Kemot Erap i

18
Introduksi a. Definisi Kemoterapi adalah adalah pemberian obat anti kanker (sitostatika) yang bertujuan untuk membunuh sel kanker. Tujuan kemoterapi: dapat sebagai terapi kuratif, bagian dari terapi paliatif atau sebagai radiosensitizer. Strategi pemberiannya: dapat sebagai terapi ajuvan, konsolidasi, induksi, intensifikasi, pemeliharaan, neoadjuvan, ataupun paliatif. Cara pemberiannya: dapat secara oral, intra vena, intraarterial, intraperitoneal, atau intrakavitas b. Ruang lingkup 1. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian kemoterapi (pada tumor solid?) 2. Menentukan tujuan terapi 3. Memahami mekanisme dan cara kerja obat kemoterapi 4. Mampu mempersiapkan pemberian kemoterapi sesuai dengan syarat-syarat yang berlaku 5. Mampu menilai respon pemberian kemoterapi 6. Mampu melakukan monitoring efek samping kemoterapi 7. Mampu menangani komplikasi/efek samping pemberian kemoterapi c. Indikasi Adjuvan: kanker stadium awal atau stadium lanjut lokal setelah pembedahan Neoadjuvan (induction chemotherapy): kanker stadium lanjut lokal Paliatif: kanker stadium lanjut jauh Sensitisizer: bersama-sama dengan radioterapi d. Kontra indikasi Status performance yang jelek Komorbiditas yang berat e. Pemeriksaan penunjang Mandatory: Diagnosa keganasan harus sudah confirmed (tripple diagnostic) yang terdiri dari: pemeriksaan fisik, imaging dan patologi atau sitologi. Penentuan stadium: foto toraks, USG abdomen, mamografi kontralateral, bone scan dan lain-lain sesuai dengan jenis kankernya Laboratorium dasar: DL, SGOT, SGPT, BUN, S.C Tinggi dan berat badan: mengukur luas permukaan tubuh. Optional: clearance creatinin, EKG ataupun ekokardiografi, asam urat, serum elektrolit, tumor marker Prosedur Pemberian Prosedur pemberian kemoterapi sebenarnya adalah sama dengan pemberian obat-obatan yang lain yaitu terdiri dari: Persiapan penderita Persiapan pemberian obat Penilaian respon Monitor efek samping dan penanganannya. Persiapan penderita terdiri dari: persiapan penderita dan keluarga, aspek onkologis dan aspek medis Persiapan penderita: 1. Penjelasan tentang tujuan dan perlunya kemoterapi sehubungan dengan penyakitnya 2. Penjelasan mengenai macam obatnya, jadwal pemberian dan persiapan yang diperlukan setiap siklus obat kemoterapi diberikan 3. Penjelasan mengenai efek samping yang mungkin terjadi pada penderita 4. (Penjelasan mengenai harga obat) 5. Informed consent Aspek onkologis: 1. Diagnosa keganasan telah confirmed baik secara klinis (tumor diukur dengan kaliper atau penggaris), radiologis dan patologis (triple diagnostic), kalau memungkinkan diperiksakan juga tumor marker 2. Tentukan stadium (klinis, imaging) 3. Tentukan tujuan terapi (neoadjuvant, adjuvant, terapeutik, paliatif) 4. Tentukan regimen kombinasi kemoterapi, dosis dan prosedur pemberiannya Aspek medis: 1. Anamnesa yang cermat mengenai adanya komorbiditas yang mungkin ada yang dapat mempengaruhi pemberian kemoterapi seperti usia, penyakit

