KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK...

95
i ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER :HIPERTENSI DIRUANG PERAWATAN PUSKESMAS LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma D III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan OLEH NI KADEK SUNIRTI NIM 14401201700053.8 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2018

Transcript of KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK...

Page 1: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

i

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN

GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER :HIPERTENSI

DIRUANG PERAWATAN PUSKESMAS LANDONO

KABUPATEN KONAWE SELATAN

KARYA TULIS ILMIAH

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma D III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan

OLEH

NI KADEK SUNIRTI

NIM 14401201700053.8

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2018

Page 2: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

ii

Page 3: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

iii

Page 4: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NI KADEK SUNIRTI NIM : 14409 2017 00053 8

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari Judul KTI : ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.S DENGAN

GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER

HIPERTENSI DIRUANG PERAWATAN

PUSKESMAS LANDONO KABUPATEN KONAWE

SELATAN TAHUN 2018

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya

sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

Kendari, 28 Juli 2018

Yang Membuat Pernyataan,

NI KADEK SUNIRTI

iii

Page 5: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. INDENTITAS

1. Nama Lengkap : Ni Kadek sunirti

2. Tempat/ Tanggal Lahir : Tridanamulya, 03 Februari 1980

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Hindu

5. Suku/ Kebangsaan : Bali / Indonesia

6. Alamat : Ds. Toluwonua, Kec. Mowila, Kab. Konsel

7. No. Telp/ Hp : 0853 9779 9054

II. PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Negeri Tridanamulya Tamat Tahun 1993

2. Sekolah Menegah Pertama 1 Landono Tamat Tahun 1996

3. SPK PPNI Kendari Tamat Tahun 1999

4. Poltekkes Kemenkes Kendari Program RPL Tahun 2017- 2018

iv

Page 6: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

vi

MOTTO

Ilmu tidak hanya diperoleh dibangku pendidikan

Tetapi melalui pengalamanlah sumber yang lebih baik

Maka tuntutlah ilmu dimanapun kamu berada

Sebagai sumber cita-citamu di dunia

Dan bekal di akhirat kelak

Mintalah doa dan restu orang tua sebagai bekal awal

Untuk memulai meraih segalanya

Dan berpegang teguh pada keyakinan

Bahwa kamu dapat meraih segalanya

Ini merupakan kunci dan harapan hari ini

Dan kesuksesan yang akan datang

Kupersembahkan karya tulis ilmiah ini

Untuk ibu, suami serta anakku tercinta,

Saudaraku tersayang,

dan almamater POLTEKKES Kendari yang

kubanggakan.

v

Page 7: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn,S Dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler

hipertensi Di Ruang Perawatan Puskesmas Landono Kecamatan Landono Kabupaten

Konawe Selatan Tahun 2018” dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak

kekurangan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari segi

pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu saran, pendapat dan kritik yang

membangun tulisan ini kearah yang lebih baik sangat dibutuhkan penulis.

Berbagai kesulitan dan hambatan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis

dapatkan, namun atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, tekad dan kemauan yang keras

terutama adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga dapat

diselesaikan dengan baik sebagai persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan DIII

Keperawatan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terima kasih kepada bapak SAMSUDDIN,S.Kep,Ns,M.Kep. selaku pembimbing yang

telah mengorbankan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan, pengarahan sejak

awal penulisan karya tulis ilmiah sampai pada ujian karya tulis ilmiah ini.

Dengan selesainya karya tulis ilmiah ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada

1. Askrening, SKM, M. Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.

2. Indriono Hadi,S.Kep,Ns.,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes

Kemenkes Kendari.

vi

Page 8: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

viii

3. Kepala Puskesmas Landono yang telah memberikan izin untuk melaksanakan studi

kasus di Ruang perawatan.

4. Kepala Perawatan Puskesmas Landono yang telah memberikan izin dan membimbing

penulis selama melaksanakan studi kasus.

5. Dosen dan Staf Administrasi Poltekkes Kemenkes Kendari.

6. Kepada tim penguji yang telah banyak memberikan masukan dan dengan tulus hati

memberikan saran kepada penulis.

7. Teristimewa penulis persembahkan kepada ibuku tercinta Ni Nyoman Sudri, suami

Rober sonda Payung serta Anakku I wayan adi sutanto dan Dwi Refan Sutanto yang

telah mendukung penulis untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Ucapan khusus kepada teman terbaikku, Rachmat Malham, Bambang Hadi Santoso,

dan I Nyoman Sumiarta serta Seluruh rekan- rekan mahasiswa RPL Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari angkatan 2017 yang telah mendukung selama

penelitian berlangsung dan berjuang selama satu tahun dalam suka duka untuk meraih

cita – cita sebagai perawat profesional pemula.

Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian terutama teman

– teman mahasiswa Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari. Akhir kata dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih.

Kendari, 28 Juli 2018

Peneliti

vii

Page 9: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

KEASLIAN TULISAN .............................. ................................................. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………….. 1

B. Tujuan Penulisan………………………………………….. 2

C. Manfaat Penulisan……………………………………….... 3

D. Metode dan Tekhnik Penulisan…………………………… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Hipertensi……………………………………. 7

B. Klasifikasi Hipertensi………………………………….

C. Anatomi ……………………………………………….

7

8

D. Fisiologi ……………………………………………...

E. Etiologi ………………………………………………..

9

9

F. Patofisiologi ..................…………………………….. 11

G. Manifestasi Klinik………………………………………… 11

H. Pemeriksaan Penunjang…………………………………… 12

I. Komplikasi………………………………………………... 12

J. Penatalaksanaan…………………………………………… 13

K. Pengkajian Keperawatan………………………………….. 14

L. Diagnosa Keperawatan ……………………………………

M. Patwei ……………………………………………………..

16

17

N. Intervensi Keperawatan…………………………………… 18

O. Implementasi Keperawatan……………………………….. 33

viii

Page 10: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

x

P. Evaluasi…………………………………………………… 33

BAB III LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien…………………………………………….. 34

B. Pengkajian………………………………………………… 34

C. Data Fokus………………………………………………… 37

D. Daftar Rumusan Masalah…………………………………. 38

E. Diagnosa Keperawatan….………………………………… 40

F. Rencana Tindakan Keperawatan………………………….. 42

G. Implementasi dan Evaluasi

Keperawatan……………………………………………….

47

BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………….. 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………………………………………………… 75

B. Saran ………………………………………………………. 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Page 11: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Dokumentasi

Surat Permohonan Izin Penelitian

Surat Keterangan Bebas Pustaka

Surat Keterangan Bebas Administrasi

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

x

Page 12: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi dipengaruhi oleh curah jantung dan tekanan perifer. Berbagai

faktor yang mempengaruhi curah jantung dan tekanan perifer dapat

mempengaruhi tekanan darah seperti asupan garam yang tinggi, faktor genetik,

stres, obesitas, jenis kelamin, usia, dan kebiasaan merokok. Mekanisme terjadinya

hipertensi yaitu melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I converting

enzyme

Data World Health Organization (WHO) tahun 2008 menunjukkan, di

seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap

hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Di Indonesia

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1992 mendapatkan bahwa penyakit

jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian kedua (16,6 per 1000

kematian), dan pada SKRT 1995 prevalensi hipertensi adalah 83 % per 1000

anggota rumah tangga. Ini lebih banyak perempuan dari pada pria dan menjadi

penyebab pertama kematian di Indonesia .

Di Indonesia, sampai saat ini memang belum ada data yang bersifat

nasional, multisenter, yang dapat menggambarkan prevelensi lengkap mengenai

hipertensi. Namun beberapa sumber, yakni Survei Kesehatan Rumah Tangga

(SKRT) tahun 2004, prevalensi hipertensi di Indonesia pada orang yang berusia di

atas 35 tahun adalah lebih dari 15,6%. Survei faktor resiko penyakit

1

Page 13: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

2

kardiovaskular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta, menunjukkan angka

prevalensi hipertensi dengan tekanan darah 160/90 masing-masing pada pria

adalah 13,6% (1988), 16,5% (1993), dan 12,1% (2000). Pada wanita, angka

prevalensi mencapai 16% (1988), 17% (1993), dan 12,2% (2000). Secara umum,

prevalensi hipertensi pada usia lebih dari 50 tahun berkisar antara 15%-20%

(Depkes, 2010).

