Kepemimpinan kristen

29
KEPEMIMPINAN KRISTEN I. KONSEP KEPEMIMPINAN KRISTEN A. Dasar KepemimpinanKristen 1. Dipilih dan ditetapkan Allah, Apakah pemimpin itu dilahirkan atau dibentuk? Seorang bisa dilahirkan dengan bakat kepemimpinan, namun akan efektif bila dia dibentuk dengan adanya kesempatan, latihan dan pengalaman. Dalam kepemimpinan rohani, selain bakat dan pembentukan, ada faktor panggilan dan penetapan Allah untuk memimpin. Contoh: Musa. 2. Adanya kerinduan/beban untuk memimpin, Seorang pemimpin rohani adalah orang yang menyadari adanya beban tugas dan tanggung jawab terhadap terhadap umat Tuhan, sehingga mereka bersedia berkorban, bahkan menderita demi menjalankan kehendak Allah dalam pelayanan. Contoh: Nehemia, Martin Luther. 3. Mengutamakan fungsi, bukan jabatan, Seorang pemimpin rohani harus berfungsi: menjalankan tugas pelayanannya dengan rajin dan setia, bukan mengutamakan pangkat atau jabatan. Fokus dan prioritas utamanya adalah mengutamakan kerja dan bukan imbalan (Luk. 17:10). B. POLA KEPEMIMPINAN KRISTEN KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 1

Transcript of Kepemimpinan kristen

Page 1: Kepemimpinan kristen

KEPEMIMPINAN KRISTEN

I. KONSEP KEPEMIMPINAN KRISTEN

A. Dasar KepemimpinanKristen

1. Dipilih dan ditetapkan Allah, Apakah pemimpin itu dilahirkan atau

dibentuk?   Seorang bisa dilahirkan dengan bakat kepemimpinan, namun

akan efektif bila dia dibentuk dengan adanya kesempatan, latihan dan

pengalaman.  Dalam kepemimpinan rohani, selain bakat dan pembentukan,

ada faktor panggilan dan penetapan Allah untuk memimpin.  Contoh:

Musa.

2. Adanya kerinduan/beban untuk memimpin, Seorang pemimpin rohani

adalah orang yang menyadari adanya beban tugas dan tanggung jawab

terhadap terhadap umat Tuhan, sehingga mereka bersedia berkorban,

bahkan menderita demi menjalankan kehendak Allah dalam pelayanan. 

Contoh: Nehemia, Martin Luther.

3. Mengutamakan fungsi, bukan jabatan, Seorang pemimpin rohani harus

berfungsi: menjalankan tugas pelayanannya dengan rajin dan setia, bukan

mengutamakan pangkat atau jabatan.  Fokus dan prioritas utamanya adalah

mengutamakan kerja dan bukan imbalan (Luk. 17:10).

B. POLA KEPEMIMPINAN KRISTEN

Pola kepemimpinan Kristen yang Alkitabiah adalah pelayanan yang penuh

kerendahan hati, seperti yang ditunjukkan Yesus ketika Ia membasuh kaki

para muridNya.  Yesus memberi teladan tentang pelayanan sejati, kerendahan

hati dan kebesaran sejati (Yoh. 13:12-15, Luk. 22:24-26).  Paling tidak ini

mencakup tiga konsekuensi, yakni :

1. Melayani dengan kasih dan bukan memerintah dengan otoriter,

Pelayanan yang tidak didasari peninggian tapi perendahan diri (Fil. 2:5-

11).  Yesus adalah teladan kepemimpinan yang melayani, karena Dia

datang untuk melayani dan memberi diri bagi pelayanan (Mrk. 10:42-45). 

Karena itu kita tidak boleh terpengaruh oleh pola kepemimpinan dunia

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 1

Page 2: Kepemimpinan kristen

dengan menolak: kepemimpinan tangan besi yang menjalankan kuasa

dengan keras dan memiliki motivasi ingin menjadi yang paling besar dan

terkemuka.

2. Bergantung total kepada Allah, bukan kepada manusia, Pemimpin

rohani tidak mengandalkan manusia (mis: yang kaya, berpangkat) tapi

mengandalkan Allah.

3. Mempermuliakan Allah dan bukan diri sendiri, Ia berusaha

menyukakan Allah lebih dari pada menyukakan manusia (I Tes. 2:4). 

Penghormatan kepada Allah harus melebihi penghormatan kepada

manusia.

C. MENCARI PEMIMPIN ROHANI

Menurut Paulus, orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat

menginginkan pekerjaan yang indah (I Tim. 3:1).   Berarti cita-cita untuk

menjadi seorang pemimpin rohani adalah suatu keinginan yang mulia. 

Memang ada orang ambisius yang mencari kedudukan demi kepentingan diri

sendiri, tetapi ada ambisi-ambisi yang mulia dan pantas dihargai dan patut

dikejar.  Apalagi pada zaman Paulus, kedudukan sebagai pemimpin rohani

adalah suatu kedudukan yang berbahaya dan menuntut tanggung jawab yang

berat.  Tidak jarang upahnya adalah kesukaran, hinaan dan penolakan.  Pada

masa penganiayaan, maka pemimpinlah yang paling dahulu harus menderita. 

