tidak dapatdiabaikan dalam penentuan besar kecilnya, tinggi rendahnya kursidan meja  sebagai  perangkat  tempat  duduk  anak  didik  dalammenerima pelajaran dari guru di kelas. Perangkat tempat duduk inimempengaruhi kenyamanan dan kemudahan anak didik ketikasedang menerima pelajaran di kelas. Hal ini berdampak langsungterhadap tingkat konsentrasi anak didik dalam rentangan tertentu.Anak didik akan betah duduk berlama­lama di tempat duduknyabila sesuai dengan postur tubuhnya.

1. Pendahuluan

Page 12: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

4 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Kondisi psikologis. Belajar pada hakikatnya adalah prosespsikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi pisikologistentu saja mempengaruhi kemampuan belajar seseorang, ini bertartibelajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti dariluar dan faktor dari dalam. Faktor psikologis sebagai faktor daridalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukanintensitas belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapifaktor pisikologis tidak mendukung, maka faktor luar itu akankurang  signifikan. Oleh  karena  itu, minat,  kecerdasan,  bakat,motivasi, dan kemampuan­kemampuan kognitif adalah faktor­faktor pisikologis yang utama mempengaruhi peroses dan hasilbelajar anak didik (Jamarah, 2002: 156­157).

Berdasarkan hasil penelusuran penulis, hal tersebut di atasbelum pernah diteliti orang lain. Oleh karena itu, maka penelititertarik  untuk meneliti masalah  “Kepemimpinan Kyai  danPengaruhnya terhadap Kemampuan Santri Memahami Kitab Salafdi Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in Paculgowang, KecamatanDiwek, Kabupaten Jombang”.

Penelitian  terhadap masalah  tersebut difokuskan  padamasalah  kepemimpian K.H.M. Abdul Aziz Mansur  terhadapkemampuan santri memahami kitab  salaf. Penentuan fokus inididasarkan pada alasan­alasan yang dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, kepemimpinan merupakan “Hubungan yang eratantara seorang dan sekelompok manusia, karena adanya kepentinganbersama; hubungan itu ditandai dengan tingkah laku yang tertujudan terbimbing dari pada manusia yang seorang itu; manusia atauorang  ini  biasanya  disebut  yang memimpin  atau  pemimpin,sedangkan kelompok manusia yang mengikutinya disebut yangdipimpin”, dikutip oleh EK. Imam Munawwir dari Ensiklopediumum dalam bukunya:” Azaz­azaz Kepemimpinan Dalam Islam(tt,: 13­14).

Page 13: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

5

Kedua, kyai bukan berasal dari bahasa Arab melainkan daribahasa  Jawa  (Ziemek, 1986: 130). Kata­kata kyai mempunyaimakna yang agung, keramat, dan dituahkan. Untuk benda­bendayang dikeramatkan dan dituahkan di Jawa seperti keris, tombak,dan benda lain yang keramat disebut Kyai (Moebiman,1970:39).Selain untuk benda, gelar kyai juga diberikan juga kepada laki­lakiyang lanjut usia, arif dan dihormati di Jawa (Ziemek, 1986).

Namun pengertian paling luas di Indonesia, sebutan kyaidimaksudkan untuk para pendiri dan pemimpin pesantren, yangsebagai muslim terpelajar telah membaktikan hidupnya untuk Allahserta menyebarluaskan  dan memperdalam  ajaran­ajaran  danpandangan Islam melalui kegiatan pendidikan  (Ziemek, 1986;Poerwodarminto,1976, Geertz,1981; Koencaraningrat,  1984;Horikoshi,1987).

Kepemimpinan  kyai  digambarkan Ziemek  (1986:138),sebagai sosok kyai yang kuat kecakapan dan pancaran kepribadiannyasebagai seorang pemimpin pesantren, yang hal itu menentukankedudukan  dan  kaliber  suatu  pesantren.  Kemampuan  kyaimenggerakkan massa yang bersimpati dan menjadi pengikutnyaakan memberikan  peran  strategis  baginya  sebagai  pemimpininformal masyarakat melalui komunikasi intensif dengan pendudukyang mendukungnya. Sehingga dalam kedudukkan itu Sunyoto(1990) berpendapat bahwa kyai dapat disebut sebagai agen of changedalam masyarakat yang berperanan penting dalam suatu prosesperubahan sosial.

Ketiga, pengaruh kepemimpinan kyai menurut Geertz (dalamZiemek, 1986), terhadap masyarakat lewat ungkapan bangsawanSunda  Pangeran  Aria  Achmad  Djajadiningrat,  sebagaiberikut:”…Orang yang tidak pernah menjadi siswa dalam suatupesantren… nyaris tidak dapat menyadari betapa besar kekuasaanmoral sang ulama atas massa rakyat”.

1. Pendahuluan

Page 14: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

6 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Pengaruh kyai pesantren menengah dan besar, daya motivasimereka di  kalangan penduduk pedesaan  acap kali berdasarkankekuatan kharismatik. Seni berbicara dan berpidato yang terlatih,digabung dengan  kecakapan menguasai  jiwa  penduduk  desa,mengakibatkan kyai dapat tampil sebagai juru bicara masyarakatyang diakui. Dengan demikian ia mempunyai kemungkinan yangbesar  sekali  untuk mempengaruhi  pembentukan kehendak  dikalangan penduduk (Ziemek, 1986).

Gambaran  kecakapan  manipulatif  karena  sifat­sifatkharismatik kyai di Jawa Barat digambarkan Horikoshi (1987:221­222) sebagai berikut:

“… Seorang yang memiliki kharisma mampu membaca pikiranhadirin sebab ia telah mengembangkan penghargaan akan berbagaijenis manusia; ulama’, petani desa, santri, teman kelas, orang tidakdikenal di jalan, ketika mereka pergi dari pesantren ke pesantrendalam rangka mencari kyai­kyai ternama dan kearifan para walimaupun penduduk desa yang bodoh dan menghadapi kesusuahan;dalam hal ini kyai bertindak sebagai penasehat rohaniyah… tidakada yang lebih penting bagi seorang kharismatik selain mampumemanipulasi jiwa hadirin. Untuk melakukan hal ini, ia harussepenuhnya melengkapi  tenaga  etos  budaya mereka,  dankemampuan untuk menggunakan citra­citra yang akan menciptkaninteraksi yang tepat… tujuan pembnicaraan adalah menciptakanperspektif dirinya. Daya tariknya pada hadirin bagaikan suatupersonofikasi etos dan nilai­nilai yang hidup dimasyarakat”.

Ahli  lain, Wahid  (1978) menggambarkan  lebih  simpelkepemimpinan kyai yang timbul sebagai pendiri pesantren yangbercita­cita tinggi dan mampu mewujudkannya. Kepemimpinanini biasanya didasarkan pada tempaan pengalaman dan dilandasikeunggulan­keunggulan potensial dalam pribadinya sehingga dapatmengalahkan pribadi­pribadi lain disekitarnya. Kepemimpinan kyaiini diterima di masyarakat sejak ratusan tahun silam, terutama olehwarga pesantren sebagai pendukung utamanya.

Page 15: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

7

Keempat,  kemampuan  berasal  dari  bahasa  Inggris:“Potentiality”, berarti kemampuan atau dari kata “Potential”, yangberarti  kesanggupan,  tenaga,kekuatan,  atau  “Potentially”,  yangberarti  kemungkin  besar,  he’s  potentially  autstanding,kemampuannya mungkin  luar  biasa  (J.M.Echolas, H.Shadaly,1984: 440).

Kelima, santri kata santri menurut C.C. Berg (dalam Gibb,1932: 257), berasal dari istilah shastri yang diambil dari kata bahasaIndia yang bermakna orang­orang yang mengetahui kitab­kitab suciagama Hindu  atau  seseorang  sarjana  ahli  kitab­kitab  suciHindu.Chatur­verdi dan Tiwari (1970) mengatakan bahwa katasantri berasal dari kata shastra yang berarti buku suci tentang ilmupengetahuan.  Sementara Geertz  (1960:178) mengartikan  kataSansekerta  shastri  dengan makna  ilmuan Hindu  yang  pandaimenulis, yang telah diadaptasikan menjadi kata santri dan dapatdigambarkan dalam makna yang sempit maupun makna luas.

Dalam  arti  yang  sempit  santri  bermakna  seorang  pelajarsekolah agama yang bermukim di suatu tempat yang disebut pondokatau pesantren. Sedang dalam arti luas dan lebih umum kata santrimengacu  pada  identitas  seseorang  sebagai  bagian  dari  variankomunitas penduduk Jawa yang menganut Islam secara konsekwen,yang sembahyang dan pergi ke masjid jika hari Jum’at dan sebagainya(Arifin, 1993: 4).

Keenam, memahami  berasal  dari  bahasa Arab  Fahmun,artinya faham, pengertian, tahu atau dari kata fahimun yang artinyalekas faham, mengerti atau faahimun artinya yang mengerti (Yunus,1990: 325).

Ketujuh, kitab berasal dari bahsa Arab kitaabun yang artinyabuku atau kitab, atau al Kitab dapat diartikan Kitab Qur’an, Taurat,dan Injil (Marbawi, 172).

1. Pendahuluan

Page 16: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

8 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Kedelapan,  salaf dari akar kata bahasa Arab yang artinya“mendahului”. Al­Quran menggunakan kata salaf untuk merujukmasa lalu (Q.S. al­Maidah: 95; Q.S. al­Anfal: 38). Dalam leksikonArab, salaf adalah leluhur yang saleh (al­salaf al­shaleh), dan seorangsalafi adalah orang yang mengambil al­Qur’an dan Sunnah sebagaisatu­satunya sumber untuk peraturan agama (Al­Mu’jam al­Wasith,I: 461).

Siapa yang dianggap generasi salaf adalah masalah kontro­versial; namun kebanyakan ulama sepakat bahwa salaf terdiri atastiga generasi Muslim pertama. Hal ini membentang tiga abad danmencakup para sahabat Nabi, al­shahabah, yang berakhir pada Anasibn Malik (W.91 H/710 M atau 93/ 712); pengikut mereka, al­tabi’in (180/796); dan pengikut dari pengikut mereka, tabi’ al­tabi’in(241/855). Ahmad  ibn Hambal  (164­241/780­855)  dianggapsebagai  orang  terakhir  dari  generasi  salaf.  Ketiga  generasi  inidipandang tinggi oleh kaum Muslim selanjutnya, atas persahabatanmereka dengan Nabi dan kegiatan mereka pada masa Nabi, danatas pemahaman  serta praktik  Islam mereka yang murni,  sertasumabngan mereka bagi Islam (Ensiklopedi 0xpord, 5, 1995: 104).Sedang istilah salaf di Indonesia biasa dikaitkan dengan Kitab salaf,“sebagai produk pemikiran ulama masa lampau (al­salaf) yang ditulisdengan format khas pra­modren, sebelum abad ketujuhbelasaanM  (Mochtar:  222),  dalam  Pesantren Masa Depan, WacanaPemberdayaan dan Transformasi Pesantren.

Kesembilan,  di  Pondok  Pesantren Tarbiyatuin Nasyi’inPaculgowang  adalah nama  sebuah pasantren  yang diasuh  olehK.H.M. Abdul Aziz Mansur bertempat di Dusun Paculgowang.

Berdasarkan konsep fokus judul di atas dapat disimpulkan,bahwa yang diamaksud adalah Hubungan Kyai H.M. Abdul AzizMansur dan pengaruhnya terhadap kemampuan santri membacakitab­kitab terdahulu sebelum abad ketujuhbelasan.

Page 17: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

9

Penelitian terhadap masalah tersebut di atas, bertujuan  untukmenganalisis tipe kepemimpinan Kyai H.M. Abdul Aziz Mansurdan pengaruhnya terhadap kemampuan santri mahdlah (murni),santri yang telah mendapat amanat sebagai mustahiq, munawib,dan badal kyai dalam memahami kitab salaf yang ditulis oleh paraulama  sebelum abad  ketujuhbelasan.  Selain  itu,  penelitian  inibertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kepemimpinanK.H.M. Abdul Aziz Mansur dalam mendidik dan mengasuh parasantri ‘mahdlah, mustahiq, munawib, dan badal kyai agar betul­betul menjadi penerus perjuangan para ‘alim di muka bumi.

Sejauh penelitian  ini  dilakukan  dan disajikan  hasilnya,diharapkan ada manfaatnya untuk memberikan informasi tentangtipe kepemimpinan kyai dan pengaruhnya terhadap kemampuansantri memahami kitab slaf, kepada masyarakat pada umumya,kepada wali santri sebagai penyandang dana keberhasilan putranyadalam mencari  ilmu  pengetahuan  agama. Manfaat  lain  yangdiharapkan adalah sebagai kotribusi keilmuan bagi masyarakat luasagar mengetahui tipe­tipe kepemimpian kyai dalam mendidik danmengasuh para santri sebagi kader penerus perjuangan para ‘alim,sekaligus sebagai pewaris para nabi.

1. Pendahuluan

Page 18: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...
Page 19: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

Bagian KeduaKONTEKS DAN POLA KEPEMIMPINAN

KYAI

A. POLA UMUM KEPEMIMPINAN

Dalam kehidupan manusia di dunia banyak ditemui usahakerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang disepakati bersama.Kerjasama itu dilakukan oleh beberapa orang (dua orang atau lebih),dalam berbagai kegiatan yang terarah pada tujuan, yang lebih mudadicapai dari pada jika dikerjakan sendiri. Keseluruhan proses kerjasama itu disebut organisasi. Dengan kata lain organisasi adalah prosesatau rangkaian kegiatan kerja sama sejumlah orang, untuk mencapaitujuan tertentu. Dalam kenyataannya banyak usaha kerja sama ituyang diatur secara tertib dan terarah, sehingga berwujud sebagaisuatu sistem. Oleh karena itu “organisasi diartikan juga sebagai suatusistem kerja sama sejumlah orang (dua atau lebih) untuk mencapaisuatu tujun” (Hadari, Martini, 2004: 8).

Berdasarkan  pengertian  diatas,  dapat  dibedakan  anataraorganisasi formal dengan organisasi non­formal. Organisasi formalmemiliki  struktur  yang  relatif  permanen,  sebagai  pembagian/pembidangan kerja, baik secara berjenjang (vertikal) maupun merata(horizontal). Kegiatan di dalam organisasi ini dilakukan denganprosedur dan mekanisme yang statis, pasti dan teratur. Organisasinon formal memiliki sturktur semi permanen, mudah berubah

Page 20: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

12 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

dan  berkembang,  sehingga  dapat  berbeda­beda  anatara  jenisorganisasi yang sama. Demikian pula prosedur dan mekanisme kerjadi dalamnya, yang meskipun sudah ditetapkan sehingga bersifatrelatif statis, namun pelaksanaannya cendrung untuk disesuaikandengan  situasi/kondisi  sesaat,  sehingga mudah  berubah  danberkembang. Salah satu bentuknya adalah organisasi volunter, yangterbentuk karena anggotanya terdiri dari tenaga sukarela, untukmengabdi terhadap kemanusiaan melalui berbagai bidang sosial,pendidikan, agama, kebudayaan dan lain­lain.

Dalam kenyataannya apapun bentuk suatu organisasi, pastimemerlukan seseorang dengan atau tanpa dibantu oleh orang lain,untuk menempati posisi sebagai pimpinan/pemimpin (leader).”Seseorang  yang menduduki  posisi  pemimpin  di  dalam  suatuorganisasi mengemban  tugas melaksanakan  kepemimpinan(leadership) adalah kegiatannya. Sehubungan dengan itu untuksementara dari segi organisasi, kepemimpinan dapat diartikan sebagaikemampuan/ kecerkasan mendorong sejumlah orang (dua orangatau lebih) agara bekerja sama dalam melaksanakan kegitan­kegiatanyang terarah pada tujuan bersama” (Hadari, Martini, 2004: 8­9).

Dari urian diatas dapat diuraikan pengertian organisasi formaldan non­formal kaitannya dengan kepemimpinan dari kedua polatersebut sebagai berikut.

1. Kepemimpinan dalam Konteks StrukturalKepemimpinan dalam konteks struktural ini terkait pada

pembidangan kerja yang disebut struktur organisasi. Apabila suatuunit dipandang sebagai total sistem, maka pembidangannya sebagaiunit yang lebih kecil merupakan sub­sistem. Sehubungan denganitu “sistem diartikan sebagai suatu keseluruhan yang terdiri dariberbagai unsur atau elemen (bidang) yang saling berhubungan satudengan yang lain”(Hadari, Martini, 2004: 9).

Page 21: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

13

Suatu  total  sistem memiliki  pimpinan  tertinggi  (pucukpimpinan) dengan dibantu oleh para pimpinan pada sub­sistem dilingkungan masing­masing organisasi. Sehubungan dengan itu adapihak yang berpendapat bahwa yang dapat ditempatkan sebagaitotal sistem adalah organisasi yang pucuk pimpinan (pimpinantertinggi) di lingkungannya, tidak memiliki lagi pimpinan atasanatau yang lebih tinggi dari posisi pimpinan organisasi tersebut.

Selanjutnya  sub­sistem  yang  terdapat  di  dalam  suatuorganisasi pada dasarnya merupakan unit­unit kegiatan/kerja yangberisi pekerjaan sejenis yang disebut struktur organisasi. Dengankata lain “struktur organisasi adalah kerangka atau susunan unitatau satuan kerja atau fungsi­fungsi yang dijabarkan dari tugas /kegiatan pokok suatu organisasi, dalam usaha mencapai tujuannya”(Hadari, Martini 2004: 9). Setiap unit mempunyai posisi masing­masing, sehingga ada unit yang berbeda jenjang/ tingkatannya danada pula yang sama jenjang/tingkatannya, anatara satu dengan yanglain. Apabila setiap unit digambarkan dengan kotak­kotak ataulingkaran­lingkaran kecil di atas kertas, dengan menempatkannyapada jenjang masing­masing, maka akan diperoleh suatu BaganOrganisasi.

Dalam bagan tersebut biasanya digambarkan juga garis­garis,baik  yang  putus­putus  dan  tidak maupun  titik­titik  yangmenghubungkan unit yang satu dengan yang lain. Garis­garis itumenggambarkan  hubungan  yang mewarnai mekanisme  danprosedur kerja di lingkungan suatu organisasi. Garis yang tidakputus. Biasanya digunakan untuk menggambarkan hubungan kerjayang  bersifat  instruktif/komando.  Sedang  garis  putus­putus,biasanya bermaksud menggambarkan hubungan kerja konsultatif,dan titik­titik merupakan gambaran hubungan dengan unit non­struktural yang bersifat membantu, karena berada di luar strukturresmi yang ditetapkan untuk suatu organisasi.

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 22: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

14 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Dalam konteks struktural seperti tersebut diatas. Baik pucukpimpinan maupun pimpinan pembantu pada unit­unit adalahorang­orang yang diangkat oleh suatu kekuasaan, yang memilikiwewenang untuk itu. Pengankatan dilakukan secara resmi/formal,dengan mengeluarkan Surat Keputusan. Tugas pokok pemimpindalam konteks struktural berorientasi sepe­nuhnya pada tujuanorganisasi yang ditetapkan oleh organisasi atasannya, sesuai denganbidang gerak/garapannya. Oleh karena itu “kepemimpinan dalamkonteks ini dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi pikiran,tingkah laku, dan mengarahkan semua fasilitas untuk mencapaitujuan organisasi  yang  telah  ditetapkan keikutsertaan  anggotakelompok merumuskannya” (Hadari, Martini 2004: 11).

Dalam  kepemimpinan  seperti  itu  “dikenal  sekurang­kurangnya  tiga  jenjang  pemimpin  yang  terdiri  dari  pimpinantertinggi/pucuk pimpinan, pimpinan menengah dan pimpinantingkat terendah” (Hadari, Martini, 2004: 11). Sehubungan denganitu apabila anggota diikutsertakan merumuskan tujuan organisasi,biasanya  dilakukan  secara  terbatas.  Pucuk  pimpinan  dapatmenyelenggarakan musyawarah dengan anggota, baik semuanyamaupun secara perwakilan. Akan tetapi tidak mustahil musyawarahsebagai instansi organisasi yang tertinggi tidak digunakan untukmengikutsertakan  anggota,  tetapi  sekedar dimanfaatkan untukmenyampaikan  program,  termasuk  tujuan­tujuan  yang  telahdirumuskan oleh pimpinan tertinggi dan stafnya. Di samping itubiasanya  dilengkapi  pula  dengan  penyampaian  instruksi  danpetunjuk pelaksanaan program untuk mencapai tujuan­tujuan yangtelah dirumuskan tersebut.

Dari uraian­urain diatas jelas bahwa kepemimpinan dalamkonteks struktural terikat tidak saja pada bidang atau sub­bidangyang menjkadi garapnanya, tetapi juga oleh rumusan tujuan dan

Page 23: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

15

program pencapaiannya yang telah ditetapkan oleh pimpinan yanglebih  tinggi. Sehubungan dengan  itu kepemimpinan diartikansebagai proses pemberian motivasi agar orang­orang yang dipimpinmelakukan kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan program yangtelah ditetapkan. Kepemimpinan juga berarti usaha mengarahkan,membimbing dan mempengaruhi orang  lain, agar pikiran dankegiatannya tidak menyimpang dari tugas pokok unit/bidangnyamasing­masing.

Dalam  keadaan  seperti  itu  inisiatif  dan kreativitas  tidakmenyentuh tujuan dan program organisasi, dan jika masih diizinkan,sentuhannya hanya berkenaan dengan cara melaksanakan programagar tujuan lebih mudah dicapai. Inisiatif dan kreativitas tersebuttetap akan sulit dilakukan bilamana pimpinan unit tidak memilikiatau tidak mendapat pelimpiahan wewenang, selain kewajiban untukmelaksanakan kegiatan sesuai dengan yang di instruksikan. Dengankata  lain kepemimpinan dalam konteks  struktural  tidak dapatmelepaskan diri  dari  siafat  birokratis, meskipun  tidak  berartiseluruhnya bernilai nigatif. Sifat birokratis itu sejalan dengan uraiandiatas berarti cara melaksanakan program atau cara bekerja berpegangpada hirarkhi dan jenjang jabatan yang saling tidak boleh melampauiwewenang dan tanggung jawab masingh­masing. Birokrasi yangterlalu ketat akan mengakibatkan kepemimpian kurang berfungsi,karena fungsi pengambilan keputusan tidak dapat dilaksanakansecara cepat. Setiap keputusan pimpinan yang lebih rendah, bukansaja harus sejalan dengan kebijaksanaan dan keputusan pimpinanyang lebih tinggi, tetapi juga sering terjadi pengambilan keputusanharus disetujui lebih dahulu oleh pimpinan atasan.

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 24: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

16 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

2. Kepemimpinan dalam Konteks Non­StrukturalDalam uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa organisasi

non­formal pada dasarnya tidak berorientasi pada struktur secarakaku.  Sebuah  organisasi  non­  formal memang  tidak  dapatmelepaskan diri dari pembidangan tugas, sehingga terjadi/terbentukunit­unit di dalamnya. Akan tetapi karena unit­unit tersebut tidakditetapkan secara formal, maka sifatnya menjadi semi permanen.Sehubungan dengan itu mungkin saja ada organisasi non­formalyang melalui  kesepakatan  anggotanya, menempatkan  strukturorganisasi yang sama pada wilayah yang sama. Di samping itu tidaksedikit pula organisasi non­formal yang bergerak dalam bidang yangsama  di wilayah  yang memiliki  persamaan,  ternyata  strukturorganisasinya berbeda­beda. Misalnya organisasi politik, yang dapatberbeda satu dengan yang lain dalam menempatkan unit­unitnya,sehingga secara keseluruhan berbeda struktur organisasinya.

Demikian jugan yang terdapat di lingkungan organisasi sosial/kemasyarakatan  lainnya  seperti  dibidang keagamaan,  olahraga,keseniaan/kebudayaan,  pendidikan, dan  lain­lain. Akan  tetapiterdapat juga organisasi non­formal yang memiliki struktur yangrelatif  permanen,  seperti  terdapat  pada  organisasi  pramuka.Organuisasi non –formal yang tidak terikat pada struktur yangpasti dan statis itu, pada dasrnya merupakan suatu total sistem yangmemiliki juga sub­sistem berupa unit­unit sebagai pembidangantugas pokonya. Unit­unit itu tersusun scara hirarkhis atau berjenjang/bertingkat, dari yang tertinggi sampai yang terendah. Pada setiapunit  tersebut diperlukan para pemimpin, selain seorang pucukpimpinan sebagi pimpinan tertinggi.