Transcript of Kemot Erap i

Page 1: Kemot Erap i

Introduksia. DefinisiKemoterapi adalah adalah pemberian obat anti kanker (sitostatika) yang bertujuan untuk membunuh sel kanker.Tujuan kemoterapi: dapat sebagai terapi kuratif, bagian dari terapi paliatif atau sebagai radiosensitizer.Strategi pemberiannya: dapat sebagai terapi ajuvan, konsolidasi, induksi, intensifikasi, pemeliharaan, neoadjuvan, ataupun paliatif.Cara pemberiannya: dapat secara oral, intra vena, intraarterial, intraperitoneal, atau intrakavitasb. Ruang lingkup1. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian kemoterapi (pada tumor solid?)2. Menentukan tujuan terapi3. Memahami mekanisme dan cara kerja obat kemoterapi4. Mampu mempersiapkan pemberian kemoterapi sesuai dengan syarat-syarat yang berlaku5. Mampu menilai respon pemberian kemoterapi6. Mampu melakukan monitoring efek samping kemoterapi7. Mampu menangani komplikasi/efek samping pemberian kemoterapic. IndikasiAdjuvan: kanker stadium awal atau stadium lanjut lokal setelah pembedahanNeoadjuvan (induction chemotherapy): kanker stadium lanjut lokalPaliatif: kanker stadium lanjut jauhSensitisizer: bersama-sama dengan radioterapid. Kontra indikasi Status performance yang jelek Komorbiditas yang berate. Pemeriksaan penunjangMandatory: Diagnosa keganasan harus sudah confirmed (tripple diagnostic) yang terdiri dari: pemeriksaan fisik, imaging dan patologi atau sitologi. Penentuan stadium: foto toraks, USG abdomen, mamografi kontralateral, bone scan   dan lain-lain sesuai dengan jenis kankernya Laboratorium dasar: DL, SGOT, SGPT, BUN, S.C Tinggi dan berat badan: mengukur luas permukaan tubuh.Optional:clearance creatinin, EKG ataupun ekokardiografi, asam urat, serum elektrolit, tumor markerProsedur PemberianProsedur pemberian kemoterapi sebenarnya adalah sama dengan pemberian obat-obatan yang lain yaitu terdiri dari: Persiapan penderita

Persiapan pemberian obat Penilaian respon Monitor efek samping dan penanganannya.Persiapan penderita terdiri dari: persiapan penderita dan keluarga, aspek onkologis dan aspek medisPersiapan penderita:1. Penjelasan tentang tujuan dan perlunya kemoterapi sehubungan dengan penyakitnya2. Penjelasan mengenai macam obatnya, jadwal pemberian dan persiapan yang diperlukan setiap siklus obat kemoterapi diberikan3. Penjelasan mengenai efek samping yang mungkin terjadi pada penderita4. (Penjelasan mengenai harga obat)5. Informed consentAspek onkologis:1. Diagnosa keganasan telah confirmed baik secara klinis (tumor diukur dengan kaliper atau penggaris), radiologis dan patologis (triple diagnostic), kalau memungkinkan diperiksakan juga tumor marker2. Tentukan stadium (klinis, imaging)3. Tentukan tujuan terapi (neoadjuvant, adjuvant, terapeutik, paliatif)4. Tentukan regimen kombinasi kemoterapi, dosis dan prosedur pemberiannyaAspek medis:1. Anamnesa yang cermat mengenai adanya komorbiditas yang mungkin ada yang dapat mempengaruhi pemberian kemoterapi seperti usia, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, kelainan fungsi ginjal atau hati, kehamilan dan lain-lain.2. Pemeriksaan secara menyeluruh semua keadaan yang berhubungan dengan penyakit tersebut di atas (klinis, imaging dan laboratorium). Pemeriksaan laboratorium terdiri dari darah lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah puasa dan 2 jam pp (sesuai indikasi), pemeriksaan jantung (EKG) atau kalau perlu ekokardiografi. Bila fasilitas ada, dapat diperiksakan tumor marker CEA, Ca15-3 yang akan dipakai sebagai data dasar dan kelak dapat  digunakan dalam follow up terapi. Pada pemberian kemoterapi siklus berikutnya, bila tidak ada kelainan pada pemeriksaan fisik cukup diperiksakan darah lengkap saja. (HB, lekosit, trombosit, netrofil)3. Penentuan status performance (Karnoffsky atau ECOG)Pemberian Kemoterapi (drug administration)Keamanan penanganan obat onkologi merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan personel dokter, perawat, farmasis, penderita, gudang/distribusi