Hal itu terjadi juga pada masa kini.  Lagipula yang ditekankan bukanlah

jabatannya semata-mata, melainkan fungsi sebagai penilik.  Pemimpin rohani

yang sejati senantiasa lebih memperhatikan pelayanan yang dilakukannya

untuk Tuhan dan sesamanya, daripada memikirkan keuntungan dan

kesenangan yang dapat diperolehnya dalam hidup.  Ia bertujuan untuk

memberikan lebih banyak ke dalam hidup daripada yang diambilnya dari

hidup ini.  Sejarah tidak memperhatikan sama sekali pangkat, gelar atau

jabatan seseorang, melainkan kualitas perbuatan dan sifat pikiran serta

hatinya.” Pemimpin-pemimpin rohani tidak dihasilkan oleh pemilihan atau

pengangkatan, baik oleh manusia atau oleh sekelompok manusia, maupun

oleh konperensi atau sinode.  Hanya Tuhanlah yang dapat menghasilkan

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 2

Page 3: Kepemimpinan kristen

pemimpin (Mazmur 75:7-8).  Sekadar memegang kedudukan penting tidak

membuat seseorang menjadi pemimpin.  Jabatan keagamaan dapat diberikan

oleh para uskup (penilik jemaat) dan suatu dewan, tetapi tidak demikian

halnya dengan wewenang rohani, yang menjadi bagian yang paling penting

dalam kepemimpinan Kristen.  Wibawa/wewenang rohani sering kali

diberikan, tanpa diminta, kepada orang-orang yang dengan kerohanian,

disiplin, kemampuan dan kerajinan dalam hidup mereka telah membuktikan

bahwa mereka layak menerima wewenang itu.  Mereka adalah orang-orang

yang mematuhi Firman Tuhan.  Kepemimpinan rohani adalah sesuatu yang

berasal dari Roh dan hanya dapat dianugerahkan oleh Allah.   Wewenang dan

kepemimpinan rohani diperoleh bukan dengan usaha memajukan diri,

melainkan dengan banyak berdoa dan air mata serta teguh memegang

kebenaran Injil. A.W Tozer mengatakan:  “Seorang pemimpin yang benar dan

dapat dipercaya mungkin sekali adalah orang yang tidak ingin memimpin,

tetapi dipaksa memegang pimpinan oleh dorongan Roh Kudus dari dalam dan

tekanan keadaan dari luar.  Orang-orang seperti itu adalah Musa dan Daud

dan para nabi dalam Perjanjian Lama … Saya percaya bahwa umumnya orang

yang ambisius untuk memimpin biasanya tidak memenuhi  syarat sebagai

pemimpin.  Seorang pemimpin sejati tidak mempunyai keinginan untuk

berkuasa atas milik Allah, melainkan ia akan rendah hati, lembut, penuh

pengorbanan dan bersedia memimpin, dan apabila Roh menyatakan dengan

jelas bahwa ada orang yang lebih bijaksana dan berbakat daripada dirinya

sendiri, ia juga rela untuk menjadi pengikut.”

D. BEDA KEPEMIMPINAN ALAMIAH DAN KEPEMIMPINAN

ROHANI

Kepemimpinan rohani merupakan satu campuran antara sifat-sifat alamiah

dan rohani.  Sifat-sifat alamiah pun bukannya timbul begitu saja, melainkan

diberikan oleh Allah, dan oleh karena itu sifat-sifat ini akan mencapai

efektivitasnya yang tertinggi, jika digunakan di dalam melayani Allah dan

untuk kemuliaanNya. Kepribadian merupakan faktor yang terpenting, dalam

kepemimpinan alamiah. Tetapi seorang pemimpin rohani mempengaruhi

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 3

Page 4: Kepemimpinan kristen

orang lain bukan dengan kekuatan kepribadiannya sendiri saja, melainkan

dengan kepribadian yang dikuasai Roh Kudus.  Kepemimpinan alamiah dan

kepemimpinan rohaniah mempunyai banyak segi persamaan, tetapi dalam

beberapa hal nampak ada pertentangan.  Ini dapat dilihat, apabila kita

membandingkan sifat-sifatnya yang menonjol.

 ALAMIAH ROHANI

1.  Percaya kepada diri sendiri 1.  Percaya kepada Allah

2.  Mengenal orang 2.  Mengenal orang dan Allah

3.  Mengambil keputusan sendiri 3.  Berusaha mencari kehendak Alah

4.  Ambisius 4.  Tidak menonjolkan diri sendiri

5.  Menciptakan cara-caranya

sendiri

5.  Mencari dan mengikuti cara Allah

6.  Suka menyuruh orang lain 6.  Suka mentaati Allah

7.  Didorong oleh pertimbangan

pribadi

7.  Didorong oleh kasih kepada Allah

dan manusia

8.  Berdiri sendiri 8.  Bergantung pada Allah

II. KEPRIBADIAN DAN KARAKTER PEMIMPIN KRISTEN

A. Dasar Alkitab Atas Karakter pemimpin Kristen

Faktor utama yang harus dimiliki seorang pemimpin Kristen adalah:

Integritas.  Paulus pernah menasehati Timotius, “Awasilah dirimu sendiri dan

awasilah ajaranmu.” (I Tim. 4:16).  Bila kita memiliki karakter yang indah

maka akan timbul wibawa rohani, yang membuat orang akan rela mengikuti

kita.   Alkitab menuntut persyaratan ketat untuk seorang pemimpin rohani.

1. Dalam Keluaran 18:21, disebutkan bahwa orang yang harus dipilih untuk

menjadi pemimpin umat Israel adalah orang yang memiliki :

a. Integritas Diri (hubungan dengan diri, dan bagaimana memandang

diri) – cakap, yaitu menyangkut keberadaan/kemampuan/kematangan

individu.  

b. Integritas Rohani (hubungan pribadi dengan Allah) – takut akan

Allah, komitmen kepada Allah.  

