KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL Hak cipta...
Transcript of KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL Hak cipta...
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
SITUS WEB: www.alkitabsuci.org
ALAMAT E.MAIL: [email protected]
Hak cipta dilindungi, termasuk terjemahan. Dilarang memperbanyak,
mencetak ataupun menerbitkan sebagian maupun seluruh isi buku tanpa izin
tertulis dari penerbit.
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
“BAGI TUHANLAH KEMULIAAN
IA TELAH MELAKUKAN PERKARA BESAR”
OLEH FANNY CROSBY
“HIDUP YANG HANYA SEKALI AKAN SEGERA BERLALU
HANYA APA YANG DILAKUKAN BAGI KRISTUS
AKAN BERTAHAN”
OLEH C.T. STUD
1
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
Surat untuk orang-orang percaya
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus,
Sebagai anak-anak Allah, sangat penting untuk mempergunakan waktu
teduh setiap hari di hadapan Tuhan agar dapat menerima makanan rohani harian
kita dan mencernakannya serta hidup kudus dengan gaya hidup sebagai pendoa.
Ketika kita membaca firman Allah, maka kita akan di kuduskan melalui
kebenaran seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus Kristus dalam Yohanes
17:17: “Kuduskan mereka dengan kebenaranMu: FirmanMu adalah
kebenaran”
Tanpa keraguan, melalui kebenaran firman Allah, pikiran kita
dibebaskan dari dusta-dusta setan dan diubahkan menjadi serupa dengan
Kristus dan pola pikirNya dalam kebenaran mutlak. Setelah itu kita
mengijinkan Roh Kudus untuk menghasilkan sembilan buah Roh Kudus
dalam hidup kita dengan terus melekat dalam Dia. Ketika kita terus bertumbuh
dan berbuah lebat, kita telah menanamkan karakter Kristus dalam diri kita,
“Tanda Kristus” sebagai murid-muridNya dan domba-dombaNya. Demikian
juga, dengan berbuah lebat, kita membawa tanda Kristus dalam hidup kita
sehingga Tuhan kita dipermuliakan melalui kita.
Untuk alasan inilah, Tuhan telah menjamah hati saya untuk menulis
pesan-pesan “Manna harian dan berkat-berkatNya” untuk mendorong
semangat anda dalam hidup dengan Tuhan sehari-hari. Di dalam pesan-pesan
ini, terdapat kebenaran-kebenaran yang terdalam dari hukum-hukum Illahi
di Kerajaan Sorga. Saya juga telah menuliskan kesaksian-kesaksian berharga
yang meliputi cerita tentang seorang wanita tuna wisma yang diselamatkan
melalui “Pertemuan Illahi” yang diatur oleh Tuhan untuk menyelamatkan dia
dari jebakan setan lewat kehilangan harapan dan keputusasaan.
Semoga kisah-kisah dan pesan-pesan berharga ini menjadi sebuah berkat
bagi anda ketika anda bertumbuh dalam pemahaman anda tentang kebenaran
dari firman Allah. Kiranya kita ingat untuk senantiasa memandang wajah
Bapa sorgawi kita, yang selalu mengasihi, penuh rahmat dan setia pada
anak-anakNya yang terkasih.
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California, USA
2
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 1
“Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan
kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.”
(2 Tawarikh 16:9)
Apa anda sadar bahwa Tuhan Allah yang kita sembah tidak tertidur? Apa
anda tahu bahwa Dia adalah Kudus, sempurna dan Dialah Bapa surgawi kita
yang mengawasi anak-anakNya 24 jam sehari, 365 hari dalam setahun dan
selamanya? Lebih lagi, Tuhan Allah yang adalah Raja dari segala raja dan
Tuhan segala tuhan adalah Maha Kuasa, artinya Dia penuh kuasa dan
sanggup melakukan apapun juga karena tidak ada yang mustahil bagi Dia.
Allah bukan hanya Maha Kuasa, tapi Dia juga Maha Mengetahui dan
juga Maha Hadir, artinya Dia selalu bersama kita yang merupakan ciptaanNya
setiap saat, karena Dia adalah Roh. Diatas segalanya, Dia adalah Bapa surgawi,
Ayah kita yang selalu mengasihi dan siap untuk memberkati kita dan menolong
kita pada saat kita mengakui Dia melalui Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus
Kristus, dan saat kita di basuh dan dikuduskan oleh darah Yesus.
Tidak diragukan, dosa kita lah yang memisahkan kita dari Bapa surgawi
kita yang mutlak Kudus dan penuh kasih, karena “Allah itu Kasih” seperti
yang ditulis oleh rasul Yohanes. Untuk alasan inilah Allah mengungkapkan
kasihNya yang sempurna dengan mengutus AnakNya, Yesus, untuk mati di
salib untuk menebus kita dan untuk memulihkan hubungan kasih kita
dengan Allah kembali.
Jelas sekali bahwa melalui kematian AnakNya di Golgota maka kita
dijadikan benar dan di benarkan dari segala hutang dosa kita pada saat kita
mengakui dan bertobat dari dosa-dosa kita di hadapanNya. Sejak saat itulah,
yakni ketika kita di kuduskan oleh kematian Kristus yang memulihkan dan
oleh darahNya yang dicurahkan di Golgota, Yesus Kristus Tuhan kita
kembali untuk tinggal dalam hati kita dalam bentuk Roh Kudus. Ketika kita
lahir dari Roh, kita menjadi anak-anakNya. Sebagai akibatnya, sebagai anak-
anak Allah, kita sekarang memiliki hak untuk datang ke hadapan tahta Kasih
Karunia dan kuasa untuk mengajukan permintaan bantuan dihadapan Bapa
surgawi kita ketika kita membutuhkannya.
3
Yang terakhir namun sama pentingnya, marilah kita terus menjaga hati
kita menjadi tanpa cacat dan cela dari dunia ini. Biarlah kita selalu dipenuhi
oleh kasihNya dan firmanNya. Di atas segalanya, marilah kita mengingat untuk
mengklaim berkat dari janjiNya hari ini yaitu Allah akan menampakkan
diriNya dengan penuh kekuatan di pihak mereka yang mempunyai hati
yang sempurna kepadaNya! Karena, Bila Allah dipihak kita, siapakah yang
akan melawan kita? (Roma 8:31)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
4
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 2
“Tanpa beriman, tidak seorang pun dapat menyenangkan hati Allah.
Sebab orang yang datang kepada Allah harus percaya bahwa Allah ada,
dan bahwa Allah memberi balasan kepada orang yang mencari-Nya.”
(Ibrani 11:6)
Apa anda tahu bahwa jalan dari salib harus dilalui dengan kuasa iman?
Apa anda menyadari bahwa tanpa iman maka mustahil untuk menyenangkan
Allah? Iman artinya bergantung sepenuhnya, seperti seorang anak kecil, pada
perkataan Bapa surgawi kita. Iman adalah bergantung dan mengingat setiap
perkataan yang di ucapkan oleh Tuhan Yesus dan bertindak berdasarkan
mereka. Seperti apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus:
“Orang yang menerima perintah-perintah-Ku dan melakukannya, dialah
yang mengasihi Aku. Bapa-Ku akan mengasihi orang yang mengasihi Aku.
Aku pun akan mengasihi orang itu dan menyatakan diri-Ku kepadanya.”
(Yohanes 14:21)
Sebagai hasilnya, ketika kita percaya pada Dia, kita akan secara otomatis
menjalani perintah-perintahNya dalam hidup kita dengan dasar untuk mengasihi
Dia dengan segenap hati, jiwa dan pikiran. Tidak perlu dipertanyakan bahwa
ketika kita percaya dan fokus pada firman dari Allah yang Maha Bijak, maka
kita telah mengijinkan Roh Kudus untuk mengendalikan pikiran, tubuh dan jiwa
agar dipenuhi dengan Roh hikmat, keberanian dan pikiran positif serta
iman. Pada saat yang sama, Roh Kudus akan menghasilkan di dalam hati kita
buah-buah dari Roh Kudus yaitu kasih, sukacita dan damai sejahtera yang
mutlak beserta dengan keteguhan, kesabaran dan kecukupan.
Ketika kita berusaha agar dengan tekun melakukan kebenaran firman
Allah dalam hidup kita, maka secara tidak sadar kita sudah menerima imbalan
yakni peristirahatan yang mutlak dalam Dia di roh, jiwa dan pikiran. Beban
dosa-dosa, yakni kekhawatiran, kegelisahan, ketakutan, kemarahan,
kebingungan, stress, depresi, kesombongan dan banyak lagi lainnya, yang
dengan mudah berada dalam diri kita, telah digantikan dengan kasih yang
mutlak, sukacita, damai sejahtera, dan iman. Iman bahwa Allah sanggup,
meskipun saya tidak sanggup dan iman dalam istirahat sabat ketika saya
berhenti mengandalkan jerih payah dan kekuatan diri sendiri.
5
Karena bukankah perjalanan menuju Rumah Surgawi kita tidak bisa
ditapaki dan dijejaki serta mengandalkan kepandaian kedagingan kita atau di
kerjakan dengan usaha diri sendiri. Bukankah cukup untuk menemukan bahwa
Bapa surgawi kita disenangkan dengan iman mutlak pada Dia dan percaya
bahwa Allah adalah Pemberi Upah untuk setiap orang yang mencariNya
dengan tekun!
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
6
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 3
“Tuhan akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan
di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang
diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu.”
(Ulangan 28:8)
Sebagai anak-anak Allah, kita dihujani dengan berkat-berkat yang
terbesar pada saat kita hidup dalam ketaatan mutlak pada suara dan perintah
dari Juru Selamat kita yang telah bangkit dari kematian. Untuk alasan inilah,
Tuhan kita telah menegaskan dengan jelas banyak berkat-berkatNya seperti
yang tertulis di Ulangan 28 yang berbunyi:
“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan
melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, maka Tuhan, Allahmu, akan mengangkat engkau
di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu
dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan,
Allahmu.”
(Ulangan 28:1-2)
Tanpa sedikitpun keraguan, Bapa surgawi kita tidak sabar untuk
mencurahkan semua berkat terbaikNya pada kita selama kita memperhatikan
suaraNya dan tinggal dalam peraturanNya. Secara pribadi, sampai sekarang
saya mengasihi dan merindukan berkat-berkat Allah dan janji-janjiNya diatas
segalanya, sama seperti Yakub yang berjuang dan bahkan membeli hak
kesulungan dari Esau, kakak kembarnya. Ketika saya menempuh jalan berkat-
berkat ini, saya mengalami bahwa setiap perkataan dari janji-janjiNya yang
tertulis di Alkitab itu adalah benar. Di tengah-tengah segala ujian-ujian hidup
dan tebal tipisnya kesengsaraan, saya telah menemukan rahasia dari kesuksesan
hidup tercantum dalam firman Tuhan, yang merupakan harta karun
tersembunyi yang belum ditemukan banyak orang.
Secara tidak sadar, ketika saya menghadapi segala terjangan dari ombak
kehidupan yang di kirim oleh musuh-musuh dengan berlutut dan berdoa; Saya
telah melakukan apa yang dikatakan Tuhan kita yakni:
“Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan
menemukan, dan ketuklah maka pintu akan dibukakan kepadamu.”
7
Ketika saya berfokus pada wajah dan suara dari Tuan saya dengan
perisai iman dan keberanian seperti yang dimiliki Daud ketika melawan
Goliat, saya telah tiba pada perwujudan bahwa Allah sedang mengendalikan
takdir saya. Sebagai dampaknya, dalam hati saya telah terpahat rumusan
rahasia dari kesuksesan yang bunyinya: “Peperangan adalah milik Tuhan”
dan “Tidak ada yang mustahil bagi Allah”
Dalam waktu singkat, setiap ujian menjadi berkatNya, setiap
peperangan di putar-balikkan menjadi kemuliaanNya karena setiap doa
menghasilkan buah-buah matang dari kesaksian-kesaksian yang memunculkan
karakter-karakter Allah dan segala kekayaan dari hidup yang
berkelimpahan akan Kristus dalam hidup saya. Sangat jelas bahwa Tuhan
Allah kita telah membuktikan janji-janji berkatNya dalam 35 tahun bisnis saya
karena saya tidak pernah mengalami kerugian melainkan beroleh banyak
keuntungan selama bertahun-tahun. Berkat-berkat yang serupa dengan yang
diberikan pada Abraham dan raja Daud telah dihujankan atas hidup saya ketika
saya bergantung erat pada prinsipNya yakni “carilah dahulu kerajaan Allah
beserta kebenaranNya”.
Bukankah Allah telah memerintahkan untuk memberkati anak-anakNya
yang tersayang dan taat dalam lumbung-lumbung mereka dan dalam setiap
hal yang dikerjakan oleh mereka?
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
8
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 4
“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan
doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan
diberikan kepadamu.”
(Mark 11:24)
Apakah pernah timbul dalam benak anda bahwa sebagai anak-anak Allah
kita diberi iman yang merupakan tongkat mukjizat yang paling dahsyat?
Tongkat ajaib yang Illahi ini mempunyai kuasa untuk menggerakkan Surga
dan menyentuh Bapa Surgawi kita untuk menggerakkan “gunung-gunung”
kemustahilan dalam hidup kita, sama seperti dibukaNya Laut Merah untuk
anak-anak Allah dapat berjalan diantara dua dinding air. Mungkin anda
bertanya: “Bagaimana saya dapat menerima tongkat tersebut?”
Faktanya adalah Tuhan Allah yang kita sembah tidak berubah, Dia tetap
sama dulu, sekarang dan selamanya! Apa yang Allah telah kerjakan melalui
tongkat milik Musa masih dapat diterapkan untuk anak-anakNya hari ini.
Sebagai dampak, dari berlakunya hukum Kasih Karunia saat ini, tongkat Musa
di Perjanjian Lama sekarang terwujud dalam perkataan dari Juru Selamat kita
yang telah bangkit, yang berbunyi:
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
(Matius 7:7)
Jelas sekali bahwa tongkat Musa dapat diwujudkan dan digenapi melalui
doa-doa dengan iman dari seorang anak kecil yang bergantung sepenuhnya pada
Bapanya. Tanpa pertanyaan, kuasa doa-doa dari Elia, yang disebut sebagai
orang benar, yang telah menurunkan api yang menghanguskan korban bakaran
bagi Allah hanya dapat terjadi dengan iman yang pasti dan teguh dari
perempuan Syria. Perempuan Syria tersebut sangat rendah hati dan berkemauan
keras yang dengan rela menerima posisi sebagai seekor anjing kecil yang
menantikan remahan roti yang jatuh dari meja Tuannya!
Tanpa ada keraguan lagi, kesuksesan dari doa-doa yang efektif seperti
tongkat Musa terkait dengan sembilan buah dari Roh Kudus yang di
wujudkan dalam kuasa yang timbul ketika kita tinggal dalam Pokok
9
Anggur. Setelah kita mengalami keteguhan yang timbul dari iman yang mutlak,
kedamaian Illahi dan sukacita, maka secara otomatis kita sedang tinggal dalam
KasihNya serta mengijinkan Roh Kudus untuk memenuhi kita dengan
firmanNya dan mengambil kendali dari pikiran dan setiap langkah kita. Ketika
kita senantiasa bergantung erat pada perkataan Juru Selamat kita dan janji-
janjiNya yang mutlak benar, kita hanya dapat mengayunkan tongkat Musa
yang berkata:
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam
kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya.”
(Yohanes 15:7)
Secara pribadi, saya telah mencatat banyak kesaksian berharga dari
doa-doa yang terjawab sedangkan saudara George Mueller dari Inggris telah
mencatatkan lima puluh ribu doa yang terjawab berdasarkan firman Tuhan
sendiri. Lagipula saya telah menemukan bahwa Bapa Surgawi kita yang penuh
rahmat itu selalu setia pada anak-anak yang dikasihiNya tanpa sedikitpun
perubahan. Diatas segalanya, Tuhan dengan kemurahanNya telah memberikan
pada kita janji yang indah dalam kerinduan hati kita ketika Dia berkata:
“Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah
menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu”
(Matius 11:24)
Bila saya telah menerima bagian saya, mengapa tidak meminta bagian
anda hari ini?
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
10
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 5
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh
dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
(Yohanes 14:27)
Salah satu dari karunia yang paling berharga yang telah diberikan oleh
Tuhan Yesus Kristus pada domba-dombaNya adalah karunia Damai Sejahtera
yang tidak ternilai. Sebagai Gembala kita, Dia telah memimpin kita pada
padang rumput yang hijau dan air yang tenang untuk menyegarkan jiwa kita dan
memulihkan roh kita dengan perasaan berkecukupan yang mutlak, keteguhan
dan, yang terpenting, damai sejahtera Illahi yang tidak dapat diberikan oleh
dunia! Tidak ada kekayaan atau harta milik, nama besar atau tenar, kenikmatan
dunia ini yang dapat membeli damai sejahtera terbesar yang dicari-cari oleh
dunia ini. Diatas segalanya, inilah damai sejahtera yang dititipkan oleh Tuhan
kita sesuai dengan janjiNya, yakni sebuah kedamaian yang menandai hadirat
Illahi dari Sang Juru Selamat dalam hati kita. Apa anda telah menerima karunia
damai sejahtera ini?
Tanpa pertanyaan, Sang Raja Damai yang dinamai “Penasihat Ajaib,
Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal” (Yesaya 9:6) telah menaruh jejak
dalam anak-anakNya yakni tanda penebusan dan warisan yang dipersiapkan
bagi orang-orang kudus yang telah dimeteraikan oleh Roh Kudus dan di sahkan
dengan damai sejahteraNya sendiri. Sungguh kita merasa diberkati ketika
menyadari bahwa kita telah lahir baru dari RohNya, telah dibasuh dalam
darahNya dan telah menjadi milik tebusanNya untuk kekekalan yang di jamin
dengan kehadiran mutlak dari kedamaianNya dalam hati kita. Melalui
kedamaian Illahi yang melewati segala akal inilah, anak-anak Allah dapat
mengecap kemulian Illahi.
Ketika kita berbaris melewati ombak yang ganas dan terjangan teror
kehidupan, janganlah kita lupa untuk berdiri dengan berani sebagai laskar salib.
Oleh sebab itu, kita tidak boleh lupa untuk mengangkat panji kerajaanNya yang
berbunyi: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, Janganlah gelisah dan
gentar hatimu.” Lagipula, Sang Tuhan telah membawa kita dalam
kemenangan demi kemenangan dalam kepemimpinanNya melawan musuh kita
11
serta peperangan yang telah dimenangkan untuk kita dan pada akhirnya segala
pujian dan hormat untuk kemuliaanNya.
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
12
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 6
“Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut,
sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.”