Dalam konteks non­struktural seperti tersebut diatas, baikpucuk pimpinan maupun para pemimpin unit adalah orang­orangyang diangkat oleh anggotanya karena berbagai sebab. Di anataranya

Page 25: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

17

adalah karena’  berpengaruh  dan  dipercayai’.  “Pengangkatannyasebagai  pemimpin  dilakukan  pemberian  Surat  Keputusanpengangkatannya,  sehingga  kedudukannya  sebagai  pemimpinmenjadi resmi/formal,  tidak lebih sekedar merupakan kegiatanpengukuhan belaka”(Hadari, Martini, 2004: 13).

Tugas  pokok pemimpin  dalam konteks  non­strukturalberorientasi pada kebersamaan, dimulai dari penentuan tujuankelompok/organisasi  sesuai  bidang  gerak/garapannya. Langkahberikutnya dilakukan berupa kegiatan menyusun program (rencana)kegiatan  dan melaksnakannya  secara  bersama­sama. Tujuan,perencanaan/program dan pelaksanaannya selalu dapat berubah danberkembang  sesuai  dengan  kebutuhan,  situasi,  dan  kondisikelompok/organissi dan lingkungan sekitarnya. Dalam keadaanseperti itu tujuan dan perencanaannya mungkin saja tertulis danmungkin  pula  tidak  tertulis.  Namun  untuk meningkatkan“efektivitas  dan  efisiensi  dalam  melaksnakan  tugaskepemimpinannya,  sebaiknya pemimpin bersma­sama anggotakelompok/organisasinya merumuskan  secara  tertulis”  (Hadari,Martini, 2004: 13).

Berdasrkan uraian diatas, kepemimpinan dalam konteks non­struktural dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi pikiran,perasaan, tingkah laku, dan mengarahkan semua fasilitas untukmencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan secara bersama­sama pula. Usha perumusan tujuan dan rencana/program kegiatandapat dilakaukan bersama, karena biasanya kelompok/organisasiini tidak besar. Jumlah anggotanya tidak terlalu banyak. Dalamkeadaan kelompok/organisasi  ini  cukup besar dan  anggotanyacukup  banyak, musyawarah masih  dapat  dilakukan. Dalamhubungan ini musyawarah tidak sekedar dilakukan antara parapemimpin yang terdiri atas pucuk pimpinan, pimpinan menegahdan pimpinan terendah.

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 26: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

18 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Musyawarah dilakukan juga dengan perwakilan anggota yangdipilih oleh anggota pada unitnya masing­masing. Musyawarahtidak digunakan sekedar untuk menyampaikan instruksi­instruksi,tetapi justru secara bersama­sama mencari dan menggali poko­pokokkebijaksanaan, yang dalam pelaksanaanya dapat dikemabangkanoleh anggota dalam unitnya masing­masing. Dalam keadaan sepertiitulah, maka kreativitas dan inisiatif anggota yang relevan dan dinilaibaik, selalu dapat disalurkan (Hadari, Martini, 2004: 14). Dalammenjabarkan keputusan­keputusan yang merupakan kewenanganpimpinan  unit,  setiap  kreativitas  dan  inisiatif  anggota  dapatdikemabngkan dan dimanfaatkan.

Dengan  demikian  jelas  bahwa  sifat  birokratis  dalamkepemimpian  ini  ditekan  atau  dikurangi  sampai  pada  batasminimum. Hubungan kerja formal tetap berlangsung, namun yanginformal tidak dibatasi. Dalam keadaan itu berarti setiap anggotadapat,  boleh,  dan mungkin  saja  berkomunikasi  dan menjalinhubungan kerja sebagai upaya menunjang dan membantu pucukpimpinan dan pemimpin­pemimpin unit masing­masing. “Sejalandengan  itu  maka  kepemimpinan  dapat  diartikan  sebagaikemampuan mempengaruhi, mengarahkan, dan membimbingperasaan, pikiran, dan  tingkah  laku orang  lain, agar  terdorongmengembangkan  kreativitas dan  inisiatif  dalam melaksanakankegiatan yang terarah pada pencapaian tujuan bersama” (Hadari,Martini, 2004: 14). Dengan kata lain kepemimpinan berarti jugasebagai kemampuan memberikan motivasi agara anggota kelompo/organisasi bergerak/melakukan kegiatan untuk mencapai tujuanbersama.

Dari uraian di atas menjadi jelas bahwa sebab­sebab seseorangdipilih, dipercaya dan diangkat menjadi pimpinan dalam konteksnon­struktural anatara lain karena memiliki kelebihan dalam aspek­

Page 27: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

19

aspek keperibadiannya. Kelebihan itu menimbulkan kepercayaandan kesediaan mengikuti petunjuk, bimbingan dan pengarahannya.Kelebihan  itu mungkin  berupa  kemampuan  intelektual  yangditampilkan dalam wawsan yang luas, kemampuan menyelesaaikanmasalah dan  lain­lain.  “Di  samping  itu mungkin pula  berupakesederhanaan,  kejujuran,  keterbukaan,  dedikasi  dan  loyalitas,kepeloporan, dan sebagainya. Mungkin pula disebabkan popularitasdalam  pergaulan,  suka  menolong,  senang  bekerja  sama,bertaanggung jawab dan lain­lain”(Hadari, Martini, 2004: 14).

Dalam kepemimpinan ini “hubungan antara pemimpin danorang yang dipimpin lebih longgar, baik dalam melaksanakan tugas­kelompok/organisasinya maupun dalam menyelesaikan maslah­maslah pribadi”(Hadari, Martini, 2004: 14).

Hubungan yang longgar itu berlangsung karena pemimpinberasal  dari  anggota  kelompok/organisasi,  yang  sebelumnyamerupakan orang­orang yang senasib dan seperjuanagan. “Pemimpintidak saja mampu menghayati tugas­tugas yang harus dikerjakananggota  kelompok/organisasinya,  tetapi  juga  menghayatikepentingan/kebutuhan dan masalah­masalahnya” (Hadari, Martini,2004: 15). Oleh karena itu setiap keputusan selalu diorientasikanpada kebersamaan dengan anggota, dan bukan untuk melindungiposisinya (jabatannya) sebagai pemimpin. Di samping itu bahkandiyakininya pula bahwa perlindungan itu justru diperolehnya darirasa puas anggota terhadap kepemimpinannya. Rasa kebersamaanitulah  yang  menjadi  faktor  yang memudahkan  pemimpinmengerakkan orang­orang yang dipimpinnya, sebagai perwujudankepemimpinan yang efektif.

Bertolak dari kedua konteks kepemipinan diatas, maka dapatdismpulkan  unsur­unsur  dalam  kepemimpinan  adalah  sebagiberikut:

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 28: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

20 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

a. adanya  seseorang  yang berfungsi memimpin,  yang  disebutpemimpin (leader);

b. adanya orang lain yang dipimpin;c. adanya kegiatan menggerakkan orang  lain  yang  dilakukan

dengan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran, dantingkah lakunya;

d. adanya tujuan yang hendak dicapai, baik yang dirumuskan secarasistematis maupun bersifat seketika;

e. berlangsung berupa proses di dalam kelompok/organisasi, baikbesar dengan banyak maupun kecil dengan sedikit orang­orangyang dipimpin.

Demikianlah gambaran tetang pola umum kepemipinan,dilihat dari segi pengertian kepemimpinan pada umumnya.

B. POLA KHUSUS KEPEMIMPINAN

Pola  khusus  kepemimpinan yang  dimaksud  adalah  polakepemimpinan dalam  Islam. Hal  ini  dapat  diuraikan  sebagaiberikut.

Pertama, imam menurut bahasa ialah setiap orang yang dianutoleh  suatu  kaum,  baik mereka  berada dijalan  lurus  atau  sesat(Manzhur, 14: 290­291). Imam juga berarti benang yang diletakkandi atas bangunan, pada waktu membangun, untuk memeliharakelurusannya. Arti lain kata imam ialah, orang yang menggiringunta, sekalipun ia berada di belakangnya (Husaien, 1996: 108).

Kata  imam dipakai untuk orang  yang memimipin  suatukaum yang berada di jalan lurus. Diantaranya dijelaskan dalam al­Qur’an Surat al­Furqan ayat 74; Q.S. al­Baqarah ayat 124; danQ.S. al­Qashash ayat 5, yang artinya: “… dan jadikanlah kamiimam bagi  orang­orang  yang  bertakwa; Dan  (ingatlah)  ketika

Page 29: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

21

Ibrahim diuji Rabb­nya dengan beberapa kalimat (perintah danlarangan),  lalu  Ibrahim menunaikannya.  Allah  berfirman,“Sesungguhnya Aku menjadikanmu imam bagi seluruh manusia;Dan kami hendak memberi  karunia kepada orang­orang  yangtertindas di bumi itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpindan menjadikan mereka  orang­orang  yang mewarisi  (bumi)(Husaien, 1996: 108­109).

Kata imam digunakan untuk para pemimpin kesesatan, antaralain disebutkan dalam Q.S. Tawbah ayat 12; Q.S. al­Qashash ayat41; dan Q.S. al­Isra’ ayat 71, yang artyinya: “… Maka pergilahpemimpin­pemimpin orang­orang kafir itu, karena sesungguhnyamereka itu adalah orang­orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya,agar suapaya mereka berhenti; Dan kami jadikan mereka pemipin­pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka, dan pada hari kiamatmereka tidak akan ditolong; (Ingatlah) suatu hari (yang dihari itu)Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya.” (Husaien, 1996:109).

Kendatipun kata imam atau imamah sering dipakai dalamal­Qur’an untuk para pemimpin kebaikan atau kesesatan, tetapilebih  banyak  dipakai  untuk  yang memberi  petunjuk  kepadakebaikan dan kemaslahatan.

Kedua, imam menurut para ahli tafsir dan lainnya. Al­Razidi  dalam  tafsirnya mendefinisikan dengan  “Setiap  orang  yangdijadikan teladan dalam masalah agama”(al­Razi, 1: 170). Dengandemikian, Syafi’i adalah imam masalah fiqh, dan Bukhari adalahimam dalam masalah  hadits.Imamah  dalam  shalat, menurutmereka, disebut imamah shughra (kepemimpinan kecil), sedangkanimamah  umum dan menyeluruh  dalam umat disebut  imamahkubra (kepemimpinan besar).

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 30: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

22 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Akan tetapi Ibnu Hazm mensyaratkan jika yang dimaksudadalah  imamah  shughra,  hendaklah  dikhususkan  denganmenyebutkan sesuatu yang menunjukan maksudnya, seperti imamshalat dan lainnya, karena makna yang terpahami secara umumkata imam ialah imamah kubra (Al­Milal wa al­Nihal, 4: 9).

Abu  al­Hasan  al­Mawardi mendefinisikannya  denganmengatakan, “Imamah dibentuk untuk menggantikan kenabaiandalam menjaga agama dan mengatur urusan dunia” (Al­Ahkam al­Sulthaniyah: 5). Definisi ini disepakati oleh Tafzani, kemudian iaberkata, “Kepemimpinan umum dalam agama dan dunia sebagaipengganti  (khilafah)  dari Nabi  saw  (Dhia’  al­Din Rais, Al­Nazhariyat al­Siyasah, 122).

Berdasarkan ayat­ayat al­Qur’an dan pendapat para ulamabahasa, tafsir dan aqidah di atas jelas semuanya sepakat bahwa imamadalah lafazh yang berarti kepemimpinan tertinggi di antara mereka;ke atas pundaknya diletakkan tanggung jawab kebaikan merekadalam agama dan dunia.

Ketiga, hukum mengangkat imam. Dalam hal ini terdapatdelapan poin penjelasan. Pertama, mengenai hukum mengangkatimam, Ibnu Hzm dalam kitabnya (Al­Milal wa al­Nihal, 4: 87),mengutif kesepakatan semua pihak dari Ahli Sunnah, Murjiyah,Syi’ah dan Khawarij atas wajibnya mengangkat imam, dan bahwaumat  wajib  tunduk  kepada  seorang  imam  yang  adil  yangmenegakkan hukum­hukum Allah dan Sunnah Rasulnya.

Kedua, Allah telah mewajibkan menaati uli al­amri dalamlebih dari satu ayat.”Wahai orang­orang yang beriman, taatilah Allahdan taatilah Rasul(Nya), dan uli al­amr diantara kamu… (Q.S. al­Nisa’: 59).

Para ulama menguatkan pendapat yang mengatakan bahwamaksud uli al­amri dalam ayat ini adalah para pemimpin (umara’)(Mawardi,  tt.:  5). Kewajiban  taat  kepada  pemimpin  ini  juga

Page 31: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

23

dikuatkan oleh Sunnah Rasulullah saw yang diriwayatkan olehBukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah sawbersabda: “Barang siapa menaatiku, maka ia telah menaati Allah;dan barang siapa bermaksiat kepadaku, maka ia telah bermaksiatkepada Allah. Barang siapa menaati amir (pemimpin)­ku, maka iatelah menaatiku; dan barang siapa membangkang kepada amir­kumaka ia telah membangkang kepadaku” (Bukhari, 5: 124; Muslim,3: 1466).

“Mendengar dan menaati wajib atas seorang Muslim dalamhal  yang  ia  sukai  atau  tidak,  selama  ia  tidak  diperintahkan(melakukan) kemaksiatan. Apabila diperintahkan  (melakukan)kemaksiatan, maka tiak wajib mendengar dan menaati” (Bukhari,5: 23).

“Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw: Adalah Bani Isra’ildipimpin oleh para Nabi;  setiap kali  seorang Nabi meninggal.Digantikan oleh Nabi berikutnya. Dan sesungguhnya tidak adaNabi sesudahku, tetapi akan ada para khalifah, mereka banyak(jumlahnya). Para sahabat bertanya. “Apa yang engkau perintahkankepada kami? “Nabi saw bersabda, “Patuhilah bi’at yang pertama;berikanlah hak mereka, karena Allah akan menanyakan kepadamereka apa yang menjadi tanggung jawab mereka” (Bukhari, 5:410).

Kesimpulannya, jika menaati mereka diwajibkan oleh nashal­Qur’an  dan  al­Sunnah, maka  apalagi menegakkan  danmengangkat mereka menjdi wajib juga.

Ketiga,  para  ulama mengutip  adanya  kesepakatan  ataswajibnya mengangkat imam. Imam mawardi berkata, “Menegakkanimamah bagi orang yang menjalankan pemerintahan dalam umat,adalah wajib  secara  ijma’i”  (Mawardi,  tt.:  35). Demikian  pulapendapat Imam Nawawi dan Ibnu Khaldun (Fath al­Bari, 13: 122).

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 32: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

24 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Keempat, mengangkat  imam  secara  ‘aqliy  (rasional). Al­Mawardi berkata, “Menurut akal wajib mengangkat imam, karenasifat orang­orang yang berakal sehat pasti bersedia tunduk kepadaseorang pemimpin yang dapat mencegah mereka dari kezalimandan memberikan keputusan bagi perselisihan dan permusuhan yangterjadi di antara meraka” (Mawardi, tt.: 5).

Perselisihan dan permusuhan ini timbul dari sifat fitri dantabiat manusia, lantaran manusia adalah makhluk sosial. Sedangsifat yang kedua ini (manusia sebagai makhluk sosial) melahirkanperadaban dan kemajuan. Selanjutnya, peradaban dan kemajuanyang dicapai oleh manusia menimbulkan persaingan antarmanusia,lalu  timbullah berbagai perselisihan dan perbedaan  yang  tidakmungkin diselesaikan tanpa adanya negara dan pemimpin (Husaien,1996: 113).

Kelima, seorang pemimpin umat Islam sangat terikat denganhukum­hukum agama, baik menyangkut pelaksanaan  ataupunlegalisasinya. Dialah  yang mengumumkan  jihad, menegakkanhukum dan mendirikan shalat (Husaien, 1996: 113).

Keenam, Rasulullah saw mengungkapkan pentingnya imamini dengan sabdanya: ’Barang siapa meninggal dan di lehernya tidakada biat (belum membiat seseorang imam) maka ia mati dalamkeadaan Jahiliyah… (Muslim, 3: 1478). Hal ini dikuatkan lagioleh hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abudu’l­Lah bin Abbas  ra  bahwa Nabi  bersabda:”Barang  siapa  tidakmenyukai sesuatu dari amirnya, maka hendaklah ia bersabar, karenasesungguhnya orang yang keluar dari sulthan (kekuasaan) sejengkal,ia mati dalam keadaan Jahiliyah. Di dalam riwayat lain dikatakan:Maka hendaklah ia bersabar terhadapnya, kerena sesungguhnyaorang yang meninggalkan jama’ah sejengkal, kemudian meninggal,mka ia mati dalam keadaan Jahiliyah” (Bukhari, 9: 78; Muslim, 3:1478).

Page 33: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

25

Ketika menejelaskan hadis tersebut Ibnu al­Atsir berkata,“Barang siapa meninggalkan jama’ah yang telah mengikat suatuikatan  yang  sesuai  dengan  al­Kitab dan  al­Sunah, maka  tidakseorangpun boleh memisahkan diri  drai mereka dalam  ikatantersebut; jika ia melanggar mereka dalam ikatan itu, maka berhakmendapatkan ancaman. Arti kematian dalam keadaan Jahiliyah ialah,mati  sebagaimana  kematian  orang­orang  Jahiliyah  sebelumdiutusnya Nabi saw, karena kebodohan dan kesesatan (Al­Mubarak,tt., 4: 69­70).

Ketujuh, para sahabat mengetahui dan menyadari pentingnyamasalah penggantian imam ini, sehingga ketika Rasulullah sawwafat, masing­masing dari mereka mencari pengganti Rasulullahsaw  yang  akan mengatur  urusan  umat. Orang­orang Ansharmengadakan  pertemuan di  Saqifah Bani  Sa’idah untuk men­calonkan amir mereka. Demikian pula orang­orang Muhajirinmengikuti mereka untuk tujuan yang sama. Sidang ini berakhirdengan menunjuk dan memilih Abu Bakar al­Shiddiq  sebagaiKhalifah  Rasulullah  saw.  Semua  ini mereka  lakukan  sebelumRasulullah saw sempat dikuburkan (Husien, 1976: 114).

Abu Bakar  setelah diangkat menjadi khalifah, mengung­kapkan pentingnya masalah  pergantian  pemimpin  ini  dalamkhuthbahnya:  “Sesungguhnya Muhammad  telah  pergi  selama­lamanya, dan untuk urusan  ini harus ada orang yang melaksa­nakannya; maka hendaklah kalian memikirkannya. Dan kemu­kanlah pendapat­pendapat kalian” (Husaien, 1996: 115).

Kemudian ada sejumlah orang berteriak dari berbagai sudutmasjid menyatakan, “Engkau benar, wahai Abu Bakar”. Karenamereka mengetahui bahwa umat ini tidak akan berjalan kecualibersama  seorang  imam  (pemimpin).  Seorang  penyairmengungkapkan: “Tidak patut manusia hidup tanpa pemimpin.

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 34: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

26 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Tidak ada pemimpin bila orang­orang bodoh memimpin” (Husaien,1996: 115).

Kedelapan, semua keterangan di atas menunjukkan wajibnyamengangkat seorang imam (pemimpin). Sebab, umat tanpa imamakan senantiasa berada dalam perselisihan dan keguncangan. Disamping itu, hukum­hukum Islam dan ajaran­ajarannya akan tetappasif dan beku, jauh dari kehidupan manusia dan gerak kehidupanmereka. Gejalah inilah yang kita mohonkan kepda Allah agar sirna,dan semoga Allah segera memunculkan seorang imam yang akanmemimpin umat Islam sesuai dengan sistem kenabian. SesunguhnyaDia Maha Mendengar dan Mengabulkan doa.

C. SYARAT­SYARAT IMAM ATAU KHALIFAH

Calon imam harus memiliki beberapa syarat dan sifat tertentuyang membuatnya layak mengemban jabatan penting ini. Paraulama telah mengemukakan syarat­syarat ini; ada yang secara singkatdan ada pula yang  secara panjang  lebar. Sebagian berpendapatemapat, sebagaian yang lain tujuh, dan ada pula yang berpendapatsepuluh. Akan tetapi semuanya sepakat atas beberapa syarat yangbersifat asasi.

Imam Mawardi menyebutkan tujuh, katanya, “orang yanglaik menjadi imam harus memenuhi tujuh persyaratan berikut:1. ‘Adalah berikut semua persyaratannya.2. Ilmu yang dapat mengantarkan kepada ijtihad dalam berbagai

kasus dan hukum.3. Sehat panca indra seperti pendengaran, penglihatan, dan lisan,

supaya dapt mengetahui sesuatu secara langsung.4. Tidak memiliki cacat anggota badan yang akan menghalangi

kesigapan gerak dan kecekatan kerja.

Page 35: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

27

5. Mempunyai pandangan yang dapat membawa kepada kebi­jakan rakyat.

6. Memiliki keberaniaan dan kegigihan untuk melindungi kawandan memerangi lawan.

7. Berketurunan dari Quraisy (Mawardi, tt.: 6).Dari ketujuh persyaratan di atas dapat diuraikan antara laian

sebagai berikut.Pertama, ‘adalah (kesempurnaan secara moral) merupakan

syarat utama yang harus dipenuhi. Bahkan oleh para fuqaha’, siafatini  dijadikan  salah  satu  persyaratan  umum  kepemimpinan(Mawardi, tt.: 5). Apalagi bagi seorang yang dicalonkan untukjabatan  imamah  ‘uzhma  (kepemimpinan agung) yang diantararukun­rukunnya yang terpenting ialah kejujuran, kebersihan daridusta, amanat terhadap kemaslahatan umat, suci dari barang­barangharam, menjauhi dosa, menghindari keraguan dan syubhat, terjagadalam hal ridha dan marah, serta mempunyai muru’ah dalam agamadan dunianya.

Kedua, memiliki ilmu yang menyangkut al­Qur’an dan al­Sunnah, seperti khas dan ‘am, mubayyan, dan mujmal, nasikh danmansukh, hadits mutawatir, muttashil, mursal, dan lainnya, ihwalpara perawi yang akan menentukan kuat lemahnya suatu hadis,bahasa Arab menyangkut gramatika atau filsafat bahasa, pendapatpara ulama dan sahabat menyangkut ijma’ ataupun ikhtilaf, danmengetahui sumber­sumber pengambilan hukum lainnya, sepertiqiyas dan sebagainya .(Nawawi, tt., 12: 243). Hal ini disimpulkanoleh  Imam  Mawardi  dalam  perkataannya:  Seorang  imam,disyaratakan mengetahui hukum­hukum syari’at. Pengetahuannyatentang masalah ini meliputi dasar­dasarnya, dan mendalami cabang­cabangnya. Dasar­dasar hukum syari’at ada empat:

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 36: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

28 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

1. Mengetahui kitab Allah (al­Qur’an) dengan baik dan benar,termasuk kandungan hukumnya, baik yang nasikh dan mansukh,atau muhkam dan mutasyabih­nya, dan lain sebagainya.

2. Mengetahui Sunnah Rasulullah saw secara pasti dari ucapandan perbuatannya, dan mengetahui berbagai sanadnya.

3. Mengetahui ta’wil (penafsiran) ulama salaf menyangkut apayang telah dispakati atau yang di perselisihkan.

4. Mengetahui qiyas, untuk mengembalikan cabang­cabang (furu’)yang didiamkan kapada ushul (pokok­pokok) yang diucapakandan disepakati, sehingga mendapatkan jalan untuk mengetahuihukum­hukum berbagai kasus yang timbul.