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 4

Page 5: Kepemimpinan kristen

c. Integritas Sosial (integritas etika/moral/sosial dalam hubungan dengan

orang lain) – dapat dipercaya  

d. Integritas Ekonomi (hubungan dengan benda/uang, kebutuhan vs

tanggung jawab) – benci pengejaran suap.  

e. Integritas Kerja (hubungan dengan pekerjaan yang dipercayakan

kepada pemimpin) – memimpin orang 1000, 100, 50, 10 – sikap

terhadap kerja dan orang yang dipimpin. 

2. Dalam I Timotius 3:1-13, Paulus memberikan kriteria bagi seorang

pemimpin rohani, meliputi klasifikasi :  

a. Sosial: tak bercacat, mempunyai nama baik di luar jemaat, orang

terhormat.  

b. Moral: suami dari satu istri, dapat menahan diri, bukan

peminum/penggemar anggur.  

c. Mental: bijaksana, sopan, cakap mengajar.  

d. Kepribadian: Bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, suka

memberi tumpangan, bukan hamba uang/serakah, jangan bercabang

lidah dan suka memfitnah, hati nuraninya murni, dapat dipercaya.  

e. Rumah Tangga: kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati

oleh anak-anaknya.  

f. Kedewasaan: bukan orang yang baru bertobat, harus diuji dulu.

B. Kepribadian Pemimpin Kristen

Karena itu seorang pemimpin Kristen, disamping harus sudah lahir baru, ia

haruslah memiliki kepribadian yang matang/dewasa, antara lain : 

1. JUJUR, Seorang pemimpin harus memiliki kejujuran baik terhadap orang

lain maupun diri sendiri.  Jujur berarti tidak bercabang lidah, bertindak

sportif, terbuka dan berani mengakui kesalahan serta tidak mencari

“kambing hitam”.  Hal ini tidak akan menurunkan wibawa kita, malah

membuat orang lain makin respek/menghargai kita. 

2. MENJAGA KESUCIAN, Kesucian memberikan wibawa rohani dan

urapan Allah kepada seorang pemimpin.  Namun kesucian bukan berarti

kita tidak pernah gagal atau salah, tapi sikap dimana kita senantiasa rela

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 5

Page 6: Kepemimpinan kristen

diperbaiki dan cepat menyelesaikan kegagalan, dosa dan kesalahan. Makin

tinggi kerohanian seseorang, makin mudah ia mengaku dosa dan

membereskannya.  Orang yang mudah mengaku dosa, mudah menerima

pengampunan.  

3. MEMILIKI PENDIRIAN ROHANI YANG TEGUH, Pemimpin harus

memiliki landasan rohani yang kokoh, tidak berkompromi dalam

mengambil keputusan karena mendengar pendapat orang atau membaca

buku saja.  Pemimpin juga harus tegas, artinya konsekwen dengan apa

yang sudah digariskan.  Tegas berarti berani mengoreksi anak buah yang

salah, namun dengan kasih (Ams. 28:23). 

4. DISIPLIN, Sifat ini sangat penting karena tanpa disiplin maka karunia-

karunia yang lain, betapa pun besarnya, tidak akan berkembang dengan

sepenuhnya. Seorang pemimpin dapat memimpin orang lain, karena ia

telah mengalahkan dirinya sendiri. Seorang pemimpin adalah orang yang

pertama-tama telah menyerahkan dengan sukarela dan belajar untuk

mentaati disiplin yang berasal dari luar dirinya, tetapi yang kemudian

menaklukkan dirinya sendiri pada disiplin yang lebih keras dari dalam. 

Mereka yang memberontak terhadap penguasa dan meremehkan disiplin

pribadi, jarang yang cakap menjadi pemimpin pada tingkat atas.  Orang

yang berkaliber pemimpin akan bekerja sementara orang lain membuang-

buang waktu, belajar pada waktu orang lain tidur, dan berdoa pada waktu

orang lain bermain.   

5. KEBERANIAN, Keberanian adalah sifat pikiran yang memungkinkan

orang untuk menghadapi bahaya atau kesukaran dengan keteguhan, tanpa

rasa takut atau kecil hati. Martin Luther memiliki sifat yang penting ini

dalam ukuran yang luar biasa. Dia berkata, “Saya tidak merasa takut

sedikitpun; Allah dapat membuat orang begitu berani.  Tingkat keberanian

yang paling tinggi dapat dilihat dalam pribadi yang paling penakut, tetapi

yang tidak mau menyerah kepada ketakutan.” Keberanian seorang

pemimpin dinyatakan dalam hal ia rela menghadapi kenyataan yang tidak

enak dengan ketenangan hati yang teguh.  

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 6

Page 7: Kepemimpinan kristen

6. KERENDAHAN HATI, Di bidang politik, kerendahan hati bukanlah

suatu sifat yang diinginkan atau diperlukan. Tetapi menurut ukuran Allah,

kerendahan hati mendapat tempat yang sangat tinggi.  Tidak menonjolkan

diri, tidak mengiklankan diri, adalah definisi yang diberikan Kristus untuk

kepemimpinan.  Seorang pemimpin rohani akan memilih pelayanan yang

penuh pengorbanan  yang tidak digembar-gemborkan, bukan tugas yang

megah dan pujian yang berlebihan dari orang-orang yang tidak rohani. 

Rendah hati beda dengan rendah diri/minder, tapi terbuka untuk menerima

kritik dan memperbaiki kekurangan diri. Contoh: Paulus merendahkan hati

agar tujuan Injil tercapai ( I Kor 9:22-23).  

