KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

30
KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

description

KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE. UU NO 4 TAHUN 1998 tentang Kepailitan. Disempurnakan menjadi UU NO. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UUK dan PKPU). Peter Mahmud. Pailit  failite (Perancis) dan Failiet (Belanda) - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Page 1: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Page 2: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

UU NO 4 TAHUN 1998tentang Kepailitan

• Disempurnakan menjadi UU NO. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UUK dan PKPU)

Page 3: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Peter Mahmud

• Pailit failite (Perancis) dan Failiet (Belanda)

• Berarti kemacetan pembayaran.

Page 4: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

UU No. 4 Tahun 1998

• Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan yang berwenang, baik atas permohonan sendiri ataupaun atas permintaan seorang atau lebih kreditornya.

Page 5: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

UU No. 37 Tahun 2004

• Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakuukan oleh kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas.

Page 6: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Lingkungan Peradilan di Indonesia (UUNo.4 Th 2004 ttg Kekuasaan Kehakiman)

1. Peradilan Umum2. Peradilan Militer3. Peradilan Agama dan 4. Peradilan Tata Usaha Negara

Page 7: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Penyelesaian Perkara Kepailitan

• Pengadilan Niaga , sebagai bagian dari Peradilan Umum. (UU NO 4 Th 1998) sebelumnya di Pengadilan Negeri.

Page 8: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Tanggungjawab debitor terhadap utangnya

• Bahwa segala kebendan si berutang, baik yang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang da maupun yag akan ada dikemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatannya perseorangan.

• Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi semua orang yang mengutangkan padanya.

Page 9: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Asas hukum Kepailitan

• Asas keseimbangan• Asas kelangsungan usaha• Asas Keadilan• Asas Integrasi

Page 10: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Syarat Pengajuan Pailit

1. Debitor memiliki dua atau lebih kreditor2. Tidak membayar sedikitnya satu utang jatuh

waktu dan dapat ditagih3. Atas permohonan sendiri maupun

permintaan seorang atau lebih kreditornya.

Page 11: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Pihak yang dapat mengajukan Pailit

1. Debitor Sendiri2. Seorang atau lebih kreditornya3. Kejaksaan untuk kepentingan umum4. Bank Indonesia5. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)6. Menteri Keuangan

Page 12: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Pihak yang dapat dinyatakan Pailit

1. Orang atau badan pribadi2. Debitor yang telah menikah3. Badan-badan hukum.4. Harta warisan

Page 13: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Lembaga yang menangani invetaris perusahaan yang pailit

• BHP (Badan Harta Peninggalan) salah satu instansi di bawah Departemen Hukum dan HAM RI.

• Kuratorpengacara yang telah berpraktik dan lulus pendidikan kurator.

Page 14: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Penyelesaian Kepailitan melalui klausul Arbitrase

Page 15: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Arbitrase

• Cara penyelesaian sengketa perdata di luar peradilan umum yang mendasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh pihak yang bersengketa.

Page 16: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Subekti

• Arbitrase adalah penyelesaian suatu perselisihan (perkara) oleh seorang atau beberapa orang wasit (arbitrer) yang bersama-sama ditunjuk oleh para pihak yang berperkara dengan tidak diselesaikan lewat pengadilan.

Page 17: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

William H. Gill

• An arbitration is the referense of dispute or difference between not less thantwo persons for determination after hearing both sides in judicial manner by another persons, other than court of competent jurisdiction.

Page 18: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Stanford M. Altschul

• Arbritration, an alternative dispute resolution system that is agreed to by all parties to a dispute. This system provides for private resolution of disputes in a speed fashion.

Page 19: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

UU No 30 Th 1999

Ttg Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar lembaga peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat para pihak secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.

Page 20: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Prinsip Arbitrase

1. Efisien2. Accessibility3. Proteksi Hak Para

Pihak4. Final and Binding

5. Fair and Just6. Sesuai dengan sense of justice dari masyarakat.7. Kredibilitas

Page 21: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

BANI

• Badan Arbitrase Nasional Indonesia

Page 22: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

BAMUI

• Badan Arbitrasi Muamalat Indonesia

Page 23: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

SYARAT PENYELESAIAN DENGAN ARBITRASI

• Sengketa perdata yang bersift hukum perdata dan hukum dagang bukan atas dasar hukum pidana.

• Para pihak telah sepakat secara tertulis bahwa jika terjad perkara atas perjanjian yang disepakakti, akan memilih jalan penyelesaian melalui arbitrase dan tidak berperkara di hdapan peradilan umum.

Page 24: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Non peradilan selain arbitrase

• Negosiasi• Mediasi• Konsiliasi• Pencari fakta• Peradilan mini (mini trial)• Ombudsman• Pengadilan kasus kecil (small claim court)• Peradilan adat.

Page 25: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Macam Arbitrase

1. Arbitrase ad hoc2. Arbitrase institusional.

Page 26: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Hukum Acara Arbitrase

1. Pemohon termohon (surat tercatat,faks, email, buku ekspedisi) ttg penyelesaian sengketa melalui arbitrase

2. Penunjukkan arbitrer oleh masing2 pihak atau Ketua PN.

3. Penunjukkan arbitrer ketiga oleh arbitrer yang ditunjuk oleh para pihak yang sekaligus sebagai Ketua Majelis arbitrasi

Page 27: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Hukum Acara Arbitrase

4. Penerimaan arbiter oleh arbiter yang ditunjuk.

5. Penyampaian surat tuntutan oleh pemohon kepada arbiter atau majelis arbiter dalam jangka waktu yang ditentukan.

6. Ketua Majlis Arbitrase menyampaikan jawaban termohon kepada pemohon sekaligus memerintahkan untk menghadap di muka sidang arbitrase.

Page 28: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Hukum Acara Arbitrase

7. Persidangan tertutup, dengan menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa lain yang dipilih oleh para pihak, dengan acara arbitrase, tempat dan jangka waktu arbitrase yang ditentukan oleh para pihak atau majelis arbitrase.

8. Upaya Perdamaian oleh majelis arbitrase.9. Jika gagal, dilanjutkan dengan pemeriksaan

terhadap pokok sengketa.

Page 29: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Hukum Acara Arbitrase

10. Penutupan pemeriksaan dan penetapan hasil sidang untuk mengucapkan putusan arbitrase.

11. Koreksi terhadap kekeliruan administratif dan/atau menambah atau mengurangi tuntutan putusan dalam tenggang waktu 14 hari.

12. Eksekusi/pelaksanaan putusan arbitrase.

Page 30: KEPAILITAN, SENGKETA BISNIS DAN ARBITRASE

Tugas individual

• Cari kasus tentang kepailitan, kemudian analisis proses penyelesaiannya.

• Tuliskan pendapat/pandangan anda tentang kasus yang anda bahas.