KEPDIR-NO-270-THN-2013-TTG-PERUBAHAN-KESEMBILAN-PENGADAAN-BARANG-DAN-JASA

7
PT PLN(PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSi PT PLN(PERSERO) NOMOR1 270 KIDIR′ 2013 TENTANG PERUBAHAN KESEMBILAN ATAS KEPUTUSAN DIRE NOMOR 305 K/DIRノ 2010 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG lMenimbang DIREKSI PT PLN (PERSERO) bahwa Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero) telah diatur dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 305.I(DlR/20'10 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 499.l(DtR/2012; bahwa untuk kelancaran pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa, maka diperlukan biaya penggandaan Dokumen; bahwa sehubungan dengan kompleksitas pembangunan konstruksi pembangkit yang dapat menimbulkan adanya terminasi kontrak, maka dipandang perlu mengatur tata cara dan tahapan sebelum dan sesudah dilakukan terminasi kontrak; bahwa pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) dan Compress /Vatural Gas (CNG) menurut sifatnya diproduksi oleh produsen gas yang mempunyai kepemilikan lapangan gas bumi oleh Production Shaing Contract (KPS) dan penjual gas bagian negara yang ditunjuk langsung oleh instansi yang berwenang kepada KPS atau Perusahaan Daerah (Perusda)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Penyedia Gas Bumi Sisi Hilir, maka perlu dilakukan penyesuaian atas ketentuan untuk pengadaan LNG dan CNG; bahwa dalam rangka mempercepat proses pengadaan batubara dan menjamin ketersediaan pasokan batubara, dimana Harga Patokan Batubara telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0617.Kl32lMEMl2011 tentang Harga Batubara untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Dalam Rangka Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap tanggal 3 Maret 201 1, maka proses pengadaan batubara perlu disesuaikan; bahwa pengadaan batubara ditu.iukan untuk menentukan tambang yang paling sesuai dengan kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT PLN (Persero) ("PLN") dimana pengadaan batubara adalah untuk memperoleh sumber batubara dengan kriteria : a. Kualitas batubara paling sesual dengan spesifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), b. Kuantitasnya mencukupi untuk waktu tertentu atau selama umur Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)I c. Jadwal kesiapan tarnbangnya sesuai dengan jadwal kesiapan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU); d. Cara transpo(asi yang menjamin ketersediaan batubara adalah jarak yang paling dekat antara lokasi tambang dan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU); bahwa dalam rangka mempercepat proses pengadaan jasa hukum dan kompleksitas permasalahan hukum, maka dapat dilakukan dengan penunjukan langsung dengan memberikan keleluasaan pada jumlah nilainya; f h bahwa

description

b

Transcript of KEPDIR-NO-270-THN-2013-TTG-PERUBAHAN-KESEMBILAN-PENGADAAN-BARANG-DAN-JASA

  • PT PLN(PERSERO)

    KEPUTUSAN DIREKSi PT PLN(PERSERO)

    NOMOR1 270 KIDIR 2013

    TENTANG

    PERUBAHAN KESEMBILAN ATAS KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN(PERSERO)NOMOR 305 K/DIR2010 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA PT PLN(PERSERO)

    lMenimbang

    DIREKSI PT PLN (PERSERO)

    bahwa Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero) telah diatur dalamKeputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 305.I(DlR/20'10 sebagaimana telahdiubah beberapa kali, terakhir dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor499.l(DtR/2012;

    bahwa untuk kelancaran pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa, makadiperlukan biaya penggandaan Dokumen;

    bahwa sehubungan dengan kompleksitas pembangunan konstruksi pembangkityang dapat menimbulkan adanya terminasi kontrak, maka dipandang perlumengatur tata cara dan tahapan sebelum dan sesudah dilakukan terminasi kontrak;

    bahwa pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) dan Compress /Vatural Gas (CNG)menurut sifatnya diproduksi oleh produsen gas yang mempunyai kepemilikanlapangan gas bumi oleh Production Shaing Contract (KPS) dan penjual gas bagiannegara yang ditunjuk langsung oleh instansi yang berwenang kepada KPS atauPerusahaan Daerah (Perusda)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau PenyediaGas Bumi Sisi Hilir, maka perlu dilakukan penyesuaian atas ketentuan untukpengadaan LNG dan CNG;