7. RAJIN, MAU BEKERJA KERAS, Tak ada hal besar yang bisa dicapai

bila pemimpin malas dan tidak mau bekerja keras.  Kerajinan, kerja keras

disertai keuletan, itulah yang membuat kepemimpinan seseorang menjadi

efektif.  Pemimpin dituntut bekerja lebih daripada orang yang

dipimpinnya.  Terutama bekerja dengan pikiran, strategi, pengertian dan

kasih.  Keberhasilan tidak diraih dalam sekejap.  Mereka bekerja keras di

malam yang gelap ketika orang lain tertidur lelap.  Untuk itu dibutuhkan

disiplin diri yang teguh.  Seorang pemimpin dapat memimpin orang lain

karena ia telah mengalahkan dirinya sendiri. 

8. RELA BERKORBAN/MENDERITA, Pemimpin yang tidak rela

berkorban (termasuk mengorbankan harta milik) tidak akan berhasil. 

Perhatikan teladan Yesus yang bahkan rela mengorbankan hidup-Nya bagi

umat manusia.  Pemimpin rohani juga harus sungguh-sungguh berjuang

dan bergumul dalam pelayanan.  Kemajuan pekerjaan Tuhan seringkali

menuntut kerelaan menderita dari si pengerjanya.  Lihat: Mazmur 126:5-6. 

9. KESABARAN, Kesabaran adalah keteguhan hati untuk tahan menderita

demi kemenangan, menerima dengan gagah dan berani segala sesuatu yang

dapat menimpa kita di dalam hidup ini, dan mengubah keadaan yang

paling buruk sekalipun menjadi satu langkah ke arah yang lebih tinggi. 

Kesabaran adalah kesanggupan yang memungkinkan orang melampaui

keadaan krisis dengan tabah, dan dengan gembira selalu menyambut yang

tidak terlihat.

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 7

Page 8: Kepemimpinan kristen

10. MEMPERHATIKAN, Pemimpin harus peduli kepada pengikutnya,

seperti ibu yang mengasuh dan merawat anaknya, dan seperti bapa yang

menasehati dan menguatkan hati anaknya (I Tes. 2:7-8, 11).  Orang tidak

peduli berapa banyak yang anda tahu, sampai orang tahu berapa banyak

anda peduli. Seorang pemimpin sejati sanggup memperkaya kehidupan

orang yang dipimpinnya.  Ia senang melihat mereka maju dan tidak

menganggapnya sebagai saingan.  Ini terjadi karena ia memiliki “hati

Bapa”. 

11. HIKMAT, Hikmat adalah pengetahuan dengan pengertian sedalam-

dalamnya terhadap inti persoalan, dan mengenalnya sebagaimana adanya. 

Di dalam hikmat termasuk pengetahuan akan Allah dan segala seluk beluk

tentang hati manusia.  Hikmat jauh lebih luas daripada pengetahuan;

hikmat merupakan penerapan yang benar daripada pengetahuan di dalam

persoalan-persoalan moral dan rohani, dalam menghadapi keadaan yang

membingungkan dan kerumitan hubungan manusia. Hikmat lebih daripada

kecerdasan manusia, hikmat adalah ketajaman sorgawi. Menurut Theodore

Roosevelt, hikmat sembilan persepuluhnya adalah sikap bijaksana pada

waktunya.Pengetahuan diperoleh melalui belajar, tetapi pada waktu Roh

Kudus masuk, Ia memberikan hikmat untuk memakai dan menerapkan

pengetahuan itu dengan tepat.  

12. PENUH DENGAN ROH KUDUS, Kepemimpinan rohani hanya dapat

dilakukan oleh orang yang penuh Roh.  Ini adalah syarat mutlak. Tanpa

perlengkapan penting ini, seseorang tidak akan dapat menjadi seorang

pemimpin rohani yang sejati (Kisah 1:8; 6:3,5). 

C. KUALITAS KEPEMIMPINAN YANG HARUS DIMILIKI 

1. BERPANDANGAN LUAS, Pemimpin yang picik tidak dapat merangkul

orang yang dipimpinnya karena tidak dapat menampung ide dan pendapat

banyak orang.  Pemimpin harus mengerti Alkitab dan perkembangan

masyarakat.  Karena itu dia harus banyak belajar, membaca dan bergaul

luas dengan banyak orang.  Ini membuat kita bersifat obyektif, tidak picik

dan tidak dikuasai oleh perasaan/emosi.  Bersifat obyektif artinya: kita

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 8

Page 9: Kepemimpinan kristen

dapat memandang sesuatu sebagaimana adanya.  Pemimpin yang obyektif

dapat melihat keseluruhan dengan mengambil garis yang tepat dari segala

keseluruhan itu.  Misalnya dalam rapat, pemimpin dapat menarik satu

kesimpulan yang sedapat-dapatnya membuat semua mereka setuju. 

2. PENGLIHATAN KE DEPAN (VISI), Pemimpin harus hidup dalam

kekinian, tapi juga melihat ke depan dalam keakanan.  Pemimpin harus

punya visi, itu menyebabkan orang akan mengikutinya.  Ia melihat ke

depan dan membuat rencana.  Sejauh penglihatan seorang pemimpin,

sejauh itu pulalah ia dapat mengarahkan orang yang dipimpinnya.  Visi

meliputi unsur: melihat ke depan (bukan melihat masa lalu saja),

optimisme/pengharapan dan keberanian untuk melakukan langkah iman.

