Kenangan Tempo Doeloe Stasiun Tawang Semarang  

13
Kenangan Tempo DoeloeHotel Du Pavillon ( Kenangan Tempo DoeloeHotel Du Pavillon ( Hotel Dibyapuri ) dari seberang Hotel Dibyapuri ) dari seberang Jl.Pemuda tahun 1972, di mukanya masih Jl.Pemuda tahun 1972, di mukanya masih nampak berjajar pohon asam jawa nampak berjajar pohon asam jawa

description

Kenangan Tempo DoeloeHotel Du Pavillon ( Hotel Dibyapuri ) dari seberang Jl.Pemuda tahun 1972, di mukanya masih nampak berjajar pohon asam jawa. Kenangan Tempo Doeloe Stasiun Tawang Semarang  . TOKO OEN JL PEMUDA. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Kenangan Tempo Doeloe Stasiun Tawang Semarang  

Page 1: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

Kenangan Tempo DoeloeHotel Du Pavillon ( Kenangan Tempo DoeloeHotel Du Pavillon ( Hotel Dibyapuri ) dari seberang Jl.Pemuda Hotel Dibyapuri ) dari seberang Jl.Pemuda

tahun 1972, di mukanya masih nampak tahun 1972, di mukanya masih nampak berjajar pohon asam jawaberjajar pohon asam jawa

Page 2: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

Kenangan Tempo DoeloeKenangan Tempo Doeloe Stasiun Stasiun Tawang Semarang  Tawang Semarang  

Page 3: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

TOKO OEN JL PEMUDATOKO OEN JL PEMUDA

Page 4: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

Kantor Papak ( Kantor Residen Semarang ) diambil dari Kantor Papak ( Kantor Residen Semarang ) diambil dari seberang kali Semarang tampak depan Jembatan seberang kali Semarang tampak depan Jembatan

Berok, sekarang menjadi Gedung Keuangan Negara.Berok, sekarang menjadi Gedung Keuangan Negara.

Page 5: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

Station Tawang 1940an Station Tawang 1940an Tentu saja stasiun ini termasuk "tetenger" Kota Semarang. Bangunan Tentu saja stasiun ini termasuk "tetenger" Kota Semarang. Bangunan ini selesai dibangun pada bulan Mei 1914. Arsitek gedung ini adalah ini selesai dibangun pada bulan Mei 1914. Arsitek gedung ini adalah Kapten J.P. de Bordes (1817-1899). Arsitekturnya unik, dengan ciri Kapten J.P. de Bordes (1817-1899). Arsitekturnya unik, dengan ciri arsitektur gaya "Indisch" (Hindia Belanda) yang bahan untuk elemen arsitektur gaya "Indisch" (Hindia Belanda) yang bahan untuk elemen dinding yang bermotif dan berwarna menjadikan bangunan ini sangat dinding yang bermotif dan berwarna menjadikan bangunan ini sangat

estetis.estetis.

Page 6: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

Kampong Arab 1900an Sekarang Jln Harun Tohir. Kampong Arab 1900an Sekarang Jln Harun Tohir. Menaranya dibangun pada tahun 1825 dulu Menaranya dibangun pada tahun 1825 dulu

merupakan menara api. Kemudian pada tahun merupakan menara api. Kemudian pada tahun 1884 menara api yang baru didirikan lalu menara 1884 menara api yang baru didirikan lalu menara

ini menjadi menara mesjid.ini menjadi menara mesjid.

Page 7: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

Pecinan - China Town 1910an Pecinan - China Town 1910an Pekojan adalah salah satu jalan yang berada di kawasan Pecinan atau Pekojan adalah salah satu jalan yang berada di kawasan Pecinan atau China Town. Pecinan meliputi perkampungan atau wilayah amat padat, China Town. Pecinan meliputi perkampungan atau wilayah amat padat,

serta menjadi pusat segala jenis komoditi seperti kertas, tekstil, alat serta menjadi pusat segala jenis komoditi seperti kertas, tekstil, alat rumah tangga dan bahan bangunan. Salah satu ciri daerah Pecinan rumah tangga dan bahan bangunan. Salah satu ciri daerah Pecinan

adalah banyaknya kelenteng dengan ornamen khusus juga.adalah banyaknya kelenteng dengan ornamen khusus juga.

