kentvilandka-pemicu1

84
Pemicu 1 Batuk di Rumah, Batuk di Pabrik Kent Vilandka 405140001 Kelompok 18

description

pemicu1

Transcript of kentvilandka-pemicu1

Page 1: kentvilandka-pemicu1

Pemicu 1Batuk di Rumah, Batuk di Pabrik

Kent Vilandka

405140001

Kelompok 18

Page 2: kentvilandka-pemicu1

Learning Objectives

Pencegahan penyakit a. menular b. 5 tingkat pencegahan (6)

Promosi & pendidikan kesehatan a. penerapan perubahan perilaku b, jenis” penyuluhan c. media & alat peraga penyuluhan

KIA a. ANC (tujuan, pengertian, standar) b. angka kematian ibu c. morbilitas & mortalitas bayi & balita di Indonesia d. factor” penyebab morbilitas & mortalitas bayi dan balita

Kedokteran keluarga a. Mandala of health b. cara membuat genogram c. prinsip kesehatan keluarga dalam menyelesaikan masalah medis & kesehatan

Kesehatan & keselamatan kerja a. macam” pajanan yang menyebabkan penyakit akibat kerja b. langkah” diagnosis c. pencegahan (pengendalian)

Gizi a. Masalah utama gizi ibu hamil & balita b. cara pemantauan status gizi ibu hamil & balita c. pencegahan tentang gizi buruk ibu hamil & balita

Page 3: kentvilandka-pemicu1

LO 1

Page 4: kentvilandka-pemicu1

Cara Transmisi

1 penjamu ke penjamu lain

Direct kontak langsung

Indirect : Airborne, food n water borne, arthropode borne, vehicle borne

Page 5: kentvilandka-pemicu1

Pencegahan penyakit menular

Hubungan H-A-E diputus

Mengusahakan penjamu diuntungkan, lingkungan menguntungkan penjamu, bibit penyakit dirugikan

Page 6: kentvilandka-pemicu1

TINGKAT PENCEGAHAN

Page 7: kentvilandka-pemicu1

Dalam kesehatan masyarakat ada 5 (lima) tingkat pencegahan penyakit dari Leavel and Clark, yaitu:

1.Peningkatan Kesehatan (Health Promotion) 2.Proteksi Umum Dan Khusus Terhadap

Pernyakit Tertentu (General And Specific Protection)

3.Penegakan Diagnosis Secara Dini dan Pengobatan Cepat (Early Diagnosis and Prompt Treatment)

4.Pembatasan Kecacatan (Dissability Limitation)

5.Pemulihan Kesehatan (Rehabilitation)

Page 8: kentvilandka-pemicu1

Fase Prepatogenesis Pencegahan primer : Peningkatan

kesehatan, proteksi umum dan khusus terhadap penyakit tertentu

Fase Patogenesis Pencegahan Sekunder : Penegakan

diagnosis secara dini dan pengobatan cepat

Pencegahan Tersier : Pembatasan kecacatan, pemulihan kesehatan

Page 9: kentvilandka-pemicu1

1. Peningkatan Kesehatan (Health Promotion)

Perbaikan dan peningkatan gizi Perbaikan dan pemeliharaan kesehatan

perseorangan Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan seperti

penyediaan air bersih, perbaikan dan penyediaan tempat pembuangan sampah, perumahan sehat

Pendidikan kesehatan kepada masyarakat Olah raga secara teratur sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu

Kesempatan memperoleh hiburan yang sehat untuk memungkinkan perkembangan kesehatan mental dan sosial

Nasehat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab

Page 10: kentvilandka-pemicu1

2. Proteksi Umum dan Khusus Terhadap Pernyakit Tertentu

Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah terhadap penyakit-penyakit tertentu

Isolasi terhadap penderita penyakit menular

Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan di tempat-tempat umum dan di tempat kerja

Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan racun maupun alergen

Pengendalian sumber-sumber pencemaran

Page 11: kentvilandka-pemicu1

3. Penegakan Diagnosis Secara Dini dan Pengobatan Cepat

Mencari kasus sedini mungkin (Case Finding)

Melakukan pemeriksaan kesehatan umum secara rutin

Pengawasan selektif terhadap penyakit terhadap penyakit tertentu seperti kusta, TBC

Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita (Case Holding)

Mencari orang-orang yang pernah berhubungan dengan penderita berpenyakit menular

Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus

Page 12: kentvilandka-pemicu1

4. Pembatasan Kecacatan

1. Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjutan agar terarah dan tidak menimbulkan komplikasi

2. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan

3. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif

Page 13: kentvilandka-pemicu1

5. Pemulihan Kesehatan

1. Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat

2. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan.

3. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri

4. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.

Page 14: kentvilandka-pemicu1

LO 2

Page 15: kentvilandka-pemicu1

Teori Perubahan Perilaku

S-O-R (stimulus-organisme-respon)

Perubahan perilaku terjadi dengan meningkatkan stimulus learning process

Teori FESTINGER (dissonance theory)

Keseimbangan antara alasan dan keputusan yang diambil

Teori fungsi

Perubahan terjadi karena kebutuhan

Teori Kurt Lewis

Perubahan ketika pendorong > penahan

Page 16: kentvilandka-pemicu1

Jenis-jenis penyuluhan

Penerangan Kesehatan

Penyuluhan Kesehatan

Komunikasi, informasi, Edukasi (KIE)

Page 17: kentvilandka-pemicu1

Alat Peraga

Visual

Audio

Audio-visual

Page 18: kentvilandka-pemicu1

LO3 ANC

Page 19: kentvilandka-pemicu1

Periksa kehamilan secara rutin

Periksakan diri ke petugas kesehatan

Ukur tinggi badan dan lingkar lengan atas (LILA) saat pertama kali periksa

Timbang berat badan tiap kali periksa

Ukur tekanan darah dan besar kandungan tiap x periksa

Minum1 pil tambah darah setiap hari selama 90 hari

Mintalah imunisasi tetanus toksoid kepada petugas

Page 20: kentvilandka-pemicu1

Persiapan melahirkan (bersalin)

Tanyakan kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan

Suami dan keluarga mendampingi ibu hamil saat diperiksa

Siapkan tabungan untuk biaya persalinan

Suami, keluarga, dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan

Rencanakan melahirkan ditolong bidan atau dokter di fasilitas pelayanan kesehatan

Rencanakan ikut KB

Siapkan orang yang bersedia menjadi pendonor darah jika sewaktu” diperlukan

Page 21: kentvilandka-pemicu1

Perawatan sehari”

Mandi 2x sehari dengan sabun

Gosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur

Setelah kandungan berumur 4 bulan, sering elus” perut dan ajak bicara bayi di dalam kandungan

Boleh melakukan hubungan suami istri -- > tanyakan petugas cara yang aman

Kurangi kerja berat

Istirahat berbaring minimal 1 jam di siang hari posisi tdr sebaiknya miring

Tidur pakai kelambu

Page 22: kentvilandka-pemicu1

Anjuran makan buat ibu hamil

Tanyakan pada petugas kesehatan tentang makanan yang bergizi

Makanlah dengan pola gizi seimbang, lebih bnyk dr sblm hamil

Tidak ada pantangan makanan selama hamil

Jika mual”, muntah, dan tidak nafsu makan, pilihklah makanan yang tidak berlemak dan menyegarkan

Jangan minum jamu, minuman keras, atau merokok karena membahayakan kandungan

Jika minum obat, tanyakan caranya pada petugas kesehatan

Page 23: kentvilandka-pemicu1

Tanda bahaya pada kehamilan

Perdarahan pada hamil muda / tua

Bengkak di kaki, tangan , atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang

Demam atau panas tinggi

Air ketuban keluar sebelum waktunya

Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak

Muntah terus, tidak mau makan

Batuk lama, lemah, jantung berdebar”

Gatal” pada kemaluan, keluar keputihan

Page 24: kentvilandka-pemicu1

Tanda bayi akan lahir

Perut mulas secara teratur

Mulasnya sering dan lama

Keluar lender bercampur darah dari jalan lahir

Air ketuban keluar dari jalan lahir

Page 25: kentvilandka-pemicu1

Proses melahirkan (persalinan)

Bayi biasanya lahir 12 jam sejak mulas teratur yang pertama. Ibu masih boleh makan, minum, buang air kecil, dan berjalan

Jika terasa sakit, Tarik napas panjang lewat hidung. Lalu keluarkan lewat mulut.

Jika terasa ingin buang air besar, segera beri tahu dokter/bidan

Bidan/dokter akan menyuruh ibu mengejannya ikuti perintahnya

Begitu bayi lahir, letakkan bayi di dada ibu. Biarkan ia berusaha mencari putting susu ibunyai (Inisiasi Menyusu Dini)

Tindakan ini bisa mencegah pendarahan dan merangsang keluarnya ASI

Page 26: kentvilandka-pemicu1

Masalah pada persalinan

Perdarahan lewat jalan lahir

Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir

Ibu tidak kuat mengejan

Ibu kejang

Air ketuban keruh dan berbau

Ibu gelisah

Ibu merasakan sakit yang hebat

Page 27: kentvilandka-pemicu1

AKI

Jumlah Kematian Ibu

AKI = -------------------------------------------------------- x KJumlah Kelahiran Hidup

Page 28: kentvilandka-pemicu1

Morbilitas & mortalitas bayi & balita di Indonesia

Jumlah Kematian bayi (<1 thn)

AKB =

--------------------------------- x KJumlah Kelahiran Hidup dlm 1 thn

Page 29: kentvilandka-pemicu1

Angka kematian anak balita

Jumlah Kematian balita

AKBalita =

--------------------------------- x K

Jumlah balita

Page 30: kentvilandka-pemicu1

Penyebab kematian bayi

Berat bayi baru lahir rendah

Asfiksia

Tetanus neonatorum

Masalah pemberian makanan

Gangguan hematologic

Infeksi

Page 31: kentvilandka-pemicu1

Penyebab kematian balita

Diare

Pneumonia

Leukemia

Malaria

TB

Tenggelam

Campak

DBD

Mengitis

Enterokolitis

dll

Page 32: kentvilandka-pemicu1

LO 4

Page 33: kentvilandka-pemicu1
Page 34: kentvilandka-pemicu1

MANDALA OF HEALTH:

Level I:

Personal behaviour:

Pola makan tidak seimbang

Tidak setuju KB & imunisasi

Kurang kebersihan

Tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan

Mengonsumsi obat dari tumbuhan

Human biology:

Proses penuaan

Rentan terhadap penyakit

Page 35: kentvilandka-pemicu1

MANDALA OF HEALTH

Physical environment:

Ventilasi & pencahayaan tidak berfungsi dengan baik

Listrik tidak tersedia

Tidak ada air bersih

Tidak ada kendaraan umum

Tidak ada puskesmas

Letak desa terpencil

Psycho-socio-economic environment:

Pendidikan rendah

Kondisi jalan rusak

Penghasilan kurang

Page 36: kentvilandka-pemicu1

MANDALA OF HEALTH

Level II:Sick care system: Bidan datang 3 bulan sekali Kurang penyuluhan Belum terdapat puskesmas & puskesmas pembantu Terbatasnya alat medis & obat-obatanWork: Bekerja sebagai petani jagung & pencari rumputLifestyle: Kurang pengetahuan hidup bersih & sehat Kebiasaan melahirkan di dukun bayi Mengonsumsi ramuan daun

Page 37: kentvilandka-pemicu1

MANDALA OF HEALTH

Level III:

Community

Tidak ada komunitas peduli kesehatan

Human made environment: -

Culture:

Masih menggunakan ramuan daun

Biosphere:

Curah hujan rendah

Kurang sumber air

Page 38: kentvilandka-pemicu1

Genogram

Page 39: kentvilandka-pemicu1

Dokter Keluarga

Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI 1982)

Page 40: kentvilandka-pemicu1

Pelayanan Kedokteran Keluarga

Pelayanan kedokteran keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja. (The American Academy of Family Physician, 1969).