Mereka yang paling kuat dan secara tetap mempengaruhi generasi mereka

biasanya adalah seorang “pelihat”, yaitu orang-orang yang lebih banyak

dan lebih jauh melihat daripada orang lain.  Menurut Leroy Eims,

pemimpin adalah seorang yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat

orang lain, yang melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain, dan

yang melihatnya sebelum yang lain melihatnya. Kepemimpinan yang

bertanggung jawab selalu memandang ke depan untuk melihat bagaimana

kebijaksanaan yang diusulkan akan mempunyai akibat bukan hanya pada

generasi ini, melainkan juga pada generasi yang akan datang.  

3. CAKAP/TERAMPIL, Ia dapat diajar dana selalu ingin mempelajari hal-

hal yang dapat meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan

tugasnya dengan lebih baik (Ams. 15:14).  Bila ada kesempatan selain

belajar secara otodidak, milikilah pendidikan akademis yang baik.  Selain

dari pengetahuan, keterampilan adalah kunci keberhasilan (Pk. 10:10). 

4. MAMPU BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK, Ini berarti pemimpin

harus memberi informasi yang tepat pada waktunya, yakni informasi yang

membangkitkan motivasi.  Ini menumbuhkan rasa memiliki, membuat

orang yang dipimpin merasa dirinya penting dan menciptakan kehangatan

rohani dalam persekutuan dengan sesama saudara seiman. Pemimpin juga

harus bisa berdiplomasi, artinya memiliki ketrampilan dalam

mempersatukan pandangan yang saling bertentangan tanpa melukai

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 9

Page 10: Kepemimpinan kristen

perasaan dan tanpa kompromi.; kemampuan untuk menyelesaikan

perundingan dan persoalan yang sulit dengan cara mengakui hak masing-

masing, namun mengarah pada pemecahan secara harmonis. 

5. MAMPU MEMBUAT KEPUTUSAN, Jika semua fakta telah ada, maka

satu keputusan yang cepat dan jelas merupakan ciri seorang pemimpin

yang benar.  Orang yang mempunyai penglihatan harus mengambil

tindakan terhadap persoalan itu atau ia akan tetap sebagai seorang

penonton, dan bukan seorang pemimpin.  Jika seorang pemimpin rohani

telah merasa yakin akan kehendak Allah, ia harus segera bertindak tanpa

menghiraukan akibat-akibatnya.  Dalam mencapai tujuannya, ia harus

memiliki keberanian untuk pantang mundur.  Ia harus rela menerima

tanggung jawab penuh atas akibat kegagalan atau sukses, dan tidak

melemparkan kesalahan kepada bawahannya. Seorang pemimpin sejati

akan melawan pencobaan untuk menunda pengambilan keputusan, dan ia

tidak akan bimbang setelah keputusan diambil. Biasanya, satu keputusan

yang tulus meskipun  salah, masih lebih baik daripada tidak mengambil

keputusan sama sekali. 

6. MEMILIKI RASA HUMOR, Seorang pemimpin perlu mempunyai

selera humor yang baik.Humor yang bersih dan sehat akan meredakan

ketegangan dan mengobati keadaan yang sulit. Ini juga cerminan dari sikap

hati yang positif. Kita bukan saja harus memupuk pikiran semata-mata,

melainkan juga hal-hal yang menyenangkan.  Charles Spurgeon dalam

membela pemakaian humor di atas mimbar, ia menulis, “Ada hal-hal

dalam khotbah-khotbah ini yang dapat menyebabkan orang tersenyum,

tetapi apa salahnya?  Si pengkhotbah sendiri tidak yakin bahwa suatu

senyuman merupakan suatu dosa.  Lagi pula, ia berpendapat bahwa lebih

baik membiarkan orang tertawa untuk sementara daripada tertidur dengan

pulas selama setengah jam”. Anda tidak dapat memimpin orang lain

sampai jauh tanpa sukacita Tuhan dan yang mengikutinya yaitu rasa

humor.  Humor memberikan ketajaman, keaslian dan kefasihan kepada

khotbah. Suatu test yang baik untuk mengetahui apakah humor kita cocok

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 10

Page 11: Kepemimpinan kristen

atau tidak ialah apakah kita mengendalikan humor itu atau humor itu

mengendalikan kita. 

7. BISA MARAH UNTUK ALASAN DAN PADA WAKTU YANG

TEPAT, Kedengarannya agak aneh kalau sifat ini menjadi salah satu

kualitas kepemimpinan.  Tetapi bukankah ini juga ada di dalam kehidupan

Yesus? “Yesus melihat mereka dengan marah” (Yoh 2:15-17).  Kemarahan

yang benar tidak kurang luhurnya dari pada kasih, oleh karena kedua sifat

itu ada pada Allah.  Yang satu memerlukan yang lain. Kasih Yesus kepada

BapaNya dan semangat untuk kemuliaanNya menyebabkan kemarahanNya

kepada para pedagang yang mata duitan, yang telah mengubah tempat

ibadah untuk segala bangsa menjadi gua penyamun (Mat 21:13).  Para

pemimpin besar yang telah menyelamatkan bangsanya dari kemunduran

nasional dan kemunduran rohani merupakan orang-orang yang bisa marah

terhadap ketidak-adilan dan penyalahgunaan yang tidak memuliakan Allah

dan yang memperhamba manusia. Paulus membuktikan kemungkinan

marah yang benar dalam nasehatnya, “Apabila kamu menjadi marah,

janganlah kamu berbuat dosa” (Ef. 4:26).  Kemarahan yang berpusat pada

diri sendiri selalu berdosa.  Agar tidak berdosa, kemarahan itu harus

merupakan kegairahan akan hukum-hukum kebenaran dan kesucian,

dengan kemuliaan Allah sebagai tujuannya. Jika kita marah terhadap dosa

di dalam hidup kita, maka kemungkinan besar kita akan mengalami

kemarahan yang benar terhadap dosa pada orang lain.  