Berdasarkan data Medical Record Puskesmas Landono , tahun 2017

tercatat 455 orang penderita hipertensi rawat jalan dan menduduki urutan ke 3

dari 10 besar penyakit setelah ISPA dan gastritis. Sedangkan ditahun 2016

menduduki urutan ke 4 dari 10 besar penyakit tercatat 330 kunjungan rawat jalan.

Pada periode Januari sampai dengan Mei tercatat 184 orang rawat inap dan rawat

jalan penderita hipertensi. Melihat prevalensi yang cukup tinggi, maka hal ini

perlu mendapatkan perwatan yang serius.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik mengambil judul

Karya Tulis Ilmiah “Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Gangguan

Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi di Ruang keperawatan Pukesmas

Landono Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan”.

A. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus penyakit dalam dan mampu menerapkan asuhan

keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan

yang komprehensif pada Tn. S dengan kasus gangguan sistem

Page 14: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

3

kardiovaskuler: Hipertensi di Ruang Keperawatan Puskesmas Landono

Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn. S dengan gangguan

sistem kardiovaskuler: Hipertensi

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. S dengan

gangguan sistem kardiovaskuler: Hipertensi

c. Penulis mampu menyusun rencana keperawatan pada Tn.S dengan

gangguan sistem kardiovaskuler: Hipertensi

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Tn. S dengan gangguan

sistem kardiovaskuler: Hipertensi

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Tn. S dengan gangguan

sistem kardiovaskuler: Hipertensi

B. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Bagi Penulis

Merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis dan dapat

dijadikan bekal pada saat melakukan implementasi asuhan keperawatan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat/Pasien

Sebagai sumber informasi bagi pasien dan keluarga, sehingga dapat

dijadikan pedoman dalam pencegahan dan penatalaksanaan jika pasien

menderita Hipertensi atau dapat memberikan informasi tersebut kepada

orang lain yang membutuhkan.

Page 15: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

4

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai masukan, tambahan wacana pengetahuan dan bahan masukan

dalam proses belajar mengajar terhadap pemberian asuhan

keperawatan pada pasien dengan Hipertensi.

c. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan acuan dalam penerapan proses keperawatan khususnya

pasien dengan Hipertensi, sehingga dapat meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan.

C. METODE DAN TEKNIK PENULISAN

1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Studi Kasus

Studi kasus dilaksanakan di ruang Keperawatan Puskesmas Landono

yaitu pada tanggal 13 Juli – 15 Juli 2018.

2. Teknik pengumpulan data

Penulis memperoleh data langsung yang berhubungan dengan klien

sebagai data primer dan data sekunder dengan menggunakan tekhnik

pengumpulan data yaitu :

a. Studi kepustakaan : menggunakan sumber bacaan seperti buku paket

dan bahan kuliah dan via internet yang berhubungan dengan isi

laporan.

b. Studi kasus : menggunakan pendekatan proses keperawatan pada klien

dan keluarga yang meliputi ; pengkajian, analisa data, penerapan

diagnosa keperawatan dan penyusunan rencana tindakan dan evaluasi

asuhan keperawatan.

Page 16: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

5

Untuk melengkapi data/informasi dalam pengkajian menggunakan

beberapa cara antara lain:

a. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung pada klien dengan cara melakukan

pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan dan keadaan klien.

b. Wawancara

Mengadakan wawancara dengan klien dan keluarga, dengan

mengadakan pengamatan langsung.

c. Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan terhadap kilen melalui ; inspeksi, palpasi,

auskultasi dan perkusi.

d. Studi Dokumentasi

Penulis memperoleh data dari Medical Record.

e. Metode diskusi

Diskusi dengan tenaga kesehatan yang terkait yaitu perawat yang

bertugas di ruang Keperawatan Puskesmas Landono

3. Tehnik penulisan disusun secara sistematis yang terdiri dari lima bab

yaitu:

BAB I : Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan,

Metode

dan Tehnik Penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis yang mencakup konsep dasar medik, terdiri

Page 17: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

6

dari ; Pengertian, etiologi, anatomi fisiologi, patofisiologi,

manifestasi klinik, pemeriksaan diagnostik, penanganan

medik. Sedangkan konsep dasar keperawatan terdiri dari :

Pengkajian, bagan patofisiologi, diagnosa keperawatan

, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi.

BAB III : Tinjauan Kasus yang memuat tentang pengamatan kasus yang

meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan,

perencanaan, implementasi dan evaluasi.

BAB IV : Pembahasan kasus yaitu membandingkan antara teori dengan

kasus nyata.

BAB V : Penutup yang terdiri dari : Kesimpulan dan Saran

Diakhiri dengan Daftar Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis ini.

Page 18: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan

darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg

atau lebih.

B. KLASIFIKASI

Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan

rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join National Committee,

Prevention, Detection and Treatment of High Blood Pressure “ (JNC – VI,

1997) sebagai berikut :

Tabel 2.1

Klasifikasi derajat Hipertensi

No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)

1. Optimal <120 <80 span="">

2. Normal 120 – 129 80 – 84

3. High

Normal

130 – 139 85 – 89

4. Hipertensi

5 Grade 1

(ringan)

140 – 159 90 – 99

6 Grade 2

(sedang)

160 – 179 100 – 109

7 Grade 3

(berat)

180 – 209 100 – 119

8 Grade 4

(sangat

berat)

>210 >120

(JNC – VI, 1997)

Page 19: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

8

C. Anatomi

a. Jantung

Jantung berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam

dada, batas kanannya terdapat pada sternum kanan dan apeksnya pada

ruang intercostalis kelima kiri pada linea midclavicular. Pada bagian atas

jantung berhubungan dengan pembuluh darah besar, bagian bawah

berhubungan dengan diafragma, pada setiap sisi berhubungan dengan paru,

dan bagian belakang berhubungan dengan aorta desendens, esophagus.

(Gibson, John. 2002).

b. Arteri

Arteri adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada

jaringadan organ. Arteri terdiri dari lapisan dalam: lapisan yang licin,

lapisan tengah jaringan elastin/otot: aorta dan cabang-cabangnya besar

memiliki laposan tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk

menghantarkan darah untuk organ), arteri yang lebih kecil memiliki

Page 20: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

9

lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan pada suatu

organ). (Gibson, John. 2000).

c. Arteriol

Arteriol adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang

relatif tebal. Otot dinding arteriol dapat berkontraksi. Kontraksi

menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat

lokal, suplai darah pada jaringan/organ berkurang. Bila terdapat kontriksi

umum, tekanan darah akan meningkat. (Gibson, John. 2002).

d. Vena dan Venul

Venul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena

dibentuk oleh gabungan venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak

berbatasan secara sempurna satu sama lain.

D. FISIOLOGI

Jantung berfungsi sebagai pemompa darah. Atrium kanan berfungsi untuk

menyimpan dan menyalurkan darah ke ventrikel kanan melalui katup

trikuspidalis. Atrium kiri menerima darah dari vena pulmonalis yang berisi

darah yang kaya akan oksigen, ventrikel kanan menerima darah dari atrium

kanan kemudian memompa ke arteria pulmonalis melalui katup pulmonal,

ventrikel kanan menerima darah dari atrium kiri (kaya O2) kemudian

memompa ke aorta melalui katup aorta ke seluruh tubuh.

E. ETIOLOGI

Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.

Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan

Page 21: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

10

tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya

hipertensi ( Lany Gunawan, 2012 )

a. Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau

transport Na.

b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan

tekanan darah meningkat.

c. Stres karena lingkungan.

d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta

pelebaranpembuluh darah.

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2

golongan besar yaitu hipertensi primer yaitu hipertensi yang tidak diketahui

penyebabnya, dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh

penyakit lain ( Lany Gunawan, 2012 ).

Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya,

data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering

menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a. Faktor keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan

lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah

penderita hipertensi.

b. Ciri perseorangan

Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur,

jenis kelamin, dan ras.

Page 22: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

11

c. Kebiasaan hidup

Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah

menkonsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr), kegemukan, stress,

merokok, dan minum alkohol.

F. PATOFISIOLOGI

Mekanisme yang mengontrol kontruksi dan relaksasi pembuluh darah

terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini

bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis keluar

dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatisdi toraks dan abdomen.

Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak

ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,

neuron preganglion melepaskan asetilkkolin, yang akan merangsang serabut

saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya

norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai ketakutan

dan kecemasan dapat mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap

rangsang vasokonstroktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitive

terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal

tersebut bisa terjadi (Smeltzer, 2006).

G. MANIFESTASI KLINIS

Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya

gejala. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, epistaksis,

marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata

berkunang-kunang, dan pusing

Page 23: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

12

Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu

pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba,

dan tengkuk terasa pegal. (Mansjoer, 2007).

H. PEMERIKSA AN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang rutin pada hipertensi bertujuan mendeteksi

penyakit yang bisa diobati (biasanya ginjal), dan menilai fungsi jantung serta

ginjal. Semua pasien memerlukan pemeriksaan EKG untuk menilai ukuran

ventrikel kiri, dan jika abnormal periksa rontgen toraks. Pemeriksaan

urinalisis, darah, ureum, dan elektrolit (David rubenstein, 2005).

Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan yaitu seperti klirens kreatinin,

protein urin 24 jam, asam urat, dan kolesterol LDL (Mansjoer, 2007).

I. KOMPLIKASI

Beberapa Negara mempunyai pola komplikasi yang berbeda-beda. Di

Jepang gangguan serebrovaskular lebih mencolok dibandingkan dengan

kelainan organ yang lain, sedangkan di Amerika dan Eropa komplikasi

jantung ditemukan lebih banyak. Di Indonesia belum ada data tentang ini,

tetapi komplikasi serebrovaskular dan komplikasi jantung sering ditemukan.

Pada hipertensi ringan dan sedang komplikasi yang terjadi adalah pada mata,

ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa pendarahan retina, gangguan

penglihatan sampai dengan kebutaan (Arjatmo et al., 2001)

Page 24: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

13

J. PENATALAKSANAAN

1. Cara Perawatan Hipertensi

a. Mengadopsi pola diet DASH (dietary approaches to stop hypertension),

yaitu pola makan dengan lebih banyak mengonsumsi buah, sayur-

sayuran, susu rendah lemak, gandum, dan kacang-kacangan,

dibandingkan dengan daging merah dan makanan yang mengandung

lemak jenuh serta kolesterol tinggi.

b. Mengurangi konsumsi garam hingga kurang dari satu sendok teh per

hari.

c. Perbanyak aktivitas fisik dan rutin berolahraga.

d. Menurunkan berat badan.

e. Berhenti merokok.

f. Menghindari atau mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

g. Mengurangi konsumsi minuman tinggi kafein, seperti kopi, teh, atau

cola.

h. Melakukan terapi relaksasi, misalnya yoga atau meditasi untuk

mengendalikan stres.

2. Pemberian Obat-Obatan

a. Diuretik. Obat ini bekerja membuang kelebihan garam dan cairan di

tubuh melalui urine. Di antara jenis obat diuretik adalah

hydrochlorothiazide.

Page 25: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

14

b. Antagonis kalsium. Antagonis kalsium menurunkan tekanan darah

dengan melebarkan pembuluh darah. Beberapa contoh obat ini adalah

amlodipine dan nifedipine.

c. Beta blocker. Berfungsi menurunkan tekanan darah dengan melebarkan

pembuluh dan memperlambat detak jantung. Contoh obat golongan

beta-blocker adalah atenolol dan bisoprolol.

d. ACE inhibitor. ACE inhibitor menurunkan tekanan darah dengan cara

membuat dinding pembuluh darah lebih rileks. Contoh obat golongan

ini adalah captopril dan ramipril.

e. Angiotensin-2 receptor blocker (ARB). Fungsi obat ini hampir sama

dengan ACE inhibitor yaitu membuat dinding pembuluh darah menjadi

rileks, sehingga kedua obat tersebut tidak boleh diberikan secara

bersamaan. Contoh obat ini adalah losartan dan valsartan.

f. Penghambat renin. Obat ini berfungsi menghambat kerja renin, yaitu

enzim yang dihasilkan ginjal dan berfungsi menaikkan tekanan darah.

Contoh obat penghambat renin adalah aliskiren.

K. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian merupakan proses pengumpulan data secara sistimatis

yang bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan pola respon klien saat

ini dan waktu sebelumnya. Hal-hal yang perlu dikaji dalam penangan asuhan

keperawatan penderita gagguan sistem kardiovaskuler: hipertensi antara lain

adalah :

Page 26: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

15

1. Identitas pasien

2. Riwayat kesehatan pasien :

a. Riwayat kesehatan dahulu

b. Riwayat kesehatan sekarang

c. Riwayat kesehatan keluarga

3. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum

2. Kesadaran

3. Tanda-tanda vital

4. Pernafasan

5. Cardiovaskuler

6. Persarafan

7. Abdomen

8. Kepala : mata,telinga,mulut dan hidung

9. Tulang,otot dan integumen

10. Sistim endokrin

11. Sistim reproduksi

d. Pola aktifitas sehari-hari :

1) Pola Nutrisi

2) Pola kebersihan

3) Pola Istirahat Tidur

4) Pola Aktifitas

e. Faktor Psikologi

Page 27: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

16

L. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon

individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau

potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat

secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara

pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status

kesehatan klien (Carpenito, 2009). Diagnosis keperawatan yang sering

muncul:

a. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan

peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler,

iskemia miokard

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan

suplai dan kebutuhan oksigen.

c. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral

d. Cemas berhubungan dengan krisis situasional sekunder adanya hipertensi

yang diderita klien

e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang

prosespenyakit. (Nurarif,2015)

Page 28: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

17

PATWEI

Stimulasi Baroccopter dari Sinus Kordis dan Arkis Aorta

Syaraf simpatis (pelepasan kolekolamin)

Aktivitas epineprin dan norepineprin

Vasokontriksi

Peningkatan tekanan darah

Gangguan sirkulasi

Otak sistemik

Resistensi pembuluh darah otak vasokontriksi

After load

Perubahan status kesehatan

Respon psikologis

Nyeri kepala

COP

asietas

Page 29: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

18

M. INTERVENSI

NO DX

DIANGOSA

KEPERAWATAN

DAN KOLABORASI

TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)

1 Resiko tinggi terhadap

penurunan curah

jantung berhubungan

dengan peningkatan

afterload,

vasokonstriksi,

hipertrofi/rigiditas

NOC :

v Cardiac Pump effectiveness

v Circulation Status

v Vital Sign Status

Kriteria Hasil:

§ Tanda Vital dalam rentang normal

(Tekanan darah, Nadi, respirasi)

NIC :

Cardiac Care

§ Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas,lokasi,

durasi)

§ Catat adanya disritmia jantung

§ Catat adanya tanda dan gejala penurunan

cardiac putput

Page 30: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

19

ventrikuler, iskemia

miokard

§ Dapat mentoleransi aktivitas, tidak

ada kelelahan

§ Tidak ada edema paru, perifer, dan

tidak ada asites

§ Tidak ada penurunan kesadaran

§ Monitor status kardiovaskuler

§ Monitor status pernafasan yang menandakan

gagal jantung

§ Monitor abdomen sebagai indicator penurunan

perfusi

§ Monitor balance cairan

§ Monitor adanya perubahan tekanan darah

§ Monitor respon pasien terhadap efek

pengobatan antiaritmia

§ Atur periode latihan dan istirahat untuk

menghindari kelelahan

§ Monitor toleransi aktivitas pasien

§ Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan

ortopneu

Page 31: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

20

§ Anjurkan untuk menurunkan stress

Vital Sign Monitoring

§ Monitor TD, nadi, suhu, dan RR

§ Catat adanya fluktuasi tekanan darah

§ Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau

berdiri

§ Auskultasi TD pada kedua lengan dan

bandingkan

§ Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan

setelah aktivitas

§ Monitor kualitas dari nadi

§ Monitor adanya pulsus paradoksus

§ Monitor adanya pulsus alterans

§ Monitor jumlah dan irama jantung

Page 32: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

21

§ Monitor bunyi jantung

§ Monitor frekuensi dan irama pernapasan

§ Monitor suara paru

§ Monitor pola pernapasan abnormal

§ Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit

§ Monitor sianosis perifer

§ Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi

yang melebar, bradikardi, peningkatan

sistolik)

§ Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

2 Intoleransi aktivitas

berhubungan dengan

kelemahan,

ketidakseimbangan

NOC :

v Energy conservation

v Self Care : ADLs

Kriteria Hasil :

NIC :

Energy Management

§ Observasi adanya pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas

Page 33: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

22

suplai dan kebutuhan

oksigen.