(Keluaran 14:29)
Salah satu peragaan terhebat tentang kuasa dari Allah terletak di kisah
bangsa Israel yang sedang menyeberangi Laut Merah. Kisah ini sungguh
menakjubkan dan melampaui apa yang pikiran manusiawi (kedagingan) kita
sanggup pahami. Di antara dua tembok air raksasa yang mengapit mereka,
bangsa Israel berjalan diatas tanah kering, bukan dasar lautan yang basah dan
berlumpur. Terlebih lagi, ‘malaikat-malaikat Allah berkemah disekitar
orang-orang yang takut akan Allah dan membebaskan mereka’ seperti
yang raja Daud tuliskan di Mazmur 34.
Sangat jelas sekali bahwa Allah telah membuat perbedaan besar antara
orang-orang yang takut akan Dia dan orang-orang yang tidak percaya dalam
Dia! Tanpa pertanyaan, Allah telah mengutus malaikat-malaikat untuk
melindungi bangsa Israel dengan memberi mereka tiang awan di hadapan dan di
belakang rombongan mereka ketika Tuhan memimpin mereka di siang hari dan
memberi mereka terang di malam hari. Sebaliknya, Alkitab mencatat bagaimana
malaikat Allah berpatroli dan melindungi bangsa Israel dari musuh mereka
yakni bangsa Mesir sehingga setiap prajurit lawan yang datang akan
terpisah dari rombongan mereka. Pada akhirnya, Allah sengaja mengeraskan
hati dari Firaun dan membuat hati bangsa Mesir gundah dan merampas
roda-roda kereta kuda mereka ketika berada di atas dasar Laut Merah yang
berlumpur. Kemudian, prajurit-prajurit Mesir itu binasa ketika air Laut Merah
menghantam mereka. Dengan sedih dikatakan bahwa sebelum bangsa Mesir itu
binasa, mereka telah menyadari bahwa Tuhanlah yang telah berperang untuk
bangsa Israel, anak-anak yang dikasihiNya.
Memang sebagai anak-anak Allah, kita bersukacita dan diberkati untuk
terus diawasi dan dijaga serta dilindungi oleh Tuhan Allah sendiri. Selama
kita tinggal dalam Dia, bergantung dan menaati perintahNya, setiap “Laut
Merah” akan dibuka untuk menjadi tanah kering untuk kita pijak. Apa yang
terlihat meraung, menakutkan dan menghantam seperti ombak berupa ujian dan
kesengsaraan dalam hidup dapat diubah oleh Allah dengan hikmat dan
kuasaNya untuk menjadi tembok-tembok air yang mengapit kita. Apa yang
13
terlihat mustahil bagi manusia selalu bisa dikerjakan oleh Allah; untuk
menyingkapkan dan menyatakan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam segala
keheranan serta keajaiban; untuk menghasilkan kesaksian-kesaksian
terdahsyat yang memamerkan pada dunia melalui hidup kita. Bukankah Tuhan
Allah kita yang kita sembah begitu dashyat, ajaib dan indah? Seperti kisah
bangsa Israel yang menyeberangi Laut Merah, Allah selalu sanggup untuk
pada akhirnya mengubah segala sesuatu untuk kebaikan kita dan
kemuliaanNya selama kita bersyukur dan memuji Dia! Karena alasan inilah,
Raja Daud menyimpulkan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam kata-
katanya yang sungguh bernilai:
“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam
dalam naungan Yang Mahakuasa”
(Mazmur 91:1)
Orang yang tinggal dalam tempat rahasia dari Yang Maha Tinggi akan
berada dibawah bayangan (penjagaan) dari Yang Maha Kuasa.
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
14
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 7
“Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu:
“Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh
sekali.”
(Markus 4:39)
Ada waktu-waktu dalam hidup kita dimana angin ribut atau badai besar
dalam bentuk hati yang dilukai dan rasa sakit, ujian dan kesengsaraan membuat
kita kewalahan dan mengalahkan kita, seperti perahu dari murid-murid Kristus
yang dilanda hujan badai. Apa anda pernah merasa seperti ini? Ironisnya, ketika
kita memerangi badai-badai kehidupan dengan kekuatan kita, bergumul dengan
kemampuan kita maka, seperti para murid Kristus yang sedang mendayung
melawan angin ribut yang mengerikan, kita menemukan diri kita terdampar, tak
berdaya dan tersesat. Ditengah-tengah teror dan serangan dari angin ribut dan
ombak kehidupan yang menderu, kita menemukan Juru Selamat kita tidak jauh
tapi tertidur diatas bantal dibagian belakang kapal kita. Apa anda pernah
bertanya mengapa demikian?
Tentu jelas bahwa pikiran manusia (kedagingan) kita tidak akan pernah
mencari wajah Tuan kita sampai kita terdesak di sudut tanpa ada jalan keluar
kecuali ke atas. Demikianlah, tidak mengagetkan untuk menyadari bahwa
seringkali “akhir dari usaha dan jerih payah manusia merupakan awal dari
karya Allah.” Untuk alasan inilah Tuhan Yesus tertidur dengan lelap ketika
para murid mengandalkan kepandaian manusia (kedagingan) mereka serta
pengalaman dan kekuatan sendiri untuk mengatasi masalah-masalah mereka.
Ketika usaha mereka gagal dan runtuh, mereka bergumul dalam kekalahan
akhirnya mereka berseru dan berteriak untuk membangunkan Tuan kita sebagai
jalan terakhir mereka.
Tanpa keraguan, permohonan tulus dari para murid tercermin dalam
perkataan mereka yang berbunyi: “Guru, apakah kau tidak peduli kalau
kami binasa?” langsung menarik perhatian Tuhan. Dengan suara Allah Maha
Kuasa, Juru Selamat kita yang telah bangkit menghardik angin nakal dan
berkata pada laut: “Diam, Tenanglah” dan seketika itu juga angin reda dan
danau menjadi teduh.
15
Terlihat dengan jelas bahwa musuh yang bersembunyi telah melarikan
diri mendengar perkataan Tuan kita. Bukankah Tuan kita memerintahkan kita
dalam perkataanya: “Diamlah dan ketahuilah Akulah Allah!”
Jika demikian mengapa kita bergumul dalam ketakutan dan mencurahkan
keringat dan air mata dengan sia-sia ketika sebenarnya kita dapat beristirahat
dengan nyaman, damai dan sukacita dalam perkataan imanNya. Bukankah Juru
Selamat kita telah berjanji untuk menyatakan kuasaNya ketika berkata:
“Jangan takut, percaya saja!”
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
16
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 8
“Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak
menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi
makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi
burung-burung itu?”
(Matius 6:26)
Pagi ini, saya tidur dengan pulas, tiba-tiba saya mendengar suara burung
berkicau di kedua telinga saya dan dengan lembut suara Tuhan mulai
mengucapkan ayat yang berbunyi:
“Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak
menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi
makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi
burung-burung itu?”
Dengan belas kasih dan kemurahanNya Allah telah mengutus anakNya
yang berharga untuk mati menggantikan kita karena kasih Allah untuk
menyelamatkan umat manusia, yang adalah ciptaanNya yang terhilang dan
ditakdirkan untuk binasa. Tanpa sadar, pikiran saya terarah kembali pada
suara dari Sang Juru Selamat yang telah bangkit yang mencerminkan hatiNya
yang penuh rahmat dan kasih ketika Dia berkata:
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”
(Yohanes 15:13)
Ketika saya merenungkan ayat-ayat itu, saya pun teringat tentang
“pertemuan Illahi” yang telah ditugaskan pada saya oleh Allah kemarin.
Kebetulan saat itu saya meninggalkan sebuah toko saat lewat tengah
malam, lalu terjadilah sebuah adegan yang buruk dan menakutkan dimana
pengawas toko dan karyawan-karyawan toko berteriak dalam ketakutan. Jelas
kemudian saya diantar keluar oleh pengawas toko yang bermaksud untuk
melindungi saya dan putra saya sebagai pelanggan mereka. Ketika saya
melangkah keluar dari toko dengan membawa barang-barang belanja saya, saya
menemukan bahwa terjadi percekcokan dari seorang wanita tuna wisma yang
17
menggaruk pintu kaca toko tersebut, seperti “seekor anak anjing” yang histeris,
dia menangis dan berteriak karena takut dan keputus-asaan. Ironisnya, tindakan
wanita itu justru menakutkan semua karyawan toko yang sedang berteriak
padanya, karena rupanya mereka pernah menelepon polisi untuk mengatasi
keputus-asaan wanita tersebut.
Ketika saya bertemu dengan dia, airmatanya mengalir dan menangis
dengan keras dalam kondisi kebingungan, ketakutan, tanpa harapan dan putus
asa yang timbul dari kehilangan harapan dan kemauan untuk hidup karena
perasaan, pikiran dan segala luka mulai membelit nalurinya. Tanpa pertanyaan,
wanita tersebut dalam kondisi tanpa harapan dan kelaparan dengan tidak tahu
kemana dia bisa pergi karena menjadi seorang tuna wisma dalam malam musim
dingin serta menghadapi dunia yang buruk, ganas, dingin dan kejam di
sekelilingnya. Ketika dia menjerit berulang-ulang: “setiap orang telah melukai
dirinya”, airmata ketidak berdayaan dan kebingungan mengalir deras
menyentuh hati Kristus yang penuh belas kasih dalam diri saya.
Jelas sekali bagi saya bahwa wanita tersebut membutuhkan jamahan
Yesus dan langsung saya meraih tangannya untuk berdoa dan mengusir kuasa
kegelapan keluar dari tubuhnya. Puji Tuhan, ketika saya dengan teguh
menghibur hatinya untuk “tidak takut namun percaya saja” dan berdoa
dengan dia untuk mengakui dosa-dosanya dan menerima Kristus. Saat itulah
saya menemukan bahwa dia adalah domba dan mata uang yang terhilang dan
sedang dicari oleh Tuhan. Sebagai gantinya, saya memberikan dia makanan,
minuman, selimut dan sebuah bantal serta tambahan uang dan perkataan dari
Juru Selamat kita yang memberi harapan sebagai bagian saya untuk menjadi
sesama yang baik. Tidak lama kemudian wanita tersebut menjadi tenang,
gembira dan damai sejahtera, penuh dengan harapan dan menyanyikan lagu
pujian yang diingatnya dengan ceria:
“Yesus mengasihiku aku tahu, karena Alkitab yang
mengatakan padaku demikian”
“Setiap anak kecil adalah milikNya, aku lemah tapi Dia kuat”
“Ya Yesus mengasihiku, Ya Yesus mengasihiku”
“Ya Yesus mengasihiku, karena Alkitab yang mengatakan
padaku demikian”
Tanpa pertanyaan bahwa wanita tuna wisma itu adalah anak dari Allah
yang hidup. Dia telah terjatuh dalam jebakan setan, yakni kekosongan harapan,
terluka dalam roh dan keuangan. Tapi Tuhan yang melihat pergumulannya
mengutus saya untuk bertemu dengannya dan memberikan jamahan Yesus
sekali lagi. Sama sekali bukan kebetulan ketika Allah Maha Kuasa yang penuh
dengan rahmat, kemurahan dan belas kasih telah memberi dorongan yang
18
dahsyat bagi dia untuk bergerak maju dalam peperangan iman sampai pada
garis akhir melalui kehadiran saya. Saya meninggalkan wanita tersebut dengan
sebuah kalimat untuk mendukung semangatnya: “Sang Raja segala raja dan
Tuhan segala tuhan telah memberi anda perlakuan rajani sebagai
anakNya hari ini!” ketika saya membantu wanita tersebut mengenakan jaket
lapis bulu angsa baru dan menaruh makanan burrito yang hangat ditangannya
dan minuman coklat hangat serta sebuah bantal dan selimut untuk tidur di tanah.
Lalu dia bersukacita dan berteriak dengan ucapan syukur dengan suara penuh
harapan dan iman yang pulih kembali ketika dia berkata; “Aku mengasihi mu,
saudari!” Saya tersenyum ketika melihat dia dikuatkan kembali dalam iman
untuk menempuh jalan salib. Yang terakhir namun tak kalah penting, wanita tuna wisma tersebut
memahami pesan Tuhan yang saya sampaikan yakni: Berjuanglah dalam
perperangan iman yang baik” dan jangan pernah melepaskan hidup kekal
bahkan ketika kita harus hidup seperti Lazarus si pengemis di bumi ini!
Bukankah Tuhan Yesus berjanji bahwa: “kita lebih berharga dari pada
burung-burung diudara? Burung-burung yang diberi makan oleh Bapa
Surgawi kita”
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
19
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 9
“Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap
ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah”
(Yohanes 15:2)
Sebuah bongkahan berlian dapat bersinar bila dia dipotong dengan sudut
tertentu dan besar tekanan tertentu, “kata Dr Pauline, seorang misionaris dari
China. Memang di mata Tuhan Allah, kita masing-masing adalah berlian
milikNya, sebuah permata khusus yang memerlukan penanganan tertentu dan
pemotongan dengan tekanan tertentu dari Sang Maha Kuasa. Tanpa ragu, anak-
anak Allah adalah karya agung “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan
dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan
Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” seperti yang di
perintahkan oleh Rasul Paulus pada jemaat di Efesus.
Tidaklah mengagetkan untuk menemukan bahwa banyak orang Kristen
termasuk para gembala dan pengkhotbah tidak dapat memahami proses
pemotongan dari injil berlian dari Yesus Kristus yang telah ditanamkan dalam
hidup orang-orang percaya. Sebagai batu yang terkeras, berlian memiliki
kekuatan untuk melakukan pengeboran minyak didalam bumi. Demikian juga
injil berlian Yesus Kristus di perlukan dengan kekerasannya untuk dapat
memperoleh minyak Roh Kudus ke permukaan dan memenuhi hidup kita untuk
dapat bersinar, tentunya dengan hantaman yang tepat dari Sang Tuhan.
Lebih lanjut lagi, apa yang terpenting di mata Tuhan kita adalah untuk
bersinar bagi dia dimanapun kita berada. Untuk mengijinkan Roh Kudus untuk
memenuhi hati pikiran dan jiwa kita dengan kebenaran Injil Kristus dan
kasihNya ketika kita menjalaninya dalam tubuh, tutur kata dan hidup kita
kemanapun kita pergi. Tanpa ragu lagi, jelas sekali tujuan Allah bagi kita, yakni
menjadi garam dan terang dalam dunia yang gelap, untuk menarik orang lain
pada Terang Dunia yakni pada Tuhan kita, Tuan dan Sang Juru Selamat Yesus
Kristus sendiri. Dengan cara yang sama, dibutuhkan proses mengorbankan diri dan
menyangkal diri bagi anak-anak Allah dalam kehidupan sehari-hari agar Roh
Kudus dapat mengalir melalui kita sebagai pelita kasih Kristus yang menyala
untuk orang lain. Kemudian, Roh Kudus akan berbuah dalam kita dan bersinar
20
melalui kita dengan buah-buah iman, kelemahlembutan, kerendahan hati,
kebaikan, sukacita, damai sejahtera dan ketabahan, juga pengendalian diri dan
kasih. Sementara itu, ketika proses penghantaman dan pemolesan berlangsung
pada berlian untuk memperoleh kilau yang indah dibawah terang kasih, proses
pemangkasan ranting-ranting anggur juga berlangsung untuk memperoleh
kuantitas buah yang maksimal.
Tanpa pertanyaan, setiap ujian dan kesengsaraan yang dialami oleh
berlian dalam proses pemotongan dalam hidup kita, yang dianggap sesuai oleh
Sang Tuan, hanya akan menghasilkan karakter serupa dengan Yesus dengan
lebih dalam, lebih penuh dan lebih kaya, yaitu gambaran Kristus yang penuh
kemenangan yang harus di jejakkan atas anak-anakNya. Bukankah Tuhan kita
berfirman “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan
setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak
berbuah.”
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
21
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 10
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki
Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
(1 Tesalonika 5:18)
Ketika saya merenungkan perjalanan menempuh jalan salib yang sempit,
saya hanya sanggup mencurahkan hati saya dengan ucapan syukur yang mutlak
pada Tuhan. Tanpa pertanyaan, saya telah menyadari kuasa dari ucapan
syukur bagi anak-anak Allah. Sebuah hati yang bersyukur selalu berterima
kasih pada Tuhan, tidak peduli berapa suram dan gelapnya sekeliling kita
dan tidak peduli betapa sulit dan berbahayanya perjalanan kita. Tanpa ragu,
Saya telah menemukan bahwa rahasia kesuksesan dalam peperangan menuju
garis akhir yang ganas ini terletak dalam sebuah hati yang mensyukuri dan
memuji Allah atas karyaNya dalam setiap momen.
Ditengah-tengah serangan konstan dari musuh, ‘sebuah hati yang
bersyukur’ berfungsi sebagai pendorong yang dahsyat untuk sistem kerohanian
kita. Karena hati tersebut akan memperkuat perisai iman kita, memperkuat hati
kita untuk dipenuhi kasih akan Guru kita dan sesama ketika kita menghitung
kembali berkat-berkat kita atas karyaNya dalam hidup kita. Selanjutnya, hati
tersebut akan membawa kuasa dorongan semangat yang langsung mengarahkan
dan mengunci pandangan kita pada Yesus, bukan pada masalah-masalah atau
kondisi sekeliling kita. Tidaklah heran bahwa Rasul Paulus mengingatkan kita
untuk terus mengucap syukur pada Allah terlepas dari tebal tipisnya ujian
dan kesengsaraan.
Pada akhirnya, kita tahu bahwa Tuhan telah menghendaki dalam hati,
pikiran dan jiwa kita untuk selalu bershyukur agar melawan serta menghadapi
instrumen terkeji dari musuh yang termasuk hati yang putus asa karena
tekanan atau ketakutan yang mutlak. Sementara itu, sebuah hati yang
bersyukur juga berfungsi sebagai perlindungan kita yang terakhir agar tidak
goyah melawan roh ketamakan. Selanjutnya, ketika kita menyalibkan
kedagingan kita bersama dengan lingkungan kita, ‘sebuah hati yang
bersyukur’ akan menghasilkan tetesan-tetesan minyak yang mengisi buli-buli
dari 5 gadis yang bijaksana untuk terus bersinar. Demikian juga, dibawah pisau
pemangkas yang tertulis di Yohanes 15, hati yang bershyukur akan memiliki
kemampuan untuk membalikkan kuasa kegelapan menjadi terang ketika kita
22
terus memekar secara rohani dan menghasilkan banyak buah, dan semakin
mirip dengan Sang Guru serta memuliakan Bapa Surgawi kita sebagai murid-
murid Yesus.