8. MENJALIN PERSAHABATAN, Pemimpin rohani mencintai orang dan

mempunyai kemampuan yang besar untuk bersahabat.  Salah satu unsur

dalam kepemimpinan adalah kemampuan untuk dapat menimbulkan yang

terbaik dari dalam diri orang lain. Untuk mencapai hal ini, maka keramah

tamahan pribadi jauh lebih berhasil daripada argumentasi yang panjang.

Pemimpin harus mampu membangun hubungan dengan semua relasi. Dale

Carnegie Foundation menyimpulkan: 15% keberhasilan terjadi karena

faktor kemampuan teknis, tapi 85% keberhasilan diperoleh karena

kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain.  Jadi usahakanlah ikut

berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan yang ada. Jangan lupa

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 11

Page 12: Kepemimpinan kristen

menghadiri undangan tetangga, melayat yang meninggal, mengunjungi

yang sakit, dll.  

9. KEMAMPUAN MELAKSANAKAN, Orang yang tidak mempunyai sifat

ini sampai taraf tertentu, meskipun ia dapat melihat hal-hal rohani dengan

jelas, tidak akan dapat mewujudkan penglihatannya menjadi satu tindakan. 

Pemimpin harus dapat membuat rencana yang teratur sambil tetap

bergantung pada pimpinan Roh, dan dengan cakap melaksanakan apa yang

telah direncanakan agar mencapai tujuannya. 

III. PEMBENTUKAN SEORANG PEMIMPIN

A. PERSIAPAN MENJADI PEMIMPIN

Untuk menjadi pemimpin, kita harus rela diproses oleh Tuhan. Bila tidak

mau dibentuk, muncullah ketidakmatangan dalam pribadi dalam bentuk,

misalnya :

1. Tidak bisa menyesuaikan diri dalam pergaulan dengan orang lain

2. .Suka mencampuri orang lain, tapi tugasnya sendiri terbengkalai.

3.  Suka menyalahkan orang, bukannya mencari solusi

4. .Tidak mampu menjalin semangat kebersamaan dalam suatu tim

5. Tidak mampu menangani kritik dan perbedaan. 

6. Suka melontarkan kritik tajam.

7.  Hanyut dalam masalah dan tidak bisa meraih tujuan utama

Untuk itu kita harus menyiapkan diri dan mental kita mulai dari perkara

kecil, misalnya:

1. Mengerjakan pekerjaan yang dianggap sederhana/hina -> melatih hati.

2. Mengerjakan setiap pekerjaan sebaik mungkin dengan tekun.  Lukas 16:10.

3. Merawat tubuh dan mengembangkan kebiasaan yang baik, misalnya:

mandi dan menggosok gigi teratur, berpenampilan rapi dan harum. 

4.  Memperhatikan orang lain.  Belajarlah peduli terhadap lingkungan sekitar

B. Persiapan Iman menjadi Pemimpin Kristen

Selain itu ada berbagai hal penting dalam kehidupan pemimpin rohani

seperti di bawah ini :

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 12

Page 13: Kepemimpinan kristen

1. PEMIMPIN DAN DOANYA, Seorang pemimpin tidak boleh mendahului

para pengikutnya di dalam hal apapun lebih daripada di dalam hal berdoa. 

Doa adalah nafas rohani bagi orang Kristen, yang mampu menjangkau hal-

hal yang tak terjangkau secara manusia. Percobaan paling berat bagi para

pemimpin adalah malas berdoa walaupun tahu doa itu penting.  Untuk itu

perlu tekad dan disiplin diri.  Misalnya, tulis di Alkitab “Saya akan berdoa

minimal satu jam dan membaca Alkitab 5 pasal setiap hari”. 

Kepemimpinan tanpa doa akan gersang, tidak bergairah dan tidak ada

urapan Roh Kudus. Semakin pemimpin sibuk, seharusnya semakin banyak

pula waktu untuk berdoa. Tidak ada cara untuk belajar berdoa selain

daripada berdoa. Untuk mendapat contoh yang terbaik daripada kehidupan

doa, seorang pemimpin dengan sendirinya akan melihat kehidupan Tuhan

Yesus sendiri. Hudson Taylor berkata, ”Kita dapat menggerakkan orang,

dengan perantaraan Allah, hanya dengan doa.” Manusia merupakan pribadi

yang sulit digerakkan, tetapi justru dalam keadaan seperti itulah maka

pemimpin harus membuktikan kekuatannya  untuk menggerakkan hati

manusia ke arah mana ia yakin Allah berkehendak. Dan Allah telah

menaruh kunci ke dalam tangannya untuk menanggulangi masalah yang

rumit ini, yakni melalui DOA!  Para pemimpin besar di dalam Alkitab

dikenal karena mereka adalah pahlawan-pahlawan doa yang besar.

2. PEMIMPIN DAN WAKTUNYA, Pemimpin harus bisa mengatur waktu

dengan memprioritaskan hal utama sebagai hal yang harus diutamakan,

yakni menyediakan waktu untuk Tuhan, keluarga dan pekerjaan/pelayanan.

Jika seseorang berambisi untuk menjadi unggul, ia harus mengadakan

pemilihan dan penolakan, kemudian memusatkan perhatian pada hal-hal

yang benar-benar penting. Ahli filsafat Wiliam James menegaskan bahwa

pemanfaatan hidup yang sebaik-baiknya ialah memakainya untuk sesuatu

yang akan tetap ada setelah hidup kita berakhir, karena nilai hidup tidak

dihitung menurut lamanya, melainkan menurut apa yang telah

disumbangkan olehnya. Bukannya berapa lama kita hidup, melainkan

bagaimana penuhnya dan baiknya kita hidup. Kalimat yang jarang

terdengar dari mulut seorang pemimpin adalah “Saya tidak punya waktu”. 