Page 2: Kemot Erap i

1. Persiapan obat: (kemoterapi dan obat emergency dan extravasation kit) Dosis: Bila tak ada ketentuan spesifik dari data tersebut  dosis ditentukan dengan menggunakan luas permukaan tubuh (body surface area=BSA) yang diketahui dengan mengukur TB dan BB. Storage dan Stability: Baca petunjuk mengenai storage dan stabilitymasing-masing obat sehingga kondisi obat dalam keadaan baik. Obat yang tidak mengandung preservasi setelah dibuka/dilarutkan (oplos) harus segera dibuang  dalam waktu 8-24 jam. Preparasi (pelarutan)Pelarut untuk masing masing obat biasanya disebutkan dalam penjelasan pemakaian masing masing obat. Kadang kadang ada pelarut yang incompatible terhadap obat obat tertentu. Secara umum pelarut yang biasa dipakai adalah:  Dextrose 5% atau NaCL fisiologis Pelarutan/preparation dilakukan dalam tempat tertentu dan dilakukan oleh petugas (dokter, perawat) atau  pharmacist yang terlatih.2. Persiapan provider-  Memakai gaun yang khusus atau schort-   Memakai masker yang disposibel-  Memakai handschoen karet-  Memakai topi pelindung kepala-   Memakai kaca mata pelindung terhadap percikan obat, tanpa menghalangi lapangan penglihatan.(kaca  goggle)-   Well trained.3. Persiapan peralatan dan cairan- Jarum suntik yang halus, abbocath/surflo No 20/22- Spuit disposabel 5 cc, 20 cc, 30 cc- Infus set, pada obat golongan taxan telah dipakai infus set khusus- Larutan Nacl 0,9% 100 cc, NaCl 0,9% 500 cc dan Aquadest 25 cc- Syringe pump (kalau ada)- Alas penyuntikan, untuk menghindari  kontak obat dengan sprei tempat tidur.4. Penyuntikan-    Teliti protokol kemoterapi yang akan diberikan.-    Cek apakah  informed consent sudah ada.-    Pilih vena yang paling distal dan lurus ( biasanya meta carpal bagian  dorsal) dan   kontralateral dari kankernya. Dipastikan tidak terjadi ekstravasasi dengan    memasang infus  dan drip cepat.-     Setelah penyuntikan selesai, alat-alat atau botol bekas obat sitostatika dimasukkan  dalam kantong plastik dan diikat serta dimasukkan dalam sampah medis khusus.- Buat catatan pada rekaman medik penderita, catat semua tindakan.Penilaian Respon atau Treatment Outcome:

Penilaian respon kemoterapi meliputi:1. Penilaian respon obyektif2. Penilaian respon subyektif3. (Survival)Penilaian respon obyektif terdiri dari:1. Ukuran tumor2. Tumor marker3. Objective qualitative : perubahan gejala klinis misal pada tumor otak → gejala neurologisRespon dapat dinilai menggunakan petunjuk dari buku who handbook for reporting results of cancer treatmentMeasurable disease: Complete response: tumor  menghilang yang ditentukan oleh 2 orang observer < 4 minggu Partial response: ukuran total tumor mengecil > 50% yang ditentukan oleh 2 observer  < 4 minggu dan tidak ditemukan adanya lesi yang baru. No Change: ukuran total tumor mengecil < 50 % atau ditemukan peningkatan ukuran tumor > 25% Progressive disease: didapatkan peningkatan > 25% ukuran tumor atau adanya lesi baruPada pemberian neoadjuvant chemotherapy, setiap akan memberikan kemoterapi siklus berikutnya dilakukan pengukuran tumor primernya dan setelah pemberian siklus ke 3, dilakukan penilaian respon terapi dan operabilitasnya. Bila didapatkan respon parsial dan menjadioperable, maka dilanjutkan dengan operasi. Bila respon terapi menunjukkan no change atau tidak operabel, maka dilanjutkan dengan radioterapi atau kombinasi kemoterapinya  ditingkatkan menjadi second line chemotherapy.Penilaian respon subyektif:Status performance : Karnoffsky, ECOGMonitor Efek Samping Obat (follow up efek toksik) Selama kemoterapi:-   reaksi alergi: ringan,sedang, berat-   ekstravasasi obat-   mual, muntah Paska kemoterapi dini: mual, muntah, dehidrasi, stomatitis, hematologis (anemi, lekopeni, trombositopeni) dan lain-lain. Late effect: hematologis (anemi, lekopeni, trombositopeni),cardiotoxicity, neurotoxicity, nephrotoxicity, alopecia Pemeriksaan DL ± 1 minggu paska kemoterapi untuk mengetahui adanya efek samping hematologi (neutropeni, lekopeni, anemi) dan memberikan terapi yang sesuai agar saat kemoterapi berikutnya dapat sesuai dengan jadwal.Penanganan efek sampingPrinsip penanganan efek samping adalah:

Page 3: Kemot Erap i

1. Antisipasi dan prevensi2. Monitor efek samping yang berhubungan dengan dosis3. Early treatment dari efek sampingEfek samping yang sering memerlukan intervensi adalah efek samping hematologis.Anemi dapat diberikan human recombinant erythropoietin atau transfusi PRC, netropeni diberikan GcSF sedang trombositopeni diberikan TC. Pada severe netropeni atau febrile neutropenia penderita dirawat di ruang isolasi dengan memberikan tambahan antibiotika profilaksis dan anti jamurTeknik pemberian kemoterapiPersiapan alat-alat kesehatan, obat kemoterapi dan obat-obat emergency1. Persiapan provider2. Pemberian di awali premedikasi dengan injeksi deksametason 10-20 mg/iv (berperan sebagai antiemetik) , cimetidin 300 mg/ranitidin 50 mg dan ondansetron 8mg/tropisetron 5 mg/granisetron 3 mg.Obat-obat kemoterapi dimasukkan sesuai dengan jenis keganasan dan protokol pemberiannya

KEMOTERAPI

A. Defenisi

Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel Kanker. Banyak obat yang digunakan dalam Kemoterapi. Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.