Page 41: kentvilandka-pemicu1

Pelayanan Dokter Keluarga

Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK) sebagai penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat pelayanan sekunder, rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yang kesemuanya bekerja sama dibawah naungan peraturan dan perundangan. Pelayanan diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif, dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya

Page 42: kentvilandka-pemicu1

Tujuan Pelayanan dokter keluarga

Tujuan Umum

Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.

Tujuan Khusus

Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif.

Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien.

Page 43: kentvilandka-pemicu1

Tugas Dokter Keluarga Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyeluruh, dan

bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan

Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat

Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit

Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya

Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi

Menangani penyakit akut dan kronik

Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS

Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS

Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan

Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya

Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien

Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar

Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus.

Page 44: kentvilandka-pemicu1

Wewenang Dokter Keluarga

Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar

Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat

Melaksanakan tindak pencegahan penyakit

Memgobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer

Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal

Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di unit pelayanan primer

Melakukan perawatan sementara

Menerbitkan surat keterangan medis

Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap

Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.

Page 45: kentvilandka-pemicu1

Kewajiban Dokter Keluarga

Menjunjung tinggi profesionalisme

Menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dalam praktiknya

Menjadi manajer sumber daya kesehatan yang tersedia

Menyelenggarakan rekam medis baku

Bekerja dalam tim kesehatan bersama semua pengandil

Menyelengarakan program jaga mutu dan audit medis

Melakukan riset untuk pengembangan layanan primer

Melaksanakan pelayanan yang sadar etika dan biaya

Page 46: kentvilandka-pemicu1

Prinsip Pelayanan Dokter Keluarga

Pelayanan yang holistik dan komprehensif

Pelayanan yang kontinu

Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif

Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya

Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya

Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum

Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertangungjawabkan

Page 47: kentvilandka-pemicu1

Prinsip dokter keluarga adalah

Dokter sebagai kontak pertama (first contact)

Dokter keluarga adalah pemberi layanan kesehatan (provider) yang pertama kali ditemui pasien atau klien dalam masalah kesehatannya.

Layanan bersifat pribadi (personal care)

Dokter keluarga memberikan layanan yang bersifat pribadi dengan mempertimbangkan pasien sebagai bagian dari keluarga. 

Pelayanan paripurna (comprehensive)

Dokter keluarga memberikan pelayanan menyeluruh yang memadukan promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan rehabilitasi dengan aspek fisik, psikologis, dan sosial budaya

Pelayanan berkesinambungan (continuous care)

Pelayanan dokter keluarga berpusat pada orangnya (patient centered), bukan pada penyakitnya (disease centered).

Mengutamakan pencegahan (prevention first)

Karena berangkat dari paradigma sehat, maka upaya pencegahan dokter keluarga dilakukan sedini mungkin

Page 48: kentvilandka-pemicu1

Prinsip dokter keluarga adalah Koordinasi

Dalam upaya mengatasi masalah pasien, dokter keluarga perlu berkonsultasi dengan disiplin ilmu lainnya.

Kolaborasi

Bila pasien membutuhkan pelayanan yang berada di luar kompetensinya, dokter keluarga bekerja sama dan mendelegasikan pengelolaan pasiennya pada pihak lain yang berkompeten

Family oriented

Dalam mengatasi masalah, dokter keluarga mempertimbangkan konteks keluarga dampak kondisi pasien terhadap keluarga dan sebaliknya.