§ Berpartisipasi dalam aktivitas fisik

tanpa disertai peningkatan tekanan

darah, nadi dan RR

§ Mampu melakukan aktivitas sehari

hari (ADLs) secara mandiri

§ Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan

terhadap keterbatasan

§ Kaji adanya factor yang menyebabkan

kelelahan

§ Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat

§ Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik

dan emosi secara berlebihan

§ Monitor respon kardivaskuler terhadap

aktivitas

§ Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat

pasien

Activity Therapy

§ Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi

Page 34: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

23

Medik dalammerencanakan progran terapi

yang tepat.

§ Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas

yang mampu dilakukan

§ Bantu untuk memilih aktivitas konsisten

yangsesuai dengan kemampuan fisik,

psikologi dan social

§ Bantu untuk mengidentifikasi dan

mendapatkan sumber yang diperlukan untuk

aktivitas yang diinginkan

§ Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas

seperti kursi roda, krek

§ Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang

disukai

Page 35: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

24

§ Bantu klien untuk membuat jadwal latihan

diwaktu luang

§ Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi

kekurangan dalam beraktivitas

§ Sediakan penguatan positif bagi yang aktif

beraktivitas

§ Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi

diri dan penguatan

§ Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual

Page 36: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

25

3 Nyeri akut

berhubungan dengan

peningkatan tekanan

vaskuler serebral

NOC :

v Pain Level,

v Pain control,

v Comfort level

Kriteria Hasil :

§ Mampu mengontrol nyeri (tahu

penyebab nyeri, mampu

menggunakan tehnik

nonfarmakologi untuk

mengurangi nyeri, mencari

bantuan)

§ Melaporkan bahwa nyeri berkurang

dengan menggunakan manajemen

nyeri

NIC :

Pain Management

§ Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

termasuk lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

§ Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

§ Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk

mengetahui pengalaman nyeri pasien

§ Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

§ Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

§ Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain

tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa

Page 37: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

26

§ Mampu mengenali nyeri (skala,

intensitas, frekuensi dan tanda

nyeri)

§ Menyatakan rasa nyaman setelah

nyeri berkurang

§ Tanda vital dalam rentang normal

lampau

§ Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan

menemukan dukungan

§ Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi

nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan

kebisingan

§ Kurangi faktor presipitasi nyeri

§ Pilih dan lakukan penanganan nyeri

(farmakologi, non farmakologi dan inter

personal)

§ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan

intervensi

§ Ajarkan tentang teknik non farmakologi

§ Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

Page 38: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

27

§ Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

§ Tingkatkan istirahat

§ Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan

dan tindakan nyeri tidak berhasil

§ Monitor penerimaan pasien tentang manajemen

nyeri

Analgesic Administration

§ Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan

derajat nyeri sebelum pemberian obat

§ Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,

dan frekuensi

§ Cek riwayat alergi

§ Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi

dari analgesik ketika pemberian lebih dari

Page 39: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

28

satu

§ Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan

beratnya nyeri

§ Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian,

dan dosis optimal

§ Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk

pengobatan nyeri secara teratur

§ Monitor vital sign sebelum dan sesudah

pemberian analgesik pertama kali

§ Berikan analgesik tepat waktu terutama saat

nyeri hebat

§ Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala

(efek samping)

Page 40: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

29

4 Cemas berhubungan

dengan krisis

situasional sekunder

adanya hipertensi yang

diderita klien

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24

jam, cemas pasien berkurang

dengan kriteria hasil:

v Anxiety Control

v Coping

v Vital Sign Status

§ Menunjukan teknik untuk

mengontrol cemas è teknik nafas

dalam

§ Postur tubuh pasien rileks dan

ekspresi wajah tidak tegang

§ Mengungkapkan cemas berkurang

§ TTV dbn

Anxiety Reduction

§ Gunakan pendekatan yang menenangkan

§ Nyatakan dengan jelas harapan terhadap

pelaku pasien

§ Jelaskan semua prosedur dan apa yang

dirasakan selama prosedur

§ Temani pasien untuk memberikan keamanan

dan mengurangi takut

§ Berikan informasi faktual mengenai diagnosis,

tindakan prognosis

§ Dorong keluarga untuk menemani anak

§ Lakukan back / neck rub

§ Dengarkan dengan penuh perhatian

§ Identifikasi tingkat kecemasan

Page 41: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

30

TD = 110-130/ 70-80 mmHg

RR = 14 – 24 x/ menit

N = 60 -100 x/ menit

S = 365 – 37

5 0C

§ Bantu pasien mengenal situasi yang

menimbulkan kecemasan

§ Dorong pasien untuk mengungkapkan

perasaan, ketakutan, persepsi

§ Instruksikan pasien menggunakan teknik

relaksasi

§ Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

5 Kurang pengetahuan

berhubungan dengan

kurangnya informasi

tentang proses penyakit

NOC :

v Kowlwdge : disease process

v Kowledge : health Behavior

Kriteria Hasil :

§ Pasien dan keluarga menyatakan

pemahaman tentang penyakit,

NIC :

Teaching : disease Process

§ Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan

pasien tentang proses penyakit yang spesifik

§ Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan

bagaimana hal ini berhubungan dengan

Page 42: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

31

kondisi, prognosis dan program

pengobatan

§ Pasien dan keluarga mampu

melaksanakan prosedur yang

dijelaskan secara benar

§ Pasien dan keluarga mampu

menjelaskan kembali apa yang

dijelaskan perawat/tim kesehatan

lainnya.

anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

§ Gambarkan tanda dan gejala yang biasa

muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

§ Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang

tepat

§ Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna

cara yang tepat

§ Sediakan informasi pada pasien tentang

kondisi, dengan cara yang tepat

§ Hindari harapan yang kosong

§ Sediakan bagi keluarga atau SO informasi

tentang kemajuan pasien dengan cara yang

tepat

§ Diskusikan perubahan gaya hidup yang

Page 43: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

32

mungkin diperlukan untuk mencegah

komplikasi di masa yang akan datang dan

atau proses pengontrolan penyakit

§ Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

§ Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau

mendapatkan second opinion dengan cara

yang tepat atau diindikasikan

§ Eksplorasi kemungkinan sumber atau

dukungan, dengan cara yang tepat

§ Rujuk pasien pada grup atau agensi di

komunitas lokal, dengan cara yang tepat

§ Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala

untuk melaporkan pada pemberi perawatan

kesehatan, dengan cara yang tepat

Page 44: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

33

N. Implementasi Keperawatan

Implementasi adalah proses keperawatan dengan melaksanakan

berbagai strategis keperawatan (tindakan keperawatan) yaitu telah

direncanakan. (Aziz Alimuml. 2001 : h 11)

Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan

pencegahan penyakit. Pemulihan kesehatan dan mempasilitas koping

perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik. Jika

klien mempunyai keinginan untuk berpatisipasi dalam pelaksanaan tindakan

keperawatan selama tahap pelaksanaan perawat terus melakukan

pengumpulan data dan memilih tindakan perawatan yang paling sesuai

dengan kebutuhan klien tindakan.

O. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan

keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan

klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan (Nursalam,

2001). Tujuan dari evaluasi antara lain :

1) Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien.

2) Untuk menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dari tindakan yang

diberikan.

3) Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan dan Mendapatkan umpan

balik.

Page 45: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

34

4) Sebagai tanggung jawab/tanggunggugat dalam pelaksanaan pelayanan

keperawatan.

Page 46: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

35

BAB III

LAPORAN KASUS

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang studi kasus yang dilakukan pada Tn. S

dengan gangguan sistem Cardiovaskuler : Hipertensi, pengkajian yang dilakukan

tanggal 13-15 Juli 2018 Di Ruang Keperawatan Puskesmas Landono dengan

menggunakan pengkajian auto anamnesa dan allo anamnesa. Studi kasus ini

dimulai dari tahap pengkajian, penegakkan diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi.

A. Identitas Klien

Nama pasien Tn. S berumur 59 tahun, pasien berjenis kelamin laki

laki, beragama Hindu, suku Bali, tempat tinggal sekarang di Desa Lalonggapu

Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe selatan, pendidikan SD, pekerjaan

sebagai petani , biaya pengobatan ditanggung oleh Askes. Penulis

mendapatkan informasi dari Tn. S sebagai pasien. Diagnosa medis Hipertensi.