Page 8: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

< prev    #10 of 31    next > Zoom In

Geredja Blendoek 1910an

Gereja Blenduk adalah gereja kristen protestan yang tertua di Jawa Tengah. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat yang berarti kubah. Nama resmi dalam bahasa belanda adalah “Protestantsche Kerk”. Gedungnya dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Kubahnya besar dan di dalamnya terdapat sebuah orgel barok. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh arsitek W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung ini.

Gereja ini masih dipergunakan setiap hari minggu. Sekarang gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel. Letaknya di Jl. Letjen Suprapto 32. Di sekitar gereja ini juga terdapat banyak bangunan lain dari masa kolonial Belanda. Dengan dimikian daerah itu dikenal dengan sebutan “Belanda kecil”.

Page 9: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

Menara pengawasan "Uitkijk" 1910an Menara pengawasan "Uitkijk" 1910an Menara pengawasan "Uitkijk" di daerah Sleko Menara pengawasan "Uitkijk" di daerah Sleko

dibangun pada tahun 1825dibangun pada tahun 1825

Page 10: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

Menara Api 1910an Menara Api 1910an Menara api di Semarang didirikan Menara api di Semarang didirikan

pada tahun 1884.pada tahun 1884.

Page 11: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

Djembatan Angkat Djembatan Angkat Kali Baroe 1940an Kali Baroe 1940an

Ini dua jembatan Ini dua jembatan kereta api khusus kereta api khusus kereta barang dan kereta barang dan tangki minyak dari tangki minyak dari pelabuhan ke pelabuhan ke Pengapon. Pengapon. Jembatan ini sudah Jembatan ini sudah diganti jembatan diganti jembatan betonbeton

Page 12: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang  

Mesdjit Besar Aloon-aloon 1890an Mesdjit Besar Aloon-aloon 1890an Semarang merupakan satu-satunya kota di Jawa yang tidak memiliki Alun-alun. Daerah Semarang merupakan satu-satunya kota di Jawa yang tidak memiliki Alun-alun. Daerah yang sekarang ditempati kompleks Pasar Johar sebelum tahun 1960an merupakan Alun-yang sekarang ditempati kompleks Pasar Johar sebelum tahun 1960an merupakan Alun-alun yang merupakan lapangan untuk pawai militer juga. Di foto ini kita melihat pawai alun yang merupakan lapangan untuk pawai militer juga. Di foto ini kita melihat pawai

kavalari dan infanteri KNIL. Tuan-tuan besar sedang melihat pawai nya dari tribun kavalari dan infanteri KNIL. Tuan-tuan besar sedang melihat pawai nya dari tribun kehormatan yang di podium. Antara mereka pasti terdapat G.I.Blume, Asisten Residen kehormatan yang di podium. Antara mereka pasti terdapat G.I.Blume, Asisten Residen Semarang pada waktu itu dan Bupati Semarang Raden Toemenggoeng Tjokrodipoero. Semarang pada waktu itu dan Bupati Semarang Raden Toemenggoeng Tjokrodipoero.

Tuan-tuan yang kurang besar berdiri di latar depan. Mereka pakai topi tinggi dan Tuan-tuan yang kurang besar berdiri di latar depan. Mereka pakai topi tinggi dan tongkat. Rakyat Semarang sedang melihat pawai dari belakang pakar di latar kanan. tongkat. Rakyat Semarang sedang melihat pawai dari belakang pakar di latar kanan.

Alun-alun ada beberapa tiang lampu. Jaman itu belum ada listrik. Lampu nya memakai Alun-alun ada beberapa tiang lampu. Jaman itu belum ada listrik. Lampu nya memakai gas. Sepur kereta trem melewati Alun-alun juga. Di depan ada tempat perhentian trem gas. Sepur kereta trem melewati Alun-alun juga. Di depan ada tempat perhentian trem

yaitu “Halte Aloon-aloon”. yaitu “Halte Aloon-aloon”.

Page 13: Kenangan Tempo Doeloe  Stasiun Tawang Semarang