Tanpa sedikitpun keraguan, ketika kita menggunakan senjata yang paling
dahsyat yakni firman dan janji Tuhan dengan sebuah hati yang bersyukur, anda
akan menemukan suara dari Juru Selamat yang menang tertanam dalam
perkataan yang dahsyat dari Rasul Paulus ketika dia menyerukan:
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu
bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
(Roma 8:28)
Diatas segalanya, sebuah hati yang bersyukur hanya akan membawa
kebaikan kita pada kemuliaanNya, saat kita menyadari bahwa mengucap
syukurlah dalam segala hal adalah kehendakNya. Apa anda sekarang setuju
dengan saya tentang alasan kita harus bersyukur dalam segala hal?
Karena Allah masih memegang kendali dalam takdir kita.
“Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari
padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.”
(Matius 10:29)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
23
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 11
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang
dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu.”
(Lukas 6:38)
Dalam dunia yang gelap, dingin dan kejam ini, salib bermakna sebagai
sebuah simbol kasih. Salib menyingkapkan dan menyatakan kuasa kasih yang
terpancar dari kebajikan yang memberi atau menyumbang sepenuhnya
untuk umat manusia. Tanpa ragu Allah datang sebagai salah satu dari kita, lahir
dalam palungan dan mati di atas salib untuk meninggalkan jejak-jejak kaki,
yakni memberi hidupnya dengan tanpa syarat pada para pendosa yang
bersikap jauh dari kebenaran. TujuanNya sangat jelas! Di tengah pengorbanan
Kristus sampai mati terdapat pewahyuan yang dahsyat tentang kasih dan
anugerah yang diberikan kepada semua orang, tanpa persyaratan atau
permintaan imbalan sedikitpun. Karena itu, tanda kasih dan keselamatan
Kristus diberikan dengan gratis pada kita semua dalam bentuk kasih karunia.
Tanpa pertanyaan lagi, setiap dari kita menerima hidup kekal hanya karena
kasih karunia, yaitu sebuah tindakan memberi dengan segala kemurahan oleh
Allah Yang Maha Kuasa pada sang penerima yang sebenarnya jauh dari layak
untuk menerima.
Tidak mengejutkan bahwa tindakan memberi yang hebat di salib
tersebut meneruskan kebajikan sepanjang masa sebagai suara dari Sang Juru
Selamat yang bangkit yang mengajarkan kita betapa kaya untuk memberi
ketika Dia berfirman:
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang
dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
dalam ribaanmu”
Pada faktanya, prinsip Illahi untuk memberi dengan murah hati dan
berkelimpahan disingkapkan dalam sebuah kisah tentang Tuhan Yesus
memberi makan orang banyak. Lebih lanjut lagi, Tuhan kita sungguh berniat
untuk mengajar pelajaran yang penting tentang kemurahan hati dengan masih
memberi begitu banyak sisa makanan dalam keranjang atau bakul mereka.
24
Tidak dapat disangkal bahwa kebajikan untuk bermurah hati memberi tanda
karakter Allah ketika itu membawa janji-janji serta keadilan Tuhan dalam
sebuah penyataan:
“Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu”
Ironisnya, kasih tidak dapat di peroleh tanpa sikap kemurahan hati dalam
diri kita. Untuk alasan inilah, rasul Yohanes menyatakan di Alkitab bahwa
Allah itu kasih dan barangsiapa yang tidak mengasihi tidak akan mengenal
Allah. Tidak seperti dunia yang sepenuhnya berpusat pada dirinya sendiri dan
dijalankan dengan sikap mementingkan diri sendiri dan menyembah diri. Allah
telah menyatakan diri menjadi manusia dan telah mengajarkan kita nilai
dari kemurahan hati sebagai salah satu komponen terpenting dari kasih
Allah. Kasih adalah karunia terbesar dari Roh Kudus seperti yang
diutarakan oleh rasul Paulus.
Akhirnya, kasih sebagai karunia terbesar dari Roh Kudus selalu terjalin
dengan kemurahan hati untuk berbuat baik dan pengorbanan materi dari hati,
jiwa dan pikiran kita, saat kita mengorbankan hidup kita untuk saudara-
saudara kita dan orang lain untuk memuliakan Bapa Surgawi kita.
Bagaimana kita bisa menjadi garam dan terang yang menyinari dunia ini tanpa
perbuatan baik yang melimpah dan kebajikan untuk memberi dengan murah
hati serta mewakili Tuhan kita?
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
25
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 12
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala
lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
(Amsal 3:5-6)
Sebagai anak-anak Allah, kita diberi berkat terbesar untuk bersandar pada
lengan yang kekal dari Allah. Tidak seperti dunia yang hampa dari harapan
yang kekal dan pertolongan, kita tidak ada apapun untuk kita gentari dan takuti
saat kita telah tertambat pada Allah Maha Kuasa, aman dan selamat dari
‘segala tanda bahaya’. Lebih lanjut lagi, ketika Tuhan Allah kita membayar
lunas semua hutang dosa kita di salib, Dia juga telah mengutus Roh Kudus
untuk tinggal dalam hati kita untuk membimbing dan menolong kita sebagai
Guru kita, Penghibur kita, Penasihat kita dan Pembela kita. Untuk alasan
inilah kita harus bergantung pada Allah dengan segenap hati kita dan tidak
bersandar pada pemahaman kita sendiri.
Menarik untuk dicatat bahwa sebagai manusia berdosa, maka sikap kita
adalah untuk mengandalkan pikiran manusia (kedagingan) kita, ini telah
berlangsung sejak manusia terputus dari Allah dalam Taman Eden. Secara
pribadi, Roh Kudus telah menyingkapkan pada saya bahwa kuasa kegelapan
mulai mengendalikan umat manusia dengan memperbudak pola pikir dengan
segala dusta Setan. Akibatnya banyak dusta yang telah di suntikkan pada
pikiran kita membuat kita menjadi cemar dan membuat kita semakin
terjerembab dalam dosa dan kedagingan. Akhirnya inilah yang terlihat sebagai
jejak dari si jelek iblis, ketika kita sendiri yang terus mengisi pikiran kita
dengan segala kerumitan kesalahan dan dusta tahun demi tahun,
Tanpa ragu, peperangan antara terang dan gelap ada dalam pikiran kita.
Malah saya juga telah menemukan bahwa pintu masuk pertama bagi setan ada
dalam aktifitas mental kita yakni melalui jendela mata dan telinga kita. Di sisi
lain, ketika kita telah lahir baru dari Roh Allah, Roh Kudus telah diutus untuk
tinggal dalam hati kita dan bukan di otak atau pikiran kedagingan kita. Jelas
sekali bahwa sebagai anak-anak Allah, kita harus selalu mengandalkan doa-doa
dan bergantung erat pada kebenaran firman Allah. Kita harus selalu
mengandalkan Roh Allah dan bukan pada pikiran kedagingan sendiri yang
berasal dari kuasa kegelapan.
26
Tanpa pertanyaan, kita harus selalu bergantung pada jamahan Roh Kudus
dan firman Allah sebagai “Urim dan Thumim” kita untuk bimbingan melalui
doa. Bagaimanapun juga “JalanNya selalu lebih tinggi dari jalan kita dan
rancangan Allah lebih tinggi dari rancangan kita”. Diatas segalanya, ketika
kita mengakui Allah dalam segala hal yang kita lakukan, kita pasti akan
diberkati sesuai dengan janjinya untuk mengarahkan jalan dan langkah kaki kita
pada kebenaran. Seperti yang tertulis pada Alkitab: “Segala jalan Tuhan adalah kasih
setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan
peringatan-peringatan-Nya.” (Mazmur 25:10)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
27
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 13
“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
(Yohanes 10:10)
Apa anda pernah berpikir mengapa musuh rohani kita, si iblis, disebut
sebagai seorang pencuri? Apakah anda pernah menjadari bahwa iblis datang
untuk mencuri, untuk membunuh dan untuk menghancurkan? Tanpa ragu
sedikitpun, iblis datang untuk mencuri pikiran kita agar tidak fokus pada
firman Allah dan mengganggu hubungan kita dengan Tuhan kita. Iblis datang
untuk mencuri iman kita dengan serangan berupa masalah-masalah, mendesak
kita dan mengisi pikiran kita dengan roh keraguan, ketakutan, kemarahan,
kesedihan, kesombongan, pemberontakan, kebingungan, dan lain-lainnya ketika
kita berfokus pada lingkungan kita dan bukan pada janji-janji Allah. Pada
akhirnya, iblis datang untuk menghancurkan kita agar tidak menerima hidup
berkelimpahan dari Kristus, dengan menyuntikkan dusta-dusta keji dan banyak
kesalahan dalam pikiran kita dengan mencuri kebenaran dan mencegah kita
untuk menerima kebenaran ke dalam hati kita.
Ada banyak tipu daya dan alat yang digunakan si jahat untuk merampok
‘damai sejahtera dan suka cita’ dari anak-anak Allah. Salah satu alat yang
terdahsyat untuk menangkap dan memperbudak kita dari berfokus pada
perintah-perintah Allah adalah untuk menembus pikiran kita baik saat siang
maupun malam dengan hal-hal duniawi. Alkitab mendefinisikan dunia adalah
termasuk hal-hal sebagai berikut: ‘tipu daya kekayaan, keinginan akan hidup
dalam keduniawian serta hawa nafsu kedagingan, mata, pikiran dan hal-hal lain
yang berkedok sebagai perangsang pikiran kita. Lebih lagi, si iblis akan
memperumit perangsang pikiran dengan menyuntikkan berbagai macam
perasaan negatif dalam hati kita seperti kegelisahan, kesedihan, kemarahan,
kebencian, depresi, ketakutan, dan lain-lain. Tujuan dari si musuh sangatlah
jelas yakni untuk untuk mencuri, menundukkan dan akhirnya untuk
menghancurkan kita.
Di lain pihak, hanya suara Sang Juru Selamat yang telah bangkit yang
sanggup membebaskan kita agar tidak jatuh dalam cekungan dan lubang curam
dari dusta setan. Tanpa pertanyaan, ketika kita mempelajari firman Tuhan Yesus
28
dengan teliti dan hidup sesuai dengan perintah-perintahNya, anda akan
menemukan kebenaran dan rumusan rahasia rohani yang akan membebaskan
dari cakar setan yang begitu riuh dan buruk.
Sungguh mengherankan ketika kita menemukan bahwa tidak ada satu hal
pun yang dapat membebaskan umat manusia dari cakar-cakar kuasa dosa yang
gaib ini. Bukan pendidikan atau uang atau harta atau dewan pakar atau ilmu
kejiwaan atau agama atau usaha manusia yang sanggup untuk menghancurkan
dan mengatasi kuasa dosa dalam hidup kita. Pada akhirnya, hanya hadirat Roh Kudus, yang diutus oleh Tuhan Yesus,
untuk melepaskan belenggu rantai dosa yang kita keluhkan. Karena alasan
inilah, Sang Pembebas kita Yang Mulia menyatakan bahwa: “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar
merdeka.” (Yohanes 8:36)
Ketika kita mengalami ke sembilan buah-buah Roh Kudus dalam hidup
kita yang terwujud dalam kasih, suka cita, damai sejahtera, ketabahan,
kelemahlembutan, kebaikan, kerendahan hati, iman dan pengendalian diri, kita
sekarang telah menerima kemerdekaan yang mulia dan kecapan awal dari hidup
yang kekal. Bukankah Tuhan Yesus menyatakan “Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”?
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
29
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 14
“Tetapi seperti ada tertulis, apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan
tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam
hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi
Dia.”
(1 Korintus 2:9)
Apa anda terkejut ketika menemukan bahwa Tuhan Allah memberi upah
dan karunia terbaikNya pada anak-anak kesayanganNya, terutama yang
mengasihiNya dengan tulus? Seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus:
“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang
baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
(Matius 7:11)
Saya ingat dengan jelas bertahun-tahun yang lalu saya berdoa pada Allah
untuk memberikan saya sebidang tanah untuk menjadi tempat tinggal saya,
sehingga keturunan-keturunan saya akan mengingat bagaimana Tuhan Allah
telah memberkati nenek mereka sama seperti Dia memberkati bapa Abraham,
itulah pikiran saya. Tanpa pertanyaan, Bapa Surgawi kita telah menyetujui
permintaan doa saya dengan syarat saya bersedia untuk menunggu dengan
sabar. JanjiNya pada saya untuk mewarisi sebidang tanah sangat jelas karena
saya telah menerima firman Allah melalui doa saya dalam dua kesempatan yang
tertulis pada kitab Mazmur, bunyinya:
“Nantikanlah Tuhan dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan
mengangkat engkau untuk mewarisi negeri (tanah), dan engkau akan
melihat orang-orang fasik dilenyapkan.”
(Mazmur 37:34) Tetapi, suatu hari saya memutuskan untuk ‘mendahului’ atau melebihi
kecerdasan Bapa Surgawi saya dengan berkehendak untuk membeli tanah milik
tetangga sebelah saya sampai-sampai saya bertikai dengan suami saya atas hal
tersebut. Sebagai hasilnya, wajan penggorengan saya pun menjadi kobaran api
dan dimalam hari ada ganjalan besar kesedihan dalam hati saya. Ketika saya
mencoba untuk tidur dengan membanting dan membalikkan tubuh saya di atas
30
ranjang, ganjalan kesedihan besar itu tidak bergeming. Karena itulah, saya
menyadari bahwa saya telah mendukakan Roh Kudus dengan bertindak dalam
kedaginganku ketika memilih sendiri sebidang tanah yang jauh dari rancangan
Tuhan. Saya berlutut dan minta pengampunan dari Bapa Surgawi saya atas
dosa saya. Tiba-tiba ganjalan kesedihan itupun hilang total dan saya
merasakan damai sejahtera dalam hati saya.
Beberapa tahun kemudian, saya menemukan bahwa ternyata Bapa
Surgawi saya telah menyediakan sebidang tanah terbaik yang jauh lebih luas
dari apa yang pernah saya ingin untuk beli. Sungguh suatu kejutan indah yang
dipersiapkan Allah bagi saya ketika Dia membangun sebuah rumah megah di
atas tanah tersebut yang sesuai dengan kerinduan hati saya dan bahkan lebih
lagi.
Tanpa ragu, suatu hari Tuhan Allah kita akan mempersiapkan bagi kita,
sebuah tempat yang bukan hanya bersifat sementara tetapi jauh melebihi, yakni
rumah-rumah megah yang jalannya terbuat dari emas murni dan
temboknya terbuat dari batu-batu permata dan gerbangnya terbuat dari
mutiara di rumah Surgawi kita di Yerusalem Baru yang kekal. Karena Allah
selalu setia pada firmanNya sendiri. Apa yang telah dijanjikanNya, Dia lebih
dari sanggup untuk memberikan karunia terbaikNya terutama untuk mereka
yang sungguh mengasihiNya! Seperti yang ditulis oleh raja Daud:
“dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu
apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan
percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.”
(Mazmur 37:4-5)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
31
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 15
“Dan Abraham menamai tempat itu: “Tuhan menyediakan”; sebab itu
sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung Tuhan, akan
disediakan.”
(Kejadian 22:14)
Ketika memikirkan tentang Nona Esther Wang, guru rohani saya, selalu
membawa kenangan manis tentang sebuah himne pujian yang beliau gubah,
berjudul “Namanya adalah Yehova Jireh”. Ketika saya menyanyikan lagu tak
ternilai ini dalam hati saya tanpa sadar air mata mulai menggenangi di kedua
mata saya yakni ketika saya menggambarkan salib yang telah di pikulnya
selama 20 tahun dalam penjara untuk Kristus dalam tanah komunis China. Di
tengah penderitaan hidupnya untuk Kristus, tersingkaplah gambaran dari Juru
Selamat kita yang telah bangkit yang telah memberi tanda pada Nona Esther
Wang sebagai jejak seorang Pejuang Agung untuk Tuhan kita. Di atas
segalanya, yang lebih berharga adalah sebuah pesan tersembunyi yang
menimbulkan kesetiaan Allah kita, Sang Penyedia yang kekal yang diserukan
oleh Abraham dan disebut oleh guru rohani saya sebagai “Yehova Jireh”.
Tanpa pertanyaan, Sang Juru Selamat Dahsyat kita yaitu Sang Raja
Damai juga adalah Bapa yg Kekal adalah Penyedia Mutlak kita di masa lalu,
sekarang dan masa depan. Sementara itu, sama dengan ketika Allah menantang
orang-orang Israel diatas sayap rajawali dan memberi mereka makan dengan
roti manna selama empat puluh tahun di padang gurun, demikianlah Dia akan
menyediakan segala kebutuhan kita selama kita bersyukur dan memuji Dia! Memang, selain sebagai domba Allah yang berharga, kita telah menerima
keistimewaan yang terbesar dan berkat yang terbaik yakni sebagai anakNya
yang disayangi pada saat kita memanggilNya ‘Abba Bapa’ dalam roh kita. Saat
lahir baru dari RohNya, Allah Sang Bapa Surgawi kita telah mempersiapkan
rencana penyediaanNya dalam seluk beluk, ujian dan kesengsaraan kehidupan
kita sebelum kita menempuhnya. Dengan segala keajaiban yang mengherankan,
sungguh menakjubkan untuk menemukan bahwa Allah Tuhan kita dalam
hikmatNya telah menyediakan Sang Yehova Jireh untuk kebutuhan keuangan,
kondisi jasmani dan rohani dan lainnya untuk mewujudkan kesetiaanNya dan
belas kasihNya bagi anak-anakNya sebelum kita dilahirkan.Yang lebih
mengagumkan adalah kenyataan bahwa Allah yang Maha Kuasa dalam
32
kemutlakan kekudusan, kuasa dan pengetahuan yang mendahului sanggup
untuk mengatur segala hal dalam waktuNya yang selalu tepat untuk membawa
penyediaanNya bagi kebaikan anak-anakNya yaitu mereka yang sungguh-
sungguh mengasihiNya. Lebih lagi, dengan tanganNya yang penuh belas kasih
telah menghitung sebelumnya berat dari salib yang kita pikul untuk tidak
melebihi kasih karuniaNya. Bahkan badai ujianpun tidak dapat
menyembunyikan wajahNya yang terberkati. Pada akhirnya, Rasul Paulus pun
berkata:
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan
biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan
karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu
jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
(1 Korintus 10:13)
Yang terpenting adalah ketika kita menghadapi peperangan kehidupan
yang sengit dengan semangat, keberanian dan iman yang mutlak untuk
bertindak sesuai firmanNya, maka kita pasti akan mengalami penyediaanNya
yang setia, karena Dia menemani kita dengan hadiratNya. Tanpa ragu, ketika
kita menjejaki jalan kebenaran, maka kita pun menapak-tilaskan jalan
berkat-berkat yang hanya mendatangkan kemakmuran serta keberhasilan
dari Allah.