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 13

Page 14: Kepemimpinan kristen

Orang yang benar-benar sibuk tidak pernah tidak mempunyai waktu sebab

mereka mengaturnya dengan ketat dan sistematis.  Dia memiliki kalender

kegiatan dan rencana kegiatan setiap hari.  Pemimpin tidak suka menunda

ataupun memboroskan waktu untuk hal yang tidak penting. Penundaan,

yaitu pencuri waktu, merupakan salah satu senjata iblis yang paling ampuh

untuk menipu manusia. Penundaan merupakan suatu kebiasaan yang dapat

berakibat fatal terhadap kepemimpinan rohani yang efektif. Cara yang

paling menolong untuk mengalahkan kebiasaan menunda-nunda waktu

ialah menetapkan batas waktu bagi diri-sendiri, kemudian berketetapan hati

untuk tidak melampaui batas waktu itu. Tuhan memberikan satu contoh

yang sempurna dalam rencana penggunaan waktu. Ia memakai hidupnya

dengan berencana, Ia tidak pernah tergesa-gesa, meskipun selalu

dikerumuni orang banyak. Ia selalu tenang. Rahasia ketenanganNya

terletak di dalam keyakinanNya bahwa ia bekerja sesuai dengan rencana

BapaNya bagi Dia, yaitu satu rencana yang meliputi tiap-tiap jam dan siap

menghadapi setiap kemungkinan.  Jika kita secara jujur merencanakan

kegiatan hari itu bersama Tuhan, tanggung jawab kita hanyalah sampai

pada hal-hal yang berada dalam jangkauan, selebihnya dapat diserahkan

kepada Bapa yang di Surga yang penuh kasih dan kemampuan.

3. PEMIMPIN DAN BACAANNYA, Paulus memakai saat-saat terakhir

sebelum mati syahid untuk membaca (II Tim. 4:13).  Orang yang ingin

tumbuh secara rohani dan akal budinya akan banyak membaca buku. 

Dengan membaca banyak inspirasi akan muncul.  Bacalah Alkitab, buku

rohani, biografi dan juga bacaan umum untuk mengerti dunia dan

pergumulannya.  Menurut Bacon: “Membaca menjadikan orang dewasa,

berbicara menjadikan orang siap sedia, menulis menjadikan orang tepat”. 

Agar yang kita baca kita kuasai, buatlah catatan untuk hal penting dan

menarik dari bacaan itu.  John Wesley mempunyai kecintaan untuk

membaca dan pembacaannya sebagian besar dilakukan pada waktu ia naik

kuda! Ia berkata pada para pendeta di kalangan kaum Wesley agar

membaca atau keluar dari pelayanan!  Karena itu ambillah keputusan untuk

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 14

Page 15: Kepemimpinan kristen

membaca buku-buku yang bermanfaat bagi perkembangan jiwa, pikiran

dan rohani paling sedikit setengah jam sehari.

a. Mengapa membaca? Membaca membuat kita mengisi kembali diri

dengan sumber-sumber inspirasi. Seorang pemimpin rohani harus

membaca untuk membangun rohaninya, merangsang akalnya, dan

mengembangkan gaya dalam khotbah, pengajaran dan tulisannya. 

Seorang pemimpin juga harus membaca untuk memperoleh keterangan,

dan agar mempunyai persekutuan dengan orang-orang yang besar

sepanjang zaman.Apa yang harus dibaca? Jika memang benar, bahwa

b. seorang dikenal melalui siapa teman-temannya, tidak kurang benarnya,

bahwa sifatnya tercermin dari buku-buku yang dibacanya, oleh karena

buku-buku itu merupakan pernyataan kelaparan dan keinginan yang

ada di dalam. Seorang pemimpin hendaknya menyelami buku-buku

yang akan melengkapi dia untuk meningkatkan pelayanan dan

kepemimpinannya dalam Kerajaan Allah.

c. Bagaimana cara membaca? Membaca itu mudah. Yang jauh lebih

sukar ialah menyimpan hasil bacaan di dalam pikiran. Dalam hal

membaca Anda hendaknya lebih mementingkan kualitas, daripada

kuantitas.   Karena itu: 1) Janganlah membaca terlalu banyak hal yang

akan segera dilupakan.  2) Membaca sambil memegang pensil dan buku

catatan, catat apa yang Anda baca. 3) Hendaknya kita membaca

beberapa macam buku, karena pikiran kita mudah sekali menjadi

bosan. Variasi berkhasiat memberi ketenangan pada pikiran maupun

tubuh kita.

4. PEMIMPIN DAN UANGNYA, Pemimpin rohani harus memberi contoh

kepada pengikutnya mengenai tanggung jawabnya di bidang keuangan.  Ini

didasari kesadaran bahwa kita bukanlah pemilik namun hanya pengelola

dari harta milik Allah, yang kepadaNya kita akan memberi

pertanggungjawaban (I Pet. 4:10, Luk. 12:42-46).  Keteladanan seorang

pemimpin dalam hal keuangan nyata antara lain dalam hal :

a. Jujur dalam hal keuangan, bahkan untuk urusan yang kecil (Luk. 1610-

12)

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 15

Page 16: Kepemimpinan kristen

b.  Setia mengembalikan milik Allah, yaitu persepuluhan (Maleakhi 3:8-

10).

c. Tidak serakah/mencari keuntungan bagi diri sendiri dan menjadi hamba

uang, sebaliknya hidup berpada dengan yang ada, artinya: tidak boros

waktu kelimpahan dan tidak berhutang ketika kekurangan (Luk. 3:14,

Fil. 4:11). 

d. Mampu mengatur keuangan dengan baik, dicatat dengan seksama, baik

dalam hidup pribadi maupun dalam organisasi.  Semestinya, istri

seorang pemimpin jangan memegang keuangan lembaga yang dipimpin

suaminya, karena hal itu bisa menimbulkan kecurigaan. 

e. Memiliki hati yang berkelimpahan dan suka memberi/berkorban (II

Kor. 9:6-15).