Community oriented

Dokter keluarga dalam mengatasi masalah pasien haruslah tetap memperhatikan dampak kondisi pasien terhadap komunitas dan sebaliknya.

Page 49: kentvilandka-pemicu1

Kompetensi Dokter Keluarga

Keterampilan komunikasi efektif

Keterampilan klinik dasar

Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku, dan epidemiologi dalam praktik kedokteran keluarga.

Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga,ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

Mampu memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi.

Mampu mawas diri dan belajar sepanjang hayat.

Sadar etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik.

Page 50: kentvilandka-pemicu1

LO 5

Page 51: kentvilandka-pemicu1

Penyakit akibat kerja

Definisi : semua kelainan / penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau pekerjaan.

Menurut ILO & WHO :

Aspek / unsur kesehatan yang bertalian dengan lingkungan kerja dan pekerjaan yang secara langsung / tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja.

Page 52: kentvilandka-pemicu1

Penyakit akibat hubungan kerja

Menurut WHO :

mungkin sebagian disebabkan oleh kondisi kerja yang kurang baik. Penyakit dapat diperberat, dipercepat atau kambuh oleh pemaparan di tempat kerja dan dapat mengurangi kapasitas kerja. Sifat perorangan, lingkungan dan faktor sosial budaya umumnya berperanan sebagai faktor resiko dan lebih umum dari pada penyakit akibat kerja.

Page 53: kentvilandka-pemicu1

Penyebab Kematian yang berhubungan dengan pekerjaan (ILO 1999)

34%

25%

21%

15% 5%

Kanker 34%

Kecelakaan 25%

Peny. Sal. PernafasanKhronis 21%Peny. Kardiovaskuler15%Lain-lain 5%

Page 54: kentvilandka-pemicu1

Dalam melaksanakan pekerjaannya,seorang tenaga kerja kemungkinan dapat mengalami berbagai gangguan atau penyakit, diantaranya adalah :

1. Occupational disease

2. Work related disease

3. General disease

Page 55: kentvilandka-pemicu1

Occupational disease

Penyakit yang disebabkan karena pekerjaannya / lingkungan kerja.

Misal : keracunan Pb, asbestosis, silikosis

Page 56: kentvilandka-pemicu1

Work related disease

Penyakit yang berhubungan / terkait dengan pekerjaan, namun bukan akibat karena pekerjaan.

Misal : asma, TBC, hipertensi

Page 57: kentvilandka-pemicu1

General disease

Penyakit yang mengenai pada masyarakat umum.

Misal : influenza, sakit kepala

Page 58: kentvilandka-pemicu1

Di Indonesia istilah / nama penyakit akibat kerja (occupational disease) ada 2 :

1. penyakit akibat kerja

2. penyakit yang timbul karena hubungan

kerja

Prinsip : kedua penyakit adalah sama

Page 59: kentvilandka-pemicu1

Pada dasarnya penyakit akibat kerja adalah sama dengan penyakit yang timbul karena hubungan kerja.

Perbedaannya pada :

Penyakit akibat kerja (Occupational Disease)

Penyakit akibat hubungan kerja (Work Releated Disease)

Terjadi hanya diantara populasi pekerja

Penyebab spesifikAdanya paparan ditempat kerja merupakan hal yang pentingTercatat dan mendapat ganti

Diatur oleh keputusan menteri No.01/MEN/1981Meliputi 30 jenis penyakit

Terjadi juga pada populasi pendudukPenyebab multifaktorPaparan ditempat kerja mungkin merupakan salah satu faktorMungkin tercatat dan mungkin tidak mendapatkan ganti rugiDiatur dalam kep.pres. No.22/KEPRES/1993Meliputi 31 jenis penyakit

Page 60: kentvilandka-pemicu1

Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja

Golongan Fisik

Golongan Kimia

Golongan Biologi

Golongan Fisiologi (Ergonomi)