Karena bukankah Allah lebih dari sanggup untuk menyediakan dengan
segala kelimpahan melampaui apa yang kita minta atau pikirkan atau
ucapkan. Sampai pada hari ini selalu diperkatakan bahwa di Gunung Tuhanlah
penyediaaNya akan terlihat, bukankah namaNya adalah Yehova Jireh? Tuhan
Allah yang selalu menyediakan!
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
33
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 16
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia
sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan
Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”
(Yakobus 1:12)
Apa anda menyadari bahwa berkat terbesar dalam hidup adalah dipilih
menjadi mempelai wanita Kristus? Kita bukan hanya dikenakan dengan kain
linen berwarna putih berkilauan tetapi yang terpenting kita akan menerima
mahkota kehidupan yang sangat berharga sebagai upah kita dalam
memasuki pesta pernikahan yang mulia dari Anak Domba.
Tanpa ragu, Allah Bapa dalam hikmatNya telah memberikan mempelai-
mempelai Kristus sebagai hadiah kasihNya pada AnakNya yang dimuliakan,
yang telah ditahbiskan sebelum dunia dijadikan seperti yang tertulis pada
Yohanes 17:24 dalam Alkitab versi Amplified.
Akan tetapi, sebagai anak-anak Allah, sering kali kita tidak memahami
maksud dari ujian dan kesengsaraan dalam hidup kita yang menghadang kita di
jalan salib yang sempit. Dengan nilai yang sama, kita juga tidak memahami
mahkota kemenangan yang disiapkan Guru kita untuk kita terima pada akhir
perjalanan kita. Ironisnya, untuk menerima berkat mahkota kehidupan yang
berkemenangan tersebut, seseorang harus menghadapi cobaan berlipat-lipat
dengan jantan dan berani, berjuang dengan penuh kemenangan dalam
peperangan iman yang ganas melawan kedagingan kita sampai Guru kita
menyatakan Iman kita lebih berharga dari emas yang teruji dengan api. Saya mengingat dengan jelas, bertahun-tahun yang lalu, ketika saya
menyerahkan hidup saya kepada Sang Juru Selamat, saya tidak menyangka
bahwa saya akan dimasukkan dalam ujian yang mematikan sebelum saya di
mahkotai sebagai hambaNya. Ketika itu musuh menyerang tubuh saya dengan
ganas dan membawa teror kematian, saya menderita sindrom kelelahan
kronis selama tiga tahun. Iman saya dihadapkan pada ujian terberat dan
penilaian yang kritis untuk melihat kualitas sebenarnya. Ketika ujian yang
menyala itu membakar tubuh saya dengan berbagai penyakit, kesusahan dan
tanda kematian maka harapan saya hanyalah pada firman Tuhan sesuai dengan
peringatan awal yang Roh Kudus berikan pada saya sebelum tubuh saya sakit.
34
Ketika saya bergantung pada ujung jubah dari Tuhan saya, saya
mengandalkan dan bersandar pada suara Sang Juru Selamat yang telah bangkit
yang berbunyi:
“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan
baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah.”
(Yesaya 40:31)
Setelah itu, saya mulai menjadi sembuh dan meninggalkan kegelapan
untuk masuk dalam terang, saya pun mendengar suara dari Roh Kudus yang
menyatakan di telinga saya dengan ucapan berikut:
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia
sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan
Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia”
Memang meskipun saya tidak layak, saya tidak menyadari bahwa Tuhan
Allah telah membuat rencana dan memberikan pada saya mahkota kehidupan
pada suatu hari nanti dan menahbiskan saya sebagai hambaNya. Tanpa
pertanyaan, ketika kita memilih untuk mengikuti jejak-jejak kakiNya dengan
mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan pikiran kita, kita akan dihiasi
sebagai mempelai wanitaNya dan dimahkotai dengan ‘Tanda dari Juru
Selamat yang telah Bangkit’. Bukankah Ayub berkata:
“Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan
timbul seperti emas.”
(Ayub 23:10)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
35
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 17
“Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya
rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-
tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!”
(Kolose 1:27)
Di suatu pagi, saya dibangunkan oleh suara dari Sang Juru Selamat yang
telah bangkit dan menyingkapkan salah satu kebenaran terpenting dalam
Alkitab. Tiba-tiba terbit pada pikiran saya bahwa setiap perkataan dari Tuhan
Yesus adaalah hukum-hukum Illahi dari Kerajaan Sorga. Tanpa ragu
sedikitpun, Tuhan Yesus datang dari tempat yang maha tinggi ke tempat yang
paling rendah untuk mengajarkan hukum-hukum dari KerajaanNya sendiri,
yakni kebenaran mutlak yang tidak dapat berubah di masa lalu, masa kini
dan masa depan karena Dialah Sang Pencipta kita.
Sangatlah jelas bahwa manusia yang hilang telah terpisah dari Allah
oleh sifat kedagingan dan dosa. Dalam hal hukum-hukum Illahi Allah, kita
sudah salah jalan seperti “seekor angsa yang tersesat”. Demikian juga kita tidak
memahami alasan dari segala masalah, penderitaan dan hukuman mati yang
kita hadapi dalam hidup dan diwariskan dalam setiap angkatan umat manusia
tanpa kecuali pada peraturan.
Yang paling menakjubkan bagi saya adalah untuk menemukan kenyataan
bahwa banyak dari kebenaran krusial dari Allah, yang diberi demi
keberhasilan kita dalam mencapai garis akhir, sengaja di tuliskan dalam bentuk
perumpamaan-perumpamaan. Bagi dunia yang gelap ini, harta karun
tersembunyi tersebut tidak akan di singkapkan, tetapi bagi anak-anakNya yang
terkasih, kebenaran-kebenaran mutlak mengalir dari roh dihadapan setiap
mata-mata yang diberkati seperti “sungai-sungai air kehidupan”. Seperti yang
dikatakan oleh Tuhan Yesus
“Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci:
Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”
(Yohanes 7:38)
Tanpa pertanyaan, Tuhan kita telah memberikan hidupNya untuk
menebus domba-domba kesayanganNya yang adalah anak-anak
36
kesayanganNya melalui kematian di salib. Dengan nilai yang sama, sesuatu
yang sebanding atau bahkan lebih penting adalah kenyataan bahwa Dia kembali
untuk tinggal dalam setiap orang yang sungguh percaya pada saat pengampunan
dosa diterima dari Tuhan Yesus.
Sebagai anak-anak Allah, setelah lahir baru dan dimateraikan oleh
Roh Kudus, hati kita akan ditandai dengan penebusan kekal dan, yang
terpenting, hadiratNya yang Illahi, 24 jam sehari dan 365 hari dalam 1 tahun
dan selamanya! Dalam diri kita, Sang Raja segala raja dan Tuhan segala
Tuhan yang Maha Kuasa dan Kudus bertahta! Suatu hubungan yang begitu
intim dengan Allah kita dan sebuah persekutuan yang erat dan indah sama
seperti ketika batang pohon anggur (pokok) terhubung dengan cabang-
cabangnya. Tidaklah mengherankan bahwa rasul Paulus harus membawa,
dengan sekuat tenaga, misteri dari Injil Yesus Kristus yang mulia, yang
sebelumnya tersembunyi selama berabad-abad, yakni rencana Allah yang ada
semenjak dunia belum dijadikan, sampai akhirnya disingkapkan dihadapan
matanya. Semenjak itu dia telah bekerja dengan segenap hati, jiwa dan pikiran
bahkan mengorbankan hidupnya bagi orang-orang terpilih untuk dapat
meneruskan tongkat estafet Air Kehidupan, hadirat Allah yang kudus, yakni
Roh Kudus sendiri.
Yang membuat Injil Yesus Kristus menjadi begitu unik dan luar biasa
serta berbeda dari agama adalah hadirat Roh Kudus yang adalah Guru kita,
Penasihat kita, Penghibur kita, Pendoa kita dan Penolong kita dan diatas itu
semua hadirat Illahi dari Allah dalam hati kita. Tujuan Roh Kudus sangat
jelas: untuk menolong kita dalam peperangan ganas melawan musuh rohani kita
dengan mengajarkan kebenaran pada kita dan mengubahkan pikiran kita dari
segala dusta setan dan dunia yang dapat menghancurkan dengan fatal
untuk kehidupan kekal kita. Diatas segalanya, Roh Kuduslah yang akan
mengenakan pada kita busana putih yang bersinar oleh kebenaran mutlak
dan memindahkan kita kepada kekekalan untuk berjumpa dengan Tuan kita
sebagai mempelai wanitaNya.
Untuk alasan inilah kita tidak boleh mendukakan Roh Kudus atau
memadamkan hadiratNya seperti yang telah diperintahkan oleh rasul Paulus.
Sebaliknya, kita harus menyalibkan segala dusta setan dan hawa nafsu dari
kedagingan kita yang penuh dosa untuk melindungi hadirat IllahiNya dalam
hati kita, karena Allah itu kudus dan tidak dapat menerima segala macam dosa!
Terlebih lagi, ketika kita merenungkan dan bertindak atas firman Allah
setiap hari dan setiap saat, kita akan terus menerus menguduskan pikiran dan
tubuh kita dengan kebenaran dan mengijinkan Roh Kudus untuk menjadi
Tuhan atas hidup kita.
37
Pada akhirnya, ketika kita meninggikan Roh Kudus sehingga sungai-
sungai air kehidupan mengalir pada orang lain, yakni ketika kita membagikan
Kabar BaikNya, kita pun akan terus bertumbuh dalam keserupaan dengan
gambarNya. Tanpa ragu lagi, ketika sungai-sungai air kehidupan berbuih
pada kekekalan, kita akan ditandai dengan hidup Kristus yang berlimpah
yang memancarkan karakter-karakterNya dengan menghasilkan buah kasih,
sukacita, damai sejahtera, ketabahan, kelemahlembutan, kebaikan, iman,
kerendahan hati dan penguasaan diri dalam diri kita. Bukankah kekayaan-kekayaan dari kemuliaan Injil Kristus ditemukan
dan tertanam dalam orang-orang kudusNya. Melalui kehidupan dan perkataan
dari orang-orang kudus Nya, murid-muridNya yang menyingkapkan pada
orang-orang lain dalam bentuk Kristus yang hidup, tanda Kristus, bukti hidup
dari Sang Juru Selamat yang telah bangkit dan Kabar BaikNya. Yang terakhir
dan tak kalah penting, lewat tindakan kasih kita, maka kasih Kristus yang
melambangkan salib didalam hati kita akan menarik orang lain pada Sang Juru
Selamat yaitu domba-domba yang hilang dan pengembara-pengembara yang
untuk dimenangkan. Sama seperti telah dituliskan oleh rasul Paulus pada jemaat
di Kolose dan disingkapkan dengan penuh kemenangan melalui salib, yaitu
misteri dari rencana terbesar dari Tuan kita:
“Yaitu Kristus di dalam kamu, itulah pengharapan akan kemuliaan”
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
38
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 18
“Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan
puas, tanpa ditimpa malapetaka.”
(Amsal 19:23)
Ada banyak sekali janji berharga yang diberikan oleh Bapa Surgawi kita
pada anak-anakNya. Janji-janji tersebut tertulis dalam perintah-perintah
KudusNya yaitu Alkitab. Percaya atau tidak, setiap perintah yang diberikan
pada kita oleh Allah Maha Bijak membawa sebuah tujuan khusus. Bukan
hanya untuk kebaikan dan perlindungan dari anak-anakNya yang terkasih ketika
melawan atau didalam bahaya, tetapi yang lebih penting adalah setiap perintah
tersebut membawa kuasa dari hukum kehidupan dan berkat-berkat ketika
kita hidup sesuai dengan peraturan-peraturan dan petunjuk-petunjuk
IllahiNya.
Salah satu dari berkat-berkat yang paling dashyat dan selalu saya kasihi
dan telah terpatri dalam hati saya adalah berkat-berkat dari “penyembahan dan
hormat yang tulus pada Tuhan” lewat mengingat, merenungkan dan
bertindak sesuai perintah-perintahNya. Sama seperti yang Tuhan katakan:
“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang
mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh
Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku
kepadanya.”
“Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku
akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-
sama dengan dia.”
(Yohanes 14: 21,23) Ketika kita mengamati dan menjalani perintah-perintah Allah dalam
hidup kita, maka kita mulai mengalami hadirat IllahiNya saat kita menerima
berkat-berkat hidup kekal dari Allah, Ketika kita mewujudkan damai
sejahtera yang melampaui semua pemahaman di dalam hati kita dan
kehidupan sehari-hari, maka kita pun mengalami kepuasan dan kecukupan
dari Allah dengan tinggal dalam Pokok Anggur. Tanpa keraguan, ketika kita
mengijinkan Roh Kudus untuk memerintah dalam hati kita dengan damai
39
sejahtera Illahi. Kita juga akan didampingi berkat-berkat dan perlindungan
dalam segala tindakan kita.
Sangat jelas bahwa ketika hidup dengan menghormati dan menaati
Tuhan Allah kita, kita tentu tidak akan pernah “di timpa malapetaka”, seperti
yang dikatakan oleh Alkitab:
“Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan
menambahinya.”
(Amsal 10:22)
Ada sebuah kisah nyata dari seorang saudara dalam Kristus di China yang
hidup dalam penyembahan kepada Tuhan Allah dalam rumahnya, meluangkan
saat teduh dalam doa dan perenungan firman Allah. Ketika kebakaran besar
mulai melanda desanya dan menghanguskan banyak rumah, banyak orang
berteriak dengan putus asa untuk memperingatkan pria tersebut agar segera lari
dari rumahnya. Saat itu pria tersebut sedang asyik berdoa dan menolak pergi
dari rumahnya, secara ajaib Tuhan Allah melindungi rumah pria tersebut dari
kebakaran hebat. Hasilnya, seluruh bangunan dalam desa tersebut telah hangus
kecuali rumah saudara tersebut. Hal ini menyatakan perlindungan dari Yang
Maha Kuasa dan berkat-berkat Tuhan.
Karena itu kita tidak boleh lupa bahwa Allah itu selalu setia pada
firmanNya sendiri. Diatas segalanya, kita harus selalu bersauh dan bersandar
pada janji-janjiNya yang mutlak dapat dipercaya dan benar, serta
bergantung pada berkat-berkatNya seperti yang di tulis oleh firman Allah:
“Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan
puas, tanpa ditimpa malapetaka.”
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
40
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 19
“Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis
akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara
supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh
hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan
kepadamu mahkota kehidupan.”
(Wahyu 2:10)
Salah satu lagu pujian kesukaan saya berbunyi:
“Jalan salib membawa kita pulang, senang sekali rasanya karena ketika
saya terus berjalan, jalan salib membawa kita pulang ke rumah”.
Ketika saya menyanyikan lagu pujian dalam hati, air mata mulai
berlinang di mata saya. Tanpa pertanyaan, Tuhan kita yang baik telah
menaruh landasan dari jalan salib untuk dapat kita ikuti yakni jejak-jejak kaki
penderitaan dan lambang kehinaan dari jalan sempit yang di pandang rendah
oleh dunia.
Memang ketika saya melangkah dalam jalan salib tersebut, saya telah
menemukan ketentraman dari damai sejahtera ketika kedagingan saya
disalib. Telah menjadi sangat jelas bahwa satu-satunya jalan untuk melihat
gerbang terang dan untuk dapat mendengar suara Juru Selamat berkata, “Mari
datanglah engkau ke dalam suka cita Tuhanmu” adalah jalan yang telah
ditempuh dan telah dipercik oleh darah Juru Selamatku.
Dengan cara yang sama, kuasa kemenangan dari Sang Juru Selamat
yang telah bangkit kita temukan melalui salib. Melalui salib itulah kita
menjunjung Roh Kudus dan karakter kita terbentuk seperti Kristus, saat
kedagingan kita di tundukkan dan penderitaan Kristus mempersenjatai kita.
Sama seperti yang ditulis oleh rasul Petrus:
“Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun
harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, karena
barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat
dosa”
(1 Petrus 4:1)
41
Sementara itu ketika kita memikul salib kita dengan berani dan setia,
kita telah mengijinkan Roh Kudus untuk mengendalikan hati, jiwa dan
pikiran kita. Saat kita mengucapkan selamat tinggal pada jalan dunia dan
tidak lagi berjalan di dalamnya, maka Roh Kudus akan mengisi kita dengan
Roh kasih, hikmat, semangat dan keberanian yang dimiliki oleh Stefanus.
Pada akhirnya, ketika kita berani berperang melawan segala ujian dan
kesengsaraan yang berasal dari si musuh dengan mengingat untuk selalu setia
sampai mati, kita akan hidup untuk menyenangkan Tuan kita dan
memperhatikan perintahNya.
Suatu hari nanti, pada saat kita berperang dengan iman dan
memenangkan perlombaan sampai garis akhir maka kita akan mendengar
Sang Juru Selamat berkata:
“Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau
telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan
memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar”.
Mulai dari sana, salib kita yang kasar dan kita sayangi akan di tukarkan
dengan sebuah Mahkota Kehidupan seperti yang dijanjikan oleh Tuan kita.
Lagipula bukankah Tuhan kita telah memerintahkan untuk “tidak takut
pada hal-hal yang akan kita derita” saat kita menghadapi ujian-ujian dan
kesengsaraan-kesengsaraan dalam 10 hari dari musuh kita? Terakhir namun tak
kalah penting dan diatas segalanya, kiranya kita memahami niat baik Allah dan
rencanaNya yang indah untuk anak-anakNya yang terkasih ketika Dia
memerintah kita: “Setialah sampai mati dan Aku akan memberikan
Mahkota Kehidupan untukmu”. Tanpa salib, bagaimana kita akan beroleh
mahkota?
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
42
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 20
“Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan
mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal
suaranya.”
(Yohanes 10:4)
Karena aku tahu apapun yang menimpa diriku, Yesus membuat
segalanya menjadi baik, karena aku tahu apapun yang menimpa diriku,
Yesus membuat segalanya menjadi baik,” Saya tiba-tiba menyanyikan lagu
himne indah ini ketika saya dibangunkan oleh gonggongan anjing saya, Nana,
di pukul 4:30 pagi. Jelas sekali bahwa Roh Kuduslah yang bernyanyi ketika
saya tertidur, saat anjing saya membangunkan pagi ini. Tanpa sadar, mulut saya
telah menyanyikan suara Tuhan saya yakni Sang Juru Selamat yang telah
bangkit, melalui himne indah dari Fanny Crosby, anak Tuhan yang berkarunia:
Memang ketika saya melihat kembali hidup saya, saya tiba pada
perwujudan dari gubahan yang indah dari Fanny Crosby dalam himne pujian
yang kudus yang telah ditulis oleh Roh Kudus. Seperti yang tertulis dalam
pujian kudus tersebut:
Sepanjang jalan, Juru Selamat saya memimpin saya;
Apa lagi yang dapat saya minta?
