Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
-
Upload
siti-nur-alfiah-ii -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
1/11
Resume
Matkul. Kepemimpinan dan Supervisi Audit
Pertemuan I : Kepemimpinan dan Supervisi Audit
Pertemuan II : Kepemimpinan Yang Efektif
RATNAWATYNIM !"#"!$#%"!
MA&ISTER AK'NTANSI STAR (PKP
'NI)ERSITAS AIR*AN&&A
$"#
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
2/11
PERTEMUAN I
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI AUDIT
POKOK BAHASAN : KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI AUDIT
RESUME KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI AUDIT
A.DEFINISI KEPEMIMPINAN
• Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai
berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih
dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya
literatur yang mengkaji tentang leadership dengan berbagai sudut pandang
atau perspektifnya.
•
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social,sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan
manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, !!". Moejiono (!!"
memandang bah#a leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh
satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan pengikutnya. $ara ahli teori sukarela
(compliance induction theorist" cenderung memandang leadership sebagai
pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai
sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.
• Menurut %ead& %erry& Hoyt (dalam Kartono, !!'" $engertian Kepemimpinan
yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama
yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang
lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
• Menurut oung (dalam Kartono, !!'" $engertian Kepemimpinan yaitu bentuk
dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong
atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi
situasi yang khusus.
• )ari beberapa de*nisi diatas dapat disimpulkan bah#a kepemimpnan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, ba#ahan atau kelompok,
kemampuan mengarahkan tingkah laku ba#ahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
B.TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut +ames . Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah
/. $emimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung ja#ab untuk bekerja dengan orang lain, salah
satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi
sebaik orang diluar organisasi.
. $emimpin adalah tanggung ja#ab dan mempertanggungja#abkan
(akontabilitas".
Seorang pemimpin bertanggungja#ab untuk menyusun tugas menjalankan
tugas, mengadakan e0aluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik.
$emimpin bertanggung ja#ab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
3/11
'. $emimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
$roses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun
tugas dengan mendahulukan prioritas. )alam upaya pencapaian tujuanpemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian
pemimpin harus dapat mengatur #aktu secara efektif,dan menyelesaikan
masalah secara efektif.
1. $emimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan
konseptual. Selanjutnya dapat mengidenti*kasi masalah dengan akurat.
$emimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan
kaitannya dengan pekerjaan lain.
2. Manajer adalah seorang mediator
Kon3ik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. 4leh karena itu, pemimpin
harus dapat menjadi seorang mediator (penengah".
5. $emimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi.
Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat me#akili tim atau
organisasinya.
6. $emimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, $eran $emimpin adalah
/. $eran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai
pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.. ungsi $eran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.'. $eran $embuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan
gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
C.PRINSIP-PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN
Karakteristik pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen 7. 8oney"
sebagai berikut
/. Seorang yang e!a"ar #e$%$r &'($) %idak hanya melalui pendidikan
formal, tetapi juga diluar sekolah. 8ontohnya, be+ajar melalui membaca,
menulis, obser0asi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik
maupun yang buruk sebagai sumber belajar.. Beror'en*a#' )a(a )e!ayanan Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi
melayani, sebab prinsip pemimpjn dengan prinsip melayani berdasarkan karir
sebagai tujuan utama. )alam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya
lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.'. Me%a+a energ' yang )o#'*', Setiap orang mempunyai energi dan
semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan
keinginan mendukung kesuksesan orang lain. 9ntuk itu dibutuhkan energi
positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin hams dapat dan
mau bekerja untuk jangka #aktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan.4leh karena itu, seorang pemimpin haras dapat menunjukkan energi yang
positif, seperti&a. Peraya )a(a orang !a'n Seorang pemimpin mempercayai orang lain
termasukstaf ba#ahannya, sehingga mereka mempunyai moti0asi dan
mempertahankanpekerjaan yang baik. 4leh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengankepedulian.