Golongan Mental Psikologi

Page 61: kentvilandka-pemicu1

Faktor Fisik

kebisingan, suhu dan kelembaban, kecepatan aliran udara / angin, getaran / vibrasi mekanis, radiasi, gelombang elektromagnetik dan tekanan udara / atmosfir

Faktor Kimia

gas, uap, debu, kabut, Fume asap, larutan dan zat padat

Page 62: kentvilandka-pemicu1

Debu

mineral : asbestosis, silicosis,siderosis

organik : allergic

Gas

gas CO, HCN, H2S menyebabkan asphyxia

gas NH3, Cl2, SO2 menyebabkan irritant

Uap

menyebabkan : asthma, dermatitis

Fume

partikel zat padat : metal fume fever benign pneumoconiosis

Larutan

yang bersifat asam / basa kuat dapat menyebabkan alergi dermatitis

contoh asam kromat, formalin, garam nikel.

Page 63: kentvilandka-pemicu1

Faktor Biologis

bakteri, virus, cacing, serangga, tumbuhan

Faktor fisiologis

sikap dan cara kerja, jam kerja dan istirahat

Faktor mental psikologis

suasana kerja, hubungan antara karyawan dan pengusaha

Page 64: kentvilandka-pemicu1

Penyebab (Faktor Biologis)

Nama Penyakit Jenis Pekerjaan

Bacillus anthracis Antrax Penyamak kulit dan wool

Anclyostoma duodenale

Ankillostomiasis Pekerja tambang dan Perkebunan

Brucella abortus, Mellitensis dan suis

Brusellosiis Pemotong dan dokter hewan

Ricketsia brunetti Q fever Peternak sapi, domba, pemotong hewan

Kuman Psittakosis Peternak burung

Page 65: kentvilandka-pemicu1

Diagnosis Penyakit Akibat Kerja

Diagnosis Klinis sakitnya apa?

Dasar Pajanan di tempat itu ada pajanan apa?

Evidence based pajanan dengan penyakit yang ada (diagnosis klinis)

Pajanan cukup menimbulkan diagnosis klinis?

Faktor individu yang berpengaruh terhadap timbulnya diagnosis klinis kebiasaan yang bisa pengaruhi?

Terpajan bahaya potensial yang sama di luar tempat kerja?

Diagnosis klinis ini PAK / bkn?

Page 66: kentvilandka-pemicu1

Pengendalian Bahaya Kerja

Identifikasi bahaya kerja

Mendeteksi adanya ancaman bahaya di tempat kerja melihat alur kerja

Evaluasi bahaya kerja

Pengukuran potensi pajanan bahaya kerja

Pemantauan lingkungan kerja NAB

Pemantauan biologis

Analisis derajat resiko bahaya kerja

Kategori pajanan

Penilaian hasil evaluasi bahaya kerja

Risiko ringan, sedang, berat

Page 67: kentvilandka-pemicu1

LO 7

Page 68: kentvilandka-pemicu1

Gizi

Makanan beranekaragam

Yodium

Vitamin A

Zat besi

Page 69: kentvilandka-pemicu1

Makanan Beranekaragam

Makan berbagai jenis bahan makanan terdiri dari makanan suber zat tenaga (karbo n lemak), pembangun (protein), dan zat pengatur (vit n mineral) yang memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan

Page 70: kentvilandka-pemicu1

Mengapa perlu makan beranekaragam?