Sanggupkah saya meragukan belas kasihnya yang lembut,
Yang telah menjadi penuntun dalam hidup saya?
Damai surgawi, penghiburan Illahi
Disinilah saya tinggal dengan iman padaNya!
Karena saya tahu, apapun yang menimpa diri saya,
Yesus membuat segalanya menjadi baik.
Tanpa ragu, apa yang Fanny Crosby telah tulis menyingkapkan
pengalamannya tentang Juru Selamat kita yang telah bangkit, Guru kita
yang setia yang telah menuntun domba-dombaNya melalui suka duka, ujian-
ujian dan kesengsaraan-kesengsaraan di tengah sebuah jalan berkat-berkat
yang kekal. Ketika saya merenungkan dengan dalam perkataan-perkataan
kebenaran yang mutlak ini dan menyepakatinya dalam hati saya, saya hanya
dapat mengingat perkataan indah dari Tuhan kita yang berfirman pada kita
demikian:
43
“Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan
mereka dan domba-domba itu mengikuti dia.”
Sama seperti orang kudus yang luar biasa ini, saya telah menghadap dan
berperang banyak kesulitan, penderitaan dan masalah-masalah yang mustahil
dengan melalui kasih karunia Tuhan. Di tengah ganasnya peperangan hidup,
saya akhirnya mengenali tangan yang tak terlihat dari Juru Selamat saya yang
membimbing dan mengajar saya seperti Daud muda ketika melawan singa dan
beruang.
Lebih lagi, saya telah menemukan betapa mengherankan bahwa semakin
ganas serangan dari musuh, semakin kuat semburan dari pertumbuhan
rohani saya. Ketika saya mengikuti jejak-jejak kaki dari Sang Juru Selamat
yang telah bangkit dengan mengingat perintah-perintahNya dan melakukannya,
maka saya mempunyai kuasa dari Sorga, inilah rumusan rahasia untuk
kesuksesan yakni melekat pada Sang Pokok.
Sejak itu, setiap ujian hanya menjadi tempat pelatihan rohani untuk
kedewasaan dalam Yesus Kristus, sementara setiap kesengsaraan hanyalah
mahkota kemuliaanku, ketika saya semakin mengenali suara dari Guru saya.
Pada akhirnya, saya telah belajar untuk menyambut ujian-ujian dan
kesengsaraan-kesengsaraan saya yang datang dari atas dan bersuka-cita
dalam kemenangan di tengah masalah-masalah saya, sama dengan yang di
katakan oleh rasul Paulus:
“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam
kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu
menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan
tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak
mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita
oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”
(Roma 5:3-5)
Karena setelah itu semua, pada saat kita sungguh mengenali dan tulus
mengetahui suaraNya, kita akan di cetak dalam rupa Allah, yaitu wajah dari
Juru Selamat pemenang kita. Karena “kasih yang sempurna melenyapkan
ketakutan”, tulis rasul Yohanes, “barangsiapa takut, ia tidak sempurna di
dalam kasih”. Diatas segalanya, kita harus benar-benar mencetak dalam hati dan pikiran
kita bahwa “Allah itu kasih” dan “barangsiapa tetap berada di dalam kasih,
ia tetap berada di dalam Allah”. Apakah Sang Juru Selamat yang penuh
kasih, yang pergi memimpin kita yang adalah domba-dombaNya tidak
44
“membuat segalanya menjadi baik”? Tentu tidak demikian! “Karena saya
tahu apapun yang menimpa saya, Yesus membuat segalanya menjadi
baik!”. Amin
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
45
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 21
“Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang
besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan
setengah masa.”
(Wahyu 12:14)
“Peperangan ini ganas dan buruk” Demikian saya berpikir, “Tetapi
saya harus menang melawan serangan-serangan licik dari si musuh!” Tiba-
tiba saya mendengar diri saya bersenandung sebuah nada yang terdengar sangat
akrab. Tanpa ragu, saya tersenyum ketika menyadari bahwa Roh Kudus telah
datang menolong saya dengan mengingatkan saya untuk tidak kehilangan
semangat dan berjuang atas peperangan ganas ini dalam medan perang garis
depan.
Sangat jelas bahwa Guru saya yang bersenandung melalui bibir saya
dengan suara nyanyian dari Sang Juru Selamat yang telah bangkit, dengan
sebuah lagu pujian yang digubah dan sering dinyanyikan oleh Dr John Sung,
seorang pejuang perkasa bagi Kristus dan seorang penginjil yang dahsyat.
Lirik lagu tersebut berbunyi: “Jatuhlah setan! Jatuhlah setan!”
Ketika saya mengenali suara dari Guru saya dan tanda ibu jari
teracungnya untuk memberi semangat dalam berperang dengan berani,
seketika itu juga saya merasa sebuah lonjakan tenaga dalam hati saya, yakni
sebuah sukacita yang berseri-seri membanjiri jiwa saya, saya pun
menganggukkan kepala dalam kesepakatan dan penundukkan pada Komandan
Kerajaan saya. Tanpa menunda lagi, saya langsung mengenakan Perlengkapan Senjata
Allah dan Perisai Iman serta Pedang Firman Tuhan, seperti yang
diperintahkan oleh Rasul Paulus pada jemaat di Efesus. “Saya kembali masuk
dalam peperangan, mari berjuang! Saya akan rela mati bagi Yesus apapun
harganya dan dengan sukacita!” Secara tidak sadar saya berbisik tapi dengan
kemauan kuat dalam hati saya untuk menang dan menaklukkan musuh dan
membawa kemuliaan bagi Sang Guru dan Raja saya, bahkan sampai
membayar dengan nyawa saya seperti Stefanus. Sejak itu saya mengambil
sepasang sayap dari seekor rajawali yang agung dan terbang ke padang
46
gurun untuk berdoa dan menerima asupan firmanNya, untuk menerima
dorongan kekuatan rohani dan dipersiapkan untuk kembali berperang!
Memang, sebagai anak-anak Allah, kita adalah prajurit-prajurit Salib
dan pejuang-pejuang Yesus Kristus yang akan diutus ke gugus depan yakni
kubu pertahanan musuh, setan. Untuk alasan inilah, ketika kita lahir kembali
dari Roh Allah, kita menerima sepasang sayap rajawali untuk berperang
melawan musuh. Di sisi lain, musuh kita, setan akan memakai air bah dunia
untuk meluncurkan serangan yang paling dahsyat dan ganas melawan sang
‘benih dari Perempuan’ yang mengarah pada orang-orang Kristen yang
menaati perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian tentang Yesus
Kristus
Yang membuat peperangan ganas ini begitu keji adalah kenyataan bahwa
kedagingan kita ada di pihak dari kuasa kegelapan dan telah di rebut oleh
musuh di taman Firdaus, saat kita ragu-ragu dan takluk di bawah hukum
dosa dan di asuh oleh setan. Ketika nenek moyang kita, pasangan pertama,
memilih untuk menaati musuh dan melanggar hukum kekudusan, kita telah
mengoyakkan kekekalan dan mengenakan kedagingan untuk menjadi
manusia yang fana dan kedagingan yang mudah rusak serta binasa.
Sebagai hasilnya, tidak ada satupun dari kita yang tidak menderita dalam
kondisi berdosa dan akhirnya menerima hukuman mati, tanpa pengecualian
pada Peraturan Illahi dari Allah
Akan tetapi, karena kasihNya dan hikmatNya, Allah telah menetapkan
terlebih dahulu Keselamatan melalui Salib, melalui kematian dari AnakNya
yang dikasihi-Nya, Yesus, untuk membereskan masalah dosa tersebut. Melalui
Golgota itulah, Allah kita menanamkan kasih karuniaNya atas kita semua,
umat manusia yang sungguh tidak layak, untuk memulihkan kembali
keabadian kita, kondisi kekudusan kita dan hubungan kasih yang terhilang
dalam Taman Firdaus. Tak diragukan kembalinya Kristus sebagai Roh
Kudus mengenakan kita dengan kebenaran dan keberanian yang akan
memimpin kita melawan musuh, memenangkan pertempuran dan menerima
pujian serta hormat.
Diatas semuanya, marilah kita sadar akan senjata dari musuh yang dapat
meracuni dan menundukkan kedagingan kita lewat pikiran kedagingan
yang penuh dosa, sifat pendosa, dan emosi negatif yang buruk yang harus
selalu disalibkan. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus:
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya dan mengikut Aku.”
(Matius 16:24)
47
Yang terakhir namun tak kalah penting, mari lah kita ingat untuk
mengenakan semua perlengkapan senjata Allah, perisai Iman dan sistem
peringatan dalam sepasang sayap dalam kesendirian bersama Allah lewat
merenungkan firmanNya dengan banyak doa. Mari lah kita waspada agar tidak
terjatuh dalam jebakan setan untuk mengasihi dunia dalam kemabukan dari
kekuatiran dunia ini, tipu daya kekayaan, nafsu akan hal-hal lain serta segala
kenikmatan dunia yang memanjakan. Bukankah rasul Yohanes menulis:
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau
orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang
itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya,
tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-
lamanya.”
(1 Yohanes 2:15-17)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
48
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 22
“Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu
terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus
turun menaungi aku.”
(2 Korintus 12:9)
Ada beberapa waktu dalam hidup kita dimana Allah telah meletakkan
sebuah ‘duri’, yaitu rasa sakit dan penderitaan atau masalah-masalah yang
berkepanjangan, dan Allah membiarkannya. Secara alamiah kita tentu rindu
untuk menyingkirkan rasa sakit dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Tetapi setelah kita berdoa, untuk alasan-alasan tertentu, anda akan menemukan
bahwa masalah tersebut akan muncul kembali atau tetap disana dan anda pun
bertanya-tanya. Mungkin dalam pikiran anda, anda tidak dapat memahami dan
akhirnya musuhpun mulai meletakkan keraguan dalam iman anda, dimana anda
ragu apa Allah cukup mengasihi anda dalam mendengar doa anda.
Jelaslah bahwa dalam penglihatan Tuhan Allah yang terpenting adalah
kondisi kerohanian kita dan bukan kenyamanan sementara untuk
kedagingan kita atau kondisi fana. Demikian juga, Tuhan Allah yang kita
sembah tidak tertarik pada setetes kehidupan fana (sementara) dibanding
dengan segala kekayaan dari kehidupan kekal kita yang seperti lautan
terbentang di hadapan kita. Sebaliknya, Allah tertarik untuk membentuk kita
dengan karakternya, untuk membentuk dan memahatkan gambar AnakNya,
Yesus, atas diri kita.
Sebagai akibatnya, Kristus datang untuk memberikan hidup
kelimpahanNya, kekayaan dari anugrahNya dan hadirat Roh Kudus yang
tinggal melalui kematian Yesus di salib. Tanpa diragukan, melalui pencurahan
darahnya di salib, kita semua dikuduskan, dengan mengijinkan Roh Kudus
untuk mengendalikan tubuh, pikiran dan jiwa kita. Ketika Roh Kudus mengisi
kita dengan hadiratNya dalam kepenuhan Kristus dan rupa Kristus, kita telah di
persiapkan dan diberi ijin untuk masuk dalam kekekalan.
Sebagai hasilnya, sasaran utama dan tujuan terakhir Tuhan kita adalah
untuk membawa anak-anakNya yang terkasih ke dalam kerajaanNya yang
mulia, yakni pada saat mengakui dan memanggil Dia ‘Abba Bapa’ dalam roh
49
kita. Sudah pasti bahwa saat itu Bapa surgawi kita menantikan kepulangan kita
dengan tangan terbuka dan telah menyiapkan banyak istana serta jalan-jalan
yang terbuat dari emas untuk kita diami dalam kekekalan.
Akan tetapi, perjalanan pulang tersebut adalah sebuah proses seumur
hidup dimana kita harus melepas kecemaran oleh segala kedagingan dan
mengenakan busana kerohanian dan kebenaran yang mutlak. Sungguh nyata
bahwa kita harus dikenakan dengan kain linen putih yang tidak cacat dan tidak
bercela sebelum kita masuk dalam Gerbang Terang, dalam kerajaan yang mulia
dari Bapa kita dan rumah kekal yang murni dan bersinar, tanpa dosa. Untuk
alasan inilah, Juru Selamat yang kita kasihi datang menebus kita melalui
darahNya yang tak ternilai dan mengenakan kita dalam kebenaranNya ketika
Dia memimpin kita berjalan melewati jalur salib yang sempit untuk menuju
rumah surgawi kita. Ketika Guru kita membimbing kita dengan memikul salibNya, maka kita
perlu mengikuti jejak-jejak kakiNya dengan memikul salib kita menuju Rumah.
Memang, kita harus selalu mengingat dan memperhatikan perintah-perintah dari
Juru Selamat kita karena “hamba-hamba tidak melebihi tuan mereka,
demikian juga dia yang diutus tidak lah lebih besar dari yang
mengutusnya”.
Sungguh menakjubkan ketika menemukan bahwa dalam salib tua dan
kasar yang kita pikul terdapat kuasa Illahi dari Sang Juru Selamat yang
telah bangkit yang mengalir pada anak-anakNya yang terkasih, yakni sebuah
kuasa Roh Kudus yang sanggup mengubahkan. Saat kita memikul salib tua
dan kasar itu dengan sukacita dan berani, dengan menghargai serta beristirahat
pada Dia yang telah disalib, maka kita akan mulai mengalami sembilan buah-
buah Roh Kudus yang membentuk hidup kita. Tanpa sadar, beban salib
menjadi makin ringan ketika kita mulai bertumbuh mekar dan berbuah dalam
diri kita yakni buah-buah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kebaikan, kelemahlembutan, iman, kerendahan hati dan pengendalian diri.
Di sisi lain, ketika kita menolak dan meremehkan salib kita, anda akan merasa
beban salib melebihi kemampuan kita, segala rasa sakit dan penderitaan yang
tidak terukur dan penyiksaan dalam danau api untuk kekekalan.
Karena bukankah kasih karuniaNya selalu cukup bagi kita,
kekuatanNya menjadi sempurna dalam Salib melalui duri yang diberikan
dalam kedagingan kita. Sementara itu mari kita belajar untuk bersukacita
seperti rasul Paulus dalam Salib melalui segala kelemahan kita. Mari kita
bersuka dalam kelemahan-kelemahan kita saat kita menyalibkan mereka
bersama Juru Selamat kita di salib, sehingga kuasa kebangkitan Kristus dapat
tinggal atas kita. Diatas segalanya, mari kita berpikir bahwa salib kita meskipun
50
berat, tidak akan melebihi kasih karuniaNya. Cawan yang kita minum tidak
akan pernah lebih pahit dari apa yang diminum Yesus di taman Gethsemane.
Akhirnya, duri-duri dalam jalur kita tidak akan lebih tajam dari MahkotaNya
yang dipersiapkan bagi kita yang akan kita terima suatu hari nanti dalam
perjalanan kita menuju Rumah.
Marilah kita bersukacita dengan penuh kemenangan dalam salib kita,
dengan memegahkan kelemahan-kelemahan kita daripada kekuatan kita
sendiri, dengan meninggikan Roh Kudus dan menyatakan kembali apa yang
dikatakan oleh rasul Paulus: “Ketika aku lemah maka aku kuat”. Yang
terakhir namun tak kalah penting, marilah kita kenakan Kristus dan
“Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya
kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”
(2 Korintus 4:10)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
51
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 23
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan
Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
(Yohanes 15:16)
Apakah anda tahu bahwa domba-domba Tuhan ditahbiskan menjadi
murid-murid Kristus? Apakah anda sadar bahwa instruksi-instruksi dari
Tuhan Yesus adalah untuk memuridkan bangsa-bangsa, membaptis mereka
dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus seperti yang tertulis pada pasal
terakhir dari Injil Yohanes, demikian tercantum di Alkitab Versi Amplified?
Memang melalui domba-domba milik Kristus inilah Tuhan Yesus akan di
tinggikan dan dimuliakan seperti yang dikatakan oleh Tuhan:
“Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk
mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah
milik-Mu.”
(Yohanes 17:8-9)
Tanpa sedikitpun keraguan, domba-domba ditandai dengan jejak kaki
dari Sang Juru Selamat yang telah bangkit yang berkemenangan,
karakter-karakter dan pola pikir dari Kristus yang telah terpatri dalam hidup
seorang murid. Ini adalah bukti hidup dari kuasa kekudusan yang
menyingkapkan buah dari kerendahan hati, penundukkan dan kelemah-
lembutan yang dengan kuat memancarkan dari jauh gambaran Kristus dan
suara dari Sang Juru Selamat yang telah bangkit yang berkata:
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”
(Matus 11:29)
Dengan hal yang sama, tersebarnya buah-buah Roh Kudus yang unggul
yakni kasih, sukacita dan damai sejahtera mencerminkan teladan dari
kedewasaan hidup Yesus Kristus dalam domba-domba yang menggambarkan
karakter dari Tuhan kita. Melalui merekalah kasih Kristus dinyatakan dan
52
perintah-perintahNya digenapi, untuk menunjukkan pada dunia Kristus yang
hidup serta diwujudkan pada orang lain tanganNya yang penuh belas kasih.
Sementara itu, melalui buah kesabaran, kelembutan, kebaikan dan
pengendalian diri dan banyak berdoa, domba-domba akan menarik orang
lain pada “Sang Terang Dunia”, yakni Juru Selamat yang penuh belas
kasih yang membebaskan dan memindahkan mereka dari kuasa kegelapan
untuk masuk dalam Kerajaan AnakNya yang terkasih.
Akhirnya, hanya lewat buah iman yang mutlak pada Sang Juru
Selamat yang telah bangkit dan firman Allah, domba-domba Allah dapat
meraih kemenangan melawan dusta-dusta musuh dan dunia serta
memutarbalikkan musuh dan dunia dengan kebenaran mutlak yang
menghasilkan sebuah tanda khusus yakni ketabahan, rasa cukup dan damai
sejahtera. Untuk alasan inilah Rasul Yohanes menuliskan:
“Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”
(1 Yohanes 5:4)
Sebab itu tidaklah mengagetkan bahwa perintah yang terpenting dan
misi Tuhan pada domba-dombanya adalah untuk menjadi berbuah seperti yang
dikatakan oleh Tuhan Yesus:
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan
Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap”
Pada akhirnya, dengan belajar tentang bagaimana untuk melekat dalam
Sang Pokok Anggur lewat mengingat dan bertindak sesuai perintah-
perintahNya maka kita menjadi berbuah lebat. Ketika kita memilih untuk
hidup didalam roh dengan menyalibkan kedagingan kita, maka kita telah
meninggikan Roh Kudus untuk terus menghasilkan buah-buah Roh Kudus
ketika kita terus menghubungkan diri kita dengan Sang Pokok Anggur.