C. TUGAS KEPEMIMPINAN

1. Menetapkan visi dan misi dengan jelas, Pemimpin harus tahu apa misi dari

pelayanan yang dia tangani.  Misi mengingatkan “mengapa kita/organisasi ini

ada”.  Gereja ada bukan sekedar untuk membuat serangkaian kegiatan yang

menyenangkan, tapi misi utamanya adalah memenangkan jiwa yang terhilang

dengan Injil Kristus.  Pemimpin juga harus memiliki visi, yaitu pandangan ke

depan, supaya dia dapat menentukan sasaran, arah, tujuan (goal) yang jelas,

sehingga ia dapat mengajak semua orang untuk mencapai visi itu.

a. Keuntungan karena menentukan sasaran antara lain:

1) Hidup terarah dan berarti.

2) Potensi dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

3) Menumbuhkan rasa percaya diri, karena tahu arah hidup dan yakin hal

itu dapat dicapai.

4) Terhindar dari melakukan hal yang tidak perlu karena ada prioritas

yang jelas.

5) Tumbuh semangat dan motivasi untuk mencapainya.

6) Lebih siap menghadapi tantangan.

7) Mendorong untuk lebih bergantung pada kuasa Roh Kudus.

8) Memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil.

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 16

Page 17: Kepemimpinan kristen

b. Sebab-sebab orang tidak menentukan sasaran:

1) Belum pernah melakukan sebelumnya.

2) Merasa tanpa menentukan sasaranpun bisa hidup.

3) Mau lebih praktis.

4) Takut gagal, dicela dan dikritik karena diketahui orang lain apakah

sasaran tercapai atau tidak

5) Visi tidak jelas, pikiran bercabang.

c. Cara menentukan sasaran:

1) Tulislah sasaran itu.  Sifatnya harus SMART, yaitu: Spesifik (jelas dan

rinci), Measurable (dapat diukur), Attainable (dapat dicapai), Realistic

(sesuai kemampuan), Tangible (nyata).

2) Baca berulang-ulang sehingga pikiran terkondisi (membentuk mind-

set).  Amsal 23:7.

3) Visualisasikan/bayangkan hasil yang dicapai.

4) Sungguh-sungguh mengharapkan tercapainya sasaran itu.

5) Buat langkah-langkah kegiatan, target waktu dan anggarannya.

6) Perlu ada perpaduan antara usaha manusia dan berkat Allah. Ora et

Labora.

2. Berhubungan dengan orang lain secara positif, Pemimpin harus bisa

menjalin hubungan persahabatan dengan orang lain, dan berorientasi pada

manusia (people oriented).  Mereka mengilhami orang lain.

3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi, Pemimpin harus bisa menyatakan

tujuan organisasi dengan jelas, baik secara lisan maupun tulisan.  Ini

bermanfaat memberikan informasi bagi orang yang ingin turut serta dalam

kelompok, memelihara urutan prioritas, menyortir semua ide/usulan apakah

sesuai dengan tujuan, mengevaluasi hasil yang dicapai kelompok.

4. Merencanakan dan menunjang program, Pemimpin yang gagal membuat

rencana berarti merencanakan kegagalan.  Dia harus membuat sasaran jangka

panjang dan sasaran jangka pendek.  Sasaran ini kemudian dijabarkan dalam

program dan kalender kerja.  Program yang sudah dibuat harus

disosialisasikan/ disebarluaskan bahkan dipromosikan, sehingga menimbulkan

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 17

Page 18: Kepemimpinan kristen

kesan tentang pentingnya rencana tersebut dan orang akhirnya mendukung dan

terlibat di dalamnya.

5. Mengembangkan prosedur pelaksanaan dan penilaian, Pemimpin harus

membuat penjabaran tugas dan tanggung jawab, agar orang tahu dengan jelas

apa yang harus dilakukannya, hasil apa yang diharapkan, kepada siapa dia

melapor dan bertanggung jawab, kapan hal itu harus diselesaikan, dan

sebagainya.  Memiliki prosedur sedemikian yang dimengerti oleh seluruh

organisasi menyebabkan penghematan waktu dan tenaga serta mengurangi

ketidakpastian tentang tugas-tugas rutin.

6. Merekrut dan mengembangkan personil, Pemimpin yang berhasil adalah

orang yang sanggup mengembangkan sebuah team pemenang dan bekerja

dengan team itu untuk mencapai sasaran.  Untuk itulah dia perlu menemukan

staff yang tepat dan merekrutnya dalam pelayanan.  Pemimpin harus melihat

bahwa aset organisasi yang paling berharga adalah: Manusia!  Untuk itu

pemimpin harus bisa menuangkan visi, memberikan dorongan/ motivasi,

memperluas cakrawala pemikiran, menghargai, mempercayai dan

mengembangkan pengikutnya agar bisa menjadi pemimpin yang handal. 

KEPEMIMPINAN KRISTEN Page 18