Kemoterapi bermanfaat untuk menurunkan ukuran kanker sebelum operasi, merusak semua sel-sel kanker yang tertinggal setelah operasi, dan mengobati beberapa macam kanker darah.

Kemoterapi Merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker.

B. Tujuan pemberian kemoterapi

Pengobatan.Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi.Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup.Mengurangi komplikasi akibat metastase.C. Manfaat KemoterapiManfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:

PengobatanBeberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis Kemoterapi atau beberapa jenis Kemoterapi.

KontrolKemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan Kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.

Mengurangi GejalaBila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka Kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang diserang.

D. Macam – Macam Obat KemoterapiObat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah :

Obat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik Anthrasiklin obst golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi.Obat golongan Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang berakibat menghambat sintesis DNA.Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid, dan Taxanes bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel.Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan menghambat sintesis protein,

Page 4: Kemot Erap i

sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel kanker tersebut.E. Jenis KemoterapiKemoterapi tunggal : hanya diberikan satu macam obatKemoterapi kombinasi : Diberikan lebih dari satu macam obat secara bersamaanF. Bentuk SediaanKemoterapi dapat diberikan dengan cara Infus, Suntikan langsung (pada otot, bawah kulit, rongga tubuh) dan cara Diminum (tablet/kapsul).

Dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus diminum beberapa kali sehari. Keuntungan kemoterapi oral semacam ini adalah: bisa dilakukan di rumah.Dalam bentuk suntikan atau injeksi. Bisa dilakukan di ruang praktek dokter, rumah sakit, klinik, bahkan di rumah.Dalam bentuk infus. Dilakukan di rumah sakit, klinik, atau di rumah (oleh paramedis yang terlatih).

G. DosisDihitung berdasar Luas Permukaan Tubuh (LPB). Sedangkan LPB dihitung dengan table berdasarkan tinggi badan dan berat badan.

Apabila tubuh pasien makin kurus selama pemberian kemoterapi seri I dan II maka untuk pemberian seri selanjutnya harus diukur lagi LPB-nya, mis: BB = 56 kg, TB = 150 cm, LPT = 1,5m2. Dosis obat X : 50 mg/m2, berarti penderita harus mendapat obat 50 x 1,5 mg = 75 mg.

H. Prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika) terhadap kanker atau FarmakodinamikaSebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja terutama terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker tersebut berproliferasi maka semakin peka terhadap sitostatika hal ini disebut Kemoresponsif, sebaliknya semakin lambat prolifersainya maka kepekaannya semakin rendah , hal ini disebut Kemoresisten.

Pada inti sel, pada waktu sel membelah (mitosis). Makin cepat sel bermitosis, makin sensitive terhadap kemoterapi.

CELL CYCLE PHASE SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang aktif, jadi harus diberikan secara kontinyu.

CELL CYCLE PHASE NON SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang maupun yang istirahat, jadi dapat diberikan secara single bolus.

I. Pola pemberian kemoterapiKemoterapi InduksiDitujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar (Bulky Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti leukemia atau limfoma, disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.

Kemoterapi AdjuvanBiasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang masih tersisa atau metastase kecil yang ada (micro metastasis).

Kemoterapi PrimerDimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan pada kanker yang bersifat kemosensitif, biasanya diberikan dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi.

Kemoterapi Neo-AdjuvanDiberikan mendahului/sebelum pengobatan /tindakan yang lain seperti pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi lagi. Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna.

J. Indikasi

Page 5: Kemot Erap i

Persyaratan Pasien yang Layak diberi Kemoterapi :

Pasien dengan keganasan memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang apabila diberikan kemoterapi dapat terjadi untolerable side effect. Sebelum memberikan kemoterapi perlu pertimbangan sbb :

Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) yaitu status penampilan <= 2Jumlah lekosit >=3000/mlJumlah trombosit>=120.0000/ulCadangan sumsum tulang masih adekuat misal Hb > 10Creatinin Clearence diatas 60 ml/menit (dalam 24 jam) ( Tes Faal Ginjal )Bilirubin <2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal ( Tes Faal Hepar ).Elektrolit dalam batas normal.Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak diberikan pada usia diatas 70 tahun.Status Penampilan Penderita Ca ( Performance Status ) Status penampilan ini mengambil indikator kemampuan pasien, dimana penyait kanker semakin berat pasti akan mempengaruhi penampilan pasien. Hal ini juga menjadi faktor prognostik dan faktor yang menentukan pilihan terapi yang tepat pada pasien dengan sesuai status penampilannya.