Tidak ada makanan yang mengandung zat gizi lengkap selain ASI

Makin beragam yang dikonsumsi, makin lengkap n tinggi kualitas gizi yang diperoleh

Page 71: kentvilandka-pemicu1

Makanan sumber zat tenaga

Makanan yang mengandung tinggi karbo n lemak yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari

Sumber zat tenaga diperoleh dari makanan pokok (nasi, jagung, ubi, sagu, tepung”an) dan sumber lemak (minyak, santan, lemak hewani)

Page 72: kentvilandka-pemicu1

Makanan sumber zat pembangun

Makanan yang mengandung protein yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan mengganti sel” tubuh yang sudah rusak

Terdapat pada lauk pauk nabati (tempe, tahu, dll ) dan hewani (daging, ikan, dll)

Page 73: kentvilandka-pemicu1

Makanan sumber zat pengatur

Makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh untuk pemeliharaan badan dan membantu pencernaan

Bnyk tdp pada sayuran dan buah”an

Page 74: kentvilandka-pemicu1

Kegunaan Yodium

Produksi hormon tiroid hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf, pertumbuhan tulang dan perkembangan otak

Untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga keseimbangan metabolism tubuh

Kalau kekurangan?

Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan

Tekanan darah rendah dan aktivitas jadi lambat

Gangguan kecerdasan

Ciri” kekurangan:

Pembesaran kelenjar gondok

Terhambatnya pertumbuhan

Gangguan perkembangan mental

Gangguan perkembangan saraf otak

Page 75: kentvilandka-pemicu1

Sumber Yodium

Ikan, kerang”an dan rumput laut

Garam yodium garam yang telah diperkaya dengan yodium (KIO3)

Page 76: kentvilandka-pemicu1

Vitamin A

Meningkatkan kesehatan mata n mencegah rabun senjata

Meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit

Sumber :

ASI

Makanan yang berasal dari bahan hewani (susu, danging, hati, telur) n nabati (sayuran hijau dan buah”an berwarna)

Page 77: kentvilandka-pemicu1

Ciri kekurangan vit A

Rabun senja

Bercak putih pada mata, mata mengalami kerusakan, buta

Page 78: kentvilandka-pemicu1

Siapa yang harus konsumsi vit A?

Bayi umur 6-11 thn

Anak 1-5 thn

Ibu nifas

Page 79: kentvilandka-pemicu1

Manfaat suplemen vit A

Bayi/anak lebih kebal dan jarang kena penyakit

Meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI

Kesehatan ibu cpat pulih setelah melahirkan

Page 80: kentvilandka-pemicu1

Jumlah kapsul Vitamin A yang diberikan

Bayi 6-11 bln : 1 kapsul vit A warna biru

Balita 1-5 thn : 2 kapsul vitamin A warna merah setiap tahun (Feb n Agus)

Ibu Nifas : 2 kapsul vitamin A warna merah, 1 kapsul dikonsumsi setelah melahirkan dan satu kapsul lagi dikonsumsi paling lambat 28 hari setelah melahirkan

Page 81: kentvilandka-pemicu1

Zat Besi

Pembentukan sel darah merah

Kurang?

Lelah

Lesu

Lemah

Letih

Lalai

Pucat

pusing

Page 82: kentvilandka-pemicu1

Sumber

Bahan hewani (daging, hati, ikan, telur, susu)

Bahan nabati (sayuran hijau)

Tablet tambah darah

Page 83: kentvilandka-pemicu1

Siapa yang membutuhkan

Ibu hamil

Ibu nifas

Ibu menyusui

Remaja putri

Umumnya wanita karena kodrati wanita (haid, hamil, melahirkan, menyusui) menyebabkan kebutuhan zat besi relative lebih tinggi

Pil tambah darah penting untuk ibu hamil untuk menghilangkan rasa lemas, lelah, pusing”, mata berkunang” dan muka pucat

Page 84: kentvilandka-pemicu1

DAFPUS

“Leavell and Clark’s Three Levels of Prevention – RNpedia.com.” Leavell and Clark’s Three Levels of Prevention – RNpedia.com. N.p., n.d. Web. 29 Jan. 2013.

Promosi Kesehatan Heri D.J.Maulana, S.Sos, M.Kes

Buku Kesehatan Ibu dan Anak Depkes RI

Hancock and Perkins Health Education 1985

Buku pegangan kader pendamping keluarga menuju keluarga sadar gizi (KADARZI)