Sebagai dampak dari terus melekatnya diri kita pada Yesus, kita akan
bertumbuh menjadi seperti Guru kita menghasilkan banyak buah dan pada
akhirnya memuliakan Bapa Sorgawi sebagai muridNya. Seperti yang
diperintahkan oleh Tuhan Yesus:
“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah
banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
(Yohanes 15:8)
53
Yang terakhir namun tak kalah penting, ketika kita terus melekat dalam
Kristus, kita akan menerima berkat-berkat yang paling besar, yakni doa kita
pasti didengar oleh Allah, karena itu setiap doa dikabulkan dan permohonan
kita dipenuhi sesuai dengan janji yang dikatakan oleh Sang Juru Selamat yang
telah bangkit:
“Supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-
Nya kepadamu.”
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
54
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 24
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan
biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan
karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu
jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
(1 Korintus 10:13)
Apa anda pernah bertanya mengapa Allah mengijinkan pencobaan dalam
hidup-hidup anak-anakNya yang terkasih? Apakah pernah timbul di benak anda
bahwa pencobaan adalah bagian dan bingkisan dari proses pertumbuhan
kerohanian kita? Sungguh menakjubkan untuk menemukan bahwa dari ujian
yang berapi-api dan kesengsaraan dalam hidup kita beserta cobaan-cobaan
yang sulit akan timbul pengetahuan kita yang dahsyat tentang Yang Maha
Kuasa dan iman yang bernilai lebih dari emas yang telah dimurnikan
dengan api!
Tanpa sedikitpun keraguan, melalui cobaan-cobaan dan serangan-
serangan dahsyat dari musuh, yang diijinkan oleh Bapa kita yang pengasih,
akan timbul pertumbuhan rohani yang sesungguhnya dan pewahyuan
tentang kebenaran rohani akan disingkapkan dan dapat terlihat nyata.
Kemudian lewat pisau pemangkas yang berupa berbagai cobaan dan
kesulitan-kesulitan maka kita, sebagai murid-muridNya, akan berkembang
secara rohani dan menghasilkan banyak buah. Ketika kita terus melekat pada
Sang Pokok Anggur, semua hal diatas pada akhirnya akan menjejakan
gambaran dari Anak Allah atas kita.
Di suatu pagi ketika saya sedang menyanyikan pujian berjudul “Iman
adalah kemenangan” ini, tanpa sadar Roh Kudus mengingatkan kenangan
tentang salah satu peperangan terganas yang telah saya lalui dalam hidup saya.
Saat itu saya tidak dapat menjual satu barangpun dalam tiga hari berurutan
dalam usaha saya. Ketika saya, dengan segala kekuatan walaupun akhirnya saya
sadar itu sia-sia, untuk berusaha meningkatkan penjualan saya agar dapat
mempertahankan pemasukkan harian saya, maka dalam waktu yang tidak lama
beban yang berat dan menakutkan mulai muncul dalam hati saya. Tanpa sadar,
hati yang penuh sukacita dan damai sejahtera telah di rampok dan di gantikan
dengan sebuah hati yang penuh keraguan, kehilangan semangat dan kegentaran.
55
Ketika musuh melemparkan panah-panah berapi pada pikiran saya
dengan menantang saya lewat pertanyaan-pertanyaan seperti: “Bagaimana
saya dapat membayar tagihan saya pada ayah saya? Dan dengan apa saya
akan membayar?” sebab saya melakukan hubungan bisnis dengan ayah saya.
Serangan-serangan dahsyat berupa keraguan dan pikiran kedagingan mengajar
saya untuk melihat keadaan sekeliling saya dan lingkungan saya.
Sejak saat itu tanpa sadar saya telah jatuh terjerembab dalam wilayah
musuh, karena saya telah kehilangan perisai iman. Ketika saya terhempas dalam
jebakan musuh berupa ketakutan dan kegelisahan dan saya harus tidur
dengan hati yang berbeban berat, tiba-tiba Roh Kudus datang menolong saya.
Sungguh ajaib, saya mendengat suara dahsyat dari Sang Juru Selamat yang
bangkit membangunkan saya ketika Roh Kudus berseru-seru di telinga saya
dengan berkata:
“IMAN ADALAH KEMENANGAN, IMAN ADALAH
KEMENANGAN!”
Sesungguhnya saya telah dibangunkan oleh suara indah dari Tuhanku
yang mengingatkanku untuk menjadi kuat dan berani. Sejak saat itu, Saya
tidak dapat melupakan lagu pujian ini dalam hati saya. Tidak lama kemudian
saya pun berlinang air mata sambil menyanyikan kebenaran dari firman Allah
yang tertulis dalam pujian berikut:
“IMAN ADALAH KEMENANGAN”
“IMAN ADALAH KEMENANGAN”
“KEMENANGAN YANG MULIA”
“YANG MENGALAHKAN DUNIA”
Ketika suara Tuhan menyingkapkan peperangan dan ujian iman yang
diberikan pada saya, Dia terus berbicara dengan lembut di telinga saya dengan
janji firmanNya yang sungguh menghibur yang kembali menolong saya dengan
berkata:
“TIDAK ADA PENCOBAAN KEPADAMU YANG TIDAK DIALAMI
MANUSIA: TETAPI ALLAH ITU SETIA, YANG TIDAK
MEMBIARKAN ENGKAU DI COBAI MELEBIHI DARI
KEMAMPUANMU; TETAPI DENGAN PENCOBAAN ITU AKAN
DIBERIKAN JALAN KELUAR AGAR ENGKAU SANGGUP
MENAHANNYA.”
Ketika ayat-ayat dari kitab Korintus ini menguatkan saya untuk berjuang
dalam peperangan iman, tiba-tiba ketakutan saya lenyap dan iman saya
56
dikuatkan dan keberanian seperti Daud yang melawan Goliat dipulihkan dalam
saya. Ketika saya bangkit berdiri untuk berdoa dengan iman yang teguh dan
mohon penyediaan dari (Yehova Jireh) Sang Allah yang menyediakan, saya
mendengar suara hikmat dari Tuhan yang memberitahu apa yang harus saya
lakukan dan bagaimana saya harus menjual.
Ketika saya memutuskan dengan berani untuk melalukan nasihat Tuhan
dengan iman yang mutlak, dengan semangat dan keberanian seperti Daud muda,
dengan ajaib Allah membalikkan keadaan 3 hari tanpa penjualan menjadi ‘mata
air-mata air di padang gurun’. Yang menakjubkan saya, dalam waktu kurang
dari 1 minggu, semua persediaan saya ludes terjual karena Dia adalah Yehova
Jireh dalam kesuksesan finansial. Dan sekali lagi kebaikanNya dan
kesetiaanNya kembali mengalir untuk memenuhi kebutuhan saya.
Saudara-saudari yang terkasih, apa anda pernah mengalami peperangan
iman yang demikian ganas di tengah kuasa kegelapan dan malam? Anda bisa
tenang dan yakin! Tanpa keraguan kita akan bersandar pada Tuhan dengan
perisai iman dan pedang firman Tuhan serta kebenaran sebagai ikat
pinggang dan hati kita yang menyala dengan kasih. Kemudian, kita akan
bersuka cita dan bersorak dengan kemenangan dan bernyanyi dalam hati dan
mulut kita bahwa iman adalah benar-benar kemenangan yang mengatasi
dunia!
Tanpa pertanyaan, melalui iman, Allah akan memimpin kita melalui
segala pencobaan, ujian dan kesengsaraan dengan berani dan berkemenangan.
Pada akhirnya, melalui iman dalam kasih Juru Selamat kita yang telah
bangkit, kita akan menerima kekuatan untuk mengatasi pencobaan, kita dapat
beristirahat ditengah ujian, kita akan memiliki terang untuk jalan kita dan
kasih karunia yang disertai kasih dan kebaikannya yang tidak pernah
gagal.
Bukankah Allah selalu setia pada anak-anakNya yang terkasih, yang
tidak akan menyengsarakan kita dengan pencobaan yang melebihi kemampuan
kita, tetapi akan selalu menyediakan sebuah jalan bagi kita untuk lolos,
sehingga kita akan sanggup bertahan.
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
57
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 25
“Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku
berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku,
ia akan dihormati Bapa.”
(Yohanes 12:26)
Dalam dunia yang materialisitik dimana kita tinggal adalah sesuatu yang
menarik untuk menemukan bahwa setiap benda yang berharga di mata
masyarakat selalu disertai dengan tiruan-tiruan. Sebagai contoh, ada berlian
yang asli dan yang palsu, atau mutiara yang asli dan yang palsu. Pada akhirnya,
ada uang dollar AS asli dan versi palsu dari uang dollar AS yang beredar di
masyarakat. Demikian pula, tidak mengagetkan untuk menemukan bahwa di
tengah-tengah kebenaran yang tak ternilai dari Injil Yesus Kristus, datanglah
injil palsu yang ditabur oleh musuh-musuh kita yakni iblis. Sama halnya,
diantara hamba-hamba Tuhan yang tulen yang sedikit jumlahnya dan
seperti batu permata yang langka, serta terpancar dari jauh tanda dari Sang
Juru Selamat yang telah bangkit muncul pula nabi-nabi palsu seperti serigala
berbulu domba.
Sebagai anak-anak Allah, kita harus selalu bijaksana untuk mengenali dan
membedakan kebenaran firman Allah dari kepalsuan dusta setan dan
hamba-hambanya yang merayap dengan jubah keagamaan persis seperti iblis
yang mengubah diri sebagai malaikat terang. Untuk alasan inilah rasul Paulus
menulis surat untuk memperingatkan jemaat Korintus sebagai berikut:
“Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang,
yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah
mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.”
(2 Korintus 11:13-14)
Sementara itu, Juru Selamat kita telah memberikan peringatan tentang
pekerjaan-pekerjaan musuh pada domba-domba yang dikasihiNya, karena
kuasa kegelapan akan menggunakan berbagai cara untuk menyamarkan
dirinya untuk menerobos dan menghancurkan anak-anak Allah yang terkasih.
Seperti yang diperingatkan oleh Tuhan Yesus:
58
“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan
menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala
yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah
orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput
duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik,
sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak
mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun
pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap
pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan
dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal
mereka.”
(Matius 7:15-20)
Salah satu dari tanda paling dahsyat dari hamba Tuhan yang tulen
adalah kasih yang murni dan mutlak pada Yesus dan domba-dombaNya.
Sebagai murid-murid Kristus, mereka memancarkan sebuah gaya hidup yang
sungguh benar dan kudus serta bercampur dengan kerendahan hati,
kelemah-lembutan, ketabahan, iman, kasih dan buah-buah Roh Kudus
lainnya. Sebagai orang-orang kudus yang telah dewasa rohani, mereka
mewujudkan hadirat Roh Kudus dan hidup berkelimpahan dari Kristus
serta mengikuti jejak kaki Sang Juru Selamat yang telah bangkit. Dengan
perkataan, hati dan pikiran mereka menyuarakan Sang Juru Selamat yang
bangkit dan kebenaran mutlak dari injil Kristus yang memerintah dalam
hati mereka dan berkuasa dalam hidup keseharian mereka sebagai pendoa.
Ketika mereka dengan sukacita mengabdikan hidup mereka pada Sang
Guru dalam pelayanan, dalam melaksanakan perintah-perintahNya dalam hidup
mereka, secara tidak sadar mereka telah membangun ‘kilauan’ dari Sang Juru
Selamat dalam karakterNya. Tanpa ragu lagi, ketika mereka berpusat dan
menyelaraskan hati dan hidup mereka pada Juru Selamat kita yang telah
menang itu maka mereka akan ditandai dengan hadiratNya yang mutlak yang
menyatakan:
“Dimana Aku berada, disitu hambaKu akan berada”.
Pada akhirnya, kerelaan mereka untuk menyalibkan kedagingan
merekalah yang membawa hasil berlimpah dalam bentuk kesaksian-kesaksian
tentang doa-doa yang telah di jawab yang menjadikan mereka sebagai
pejuang-pejuang terhebat untuk Kristus. Tidak seperti para nabi palsu yang
berpusat pada mammon (kekayaan), cinta akan dunia, kedagingan dan
dosa-dosa, para hamba Tuhan mewujudkan sesuatu yang berlawanan.
Melalui merekalah Tuhan Yesus di tinggikan dan dimuliakan saat mereka
“menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia.”
59
Yang terakhir dan tak kalah penting, melalui orang-orang kudus dan
hamba-hambaNya yang tulen, kuasa dari Juru Selamat yang bangkit
diwujudkan dan Kristus yang hidup dan nyata disingkapkan. Bukankah
demikian, seperti yang Tuhan kita sendiri janjikan melalui firmanNya:
“Barangsiapa melayani Aku, maka BapaKu akan menghormatinya”
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
60
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 26
“Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup
untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual
minyak dan beli di situ.”
(Matius 25:9)
Apa anda takjub ketika menemukan bahwa kuasa yang timbul ketika
kita melekat pada pokok anggur terdapat pada buli-buli minyak yang dibawa
oleh lima gadis yang bijaksana? Seperti sebuah rumus matematika, setiap
perumpamaan yang di sampaikan oleh Tuhan kita menyingkapkan sebuah
rumus dan pelajaran kerohanian untuk kita pelajari. Sementara itu, saya banyak
kali telah menemukan bahwa setiap perumpamaan itu saling terhubung dan
saling tergantung. Itu persis seperti potongan-potongan teka-teki yang
menyusun dan menjadi sebuah gambar yang utuh. Kemudian, semua
perumpamaan tersebut tersusun bersama menjadi karya agung Allah
mengenai rumus-rumus kerohanian dan rahasia dari hukum Illahi yang
akan berfungsi sebagai kunci utama yang tersembunyi pada pintu Kerajaan
Allah.
Tanpa ragu, perumpamaan-perumpamaan dari Tuhan Yesus itu
tersembunyi dan tidak dapat ditemukan oleh dunia yang tidak percaya. Akan
tetapi, pada mata anak-anak Allah yang dikasihiNya, itu semua adalah perintah-
perintah dan rumus-rumus rohani yang penting untuk keberhasilan perjalanan
kerohanian kita menuju garis akhir.
Salah satu rumus yang paling dahsyat dan penting untuk keberhasilan
kerohanian kita adalah perumpamaan mengenai lima gadis bijak dan lima
gadis bodoh. Didalam perumpamaan dijabarkan persyaratan yang penting
tentang buli-buli minyak yang diperlukan agar pelita-pelita dapat terus
menyala dan bersinar ketika gadis-gadis tersebut menempuh perjalanan di jalan
salib yang sempit. Gadis-gadis yang membawa pelita-pelita melambangkan
orang-orang Kristen yang telah lahir baru dan memiliki hidup Kristus.
Perbedaan antara lima gadis bijak dan lima gadis bodoh terdapat pada buli-buli
minyak. Demikian pula, kelima gadis bijak telah membeli minyak yang
melambangkan Roh Kudus, berhasil melalui perjalanan dan waktu dimana ada
kegelapan mutlak, yang disebut sebagai tengah malam.
61
Sebaliknya, juga benar halnya ketika kelima gadis bodoh menolak untuk
membeli minyak cadangan. Sebagai hasilnya kelima gadis bijak menjadi siap
secara rohani oleh hadirat Roh Kudus sampai mempelai pria, Guru kita, tiba.
Dengan sedih dikatakan kelima gadis bodoh walaupun telah lahir baru dari Roh
Allah pada akhirnya mereka gagal dan tidak diakui oleh Tuan karena pelita-
pelita mereka telah padam dan mereka terjebak dalam kegelapan!
Sudah pasti bahwa perumpamaan yang diucapkan oleh Tuhan kita ini
menekankan betapa pentingnya untuk membeli buli-buli berisi minyak Roh
Kudus agar kita dapat tetap berjalan dalam terang, bukan dalam kegelapan.
Dengan nilai yang sama, ketika kita berjalan dalam terang, kita telah
mengizinkan Roh Kudus untuk mengendalikan pikiran, hati dan mulut dengan
terus melekat pada Sang Pokok Anggur! Selanjutnya kita akan mengalami
sembilan buah Roh Kudus dalam hati kita yang terwujud dalam bentuk kasih,
sukacita, damai sejahtera, ketabahan, kelembutan, kebaikan, kerendahan hati,
iman dan penguasaan diri. Ketika kita hidup dalam Roh dan bukan dalam
kedagingan kita, maka penglihatan rohani kita menjadi jelas dan jernih dan
doa kita dalam iman pasti di kabulkan, sebab kita sedang melekat pada Sang
Pokok Anggur, seperti yang dijanjikan oleh Tuhan kita:
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam
kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya.”
(Yohanes 15:7)
Yang terakhir namun tak kalah penting, siapapun yang hendak membeli
buli-buli minyak seperti lima gadis yang bijaksana, harus secara tetap
menukarkan waktu yang kita gunakan untuk kedagingan menjadi kita
gunakan untuk meninggikan Roh Kudus. Untuk alasan inilah, sebagai anak-
anak Allah, kita harus meluangkan saat teduh dihadapan tahta kasih karunia
untuk berdoa, membaca dan merenungkan firmanNya yang sungguh
berharga. Dari sana, kita akan mencerna firman Allah secara rohani dan
membeli tetesan minyak dalam buli-buli seperti milik lima gadis bijaksana.
Sehingga hari demi hari kita pun akan bertumbuh dalam roh. Sementara itu kita
juga harus terus menyalibkan kedagingan kita dan gaya hidup yang berdosa
yang dapat terus membuang dan menghabiskan minyak dalam buli-buli
seperti milik lima gadis bijaksana tersebut.
Setelah itu semua, kita membutuhkan kesetiaan seperti yang dimiliki
oleh hamba yang menerima 5 talenta dan 2 talenta untuk terus menukar
kedagingan mereka dengan hadirat Roh Kudus yang akan terus mengisi buli-
buli minyak yang dimiliki oleh lima gadis bijaksana untuk masuk dalam
kerajaanNya. Jika tidak kita semua akan terdampar pada kondisi kegelapan
62
yang mutlak, seperti yang dikatakan gadis-gadis bodoh pada gadis-gadis
bijaksana:
“BERIKAN KAMI SEBAGIAN DARI MINYAKMU; KARENA PELITA
KAMI AKAN PADAM”
Pada akhirnya, melalui kebenaran firman Tuhan, Roh Kudus akan
mengubahkan kita ke dalam keserupaan dengan Sang Anak Allah dan
memindahkan kita masuk ke dalam kekekalaan. Untuk alasan inilah kita harus
tetap dipenuhi oleh Roh Kudus dan tidak “mabuk dalam kegelapan malam”.