b. Ke#e'%angan (a!a% e&'($)an Seorang pemimpin haras dapat
menyeimbangkan tugasnya. :erorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan
keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
4/11
c. Me!'&a* e&'($)an #eaga' *an*angan Kata ;tantangan; sering
diinterpretasikan negatif. )alam hal ini tantangan berarti kemampuan
untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan
adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang
datang dari dalam diri sendiri. 7asa aman tergantung pada inisiatif,
ketrampilan, kreati*tas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. S'nerg' 4rang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu
katalis perubahan, Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan
lainnya. Sinergiadalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak.
Menurut %he nternational )ictionary, Sinergi adalah
satu kerjakelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara
perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap
orang,atasan, staf, teman sekerja.
e. La*'&an %enge%angan ('r' #en('r' Seorang pemimpin harus dapat
memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. +adi
dia tidak hanya berorientasi pada proses. $roses dalam mengembangkan
diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan
/" pemahaman materi&
" memperluas materi melalui belajar dan pengalaman&
'" mengajar materi kepada orang lain&
1" mengaplikasikan prinsip-prinsip&2" memonitoring hasil&
5" mere3eksikan kepada hasil&
6" menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi&
?" pemahaman baru& dan
@" kembali menjadi diri sendiri lagi.
D.HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI AUDITspek Super0isi %indakan super0isi mencakup usaha pengarahan asisten dalam
mencapai tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut dapat tercapai
atau tidak.ccounting Aducation 8hange 8ommission (A88", menerbitkan A88
7ecommendations for Super0isors of Aarly =ork ABperience yaitu agar super0isor
auditor dapat melaksanakan super0isi dengan tepat dengan cara /. Super0isor hendaknya menunjukkan sikap kepemimpinan dan mentoring yang
kuat. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke
arah pencapaian tujuan. Seorang super0isor harus berorientasi pada
pekerjaannya dan memiliki sensiti0itas sosial yang memberikan feedback,
penghargaan, pengakuan keahlian terhadap stafnya. Mentoring dide*nisikan
sebagai proses membentuk dan mempertahankan hubungan secara intensif
antara karya#an senior dengan karya#an junior dan super0isi sebagai
penghubungnya. 7incian akti0itas yang disarankan oleh A88 adalah a. S$)er/'#or sering memberikan feedback yang jujur, terbuka, dan
interaktif kepada auditor diba#ah super0isinya.b. S$)er/'#or memperhatikan pesan-pesan tak langsung dari auditor dan
jika yang disampaikan adalah ketidakpuasan, secara langsung super0isor
menanyakan keadaan dan penyebabnya.c. S$)er/'#or meningkatkan konseling dan mentoring, misalnya dengan
memberikan pujian terhadap kinerja yang baik.d. S$)er/'#or dituntut mampu menjadi panutan sebagai profesional di
bidangnya, mampu menumbuhkan kebanggaan akan profesi, dan mampu
menunjukkan kepada klien dan masyarakat akan peran penting profesi
yang digeluti tersebut.
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
5/11
. Super0isor hendaknya menciptakan kondisi kerja yang mendorong tercapainya
kesuksesan. Kondisi kerja merupakan kesempatan yang indi0idu rasakan untuk
melakukan tugas yang bernilai. Seringkali auditor mengeluh karena tidak
memahami gambaran secara keseluruhan dari penugasan, sehingga super0isi
harus meningkatkan mental para ba#ahannya untuk bekerja dengan benarpada saat pertama dan menciptakan kondisi yang memungkinkan hal itu
terjadi. 7incian akti0itas yang disarankan A88 adalah
a. Men$%$&an sikap mental pada auditor untuk bekerja dengan benar
sejak a#al dan menciptakan kondisi yang memungkinkan hal ini terjadi.