Syarat ini oleh Dhia’ al­Din diterjemahkan dengan perka­taannya, “Jika kita ingin menerjemahkan syarat ini ke dalam bahasamodren, dapat kami katakan bahawa seorang imam, demikian pulawazir tafwidh (menteri yang diserahi urusan­urusan tertentu) danamir ‘am, harus mengetahui ilmu­ilmu berikut: ilmu tafsir, ilmuhadits, sejarah perundang­undangan Islam, sejarah negara Islam,ushul fiqh, mantiq dan ilmu­ilmu bahasa Arab”. Selanjutnya iamengatakan, “Ijtihad pada masa sekarang tidak akan sempurnakecuali  jika  hal­hal  yang  disebutkan di  atas ditambah  denganberbagai studi politik, sosial, ekonomi dan undang­undang” (Dhia’al­Din, tt.: 187).

Ilmu­ilmu  ini  adalah  tahapan  sebelum  imamah.  Sebab,imamah merupakan hasil ijtihad, sedangkan ijtihad adalah hasildari pada penguasaan terhadap ilmu­ilmu tersebut. Dari syarat­syaratini dapat dipahami bahwa seorang bodoh tidak akan menjabatkhilafah,  demikian  pula  seorang  fasik.  Sebab,  seorang  imammerupakan  sumber  fatwa bagi  umat. Karena  itu,  tidak  bolehmemegang jabatan penting ini kecuali orang yang menguasai dasar­

Page 37: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

29

dasar  agama  (ushul  al­din)  dan memahami  rambu­rambuperkemabngan zaman.

Ketiga, syarat ketiga dan keempat termasuk kesempurnaanfisik yang harus dipenuhi. Imam Mawardi telah membahsnya secarapanjang lebar dalam kitabnya, Al­Ahkam al­Sulthaniyah, (Mawardi,tt.:  6­9).

Keempat, syarat kelima ialah keluasan wawasan yang akanmembawa kemaslahatan rakyat.

Kelima,  syarat keenam  akan  diperoleh  sebagai  hasil  dariterpenuhinya syarat yang pertama dan kedua. Sebab, manusia yangtelah mencapai  ‘adalah  (kesempurnaan  secara moral)  denganmenjadi seorang yang wara’ dan bertaqwa, dan memiliki ilmu yangmemadai, pada umumnya memiliki sifat bijaksana dalam mengatururusan rakyat dan berani dalam melindungi kawan dan menentangmusuh,  karena  sifat  ini merupakan  salah  satu  hasil  ilmu danpengetahuan.

Sebagai kesimpulan dapat dikatakan, bahwa umat sangatmemerlukan orang­orang yang bermoral Islami (‘adalah) dan ulamaRabbani  yang akan menuntun  langkah kita,  terutama di masaberkuasanya orang­orang bodoh dan pengkhianat sekarang ini.Syarat­syarat kepemimpinan diatas merupakan kesepakata jumhurkaum muslimin.

Ketujuh, ketujuh perselisihan ulama tentang syarat keturunan(yakni imam atau khalifah hendaknya dari Quraisy), para ulamamasih memperselisihkannya. Ahli Sunnah memiliki pandangansebagaimana diungkapkan oleh Imam Mawardi di dalam kitabnya,“Syarat ketujuh bagi seorang imam, bahwa ia harus dari keturunanQuraisy, adalah karena adanya nash dan ijma’ atas masalah ini”(Mawardi, tt.: 6). Pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Hazm denganperkataannya, “Dengan nash Rasulullah saw. Di dalam riwayat

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 38: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

30 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

mutawatir yang menyatakan bahwa para imam itu dari keturnanQuraisy, dan dengan patuhnya kaum Anshar terhadap hujjah ini,maka tidak mungkin ditiolak ijtihad mereka ini tanpa adanya hujjah(argumentasi) yang kuat, apalagi mereka mayorita” (Ibnu Hazm,tt. 4: 289). Akan tetapi pendapat ini ditentang kaum Murji’ah,berpendapat bahwa imamah boleh dijabat oleh siapa saja yangmenegakkan al­Qur’an dan al­Sunnah, baik dari keturunan Quraisy,orang Arab, atau anak seorang budak (Ibnu Hazm, tt, 4: 289).

Menjelaskan masalah ini Ibnu Khaldun berkata,”Hikmahdikhususkannya kepemimpinan ini pada kaum Quraisy adalah,karena mereka  adalah  golongan  yang kuat  dan menjadi  pusatkepemimpinan  yang  diakui  semua bangsa  Arab.  Jadi,  syari’atmengkhususkan kepemimpinan pada kaum Quraisy karena ia lebihdapat mewujudkan persatuan semua pihak dan kesatuan hati. Olehkarena itu, jika ada “orang kuat” yang tidak diper­selisihkan dandapat diterima oleh semua pihak (umat Islam), berarti  ia telahmemenuhi persyaratan ini, tanpa memandang kepada jenis danketurunannya” (Ibnu Khaldun, tt.: 193).

Pendapat yang  lebih kuat mengenai syarat keturunan  inimenurut Husien adalah, pandangan Ibnu Khaldun lebih mendekatirealistis gerakan umat pada hari ini yang sedang dalam perjalananmenuju tegaknya Jama’atul Muslimin dan Imam mereka. Realitasumat Islam hari ini terpilah­pilah menjadi beberapa jama’ah yangmenyeru kepada Islam. Masing­masing jama’ah mempunyai seorangimam yang dibai’at oleh anggota jama’ah untuk memimpin mereka.Maka jama’ah yang akan mencapai penegakan Khalifah adalahjama’ah yang akan sampai kepadanya. Jama’ah ini telah memberikanloyalitas kepada kepemimpinannya sejak pembentukan atau sejakpenjabatan  kepemimpinannya,  tanpa memandang  kepadaketurunannya. Dan kaum Muslimin akan dituntut memberikan

Page 39: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

31

loyalitas mereka kepadanya dan membai’atnya, baik jama’ah inimencapai pemerintahan melalui koalisi, pemilihan umum ataurevolusi (Husaien, 1996: 123).

Pendapat ini didukung oleh beberapa ayat dan hadits yangmenyatakan keumuman tanpa mengkhususkan keturunan tertentuseperti firman Allah: “Hai orang­orang yang beriman, taatilah Allahdan taatilah Rasul­(Nya), dan uli al­amr di antara kamu. Kemudianjika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlahia kepada Allah dan Rasul­Nya” (Q.S. al­Nisa’: 59). Juga sabdaRasulullah saw, “Barang siapa menaatiku, maka ia telah menaatiAllah;  dan  barang  siapa  bermaksiat  kepadaku, maka  ia  telahbermaksiat kepada Allah. Barang siapa menaati amir; maka ia telahmenaatiku; dan barang siapa membangkang kepada amir, maka iatelah membangkang kepadaku”  (Bukhari,tt, 9: 77; Muslim, 3:1466). Hadis  lain  “Sesungguhnya  kekasihku  (Rasulullah  saw)berwasiat kepadaku agar aku mendengar dan menaati (pemimpin),sekalipun  ia  (pemimpin  itu)  seorang hamba  sahaya…” Dalamriwayat  lain:  sekalipun  seorang  hamba  sahaya dari Habasyah”(Bukhari, tt., 9: 77). Riwayat lain: “Dengarlah dan taalah. Sekalipunkamu dipimpin oleh seorang budak Habsyi yang berambut sepertianggur kering” (H.R. Bukhari, 13: 78; Muslim, 3: 1467­1468).

Hal ini juga didukung oleh kesimpulan Ibnu Hajar tentanghadis­hadis  yang mengkhususkan  kepemimpinan pada  orangQuraisy. Yakni, dia mensyaratkan pula konsistensi orang Quraisytersebut kepada agama Allah. Jadi, apabila terdapat orang yang lebihistiqamah (konsisten) dan lebih mampu daripada orang Quraisy,maka ia harus diutamakan daripada orang Quraisy itu (Fath al­Bari,13: 115­117). Dalil lain yang menguatkan pendapat ini adalahhadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Dzi Makhmar al­Habasyidari Nabi saw. Beliau bersabda: ’Kepemimpinan ini dahulu berada

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 40: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

32 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

di  (tangan) orang Himyar,  kemudian Allah mencabutnya  darimereka dan dijadikan­Nya pada orang Quraisy, dan akan kembalikepada mereka (Himyar) lagi” (Musnad Ahmad, 4: 91). Dalamhadis lain: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga muncul seorangdari suku Qathan yang memimpin manusi dengan tongkatnya”(Bukhari,  6:  16). Hadits  ini menunjukkan  kemungkinanmunculnya khilafah  dari  selain Quraisy,  sekaligus merupakankhilafah yang sah (syar’i) dalam umat Islam, dimana seseorang tidakboleh keluar darinya kerena hanya bukan dari Quraisy.

D. KEPEMIMPINAN DI LUAR STRUKTURORGANISASI

Pembahasan terdahulu lebih banyak tentang kepemimpinanformal struktural, maka pembahasan berikutini mencoba mem­bahas kepimpinan non formal (non­struktural) atau biasa disebutinformal leader (pemimin tidak resmi). Di kalangan umat Islamdewasa ini, pemimpin tidak resmi pengaruhnya yang palimh besarterletak pada ulama. Bukan saja karena kharisma yang dimiliki olehulama itu, akan tetapi sebagai ulama pun, dirinya merasa terpanggiluntuk memperbaiki keadaan masyarakat. Kehadiran ulama sebagaipelopor pembaharuan dan pemimpin tidak resmi bukanlah ingindirinya mencari tanda jasa atau ingin mendapatkan kedudukan,akan tetapi karena unsur ta’abbudiy (pertanggungjawaban terhadapAllah) (Munawwir, tt.: 116).

Arifin Abdul Rachman menyebutkan tiga sebab pokok yangmendorong mengapa orang dapat digerakkan dan mau mengikutipemimpin, yaitu:

Page 41: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

33

1. Adanya dorongan–dorongan yang memancar dari pemimpinuntuk mengikutinya. Dorongan­dorongan tersebut asalnya darikeperibadian pemimpin (uswah hasanah).

2. Adanya sifat­sifat tertentu yang khusus pada pemimpin, yaitusifat­sifat kepemimpinan yang dapat mempengaruhi jiwa oranglain  sehingga menjadi merasa  kagum  dan  tertarik  padapemimpin itu, sifat­sifat ini sifat keperibadian pemimpin.

3. Adanya keterampilan dan kemampuan yang dimiliki pemimpinuntuk mempergunakan tehnik dan taktik kepemimpinan, halmana  adalah mengenai  kecakapan  tehnis  dari  pemimpin(Munawwir, tt.: 116).Keperibadian seseorang yang memancarkan daya tarik karena

ilmunya, akhlaknya dan amaliyah sehari­harinya dapat terlihat padaulma. Hal ini dapat diuraikan pengaruh dan peranan ulama sebagaipemimpin tidak resmi, sebagai berikut.

1. Ulama sebagai Inovator dan MotivatorMenurut pengertian umum sebutan ulama adalah sebagai

“orang yang mendalam ilmunya tentang agama dan mengamal­kannya dalam kehidupan sehari­hari Ilmu tersebut meliputi ilmutafsir, ilmu hadis, ilmu fikih, ilmu kalam, dan bahasa Arab termasukalat­alatnya”.

Sebagai seorang yang dianggap paling mengetahui di dalammasalah  keagamaan, maka  ia menjadi  tumpuan  pertanyaan,konsultan dalam masalah kerohaniaan. Dari hasil konsultasi inimenumbuhkan gerak dan langkah dalam kehidupan sehari­harisesuatu sikap yang diwarnai oleh agama.

Sebagai mujaddid atau inovator dirinya selalu merasa tidakpuas dengan keadaan yang ada, sebab agama mengandung sikapdan watak yang dinamis. Dilakukanlah olehnya dengan bentuk

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 42: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

34 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

penerangan­penerangan,  majlis  ta’lim,  tabligh,  mubahatsah,muhadlarah,  dan banyak  ragamnya. Sebagai  ulama yang  lebihmementingkan karya daripada sekedar cita­cita, maka konsekuensilogis dari pengetahuan yang diterimanya harus membawa per­ubahan dan pembaharuan dalam masyrakat. Hal ini ditegaskan olehRasulullah  saw dalam sabdanya:  “Barang  siapa di dalam  Islammenemukan kreasi baru yang baik kemudian diamalkan sesudahnya,maka  kepadanya  ditulis  suatu  pahala  sebanyak  orang  yangmengerjakan sesudahnya, dan pahala itu tidak putus­putusnya. Danbarang siapa di dalam Islam menemukan kreasi baru yang jelekkemudian diamalkan oleh orang yang sesudahnya, maka kepadanyaditulis dosa sebanyak orang yang mengerjakan sesudahnya, dan dosaitu tidak putus­putusnya” (H.R. Muslim).

Sebagi inovator, seorang ualama akan selalu peka melihatketimpangan dan kepincangan, apalagi bila hal itu berlawnan denganagama,  sekalipun merupakan  adat  kebiasaan masyarakat.  Parapetugas lapangan yang banyak berkecimpung dalm pem­bangunandan pembaharuaan masyarakat, merasa sulit idenya diterima olehmasyarakat  tanpa menggunakan  ulama.  Sebagai misal  Petugaslapangan Keluarga Berncana yang dalam sehari­harinya melakukanmotivasi dalam bidang itu. Ketika ia diha­dapkan kepada masyarakatmuslim, merka banyak yang acuh tidak acuh. Akan tetapi setelahupayanya  itu melalui  pendekatan  ulama maka masyarakatpunmemahami arti dan maksudnya. Demikian juga petugas asuransi.Ketika ia berhadapan dengan masyarakat guna mendapatkan nasbahdengan menjual polisnya, maka keraguan masyarakat pun timbul,terutama tentang hukum asuransi. Setelah dari fihak ulama yangmemberi penjelasan, baru masyarakat menerimanya.

Page 43: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

35

Pengaruh yang paling besar akan tampilnya ulama di mataumat,  ialah  bahwa  tugasnya  semata­mata mengabdi mencarikeridlaan Allah  (mardlah Allah)  dan  tidak mempunyai motifkomersial (la as­alukum ‘alaih min ajr in ajriya illa ‘ala Allah).

A. Mukti Ali mengatakan: “Kepemimpinan Alim Ulama danPemimpin­pemimpin Agama tidak dapat disangkal bahwa merekatelah memegang peranan penting dalam sejarah perlawanan terhadappenjajah  asing. Tidak  sedikit  pemimpin­pemimpin  agama,khususnya Alim Ulama yang langsung memimpin umat dalamperjuangan  bersenjata.  Dalam  jaman  kemerdekaan  punkepemimpinan mereka tidak berkurang. Bahkan kepemimpinanmereka  dirasakan  amat  penting  sekali  dalam  rangka mengisikemerdekaan  dalam bentuk  pembangunan bangsa, mencapaimasyarakat adil makmur materiil spritui (Munawwir, tt.: 120).

Kelebihannya  adalah  bahwa mereka  adalah  pemimpin­pemimipin masyarakat  yang  lahir  dari masyarakat  sendiri.Kepemimpinannya bersifat  informal,  tetapi  riel. Wibawah danpengaruhnya  tertanam di  hati  rakyat.  Pendapat dan  fatwanyaditerima tanpa banyak persoalan. Sebagai pemimpin masyarakat,para Alim Ulamalah yang amat memahami perasaan masyrakat.Dan merka pulalah yang sangat mampu berbicara dalam bahasayang dapat dimengerti rakyat. Karena itu, kedudukan dan perananmereka sangat besar, sebab ditangan merekalah terdapat kunci yangdapat menghambat  atau melakukan  pembangunan. Merekamempunyai  peranan yang  sama besarnya dengan para  pejabatPemerintah. Adapun peranan pemimpin­pemimpin agama danAlim Ulama dalam pembangunan itu dapat disim­pulkan antaralain sebagai berikut:a. Menerjemahkan nilai­nilai dan norma­norma agama dalam

kehidupan masyarakat.

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 44: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

36 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

b. Menerjemahkan gagasan pembangunan ke dalam bahasa yangdimengerti oleh rakyat.

c. Memberikan pendapat, saran dan kritik yang sehat terhadapide­ide dan cara­cara yang dilakukan untuk suksesnya pem­bangunan.

d. Mendorong  dan membimbing masyarakat  dan  ummatberagama untuk ikut serta dalam pembangunan.

2. Ulama sebagai Pemimpin Rohani UmatUlama sebagai pewaris Nabi dalam kepemimpinannya selalu

memotivasi umatnya dengan motif­motif yang bersifat psikologisdan  spritual merupakan  kebutuhan  dasar manusia,  karenapemenuhannya dapat mewujudkan ketenangan dan kebahagiaanhidup.  Jika  pemenuhannya  dihilangi,  ia  tidak  akan  dapatkenikmatan berupa ketenangan jiwa, bahkan hatinya akan diliputikegelisahan dan penderitaan. Diantara motif psikologis dan spritualyang  penting  dlam  kehidupan  manusia  adalah  motifberagama.(Najati,2005:30).

Motivasi Beragama secara fitrah, manusia memiliki kesiapan(potensi) untuk mengenal dan beriman kepada Allah. Manusiaberpotensi untuk bertauhid, mendekat diri kepada Allah, kembalikepada­Nya dan meminta pertolongan kepada­Nya. Al­Qur’antelah mengisyaratkan tentang fitrah manusia yang mendasar yangmendorongnya  untuk  beragama.  Allah  berfirman:  “Makahadapkanlah wajahmun dengan lurus kepada agama Allah. Itulahfitrah Allah yang berdasarkan fitrah itu Dia menciptakan manusia.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus,tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Q.S. 30: 30).

Dalam mengomentari ayat ini, al­Qurtubi berkata, “Sungguh,pada materi dasar penciptaan dan tabiat dasar manusia terkandungpotensi fitrah untuk mengenal Allah, beriman kepada­Nya,. Dan

Page 45: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

37

mengesakan­Nya. Hal ini dapat ia peroleh melalui pengamatanterhadap makhluk­makhluk Allah yang sangat mengagumkan.”(Najati, 2005: 30). Pernyataan ini dikuatkan dalam firman Allah:“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak­anakAdam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadapjiwa mereka  (seraya  berfirma:),  ‘Bukankah Aku  ini Tuhanmu‘?Mereka menjawab, ‘Betul, kami bersaksi bahwa Engkau adalahTuhan kami.’Kami lakukan yang demikian itu agar di Hari Kiamatkamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya kami adalah orang­orangyang lengah terhadap ini.” (Q.S. 7: 172)

Dalam ayat  tersebut Allah menjelaskan bahwa Dia  telahmengambil janji dan kesaksian dari manusia akan ketuhanan­Nya.Hal itu terjadi saat mereka berada di alam ruh, sebelum merekadiciptakan di dunia, agar pada hari kiamat kelak merkea tidakberkata bahwa mereka  termasuk orang­orang  yang  lalai  untukmengenal Tuhan­nya. Dengan kata lain, ayat ini menerangkan bahwamanusia dilahirkan dengan bekal fitrah untuk mengenal Allah,beriman kepada­Nya, dan mengesakan­nya (Najati,: 31). Ayat inidikuatkan dengan Sabda Rasulullah saw: “Semua anak dilahirkandalam fitrah. Selanjutnya kedua orangtunya menjadikannya seorangYahudi, Nasrani,  atau Majusi.  Sebagaimana  halnya  binatangmelahirkan anak binatang secara sempurna, apakah kalian rasaterdapat cacat pada anak binatang itu?” Kemudian Abu Hurairahberkata,  “Bacalah  jika  engakau mau:  Itulah  fitrah Allah  yangberdasarkan fitrah itu Dia menciptakan manusia” (HR. Bukhari­Muslim).

Berasarkan uraian diatas jelaslah bahwa para ulama tidak akanmemotifasi umat selain dengan motifasi agama, karena manusiahidup  tujuannya  tidak  lain untuk mengabdi kepada Allah  swtsemata. Hal  ini  sesuai  dengan  firma Allah:  “Dan Aku  tidak

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 46: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

38 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyebah­Ku.” (Q.S. al­Dzariyat: 56)

3. Sebagai Penuntun dan Pembimbing UmatManusia lahir di dunia dibekali Tuhan berupa akal pikiran

dan  al­Qur’an  sebagai  pedoman dan  petunjuk  jalan. Denganpedoman itu manusia harus tahu jalan mana yang harus ditempuh,kapan sampai dan harus berhenti. Akan tetapi tidak semua manusiatahu  dan mengerti  akan  jalan  itu.  Kadang­kadang merekamembanggakan akal pikiran dari hasil penemuannya. Tidak perlulahdirinya berpijak terhadap wahyu Tuhan itu. Dirinya merasa telahcukup dengan hasil buah pikirannya. Ketika pada dirinya ditimpasesuatu  yang  menyebabkan  terjerumus  ke  dalam  lembahkehancuran, barulah memerlukan tenaga pembimbing atau siapayang mau memberi penyuluhan, pengarahan dan petunjuk jalan.

Dalam hal ini ulamalah yang paling tahu tentang penyakitbatin manusia itu. Dia pun harus peka terhadap masalah itu. Banyakmanusia belum tahu mana jalan yang benar dan mana jalan yangsesat. Apa yang dia lihat meneyenangkan itulah yang baik. Rakuskedudukan, menumpuk­numpuk  harta  itu  pun menurut  akalpikiran dapat dipandang baik. Disinilah manusia memerlukansumber kebenaran yang bersifat mutlak dan berlaku universal. Bilatidak demikian, maka kebenaran di sini akan disalah tafsirkan olehfihak lain. Sumber kebenaran yang dibuat menurut pandangan akalmanusia. Ia hanya bersifat relatif dan sementara. Bila pembuat itutelah tiada, maka pandangan berpikirnya kadang­kadang menjadisirna.

Ulama yang tahu pedoman dan patokan hidup tidak akandemikian. Dia dapat menunjukkan mana yang benar dan manapulah yang salah. Rasulullah saw bersabda:”Ulama itu penuntun(pemimpin)” (H.R.Ibnu Najjar dari Annas ra).

Page 47: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

39

Dalam hadis lain para ‘alim dianggap oleh Rasulullah sebagaipewaris para nabi. Sabdanya: “Keutamaan orang alim atas ahli ibadahseperti  keutamaan  rembulan  dibandingkan  semua  bintang.Sungguh, para ulama adalah perwaris para nabi. Sesungguhnya paranabi tidak mewariskan keping dinar, pun dirham. Sesungguhnyamereka hanya mewriskan ilmu. Maka barang siapa mengambilnya,berarti ia telah mengambil bagian yang sempurna” (HR. Abu Dawuddan Tirmizi) (Al­Nawawi, Vol.II: 955, hadis nomor XIII/1389).

Bila umat tidak dibina dan tidak dibimbing mereka akanmengalami kebingungan. Dan  tidak memiliki  kompas  sebagaipetunjuk jalan, dan lampu sebagi pelita penerang. Orang yang tidaktahu dan buta pengalaman, maka apa yang disangkakan air, ternyataadalah fatamorgana. Ia dapat diibaratkan orang yang kehausan ditengah padang pasir. Didekatinya apa yang seperti air itu tetapiternyata kosong belaka.

Kualitas dan kuantitas umat di situ juga ditentukan olehulamanya. Bila sang ulama menanamkan sikap puas diri tidak perlumenambah ilmu atau meningok dunia luar, maka diikuti pula olehmuridnya (santrinya). Akan tetapi bila ulama memotivasi pentingnyailmu baik yang menyangkut kehidupan duniawi maupun ukhrawi,maka diikuti pula oleh pengikutnya.

4. Ulama sebagai Pendobrak KebatilanEksistensi orang alim juga diukur seberapa jauh kepekaan

dia  terhadap masalah­masalah  yang  diketahuinya. Bila  dirinyaberilmu akan tetapi tidak peka terhadap masalah yang ada, makamenurut  Imam Ghazali  tergolong orang yang  tertidur  (naim).Menurut Imam Ghazali. Kriteria orang yang tergolong ulama ialah:“orang tahu dan dirinya adalah tahu” (rajul yadri wa yadri annahuyadri fa dzalika ‘alim). Sebaliknya kalau ada” orang yang tahu dan

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 48: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

40 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

tidak tahu kalau dirinya adalah tahu, maka termasuk golongantertidur” (rajul yadri wa yadri annahu yadri fa dzalika naim).