B. Pengkajian

1. Riwayat Kesehatan Pasien

Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular,tidak pernah

di operasi tapi pernah di rawat di rumah sakit atau di puskesmas

sebelumya dengan penyakit yang sama ,serta klien tidak punya penyakit

alergi makanan atau obat

Klien mengatakan nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu yaitu pada

tanggal 12 Juli 2018 pukul 04.00 WITA. Riwayat sebelumya makan

35

Page 47: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

36

makanan yang di sediakan di pesta, klien mesakan nyeri seperti yang hebat

setelah makan daging di pesta pada daerah kepala yang datang setiap saat,

klien juga mengatakan kepalanya seperti mau pecah i, melihat kondisi

klien keluarga mulai kuatir dan langsung membawa klien ke puskesmas

landono.

2. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular, dengan riwayat

genogram sebagai berikut :

:

Gambar 3.1 Genogram Tn. S

Keterangan :

: Laki-laki hidup

: Perempuan hidup

: Laki-laki Meninggal

: perempuan meninggal

: Klien

: Keluarga inti tinggal serumah

55 59

X X

X

x

x

X X

X X X

Page 48: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

37

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Tn. S tanggal 13 Juli 2018

penulis mendapatkan data yaitu keadaan umum lemah, kesadaran compos

mentis, pengukuran tanda-tanda vital tekanan darah 180/100 mmHg, suhu

tubuh 360C, pernapasan 24 kali permenit, nadi 90 kali permenit dengan

irama tidak teratur dan teraba cepat, berat badan sebelum sakit 58 kg, berat

badan setelah sakit 56 kg, tinggi badan 155 cm.

Pengkajian pernapasan , hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada

sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada suara napas

tambahan (wheezing, ronchi, stridor, crakles), tidak ada nyeri.

Pengkajian cardiovaskuler , , tidak ada edema, suara jantung normal,

klien mengeluh pusing dan sakit kepala seperti mau pecah

Pengkajian persarafan , Glasgow Coma Scale (GCS) 15 (E : 4, V : 5,

M : 6), kepala simetris kiri dan kanan, klien nampak meringis, konjungtiva

anemis, telinga simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran normal, fungsi

penciuman normal, fungsi pengecapan normal, fungsi penglihatan normal.

Pengkajian abdomen ,tampak simetris kanan dan kiri,tidak ada ascites

terdengar bising perut 18x/menit tidak ada massa.

Pengkajian perkemihan-eliminasi , frekuensi berkemih 5-6 kali dalam

sehari, warna kuning, bau khas aromatik. , tidak terdapat peradangan pada

mulut, , BAB 1 kali/hari dengan konsistensi lembek, klien mengatakan

kurang nafsu makan .

Page 49: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

38

Pengkajian tulang-otot-integumen , pergerakan sendi tidak bebas,

kekuatan otot berkurang , ekstremitas bawah tidak terdapat nyeri otot dan

nyeri sendi, ekstremitas atas tidak terdapat fraktur, paralise maupun

gangguan lainnya, kondisi tulang normal, warna kulit pucat, akral hangat,

turgor baik, kulit dalam kondisi bersih.

Pengkajian sistem endokrin, klien tidak menggunakan terapi hormon.

Pengkajian sistem reproduksi,tidak di kaji.

4. Pola Aktivitas sehari - hari

Pengkajian pola nutrisi didapatkan Tn. S mengatakan nafsu makan

berkurang, frekuensi makan 3 kali sehari dengan porsi makan tidak

dihabiskan. Pengkajian kebersihan, mandi 2x sehari pakai sabun dan 1x

gosok gigi. Istirahat dan tidur, klien mengatakan susah tidur siang dan

tidur malam hanya 5 jam dan sering terbangun karena rasa nyeri,aktivitas

klien masih di bantu istrinya..

5. Psikososial

Interaksi sosial Tn. S baik pada keluarga maupun anggota masyarakat

di lingkungannya dalam kondisi baik dan tidak pernah terjadi konflik

diantara mereka. Saat ini klien nampak gelisah, klien mengatakan cemas

denga keadaannya sekarang, klien mengatakan ingin cepat sembuh

C. Data Fokus

Klien mengeluh nyeri kepala seperti mau pecah dan tegang dengan skala

nyeri 5 ( sedang ) sejak 1 hari.

Page 50: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

39

PEGELOMPOKAM DATA

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

− Klien mengatakan nyeri kepala

− Klien mengatakan sering

terbangun karena nyeri

− Klien mengatakan kurang nafsu

makan

− Klien mengatakan sakit kepala

− Klien mengatakan cemas dengan

keadaannya sekarang

− Klien mengatakan ingin cepat

sembuh

− Klien mengatakan pusing

Keadaan umum lemah

Klien nampak meringis

Klien nampak gelisah

Porsi makan tidak dihabiskan

Skala nyeri 5 (sedang)

TTV : TD : 180/100 mmHg, nadi

: 90 kali/menit, pernapasan : 20

kali/menit, suhu : 36,0C

D. Daftar Rumusan Masalah

No Masalah Penyebab Data

1 Nyeri akut Peningkatan tekanan

vaskuler serebral

Ds : - Klien mengatakan

Nyeri pada daerah

kepala

- Klien

mengatakan

sering terbangun

Page 51: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

40

karena nyeri

Do : - Klien nampak

meringis

- Skala nyeri 5

(sedang)

- TTV : TD :

180/100 mmHg,

nadi : 90

kali/menit,

pernapasan : 20

kali/menit, suhu :

360C

2 Penurunancurah

jantung

Aliran darah coroner

menurun secara mendadak

Ds : - Klien mengatakan

sakit kepala seperti

berputar putar

Do : - KU lemah

- Klien nampak

meringis

- TD

;180/100mmhg

N;90 kali per

Page 52: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

41

menit P; 20 kali

permenit.

3 Ansietas Perubahan status

kesehatan

Ds : - Klien mengatakan

sakit kepala

-Klien mengatakan

cemas dengan

keadaanya sekarang

- Klien mengatakan

ingin cepat sembuh.

Do ; - Klien

Nampak gelisah

E. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral

ditandai dengan :

Ds : - Klien mengatakan nyeri kepala

- Klien mengatakan sakit kepala

-Klien mengatakan sering terbangun karena nyeri

Page 53: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

42

Do : - Klien nampak meringis

- KU lemah

- Klien Nampak gelisah

2. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan

peningkatan afterload, vasokontriksi, hipertropi/ rigiditas ventrikuler,

iskemia miokard yang ditandai dengan

Ds : klien mengatakan pusing-

Do :

- TTV : TD : 180/100 mmHg, nadi : 90 kali/menit, pernapasan : 20

kali/menit, suhu : 36,0C

3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan

:

Ds

- Klien mengatakan sakit kepala

- Klien mengatakan cemas dengan keadaannya sekarang

- Klien mengatakan ingin cepat sembuh

Do : - Klien nampak gelisah

Page 54: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

43

F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan

Tujuan dan kriteria

hasil

Intervensi Rasional

1 Nyeri berhubungan :

Ds : - Klien

mengatakan

nyeri kepala

- Klien

mengatakan sakit

kepala

- Klien

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

3 x 24 jam,

diharapkan nyeri

hilang/terkontrol

dengan kriteria :

Klien nampak

1. Lakukan penilaian nyeri

secara koferensif dimulai

dari lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi,

kualitas, intensistas dan

penyebab

2. Pastikan pasien mendapat

perawartan dengan

1. Untuk mengetahui perkembangan

klien.

2. Nyeri hebat mendadak dapat

menandakan peningkatan tekanan

paskuler serebral

3. Untuk mengurangi kontraksi otot.

4. Nyeri akan bertambah jika posisi tidak

nyaman.

Page 55: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

44

mengatakan

sering terbangun

karena nyeri

Do : - Klien nampak

meringis

- KU lemah

- Klien Nampak

gelisah

rileks

Klien mengatakan

nyeri berkurang

atau hilang

Skala nyeri 1-3

(ringan)

Tanda-tanda vital

dalam batas

normal (TTV :

TD : 180/100

mmHg, nadi : 90

kali/menit,

pernapasan:20

kali/menit, suhu :

analgesik

3. Control factor lingkungan

yang dapat menimbulkan

ketidaknyamanan (suhu

ruangan, pencahayaan

dan keributan)

4. Ajari pasien untuk

menggunakan teknik

relaksasi

5. Anjurkan pasien istirahat

yang cukup.