K. Kontra Indikasi KemoterapiKontra indkasi absolut:pada stadium terminalKehamilan trimester pertamaKondisi septikemia dan koma.Kontra indikasi relatif :Bayi <>8g/dl, leukosit > 3000/mm3L. Cara pemberian obat kemoterapiIntra vena (IV)Kebanyakan sitostatika diberikan dengan cara ini, dapat berupa bolus IV pelan-pelan sekitar 2 menit, dapat pula per drip IV sekitar 30 – 120 menit, atau dengan continous drip sekitar 24 jam dengan infusion pump upaya lebih akurat tetesannya.

Intra tekal (IT)Diberikan ke dalam canalis medulla spinalis untuk memusnahkan tumor dalam cairan otak (liquor cerebrospinalis) antara lain MTX, Ara.C.

Radiosensitizeryaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi, tujuannya untuk memperkuat efek radiasi, jenis obat untuk kemoterapi ini antara lain Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol, Taxotere, Hydrea.

OralPemberian per oral biasanya adalah obat Leukeran®, Alkeran®, Myleran®, Natulan®, Puri-netol®, hydrea®, Tegafur®, Xeloda®, Gleevec®.

Subkutan dan intramuskularPemberian sub kutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-Asparaginase, hal ini sering dihindari karena resiko syok anafilaksis. Pemberian per IM juga sudah jarang dilakukan, biasanya pemberian Bleomycin.

TopikalIntra arterialIntracavityIntraperitoneal/IntrapleuralIntraperitoneal diberikan bila produksi cairan acites hemoragis yang banyak pada kanker ganas intra-abdomen, antara lain Cisplastin. Pemberian intrapleural yaitu diberikan kedalam cavum pleuralis untuk memusnahkan sel-sel kanker dalam cairan pleura atau untuk mengehntikan produksi efusi pleura hemoragis yang amat banyak , contohnya Bleocin.

M. Persiapan dan Syarat kemoterapiPersiapanSebelum pengotan dimulai maka terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yang meliputi:

Darah tepi; Hb, Leuko, hitung jenis, Trombosit.Fungsi hepar; bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phosphat.Fungsi ginjal; Ureum, Creatinin dan Creatinin Clearance Test bila serim creatinin meningkat.

Page 6: Kemot Erap i

Audiogram (terutama pada pemberian Cis-plastinum)EKG (terutama pemberian Adriamycin, Epirubicin).Syarat :Keadaan umum cukup baik.Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi, informed concent.Faal ginjal dan hati baik.Diagnosis patologikJenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi.Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya.Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin > 10 gram %, leukosit > 5000 /mm³, trombosit > 150 000/mm³.N. Efek sampingIntensitas efek samping tergantung dari karakteristik obat, dosis pada setiap pemberian, maupun dosis kumulatif, selain itu efek samping yang timbul pada setiap penderita berbeda walaupun dengan dosis dan obat yang sama, faktor nutrisi dan psikologis juga mempunyai pengaruh bermakna.

Efek samping yang selalu hampir dijumpai adalah gejala gastrointestinal, supresi sumsum tulang, kerontokan rambut. Gejala gastrointestinal yang paling utama adalah mual, muntah, diare, konstipasi, faringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan muntah biasanya timbul selang beberapa lama setelah pemberian sitostatika dab berlangsung tidak melebihi 24 jam.

Gejala supresi sumsum tulang terutama terjadinya penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia), sel trombosit (trombositopenia), dan sel darah merah (anemia), supresi sumsum tulang belakang akibat pemberian sitistatika dapat terjadi segera atau kemudian, pada supresi sumsum tulang yang terjadi segera, penurunan kadar leukosit mencapai nilai terendah pada hari ke-8 sampai hari ke-14, setelah itu diperlukan waktu sekitar 2 hari untuk menaikan kadar laukositnya kembali. Pada supresi sumsum tulang yang terjadi

kemudian penurunan kadar leukosit terjadi dua kali yaitu pertama-tama pada minggu kedua dan pada sekitar minggu ke empat dan kelima. Kadar leukosit kemudian naik lagi dan akan mencapai nilai mendekati normal pada minggu keenam. Leukopenia dapat menurunkan daya tubuh, trombositopenia dapat mengakibatkan perdarahan yang terus-menerus/ berlabihan bila terjadi erosi pada traktus gastrointestinal.