Rasulullah saw pada suatu hari pernah keluar dari masjidkemudian tahu dua majlis, di mana yang satu berdoa, sedang satunyalagi mengajar. Melihat keadaan yang demikian ini yang didekatibukanlah yang mendoa, tetapi yang mengajar sambil mengatakan:’Adapun yang mendoa ini bila Allah menghendaki, maka Allahmengabulkan doanya dan bila berkehendak menolak, maka Ia akanmenoloknya. Adapun yang satu ini mengajar manusia, dan akudiutus di dunia sebagai mua’llim (pendidik, pengajar).” (al­Hadits)(Munawwir, tt.: 124).

Bagi ulama yang tidak peka terhadap lingkungan dan tidakada hasrat untuk merubah keadaan, maka yang diutamakan ialahhabl min Allah (hubungan dengan Tuhan) dan bukan habl min al­nas (hubungan antarmanusia). Padahal dalam ajaran Islam kedua­duanya harus ada tawazun (keseimbangan).

Sebagai golongan yang paling tahu membedakan antara yanghak dan yang batil, maka dari ulama ini diharapkan tampilnya moralforce (kekuatan moral). Dengan dilandasi akan taqwa kepada Allahmaka ia tidak takut kepada siapapun juga guna mengemukakankebenaran. Tambahan  lagi,  bila  dirinya  tidak menerima  upahsepeserpun dari  penguasa, maka  kejernihan pandangan dalammenentukan sikap dan langkah atau benar salahnya sesuatu tidakakan terganggu. Karena mereka adalah kekasih Allah sebagaimanaFirman­Nya: “Ingatlah, sesungguhnya wali­wali Allah itu tidak adakekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedihhati, (Yaitu) orang­orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa”(Q.S. Yunus: 62­63).

Page 49: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

41

E. KEPEMIMPINAN KYAI

Kata­kata kyai bukan berasal dari bahasa Arab melainkan daribahasa  Jawa  (Ziemek, 1986: 130). Kata­kata kyai mempunyaimakna yang agung, keramat, dan dituahkan, Untuk benda­bendayang dikeramatkan dan dituahkan di Jawa seperti keris, tobak, danbenda lain yang keramat disebut Kyai (Moebiman, 170: 39). Selainuntuk benda, gelar kyai diberikan kepada laki­laki yang lanjut usia,arif dan dihormati di Jawa (Ziemek, 1986).

Namun pengertian paling luas di Indonesia, sebutan kyaidimaksudkan untuk para pendiri dan pemimpin pesantren, yangsebagai muslim terpelajar telah membaktikan hidupnya untuk Allahserta menyebarluaskan  dan memperdalam  ajaran­ajaran  danpandangan Islam melalui kegiatan pendidikan  (Ziemek, 1986;Poerwodarminto, 1976, Geertz, 1981; Koencaraningrat, 1984;Horikoshi, 1987).

Dhofier (1984) menekankan bahwa ahli­ahli pengetahuanIslam dikalanmgan umat Islam disebut Ulama, penyebutan kyaidimaksudkan  untuk  seorang  ‘alim  (orang  yang mendalampengetahuan  keislamannya).  Di  Jawa  Barat mereka  sebutAjenmghan. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mereka sebut Kyai,dan di Madura disebut Mak Kyaiae, Bendra atau Nun. Dengankaitan yang sangat kuat dengan tradisi pesantren, gelar kyai bisanyadipakai untuk menunjuk para ‘ulama dari kelompok tradisional(Noer, 1982; Chirzin, 1985; Wahid, 1985; Majid, 1985).

Dengan demikian predikat kyai berhubungan dengan suatugelar kerohaniaan yang dikeramatkan, yang menekankan kemuliaandan pengakuan, yang diberikan secara sukarela kepada ‘Ulama Islampimpinan masyarakat setempat. Hal ini berarti sebagai suatu tandakehormatan bagi suatu kedudukan sosial dan bukan gelar akademisyang diperoleh melalui pendidikan formal (Wickert dalam Ziemek,1986:131).

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 50: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

42 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Horikoshi (1987) menganggap bahwa fungsi keulamaan darikyai dapat dilihat dalam 3 aspek yaitu:1. Sebagai pemangku masjid, dan madrasah;2. Sebagai pengajar dan pendidik;3. Sebagai ahli penguasa hukum Islam.

Lebih  lanjut Dhofier  (1984) menegaskan  bahwa  kyaimerupakan elemen yang esiensial dari suatu pesantren. Ia seringkalibahkan merupakan pendirinya. Sudah sewajarnya apabila pesantrensemata­mata tergantung kepada kemampuan pribadi kyainya. Parakyai dengan kelebihan pengetahuan dalam Islam, seringkali dilihatsebagai seorang yang senantiasa dapat memahami keagungan Tuhandan rahasia alam (Dhofier, 1984), sehingga dengan demikian merekadianggap memiliki kedudukan yang agung dan tidak terjangkau,terutama kebanyakan oleh orang awam (Arifin, 1988).

Dalam beberapa hal, kyai menunjukkan kekhususan merekadalam bentuk­bentuk pakaian yang merupakan symbol kealimanyaitu kopiah dan surban (Horokoshi, 1987). Mereka tidak sajamerupakan pemimpin pesantren tetapi memiliki power di tengah­tengah masyarakat, bahkan memiliki prestise di kalangan masyarakat(Geertz, 1981).

Kepemimpinan  kyai  digambarkan Ziemek  (1986:  138)sebagai sosok kyai yang kuat kecakapan dan pancaran kepribadiannyasebagai seorang pemimpin pesantren, yang hal itu menentukankedudukan  dan  kaliber  suatu  pesantren.  Kemampuan  kyaimenggerakkan masa yang bersimpati dan menajdi pengikutnyaakan memberikan  peran  strategis  baginya  sebagai  pemimpininformal masyarakat melalui komunikasi intensif dengan pendudukyang mendukungnya.  Sehingga  dalam  dalam kedudukan  ituSunyoto (1990) berpendapat bahwa kyai dapat disebut sebagi agentof change dalam masyarakat yang berperanan penring dalam suatuproses perubahan sosial.

Page 51: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

43

Ahli  lain, Wahid  (1978) menggambarkan  lebih  simpelekepemimpinan kyai yang timbul sebagai pendiri pesantren yangbercita­cita tinggi dan mampu mewujudkannya. Kepemimpinanini biasanya diadasarkan pada tempaan pengalaman dan dilandasikeunggulan­keunggulan potensial dalam pribadinya sehingga dapatmengalahkan pribadi­pribadi lain disekitarnya. Kepemimpinan kyaiini diterima di masyarakat sejak ratusan tahun silam, terutama olehwarga pesantren sebagai pendukung utamanya.

F. PENGARUH KYAI

Meminjam penilaian tentang besarnya pengaruh kyai terhadapmasyarakat  lewat  ungkapan  bangsawan  Sunda Pangeran AriaAchmad Djajadiningrat, Geertz dalam Ziemek (1986), sebagaiberikut:  “…Orang  tidak  pernah menjadi  siswa  dalam  suatupesantren…nyaris tidak dapat menyadari betapa besar kekuasaanmoral  sang ulama atas massa rakyat”. Pengaruh kyai pesantrenmenengah dan besar, daya motivasi mereka di kalangan pendudukpedesaan acap kali berdasarkan kekuatan karismatik. Seni berbicaradan pidato yang terlatih, digabung dengan kecakapan menguasaijiwa penduduk desa, mengakibatkan kyai dapat tampil sebagai jurubicara masyarakat yang diakui. Dengan demikaian ia mempunyaikemungkinan yang besar sekali untuk mempengaruhi pembentukankehendak di kalangan penduduk (Ziemek, 1986).

Gamabaran  kecakapan  manifulatif  karena  sifat­sifatkarismatik kyai di Jawa Barat digambarkan Horikoshi (1987: 221­222) sebagai berikut:

“… Seorang yang memiliki karisma mampu membaca pikiranhadirin sebab ia telah mengembangkan penghargaan akan berbagaijenis manusia; ulama, petani desa, santri, teman kelas, orang tidak

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 52: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

44 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

dikenal di jalan, ketika mereka pergi dari pesantren ke pesantrendalam rangka mencari kyai­kyai ternama dan kearifan para walimaupun penduduk desa yang bodoh dan menghadapi kesusahan;dalam hal ini kyai bertindak sebagai penasehat rohaniyah…tidakada yang lebih penting bagi seorang karismatik selain mampumemanifulasi jiwa hadirin. Untuk melakukan hal ini, ia harussepenuhnya melengkapi  dengan  etos  budaya mereka,  dankemampuan  untuk  menggunakan  citra­citra  yang  akanmenciptakan intyeraksi yang tepat…tujuan pembicaraan adalahmenciptakan  perspektif  dirinya. Daya  tariknya  pada  hadirinbagaikan suatu personifikasi etos dan nilai­nilai yang hidup dimasyarakat”.

Menurut Ary Ginanjar Agustian (2001: 99­113) menga­takan ada lima tangga kepemimpinan yaitu (1) pemimpin yangDicintai  (2)  pemimpin  yang Dipercaya  (3)  Pembimbing  (4)Pemimpin yang Berkeperibadian, dan (5) pemimpin yang Abadi.Tingkat keberhasilan seseorang sangat ditentukan pada seberapatinggi tingkat kepemimpinannya. Tingkat kepemimpinan seseorangjuga menentukan  seberapa  besar  dan  seberapa  jauh  tingkatpengaruhnya.

Begitu  banyak  pemimpin  populer  kaliber  dunia  yangdilahirkan di muka bumi ini, tetapi pengaruhnya hanya beberapawaktu saja. Kemudian pengaruhnya hilang ditelan jaman. Sebutsaja Winston Churchill, Leonid Breznev, Jenderal Mc Athur, RonaldReagen, Kaisar Hirohito, Yosef Broz Tito, atau Che Guevara. Semuahanya tinggal kenangan saja, pengaruhnya boleh dikatatakan hampirhilang,  atau dapat dikatakan hanya  sedikit  tersisa. Akan  tetapipemimpin­pemimpin besar yang diturunkan oleh Tuhan, sepertiDawud a.s., Musa a.s., Ibrahim a.s., Isa a.s., dan Muhammad saw,pengaruhnya terasa begitu kuat, hingga sampai detik ini, tidak lekangditelan jaman.Bahkan semakin menguat pengaruhnya, meskipunmereka sudah tidak ada lagi di muka bumi ini. Itulah yang disebutpemimpin abadi.

Page 53: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

45

Umumnya cara kepemimpinan mereka, sangat sesuai denganhati nurani, dan dapat diterima akal sehat atau logika. Itulah yangmenyebabkan keabadian pengaruh dari para nabi dan rasul. Menurutahli  sejarah, Muhammad Husei Haekal  (200:53) bahwa:  “Perikehidupan Muhammad sifatnya manusia semata­mata dan bersiafatperi kemanusiaan yang luhur.” Dan untuk memperkuat kenabiannyaitu tidak perlu harus bersandar kepada apa yang dilakukan olehmereka yang suka kepada yang ajaib­ajaib”.

Itulah  tanda Nabi Muhammad  saw merupakan  Nabipenutup, atau yang terakhir, yang begitu mengandalakan logikadan suara hati, bukan mukjizat­mukjizat ajaib semata yang tidakdapat  diterima  oleh  akal  sehat  saat  ini.  Saya  tidak  dapatmembayangkan betapa sulitnya apabila saya harus menjelaskan hal­hal  yang  ajaib untuk memberikan  suatu pemahaman, di masasekarang ini, di mana semua serba logis dan eksak. Hanya pemimpinyang  sesuai  dengan  suara hatilah yang akan  saya cari  dan  sayaikuti.Mengingat begitu banyak pemimpin yang tidak sempurna,misalnya sperti dicintai tetapi tidak sungguh­sungguh berusaha,atau sebaliknya sungguh­sungguh berusaha tetapi tidak dicintai olehpengikutnya. Atau ada juga yang sudah dicintai, sudah dipercayatetapi dengan mudahnya dilupakan orang. Oleh karena itu sayaakan mengambil  contoh  kisah Nabi Muhammad  saw  sebagaiseorang  pemimpin  yang  telah  berhasil mencapai  lima  tanggakepemimpinannya secara sempurna.

Michael Hart (1985: 13), pada tahun 1978 membuat sebuahanalisis dan tulisan, untuk membuat daftar dan urutan rankingnama dari orang­orang yang paling berpengaruh di dunia. Diamencarai dan mengukur seratus orang yang telah pegang peran dalammengubah arah sejarah dunia. Dia berpendapat, “dari seratus orangitu saya susun urutannya menurut bobot arti pentingnya, atau dalamkalimat  lain:  diukur  dari  jumlah  keseluruhan  peran  yang

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 54: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

46 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

dilakukannya  bagi  umat manusia.  Kelompok  seratus  orangistimewa inisaya susun dalam dafta saaya,” Katanya. Mereka adalahsekelompok kecil orang yang bertanggung jawab atas terjadinyaperistiwa besar yang tanpa peran mereka tidak akan pernah ada.

Dari hasil analisanya dia menjatuhkan pilihan urutan pertamapada Nabi Muhammad. Dia berkeyakian, Nabi Muhammadlahsatu­satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih suksesluar biasa, baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkupduniawi” (Michael Hart, 1985: 27).

Muhammad­lah orang pertama dalam sejarah, yang berkat‘dorongan kuat keimanannya kepada Tuhan,’ memimpin pasukanArab yang kecil sehingga sanggup melakukan serentetan penaklukanyang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timur lautArab berdiri kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di baratlaut Arab berdiri Byzantine atau kekaisaran Romawi Timur, denganKonstantinopel sebagai pusatnya. Ditilik daari sudut jumlah danukuran, jelas Arab (muslim) tidak bakal mampu menghadapinya.Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab (muslim) yangmembara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkanMesopotamia,  Syiria  dan Palestina. Pada  tahun 642 M, Mesirdirebut dari genggaman kekaisaran Byzantine dan sementara itubala  tentara  Persia  dihajar  dalam  pertempuran  yang  amatmenentukan di Qadisiya pada tahun 637 M dan di Nehavend padatahun 642 (Michael Hart, 1985: 29).

Di  bawah  pimpinan­pimpinan  sahabat  Nabi  danpenggantinya, Abu Bakar dan Umar ibn Khaththab, pada tahun711M, pasukan Arab (muslim) telah menyapu habis Afrika Utarahingga ke tepi Samudra Atlantik. Dari situ mereka membelok keutara dan menyeberangi Selat Giblaltar dan melabrak kerajaanVisigotic di Spanyol (Michael Hart, 1985: 29).

Page 55: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

47

Hanya dalam secuil abad, pertempuran orang­orang muslim,yang  dijiwai  dengan ucapan­ucapan Nabi Muhammad,  telahmendirikan sebuah emperium membentang dari perbatsan Indiahingga  pasir  putih  di  tepi  pantai  Samudra Atlantik.  Sebuhemperium  terbesar  yang pernah dikenal  sejarah manusia. Dandimanapun penaklukkan dilakukan oleh muslimin, selalu disusuldengan berbondong­bondongnya pemeluk agama Islam. Tambahanlagi, Nabi Muhammad adalah  “pencatat” kitab  suci al­Qur’an,kumpulan wahyu Tuhan­  dihimpun dalam bentuk yang  tidaktergoyahkan, tidak lama sesudah beliu wafat. al­Qur’an dengandemikian berkaitan erat dengan pandangan­pandangan Muhammadserta ajaran­ajarannya. Dia bersandar pada wahyu Tuhan (Hart,1985: 32).

Lebih jauh dari itu menurut Michael Hart (1985: 50), sangpenulis buku “Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah”ini Muhammad bukan  semata  pemimpin  agama,  tetapi  jugapemimpin  duniawi.  Fakta menunjukkan,  selaku  pendorongterhadap  gerak  penaklukkan  yang  dilakukan  bangsa  Arab(muslimin), pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalamposisi terdepan sepanjang waktu”. Michael Hart menilai, adanyakombinasi yang tidak terbandingkan antara segi agama dan segiduniawi  yang melakat  pada pengaruh diri Nabi Muhammad,sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalahmanusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia (Hart,1985: 34).Hal ini seseui dengan al­ Qur’an surat al­An’am ayat132, yang artinya: “Dan masing­masing orang beroleh derajat, sesuaidengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tiada lalai akan apayang mereka lakukan”.

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 56: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

48 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

G. PAHAM KYAI SENTRIS

Doktrin kekyaian yang sudah mengakar dan melekat secarainheren dalam kehidupan  pesantren  adalah  yang menyangkutkeberadaan kyai sebagai ulama pewaris Nabi. Doktrin yang diambildari  hadis  itu  sudah demikian menyatunya dalam  kehidupanpesantren, bahkan sering mengarah ke proses pengultusan terhadapkyai dalam segala hal (Hasyim, 1983; Sunyoto, 1990; 1991).

Secara umum keberadaan seorang kyai atau ulama dalamkaitannya dengan doktrin ulama pewris Nabi, anatara lain menurutHasyim (1983: 135) adalah:1. Ulama sebagai penyiar agama Islam;2. Ulama sebagai pemimpin rohani;3. Ulama sebagai pengemban amanat Ilahi;4. Ulama sebagai pembina umat;5. Ulama sebagai penuntun umat;6. Ulama sebagai penegak kebenaran.

Oleh karena itu peran dan fungsi kyai atau ulama yang sepertiitu, maka kyai atau ulama menempati posisi sentral di kalanganAhlussunah wa  al­Jama’ah  khususnya  di  pesantren. Namundemikian untuk menjadi seorang kyai tidaklah gampang, sebabsebutan kyai atau ulama tidaklah dapat diperoleh secara otomatissebagaimana gelar­gelar di sekolah formal. Orang yang ahli ataumenguasai sesuatu dari ilmu agama tidak berarti disebut ulama,apalagi kyai (Rahajo, 1974; Horikoshi, 1987).

Untuk dapat memperoleh status sebagai ulama atau kyai,seseorang yang berilmu harus melewati jalur­jalur tertentu yangtelah diakui melembaga. Jalur yang dipakai ialah mengaji kepadaseorang kyai di pesantren kitab­kitab Islam klasik yang ditulis dalambahasa Arab.  Para  ahli  yang  tidak mendasarkan  keahlian  danpengetahuannya kepada kitab­kitab tersebut, sperti mereka dari

Page 57: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

49

kalangan perguruantinggi modren, tidaklah dimasukan ke dalamkategori  ulama,  betapapun  luas  daan mendalam  pengetahuanmereka. Peroses penjaluran seperti ini mirip dengan apa yang dewasaini masih tetap dilakukan di Iran dalam rangka mencetak ulama,dimana di Iran justru lebih formal sehingga pada tingkat­tingkattertentu orang akan memperoleh gelar Mullah biasa, atau HujjatulIslam, atau yang tertinggi gelar Ayatullah (Syari’ati,1989).

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya untuk meraih statusulama atau kyai, ialah ditinjau dari kehidupan sehari­hari dari merekayang tersebut di atas. Masyarakat akan menilai kehidupan yangwara’ dan zuhud yang berkaitan dengan amaliyah dan istiqamah.Faktor usia pun amat menentukan, karena orang muda biasanyadianggap belaum pantas memperoleh sebutan kyai, sehingga merekayang muda ini lebih sering disebut Gus atau Bagus yang berkonotasianak kyai atau kyai muda. Abdurrahman Wahid, misalnya, meskisudah memiliki pesantren di Ciganjur, Jawa Barat, dan menjadiketua PBNU masih sering disebut dengan sebutan Gus Dur olehmasyarakat (Hamzah dan Anam, 1989).

Tingginya posisi kyai atau ulama di suatu pesantren juga darifaham tentang’ berkah dan ijazah’. Seseorang yang telah menguasaisuatu cabang ilmu atau sebuah kitab pada dasarnya tidak dibenarkanuntuk mengajarkan kepada orang lain sebelaum mendapat ijazahatau limpahan wewenang dari kyai atau ulama yang mengajarinyalebih  dahulu. Bahkan  terdapat  semacam ketentuan wajib  bagimereka untuk mengetahui mata rantai para guru yang ada di atasnya,yang apabila dalam segi spritual disebut silsilah doa yang kepadamereka ini wajib disampaikan doa agar ilmu yang mereka wariskanitu bermanfaat dan ada berkahnya. Sebuah doa, misalnya. Dianggaptidak memiliki tuah dan keramat apabila doa tersebut diambil begitusaja dari suatu kitab tanpa diberi ‘ijazah’ oleh seorang kyai.

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 58: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

50 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Makna ijazah dalam konteks itu tentu saja lebih bersiafatspritual, dimana seringkali seorang kyai besar yang dimintai ijazaholeh seseorang dalam suatu bidang ilmu justru kurang menguasaibidang bersangkutan. Keadaan ini sering harus memaksa seorangkytai untuk mendalami bidang ilmu yang dimintakan ijazah darinyatersebut, bahkan seringkali dalam proses mengkaji kitab­kitab daribidang ilmu tersebut bersifat seperti musyawarah. Dalam ilmutasawuf, sering pula seseorang belajar secara mandiri dari buku­buku untuk kemudian dimintakan ijazah dan berkah kepada kyaiyang dianggap representatif dalam bidang ilmu tersebut.

H. KEMAMPUAN SISWA/SANTRI

Kondisi  fisiologis  pada  umumnya  sangat  berpengaruhterhadap kemampuan belajar seseorang. Orang dalam keadaan segarjasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaankelelahan. Anak­anak yang kekuranagn gizi ternya kemampuanbelajarnya di bawah anak­anak yang tidak kekurangan gizi; merekalekas  lelah, mudah mengantuk, dan  sukar menerima pelajaran(Noehi Nasution dkk., 1993: 6).

Selain itu, menurut Noehi, hal yang tidak kalah pentingnyaadalah kondisi panca indra (mata, hidung, pengecap, telinga, dantubuh), terutama mata sebagai alat untuk melihat dan telinggasebagai  alat untuk mendengar.  Sebagian  besar  yang  dipelajarimanusia  (anak didik) yang belajar  langsung dengan membaca,melihat contoh, atau model, melakukan observasi, mengamati hasil­hasil eksperimen, mendengarkan keterangan guru, mendengarkanceramah, mendengarkan keterangan orang lain dalam diskusi dansebagainya. Karena pentingnya peranan penglihatan dan pendengaraninilah maka  lingkungan  pendidikan  formal  orang melakukan

Page 59: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

51

penelitian untuk menemukan bentuk dan cara penggunaan alatperaga yang dapat dilihat dan didengar.

Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelasagar kemapuan siswa menerima pelajaran dapat secara maksimal.Pengajaran  dengan  pola  klasikal  perlu memperhatikan  tinggirendahnya postur tubuh anak didik. Postur tubuh anak didik yangtinggi sebaiknya ditempatkan di belakang anak didik yang bertubuhpendek. Hal ini dimaksudkan agar pandangan anak didik ke papantulis tidak terhalang oleh anak didik yang bertubuh tinggi. Anakdidik yang berjenis kelamin sama ditempatkan pada kelompokanak didik sejenis. Demikian juga anak didik yang perempuan,dikelompokkan pada kelompok sejenis. Pola pengelompokkan yangdemikian sangat baik dalam pandangan moral dan agama. Akantetapi yang lebih penting adalah untuk meredam gejolak nafsu birahiuntuk anak didik yang sedang meningkat ke usia remaja, di manamasa  ini  termasuk pancaroba,  penuh  dengan  letupan­letupanemosional yang cenderung tidak terkendali.

Tinjauan fisiologis adalah kebijakan yang pasti tidak dapatdiabaikan dalam penentuan besar kecilnya, tinggi rendahnya kursidan meja  sebagai  perangkat  tempat  duduk  anak  didik  dalammenerima pelajaran dari guru di kelas. Perangkat tempat duduk inimempengaruhi kenyaman dan kemudahan anak didik ketika sedangmenerima pelajaran di kelas. Dan berdampak langsung terhadaptingkat konsentrasi anak didik dalam rentangan tertentu. Anak didkakan betah duduk berlama­lama di tempat duduknya bila sesuaidengan postur tubuhnya.

Disamping kondisi fisiologis di atas kondisi lain yang tidakkalah pentingnya adalah kondisi psikologis, dimana belajar padahakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu semua keadaandan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi kemampuan danhasil belajar seseorang. Belajar bukanlah berdisi sendiri, terlepas dari

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 60: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

52 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

faktor lain seperti faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktorpsikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yangutama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak didik.Meski  faktor  luar mendukung,  tetapi  faktor  psikologis  tidakmendukung, maka faktor luar itu akan kurang signifikan.