Diatas segalanya, marilah kita berjaga-jaga dan terus sadar seperti yang
diperingatkan Rasul Paulus pada kita:
“Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi
berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan
mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.”
(1 Tesalonika 5:6-7)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
63
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 27
“Rupa roda-roda itu seperti kilauan permata pirus dan keempatnya
adalah serupa; buatannya seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah
yang lain.”
(Yehezkiel 1:16)
“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi
kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak
akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia
kepadamu.” Ketika saya merenungkan dengan mendalam kata-kata dari Raja
dari segala raja dan Tuhan segala tuhan sebelum Dia meninggalkan bumi
ini, tiba-tiba pikiran saya terfokus pada kebenaran yang disuarakan oleh Sang
Juru Selamat yang telah bangkit ini.
Mengapa Tuhan Yesus mengutus Roh Kudus kepada kita? Apa
sebenarnya yang kita terima dari Roh Kudus? Tanpa sadar, saya telah
memikirkan hal-hal tersebut pada suatu waktu di siang hari, dalam sebuah
waktu teduh yang membawa saya pada kekayaan dari Pewahyuan yang di
singkapkan oleh guru dan pembimbing saya, Roh Kudus sendiri.
Dalam hikmatNya yang absolut, Allah telah mengatur dan merancang
Keselamatan melalui Salib dan lewat perkataan dari Sang Juru Selamat yang
telah bangkit dan di kerjakan oleh RohNya sendiri yang disebut Roh Kudus.
Inilah yang disebut sebagai karya dari “sebuah roda yang ada dalam sebuah
roda”, seperti yang dituliskan nabi Yehezkiel yang telah menubuatkan karya
keselamatan bertahun-tahun sebelum Perjanjian Baru dituliskan dan
dinyatakan; dan jauh sebelum kelahiran dari Juru Selamat kita dan
kedatangan Roh Kudus.
Yang lebih menakjubkan adalah betapa akurat dan presisinya gambaran
dari kekayaan yang dari karya yang tersembunyi dari Keselamatan yang
dilihat oleh nabi Yehezkiel sendiri. Sangat nyata bahwa “Penglihatan
Simbolis” yang tertulis dalam bentuk manna yang tersembunyi tidak dapat di
pahami oleh mata jasmani dan kekayaannya hanya dapat di singkapkan pada
mata anak-anak Allah yang diberkati oleh Roh Kudus tertulis sebagai berikut:
64
“Rupa roda-roda itu seperti kilauan permata pirus dan keempatnya
adalah serupa; buatannya seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah
yang lain.”
(Yehezkiel 1:16)
Tanpa pertanyaan, warna pirus seperti yang dilihat oleh nabi Daniel
dalam penglihatannya mengacu pada Guru dan Juru Selamat kita, Yesus
Kristus. Sementara, roda didalam roda adalah perwujudan dari karya
Keselamatan yang digerakkan oleh Roh Kudus, Tuhan Allah sendiri yang
datang untuk tinggal dalam hati anak-anakNya, yakni orang-orang percaya
yang sejati. Tidak mengherankan, Tuhan Yesus menggambarkan Roh Kudus
sebagai berikut:
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu
ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-
Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan
datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu
apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.”
(Yohanes 16:13-14)
Sungguh saya telah menemukan bahwa Roh Kudus telah berkali-kali
berbicara dalam tidur saya dan menyerukan firman Allah. Roh Kudus
menggerakkan perkataan Yesus di dalam hati saya seperti sebuah roda,
mengajar saya tentang kebenaran ketika saya tidak sanggup memahami apa
yang di ajarkan oleh Tuhan kita melalui perumpamaan-perumpamaanNya. Saya
ingat dengan jelas pada suatu malam ketika saya sedang tertidur nyenyak, tiba-
tiba Roh Kudus berseru dalam telinga saya untuk membangunkan saya dengan
berkata: “Karena tanpa Aku, engkau tidak sanggup melakukan apapun.”
Setelah itu saya menjawab: Ya Tuhan, aku tahu itu tertulis di Yohanes 15, terima
kasih!” Saya tersenyum dalam hati saya dan berbicara pada Tuhan saya yang
hidup dalam setiap momen dalam hati saya.
Tanpa ragu, setiap hari saya telah mencatat suara nyanyian dari Tuhan
saya dan suaraNya yang menghibur, mendorong semangat dan lebih lagi.
Selanjutnya, Dia telah mengajar saya banyak kebenaran dari firman Allah
sebagai Guru saya, menyuarakan makna rohani dan mengajar saya
kebenaran dari Alkitab. Pada suatu hari, saya mengalami kesulitan untuk
menafsirkan makna rohani dari kata ‘lembu jantan’ yang tertulis di Yehezkiel
pasal 1 yang tidak saya pahami sebelumnya. Kemudian keesokan paginya
sebelum saya terbangun, saya mendengar dalam telinga saya suara dari Guru
saya, Roh Kudus yang menjelaskan pada saya dengan lembut dan jelas bahwa
‘lembu jantan melambangkan seorang hamba!’
65
Akhirnya, Guru saya, Roh Kudus, itu tabah dan sabar dalam
mengingatkan saya untuk tidak menjadi malas tetapi giat. Suatu pagi hari saya
jatuh dalam kedagingan dengan bernafsu untuk tidur lebih lama dan tidak
sanggup untuk bangun pada dini hari untuk berdoa. Karena itu, Tuhan saya
dengan lembut menegur saya saat saya bangun dan berkata pada telinga saya:
“Roh memang penurut tapi daging lemah.”
Tanpa keraguan, Tuhan kita yang baik telah menetapkan Roh Kudus
untuk menjadi pembimbing, pembela, pendamping, pendoa, pendukung dan
penolong kita seperti yang ditulis di Yohanes 14 dalam Alkitab versi
Amplified. Sungguh jelas bahwa selain menyingkapkan dosa-dosa kita dan
memperingatkan kita tentang musuh, Dia datang untuk membimbing kita dalam
jalan kebenaran dan untuk melakukan karya dari “roda dalam sebuah roda.”
Diatas segalanya, Dialah Guru kita, Tuhan Allah kita, dan pribadi yang ketiga
dalam Tritunggal Allah.
Marilah kita mengingat untuk tidak mendukakan Roh Kudus dalam
segala hal. Marilah kita terus menghargai hadiratNya dalam hati kita dengan
hidup dalam Roh agar menjadi seperti yang dituliskan oleh Rasul Paulus:
“Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.”
(Roma 8:14)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
66
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 28
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.”
(Yohanes 17:17)
“Sudah terbukti bahwa kita sedang hidup dalam sebuah kebohongan!”
Secara tidak sadar saya menyerukan apa yang ada dalam hati saya ketika saya
merenungkan suara dari Sang Juru Selamat yang telah bangkit. “Kita berada
dalam situasi kacau, dengan sebuah kesalahan yang mutlak!”, lanjut saya
dengan berkata pada diri sendiri. Seperti “terang yang bersinar dalam
kegelapan”, tiba-tiba pikiran saya itu disingkapkan oleh Guru saya agar saya
menyadari kebenaran mutlak dari firman Allah. Tanpa sadar, saya memahami
“manna tersembunyi”, yaitu misteri dari Kerajaan Allah yang tidak dapat
dipahami oleh mata jasmani dan tidak dapat dipahami oleh pikiran kedagingan
kita.
Memang, sungguh mengejutkan ketika kita menemukan betapa banyak
dusta yang telah kita pelajari dan serap dari masyarakat. Di sekolah, kita
diajarkan bahwa manusia berasal dari kera dan di masyarakat, kita diajarkan
bahwa uang adalah segalanya. Kemudian, ada yang menyedihkan dan lebih
tragis yakni hawa keangkuhan dari “jaman modern” yang berisi atheisme,
mengandalkan diri sendiri dan memuja diri sendiri yang mengepung kita
dengan mendiktekan pesan bahwa “Tuhan Allah itu tidak ada!” Tidak
mengherankan bagaimana generasi muda kita, para remaja dan dewasa muda
dipenuhi dengan banyak kebingungan dan hal-hal yang amoral. Tingkat
kejahatan meningkat, pernikahan luluh lantak, masyarakat kita di penuhi dengan
generasi-generasi yang terhilang atau tersesat: kehilangan arah, kehilangan
tanggung jawab, kehilangan nilai-nilai moral dan akhirnya kehilangan
tujuan hidup!
Tanpa ragu, di balik kehancuran masyarakat kita dan dalam rumah
terdapat inti yang mendasar dari segala masalah kita. Pelaku utama dalam
masalah inti dari seluruh umat manusia terletak dalam pernyataan yang
berbunyi, “Kita sedang hidup dalam dusta (kebohongan)!”. Tidaklah
mengejutkan ketika kita menujukan pandangan kita pada Sang Juru Selamat
yang telah bangkit yang berkata, “Akulah satu-satunya Jalan, Kebenaran
dan Hidup,” maka anda akan menemukan kunci dan jawaban untuk semua
masalah kita. Karena itulah hanya melalui suara dan kuasa dari Sang Juru
67
Selamat yang telah bangkit, kita menerima solusi tepat yang akan membebaskan
dari sumber segala dusta yang disebut si iblis, yang oleh Tuhan dinamakan
sebagai bapa segala dusta!
Semenjak, manusia jatuh dalam dosa di Taman Firdaus, kita di lahirkan
dalam kondisi bercela dan penuh dusta atau kesesatan, inilah yang disebut dosa.
Karena kita di asuh oleh si iblis, kita telah kehilangan kemampuan untuk
bekerja dalam kebenaran mutlak yang membutuhkan kesempurnaan mutlak dan
hukum kekudusan. Untuk alasan inilah Rasul Paulus menuliskan
“Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat
daging, terjual di bawah kuasa dosa. Sebab apa yang aku perbuat, aku
tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat,
tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.”
(Roma 7:14-15)
Di tengah semua kesalahan yang menyakitkan hati dan dusta yang
mengendalikan kepribadian kita, saya tersenyum ketika menemukan kebenaran
yang berharga ketika saya memandang pada firman Allah dan wajah dari Sang
Juru Selamat saya yang di tuliskan oleh Rasul Yohanes sebagai berikut:
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.”
(Yohanes 1:1)
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
(Yohanes 1: 14)
Dari ayat-ayat tersebut saya mengerti dan memahami bahwa firman
Allah itu adalah Yesus sendiri. Percaya atau tidak, firman Allah itu
mempunyai kuasa untuk menguduskan kita karena firman itu ‘mutlak Benar
dan Kudus’. Firman itu tidak berubah seiring waktu dan tetap sama dulu,
sekarang dan selamanya.
Lagipula, sungguh menakjubkan ketika kita menemukan bahwa dengan
percaya dan mengingat firman Allah dalam mulut, hati dan pikiran dapat
membuat si iblis untuk lari menjauhi kita dan mengubahkan kita pada
Kebenaran. Kemudian, ketika kita membuang segala dusta dalam pikiran kita
dan mengenakan kebenaran mutlak dari firman Allah maka kita akan
mengenakan Kristus, yaitu serupa dengan gambaran dari Sang Juru Selamat
kita sendiri.
68
Suatu hari, saya mempunyai pengalaman yang sangat unik dengan
firman Allah. Kebetulan saat itu saya sedang sakit nyeri kepala dan stres yang
super. Sebagai solusi, saya memutuskan untuk berkendara ke San Fransisco
untuk menghindari kondisi jasmani dan lingkungan rumah yang stres. Ketika
saya hendak berangkat, suami saya tiba dari kantor dan tiba-tiba beradu mulut
dan bertikai dengan saya. Tanpa menyadari saya bereaksi dengan berdiri dan
memberitakan firman Allah kepada suami saya. Ketika saya menyerukan
firman Allah dengan lantang untuk membalas kata-kata suami saya, tiba-tiba
sakit kepala dan stres dalam tubuh saya langsung lenyap total! Tentu saja saya
kaget ketika menemukan bahwa firman Allah itu berkuasa dan dampak firman
Allah pada roh-roh jahat yang menyebabkan saya stres dengan menyerang
tubuh saya pada hari itu.
Semenjak saat itu, saya mulai mempelajari setiap perkataan kebenaran
yang diucapkan oleh Sang Juru Selamat yang telah bangkit yang tertulis dalam
Alkitab dengan teliti dan sungguh-sungguh. Pada kesempatan lainnya, Tuhan
menyingkapkan pada saya bagaimana beberapa roh jahat lari tunggang
langgang ketika saya mulai membaca dan memberitakan firman Allah yang
kudus itu di padang gurun bersama Allah. Sungguh pewahyuan yang luar biasa
dan sungguh dahsyat firman Allah yang kudus itu bagi mereka yang percaya!
Pada akhirnya, melalui suara dari Sang Juru Selamat yang telah bangkit
yang menyatakan bahwa kita bukan milik dunia ini karena Dia bukan dari dunia
ini; tapi hendaklah Allah menjaga kita dari segala kejahatan. Namun Yang tak
kalah pentingnya, sama seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus pada Bapa
kita disorga:
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.”
(Yohanes 17:17)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
69
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 29
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging.”
(Galatia 5:16)
Paman Dong telah meninggalkan salah satu kebenaran yang terdahsyat
dari Sang Juru Selamat yang telah bangkit yang tertanam pada relung hati saya,
“Hanya ada 2 jalan!” suaranya terngiang dalam pikiran saya. “Jalan berkat dari
kehendak Allah atau jalan berdasarkan kemauan dan pilihan kita.” Sebagai guru
rohani yang diutus Tuhan untuk saya, paman Dong telah dengan setia bekerja
dalam namaNya dan membimbing saya secara rohani sebagai anak domba
selama 13 tahun. Dia telah mengajar pada saya banyak kebenaran dan
memperlengkapi saya untuk perjalanan sepanjang jalan salib yang sempit, jalan
berkat yang ‘banyak orang berjuang untuk memasukinya namun mereka
tidak sanggup!’
Sangat jelas sekali bahwa jalan yang menuju hidup kekal ini begitu
sempit dan penuh tekanan serta desakan yang jauh dari apa yang digemari
dalam dunia ini. Seperti yang diperintahkan oleh Juru Selamat kita ketika
berkata:
“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah
jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk
melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju
kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”
(Matus 7:13-14)
Tiba-tiba saya menyadari bahwa jalan salib yang penuh tantangan ini,
jalan sempit ini adalah jalan yang terbaik yang di kehendaki Allah dalam hidup
kita. Memang tidak di siapkan untuk orang yang tidak percaya tetapi untuk
mereka yang bergantung dengan erat pada janji-janji Sang Juru Selamat
dengan iman yang teguh. Jalan itu bukan untuk orang yang penuh ketakutan,
untuk orang yang sombong atau orang yang penuh akal muslihat, tetapi
melainkan untuk orang yang merendahkan hati mereka dengan percaya
sepenuhnya seperti seorang anak kecil dan menilai diri mereka tidak layak di
hadapan Allah Yang Maha Kuasa, Bapa surgawi kita. Pada akhirnya, jalan itu
bukan untuk orang yang meninggikan kedagingan dan mengagungkan diri
70
untuk di puja dalam dunia yang fana ini tetapi melainkan untuk mereka yang
mencari harapan berkat dari Kerajaan Sorga untuk kekekalan.
Sungguh mengherankan, saya juga menemukan bahwa jalan salib ini
cukup mudah bagi kita untuk ditempuh selama kita mengenakan kasut atau
sepatu iman, mengandalkan Penuntun kita yakni firman Allah dan
Pembimbing kita, Roh Kudus dari pada kedagingan kita dan kekuatan kita
sendiri. Bila kita melekat dan melaksanakan pada peraturan Illahi dari Raja
segala raja dan Tuhan segala tuhan, kita akan mengatasi setiap halangan dan
tantangan kehidupan dengan kemenangan dan menerima ‘Mahkota
Kemuliaan’ saat kita menuntaskan lomba lari marathon rohani ini sampai garis
akhir.
Tanpa ragu, rahasia dari sukses dalam jalan berkat dan bahan utama
untuk kemuliaan Allah terletak pada apa yang ditulis oleh Rasul Paulus pada
jemaat Galatia sebagai berikut:
“hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.”
Pada kenyataannya, saya telah mengalami bahwa selama saya ingat untuk
bertindak sesuai dengan peraturanNya yaitu “Menyangkal diri, memikul salib
dan mengikuti Yesus” berdasarkan “mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa
dan pikiran”; saya akan menempuh perjalanan dengan sukacita, damai sejahtera
dan tanpa susah payah. Tetapi, pada saat saya menolak untuk menyalibkan
kedagingan saya dengan tidak taat atau bergumul melawan dan menolak untuk
memikul salib bersama Kristus, saya akan menemukan kaki-kaki saya
terperangkap dalam “lumpur dunia”. Setelah itu, saya akan terdampar dan jatuh
mengalami bahaya dalam wilayah musuh, yakni kuasa kegelapan.
Selanjutnya, sangat penting bagi anak-anak Allah untuk memisahkan diri
mereka untuk masuk dalam kekudusan. Saya ingat dengan jelas suara terngiang
paman Dong yang mengingatkan saya ketika saya mengangguk setuju dengan
beliau: “Ada tempat-tempat dan hal-hal yang harus kita hindari, jangan kita
datangi, jangan kita lihat, jangan kita dengar dan jangan kita katakan. Kita harus
melakukan kekudusan dan penyaliban kedagingan kita secara tetap.” Meskipun
paman Dong sudah lama kembali pada Tuhan, saya telah merasakan betapa
nyatanya setiap perkataan beliau ketika saya menempuh lebih lanjut dalam
perlombaan rohani dihadapan saya.
Ketika lahir kembali dari Roh Allah, kita harus mulai berlari dalam
perlombaan marathon rohani yang ada di hadapan kita. Banyak orang-orang
Kristen pada hari ini tidak menyadari bahwa menjadi lahir baru bukanlah akhir
dari perjalanan melainkan permulaan dari perjalanan seumur hidup. Ada banyak
tantangan yang harus dimenangkan dan halangan yang harus diatasi saat kita
71
meletakkan hidup kita pada Sang Tuan dan berlari tanpa henti untuk menuju
mahkota kemuliaan yang menanti kita di akhir lomba.
Yang terpenting untuk kita adalah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan
berdosa, emosi-emosi negatif dan dusta-dusta yang berasal dari kedagingan
dan mengubah mereka dengan kebenaran-kebenaran dari firman Allah.
Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus untuk mengingatkan kita:
“Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan
Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya
bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki.”