Kerontokan rambut dapat bervariasi dari kerontokan ringan dampai pada kebotakan. efek samping yang jarang terjadi tetapi tidak kalah penting adalah kerusakan otot jantung, sterilitas, fibrosis paru, kerusakan ginjal, kerusakan hati, sklerosis kulit, reaksi anafilaksis, gangguan syaraf, gangguan hormonal, dan perubahan genetik yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker baru.

Kardiomiopati akibat doksorubin dan daunorubisin umumnya sulit diatasi, sebagian besar penderita meninggal karena “pump failure”, fibrosis paru umumnya iireversibel, kelainan hati terjadi biasanya menyulitkan pemberian sitistatika selanjutnya karena banyak diantaranya yang dimetabolisir dalam hati, efek samping pada kulit, saraf, uterus dan saluran kencing relatif kecil dan lebih mudah diatasi.

Tergantung jenisnya, Kemoterapi ada yang diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu sekali, bahkan sebulan sekali. Berapa seri penderita harus menjalani Kemoterapi, juga tergantung pada jenis kanker penderita. Yang paling ditakuti dari kemoterapi adalah efek sampingnya. Ada orang yang sama sekali tidak merasakan adanya efek samping Kemoterapi. Ada yang mengalami efek samping ringan. Tetapi ada juga yang sangat menderita karenanya. Ada-tidak atau berat-ringannya efek samping kemoterapi tergantung pada banyak hal, antara lain jenis obat kemoterapi, kondisi tubuh Anda, kondisi psikis Anda, dan sebagainya. Efek samping Kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel

Page 7: Kemot Erap i

yang membelah dengan cepat. Karena itu efek samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya membelah dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan.

Efek samping yang bisa timbul adalah antara lain:

LemasEfek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus hingga akhir pengobatan.

Mual dan MuntahAda beberapa obat Kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum,selama, atau sesudah pengobatan Kemoterapi. Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.

Gangguan PencernaanBeberapa jenis obat Kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi. Bila diare: kurangi makanan berserat, sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang. Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila memungkinkan.

SariawanBeberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi.

Rambut RontokKerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapat

terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.

Otot dan SarafBeberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.

Efek Pada DarahBeberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:

Mudah terkena infeksiHal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan jumlah leokosit.

PerdarahanKeping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.

AnemiaAnemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.

Kulit dapat menjadi kering dan berubah warnaLebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.

Page 8: Kemot Erap i

Produksi HormonMenurunkan nafsu seks dan kesuburan

Setiap obat memiliki efek samping yang berbeda! Reaksi tiap orang pada tiap siklus juga berbeda! Tetapi Anda tidak perlu takut. Bersamaan dengan kemoterapi, biasanya dokter memberikan juga obat-obat untuk menekan efek sampingnya seminimal mungkin. Lagi pula semua efek samping itu bersifat sementara. Begitu kemoterapi dihentikan, kondisi Anda akan pulih seperti semula.

Beberapa produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh Anda. Anda bisa menggunakannya, tetapi konsultasikanlah dengan ahlinya, dan sudah tentu dengan dokter Anda juga.

Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin diterima kalangan kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa memberikan kemoterapi herbal yang bebas efek samping. Kalau Anda bermaksud menggunakannya, pastikan yang menangani Anda di klinik tersebut adalah seorang dokter medis. Paling tidak Anda harus berkonsultasi dengan dokter yang merawat Anda, dan lakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur untuk memantau hasilnya.

O. Cara mengatasi efek samping Kemoterapipemberian anti mual dan muntahsaat merasa mual duduk ditempat yang segarmakan makanan tinggi kadar protein dan karbohidrat (sereal, bakso, puding, susu, roti panggang, sup, yoghurt, keju, susu kental, kurma, kacang, dll)lakukan perawatan mulut dengan menggosok gigi sebelum tidur dan setelah makan. Bila tidak dapat menggosok gigi karena gusi berdarah, gunakan pembersih mulutberikan pelembab bibir sesuai kebutuhanhindari rokok, makanan pedas dan air es.Dalam beberapa penelitian kemoterapi mampu menekan jumlah kematian penderita kanker

tahap dini, namun bagi penderita kanker tahap akhir / metastase, tindakan kemoterapi hanya mampu menunda kematian atau memperpanjang usia hidup pasien untuk sementara waktu. Bagaimanapun manusia hanya bisa berharap sedangkan kejadian akhir hanyalah Tuhan yang menentukan.