Hal tersebut bisa dilaksanakan dengan menjelaskan suatu penugasankepada auditor secara gambling, mengalokasikan #aktu yang cukup dalam
penugasan yang rumit sehingga bisa terselesaikan dengan baik,
menampung semua keluhan akan hambatan yang dihadapi termasuk
diantaranya hambatan budgeter, dan menjelaskan bagaimana suatu
bagian penugasan sesuai dengan penugasan keseluruhan serta senantiasa
menga#asi auditor sampai penugasan selesai.b. Men('#*r'$#'an tugas dan beban secara adil dan sesuai dengan tingkat
kemampuan auditor.c. Me%'n'%a!an stres yang berkaitan dengan pekerjaan.
'. Super0isor hendaknya memberikan penugasan yang menantang dan
menstimulasi terselesaikannya tugas. $enugasan merupakan kesempatan
yang dimiliki oleh indi0idu untuk memilih tugas yang berarti bagi auditor.
7incian akti0itas yang disarankan A88 adalah a. S$)er/'#or mendelegasikan tanggung ja#ab sesuai kemampuan dan
kesiapan auditor.b. Me%a#'%a!an kesempatan auditor untuk menggunakan kemampuan
0erbal, baik lisan maupun tulisan, berpikir kritis, dan menggunakan teknik
analitis serta membantu auditor untuk meningkatkan kemampuan
tersebut.c. T$"$an (an Man,aa* S$)er/'#'. %ujuan super0isi adalah memberikan
bantuan kepada ba#ahan secara langsung sehingga dengan bantuan
tersebut ba#ahan akan memiliki bekal yang cukup untuk dapat
melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang baik.
pabila super0isi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak
manfaat, diantaranya adalah sebagai berikuta. Da)a* !e'& %en'nga*an e,e*'0*a# er"a, peningkatan ini erat
kaitannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan ba#ahan,
serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis
antara atasan dan ba#ahan.b. Da)a* !e'& %en'nga*an e0#'en#' er"a, peningkatan ini erat
kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan
ba#ahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta, dan sarana"
yang sia-sia akan dapat dicegah.
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
6/11
PERTEMUAN IIMATA KULIAH : KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI AUDIT
POKOK BAHASAN : KEPEMIMPINAN 1ANG EFEKTIFRESUME KEPEMIMPINAN 1ANG EFEKTIF
A. KONSEP KEPEMIMPINANKonsep tentang kepemimpinan tampaknya lebih pada konsep pengalaman dan
konsep kepemimpinan dapat di golongkan antara lain2. Ke)e%'%)'nan #eaga' ,o$# )ro#e#-)ro#e# e!o%)o
Keunggulan seseorang atau beberapa indi0idu dalam mengontrol proses dari
gejala-gejala sosial. Melihat kepemimpinan sebagai sentralisasi usaha dalam
diri seseorang sebagai cerminan kekuasaan dari keseluruhan. Kecenderungan
pemikiran dari de*nisi-de*nisi di atas sangat berpengaruh di dalam
mengarahkan perhatian terhadap pentingnya stuktur kelompok.3. Ke)e%'%)'nan #eaga' #$a*$ e)r'a('an (an a'a*nya
$emimpin adalah seorang indi0idu yang memiliki sifat dan karakter yang
diinginkan oleh rakyatnya. %eori kepribadian cenderung memandang
kepemimpinan sebagai akibat pengaruh satu arah. Mengingat bah#a
pimpinan mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan
dirinya dengan para pengikutnya, maka biasanya ahli teori pribadi lupa
menyinggung karakteristik timbal balik atau reciprocal dan interaksi dari atau
dalam situasi kepemimpinan.4. Ke)e%'%)'nan #eaga' *'n(aan a*a$ *'nga& !a$
%ingkah laku kepemimpinan sebagai tingkah laku yang akan menghasilkan
tindakan orang lain searah dengan keinginannya dan tingkah laku seorangindi0idu dapat mengarahkan akti0itas kelompok.