Faktor­faktor psikologis yang utama mempengaruhi prosesdan hasil belajar anak didik sebagai berikut:

Pertama, minat. Menurut  Slameto  (1991:  182), minatadalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu halatau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnyaadalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengansesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,semakin besar minat.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataanyang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu haldaripada hal liannya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasidalam suatu aktivitas. Anak didik memiliki minat terhadap subjektertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besarterhadap subjek tersebut (Slameto, 1991:182).

Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yangbesar artinya untuk mencapai/memperoleh benda atau tujuan yangdiminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal,anatara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabatatau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senangdan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkanprestasi  yang  tinggi,  sebaliknya minat  belajar  kurang  akanmenghasilakan prestasi yang rendah (Dalyono,1997:56).

Dalam konteks itulah diyakini bahwa minat mempengaruhiproses  dan hasil  belajar  anak  didik. Tidak  banyak yang  dapatdiharapakan untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik dariseorang anak yang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu.

Page 61: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

53

Kedua, kecerdasan. Raden Cahaya Prabu (1986) pernahmengatakan dalam mottonya bahwa, “Didikalah anak sesuai tarafumurnya. Pendidikan yang berhasil karena menyelami jiwa anakdidiknya”. Hal yang menarik dari ungkapan ini adalah tentang umurdan menyelami jiwa anak didik. Kedua persoalan ini tampaknyatidak dapat dipisahkan. Bagaimana mungkin pertumbuhan umurseseorang dari usia muda lalu tua tidak diikuti oleh perkembanganjiwanya.  Sedangkan  para  ahli  telah  sepakat  bahwa  semakinmeningkat umur seseorang semakain dewasa pula cara berpikirnya.Dan hal ini lebih mengukuhkan pendapat yang mengatakan bahwakecerdasan dan umur mempunyai hubungan yang sangat erat.Perkembangan berpikir seseorang dari yang konkret ke yang abstraktidak dapat dipisahkan dari perkembangan inteligensinya. Semakinmeningkat umur seseorang semakin abstark cara berpikirnya.

Seorang ahli seperti Raden Cahaya Prabu berkeyakinan bahwaperkembangan taraf inteligensi sangat pesat pada masa umur balitadan mulai menetap pada akhir masa remaja. Taraf inteligensi tidakmengalami penurunan, yang menurun hanya penerapannya saja,terutama setelah berumur enampuluh lima tahun ke atas bagi merekayang alat indranya mengalami kerusakan.

Karena  inteligensi  diakui  ikut menentukan  keberhasilanbelajar seseorang. Maka orang tersebut M. Dalyono (1997: 56)secara tegas mengatakan bahwa seseorang yang memiliki inteligensibaik (IQ­nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya puncendrung  baik.  Sebaliknya,  orang  yang  iteligensinya  rendah,cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir,sehingga prestasi belajarnya pun rendah.

Ketiga, bakat. Bakat merupakan faktor yang besar penga­ruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidakada orang yang membantah, bahwa belajar pada bidang yang sesuaidengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu.

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 62: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

54 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Akan  tetapi,  banyak  sekali  hal­hal  yang menghalangi  untukterciptanya kondisi yang sangat diinginkan oleh setiap orang. Dalamlingkup perguruan tinggi misalnya, tidak selalu perguruan tinggitempat seorang belajar menjanjikan studi yang benar­benar sesuaidengan bakat orang tersebut. Kemungkinan penghambat lain adalahbiaya. Suatu lapangan studi yang sesuai dengan bakat seseorangmungkin  terlalu mahal  bagi  orang  tersebut. Dan penghambatterbesar di Indonesia adalah belum adanya alat pengukur atau tesbakat yang benar­benar dapat diandalkan. Memang dewasa ini telahbanyak dilakukan usaha­usaha untuk mengembangkan tes bakatitu, namun kiranya masih  diperlukan waktu  agak  lama untuktersusunnya tes bakat yang benar­benatr dapat diandalkan dandipergunaka (Noehi Nasution, 1993: 8).

Keempat, motivasi. Menurut Noehi Nasution (1993: 8),motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untukmelakukan  sesuatu.  Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisipsikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Penemuan­penemuan penelitian menunjukkan  bahwa  hasil  belajar  padaumumnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Halini dipandang masuk akal, karena seperti dikemukakan oleh NgalimPurwanto (1995: 61) bahwa banyak bakat anak tidak berkembangkarena tidak diperoleh motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapatmotivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehinggatercapai hasil­hasil yang semula tidak terduga. Bahkan menurutSlameto (1991: 136) seringkali anak didik yang tergolong cerdastampak bodoh karena tidak memiliki motivasi untuk mencapaiprestasi sebaik mungkin. Berbagai faktor dapat saja membuatnyabersikap  apatis. Misalnya,  karena  keadaan  lingkungan  yangmengancam, perasaan takut diasingkan oleh kelompok bila anakdidik berhasil atau karena kebutuhan untuk berprestasi pada dirianak didik sendiri kurang atau mungkin tidak ada. Ada tidaknya

Page 63: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

55

motivasi  untuk  berprestasi  pada  diri  anak  didik  cukupmempengaruhi  kemampuan  intelektual  anak didik  agar  dapatberfungsi secara optimal.

Kuat  lemahnya motivasi  belajar  seseorang  turut mempe­ngaruhi keberhasilan belajar. Karena itu, motivasi belajar perludiusahakan, terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik)dengan  cara  senantiasa memikirkan masa  depan  yang  penuhtantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita­cita. Senantiasamemasang tekad bulat dan selalu optimis bahwa cita­cita dapatdicapai dengan belajar (M. Dalyono, 1997: 57).

Mengingat motivasi merupakan motor penggerak  dalamperbuatan, maka bila ada anak didik yang kurang memiliki motivasiintrinsik, diperlukan dorongan dari luar, yaitu motivasi ekstrinsik,agar  anak  didik  termotivasi  untuk belajar. Di  sini  diperlukanpemanfaatan bentuk­bentuk motivasi seperti (1) memberi angka(2) memberi hadiah (3) kompetisi (persaingan) (4) ego­involvement(menumbuhkan kesadaran) (5)memberi ulangan (6) memberitahuhasil ulangan (7) memberi pujian (8) memberi hukuman (9) hasratuntuk belajar (10) minat, dan (11) tujuan yang diakui diberikansecara akurat dan bijaksana.

Kelima, kemampuan kognitif. Ada tiga tujuan pendidikanyang sangat dikenal dan diakui oleh para ahli pendidikan, yaituranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif merupakankemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai.Karena penguasaan kemampuan pada tingkat ini menjadi dasar bagipenguasaan ilmu pengetahuan.

Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatanuntuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif, yaitu persepsi,mengingat, dan berpikir. Persipsi adalah proses yang menyangkutmasuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melaluipersipsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan

2. Konteks dan Pola Kepemimpinan Kyai

Page 64: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitupenglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan pencium (Slameto,1991: 104).

Seorang anak yang telah memiliki kemampuan persepsi iniberarti telah mampu menggunakan bentuk­bentuk representasi yangmewakili objek­objek yang dihadapi, entah objek itu orang, benda,atau kejadian/peristiwa. Objek­objek itu direpresentasikan ataudihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan, ataulambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.

56 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Page 65: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

Bagian KetigaMETODE PENELITIAN

A. STRATEGI PENELITIAN

Untuk mencapai tujuan penelitian dan kegunaannya penelitimelakukan proses penelitian dengan menggunakan strtegi linieratau berulang (cyclical). Pengertian ini memberikan isyarat bahwadi dalam proses penelitian kualitatif dapat dilakukan pengulangan(cycling)  sesuai dengan keperluan. Pengulangan  ini  dimaksudkanmendalami, memahami, menyempurnakan dan mempertajamfokus penelitian yang menjadi sasaran penelitian (Sunarto, 2001:149). Adapun fokus masalah yang diteliti adalah “KepemimpinanK.H.M. Abd. Aziz Mansur dan Kemampuan Santri MemahamiKitab Salaf” di Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyiin Paculgowang.Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

B. TEKNIK MEMASUKI LAPANGAN

Teknik  yang  dilakukan oleh  peneliti  sebelum memasukilapangan,  jauh  sebelumnya  peneliti melakukan  kunjungansilaturahim kepada Kyai, yaitu tanggal 20 Agustus 2005. Maksudnyaadalah bahwa peneliti dapat “diterima” oleh lingkungan/setting tidakmenimbulkan kecurigaan yang mengakibatkan informan bersifattidak terbuka dan berperilaku tidak wajar (Sunarto, 2001: 141).

Page 66: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

58 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Kemudian  peneliti  secara  resmi  terjun  ke  lapangan  setelahmenyampaikan maksud dan  tujuan  peneliti  kepada Kyai,  dansekaligus menyerahkan surat rekomendasi penelitian dari lembagapada tanggal 5 Oktober 2005, secara berturut­turut sampai dengantanggal 22 Oktober 2005, dan diteruskan pada tanggal 26 Oktober2005, khusus wawancara dengan Kyai.

Kemudian melakukan pengulangan untuk melengkapi datapada tanggal 2 Maret dan 16 Maret 2006, menemui pengurusMadrasah Diniyah, staf pengajar dan pengurus pondok PesantrenTarbiyatun Nasyi’in.

C. PERAN PENELITI

Peran  peneliti  dalam  penelitian  ini  adalah  sebagai“instrumen”  pada  penelitian  naturaistik,  dimana  instrumenpenelitian bukanlah hal yang terpisah dari peneliti, sehingga peneliti“merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data,  analisis,penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian(Sunarto, 2001: 147; Lexy, 1998: 121). Dalam hal  ini penelitibertindak sebagai” instrumen penelitian satu­satunya atau dengankata lain sebagai “key instrument”.

D. OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian sesuai dengan kemampuan dan keterbatasanwaktu  yang  tersedia,  agar  proses  pelaksanaan  penelitian  dapatmencapai efektif dan efisien, dan ketepatan serta kebenaran dalammendapatkan informasi untuk mencapai tujuan penelitia. Makaobjek yang diteliti adalah “Kepemimpinan K.H.M. Abd. Aziz Mansur

Page 67: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

59

dan Kepmamapuan Santri Memahami Kitab Salaf”,  di PondokPesantren Paculgowang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

E. INFORMAN PENELITIAN

Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitatif maka informan,dicari informan yang dapat dijadikan kunci informasi (key Informan),yaitu dengan menggunakan teknik criterion based sampling, artinyasubjek  ditetapkan berdasarkan  kriteria  tertentu,misalnya:  yangpaling tahu tentang informasi yang diperlukan, sifat terbuka, danmau memahami kepentingan penelitian (Sunarto, 2001: 151). Halini key informan­nya sebagai berikut:1. K.H.M. Abd. Aziz Mansur sebagai pengasuh Pondok Pesantren

Tarbiyatun Nasyiin;2. Amirul Arifin sebagai pengurus “Sunduqul Mal Syari’ah” yang

Asalnya Baitul Mal Wat­Tamwil (BMT).

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data, sesuai dengan penelitian kualitatifterutama dilakukan dengan metode observasi partisipan dan wawancaramendalam (indepth interview). Metode lain yang penting adalahstudi  dokumen  yang meliputi  buku  harian,  otobiografi,  dansemacamnya (Sunarto, 2001: 151). Dari ketiga metode di atas dapatdiuraikan sebagi berikut:

Pertama, observasi  partisipan  yaitu  dengan  cara  penelitiberintegrasi penuh dalam kegitan penelitian (Sunarto, 2001: 153),dengan mempersiapkan diri beradaptasi agar menjadi luwes, tidakkaku dan tampak sama dengan objek yang diteliti (diamati), halini peneliti lakukan sejak tanggal 5 Oktober s.d. 22 Oktober 2005.

3. Metode Penelitian

Page 68: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

60 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Kedua, wawancara dilakukan terhadap informan yang lebihmengetahui tentang masalah yang ditanyakan oleh peneliti (Sunarto,2001;  153). Hal  ini  telah  dilakukan  oleh  peneliti  denganmenentukan key informan secara purposif seperti telah disebutkandi atas.

Ketiga, pencatatan informasi melalui observasi dan wawancaradilakukan ketika berada di lapangan dengan pendekatan relationship,yaitu  pendekatan  hubungan  yang  baik  tidak menimbulkankecurigaan antara peneliti dengan subjek yang diteliti (diobservasiatau diwawancarai), dengan cara mengenalkan diri penmeliti terlebihdahulu, maksud dan tujuan peneliti, sehingga untu kevalidan datayang telah di catat dapat diadakan pertemuan dan pemotretanterhadap subjek penelitian.

Keempat,  studi dokumentasi yaitu mempelajari berbagaidokumen  tertulis  dari  catatan pribadi  kyai  (buku/kitab)  ataugambar/foto­foto,  tulisan­tulisan  yang  berkaitan dengan  fokuspenelitian  seperti  “Buku  Pedoman Madrasah”  (BPM),  bukumemori anak kelas akahir Ibtidakiyah dan Tsanawiyah DiniyahPondok Pesantren Tarbiyatu Nasyiin.

G. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

Agar data yang diperoleh benar­benar valid, maka digunakan“extensive triangulation “ atau kaji silang data, penyatuan pandanganinforman, pengecekan anggota (member chek) dan penyusunanpangkalan data  (data  base)  (Sunarto,  2001:  155­157). Hal  inipeneliti akuan setelah peneliti berada di rumah dengan memasukandata kedalam komputer.

Page 69: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

61

H. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, yangdiawali dengan pengkategorian data menurut aspek dan sub aspek,selanjutnya menginterpretasi untuk memberikan makna informasipada tiap sub­aspek (thematic analysis atau componencial analysis),dan menjelaskan hubungan antara aspek yang satu dengan yanglain  (interactive model of  analysis). Hal  ini  sudah dimulai  sejakpengumpulan data (diawali sejak persiapan penelitian sampai denganproses pengumpulan data selesai (flow model of anlysis). Kemudiansetelah itu dilakukan analisis dan interpretasi lebih lanjut secarautuh dan menyeluruh mengarah ke  fokus  permasalahan  yangdilakukan secara induktif. Dalam analisis terakhir ini dilakukansecara holistic atas aspek­aspek yang telah ditemukan dan dirumuskanmaknanya untuk disusun simpulan yang bersifat umum (themesanalysis) yang sering disebut juga discovering cultural thems analysis.Ada kalanya analisis masih dilanjutkan ke fokus yang menarik danlebih spesifik, langkah ini merupakan cycle khusus (Sunarto, 2001:157).

Langkah langkah analisa data dilakukan sebagai berikut.

1. Reduksi Data (Data Reduction)Dalam reduksi data, aktivitas analisis berbentuk penyeleksian,

pemfokusan, penyederhanaan,  pengabstraksian, dan  pentrans­formasian data baku (data kasar)yang dijaring dari catatan lapanganmenjadi data bermakna (Sunarto, 2001: 159). Hal ini telah penelitilakukan sepanjang proses pengumpulan data yaitu:  (a) membuatringkasan,  (b)  pengkodean  dan penyiapan  tema,  (c) menulismemo.Reduksi data menyatu dengan keseluruhan proses analisisatau dengan kata laian “Reduksi data adalah bentuk analisis yangbertujuan menajamkan, menyeleksi, memfokuskan, mengorganisasikan

3. Metode Penelitian

Page 70: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

62 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

dengan cara menyajikan “kunci­kunci” informasi untuk menunjangsimpulan  sementara  yang  akhirnya  dapat  digambarkan  dandiverifikasikan (Sunarto, 2001: 159).

2. Penayangan Data (Data Display)Maksud data display adalah mencakup perakitan, pengor­

ganisasian  (assembling)  data  dari  informasi  yang  berhasildikumpulkan dengan berbagai cara untuk konsumsi penarikansimpulan dan penetapan kegiatan selanjutnya. Makna display disini adalah menjadikan data dapat dilihat secara utuh dan secaraakumulatif dalam suatu tampilan. Hal ini telah peneliti lakukansepanjang penelitian terutama setelah di rumah.

3. Gambaran Simpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification)

Gugus ketiga dalam analisis data kualitatif adalah gambaransimpulan dan verifikasi. Dari langkah awal pengumpulan data,peneliti  senantiasa menyimpulkan  arti  informasi  (data)  yangdidapat. Dasar  pikiran  yang  digunakan  adalah memeliharaketerbukaan dan menghilangkan  keraguan. Artinya  simpulansifatnya  sementra  sedangakan  simpulan akhir  tetap menunggusampai  dengan  seluruh  kegitan  pengumpulan  data mampumencapai informasi yang utuh dan lengkap yang diperlukan untukmenjelaskan fokus dan/atau menjawab pertanyaan peneliti (Sunarto,2001: 161).

Verifikasi merupakan salah satu langkah kegiatan analisis,berkenaan dengan arah pemikiran “induktif” untuk mendapatkansimpulan akhir, semua simpulan “sementara” peneliti verifikasi agardapat memperoleh  simpulan  yang mantap. Verifikasi  dapatdilakukan dengan kaji silang (cross check) di antara informasi yang

Page 71: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

63

ada, diadakan kensensus antara  subjek, atau diusahakan untukmencari informasi tambahan perangkat data lain. Hal ini penelitilakukan  sebagai  upaya  validasi/informasi,  dengan melakukan“triangulasi”.

Maka  dalam  proses  analisis  dilakukan,  (a)  data  yangdikumpulkan dianalisis dalam kegiatan reduksi data dan perakitan data;(b) hasil reduksi data dirakit menjadi hasil yang diharapkan (gambaransimpulan­simpulan sementara dengan cara: data/informasi hasilreduksi data dan perakitan data dikaji silang (crossing data chek), (c)diuji kesahihannya (proses truangulasi) dalam kegiatan analisis gugusketiga: penarikan simpulan sementara dan verifikasi (Sunarto, 2001:161).

Proses penemuan titik­titik simpul peneliti  lakukan dengankaitannya dengan kejadian­kejadian dalam proses pengumpulandata, memeperhatikan “kata kunci” yang muncul dari informan yangdianggap paling tahu maslah yang sedang diteliti, untuk membantudalam proses penarikan simpulan akhir.

3. Metode Penelitian

Page 72: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

64 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Page 73: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

Bagian KeempatKEPEMIMPINAN KYAI DAN KEMAMPUAN

BELAJAR SANTRI(Studi Kepemimpinan K.H.M. Abd. Aziz Mansur)

A. PROFIL K.H.M. ABD. AZIZ MANSUR

1. Data Diri dan SilsilahK.H.M. Abd. Aziz Mansur lahir tahun 1942, putra kelima

dari  sepuluh  bersaudara putra K.H. Mansur,  sejak kecil  diajarlangsung oleh ayahnya sendiri dan ayahnya sangat streng (ketat)dalam mendidik putra­putranya, terutama yang dirasakan oleh“Kyai Aziz sendiri”. Antara lain, kalau waktunya mengaji tidak ada,santri disuruh mencari sampai ketemu, setelah itu ngaji, dan ayahnyabecerita tentang ‘Mbah Kyai Abd. Karim, yang tadinya melarat(miskin) tetapi karena “eso ngaji” (pinter ngaji/mampu memahamikitab salaf), akhirnya hidupnya “mulyo” (milia/bahagia). Dari siniKyai Aziz terdorong dalam hatinya ingin mampu mengaji, setiapsaat diajar oleh ayahnya selalu yang dicita­citakan kapan aku ‘esongaji’ (cita­citanya kapan saya mampu mengaji, memahami danmenjiwai syari’at agama).

Ketika dia memasuki usia sekolah, pertama kali disekolahkandi Sekolah Rakyat (SR) Bandung kencur sebelah Timur DusunPaculgowang, pada tahun 1930 ayahnya mendirikan Madrasah

Page 74: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

66 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Ibtidaiyah, oleh ayahnya ditarik ke Sekolah MI sampai tamat kelasVI, pada tahun 1957 meneruskan ke Pondok Pesantren Tebuireng‘mbaleni’ (kembali) kelas V, karena pelajaranya lebih maju, 4 matapelajaran 3 mata pelajaran agama 1 mata pelajaran umum, waktuitu masih ‘Diniyah’, Tamat kelas VI tahun 1958. Pada waktu ituterjadi  penutupan  sekolah  di Tebuireng,  akibat  adanya  alihkepemimpinan antara Pak Kyai Khaliq, Pak Kyai Yusuf, dan PakKyai Karim,  sekolah  ditutup  ’plek’  (sama  sekali).  Anak­anakterpencar  ke  Seblak, Kwaron,  dan Keras,  selama  satu minggu.Setelah ditata kembali oleh Kyai Ilyas, Mentri Agama waktu itudengan Mbah Khairiyah, santri kembali masuk, kurikulum dirobahtotal disamakan dengan kurikulum Departemen Agama. Abahnyamendengar mengatakan kepadanya (Kyai Aziz) supaya mencari‘pondok sing eso ngaji, perkoro pangkat apo jareni gusti Allah’,(mencari pondok yang mampu mengaji, perkara derajat apa kataAllah).

Hal tersebut cocok dengan keinginan saya (Kyai Aziz), akhir­nya mencari  pondok­pondok  antara  lain  ke  Lasem,  Sarang,Magelang, tidak ada yang cocok akhirnya ke Lirboyo. Setelah tamatdi Lirboyo tahun 1962, selama lima tahun langsung disuh mengajar,tetapi sambil ngaji ke Pondok Lasem, Sarang, Magelang, SemeloPerak, mengikuti pengajian ‘kilatan’ (pengajian cepat/tuntas),untuk‘ngalap berkah kyai sepuh’, (ngambil berkah kyai tua), setelah selesaikembali ke Lirboyo, dan mengajar berhenti selama satu tahun,kemudian mengajar lagi disuruh memegang fan (vak) yang sulit­sulit,  seperi nahwu,  dan  sharaf, menjadi mustahiq  (wali  kelas)berkelanjutan mengikuti murid dari kelas satu sampai kelas tiga(hasil pengamatan dan wawancara tanggal 22 Oktober 2005, dantanggal 26 Oktober 2005).

Page 75: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

67

2. Awal Kepemimpinan K.H.M. Abd. Aziz MansurSekitar tahun tujuh puluhan dengan permintaan orang tua,

supaya mengisi pengajian di Rumah (Paculgoang), terutama kalaupuasa Ramadhan, diminta ibunya (Nyai. Hj. Salamah) membantuabahnya (ayahnya K.H. Mansur), akhirnya pada tahun­tahun itusaya sering berada di rumah. Pada tahun 1974 dia menikah denganputri K.H. Masduqi, yaitu Nyai Muslimah, putri dari gurunyasendiri,  ‘muridnya  sendiri’. Setelah ayahnya meninggal  sekitartahun 1983,  yang  sebelumnya memang  sudah  sering  disuruhmengisi pengajian setiap bulan puasa di Paculgowang, akhirnya diapulang ke Jombang.

Dengan didorong oleh teman­temannya (santri­santrinya) diamendirikan Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in, dimulai dengansistem sorogan, kemudian bandongan dan mendirikan “DiniyahTarbiyatun Nasyiin Tingkat Ibtidaiyah sampai Tingkat Tsanawiyah”,pada  tahun  1986 M/1406 H,  diresmikan  oleh: K.H.  AnwarMansur Pengasuh Pondok Putri Hidayatul Mubtadiat Lirboyo.Modelnya persis seperti apa yang dilakukan di Lirboyo, denganmenekankan pelajaran yang betul­betul dapat membersihkan hatisantri dari pengaruh­pengaruh keyakinan yang lain.Di tekankanpada pelajaran  agama yang mengandung  tiga  nilai  dasar  yaitu“keimanan atau tauhid, keislaman atau syari’at, dan akhlak atautata kerama, baik dengan Allah, dengan sesama manusia bahkandengan makhluk lainnya.