(Galatia 5:17)
Sementara itu, kita tidak boleh mengijinkan perbuatan-perbuatan dan
nafsu kedagingan kita seperti percabulan, perzinahan, kesombogan,
kemarahan, kebencian, ketakutan, keraguan, dusta dan lain-lain untuk
menguasai kita. Setiap saat kita goyah dalam kedagingan kita, kita harus
mengenalinya dan dengan segera mengakui dosa-dosa kita dan bertobat dari
perbuatan-perbuatan itu. Lalu, seketika itu juga hiduplah dalam Roh dengan
iman yang mutlak, kerendahan hati dan kesabaran bukan dengan ketakutan,
kemarahan dan kesombongan. Ketika kita memilih untuk terus mengenali dan
menyangkal dusta-dusta ini dan menyalibkan mereka, maka kita mengijinkan
Roh Kudus untuk ditinggikan dan memekarkan ke sembilan buah Roh Kudus
dalam tubuh kita. Pada akhirnya, kita akan bertumbuh dalam Roh sampai
gambaran Kristus terbentuk di dalam kita.
Sebaliknya, jika kita memilih untuk menempuh ‘jalan yang mudah’ dari
kedagingan dan menolak untuk menyangkal dan menyalibkan kedagingan kita,
maka kita akan jatuh terjerembab dalam jalan kegelapan pekat yang dibuat oleh
si iblis. Ketika kita meninggikan kedagingan kita maka kita akan mendukakan
Roh Kudus, serta mengutamakan si iblis dari pada Tuhan untuk mengendalikan
tubuh, pikiran dan hati kita. Demikian pula, kita telah memilih jalan dunia yakni
jalan lebar yang akan membawa kita pada kebinasaan bila kita terus menempuh
jalan kedagingan kita dan bukannya hidup dalam Roh. Dalam jangka panjang,
kebiasaan untuk hidup dalam kedagingan akan mengakibatkan kita menjadi
ranting kering dan menuai serta di jangkiti oleh banyak penyakit rohani yang
akan membinasakan hidup Kristus yang bayi dalam diri kita. Untuk alasan
inilah kita harus selalu mengingat apa yang ditulis oleh Rasul Paulus yakni:
72
“Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika
oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan
hidup.”
(Roma 8:13)
Yang terakhir namun tak kalah penting, marilah kita terus melekat dalam
Pokok Anggur dengan hidup dalam Roh sehingga ‘damai sejahtera Allah’
berkuasa dalam hati kita. Pada akhirnya, marilah kita mengingat apa yang
ditulis oleh Rasul Paulus:
“Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka
kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.”
(Galatia 5:18)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
73
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 30
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.”
(1 Yohanes 1:9)
“Di Cina terdapat satu suku yang anggotanya hanya mandi tiga kali
dalam hidup mereka. Ketika mereka lahir, saat mereka menikah dan saat mereka
meninggal. Bau badan mereka begitu menusuk sehingga anda bisa
mengendusnya dari jauh!” kata paman Titus Dong, seorang guru rohani lain
yang diutus oleh Allah untuk melatih saya dalam jalan-jalan kebenaran. Ketika
saya mendengar kata-kata tersebut, saya tertegun dalam keheranan dan berpikir:
“Itu pasti sangat buruk! Saya akan merasa buruk bila tidak mandi dalam satu
hari!”
Pada kenyataanNya, kita semua tahu bahwa mandi tiap hari itu penting
untuk memelihara kesehatan jasmani dan mencegah bakteri-bakteri buruk atau
virus-virus untuk berkembang dan menembus sistem imunisasi tubuh kita. Kita
mandi agar kita merasa nyaman, bersih dan mendorong sirkulasi dalam tubuh
dan yang terpenting, mencegah kita untuk tidak sakit. Demikian halnya,
pengakuan dosa sama halnya dengan mandi. Bila seseorang hendak lahir
kembali (lahir baru) dari Roh Allah, maka dia harus tuntas membersihkan
dirinya dari segala dosa dan menyucikan semua dosa-dosa tersebut dengan
darah Yesus, supaya menguduskan diri kita. Lalu mengijinkan Roh Kudus
untuk tinggal dalam hati kita, karena Dia itu kudus.
Ketika kita lahir kembali dari Roh, kita harus mempertahankan
kebersihan rohani kita tiap hari dan kesehatan rohani dengan membilas
keluar debu-debu dosa dan kedagingan kita dengan darah Yesus ketika kita
mengakui dosa-dosa kita dalam doa harian kita. Sangat penting untuk
menjaga hati kita untuk benar-benar kudus dan di sucikan oleh darah Yesus
agar kita tidak mendukakan Roh Kudus atau membuatNya tidak nyaman
dengan tinggal dalam hati yang tercemar. Banyak kali, lawan-lawan rohani akan
mencemari kita dengan menyusubkan dosa-dosa, dusta-dusta dan kedagingan
untuk menembus sistem rohani kita seperti sebuah virus atau bakteri yang
masuk dan mengganggu sistem kekebalan tubuh kita!
74
Untuk alasan inilah, kita harus terus melakukan kesalehan dan
memeriksa keberadaan dosa lalu mengakuinya dan menyucikannya dengan
darah Yesus ketika kita datang dihadapan tahta kasih karunia dalam waktu
teduh pribadi dimana kita membaca firman Allah dan berdoa. Sudah pasti kita
perlu mencari nasehat dari Roh Kudus untuk menyinari dan menyingkapkan
dosa-dosa dalam hati kita yang telah kita perbuat pada hari itu
Secara pribadi, saya menyiapkan jurnal harian yang berisi dosa-dosa yang
telah saya akui agar saya dapat melakukan dua fungsi yang sangat penting.
Pertama, ketika saya mengakui dosa saya dan mencatatnya, saya akan lebih
mudah menyadari roh jahat mana yang menyerang saya karena setiap dosa
memiliki roh jahat masing-masing. Kedua, saya harus membuang dosa-dosa
yang pernah saya lakukan dengan menyadari berbagai dusta dan kesalahan
serta kesesatan yang di kirim oleh si iblis dan diatas itu semua, saya harus
mengubah mereka dengan kebenaran-kebenaran dari firman Allah.
Secara singkat, tujuan utama saya untuk mencatat dosa-dosa saya adalah
bukan untuk membuat saya merasa menyesali atau bersalah, karena merasa
menyesali atau bersalah adalah jebakan dan dusta dari setan; tetapi agar saya
waspada terhadap musuh yang menyerang saya dan dapat menanggalkan
dosa-dosa serta mengenakan Kristus! Setelah itu, saya mulai bertumbuh secara
rohani ketika semua dosa di basuh oleh darah Sang Juru Selamat dan kemudian
mengubahkan mereka dengan percaya pada firman Allah dari pada dusta-dusta
setan. Seperti yang dituliskan oleh Rasul Paulus yakni:
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan
yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah
ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna.”
(Roma 12:1-2)
Tanpa ragu, sebagai anak-anak Allah kita harus paham agar dapat
mempersembahkan tubuh kita senantiasa dengan kudus sebagai sebuah korban
yang hidup, seperti yang disebut oleh Rasul Paulus diatas. Yang terpenting,
kita harus mengubah pola pikir dengan tidak menyetujui semua dusta-dusta
dari setan dan sepakat dengan suara dari Juru Selamat yang telah bangkit
sebagai cara kita meniadakan dusta-dusta musuh. Ingatlah senantiasa pada
akhirnya kita harus terus menanggalkan kesesatan dari dusta-dusta dan
mengganti mereka dengan pola pikir kita yang telah diperbarui oleh
75
kebenaran mutlak sehingga kita dapat muncul sebagai mempelai Kristus pada
akhir perjalanan rohani kita.
Sangat nyata bahwa gambaran Kristus hanya akan terbentuk ketika kita
membuang semua dusta-dusta dan terus menyucikan mereka dengan darah
Yesus ketika kita mengakui dosa-dosa kita dan sepakat dengan Juru Selamat
kita. Setelah itu, saat kita mengenakan kebenaran mutlak dari Juru Selamat
yang bangkit dengan percaya pada firman-firmanNya, maka kita akan
menyerahkan diri kita dan meninggikan Roh Kudus untuk menyelesaikan
karya tranformasi kepada hidup Kristus dalam tubuh kita
Pada akhirnya, kita harus paham bahwa pengakuan dosa-dosa bukan
hanya secara verbal atau perkataan, tapi yang lebih penting di mata Bapa
surgawi kita dan dalam bahasa tulisan Yunani, pengakuan artinya pertobatan
tulus atas dosa-dosa kita secara menyeluruh. Sudah pasti, ini melibatkan
persetujuan kita dengan Juru Selamat kita dalam pikiran dan hati kita bahwa
dosa yang telah kita lakukan itu adalah sebuah kesalahan.
Sama halnya, pertobatan itu sendiri berarti berjalan dalam arah yang
berlawanan dari dosa-dosa yang telah kita lakukan di masa lalu dengan setuju
dan mengakui mereka dalam hati, mulut dan pikiran kita sebagai sebuah
kesalahan dan pelanggaran melawan Allah Yang Maha Kuasa.
Akhirnya yang ku kasihi, saya akan meninggalkan anda dengan dua
kesaksian yang berharga untuk mengingat apa yang Tuhan Yesus telah perbuat
untuk kita di salib. Melalui darahNya yang berharga, kita di basuh bersih
dari segala dosa-dosa dan pelanggaran. Dia mati untuk membebaskan kita
semua dari perangkap dosa-dosa dan cengkeraman setan. Tanpa kuasa
darahNya yang tercurah di salib, kita akan dihukum dalam kebinasaan dalam
lautan api selama-lamanya.
Pada suatu hari, setelah saya berkotbah dalam sebuah gereja, gembala
gereja tersebut mengundang saya untuk mengusir roh jahat dari seorang pemuda
yang dipenuhi dengan kuasa kegelapan. Pada mulanya pemuda tersebut
akhirnya mengakui dosa-dosanya sebatas perkataan saja dan tidak dengan
hatinya. Akan tetapi ketika saya mendampingi dia untuk menuntaskan doa
pengakuan tersebut dalam nama Yesus, anak muda ini mulai muntah-muntah.
Setelah itu, saya sadar bahwa dia tidak mengakui dosa-dosanya dengan tulus
dan saya perlu meminta dia mengakui setiap dosa-dosanya lagi. Percaya atau
tidak, setiap dosa yang diakuinya membuat dia memuntahkan isi perutnya dan
roh jahat sumber dosa tersebut ke tong sampah. Tentu saja saya terkejut ketika
menemukan kebenaran dari firman Allah, seperti yang di katakan oleh Tuhan
Yesus:
76
“Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
(Markus 7:23)
Setelah kejadian tersebut, mata saya terbuka untuk menyaksikan bahwa
setiap dosa yang di akui dan di basuh oleh darah Yesus akan membuat roh jahat
keluar. Sungguh Allah memakai kejadian ini untuk membukakan mata saya.
Pada kesempatan lain, ada seorang pemuda lain yang dibebaskan dari tiga
roh jahat ketika saya membantu dia mengakui dosa-dosanya. Pada mulanya,
saya memimpin dia untuk mengakui setiap dosa dengan hati yang tulus untuk
meminta pengampunan dari Tuhan Yesus dan membasuh dosa-dosanya dengan
darah Yesus. Pada akhir doa tersebut kami menutupnya dengan nama Yesus,
tiba-tiba pemuda ini menjerit dengan keras karena ketakutan. Setelah itu, dia
memberitahu saya bagaimana dia melihat tiga roh jahat berwarna hitam dengan
ukuran sekitar 30 cm merangkak keluar dari tangan kirinya, tangan kanannya
dan dari pusar merangkak keluar ke arah lantai.
Yang terakhir namun tak kalah penting, marilah kita selalu menguduskan
diri kita dengan darahNya yang mulia dan pengakuan dosa-dosa dengan tulus
hati sehingga kita dapat menyambut Roh Kudus untuk tinggal nyaman bersama
kita. Kiranya kita selalu memahat dalam hati kita apa yang dikatakan oleh Rasul
Yohanes:
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.”
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California
USA
77
KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRITUNGGAL
“ROTI MANNA HARIAN & BERKAT-BERKATNYA”
HARI KE 31
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
(Galatia 5:22-23)
“Apa anda pernah berpikir tentang manfaat-manfaat dari buah-buah Roh
Kudus?” Saya mendengar sebuah suara dalam hati saya sedang mengajarkan
kebenaran dari firman Allah ketika saya sedang mandi di waktu sore. Sekali
lagi, saya mengenali suara dari Guru saya yang sedang menyingkapkan
kekayaan dari ‘manna yang tersembunyi’ pada saya. Ini merupakan sesuatu
yang tidak bisa saya peroleh dari sekolah. Tanpa sadar, saya tertarik pada suara
dari Dr John Sung, penginjil Tionghoa paling dahsyat, yang berkata: “Seorang
hamba Allah tidak bisa dihasilkan dari pengajaran manusia!”
Memang dibutuhkan suara dari Sang Juru Selamat yang telah bangkit
melalui hadirat Roh Kudus untuk menyingkapkan dan mengajar saya hal-hal
dari Roh Kudus, seperti yang di katakan oleh Rasul Paulus sebagai berikut:
“Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh
menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri
Allah.”
(1 Korintus 2:10)
Cukup menakjubkan saya merasa gembira untuk belajar dari Guru saya
tentang manfaat-manfaat berharga dari karakter-karakter diriNya yang di sebut
dan dinamakan buah-buah Roh Kudus. Ketika Tuhan menjelaskan pada saya
dan membuka mata rohani saya, saya merasakan ‘banjir sukacita atas jiwa saya
seperti gulungan ombak laut”, ketika saya menemukan betapa berharga serta
banyak manfaat dari buah-buah Roh Kudus yang diberikan pada anak-anakNya
yang terkasih.
Sangat jelas bahwa buah-buah Roh Kudus adalah sesuatu yang esensi,
krusial, sangat genting dan vital bagi kesuksesan perjalanan rohani kita
menuju garis akhir. Tanpa ragu, setiap buah Roh Kudus mempunyai tujuan
sendiri yang luar biasa yang berfungsi sebagai sebuah penyangga serta
penopang beban untuk berat dari salib ketika kita pikul dengan gagah berani
78
untuk melindungi kita dari musuh-musuh kita. Melalui buah Roh Kudus
itulah kita akan menyadari dan mendapatkan kekuatan sesungguhnya untuk
menyelesaikan lintasan lomba kita dengan kasih karuniaNya dan dengan
indah, ketika Tuhan Yesus menjejakan karakter dan gambaran diriNya pada
anak-anakNya pada akhir perjalanan kita.
Marilah sekarang kita mempelajari serta menganalisa manfaat-manfaat
dari setiap buah Roh Kudus:
Buah Sukacita:
Sukacita dari Tuhan adalah kekuatan super bagi kita! Ia memberikan
kuasa untuk menyambut pisau pemangkas dari Sang Guru dengan sukacita,
saat kita mengatasi dengan berkemenangan segala cobaan, ujian dan
kesengsaraan yang datang berkali-kali. Ia adalah sumber tenaga yang luar
biasa dan daya dorong bagi kita untuk melekat dalam Pokok Anggur yang
akan membuat kita berbuah lebat dalam Yesus Kristus. Sebagai hasilnya,
sukacita dari Tuhan akan memfasilitas dan mengijinkan tangan yang
membentuk dari sang Penjunan untuk mencetakan karakterNya pada tanah
liat tersebut.
Buah Damai Sejahtera:
Damai sejahtera Illahi memberikan kita kekuatan untuk bersandar
(beristirahat) dalam posisi disalib saat kita memasang kuk pada diri kita
terus menerus bersama Sang Juru Selamat. Buah damai sejahtera
menyingkirkan beban berlebih dari salib dan memperlengkapi kita untuk
menghadapi ujian dan kesengsaraan kita dengan gagah berani.
Buah Iman:
Iman memberi kita kekuatan pada kaki-kaki rohani kita untuk berlari
saat kita menempuh jalan salib yang sempit. Buah ini memberi kita kekuatan
ajaib untuk memanjat lereng terjal dari jalan salib yang bermedan berat serta
melompati lubang jebakan dari setan dengan hikmat dan cepat. Buah ini
bertindak sebagai perisai yang melindungi kita dari anak-anak panah yang di
lempar setan sehingga kita tidak jatuh dalam jurang ketakutan, ketidak-
percayaan, keraguan dan emosi negatif atau hilang semangat, dan lain-lain.
Buah Ketabahan:
Ketabahan melingkupi kesabaran yang berlipat ganda, adalah bahan
utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan buah-buah Roh Kudus lainnya,
79
Buah ini berfungsi sebagai bahan bakar untuk menjalani perlombaan
rohani yang ada di depan kita.
Buah Kelemahlembutan dan Kebaikan:
Kelemahlembutan dan kebaikan memancarkan karakter-karakter
dari Juru Selamat yang telah bangkit pada orang lain. Buah-buah ini yang
menjadikan kita sebagai ‘garam’ dan ‘terang’ Tuhan dalam dunia yang gelap.
Buah Kerendahan Hati:
Kerendahan hati adalah kunci dari kasih karunia yang diberikan oleh
Roh Kudus untuk membuka dan memasuki pintu-pintu Kerajaan Sorga.
Buah ini memberikan kekuatan pada kita untuk tetap dalam lintasan dan
tidak keluar dari jalur saat kita menempuh jalan salib yang sempit. Buah ini
mempunyai kuasa untuk menjaga kita tetap melekat pada kasih
karuniaNya dan mencegah kita untuk jatuh pada jebakan setan berupa
kesombongan.
Buah Pengendalian Diri:
Pengendalian diri memberi kita kekuatan dan hikmat untuk menaati
instruksi dari Tuan kita. Buah ini berfungsi seperti rem dalam sebuah mobil
dan tahu kapan saat untuk berhenti dan bergerak dibawah bimbingan Roh
Kudus.
Buah Kasih:
Kasih memberikan kekuatan untuk membuat buah-buah Roh Kudus
dapat berkembang kepada kedewasaan saat kita menempuh jalan menuju garis
akhir. Buah ini adalah karunia terbesar dan terutama dari Roh Kudus yang
meliputi semua kekayaan dari hidup berkelimpahan dari Kristus dalam diri
kita saat kita menjadi serupa dalam gambaran Anak Allah.
Saudara-saudari yang terkasih, kiranya manfaat-manfaat dari sembilan
buah Roh Kudus menjadi milikmu hari ini dengan mengingat kebaikan dan
hikmat Tuhan. Pada akhirnya kiranya Tuhan memberkati anda dengan
berlimpah-limpah untuk dipenuhi dengan Roh Kudus saat
Tuhan menanamkan hadiratNya yang kudus dalam diri kita. Tanpa keraguan,
melalui keberadaan sembilan buah Roh Kudus inilah kita semua akan menjadi
dewasa dalam Yesus Kristus. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus:
80
“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang
benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan
yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.”
(Efesus 4:13)
Yang mendoakanmu, hamba-Nya
Rosy Chao
Sacramento, California,
USA