TINDAKAN KEMOTERAPI

A.      PengertianKemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit. Dalam penggunaan modernnya, istilah ini hampir merujuk secara eksklusif kepada obat sitostatik yang digunakan untuk merawat kanker.Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk mematikan sel – sel secara fraksional    ( fraksi tertentu mati), sehingga 90 % berhasil daan 10 % tidak berhasil.Kemoterapi adalah suatu cara pengobatan kanker yang sudah teruji, meski pun tidak dapat dihindari adanya efek samping. Penelitian-penelitian yang professional tentang kemoterapi dapat dimanfaatkan untuk pengobatan kanker dan mengeliminasi efek samping yang terjadi

B.       Tujuan Kemoterapi           Meringankan gejala           Mengontrol pertumbuhan sel-sel kanker

C.       Manfaat KemoterapiSampai saat ini tidak semua kanker mendapat manfaat dari kemoterapi.Berikut ini rincian beberapa manfaat kemoterapi pada berbagai jenis kanker.1.    Kemoterapi sangat bermanfaat (karena dapat sembuh atau hidup lama).a.    Penyakit Hodgkinb.    Non Hodgkin limfoma jenis large selc.    Kanker testis jenis germ seld.   Leukemia dan limfoma pada anak

Page 9: Kemot Erap i

2.    Kemotarapi bermanfaat (karena dapat dikendalikan cukup lama, kadang-kadang sembuh)a.    Kanker payudarab.    Kanker ovariumc.    Kanker paru jenis small seld.   Limfoma non Hodgkine.    Multiple Mieloma

3.    Kemoterapi bermanfaat untuk paliatif (dapat mengulang gejala)a.    Kanker Nasofaringb.    Kanker Prostatc.    Kanker Endometriumd.   Kanker Leher dan Kepalae.    Kanker Paru jenis non small sel

Page 10: Kemot Erap i

4.    Kemoterapi kadangkala bermanfaata.    Kanker Nasofaringb.    Melanomac.    Kanker usus besar

Mengingat keterbatasan manfaat kemoterapi, maka digunakan kombinasi dengan cara pengobatan lain untuk mengambil masing-masing manfaat, yaitu:a.    Kemoterapi adjuvant, ialah kemoterapi yang diberikan sesudah operasi.Manfaatnya mengurangi kekambuhan lokal dan mengurangi penyebaran yang akan timbul.b.    Kemoterapi neo adjuvant ialah kemoterapi yang diberikan sebelum operasi.Manfaatnya adalah mengurangi ukuran tumor sehingga mudah dioperasi.c.    Kemoterapi paliatif diberikan hanya untuk mengurangi besarnya tumor yang dalam hal ini karena atau lokasinya menggangu pasien karena nyeri ataupun sulit bernafas.

D.      Cara Pemberian Obat KemoterapiKemoterapi merupakan pengobatan sistemik, sebagian besar diberikan dengan cara injeksi kedalam pembuluh vena, sebagian kecil dapat berupa tablet atau capsul dan kadang-kadang ada yang diberikan subcutan atau suntik dibawah kulit, serta intratekal (diinjeksikan kedalam system syaraf) jarang sekali yang disuntikan ke otot. Apabila pasien diberikan suntikan intravena, seringkali digunakan kateter atau selang plastik kedalam vena untuk mencegah kerusakan vena serta mempermudah injeksi. Kemoterapi diberikan secara siklit, dapat secara mingguan, dua mingguan 3-4 mingguan. Pasien mendapatkan kemoterapi dosis tinggi diberikan dalam unit rawat inap. Kondisi pasien juga menentukan apakah dapat diberikan dirawat jalan atau rawat inap.

E.       Syarat Pemberian Obat kemoterapi

Sebelum pengobatan dimulai beberapa kondisi pasien harus dipenuhi yaitu :1.    Keadaan umum harus cukup baik2.    Penderita mengerti pengobatan dan mengetahui efek samping yang akan terjadi3.    Faal ginjal ( kadar ureum < 40 mg % dan kadar kreatinin < 1,5 mg % ) dan faal hati baik4.    Diagnosis hispatologik diketahui5.    Jenis kanker diketahui sensitif terhadap kemoterapi6.    Hemoglobin > 10 gr %7.    Leucosit > 5000 / ml8.    Trombosit > 100.000 / ml

F.        Prinsip kerja KemoterapiPrinsip kerja Kemoterapi adalah  membunuh sel-sel yang cepat berkembang biak (terutama sel-sel kanker)  dengan  merusak atau mengganggu proses pembelahan sel.