5. Mengurangi ketegangan emosi klien.

6. Analgetik dapat mengurangi sintesa

neurotransmiter tertentu yang dapat

menimbulkan rasa nyeri.

Page 56: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

45

360C

2 Resiko tinggi terhadap

penurunan curah

antung berhubungan

dengan peningkatan

afterload, vasokonruksi

hipertropi/rigiditas

ventrukuler, iskemia

miokard yang di tandai

dengan

Ds : - klien

mengatakan janjung

berdebar-debar

Do : - TTV:TD :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

3 x 24 jam

diharapkan

afterload tidak

meningkat, tidak

terjadi

vasokontriksi, tidak

terjadi iskemia

miokard

1. Pantau TTV

2. Auskultasi tonus jantung

dan bunyi nafas

3. Berikan lingkungan

tenang

4. Anjurkan istirahat

ditempat tidur

5. Anjurkan teknik relaksasi

6. Pantau respon terhadap

1. Untuk mangetahui keadaan umum

klien

2. Dengan tindakan auskultasi dapat

diketahui bunyi jantung dan suara

tambahan pada jantung.

3. dengan menciptakan lingkungan yang

tenang, pola tidur klien dapat

terpenuhi.

4. Dengan istirahat ditempat tidur dapat

mengurangi aktivitas klien

5. Untuk mengurangi kontraksi otot

6. Untuk mengetahui reaksi obat

Page 57: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

46

180/100 mmHg,

nadi 90 kali/menit,

pernapasan 20

kali/menit, suhu

36oC

-

obat untuk mengontrol

tekanan darah

3 Asietas berhubungan

dengan perubahan

status kesehatan di

tandai dengan :

Ds : - Klien

mengatakan

pusing

- Klien

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

3 x 24 jam

diharapkan

kebutuhan asietas

klien berkurang

dengan kriteria :

1. Indentifikasi tingkat

kecemasan klien

2. Dorong klien untuk

mengungkapkan

perasaannya

3. Instruksikan klien untuk

mengungkapkan teknik

relaksasi

1. Kecemasan dapat menghambat proses

penyembuhan

2. Dapat mengurangi kecemasan

3. Dengan teknik relaksasi kecemasan

klien dapat berkurang

Page 58: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

47

mengatakan

cemas dengan

keadaan

sekarang

- Klien

mengatakan

ingin cepat

sembuh

Do : - klien Nampak

gelisah

Klien rileks

Klien mampu

mengidentifikasi

dan

mengungkapkan

gejala cemas

4. Berikan penyuluhan pada

klien dan keluarga pada

penyakit yang dialami

klien

4. Dapat menambah pengetahuan klien

dan keluarga tentang penyakit yang

dialami

Page 59: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

48

G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

HARI I

Implementasi Evaluasi

Diagnosa

Keperawatan

Hari/Tangg

al/Jam

Implementasi Paraf Hari/Tanggal

/Jam

SOAP Paraf

Nyeri berhubungan

dengan peningkatan

tekanan vaskuler

serebral

Jumat, 13

Juli 2018

08.00

Pain Management ;

1.Melakukan observasi tanda-

tanda vital.

Hasil : TD : 180/100 mmHg,

nadi : 90kali per menit

kali/menit, suhu : 36,C,

pernapasan : 20 kali/menit.

2.Mengkaji skala nyeri.

Jumat, 13

Juli 2018

16.30

S : - Klien mengatakan masih

nyeri di daerah kepala

O : - Klien nampak meringis

- Skala nyeri 5 (sedang)

- TTV : TD : 180/100

mmHg, nadi : 90

kali/menit, pernapasan :

20 kali/menit, suhu :

Page 60: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

49

09.05

09.10

09.15

Hasil: Skala nyeri 5 (sedang).

3.Mengurangi jumlah

pengunjung

Hasil:

Keluarga pasien koperatif

4.Mengajarkan tekhnik

relaksasi.

Hasil : menganjurkan klien

untuk menarik napas

melalui hidung dan

mengeluarkan melalui

mulut secara perlahan da

klien mengikuti.

5. Melakukan pemberian

360C

A : Masalah belum teratasi

P : Pain management 1-6 di

lanjutkan

Page 61: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

50

09.20

11.00

posisi yang nyaman.

Hasil : Klien merasa nyaman.

Hasil:

Menganjurkan klien untuk

menarik nafas melalui hidung

dan mengeluarkan melalui

mulut secara perlahan

6.Berkolaborasi dengan tim

medis dalam pemberian

analgetik dan antineuretik

Hasil:Obatoral paracetamol

tab 500mg 3 kali sehari dan

captopril 25mg 2 kali sehari

Furusemid 40mg 1x1 sehari.

Page 62: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

51

Resiko tinggi

terhadap penurunan

curah jantung

berh8bungan

dengan peningkatan

afterload,vaso

kontruksi

hipertropi/regiditas

ventrukuler,iskemia

miokard

Ds : Klien

mengatakan jantung

berdebar-debar.

Jumat, 13

Juli 2018

11.30

11.35

Cardiac care

1.Pantau tanda tanda vital

Hasil :

2.Auskultasi tonus jantung

dan bunyi nafas.

Hasil : terdengar suara lu

tub lu tub dan tidak

terdengar suara nafas

tambahan wezing atau

stridor

Energi managemen.

1.Menganjurkan klien untuk

istirahat di tempat tidur

Hasil : aktivitas klien

Jumat , 13

Juli 2018

15.00

S : - Klien mengatakan masih

sakit kepala dan terasa

berputar putar

O : - KU lemah

-TD ;170/90 mmhg

A : Masalah belum teratasi

P : Cardiac care 1-2 di

lanjutkan

Energi manajemen di

lanjutkan

Aktifity therapy 1-2 di

lanjutkan

Page 63: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

52

Do :

TTv: TD:180/100

MnHg,Nadi

90xpermenit,p:20x

permenit,suhu360c

11.40

12.00

sudah lebih banyak di

tempat tidur.

Actifity therapy.

1.Berkolaborasi dengan tim

medis dalam pemberian

cairan intravena.

Hasil : Terpasang IVFD

NHCL 24 tetes/menit.

2.Pantau respon klien

terhadap obat

Hasil;

Klien tidak mengeluh

adanya efek samping obat

Page 64: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

53

Ansietas

berhubungan

dengan perubahan

status kesehatan

Jumat, 13

Juli 2018

14.00

14.05

16.10

Anxiety reduction

1. Melakukan identifikasi

tingkat kecemasan klien.

Hasil : Klien nampak

cemas dan gelisah.

2. Mendorong klien untuk

mengungkapkan

perasaannya.

Hasil:

Klien mengungkapkan

perasaannya.

3. Menginstruksikan klien

menggunakan tekhnik

relaksasi.

Jumat, 13

Juli 2018

15.00

S : - Klien mengatakan tidak

cemas lagi

O : - Klien Nampak agak

rileks

A : Masalah teratasi sebagian

P : Anxiety reduction 1-2 di

lanjutkan

Page 65: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

54

16.15

Hasil : Klien menarik

napas dalam melalui

hidung dan mengeluarkan

melalui mulut secara

perlahan.

3.Memberikan Health

Education (HE) pada klien

dan keluarga tentang

penyakit yang dialami

klien.

Hasil : Klien dan keluarga

kooperatif dan mengerti

dengan penjelasan yang

diberikan.

Page 66: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

55

HARI II

Implementasi Evaluasi

Diagnosa

Keperawatan

Hari/Tanggal/

Jam

Implementasi Paraf Hari/Tanggal

/Jam

SOAP Paraf

Nyeri berhubungan

dengan peningkatan

tekanan vaskuler

serebral

Sabtu,14 Juli

2018

10.00

Pain Management ;

1.Melakukan observasi

tanda-tanda vital.

Hasil : TD : 160/90

mmHg, nadi : 84kali per

menit kali/menit, suhu :

36C, pernapasan : 20

kali/menit.

2.Mengkaji skala nyeri.

Sabtu, 14 Juli

2018

16.00

S : - Klien mengatakan masih

nyeri di daerah kepala,

namun klien sdh

mengatakan agak

berkurang.