5. Ke)e%'%)'nan #eaga' en*$ )er#$a#'Kepemimpinan adalah pengelolaan manusia melalui persuasi dan inspirasi
daripada melalui pemaksaaan langsung. Hal ini melibatkan penerapan
pengetahuan mengenai faktor manusia dalam memecahkan masalah yang
konkrit.6. Ke)e%'%)'nan #eaga' a!a* %ena)a' *$"$an
$roses menciptakan situasi sehingga para anggota kelompok, termasuk
pemimpin dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimal dalam
#aktu dan kerja yang singkat.
%eori Cahirnya Seorang Kepemimpinan 9ntuk menghasilkan kepemimpinan yang demokratis dimulai dari proses
pemilihannya yang harus demokratis pula dimana seluruh #arga masyarakat
berpatisipasi di dalamnya. Maka munculah teori-teori kepemimpinan
• %eori Denetis
Seorang pemimpin yang memiliki bakat kepemimpinan sejak lahir sehingga
dia memang telah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin.
• %eori Sosial
Seorang yang dapat menjadi pemimpin bila kepadanya diberikan
pengalaman dan pendidikan yang memadai.
• %eori Akologis
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
7/11
Seorang yang bisa menjadi pemimpin baik dia telah memiliki bakat
kepemimpinan sejak lahir kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui
pendidikan dan pengalaman tentang kepemimpinan.
• Menurut %annebaum dan =arren H. Schmidt teori kepemimpinan adalah
Mereka menggambarkan gaya kepemimpinan kontinum dengan dua titik
ekstrim yaitu fokus pada atasan dan ba#ahan.
B. MENU7U KEPEMIMPINAN 1ANG EFEKTIF
da beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi efekti0itas
kepemimpinan, yaitu
/. Per#e)#' yang *e)a*.
$ersepsi memainkan peran dalam mempengaruhi efekti0itas kepemimpinan.$ara manajer yang memiliki persepsi yang keliru terhadap pega#ainya
mungkin kehilangan peluang untuk mencapai hasil optimal. 4leh karenanya
ketepatan persepsi manajerial sangat penting, dan hal itu begitu penting
pada setiap model situasional.
. T'nga* e%a*angan.
$emimpin dituntut untuk berkemampuan dan berkemauan mengambil
tanggung ja#ab untuk mengarahkan perilaku mereka sendiri dengan
memperhatikan tingkat kematangan dalam pengetahuan, keahlian dan
pengalaman untuk melaksanakan pekerjaan tanpa penga#asan ketat dan
juga kemauan untuk melaksanakan pekerjaan itu. :agaimana pun, ba#ahan
harus diberi perhatian serius ketika membuat pertimbangan tentang gaya
kepemimpinan yang dapat mencapai hasil yang diinginkan.
'. Pen'!a'an yang *e)a* *er&a(a) *$ga#.
$ara pemimpin harus mampu menilai dengan tepat tugas yang dilaksanakan
oleh ba#ahan. )alam situasi tugas yang tidak terstruktur, kepemimpinan
otokratik mungkin sangat tidak sesuai. $ara ba#ahan memerlukan garis
petunjuk, bebas bertindak, dan sumber daya untuk menyelesaikan tugas itu.
$emimpin harus dapat dengan tepat menentukan kekurangan tugas
ba#ahan sehingga pilihan gaya kepemimpinan yang layak harus dilakukan.
Karena tuntutan ini, seorang pemimpin harus memiliki beberapa
pengetahuan teknik tentang pekerjaan itu dan syarat-syaratnya.1. La*ar e!aang (an )enga!a%an.
)i sini ditegaskan bah#a latar belakang dan pengalaman pemimpin
mempengaruhi pilihan gaya kepemimpinan. Seseorang yang telah
memperoleh keberhasilan karena berorientasi kepada hubungan mungkin
akan meneruskan penggunaan gaya ini. )emikian juga, seorang pemimpin
yang tidak percaya kepada para ba#ahannya dan telah menyusun tugas
bertahun-tahun akan menggunakan gaya otokratik.