Menurut pernyataannya (K.H.M. Abd. Aziz Mansur), dalammaui’zhah­nya pada malam muada’ah (perpisahan) pengajian bulanRamadhan (puasa), Diniyah Tarbiyatun Nasyi’in Paculgowang, adanilai lebihnya, dibandingkan dengan Lirboyo yaitu diberi programpaket B dan C, didirikan sekitar tahun 1994. Hal ini menurutnya,mengakomodasi usulan ‘wali alumni di suatu tempat’. Dimana

4. Kepemimpinan Kyai dan Kemampuan Belajar Santri

Page 76: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

68 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

alumni mendapat  kesulitan  untuk  khidmat  (berpartisipasi)  dimasyarakat kalau tidak punya ijazah negeri (formal diakui negara),ada kasus  ‘ngimami’ di langgar saja ditanya ijazah formal. Danprogram paket B dan C, sudah dipantau oleh pihak departemenpendidikan maupun pendidikan agama pusat dan daerah. Menurutmereka pendidikan di sini (Diniyah Tarbiyatun Nasyiin), dinyatakanbetul­betul  putih. Artinya mendidik  santri  benar­benar  untukmenjadi manusia yang putih bersih ikhlas mengabdikan diri kepadaAllah swt. Sedangkan Program Kejar Paket B, C hanya sekedaruntuk melengkapi agar santri dapat berkiprah secara maksimal dimasyarakat (pengamatan, wawancara, tanggal 20 dan 26 Oktober2005, dokumen: 134).

Menurut keterangan salah seorang santri yang berkhidmat(mengabdi)  di  unit Baitul Mal Wat­Tamwil  (BMT),  sekarangSunduqul Mal Syari’ah (SMS) adanya program kejar paket B, danC, bermula dari pengalaman alumni yang sudah berada ditengah­tengah masyarakat, ternyata ada yang membutuhkan santri untukmenduduki jabatan dalam lembaga formal yang persyaratanya harusada ijazah yang diakui oleh pemerintah. Maka diadakanlah kejarpaket B, dan C, agar nanti para alumni jika dibutuhkan dalambidang­bidang yang memerlukan ijazah formal, tidak ada kesulitanlagi. Dilain  pihak  jika  ada  santri  yang  ingin melanjutkankeperguruan tinggi atau melamar pekerjaan di lembaga­lembagaekonomi  swasta maupun  pemerintah  (Wawancara  tanggl  20Oktober 2005).

Berdasarkan data­data tersebut diatas, berarti pendidikan dipondok  pesantren Tarbiyatun Nasyi’in  Paculgowang,  inginmelestarikan sistem pendidikan  ‘salaf ’  tanpa menutup keinginsantri untuk berkiprah dalam bidang­bidang yang lain, sebagaipengamalan ilmu yang telah diperoleh selama di pondok pesantren.Ini juga berarti bahwa Kyai peka terhadap perubahan zaman, tanpa

Page 77: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

69

harus meninggalkan hal­hal yang salaf (lama). Hal in sesuai dengansuatu kaidah: ‘Al­muhafzhah ‘ala al­qadim al­shaleh, wa al­akhzdbi al­jadid al­aslhah’ yang artinya: memelihara nilai­nilai  lamayang baik,dan mengambil nilai­nilai baru yang lebih baik. Dengankata  lain  boleh mengikuti  kemajuan  ilmu pengetahuan  danteknologi yang maju, tetapi yang akan membawa kemaslahatanyang lebih baik, tanpa meninggalkan kemaslahatan yang baik dimasalalu.

3. Tipe Kepemimpinan K.H.M. Abd. Aziz MansurTipe kepemimpinan kyai meniru (mencontoh) kepemim­

pinan Nabi, walaupun tidak dapat persis seratus persen, limapuluhpersen saja sudah ngoyo (memaksakan). Nabi ngalakuni disik nembikngajak umati (Nabi melakukan dulu baru mengajak umatnya).Kyai mencontohkan Nabi tidur di kloso (tikar) gegernya ngecap(punggungnya membekas) Siti ‘Aisyah usul kepada Nabi supayamohon kepada Allah agar dapat tidur enak seperti raja­raja Romawi,dan Persi tidurnya diatas kasur yang empuk, Nabi jawab siti ‘Aisyahbukan hanya kasur, gunung uhud bilang kepada saya jadi emassupaya dibelanjakan sesukanya, saya tidak mau, kenapa Nabi? karenakalau saya mau saya kuatir lupa kepada umatku, karena saya diutusuntuk memberikan rahmat keseluh alam. Inilah yang dicontoholeh Kyai.  Kyai mengusahakan  perhatian  kepada  umatnya(santrinya), tetapi semampunya karena ‘manusia biasa’ masih gediknafsuni (besar nafsunya) dan ada syetan, duapuluh lima persen sajasudah untung (wawancara, 26 Oktober 2005). Dari pernyatan kyaidi  atas  dapat  dipahami,  bahwa  dalam kepemimpinnya  selaluberusaha meniru kepemimpinan Nabi, terutama dalam kehidupansehari­hari menampakan kehidupan sederhana, dengan melayanisantri  semaksimal mungkin  dengan memberi  contoh  sebaik­baiknya kepada para santri maupun masyarakat pada ummnya.

4. Kepemimpinan Kyai dan Kemampuan Belajar Santri

Page 78: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

70 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Kyai  dalam kepemipinannya  senantiasa  bersikap  lemahlembut, baik terhadap santri ataupun masyarakat pada umumnya,beliau menggambarkan sebuah cerita dari ayahnya tentang seorangyang kuat, ’Ajisuko’ suka merampas dan membunuh orang untukmendapat hartanya, sebagai gambaran seorang pemimpin dimasadatang  akan  serakah  dan  tomak, melupakan  rakyatnya,  orangsemacam ini tidak perlu dilawan dengan kekuatan, perang, tetapiharus dilawan dengan ‘ilmu’, seperti Nabi melawan orang kafirMekah, beliau dengan mensitir sebuah ayat yang artunya: “Makadisebabkan  rahmat dari Allah­lah kamu berlaku  lemah  lembutterhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi kasar, tentulahmereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlahmereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlahdengan mereka dalam urusan itu (maksudnya: urusan peperangandan hal­hal duniawiah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi,kemasyarakatan dan  lain­lain).  ‘Kemudian  apabila kamu  telahmembulatkan  tekad, maka  bertawakkallah  kepada  Allah.Sesungguhnya Allah menyukai  orang­orang  yang  bertawakkalkepada­Nya (Q.S. Ali ‘Imran: 159).

Setelah mensitir ayat di atas dia menyatakan, rakyat sekarangmembutuhkan pemimpin yang menyayangi rakyatnya, membelarakyat, mengayumi  rakyat,  seperti  sekarang  ini  berganti­gantipemimpin  tetap  saja menyengsarakan rakyat. Dari  sinilah kyaiberharap dengan pendidikan yang putih (murni agama) dipondokini dapat menjadikan santri­santri kelak menjadi pemimpin yangmelayani  rakyat  atau  kaumnya  (masyarakatnya). Hal  inidigambarkan  dalam  kitab  karangannya, Minhah  dzi  al­Jalal,halaman 24 yang artinya: ‘Pemimpin suatu kaum adalah pemimpinyang melayani kaumnya’, dengan komentarnya: ’kalau ingin jadiorang yang mulia maka layanilah kaumnya’ inilah yang diamksuddengan sebuah kata hikmah: ‘al­amir khadim al­ummah’ pemimipin

Page 79: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

71

adalah pelayan umat bukan minta dilayani umat’ (Pengamatan,tgl, 22 Oktober 2005).

Juga yang ditiru belaiu dalam kepemimpinanya dari Nabiadalah kepemimpinan  ‘Demokratis’. Demokrasi menurut kyaiadalah ‘keadilan dan musyawarah’, ninteng kehendak yakyat secaramusyawarah  tidak  kaku’  (mengikuti  kehendak  rakyat melaluimusyawarah tidak kaku), walaupun Nabi segalanya wahyu, tetapitetap menjalankan musyawarah, sepanjang keputusan musyawarahhtidak bertentangan dengan syari’at. Inilah yang dijalankan kyai dalamkepeimpinya di pondok pesantren Tarbiyatun Nasyi’in, dimanaunit­unit yang ada dilingkungan Yayasan Tarbiyatun Nasyiin dengan‘Akte Notaris No.30. Tgl. 31 Maret 1988.

Kebijaksanaan yang terapkan oleh selalu dimusyawarahkanterlebih  dahulu dengan  pengurus­pengurus  yang  ada di  bwahnaungan yayasan, seperti: unit Pondok, unit Madrasah Dininiyahtingkat Ibtidaiyah, dan Tsanawiyah, unit Progarm kejar paket B,dan C, unit Taman Pendidikan al­Qur’an, unit Madrasah IbtidaiyahI  dan  II,  serta  unit  Sunduqul Mal  Syari’ah  (SMS),  bahkanmelibatkan wali  santri. Termasuk  di  dalamnya membentukkepanitian­kepanitian seperti: Pengurus Panitia pengajian KilatanRamadhan, Panitia Ujian Madrasah Diniyah, Panitia Akhir sanah,Panitiah peneriman santri baru (wawancara, tanggal 2 dan 16 Maret,dan 16 April 2006).

Contoh lain yang kyai sampaikan tentang Nabi membagikanzakat fitrah setelah selesai (habis), kemudian ada seseorang yangdatang kepada Nabi minta bagian sedekah,  lalu orang tersebutditanya oleh Nabi, kamu punya apa? tidak punya apa­apa hanyapunya keloso satu (tikar satu), lalu Nabi melelangya kepada parasahabat mulai dari satu dinar, dua dinar, tiga dinar, empat dinar,sampai lima dinar, akhirnya diberikan kepada sahabat ‘ Utsman’.Terus diberikan dua dinar untuk nafkah keluarga selama tiga hari,

4. kepemimpinan Kyai dan Kemampuan Belajar Santri

Page 80: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

72 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

satu dinar untuk membeli ‘Khimar’, dan dua dinar untuk beli alat­alat untuk kerja, Nabi tidak jatah, karena kalau dijata orang menjadibodoh, mengajari orang keset (malas), Nabi tidak suka pada orang‘bahula­bahula’, mempeng  agama  enggak, mempeng  bekerjaenggak, (rajin mengamalkan agama tidak, bekerja tidak) Nabi tidaksuka,  kecuali  syughul mengajarkan  agama  (sibuk mengajarkanagama), boleh minta jatah pada orang lain asal tidak memberatkan.Inilah yang dilakukan kyai mendidik santri mengabdi di Pondokagar tidak malas, dia mempunyai sapi, sawah dikerjakan oleh santri,padahal kalu dikerjakan oleh orang kampung biayanya lebih sedikit,tetapi karena ingin mendidik santri mandiri dan tidak malas. Diamengatakan,  yang  dipakai  oleh  para  ‘alim  dalam memimpinpondok meniru sejarah nabi­nabi, antara lain’ Nabi Dawud as’ketika jadi Ratu (Raja), suatu hari Nabi Dawud as, pergi menyamarketempat pekerja kuli­kuli, dan betanya bagaimana punya ratu (raja)baru? Mereka menjawab,  ‘sae’  (baik), tetapi  ‘sayang masih maumakan uang rakyat’, Nabi Dawud as pulang sujud kepada Allahmenangis, mita kepada Allah supaya diberi pekerjaan. Akhirnyadikabulkan menjadi tukang ngelemesno besi (melemaskan besi),tukang  pande,  belaiau  mensitir  ayat:  yang  artinya:  “Dansesungguhnya  telah Kami berikan kepada Dawud karunia dariKami.(Kami  berfirman):  “Hai  gunung­gunung  dan  burung­burung, bertasbihlah berulang­ulang bersama Dawud”, dan Kamitelah melunakkan besi untuknya, (Yaitu) buatlah baju besi yangbesar­besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yangsaleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan (Q.S.Saba’: 10­11).

Page 81: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

73

Kyai menerangkan, oleh Nabi Dawud hasil pandenya ‘dibagisepertiga, untuk nafkah keluarga, sepertiga untuk  fuqara walmasakin,  sepertiga  untuk  negara membeli  alat­alat  perang’.Menurutnya, ‘para kyai mengajar tidak nggolek bayaran, pangannggolek dewek’ (para kyai tidak mengajar mencari bayaran, tetapinafkah hidup  cari  sendiri). Contoh  tentang Nabi Dawud danpernytaan kyai, berarti beliau dalam memimpin pondok pesanternTarbiyatun Nasyin, tidak menggantungkan hidup kepada santri,tetapi kyai punya usaha, tani, ternak sapi, kambing, dan lain­lainuntuk sumber kehidupan kelaurga. Adapun mengajar (memimpin)santri­santri murni mengamalkan ilmu yang telah belaiu perolehdari guru­gurunya.

Kyai mendirikan BMT sekarang  ‘Sunduqul Mal Syari’ah’(SMS), dilatarbelakangi oleh maksud ‘untuk pengembangan danapodok pesantren, bukan untuk kepentingan pribadi’. Sebab, selagisaya masih ada, saya masih dapat mencari jariyah dari orang­orang,kalau saya tinggal apa masih mampu begitu?, maka saya buatkanBMT untuk pengembangan dana pondok pesantren. Sekaligusuntuk menerapkan kitab salaf, (mua’malah kitab fiqh) secara Islamidalam  rangka melayani  kebutuhan  ekonomi masyarakat,  yanghasilnya  dapat  digunakan  untuk  membiyai  pondok,  danmemberikan bea siswa pada santri­santri yang tidak mampu, karenasekarang ekonomi semakin sulit, sehingga umat Islam perlu menataekonomi untuk kepentingan masa depan pondok dalam rangkamelayani  kebutuhan pendidikan  yang dibutuhkan masyarakat(Wawancara tanggal 20 dan 26 Oktober 2005).

Dalam kepemimpinan di  lingkungan pondok pesantren,hubungannya dengan alih generasi, kyai menjelaskan bahwa yangdapat mewarisi kepemimpinan pondok adalah  ‘anak  laki­laki’,kecuali  kalau  tidak  ada  anak  laki­laki  baru  putra mantu. Kyai

4. Kepemimpinan Kyai dan Kemampuan Belajar Santri

Page 82: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

74 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

mencontohkan, ‘Pondok Lirboyao yang dipimpin oleh K.H. Abd.Karim tidak mempunyai putra laki­laki, sehingga yang mewarisiadalah putra mantu seperti K.H. Mahrus Ali, K.H. Masduqi, danK.H. Mansur  pulang  ke  Paculgowang  tidak  di  Lirboyo. Diamenjelaskan, kados putro kulo (seperti anak saya) H.M. Shobih al­Muayyad, sudah saya ajari ikut mengajar, berusaha tani, dagang,ternak supaya anaknya meniru. Karena secara lahiriyah dunia initempat ’ berikhtiar’ agar besok kalau sudah waktunya tidak adakesulitan apa­apa (tidak menggantungkan kehidupan pada santri).Secara ‘akidah’ saya pasrah pada Allah swt, beliau mensitir ayat:artinya: “Dan tidak suatu binatang ‘melata’ pun di bumi melainkanAllah­lah yang memberi rejekinya, dan Dia mengetahui tempatberdiam binatang itu dan tempat penyimpannya. Semuanya tertulisdalam Kitab yang nyata (Lawh Mahfuz)” (Q.S. Hud: 6). ‘Yangdimaksud “binatang melata” disini ialah segenap makhluk Allahyang bernyawa. Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan’tempat berdiam’ di sini ialah dunia dan ‘tempat penyimpanan’ ialahakhirat. Sedang menurut sebagian ahli tafsir yang lain makssud’tempat berdiam’ ialah tulang sulbi dan ‘tempat penyimpanan’ ialahrahim (Kerajaan Saudi Arabia, Al­Qur’an dan Terjemah).

Selanjutnya kyai menjelsakan, putra mantu hanya sifatnyamembantu, seperti telah diperaktekkannya terhadap menantunya(H. Abdul Muid Shohib dan H. Hazim Fikri) (Wawancara, 22Oktober 2005 dan 2 Maret 2006). Hal ini dapat diartikan bahwakepemimpinan dapat diwariskan terutama kepada keturunan darianak laki­laki, kalau tidak ada baru putra mantu, dengan ketentuanmeneruskan apa­apa yang telah diajarkan oleh yang mewariskan.Ini sesuai dengan pendapat Imam mawardi tentang orang yang layakmenjadi imam (pemimpin) harus memenuhi tujuh syarat yang di

Page 83: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

75

antaranya adalah ‘berketurunan Quraisy’, walaupun diperselisihkanoleh para ulama. Hal ini dibahas dalam bab II.

Idikator kyai sebagai pemimpin ‘demokratis’ dapat disim­pulkan sebagai berikut:a. Kyai menginginkan  seorang  pemimpin  yang  betul­betul

memikirkan rakyat, bukan mementingkan diri sendiri;b. Pemimpin yang kejam tidak perlu dilawan dengan kekerasan,

tetapi dilawan dengan ilmu pengetahuan serta akhlaq karimahseperti yang diperaktekkan oleh Nabi Muhammad saw;

c. Menyebut santri yang ingin meneruskan/mengkhatamkan kitab‘Tafsir Munir’  ketika  di  Lirboyo  baru mendapat  separuh,diteruskan  di  Paculgowang  dengan  sebutan’teman­teman’,disepakati  bulan Ramadhan mulai  20  Sya’ban khatam 20Ramadhan, teman­teman minta diganti setelah Syawal dengankitab’Mizan Sya’rani, kyai menyetujuinya. Modelnya soroganyaitu teman­teman membaca yang lain mendengarkan, kalauada yang keliru kyai membenarkan;

d. Kyai menyambut baik usul wali santri agar santri diusahakanberijazah negri (diakui negara), dengan realisasinya adanya kejarpaket B, C.

e. Kyai ketika mengimami  shalat taraweh setelah selesai yangberdoa adalah santrinya yang bertugas sebagai bilal;

f. Setiap pengajian kilatan Ramadhan dibentuk pengurus khusus(panitia), mulai menanagani pendaftaran sampai khataman danMuada’h (perpisahan);

g. Adanya kepanitiaan  akhir  sanah baik di  tingkat  Ibtidaiyahmaupun Tsanawiyah Diniyah, dan Panitia penerimaan santribaru;

4. Kepemimpinan Kyai dan Kemampuan Belajar Santri

Page 84: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

76 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

h. Kyai mempersilahkan mengajarkan kitab­kitab yang sudahdisampaikan kyai asal betul­betul mampu, terutama kitab sharafkarangan beliau sendiri;

i. Kyai berpesan agar santri yang ikut kilatan Ramadhan walautidak dapat membaca hanya mengikuti sebagai pendengar saja,agar dapat mewarnai dirinya (hatinya) dengan apa yang telahdisampaikan kyai, Insya’ Allah santri akan selamat dari hal­halyang kurang baik;

j. Kyai sangat terbuka terhadap siapa saja yang membutuhkanbeliau.

4. Pengaruh Kepemimpinan K.H.M. Abd. Aziz MansurPengaruh  kepemimpinan K.H.M.  Abd.  Aziz Mansur

berdasarkan hasil wawancara dapat diklasifikasikan sebagai berikut.Pertama, pengaruh secara emosional antara masyarakat dengan

kyai, dimana masyarakat menganggap kyai sebagai sentral ilmupengetahuan  yang  dianggap mengetahui  segala  sesuatu  yangdibutuhkan masyarakat. Hal ini banyak terjadi dikalangan ‘alumni’yang sudah mengabdikan  ilmunya di masyarakat,  tetapi masihmembutuhkan peran kyai sebagai sentral kepemimpinan secaraspritual, sehingga kyai sering diundang oleh para alumni untukmemberikan  pengajian  dimana  alumni  berdumisili.  Ataumasyarakat yang memandang kyai sebagi satu­satunya yang layakatau cocok untuk memberi pengajian di tempat masyarakat yangmemiliki hubungan emosional dengan kyai, baik karena masyarakatsudah  mengenal  keperibadian  kyai,  bahkan  karena  inginmendapatkan berkah dari kyai yang dianaggap memiliki kerberkahanyang dibutuhkan masyarakat, seperti mengawinkan puitranya ataumeletakkan batu pertama dalam suatu bangunan yang didirikanmasyarakat seperti  ‘Madrasah, Masjid, dan Rumah yang akandibangun’.

Page 85: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

77

Kedua, pengaruh kyai secara ‘struktural’, kaitannya dengankedudukan  kyai  dalam  suatu  organisasi,  seperti  ‘ketua  forumkomunikasi  pondok pesantren  berbesek  agrobisnis’. Dimanasetiap ada acara kyai dimohon hadir sebagai pemberi motivasi kepadaanggota pengurus organisasi ataupun kepada anggota organisasi yangbersimpati dengan kegiatan organisasi yang dipimpin oleh kyai daripondok­pondok pesantren  seluruh  ‘Jawa Timur’.  Begitu  jugadengan keterkaitan beliu dalam organisasi  ‘Partai KebangkitanBangsa’ sebagai anggota Dewan Syura’ Tingkat I dan II, beliausering memberikan pertimbangan­pertimbangan dalam mengambilkebijaksanaan dalam keputusan­keputusan yang akan diambil olehorganisasi.

Ketiga,  pengaruh kyai  secara  ‘fungsional’  kedudukannyasebagai  ‘ulama’,  dijadikan  panutan  bagi masyarakat  yangmembutuhkan  sesuatu  yang  berkaitan  dengan  kehidupanmasyarakat,  baik  yang  bersifat  duniawiyah maupun masalahukhrawiyah, seperti masalah eknonomi, kesehatan, rumah tanggadan lain­lain ‘kadang­kadang diluar disiplin ilmu yang beliau miliki’.

Keempat, pengaruh kyai secara ‘kultural’, berkaitan denganbudaya masyarakat dalam melaksanakan  kegiatan  keagamaan,terutama dalam memperingati hari­hari besar’ Agama Islam’ sepertiperingatan Nuzul  al­Qur’an,  Ira’ Mi’raj, Tahun  baru Hijriyah,Mawlid Nabi saw, Hari raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha, halal bihalal, terkadang sampai masalah kecil seperti walimah tasmiyah(aqiqah), walimah khitan, yasinan, tahlilan, dibaan, manaqiban,dan hawl (memperingati hari meninggalnya orang tua), kyai seringdiundang oleh masyarakat yang punya hajat.

Kelima, pengaruh kyai secara ‘internal’ dikalangan santri,dari keperibadian kyai yang ditanamkan  sejak  santri berada dipondok, terutama masalah yang berhubungan dengan, keyakinan,

4. Kepemimpinan Kyai dan Kemampuan Belajar Santri

Page 86: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

78 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

syari’at dan akhlak yang senantiasa ditekankan oleh kyai untukdiamalkan dalam segala situasi dan kondisi. Seperti yang dicon­tohkan  oleh kyai  dalam kehidupan  sehari­hari  di  lingkunganpondok pesantren dengan menerapkan ketentuan­ketentuan yangtelah ditentukan lewat pengurus pondok maupun Madrasah yangwajib diikuti  oleh  semua  santri. Tidak  kalah  pentingnya  kyaimenanamkan nilai­nilai  spritual  leawat  kegiatan  ‘Yasinan  danistighatsah setiap habis shalat maghrib, shalat hajat setiap malamsenin’. Menurut keterangan santri, mereka merasa tentram danada ketenagan baik ketika dalam keadaan senang atau dalam keadaansusuh. Kyai sendiri mengatakan bahwa setiap laku (prilaku) danucapan beliau merupakan pendidikan (Wawancara tanggal 20, 21,22, 26, 2005, dan 2 Maret 2006).

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa indikatorkepemimpinan kyai berpengaruh kepada santri antara lain sebagiberikut:a. Banyaknya santri yang mengikuti pengajian kilatan setiap bulan

Ramadhan, yang berasal dari berbagai wilayah Kabupaten,khususnya Kabupaten Jombang dan sekitarnya;

b. Adanya pengajian satu bulan sekali yang diadakan para alumni,untuk menambah  ilmu (wawasan) walaupun sudah beradadimasyakat;

c. Adanya atsar (membekasnya) ilmu yang diajarkan kyai padasantri walaupun santri belum mampu mencapai derajat kyai dimasyarakat;

d. Diadakanya pertemuan alumni setiap lima tahun sekali, untuktukar menukar pengalaman dimasyarakat, sekaligus untuk mintafatwa kyai dalam memecahkan masalah yang dialami alumnidi daerahnya masing­masing;

Page 87: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

79

e. Adanya acara halal bi halal yang diadakan setiap tahun bergilirandi daerah­daerah yang ada alaumninya dengan mengundangkyai untuk memberikan pengajian.