O : - Klien nampak meringis

namun sesekali saja

- Skala nyeri 4 (sedang)

Page 67: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

56

10.05

10.10

10.15

Hasil : Skala nyeri 5

(sedang).

3.Mengurangi jumlah

pengunjung

Hasil:

Keluarga pasien

koperatif

4.Mengajarkan tekhnik

relaksasi.

Hasil : menganjurkan

klien untuk menarik

napas melalui hidung

dan mengeluarkan

melalui mulut secara

A : Masalah sudah teratasi

sebagian .

P : Cardiac care1,2 di

lanjutkan,Actyfity therapy

1 di lanjutkan.

Page 68: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

57

10.30

11.00

perlahan da klien

mengikuti

5.Melakukan pemberian

posisi yang nyaman.

Hasil : Klien merasa

nyaman.

Hasil:

Menganjurkan klien

untuk menarik nafas

melalui hidung dan

mengeluarkan melalui

mulut secara perlahan

6.Berkolaborasi dengan

tim medis dalam

Page 69: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

58

pemberian analgetik dan

antineuretik

Hasil : , Obat oral

paracetamol tab 500mg

3 kali sehari dan

captopril 25mg 2 kali

sehari Furusemid 40mg

1x1 swehari.

Resiko tinggi

terhadap penurunan

curah jantung

berh8bungan

dengan peningkatan

11.30

11.35

Cardiac care

1 .Pantau tanda tanda vital

Hasil :

2. Auskultasi tonus jantung

dan bunyi nafas.

S : - Klien mengatakan masih

agak pusing

O : - Keadaan umum masih

agak lemah

Page 70: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

59

afterload,vaso

kontruksi

hipertropi/regiditas

ventrukuler,iskemia

miokard

Ds : Klien

mengatakan jantung

berdebar-debar.

12.00

Hasil : terdengar suara

lu tub lu tub dan tidak

terdengar suara nafas

tambahan wezing atau

stridor.

Energi managemen

1.Menganjurkan klien

untuk istirahat di tempat

tidur

Hasil : aktivitas klien

sudah lebih banyak di

tempat tidur..

Actifity therapy.

1.Berkolaborasi dengan

TTV : TD : 160/90 mmHg

- , nadi : 84 kali/menit,

pernapasan : 20

kali/menit, suhu : 360C

A : Masalah sudah teratasi

sebagian

P : 1-4 dilanjutkan

Page 71: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

60

15.00

15.30

tim medis dalam

pemberian cairan

intravena untuk botol

berikutnya

Hasil : cairan NHCL 24

tetes/menit di lanjutkan

untuk botol berikutnya.

2.Pantau respon klien

terhadap obat

Hasil;

Klien tidak mengeluh

adanya efek samping

obat

Ansietas Anxiety reduction S : - Klien mengatakan tidak

Page 72: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

61

berhubungan

dengan perubahan

status kesehatan

17.00

17.15

17.30

1. Melakukan identifikasi

tingkat kecemasan

klien.

Hasil : Klien nampak

cemas dan gelisah.

2. Mendorong klien untuk

mengungkapkan

perasaannya.

Hasil:

Klien mengungkapkan

perasaannya.

3. Menginstruksikan klien

menggunakan tekhnik

relaksasi.

cemas lagi

O : - Klien nampak rileks

A : Masalah teratasi

P : Anxiety reduction di

hentikan

Page 73: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

62

17.45

Hasil : Klien menarik

napas dalam melalui

hidung dan mengeluarkan

melalui mulut secara

perlahan.

4.Memberikan Health

Education (HE) pada klien

dan keluarga tentang

penyakit yang dialami

klien.

Hasil : Klien dan keluarga

kooperatif dan mengerti

dengan penjelasan yang

diberikan.

Page 74: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

63

HARI III

Implementasi Evaluasi

Diagnosa

Keperawatan

Hari/Tanggal/

Jam

Implementasi Paraf Hari/Tanggal

/Jam

SOAP Paraf

Nyeri berhubungan

dengan peningkatan

tekanan vaskuler

serebral

minggu, 15

Juli 2018

10.00

Pain Management

1.Melakukan observasi

tanda-tanda vital.

Hasil : TD : 140/80

mmHg, nadi : 80kali per

menit kali/menit, suhu :

36C, pernapasan : 20

kali/menit.

2.Mengkaji skala nyeri.

Minggu, 15

Juli 2018

16.00

S : - Klien mengatakan masih

nyeri di daerah kepala,

namun klien sdh

mengatakan agak

berkurang.

O : - Klien sudah tidak nampak

meringis lagi

- Skala nyeri 3 (ringan)

Page 75: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

64

10.10

10.15

10.20

Hasil : Skala nyeri 3

(ringan).

3.Mengajarkan tekhnik

relaksasi.

Hasil : menganjurkan

klien untuk menarik

napas melalui hidung

dan mengeluarkan

melalui mulut secara

perlahan da klien

mengikuti

4.Berkolaborasi dengan

tim medis dalam

pemberian analgetik dan

TTV : TD : 140/80 mmHg,

nadi : 80

kali/menit,pernafasan;20

kali permenit, suhu; 36 c

Page 76: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

65

antineuretik

Hasil : , Obat oral

paracetamol tab 500mg

3 kali sehari dan

captopril 25mg 2 kali

sehari Furusemid 40mg

1x1 swehari.

Resiko tinggi

terhadap penurunan

curah jantung

berh8bungan

dengan peningkatan

afterload,vaso

kontruksi

11.30

11.40

Cardiac care

1.Pantau tanda tanda vital

Hasil :TD;160/90 mmhg

2. Auskultasi tonus jantung

dan bunyi nafas.

Hasil : terdengar suara

lu tub lu tub dan tidak

Jumat, 13

Juli 2018

16.00

S : - Klien mengatakan sudah

tidak pusing lagi

O : - Keadaan umum sudah

membaik

- Klien sudah tidak pucat

Page 77: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

66

hipertropi/regiditas

ventrukuler,iskemia

miokard

12.00

12.15

terdengar suara nafas

tambahan wezing atau

stridor.

Energi manajemen

1.Menganjurkan klien

untuk beraktifitas

sendiri

Hasil : aktivitas klien

sudah lebih banyak di

lakukan sendiri.

Actifity terapy

1.Berkolaborasi dengan

tim medis tentang

pemberian obat oral

lagi

-TD; 140/80 Mmhg, nadi

80 kali permenit,

pernafasan 20 kali

permenit

A : Masalah sudah teratasi dan

infus klien di aff.

P ; Cardiac care, Energi

manajemen, Actifity terapy

di lanjutkan

Page 78: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

67

Hasil ; atas anjuran

dokter karena keadaan

klien sudah membaik

dokter menganjurkan aff

infus

Page 79: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

67

BAB IV

PEMBAHASAN

Prinsip dari pembahasan ini dengan memfokuskan kebutuhan dasar

manusia di dalam asuhan keperawatan. Ruang lingkup pembahasan ini meliputi

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

1. Pengkajian .

Dari pengkajian Tn. S ditemukan hasil yaitu klien mengatakan nyeri

di bagian kepala sejak 1 hari yang lalu yaitu pada tanggal 13 Juli 2018 pukul

08.00 WIT. Riwayat keluhan utama yaitu, Faktor pencetus : awalnya klien

merasakan nyeri seperti ditusuk-tusuk,pada daerah kepala pada bagian

belakang sewaktu klien habis makan ditempat pesta skala nyeri : 5 (sedang),

datangnya setiap saat. Klien juga mengatakan kepalanya terasa tegang, dan

berputar putar .

Menurut mansjoer,2007 gejala yang yang ditemukan pada pasien

antara lain pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung

secara tiba-tiba, dan tengkuk terasa pegal. Berdasarkan hal tersebut ditemukan

Hasil pengkajian pada Tn. S yang didapatkan yaitu klien mengatakan nyeri

pada daerah kepala, klien mengatakan sering terbangun karena nyeri, klien

mengatakan klien juga mengatakan tegang pada daerah kepala bagian

belakang, , klien mengatakan pusing, , klien mengatakan cemas dengan

keadaannya sekarang, klien mengatakan ingin cepat sembuh. . Hal ini

dikarenakan dalam setiap perjalanan penyakit akan berdampak pada

68

Page 80: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

69

psikologis klien, dimana timbul rasa cemas akan penyakit yang

dideritanya. Tidak ada kesenjangan yang didapatkan oleh penulis antara data

yang didapatkan melalui hasil pengkajian dengan teori tentang gejala dan

tanda pada klien dengan Hipertensi.