    bahwa dalam rangka mempercepat proses pengadaan batubara danmenjamin ketersediaan pasokan batubara, dimana Harga Patokan Batubara telahditetapkan oleh Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor0617.Kl32lMEMl2011 tentang Harga Batubara untuk PT Perusahaan Listrik Negara(Persero) Dalam Rangka Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap tanggal3 Maret 201 1, maka proses pengadaan batubara perlu disesuaikan;

    bahwa pengadaan batubara ditu.iukan untuk menentukan tambang yang palingsesuai dengan kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT PLN (Persero)("PLN") dimana pengadaan batubara adalah untuk memperoleh sumber batubaradengan kriteria :a. Kualitas batubara paling sesual dengan spesifikasi Pembangkit Listrik Tenaga

    Uap (PLTU),b. Kuantitasnya mencukupi untuk waktu tertentu atau selama umur Pembangkit

    Listrik Tenaga Uap (PLTU)Ic. Jadwal kesiapan tarnbangnya sesuai dengan jadwal kesiapan Pembangkit Listrik

    Tenaga Uap (PLTU);d. Cara transpo(asi yang menjamin ketersediaan batubara adalah jarak yang

    paling dekat antara lokasi tambang dan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap(PLTU);

    bahwa dalam rangka mempercepat proses pengadaan jasa hukum dankompleksitas permasalahan hukum, maka dapat dilakukan dengan penunjukanlangsung dengan memberikan keleluasaan pada jumlah nilainya;

    f

    h bahwa

  • h

    |

    : 12

    3

    45

    6

    bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2009 telah dibentuk LembagaPembiayaan Ekspor lndonesia ("LPE|") yang merupakan satu-satunya lembagapembiayaan yang dapat menerbitkan jaminan dalam rangka proyek yang seluruhnyaatau sebaglan merupakan kegiatan yang menunjang ekspor, maka pemberianjaminan pelaksanaan perlu disesuaikan;

    bahwa untuk mengganti part pembangkit yang rusak diperlukan parf pembangkityang dapat diproduksi oleh workshop dalam negeri dengan cara reverseengineering atau re-ngineering, sehingga perlu dilakukan penyesuaian atasPengadaan Khusus;

    bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampaidengan huruf idi atas, perlu menetapkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero)tentang Perubahan Kesembilan Atas Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor305.KDlR/2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero).

    Undang-undang Rl Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara;Undang-undang Rl Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;Undang-undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan EksporlndonesialUndang-undang Rl Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;Peraturan Pemerintah Rl Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan BentukPerusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi Perusahaan Perseroan(Persero);Peraturan Pemerintah Rl Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;

    Peraturan Pemerintah Rl Nomor '14 Tahun 2012 tentang Kegiatan UsahaPenyediaan Tenaga Listrik,Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2008tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan UsahaMilik Negara (BUMN), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri BadanUsaha Milik Negara Nomor r PER-15/MBU/2012;Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor'17 Tahun 2010 tentangTata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara;Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01 lMBUl2011tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good CorporateGovernancel Pada Badan Usaha Milik Negara;Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0617.1(32lMEMl2011tentang Harga Batubara untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dalamrangka Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap;Anggaran Dasar PT PLN (Persero);Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-252I MBU/2009jo Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara NomorKEP-224|MBU|2O1 1 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-AnggotaDareksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-179/MBU/2013tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan PengangkatanAnggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan ListrikNegara;Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 515.1(32lDJBlzO|1tentang Formula Penetapan Harga Patokan Batubara;Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 999.1(30lDJBl2011tentang Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga PatokanBatubara.Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 00'l.l(030/DlR/1994 tentangPemberlakuan Peraturan Sehubungan dengan Perubahan Bentuk Perusahaan;Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.l(DlR/2009 tentang BatasanKewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero)sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor1387. t(DlR/201 1 ;Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 305.1(DlR/2010 tentang PedomanPengadaan Barang/Jasa di PT PLN (Persero) sebagaimana telah diubah beberapakali, terakhir dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 499.l(/DlR/2012;Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 023.l(DlRy20'12 tentang Organisasidan Tata Kerja PT PLN (Persero).