5. Motivasi K.H.M. Abd. Aziz Mansur pada Guru danSantri

Kyai sebagai pengasuh/pemimpin senantiasa memberikanmotivasi  kepada  asatidz  (para  guru),  dan  para  santri  agarmendapatkan ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat antara lainsebagai berikut.

Pertama, ustadz (guru) hendaknya senantiasa menyayangisantri­santri dengan memberikan bimbingan dan dorongan sertamendoakan santri­santrinya, agar dimudahkan dalam mencari ilmudan bermanfaat di dunia dan diakhirat.

Kedua, ustadz (guru) harus seantiasa mensyukuri ilmu yangtelah diperolehnya dengan banyak mudzakarah, munazharah, sertabersedekah kepada orang­orang yang membutuhkan ’insya’ Allahilmunya akan bertambah beliau mensitir ayat yang artinya: “Dan(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnyajika  kamu  bersyukur,  pasti  Kami  akan menambah  (ni’mat)kepadamu,  dan  jika  kamu mengingkari  (nikmat­Ku), makasesungguhnya azab­Ku sangat pedih” (Q.S. Ibrahim: 7).

Berdasarkan ayat ini kyai berharap para asatizd (guru­guru),dalam berkhidmat mengajarkan  ilmunya  bukan dalam  rangkamencari nafkah tetapi dalam rangka mengharap rida Allah swtsemata. Dan jika mendapatkan sesuatu yang sifatnya materi yangdiberikan oleh pondok itu hanya sekedar ‘bisyarah’ atau ‘fadlal’dari Allah swt. Diharapkan santri yang telah mendapatkan ‘amanah’untuk mengajar baik di sekolah diniyah mapun di pondok, jikapulang  kedaerah masing­masing  sudah  tidak  janggung  lagi

4. Kepemimpinan Kyai dan Kemampuan Belajar Santri

Page 88: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

80 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

mengamalkan  ilmunya  di  tengah­tengah masyarakat  yangmembutuhkan.

Untuk para santri yang masih proses belajar kyai membe­rikan motivasi sebagai berikut.

Pertama, agar giat belajar dan bekerja mencari nafkah untukbiaya mencari ilmu sebagai alat atau lantaran mendapatkan ilmuyang bermanfaat, tetapi tidak boleh tamak. Dan tidak boleh kikirbaik harta maupun ilmu, apa yang telah diketahui hendaknya jugadiajarkan  kepada  orang  lain. Dalam  hal  ini  ada  santri  yangberkhidmat kepada kyai dalam bidang pertanian, perternakan, danperikanan,  agar besok  kalau  sudah  pulang kedaerahnya  sudahmemiliki  keteramplin  berusah  (ekonomi) mandiri,  sehinggadiharapkan besok dalam mengamalkan ilmunya tidak membaniorang lain.

Kedua, agar santri senantiasa menjalankan perintah Allah danmenjauhi larangan­Nya, sebagi peraktek langsung terhadap ilmuyang  telah  dipelajarinya,  agar menjadi  karakter  (kepribadian),sehingga nanti jika pulang kedaerah masing­masing, santri tidakhanya memerintahkan masyarakat untuk menjalankan syari’at, tetapisantri  terlebih  dahulu  melakukannya,  sehingga mendapatkepercayaan dari masyarakatnya.

Ketiga,  santri dalam mencari  ilmu hendaknya senantiasatawakkal  kepada Allah  swt,  sabar  dalam mengahadapi  cobaanmencari ilmu, tidak boleh bosan dan gampang putus asa.

Keempat, dalam masa belajar santri harus memiliki rasa kasihsayang baik terhadap sesama santri maupun setelah pulang ketempatasal, senantiasa berbuat baik secara istiqamah.

Kelima, santri hendaknya memanfaatkan waktu yaitu dengancara belajar semaksimal mungkin, jangan menyia­nyiakan waktu,untuk hal­hal yang  tidak berguna seperti  terlalu banyak bicara

Page 89: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

81

(membicarakan) hal­hal yang tidak ada hubungannya dengan ilmuyang sedang dipelajari; jangan terlalu banyak tidur, belajarlah diwaktu malam dengan menghadap kiblat, jangan membelakangikiblat.

Keenam,  santri  hendaknya mengerjakan  shalat  dengankhusyu’ baik  shalat wajib maupun  shalat  sunnah, hal  ini  akanmemudahkan  seseorang menghasilkan  ilmu,  seperti  yangdiperintahkan Allah: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai peno­longmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,kecuali bagi orang­orang yang khusyu’”(Q.S. al­Baqarah: 45).

Ketujuh, santri kalau mau muthola’ah kitab bacalah: Bismillahwa Subhanallah wa al­Hamdulillah wala ilaha ila Allah hua AllahAkbar wala Hawla wala Quwawta illa Billah al­‘Aliy al­‘Azhim al­‘Aziz al­‘Alim ‘Adada Kulli Harfin; Setiap habis shalat wajib mebaca:Amantu Billah al­Wahid al­Ahad al­ Haqq la syarika lah; Banyakmembaca Shalawat pada Nabi: Allahumma Shalli ’ala SayyidinaMuhammad wa ’ala Ali Saiyyidina Muhammad.

Kedelapan, santri hendaknya tidak menolak takdir Allah,berusahalah (berikhtiarlah dan berdoa), karena Allah menghapussesuatu  yang  dikehendaki  dan  menetapkan  sesuatu  yangdikehendaki­Nya.  Beliau mensitir  ayat  yang  artinya:  “Allahmenghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yangDia kehendaki), dan disi­Nya­lah terdapat Umm al­Kitab (LauhMahfuzh) “(Q.S. al­Ra’ad: 39).

Kesembilan, motivasi; kyai agar santri berusaha agar mudahmendapatkan  rejeki  baik  ketika  di  pondok dengan membacawiridan tertentu (bacaan khusus), serta senantiasa mendoakan keduaorang tua. Antara lain membaca bacaan di waktu terbit fajar hinggamasuk waktu  shalat:  ’Subhanallah  al­‘Azhim Subhanallah  waBihamdih astaghfirullah wa atubu  ilaih’  seratus kali, bacaan  ini

4. Kepemimpinan Kyai dan Kemampuan Belajar Santri

Page 90: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

82 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

dihubungkan dengan ayat yang artinnya: “maka aku katakan kepadamereka: ’Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Diaadalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujankepadamu dengan lebat, dan membanayakkan harta dan anak­anakmu,  dan  mengadakan  untukmu  kebun­kebun  danmengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai­sungai” (Q.S.Nuh: 10­12).

Dan membaca: ’la ilaha illa Allah al­Malik al­Haqq al­Mubin,tiap hari pagi dan sore ‘seratus kali’, dan membaca: ’Al­Hamdulillahwa Subhanallah wala ilaha ila Allah’ setelah shalat subuh tigapuluhtiga kali, membaca: Astaghfirullah, tujuh puluh kali, setelah shoalatmaghrib, banyak membaca: ’la hawla wala quwwata illa billah al­‘Aliy  al­‘Adhim,  dan  Shalawat Nabi,  setelah  shalat  Subuh,danmembaca: ’Allahuma aghnini bi halalika ‘an haramik wa akfini bifadlika ‘amman siwak’… seterusnya dapat dilhat dalam kitab ‘Ta’limal­Muta’allim’,  karangan  ‘Syekh  al­Zarnuji’  (Pengamatan,  16Oktober 2005).

Kesepuluj, motivasi  kyai  agar  santri  senantiasa menjagakesehatan, dengan mempelajari ilmu kesehatan, dan mengambilberkah dari beberapa hadits atsar (hadis yang diriwayatkan olehpara sahabat), yang telah dihimpun dalam kitab Syaikhul ImamAbul Abbas al­Mustaghfiry yang berjudul: ‘Thibb al­Nabawi’. Halini menunjukan bahwa santri sebagai sentral nasehat di masyarakt‘besok’ jika menghadapi persoalan apa saja, termasuk di bidangkesehatan masyarakat,  jangan  sampai  tidak dapat memberikanpelayanan alternatif pengobatan, walaupun sekarang ilmu­ilmukedokteran semakin canggih. Seperti kata Nabi”, Semua penyakaitada obatnya kecuali mati (H.R. Bukhari, 2003, 4: 12,13) artinyamanusia harus senantiasa berusaha mencari kesembuhan kalau sakitsampai ditemukan obatnya, ini ada hubunganya dengan ayat yang

Page 91: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

83

artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku”(Q.S. al­Syu’ara’: 80).

B. KEMAMPUAN SANTRI MEMAHAMI KITAB SALAF

Kemampuan  santri  memahami  kitab  salaf  sangat  erathubunganya  dengan  kepemipinan  ‘kharismatik  kyai’,  danpengaruhnya  dalam memotivasi  santri  selama  dalam  prosespemebelajaran di lingkungan Pondok pesantren Tarbiyatun Nasyiin.Maka berdasarkan pengamatan dan wawancara serta dokumentasiyang diperoleh, dapat diuraikan kemampuan santri mamahamikitab salaf dengan indikator sebagai berikut:

Pertama, secara akademik santri diniyah Tarbiyatun Nasyiinmampu memahami ktab salaf: (1) bacaannya benar sesuai dengan’kaidah’ nahwu dan shoraf; (2) benar cara memberi makna bahasajawa; (3) benar dalam menerjemahkan ke dalam bahasa jawa; dan(4) benar dalam menerjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Halini dilakukan proses penilaiannya secara konperhensif, sejak mulaikelas satu Diniyah Tingkat Ibtidaiyah sampai kelas VI, dan kelassatu Diniyah sampai kelas III Tingkat Tsanawiyah. Hasil akhir dapatditerapkan pada semua ‘kitab salaf ’ yang belum pernah dipelajari(Wawancara, tanggal 2 Maret 2006).

Kedua,  secara  non  akademik  santri  diniyah TarbiyatunNasyiin mampu memahami ‘kitab salaf’(1) mendapat amanat darikyai  untuk  berkhidmat  sebagai  ‘Munawib’(ustadz/guru)  dimadrasah diniyah tingkat Ibtidaiyah atau di Madrasah diniyahtingkat Tsanawiyah;  (2) mendapat  amanat  dari  kyai  untukberkhidmat  sebagai  ‘qari’  (ustadz/guru)  di  pondok  pesantrenTarbiyatun Nasyiin, terhadap santri­santri pemula (yunior); (3)mendapat amanat dari kyai untuk berkhidmat sebagai pengurus/

4. Kepemimpinan Kyai dan Kemampuan Belajar Santri

Page 92: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

84 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

karyawan dilingkungan unit­unit Pondok Pesantren TarbiyatunNasyiin;(4) mendapat amanat dari kyai untuk berkhidmat sebagi‘Mustahiq’ (guru yang status dan mengajarnya mengikuti jenjangpendidikan  siswanya),  sekali  gus  bertanggung  jawab  terhadapkeberhasilan santri memahami kitab salaf, mulai dari mengontrolkeaktifan siswa musyawarah kelas, memeriksa kitab­kitab, catatan­catatan, dan buku  tamrinan  (latihan),  sampai penentuan  lulustidaknya  santri  di  tingkat madrasah  diniyah  Ibtidaiyah  danTsanawiyah; (5) Mendapat amanat dari kyai untuk berkhidmatmenjadi pengerus/pimpinan di unit­uni yang ada dilingkunganPondok Pesantren Tarbiyatun Nasyiin; (6) mendapat amanat darikyai untuk berkhidmat dalam berbagai kepanitiaan seperti panitaipengajian kilatan Ramadhan, panitia ujian akhir madrasah, panitiahakhir sanah, panitia penerimaan santri baru (siswa diniyah), (8)mendapat  amanat  dari  kyai  untuk  berkhidmat  sebagai  badal(pengganti), mengisi pengajian yang diminta masyarakat kalau kyaiberhalangan.

Kesemuanya menurut  kyai  sebagai  pendidikan  lanjutan(pelatihan) bagi santri­santri, untuk bekal pengalaman ketika beradadipondok, dan setelah dimasyarakat (pulang) kedaerah masing­masing dimana santri berdomisili, tidak mengalami kesulitan lagidalam mengamalkan ilmu yang diperoleh ketika berada di PondokPesantern Tarbiyatun Nasyi’in. Maka semua amanat tersebut disebutsebagai ‘khidmah’ (pengabdian), bukan bekerja untuk mendapatkanpenghasilan.

Ketiga, secara eksternal alumni yang sudah pulang, mendapatamanat dari masyarakat untuk mengamalkan ilmunya di berbagaibidang yang dibutuhkan masyarakat, seperti mengajar di lembaga­lemaga formal dan non formal, menjdi muballigh (da’i) dan lain­lain.

Page 93: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

85

Keempat, secara psikologis (emosional), (1) adanya pengajianrutin alumni setiap satu bulan sekali yang diisi oleh kyai sendiriberdasarkan kesepakatan musyawarah alumni untuk memeperdalampengetahuan dalam bidang  tertentu  antara  lain  kitab  tasawuf(akhlak), (2) adanya pertemuan alumni (reuni) setiap lima tahunsekali, untuk mengadakan tukar menukar pengalaman para alumniyang sudah berkhidmat dimasyarakat, dan sekaligus minta patwakyai  terhadap  berbagai  persoalan  yang  dihadapi  alumni  dimasyarakat; (3) adanya pemberian ijazah (wirid) dari kyai kepadapara santri yang masih berada di Pondok, terutama bagi santri yangakan pulang atau yang sudah dimasyarakat agar tidak silau (takut)dalam  menghadapi  masyarakat  yang  beranekaragamkepentingannya.

Indikator­indikator tersebut di atas merupakan ikatan batin‘hubungan erat’ antara kyai dan para santri yang telah ditanamkansejak santri menginjakkan kakinya di Pondok Pesantren TarbiyatunNasyi’in,  dengan bahsa  kyai:’santri  iso  ngaji’, maknani,  yaitu:‘hatinya diwarnai dengan syari’at agama’. Artinya, kemampuan/keberhasilan santri dalam memahami kitab salaf tidak selalu diukurdengan kemampuan membaca kitab dihadapan santri, tetapi diukurjuga dari  laku (prilaku) santri apakah hatinya diwarnai dengansyari’at  agama  atau  tidak,  baik  ketika  dipondok  atau  setelahdimasyarakat jika perilakunya tidak diwarnai dengan syari’at agama,maka dianggap gagal. Karena agama bukan kemampuan memahamisemata  yang  diharapakan,  tetapi  kemampuan mengamalkansyari’atnya  secara  bersama­sama.  Inilah  yang menjadi:  ’TrilogiPesantern yaitu: berilmu, beramal, dan bertakwa’. Dengan katalain kemampuan santri memehami kitab salaf, sangat ditentukaoleh keperibadianya dalam menjalankan syari’at agama, yang telah

4. Kepemimpinan Kyai dan Kemampuan Belajar Santri

Page 94: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

diajarkan kyai dalam berbagai kitab  salaf di Pondok PesantrenTarbiyatun Nasyi’in Paculgowang.

86 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Page 95: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

Bagian KelimaPENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian selama proses peneliti di lapangan,dan hasil analisis akhir setelah proses penelitian selesai, maka dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut:1. Kepemimpinan K.H.M. Abd. Aziz Mansur sangat dipenga­

ruhi oleh keperibadian beliau dimasa kecilnya, selama prosespendidikan  ‘dini‘  oleh  ayahnya  K.H.Mansur,  sampaimenemukan ‘potensi dirinya mampu mengaji’ dimana hatinyadiwarnai  oleh  syari’at  agama,  baik  ketika  dalam  prosespendidikan, maupun setelah mendapat amanat pertama kalimenjadi  munawib  (guru),  dan  mustahiq  (wali  kelasberkelanjutan)  sampai menjadi  kyai  dipondok  pesantrenLirboyo, dan akhirnya pulang ke Paculgowang menjadi kyai/Pengasuh Pondok pesantren Tarbiyatun Nasyiin, mulai tahun1970­an, dan menetap tahun 1983.

2. Tipe  kepemimpinan K.H.M. Abd.  Aziz Mansur  adalahmencontoh  kepemimpinan Nabi Muhammad  saw,  yang‘Demokratis’ dimana dalam mengambil kebijaksanaan dalamrangka menegakkan ‘keadilan’ selalu berdasarkan ‘musyawarah’sepanjang tidak bertentangan dengan ‘ syariat agama’.

Page 96: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

88 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

3. Pengaruh kepemimpinan K.H.M. Abd. Aziz Mansur, sangatdipengaruhi oleh ‘kharisma’, beliau yang selalu menekankanucapan  dan  prilakunya  dihadapan  para  santri  bernuansa‘mendidik’  yang  didasarkan  pada:’keimanan,  syariat,  danakhlaq karimah’.

4. Kemampuan santri memahami ‘kitab salaf’ sangat dipenga­ruhi oleh kepemimpinan K.H.M. Abd. Aziz Mansur, yangsenantiasa  memberikan  ‘motivasi’  kepada  para  santriberdasarkan ilmu pengetahuan yang beliau miliki dari kitab­kitab salaf yang diperoleh dari ‘guru­gurunya’ dan diterapkandalam kehidupan sehari­hari dalam mendidik santri­santrinya.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan fokus masalah dan manfaat penelitian yang telahdirumuskan dan hasil penelitian, serta simpulan akhir, maka dapat‘direkomendasikan’ kepada pondok­pondok pesantren khususnya,lembaga­lembaga pendidikan pada umumnya sebagai berikut:1. Tipe kepemimpinan ‘kyai yang dimokratis’ didasarkan pada

kepemimpinan Nabi Muhammad saw, yang bersumber padaal­Qur’an dan al­Hadits, serta kitab­kitab salaf yang dikarangoleh ‘ulama salaf al­shalihin’ perlu diterapkan dilingkunganpondok­pondok pesantren, dan lembaga­lembaga pendidikanpada umumnya.

2. Sistem pendidikan pondok pesantren ‘salaf ’ yang menggu­nakan  sistem belajar  ‘tuntas’  dengan  sistem  ‘evaluasi’  yangberkelanjutan sesuai dengan bakat, minat peserta didik, perluditerapkan  dalam  sistem  pendidikan  ‘modren’  denganmodifikasi’ sesuai dengan ‘kompetensi’ yang diminati olehpara peserta didik di lembaga­lembaga pendidikan formal.

Page 97: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

89

3. Setiap  guru,  dosen  atau pendidik hendaknya  ‘memotivasi’peserta didik secara maksimal bahwa’mencari ilmu wajib danmengamalkan ilmu juga wajib’, dengan penuh ‘peng­abdiandan  keikhlasan’,  sehingga  peserta  didik  benar­benarmendapatkan ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan duniamaupun akhirat.

4. Guru, dosen, atau pendidikn, hendaknya menjalin hubunganyang  ‘harmonis’ dengan  peserta  didik,  secara  berkesinam­bungan baik ketika masih dalam proses pendidikan maupunsetelah  dinyatakan  lulus  atau  tamat  dari  suatu  lembagapendidikan.

5. Penutup

Page 98: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

90 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Page 99: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik, 1987. Islam dan Masyarakat; Pantulan sejarahIndonesia. Jakarta: LP3E­S.

Agustian, G.A. 2002. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosidan Spritual. Jakarta: Arga:

Arifin, Imron. 1987. Kepemimpinan Kyai, Kasus Pondok PesantrenTebuireng. Kalimashada: Malang.

Bukhari, 2003/1424. Shahih Bukhari,  J.4, 5, 9, 13.Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.Dhofier. Z.  1984. Tradisi  Pesantren:  Studi  tentang Pandangan

Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.Djamarah B.S. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.Echols M.J,  Shadily H. 1984. Kamus  Inggris  Indonesia.Cornell

University Press, Ithaca and London. Jakarta: PT. Geramedia.Esposito, John L. 2001. Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modren.

Bandung: Mizan.Fakhruddin ar­Razi.Tafsirr al­Fahru’r Razi: Kairo.Geertz. C. 1981. Abangan Santri Priyai dalam Masyarakat Jawa.

Jakarta: Pustaka Jaya.Haikal, M.H. 2000. Sejarah Hidup Muhammad.  Jakarta: Litra

Antar Nusa.Hajar, Ahmad bin Ali bin. Fath al­Bari: Mesir.Hamzah, I, Anam, C. 1989. Gus Dur Diadili Kyai­Kyai. Surabaya:

Jawa Pos.Hardi, N, Martini, M. 2004. Kepemimpinan Efektif. Yogyakarta:

Gajah Mada Universitas Press.Hart,M.1985.  Seratus  Tokoh  Paling  Berpengaruh  dalam

Sejarah.PT.Midas Surya Grafindo: Jakarta.

Page 100: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

92 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Hasyim, A. 1989. Sejarah Masuk dan Berkembangnya  Islam diIndonesia. Bandung: Mizan.

Hasyim,U. 1983. Mencari Ulama Pewaris  Para Nabi;  SelayangPandang Sejarah Para Ulama. Surabaya: Bina Ilmu.

Horikoshi. 1987. Kyai dan Perubahan Sosial. Jakarta: P3M.Hussain bin Muhammad bin Ali Jabir. 1996. Menuju Jama’atul

Muslimin; Telaah  Sistem  Jama’ah  dalam Gerakan  Islam.Jakarta: Rabani Press.

Ibnu Hazm Abu Muhammad.Al­Milal Wa al­Nihal. Beirut.Idris Mohammad.1351 H. Kamus Marbawi. Arab Melayu: Mesir.Koncaraningrat.  1981.  Kebudayaan  Jawa.  Jakarta:  PN.  Balai

Pustaka.Mahzar, A. 1983. Integralisme,Sebuah Rekonstruksi Filsafat Islam.

Bandung: Pustaaka.Majid, Nurcholis. 1987. Islam Kemodrenan dan Keindonesiaan.

Bandung: Mizan.Makram, Ibnu Manzhur Jamal al­Din Muhammad bin. Lisan al­

Arab. Bulaq.Maksum, Muchtar. Pesantren Masa Depan, Wacana Pemberdayaan

dan Transformasi Pesantren. Pustaka Hidayah.Malik, Fahd li Thiba’at al­Mushaf al­Syarif Medinah Munawwarah.

Al­Qur’an dan Terjemahnya. PO Box 6262: Kerajaan SaudiArabia.

Mawardi, Habib, Muhammad, Abul Hasan, 450 H. Al­Ahkamal­Sulthaniyah.

Moleong, L.J. 2002. Methodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Mubarak, Al­ Imam Abdullah. Al­Jihad.Munawir, I. Ek. Asas­Asas Kepemimpinan Islam. Surabaya: Usaha

Nasional.

Page 101: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

93

Muslim. Shahih Muslim, J.3.Musnadu’l –Imam Ahmad.tt. Bi Tahqiq Syahir. Mesir.Nasution, Noehi. 1993. Materi pokok Psikologi Pendidikan. Jakarta:

Universitas Terbuka.Nawawi, Abu Zakaria Yahya bin Syaraf. Al­Hujjah.Noer, D. 1982. Gerakan Modren Islam di Indonesia. Jakarta: LP3ES.Porwadarminta. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.Prabu, A.A.A. Raden Cahaya. 1986. Perkembangan Taraf Inteligensi

Anak. Bandung: Angkara.Purwanto, M.  1995.  Psikologi  Pendidikan.  Zet.  X.  Remaja

Rosdakarya:Bandung.Rahardjo, D. 1985.a. Pergulatan Dunia Pesantren, Membangun

dari Bawah. Jakarta: P3M.Rahardjo,D.1985.b. Pesantren dan Perubahan. Jakarta: LP3ES.Rais Dhia’ al­Din. Al­Nazhariyah al­Siyasiyah. Mesir.Schmech, R.R. 1989. Society and Power. Jakarta: Rajawali Press.Slameto, 1991. Belajar dan Faktor­Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta:Sukamadinata, S.N. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.Sunarto,  2001.  Metodologi  Penelitian  Ilmu­Ilmu  Sosial  dan

Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.Sunyoto, A. 1989. Ajaran Tasawuf dan Pembinaan Sikap Hidup

Santri,  Pesantren Nurul Haq  Surabaya.  Studi Kasus, Tesistidak di publikasikan. Malang: FPSIKIP.