2. Hara)an (an gaya )e%'%)'n.
$emimpin senang dengan dan lebih menyukai suatu gaya kepemimpinan
tertentu. Seorang pemimpin yang memilih pendekatan yang berorientasi
pada pekerjaan, otokratik, mendorong keberanian ba#ahan mengambil
pendekatan yang sama. $eniruan model pemimpin merupakan kekuatan
untuk membentuk gaya kepemimpinan. Karena pemimpin memiliki berbagai
landasan kekuasaan, maka harapan mereka adalah penting.
5. H$$ngan #e)ro,e#'.
$emimpin membentuk hubungan dengan pemimpin yang lain. Hubungan
seprofesi ini digunakan untuk tukar menukar pandangan, gagasan,
pengalaman, dan saran-saran. %eman seprofesi seorang pemimpin dapat
memberikan dukungan dan dorongan semangat bagi berbagai perilaku
kepemimpinan, sehingga mempengaruhi pemimpin itu pada #aktu yang
akan datang. %eman-teman seprofesi merupakan sumber penting tentang
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
8/11
perbandingan dan informasi dalam membuat pilihan dan perubahan gaya
kepemimpinan.
Afekti*tas kepemimpinan juga bergantung pada pola relasi yang dikonstruk
oleh pemimpin. 7elasi pemimpin dengan para follo#er (guru dan karya#an"
menjadi dinamis jika pola kepemimpinan yang digunakan bersifat partisipatif.$erencanaan sampai dengan semua putusan yang diambil oleh secara
partisipatif berimplikasi positif terhadap tingkat kepengikutan para ba#ahan.
ukl (/@?@" mengungkapkan mengenai studi kepemimpinan dengan berbagai
macam pendekatan
/. Pen(ea*an )engar$& e$a#aan. le0el ini, kepemimpinan efektif sering
die0aluasi dalam adaptasi organisasi dengan perubahan lingkungan. Sejumlah
posisi kekuasaan untuk kepemimpinan yang efektif bergantung pada sifat alami
organisasi, tugas, dan ba#ahan. rench dan 7a0en dalam ukl (/@?@"
mengajukan lima basis kekuasaan yaitu
- Kekuasaan Cegitimasi kemampuan
- Kekuasaan >mbalan
- Kekuasaan hukuman.- Kekuasaan hli.
- Kekuasaan $anutan.
. Pen(ea*an Per'!a$. $endekatan ini menekankan bah#a pemimpin dan
manager secara nyata bekerja untuk pekerjaan dan hubungan keefektifan
managerial. Studi Hundreds menguji korelasi pemimpin initiating structure dan
consideration dengan kepuasan dan kinerja ba#ahan. Sejumlah studi
menemukan hubungan antara perencanaan dan keefektifan managerial,
#alaupun perencanaan yang efektif biasanya tidak formal dan 3eksibel
daripada formal dan kaku (8arroll EDillen, /@?6& Kanter, /@?'& Kotter, /@?& ukl, =all, E Cepsinger, /@?? dalam ukl, /@?@". :eberapa tipe perilaku
managerial ditemukan berhubungan dengan keefektifan managerial.
'. Pen(ea*an S',a*. $endekatan ini menekankan pada atribut personal seorang
pemimpin. $enelitian sekarang mencoba untuk menghubungkan dengan syarat-
syarat peran yang spesi*k pada perbedaan tipe posisi managerial. $enelitian
Mc8lelland dan yang lainnya menemukan kejadian bah#a pemimpin yang
efektif secara luas, hirarki organisasi cenderung mempunyai kebutuhan
kekuasaan yang kuat, kebutuhan untuk berprestasi yang kuat, dan relatif
kebutuhan a*liasi lebih lemah. Manager yang efektif mempunyai orientasi
kekuasaan bersosialisasi dengan kematangan emosi yang tinggi.