    Risalah keputusan Rapat Direksi tanggal 24 Mei 201 1.Surat DIRUT PT PLN (Persero) Nomor 02964/121lDIRUT/201 1 tentang TerminasiPLTIJ Gorontalo

    3 surat

    Mengingat

    9

    10

    11

    14

    49

    20

    Memperhatikan :

  • 3 Surat DIRUT PT PLN(PerserO)Nomo 1987 125 DIRUT2012 tentang terrninasiPLTP Ulumbu

    MEMUTUSKANI

    Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN(PERSERO)TENTANG PERUBAHAN KESEMBILANATAS KEPUTUSAN DIREKS:PT PLN(PERSERO)NOMOR 305 K/DIR/2010 TENTANGPEDOMAN PENGADAAN BARANG/ ASA PT PLN(PERSERO)

    Pasal I

    Beberapa ketentuan dalam Lampiran Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 305.l(DlR/2010 tentangPedoman Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero) diubah sebagai berikut :

    1. Keientuan angka 1.5 ditambah 'l (satu) angka baru setelah angka 1.5.4 yaitu angka 1.5.5., sehinggaberbunyi sebagai berikut :

    '1.5. KebUakan Umum Pengadaan Barang/Jasa

    1.5.5. Biaya penggandaan dokumen diatur tersendiri dalam Keputusan Direksi PLN.

    2. Ketentuan angka 1.6.3.8. diubah, sehingga secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut :1.6.3.8. Menyediakan biaya-biaya yang diperlukan untuk kegiatan Pengadaan Barang/Jasa, antara lain

    pengumuman di surat kabar, kecuali biaya penggandaan Dokumen;

    3. Ketentuan angka 2.5.3. buti|l)dan 2) diubah, sehingga secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut:2.5.3. Ketentuan Surat Jaminan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:

    1) Diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau Bank asingyang beroperasi di lndonesia/mempunyai perwakilan di lndonesia, atau LembagaPembiayaan Ekspor lndonesia dan bukan yang diterbitkan oleh Perusahaan Asuransi.

    2) Khusus untuk jaminan penawaran maka dapat diterbitkan oleh Bank Umum (tidaktermasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau Bank asing yang beroperasi dilndonesia/mempunyai perwakilan di lndonesia atau Lembaga Pembiayaan Eksporlndonesia atau Perusahaan Asuransi yang telah dinyatakan lulus oleh Direksi sebagaiperusahaan asuransi yang memiliki program surety bond.

    4. Ketentuan aigka 2.7.2. ditambah 1 (satu) angka yaitu angka 5), sehingga berbunyi sebagai berikut:2.7.2. Pemilihan Langsung Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi/Jasa Lainnya.

    Pemilihan Langsung dapat dilakukan dalam hal :

    5) Pekerjaan lanjutan untuk menyelesaikan pekerjaan sampai beroperasi dengan baikterhadap perjanjian/kontrak yang telah diakhiri.

    5. Ketentuan angka 2.7 .3.1 ditambah 1 (satu) huruf yaitu huruf m, sehingga berbunyi sebagai berikut :2.7.3. Penunjukan Langsung Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi/Jasa Lainnya :

    1) Penunjukan Langsung dapat dilakukan dalam hal :m. Pekerjaan lanjutan untuk menyelesaikan pekerjaan sampai beroperasi dengan baik

    untuk perjanjian/kontrak yang telah diakhiri kepada Anak Perusahaan PLN atauPerusahaan Terafiliasi PLN.

    6. Ketentuan ...

  • 6. Ketentuan angka 2.8.3.1 ditambah 1 (satu) huruf yaitu huruf l, sehingga berbunyi sebagai berikut :

    2.8.3. Penunjukan Langsung Jasa Konsultansi1) Penunjukan Langsung dapat dilakukan dalam hal :

    l. Nilai pengadaan sebagaimana dimaksud dalam huruf k dikecualikan untukpengadaan jasa hukum.