Wahid,A. 1984. Bunga Rampai Pesantren. Jakarta: Darma Bahkti.Yunus,  M.  1990.  Kamus  Arab­Indonesia.  Jakarta:  Yayasan

Penyelenggara Penterjemah/Pentafsiran Al­Qur’an.Zarnuji,  Syaikh  Ibrahim  bin  Ismai’il.  Abad  ke­14. Ta’lim  al­

Muta’allim. Surabaya: Maktabah al­Hidayah.

Daftar Pustaka

Page 102: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

94 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Lampiran 1:

INTERVIEW GUIDE(PEDOMAN WAWANCARA)

A. Kepemimpinan Kyai H.M. Abd. Aziz Mansur1. Bagaimana profil kyai Abd. Aziz Mansusr yang saudara

ketahui?2. Bagaimana kepribadian kyai yang saudara ketahui?3. Keperibadian apa saja yang saudra ketahui tentang kyai?4. Dari mana saudara mengenal kyai Aziz Mansusr?5. Bagaimana cara kyai mengangkat santri­santri yang

mengabdikan diri di Pondok Pesantren TarbiyatunNasyiin?

6. Bagamana pendapat saudara tentang keikhlasan kyaidalam memberikan pengajian?

7. Apakah saudara merasa puas dengan pelayanan kyaidalam memberikan pengajian?

8. Bagaimana pendapat saudara tentang pernyataan kyai:’kalau ingin jadi pemimpin yang dimuliakan, makajadilah pemimpin yang berkhidmat pada masyarakat ataukaum’.

9. Apa tujuan kyai mendirikan BMT?10. Apakah ada hubungannya dengan pengamalan fiqih

mua’amalah?11. Bagaimana tipe kepemimpinan kyai menurut sudra?12. Apakah yang saudara maksud dengan kepemimpinan

yang berdasarkan agama?13. Apakah ada hubunmgannya dengan kepemimpinan

Demokrasi?

Page 103: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

95

14. Bagaimana pendapat saudara tentang demokrasi menurutAgama?

15. Apa saja ciri­ciri demokrasi menurut pandangan agama?

B. Pengaruh Kepemimpinan Kyai Aziz Mansur1. Apakah ada pengaruh yang saudara rasakan dari

kepemimpinan kyai?2. Pengaruh apa saja yang saudra rasakan dari

kepemimpinan kyai?3. Apakah ada pengarauh kepemimpinan kyai dari aspek

perilakunya?4. Apakah prilaku kyai ada hubungannya dengan ilmu yang

kyai miliki?5. Apakah sudar mengikuti pengajian kilatan Ramadhan

ada hubungannya dengan keilmuan yang diajarkan kyai?6. Apakah ada perbedaan yang saudara rasakan antara kyai

memberikan pengajian umum dengan pengajaran dimadrasah Diniyah?

7. Apa maksud kyai memberikan pengajian umum kepadasantri?

8. Apakah tidak cukup memberikan pelajaran di MadrasahDiniyah saja?

9. Sikap perilaku apa saja yang saudara rasakan darikepemimpinan kyai?

10. Apa yang saudara maksud dengan kyai mempunyaikeistimewaan?

11. Mengapa kyai selalu mendasarkan sesuatu masalahkepada kitab salaf?

12. Apa yang saudara ketahui tentang kitab salaf?13. Kitab­kitab salaf apa saja yang diajarkan oleh kyai?

Lampiran-Lampiran

Page 104: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

96 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

14. Apakah kyai senantiasa mengamalkan ajaran kitab­kitabsalaf yang ia ajarkan?

15. Tentang ajaran kitab salaf apa saja yang menjadipedoman kyai dalam amaliyahnya?

16. Apakah kyai selalu menekankan pada kitab salaf bidangilmu tauhid?

17. Selain kitab tauhid kitab salaf apa lagi yang menjadipedoman kyai dalam memberikan pendidikan padasantri­santrinya?

18. Bagaimana dengan kitab salaf tentang akhlak (tasawuf)?19. Kitab tasawuf apa saja yang diajarkan oleh kyai?20. Mengapa kyai selalu menekankan kitab salaf  ‘Ta’lim al­

Mutaa’llim‘ dalam memberi motivasi santri­santrinyadalam mencari ilmu?

C. Kemampuan Santri Memahami Kitab Salaf1. Bagaimana indikator santri mempau memahami kitab

salaf?2. Apakah amanat yang diberikan kyai sebagai indokator

kemampuan memahami ktab salaf?3. Amanat apa saja biasanya yang diberikan kepada santri?4. Apakah yang dimaksud amanat menurut saudara?5. Bagamana indikator santri memahami kitab salaf dalam

proses belajar mengajar?6. Apakah bacaan merupakan salah satu indikator

kemampuan?7. Bagaimana dengan memberi makna dengan bahasa Jawa?8. Ilmu apa yang sangat erat kaitannya dengan kemampuan

membaca kitab salaf?

Page 105: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

97

9. Bagaimana cara menguasai ilmu nahwu dan shoraf yangditerapkan di Madrasah Diniyah?

10. Apakah kalau sudah menguasai ilmu nahwau dan sharafdapat diperaktekkan pada kitab­kitab lain yang belumdipelajari?

11. Motivasi apa saja yang ditekankan kyai agar santrimampu memahami kitab salaf?

12. Motivasi apa yang paling ditekankan oleh kyai?13. Apakah ketkwaan merupakan salah satu motivasi yang

ditekankan kyai?14. Kitab salaf apa yang menjadi pedoman kyai memotivasi

santri?15. Bagaimana pendapat saudara tentang kitab ‘Ta’lim al­

Muta’allim’ sebagai sumbner motivasi kyai?16. Motivasi apa yang paling menonjol yang ditekankan kyai

pada santri?17. Apakah pengalaman kyai modok pernah diceritakan pada

santri?18. Mengapa santri senantiasa ditekankan harus memulikan

guru?19. Apakah ada pengaruh hubunmgan kyai dengan santri

dalam memahami kitab salaf?20. Hubungan apa yang paling menonjol antara kyai dengan

santri?21. Mengapa hubungan silaturahim senantiasa dilakukan

antara santri dengan kyai?22. Kapan santri melakukan hubungan silaturahim dengan

kyai?23. Apa makasud santri melakukan silaturahim dengan kayi?

Lampiran-Lampiran

Page 106: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

98 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

24. Apakah santri yang melakukan silaturahim memberikansesuatu pada kyai?

25. Apa maksud santri memberi sesuatu pada kyai?26. Apakah kyai senantiasa mendoakan santri­santrinya?27. Apakah pemberian ‘ianah (bantuan) santri kepada

pondok sebagai jariyah?28. Apakah pengertian jariyah menurut saydara?29. Apa ada karamah kyai yang saudara rasakan selama di

pondok?30. Apakah karomah sama dengan berkah?31. Apakah yang saudra ketehui tentang khidmat?32. Aapak santri yang berkhidmat mengharapkan berkah

kyai?33. Aapakh santri yang berkhidmat mengharapkan nafkah?34. Apakah nafkah santri yang berkhidmat ditanggung kyai?35. Apakah yang saudara ketahui tentang ijazah yang

diberikan kyai setiap mengkhatamkan kitab atau tamatsekolah?

36. Apakah ijazah yang diberikan kyai sebagai ikatan batinantara santri dengan kyai?

37. Apakah ada hubungan ijazah dengan tawasul?38. Apakah tawasul santri dalam belajar ada hubungannya

dengan mengharap berkah kyai?39. Bagaimana pendapat sudara tentang kitab yang

diijazahkan kyai dengan yang tidak?40. Apakah saudara sudah dapat merasakan pengaruhnya?

Page 107: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

99

Lampiran 2:

SILSILAH KELUARGA BESAR PENDIRI PONDOK PESANTRENTARBIYATUNNASYI’IN PACULGOWANG DIWEK

JOMBANG JAWA­TIMUR

Lampiran-Lampiran

Page 108: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

100 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Page 109: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

101Lampiran-Lampiran

Gambar 3. KH. Mansur Anwar, Syeh Yasin al-Padangi dan KH. Imam Yahya

Kunjungan Silaturraim di PP. Lirboyo

Gambar 4. Keluarga Besar KH. Mansur Anwar

Gambar 1. KH. Mansur dan KH. Mahrus Ali (almarhum), Menantu KH. Abdul

Karim

Gambar 2. KH. A. Hafidz Abdullah, KH. M. Abdul Aziz Mansur, KH. Ahmad Idris Marzuki, KH. Sohib Bisri,

Keluarga KH. Abdul Aziz Mansur bersama keluarga lainnya

Foto-Foto Dokumentasi

Page 110: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

102 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Gambar 5. KH. Aziz Mansur sekeluarga

Gambar 6. Romo KH. Abdul Aziz Mansur

Saat Menjadi Mustahiq Di Pondok Lirboyo

Gambar 7. KH. M. Abd. Aziz Mansur

Sambutan Haflah Akhir Sanah

Gambar 8. Siraman Rohani KH. M. Abd. Aziz

Mansur Pada Para Santri Dua Minggu Sekali

Page 111: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

103Lampiran-Lampiran

Gambar 9. KH. M. Abd. Aziz Mansur

Bersama Pengurus Pondok dan K-Depnaker dan Kru KLK Jombang

Gambar 10. Sambutan Pengurus Pondok Dalam

Acara Pelantikan Pengurus Komplek

Gambar 11. KH. M. Abd. Aziz Mansur

Bersama Gus Dur Dalam Acara Harlah Banser Jatim

Gambar 12. KH. M. Abd. Aziz Mansur Bu

Nyai Bersama Tutu Indra Rukmana Dalam Forum Silaturrahim dan

Istighosah

Page 112: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

104 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Gambar 13. KH. M. Abd. Aziz Mansur

Bersama Akbar Tanjung, Ta’ziyah Wafatnya Ibu Nyai Umi Kulsum

Mahrus di PP Lirboyo

Gambar 14. KH. M. Abd. Aziz Mansur

Bersama R. Hartono (Menpen) Sbg Hubungan Ulama dan Umara

Gambar 15. Seminar Keagamaan Tentang

Perkawinan PPTN Dengan M3TN

Gambar 16. Munawib Sedang Menerangkan

Ilmu Falak

Page 113: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

105Lampiran-Lampiran

Gambar 17. KH. M. Abd. Aziz Mansur Ibu

Nyai Beserta Santri Putri Madrasah PPTN Kelas 3

Gambar 18. KH. M. Abd. Aziz Mansur

Bersama Bupati Jombang di Lahan Pertanian Hidrophonik Sebagai

Juara IV Se-Jatim

Gambar 19. Sambutan a.n. Pengasuh PPTN Dalam Acara

Haul KH. Mansur Anwar Ke-14

Page 114: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

106 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

FOTO­FOTO HASIL OBSERVASI 

Gambar 1. Setting Pengajian Kilatan

Ramadhan

Gambar 2. Setting K.H.M. Abd Aziz Mansur Sedang Membacakan Kitab Salaf

Gambar 3. Setting khataman Kilatan

Romadhan dan Nuzul al-Qur’an

Gambar 4. Setting Peserta Kilatan Romadhan

Page 115: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

107Lampiran-Lampiran

Gambar 5. Setting Pengurus BMT/SMS

Gambar 6. Setting Peserta Kilatan Ramadhan

Putri

Page 116: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

108 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

BIODATA PENULIS

Drs. H. Rusman Pausin, M.Pd.I dilahirkan diBaturaja,  26 November  1948,  putra  kedua  daritujuh bersaudara, putra dari H. Pausin dengan HjSiti Abidah. Alamat rumah di Jalan Veteran RT.02,RW.01, No.42, Dusun Blimbing, Desa Kewaron,Kec. Diwek, Kab.  Jombang, Telp.  0321­863924,

Hp.:  081555831415. Pendidikan pertama SR­nya di Ogan KomrengUlu, Kota Baturaja, Sumatera Selatan (1963), MTs di Caringin, Labuhan,Banten  (1966), MA Salafiyah Syafi’iyah Pondok Pesantren Tebuireng,Jombang  (1971), Sarjana Muda Fakultas Dakwah Universitas HasyimAsy’ari,  Jombang  (1974),  Sarjana  S1 Fakultas Dakwah  IAIN SunanAmpel Surabaya (1979), S2 Konsentrasi Manajemen Pendidikan  IslamPascasarjana  IKAHA Tebuireng,  Jombang  (2006).

Karirnya  sebagai dosen di awali  di Fakultas Dakwah  IAIN SunanAmpel Surabaya  sampai  tahun 1980,  selanjutnya di Fakultas DakwahIKAHA, waktu itu masih bernama UNHASY (1982­sekarang), denganvak utama  Jurnalistik dan Public Relation. Rusman  juga mengajar  diFakultas Tarbiyah  IKAHA, dengan vak  utama Pendidikan Kewarga­negaraan (2000­sekarang). Rusman pernah menjabat Pembantu DekanI  Fakultas Dakwah  IKAHA  (1989­1995), Dekan Fakultas DakwahIKAHA  (1995­1999), Kepala Biro Kemahasiswaan  IKAHA  (2002­2005),  Pembantu Rektor  IKAHA (periode 2006­2010).

Karya­karya ilmiahnya turut mewarnai dunia akademik, diantaranyaadalah: Jurnalistik I (buku, 1990); Transformasi Nilai Islam dan TantanganInformasi Global Dewasa ini (artikel pada Bulletin “Al­Fikrah” IKAHA,1997), Deskripsi Pemikiran Pendidikan  Islam Zaman Klasik dan Tengah(LK3  IKAHA, 2005). Disamping  itu,  sejumlah makalah yang  telahdihasilannya adalah: Serjarah Organisasi  Pelajar  Islam Andalas  (OPIATebuireng,  1984),  Retorika  Dakwah  (OPIM Tebuireng,  1987),Kepemimpinan  dalam  Islam  (Madrasatul Qur’an Tebuireng,  2000),Prinsip Kepemimpinan Islam (BEM IKAHA, 2006). Rusman juga pernah

Page 117: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

109

menjadi  penyunting  ahli  pada Bulletin  “Al­Fikrah”  IKAHA  (1995­1997).

Selain  karya  ilmiah, Rusman  pernah melakukan  penelitian­penelitian: Pemuka Agama dan Proses Penyiaran  Islam  (Kajian Historis)(Wakil Ketua penelitian kelompok, 1996), Motif Santri memasuki SMUA. Wahid Hasyim (Studi Komparasi Berdasarkan Asal Santri PP Tebuireng)(Penelitian mandiri,  2004), Kepemimpinan Kyai  dan  Pengaruhnyaterhadap Kemampuan Santri memahami Kitab Salaf PP Tarbiyatun Nasyiin,Paculgowang, Diwek,  Jombang  (Penelitian mandiri,  2005/2006).

Untuk menjang karirnya sebagai dosen, Rusman pernah mengikutisejumlah kegiatan  lokakarya dan pelatihan profesional,  diantaranyaadalah: Peranan Dakwah Dalam Pembangunan  Politik  di  Indonesia(1988), Penataran dan Lokakarya Dosen PTAIS di Lingkungan KopertaisWilayah IV Surabaya  (1990), Kedudukan Wanita  sebagai  ‘Imadul BiladDengan Aplikasi  dan Eksistensinya  dalam Dunia Pendidikan  (1989),Lokakarya Penelitian bagi Dosen  IKAHA  (1991), Penelitian KualitatifDasar Epistomologis, Teori dan Metodologi  (1992), Penelitian KualitatifKomunikasi, Model dan Operasinalisasinya  (1992), Penelitian KualitatifBimbingan  Penyuluhan Agama, Model Operasion­alisasinya  (1992),Profesionalisasi Sistem, Pengajaran Kitab Kuning di Pesantren (1992), PolaPengembangan Pengajaran Madrasah Pesantren Manghadapi Kurukulum1994  (1993), Membangun Visi Madrasah Masa Depan  (1999), FormatPendidikan Masa Depan (1999), Temu Ilmiyah tentang Worldview Islam& Modernisme  (2004), Pelatihan Pemberdayaan Diri dan PembelajaranInovatif  bagi Dosen  IKAHA  (2004),  Seminar Nasional UU Guru danDosen dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan  Indonesia  (2005),Workshop  Emotional  Freedom Tecknique  (EFT)  (2005),  SemilokaKemahasiswan PTAIN & PTAIS Jawa Bali dan NTB  (2006), PelatihanSistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi  (SPMPT)  (2009), TemuWicara Mahkamah Konstitusi  RI dengan Pimpinan Perguruan TinggiNahdlatul Ulama  se­Indonesia  [Kerjasama Mahkamah Konstitusi denganAsosiasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (APTINU)], di Jakarta, 19­31  Januari  2010.

Biodata

Page 118: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

110 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Dalam menjalankan  tugasnya  sebagai dosen, Rusman  juga  aktifmembimbing mahasiswa  untuk  praktikum,  PPL, KKN, maupunpengabdian  masyarakat.  Selanjutnya  dalam  pengabdian  kepadamasyarakat,  sebagai dosen Rusman aktif memberikan Pengajian Rutinsetiap  Jum’at malam Sabtu di Mushalla Baiturrahman dan MushallaDarul Hjkmah Sukopuro  (1987­sekarang).

Dalam organisasi  sosial, Rusman pernah  aktif  di  IKAS  (IkatanKeluarga Andalas Selatan), sekarang bernama OPIA (Oraganisasi PelajarIslam Andalas), pendiri dan anggota dewan Penasehat Organisasi PelajarIslam Andalas (1974­sekarang) yang berkedudukan di Pondok PesantrenTebuireng,  Jombang.

Dalam perjalanan karirnya, Rusman pernah memeroleh  piagampenghargaan, diantaranya adalah: Piagam Penatar P4 120 Jam/SK Penatardi  IKAHA  (1989), Satyalancana Karyasatya XXX Tahun dari PresidenRI  (2008).

Page 119: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

111

BIODATA EDITOR

Drs. Sokhi Huda, M.Ag lahir di Sidoarjo, pada 28 Januari1967,  dari pasangan Hasan Aijuddin dan Nur Azah.Pendidikan dasar  hingga menengahnya  ia  tempuh  diSidoarjo:  SDN  (1979), MTs  (1983), MA  (1985).  Iaberhasil menyelesai­kan S1 di Fakultas Dakwah pada 1990dan Magister Pemi­kiran Islam pada 2001. Keduanya

ditempuh di IAIN Sunan Ampel, Surabaya. Ia beralamat di Pesantren At­Tahdzib(PA) Rejoagung Ngoo Jombang, kode pos: 61473, HP: 08165425539 (matrix),081935000277  (XL).Selain sebagai dosen tetap di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, SokhiHuda juga menjadi dosen Dpk (Diperbantukan) di Fakultas Dakwah dan DLB diFakultas Syari’ah Institut Keislaman Hasyim Asy’ari (IKAHA) Tebuireng, Jombang.Dia pernah menjabat Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), KepalaLaboratorium Dakwah (LABDA), Pembantu Dekan Fakultas Dakwah, dan pernahmenjadi Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan di tingkatInstitut.Buku barunya yang terbit secara nasional berjudul Tasawuf Kultural Fenomena ShalawatWahidiyah (Yogyakarta: LKiS, 2008) (hasil penelitian lapangan). Buku ini masukdalam seleksi National Library of Australia; Regional Office Jakarta­Indonesia, No. 4October 2008, halaman 28.Artikel­artikel ilmiahnya turut mewarnai beberapa media dan jurnal ilmiah, seperti diAntologi Kajian Islam Program Pascasarjana IAIN Surabaya, Jurnal Ilmu DakwahFakultas Dakwah IAIN Sura­baya, jurnal ilmiah Menara Tebuireng IKAHA, Jurnalilmiah STAIN Jember, Bulletin al­Fikrah IKAHA, dan di Bulletin RABU FakultasTarbiyah IKAHA. Dia juga pernah menjadi editor di media dan jurnal ilmiah diIKAHA (1995­sekarang), dan Ketua Seksi Pelatihan/ Penelitian pada Forum KajianIslam dan Sosial (FKIS) Program Pascasarjana IAIN Surabaya (1999/2000).Beberapa artikelnya yang telah diterbitkan, antara lain: Sintesis Quthb ad­Din dalamMembangun Rangka Pikir Islamisasi Ilmu (1995); Beberapa Model Kemajuan Ilmu­Ilmu Keislaman (2000); Nilai­Nilai Humanistik Advokasi Fikih al­Imam al­Shafi’iterhadap Wanita (2002); Paradigma Ilmu Dakwah dan Pengembangannya MelaluiKajian Empiris (2003); Telaah Kasuistik tentang Khalq al­Qur’an dalam Latar Historis(2004), Studi Kritis atas Pemikiran Wensinck tentang Sumber dan Perkembangan

Biodata

Page 120: KEPEMIMPINAN KYAI SANTRI · Setelah penulis pertimbangkan segi manfaatnya secara lebih luas dan memperhatikan ... sampaikan doa ’Jazakum Allah ... peroses dan hasil belajar ...

112 Kepemimpinan Kyai dan Kualitas Belajar Santri

Akidah Muslim (2006), Hak Berpikir, Hak Reproduksi, dan Hak Kepemilikandalam  Islam  (Tinjauan  Historis,  Yuridis,  dan  Sosiologis)  (2006),Menggagas  Sketsa  Konsep  Dakwah Kontemporer  (Perspektif Historis­Paradigmatis) (2008), Potret Rekonstruksi Pilar­Pilar Filosofis Ilmu­IlmuKeislaman  di  Indonesia  (2009). Sedang beberapa penelitian  yang  pernahdilakukannya bersama Tim Fakul­tas Dakwah dan Syari’ah IKAHA, antara lain:Kerukunan Antar­umat Beragama di Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang[Studi Deskriptif] (1998); Sistem Pengelolaan Masjid dan Gereja [Studi Kasus MasjidJami’ dan Gereja Katolik Tanjunganom Nganjuk] (2002); Urgensi Teori Maslahah al­Mursalah dalam Meres­pons Prob­lematika Ketatanegaraan di Indonesia (Studi KasusPasca Gagasan Era Reformasi) (2001); dan Reorientasi Pengembangan Bank Syari’ahPasca Bergulirnya Lembaga Per­bankan Syari’ah (Developmental Research untuk StudiMu’amalah) (2001). Dia juga pernah melakukan penelitian individual tentangPengaruh Bimbingan dan Penyuluhan Agama dalam Mengatasi TatacaraPatologi Muslim (Tradisi Bersih Desa) di Desa Pedagangan, KecamatanWringin Anom, Kabupaten Gresik (1990), Shalawat Wahidiyah; Produk TasawufIndonesia dengan Misi  Inklusivisme Global  (2007), Perbedaan Hasil  BelajarRagam Rasional dan Sosial antara Siswa Pria dan Siswa Wanita (StudiKomparatif di Madrasah Aliyah “Manba’ul Ulum” Kebun Jeruk, Kedoya,Jakarta Barat  (2009).Selain aktif mengajar, menulis, dan melakukan penelitian, Sokhi Huda juga pernahmengikuti “Kajian Content Analysis” (1997); “Loka­karya Penelitian Kualitatif” (1999);“Lokakarya Penguatan Participatory Action Research (PAR) bagi PTAIS se­Indonesia”(Surakarta, 2006); “Workshop Pemberdyaan Diri Dosen” (2003); Workshop EmotionalFreedom Technique (2005); Temu Ilmiah Worldview Islam & Modernisme (2004);dan “ToT Program Pengem­bangan Pesantren dan Madrasah” (2005), “LokakaryaPengembangan Kurikulum PTAIS di lingkungan Kopertais Wilayah IV Surabaya(2008)”, “Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPMPT) (2009)”,“Workshop Course Design” Lembaga Penelitian (Lemlit) IAIN Sunan Ampel Surabaya(2009), “Short Course Metodologi Penelitian Kuantitatif, Direktorat Pendidikan TinggiIslam, Ditjen Pendidikan Islam, Departemen Agama RI” (2009). Selain itu, SokhiHuda juga aktif mengisi ke­giatan di luar kampus, seperti diskusi, bedah buku,pembinaan masyarakat, penelitian, dan aktivitas pem­berdayaan pesantren danmadrasah. Dalam sejumlah kegiatan ini dia menulis sejumlah makalah akademik danpengabdian kepada masyarakat serta materi pendidikan dan pelatihan.