1. Pen(ea*an S'*$a#'ona!. $endekatan ini menekankan pentingnya faktor
kontekstual seperti otoritas, kebijaksanaan pemimpin, sifat alami pekerjaan
yang dilakukan oleh unit pemimpin, atribut ba#ahan, dan sifat alami lingkungan
eksternal. ukl juga membahas mengenai berbagai macam teori kepemimpinan
seperti
C. GA1A KEPEMIMPINAN SEGALA SITUASI
Macam-Macam Daya Kepemimpinan2. Gaya Ke)e%'%)'nan O*or'*er 8 A$*&or'*ar'an
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
9/11
dalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan
yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan
tanggung ja#ab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut,
sedangkan para ba#ahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.3. Gaya Ke)e%'%)'nan De%ora*'# 8 De%ora*'
Daya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan#e#enang secara luas kepada para ba#ahan. Setiap ada permasalahan
selalu mengikutsertakan ba#ahan sebagai suatu tim yang utuh. )alam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung ja#ab para ba#ahannya.4. Gaya Ke)e%'%)'nan Bea# 8 La'##e9 Fa're
$emimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
ba#ahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah
yang dihadapi.
AM$% D KA$AM>M$> AM$% M8M KA$7>:)><
Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah /. Daya Kepemimpinan Karismatis. Daya Kepemimpinan )iplomatis'. Daya Kepemimpinan 4toriter
1. Daya Kepemimpinan Moralis
GA1A KEPEMIMPINAN KARISMATISKelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang.
Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat.
:iasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini 0isionaris. Mereka sangat
menyenangi perubahan dan tantangan.Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan
dengan peribahasa %ong Kosong
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
10/11
)ingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian
merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli
dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.
GA1A KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Merekahangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi
terhadap permasalahan para ba#ahannya, juga sabar, murah hati Segala
bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. 4rang F orang yang datang
karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya. Kelemahan dari
pemimpinan seperti ini adalah emosinya. 7ata orang seperti ini sangat tidak
stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat
menyenangkan dan bersahabat. +ika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan
demokratis. Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua
permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan
ba#ahan. Sehingga hubungan atasan dan ba#ahan bisa terjalin dengan baik.
Mo(e!-Mo(e! Ke)e%'%)'nan2. Mo(e! Kon*'gen#' F'e(!er
Model kepemimpinan iedler (/@56" disebut sebagai model kontingensi
karena model tersebut beranggapan bah#a kontribusi pemimpin terhadap
efekti*tas kinerja kelompok tergantung pada cara atau gaya kepemimpinan
(leadership style" dan kesesuaian situasi (the fa0ourableness of the situation"
yang dihadapinya.Menurut iedler, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi
kesesuaian situasi dan ketiga faktor ini selanjutnya mempengaruhi
keefektifan pemimpin. Ketiga faktor tersebut adalah hubungan antara
pemimpin dan ba#ahan (leader-member relations", struktur tugas (the task
structure" dan kekuatan posisi (position po#er". Hubungan antara pemimpin
dan ba#ahan menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin itu dipercaya dan
disukai oleh ba#ahan, dan kemauan ba#ahan untuk mengikuti petunjukpemimpin.
Struktur tugas menjelaskan sampai sejauh mana tugas-tugas dalam
organisasi dide*nisikan secara jelas dan sampai sejauh mana de*nisi tugas-
tugas tersebut dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan prosedur yang
baku.Kekuatan posisi menjelaskan sampai sejauh mana kekuatan atau
kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin karena posisinya diterapkan dalam
organisasi untuk menanamkan rasa memiliki akan arti penting dan nilai dari
tugas-tugas mereka masing-masing. Kekuatan posisi juga menjelaskan
sampai sejauh mana pemimpin (misalnya" menggunakan otoritasnya dalam
memberikan hukuman dan penghargaan, promosi dan penurunan pangkat
(demotions".