    7. Ketentuan angka2.13.2 ditambah 1 (satu) angka yaitu angka 6), sehingga berbunyi sebagai berikut:

    2.13.2. PengadaanUlang

    6) Apabila perjanjian/kontrak tidak dapat dilanjutkan karena ketidakmampuan PenyediaBarang/Jasa dalam mengelola proyek baik dari sisi pembiayaan, ketersediaan sumberdaya dan pengelolaan proyek, maka Pengguna Barang/Jasa segera melakukan :

    a. Persiapan mengakhiri perjanjian/kontrak sesuai dengan klausalpengakhiran/pemutusan dalam perjanjian/kontrak, khususnya menerbitkan SuratPeringatan Kesatu sampai Ketiga;

    b. Perhitungan progress fisik di lapangan dan sisa progress yang harus diselesaikanbersama dengan Penyedia Barang/Jasa beserta Konsultan Supervisi;

    c. Mengusulkan ke auditor untuk melakukan verifikasi progress fisik tercapai danprogress pekerjaan tersisa sebagai acuan dalam perhitungan pembayaran kepadaPenyedia Barang/Jasa setelah pengakhiran/pemutusan dan sebagai acuan dalampelaksanaan Pengadaan Ulang;

    d. Memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk melakukan penyimpanan danpemeliharaan material terpasang sampai terdapat Penyedia Barang/Jasa yang baruuntuk menyelesaikan pekerjaan;

    e. Mengusulkan pengakhiran/pemutusan perjanlian/kontrak kepada Direksi dengandilampiri Berita Acara dan data-data sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, cdan d;

    f. Memerintahkan Konsultan Supervisi Konstruksi dan/atau Konsultan Supervisiengineering untuk menyusun RKS (dokumen pengadaan) serta HPS;

    g. Menyampaikan RKS dan HPS kepada Panitia Pengadaan untuk menunjuk CalonPenyedia Barang/Jasa melalui mekanisme Penunjukan Langsung kepada AnakPerusahaan PLN atau Perusahaan Terafiliasi PLN.

    8. Ketentuan angka 4.1.2.3. diubah, sehingga secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut :4.1.2.3. Pengadaan LNG, CNG dan Gas lainnya.

    a. Pengadaan LNG atau CNG dilakukan dengan metode pelelangan atau penunjukanlangsung kepada LNG Plant / CNG Plant yang mempunyai kepemilikan Gas Bumi olehKPS dan penjual gas bagian Negara yang ditunjuk langsung oleh instansi yangberwenang kepada KPS atau Perusda / BUMD atau penyedia gas bumi sisi hilir.

    b. Pengadaan LNG atau CNG yang bersumber dari luar negeri dilakukan dengan metodepelelangan atau penunjukan langsung kepada LNG Plant / CNG Plant yang kepemilikansaham mayoritas dimiliki oleh Pemerintah Negara Penjual LNG / CNG.

    c. Pengadaan spot untuk LNG atau CNG dilakukan melalui pemilihan langsung ataupenunjukan langsung untuk kondisi khusus. Yang dimaksud kondisi khusus adalahkondisi emergency, terjadi shortfall atas kontrak berjalan, kekurangan pasokan untuktahun berjalan atau kondisi-kondisi lain dengan persetu.juan Direksi.

    d. Pengadaan Gas lainnya dilakukan dengan metode pelelangan atau penuniukanlangsung sesuai kriteria pemilihan metode pada angka2.7.1. dan2.7.3.