Page 11: Kemot Erap i

G.      Prosedur Pelaksanaan Kemoterapi1.    Persiapana.    Sebelum diberikan kemoterapi maka harus dipersiapkan ukuran TB, BB, luas badan, darah lengkap, fungsi ginjal, fungsi liver, gula darah, urin lengkap, EKG, foto thorax AP/lateral, Ekokardiografi, BMP.b.    Periksa protokol dan program terapi yang digunakan, serta waktu pemberian obat sebelumnya.c.    Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian obat.d.   Periksa adanya inform concernt baik dari penderita maupun keluarga.e.    Siapkan obat sitostatika.f.     Siapkan cairan NaCl 0,9 %, D5% atau intralit.g.    Pengalas plastik, dengan kertas absorbsi atau kain diatasnya.h.    Gaun lengan panjang, masker, topi, kaca mata, sarung tangan, sepatu.i.      Spuit disposible 5cc, 10cc, 20 cc, 50 cc.j.      Infus set dan vena kateter kecil.k.    Alkohol 70 % dengan kapas steril.l.      Bak spuit besar.m.  Label obat.n.    Plastik tempat pembuangan bekas.o.    Kardex (catatan khusus).

2.    Cara Kerja Pencampuran obatSemua obat dicampur oleh staf farmasi yang ahli dibagian farmasi dengan memakai alat “biosafety laminary airflow” kemudian dikirim ke bangsal perawatan dalam tempat khusus tertutup. Diterima oleh perawat dengan catatan nama pasien, jenis obat, dosis obat dan jam pencampuran.Bila tidak mempunyai biosafety laminary airflow maka, pencampuran dilakukan diruangan khusus yang tertutup dengan cara :a.    Meja dialasi dengan pengalas plastik diatasnya ada kertas penyerap atau kain.b.    Pakai gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sepatu.

c.    Ambil obat sitostatika sesuai program, larutkan dengan NaCl 0,9%, D5% atau intralit.d.   Keluarkan udara yang masih berada dalam spuit dengan menutupkan kapas atau kasa steril diujung jarum spuit.e.    Masukkan perlahan-lahan obat kedalam flabot NaCl 0,9 % atau D5% dengan volume cairan yang telah ditentukan.f.     Jangan tumpah saat mencampur, menyiapkan dan saat memasukkan obat kedalam flabot atau botol infus.g.    Buat label, nama pasien, jenis obat, tanggal, jam pemberian serta akhir pemberian atau dengan syringe pump.h.    Masukkan kedalam kontainer yang telah disediakan.i.      Masukkan sampah langsung ke kantong plastik, ikat dan beri tanda atau jarum bekas dimasukkan ke dalam tempat khusus untuk menghindari tusukan.

3.    Cara Pemberian kemoterapia.    Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan, cara pemberian, waktu pemberian dan akhir pemberian.b.    Pakai proteksi : gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sarung tangan dan sepatu.c.    Lakukan tehnik aseptik dan antiseptic.d.   Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah daerah tusukan infuse.e.    Berikan anti mual ½ jam sebelum pemberian anti neoplastik (primperan, zofran, kitril secara intra vena).f.     Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9 %.g.    Beri obat kanker secara perlahn-lahan (kalau perlu dengan syringe pump) sesuai program.h.    Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 0,9%i.      Semua alat yang sudah dipakai dimasukkan kedalam kantong plastik dan diikat serta diberi etiket.

Page 12: Kemot Erap i

j.      Buka gaun, topi, asker, kaca mata kemudian rendam dengan deterjen. Bila disposible masukkkan dalam kantong plasrtik kemudian diikat dan diberi etiket, kirim ke incinerator / bakaran.k.    Catat semua prosedurAwasi keadaan umum pasien, monitor tensi, nadi, RR tiap setengah jam dan awasi adanya tanda-tanda ekstravasasi

H.      Efek Samping KemoterapiEfek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan. Efek samping yang bisa timbul adalah:1.      LemasEfek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung hingga akhir pengobatan.2.      Mual dan MuntahAda beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah.3.      Gangguan PencernaanBeberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi.4.      SariawanBeberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi.

Page 13: Kemot Erap i

5.      Rambut RontokKerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.6.      Otot dan SarafBeberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.7.      Efek pada DarahBeberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:a.       Mudah terkena infeksiHal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan jumlah leokosit.b.      PerdarahanKeping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.c.       AnemiaAnemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.8.      Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna

Lebih sensitive terhadap matahari.Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.