3. Mo(e! Ke)e%'%)'nan Vroo% 7ago Model kepemimpinan ini menetapkan prosedur pengambilan
keputusan yang paling efektif dalam situasi tertentu. )ua gaya
kepemimpinan yang disarankan adalah autokratis dan gaya konsultatif, dan
satu gaya berorientasi keputusan bersama. )alam pengembangan model
ini, room dan etton membuat beberapa asumsi yaitu a. Model ini harus dapat memberikan kepada para pemimpin, gaya yang
harus dipakai dalam berbagai situasi
b. %idak ada satu gaya yang dapat dipakai dalam segala situasi
-
8/16/2019 Kepemimpinan Dan Supervisi Audit
11/11
c. okus utama harus dilakukan pada masalah yang akan dihadapi dan
situasi dimana masalah ini terjadid. Daya kepemimpinan yang digunakan dalam satu situasi tidak boleh
membatasi gaya yang dipakai dalam situasi yang laine. :eberapa proses social berpengaruh pada tingkat partisipasi dari
ba#ahan dalam pemecahan masalah.
4. Mo(e! Ke)e%'%)'nan 7a!$r T$"$anModel kepemimpinan jalur tujuan (path goal" menyatakan pentingnya
pengaruh pemimpin terhadap persepsi ba#ahan mengenai tujuan kerja,
tujuan pengembangan diri, dan jalur pencapaian tujuan. )asar dari model
ini adalah teori moti0asi eksperimental. Model kepemimpinan ini
dipopulerkan oleh 7obert House yang berusaha memprediksi ke-efektifan
kepemimpinan dalam berbagai situasi.Menurut $ath-Doal %heory, dua 0ariabel situasi yang sangat
menentukan efekti*tas pemimpin adalah karakteristik pribadi para
ba#ahanIkarya#an dan lingkungan internal organisasi seperti misalnyaperaturan dan prosedur yang ada. =alaupun model kepemimpinan
kontingensi dianggap lebih sempurna dibandingkan model-model
sebelumnya dalam memahami aspek kepemimpinan dalam organisasi,
namun demikian model ini belum dapat menghasilkan klari*kasi yang jelas
tentang kombinasi yang paling efektif antara karakteristik pribadi, tingkah
laku pemimpin dan 0ariabel situasional.
5. Mo(e! Ke)e%'%)'nan S'*$a#'ona! Her#ey-B!an&ar($endekatan situasional menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin
dan situasi, mengemukakan dan mencoba untuk mengukur atau
memperkirakan ciri-ciri pribadi ini, dan membantu pimpinan dengan garis
pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan kepada kombinasi dari
kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situasional.$endekatan situasional atau pendekatan kontingensi merupakan suatu
teori yang berusaha mencari jalan tengah antara pandangan yang
mengatakan adanya asas-asas organisasi dan manajemen yang bersifatuni0ersal, dan pandangan yang berpendapat bah#a tiap organisasi adalah
unik dan memiliki situasi yang berbeda-beda sehingga harus dihadapi
dengan gaya kepemimpinan tertentu.Cebih lanjut ukl menjelaskan bah#a pendekatan situasional
menekankan pada pentingnya faktor-faktor kontekstual seperti sifat
pekerjaan yang dilaksanakan oleh unit pimpinan, sifat lingkungan eksternal,
dan karakteristik para pengikut. 7obbins dan +udge (!!6" menyatakan
bah#a pada dasarnya pendekatan kepemimpinan situasional dari Hersey
dan :lanchard mengidenti*kasi empat perilaku kepemimpinan yang khusus
dari sangat direktif, partisipatif, supportif sampai laissez-faire. $erilaku mana
yang paling efektif tergantung pada kemampuan dan kesiapan pengikut.Sedangkan kesiapan dalam konteks ini adalah merujuk pada sampai dimana
pengikut memiliki kemampuan dan kesediaan untuk menyelesaikan tugas
tertentu.