    9. Ketentuan ...

  • 9 Ketentuan angka 4.1.2.4. diubah, sehingga secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut:

    4.1.2.4. PengadaanBatubara

    l.PengadaanBatubaradapatdilakukandenganmetodaPenunjukanLangsungataupem]lihan Langsung mengikuti kriteria pemilihan metoda pada angka 2.7.2 dan 2.7 .3

    dan/atau kriteria dibawah ini :

    a. Penunjukan langsung1) Kriteria Penuniukan langsung adalah sebagai berikut:

    a) Pemasok batubara tergolong pemasok Yang clean and c/ear sesuaidengan daftar yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Mineral danBatubara;

    b) Pemasok batubara memiliki bukti kepemilikan tambang minimal 51 %;dan

    c) Pemasok yang memiliki spesifikasi batubara yang cocok denganspesifikasi boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

    2) Disamping kriteria penunjukan langsung sebagaimana dimaksud pada angka1) di atas, penuniukan langsung dapat juga dilakukan dalam hal :

    a) Pengadaan batubara untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit yangdibangun didekat tambang batubara dan didesain sesuai jenis batubaratambang batubara tersebut;

    b) Melalui Ker.jasama operasi (KSO) antara Pengguna Barang/Jasadengan Perusahaan tambang batubara Pemegang Perjanjian KaryaPengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) atau lzin UsahaPertambangan (lUP) Operasi Produksi untuk memasok batubara,dilakukan dengan pola bagi hasil minimal dalam jangka waktu 20 (duapuluh) tahun; atau

    c) Apabila terdapat kriteria Penunjukan Langsung yang belum diatur padahuruf a) dan b) di atas harus melalui Persetujuan Direksi terlebih dahulu.

    b. Pemilihan LangsungPemilihan langsung dilakukan dalam hal apabila dari daftar yang dikeluarkan olehDirektur Jenderal Mineral dan Batubara, terdapat lebih dari 1 (satu) tambang yangmemenuhi spesifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN.

    2. Pelaksanaan kontrak pasokan batubara diatur sebagai berikut :a. Kontrak jangka panjang dilakukan untuk menjamin kelangsungan operasi dan

    memberikan nilai tambah bagi Pembangkit dalam kurun waktu 5 (lima) sampaidengan 20 (dua puluh) tahun, dan dilakukan oleh beberapa pemasok dengansyarat:

    1) Kualitas batubaranya sesuai batasan desain batubara Pembangkit;2) Kuantitasnya mencukupi untuk waktu tertentu atau selama umur Pembangkit

    Listrik Tenaga Uap (PLTU); atau

    3) Jarak yang paling dekat antara lokasi tambang dan lokasi Pembangkit ListrikTenaga Uap (PLTU).

    b. Kontrak jangka pendek (spot) digunakan untuk menjaga stabilitas pasokan danmengendalikan harga batubara dalam kurun waktu kurang dari 1 (satu) tahun,dengan syarat :

    1) Kualitas batubaranya sesuai batasan desain batubara untuk pembangkit;2) Kuantitasnya mencukupi untuk waktu tertentu atau selama umur Pembangkit

    Listrik Tenaga Uap (PLTU); atau

    3)arak

  • 3) Jarak yang paling dekat antara lokasi tambang dan lokasi Pembangkit ListrikTenaga Uap (PLTU).

    Harga Pembelian Batubara adalah sebagai berikut :

    Harga pembelian batubara oleh PLN dan Anak Perusahaan PLN dalam rangkapengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap dari Pemegang Perjan.iian KaryaPengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) atau lzin Usaha Pertambangan(lUP) Operasi Produksi adalah sebesar Harga Patokan Batubara (HPB) pada saattercapainya kesepakatan antara PLN dan Anak Perusahaan PLN dengan PKP2Batau IUP Operasi Produksi Batubara;

    Harga kesepakatan pembelian batubara adalah sebagaimana dimaksud dalamhuruf a, wajib disesuaikan setiap 12 (dua belas) bulan sekali dengan hargapembelian batubara sesuai dengan harga patokan batubara yang berlaku padasaat penyesuaian;

    Harga patokan batubara sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b ditetapkanoleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara atas nama Menteri Energi danSumber Daya Mineral;

    Harga batubara Free On Board (FOB) adalah sebesar Harga Patokan Batubara(HPB) yang dihitung dari Harga Batubara Acuan (HBA) pada rata-rata 3 (tiga) bulanterakhir yaitu 20% HBA (harga batubara dua bulan sebelumnya) + 30% HBA(harga batubara satu bulan sebelumnya) + 50% HBA (harga batubara bulanterakhi0;

    Harga batubara Kuasa Pertambangan (KP) / IUP adalah Harga Patokan Batubara(HPB) dikurangi biaya penyesuaian sesuai dengan peraturan yang berlaku dandikurangi 8,075%.

    '10. Ketentuan Bab lV Pengadaan Khusus ditambah 'l (satu) angka baru setelah angka 4.6 yaitu angka 4.7.,sehingga berbunyi sebagai berikut :

    4.7. Pengadaan Parts Pembangkit dengan cara Reverse Engineering dan Re-Engineering

    4.7 .1. Pengadaan Parts Pembangkit dengan cara Reverse Engineeing dan Re-Engineering adalahpengadaan parfs pembangkit dengan membuat duplikasi komponen seperti aslinya ataulebih baik dengan cara melakukan pengukuran, pembuatan detail des,gn termasuk evaluasidata teknik, analisa unjuk kerja dan pengujian.

    4.7.2. Pola pengadaan parts pembangkit dengan cata reverse engineeing dan re-engineeingdilaksanakan melalui workshop dan atau pabrikan yang mampu, yang telah di assessmentdan disahkan oleh PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan (selanjutnyadisebut "PLN Puslitbang"), kemudian dituangkan dalam Daftar Workshop / Pabrikan.

    4.7.3. Prosedur dan kriteria assessme nt workshop / pabrikan disusun oleh PLN Puslitbang.

    4.7.4. Unit Bisnis / Unit Penunjang dan Anak-anak perusahaan PLN dapat mengadakan parfsreverse engineering dan re-engineering melalui penunjukan langsung atau pemilihanlangsung kepada workshop / pabtlkan mampu sebagaimana dimaksud pada angka 4.7 .2.

    4.7 .5. Pengelolaan workshop / pabrikan yang masuk dalam daftar mampu adalah sebagai berikut :a. Daftar workshop / pabtikan mampu yang mutakhir di upload pada webs,fe PLN

    Puslitbang.b. Drawing parts yang dibual workshop / pabrikan menjadi milik PLN untuk kepentingan

    kemudahan produksi pada workshop / pabrikan lain.c. Drawing pafts dikumpulkan dan disimpan oleh PLN Puslitbang.

    d. Setiap ...

    d

  • d. Setiap wanprestasi yang dilakukan workshop / pabikan akan dikenakan black llst sesuaidengan ketentuan yang berlaku dilingkungan PLN dan dilaporkan kepada PLNPuslitbang sebagai bahan evaluasi untuk assessment periode selanjutnya.

    4.7 .6. Workshop / pab(ikan mampu yang telah teftukti memasok parfs pembangkit dengan kualitasyang bagus dapat dilakukan repeat order sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut.

    11. Ketentuan 7.1.1. ditambah 1 (satu) angka baru setelah angka 7.1.1.7 yaitu angka 7.1.'1.8., yang berbunyisebagai berikut :

    7.1.1. Berdasarkan bentuknya :

    7 .1 .1 .8. Konkak Cost P/us Fee (Biaya Tambah lmbalan Jasa)Adalah kontrak pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalamjangka waktu tertentu dimana jenis-jenis pekerjaan dan volume belum diketahui secarapasti, sedangkan pembayarannya dilakukan berdasarkan pengeluaran biaya yangmeliputi pembelian bahan, sewa peralatan, upah pekerja, dan lain-lain, ditambahrmbalan jasa yang telah disepakati kedua belah pihak.

    Pasal ll

    Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa PLN berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha MilikNegara Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan JasaBadan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Badan UsahaMilik Negara Nomor : PER-15/MBU12O12.

    Keputusan ini merupakan bagian dan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Keputusan Direksi Nomor305.1(DlR/2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di PT PLN (Persero) sebagaimana telahdiubah beberapa kali, terakhir dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 499.KDtR/2012.

    Keputusan ini mulai berlaku terhitung se.iak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal ?6 l4a"eL 2013

    DIREKTUR UTAMA,