Dari hasil pengkajian yang didapatkan penulis pada Tn. S saat

dilakukan pemeriksaan fisik keadaan umum Tn.S lemah, klien nampak

meringis, klien nampak gelisah, porsi makan tidak dihabiskan, skala nyeri 5

(sedang), TTV : TD : 180/100 mmHg, nadi : 90 kali/menit, pernapasan : 20

kali/menit, suhu : 360C, berat badan sebelum sakit 58 kg, berat badan setelah

sakit 56 kg.

2. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data dapat ditegakkan prioritas diagnosa keperawatan

nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral. Menurut

Nurarif,2015 pada salah satu diagnosis keperawatan pada pasien yang

mengalami hipertensi yaitu Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan

tekanan vaskuler serebral . Penulis mengangkat diagnosa nyeri berhubungan

dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral dengan alasan ditemukan data

pengkajian Tn. S pertama kali klien mengatakan klien mengatakan nyeri pada

daerah kepala, klien mengatakan sering terbangun karena nyeri, sedangkan

data obyektif ditemukan, klien nampak meringis, skala nyeri 5 (sedang), TTV

: TD : 180/100 mmHg, nadi : 90 kali/menit, pernapasan : 20 kali/menit, suhu :

36,0C.

Page 81: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

70

Akan tetapi tentang nyeri terdapat kesenjangan. Menurut NANDA,

2015 yaitu nyeri akut biasanya datang tiba-tiba, umumnya berkaitan dengan

cidera spesifik, jika kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit

sistemik, nyeri akut biasanya menurun sejalan dengan penyembuhan. Secara

fisiologis terjadi perubahan denyut jantung, frekuensi nafas, tekanan darah,

aliran darah perifer, tegangan otot, keringat pada telapak tangan, dan

perubahan ukuran pupil. Pada kasus Tn. S nyeri akut ini terjadi karena adanya

peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik. Saat dilakukan pengkajian

tidak ditemukan perubahan denyut jantung dan frekuensi nafas , hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil pengukuran tanda-tanda vital saat dilakukan

pengkajian yaitu TD : 180/100 mmHg, nadi : 84 kali/menit, pernapasan : 20

kali/menit, suhu : 360C. Penulis berpendapat bahwa kejadian ini disebabkan

karena nyeri masih bisa ditoleransi oleh Tn. S, dikarenakan pasien mungkin

pernah mengalami nyeri yang sama. Hal ini sesuai dengan nyeri , respon

perilaku pasien terhadap nyeri dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tipe

kepribadian, status kejiwaan pada saat, nyeri pengalaman terdahulu, latar

belakang sosial dan kultural dan arti nyeri.

Diagnosa keperawatan kedua adalah resiko tinggi terhadap penurunan

curah jantung berhubungan dengan penigkatan afterload, vasokontriksi,

hipertropi/ rigiditas ventrikuler, iskemia miokard. Menurut Nurarif,2015 pada

salah satu diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami hipertensi yaitu

Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan

peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia

Page 82: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

71

miokard. Pada Data yang menunjang diagnosa keperawatan tersebut adalah

ditemukannya data subyektif klien mengatakan pusing. Data obyektif

ditemukan TD ;180/100 Mm hg.

Diagnosa keperawatan ketiga yaitu Ansietas berhubungan dengan

perubahan status kesehatan. Menurut Nurarif,2015 pada salah satu diagnosa

keperawatan pada pasien yang mengalami hipertensi yaitu Cemas

berhubungan dengan krisis situasional sekunder adanya hipertensi yang

diderita klien. Pada pengkajian Tn. S ditemukan data subyektif klien

mengatakan pusing,klien mengatakan cemas, klien mengatakan ingin cepat

sembuh. Sedangkan data obyektif , klien Nampak gelisah

Berdasarkan diagnosa di atas, tidak ada kesenjangan antara diagnosa

yang terdapat pada teori dengan diagnosa pada kasus yaitu penulis

mengangkat diagnosa ansietas berhubungan dengan perubahan status

kesehatan dikarenakan terdapat keluhan dan data yang mendukung untuk

ditegakkan diagnosa tersebut.

3. Intervensi Keperawatan

Rencana keperawatan yang dilakukan oleh penulis berdasarkan NIC

(Nursing Intervention Clasification) antara lain pada diagnosa utama yaitu

observasi tanda-tanda vital dengan rasional untuk mengetahui perkembangan

klien, kaji skala nyeri dengan rasional nyeri hebat mendadak dapat

menandakan adanya peningkatan tekanan vaskuler serebral, ajarkan tekhnik

relaksasi dengan rasional untuk mengurangi kontraksi otot, beri posisi yang

nyaman dengan rasional nyeri akan bertambah jika posisi tidak nyaman,

Page 83: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

72

anjurkan keluarga klien untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dengan

rasional mengurangi ketegangan emosi klien, kolaborasi dengan tim medis

dalam pemberian analgetik dan anti neuretik.

Rencana keperawatan yang dilakukan penulis pada diagnosa kedua

yaitu memberikan posisi senyaman mungkin pada pasien dengan rasional

status penurunan curah jantung dapat teratasi, anjurkan klien untuk banyak

minum dengan rasional banyak minum dapat menggantika cairan yang keluar,

kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian cairan intravena dengan

rasional cairan intravena dapat menggantikan cairan dalam tubuh klien yang

keluar..

Rencana keperawatan yang dilakukan penulis pada diagnosa ke tiga

yaitu identifikasi tingkat kecemasan klien dengan rasional kecemasan dapat

menghambat proses penyembuhan, dorong klien untuk mengungkapkan

perasaannya dengan rasional dapat mengurangi kecemasan, instruksikan klien

menggunakan tekhnik relaksasi dengan rasional dengan tekhnik relaksasi

kecemasan klien dapat berkurang, berikan penyuluhan pada klien dan keluarga

tentang penyakit yang dialami klien dengan rasional dapat menambah

pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit yang dialami.

Dalam intervensi tidak didapatkan adanya kesenjangan antara intervesi

yang ada dalam teori dan intervensi yang penulis terapkan dalam praktek.

Alasannya karena semua intervensi yang ada dalam teori telah diterapkan

dalam praktek klinik dilapangan.

4. Implementasi Keperawatan

Page 84: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

73

Pada proses keperawatan, implementasi adalah fase ketika perawat

mengimplementasikan intervensi keperawatan. Berdasarkan NIC (Nursing

Intervention Clasification), implementasi terdiri atas melakukan dan

mendokumentasikan tindakan yang merupakan tindakan keperawatan khusus

yang diperlukan untuk melaksanakan intervensi atau program keperawatan .

Implementasi yang dilakukan berdasarkan intervensi keperawatan

yang sudah ditetapkan adalah mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji skala

nyeri, mengajarkan tekhnik relaksasi, memberi posisi yang nyaman,

menganjurkan keluarga klien untuk menciptakan lingkungan yang nyaman,

berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik dan antineuretik,,

menganjurkan klien untuk banyak minum, berkolaborasi dengan tim medis

dalam pemberian cairan intravena (Terpasang infus NACL 24 tetes/menit),

memonitor adanya penurunan berat badan, mengkaji status nutrisi, diet, pola

makan makanan yang dapat menentukan nyeri, , , menganjurkan klien banyak

istirahat dengan posisi tidur terlentang dengan posisi kepala agak tinggi,

mengidentifikasi tingkat kecemasan klien, mendorong klien untuk

mengungkapkan perasaannya, menginstruksikan klien menggunakan tekhnik

relaksasi, memberikan penyuluhan pada klien dan keluarga tentang penyakit

yang dialami klien.

Pelaksanaan rencana keperawatan mengacu pada rencana yang telah

ditetapkan dalam teori. Namun penulis tidak dapat melaksanakan semua

rencana yang ada dalam teori tapi dapat melaksanakan semua rencana sesuai

dengan diagnosa keperawatan pada Tn. S dengan kasus Hypertensi. Pada

Page 85: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

74

tahap pelaksanaan ini dalam memberikan asuhan keperawatan penulis tidak

sepenuhnya berada diruangan selama 24 jam. Maka selama penulis tidak

berada diruangan perawatan dilanjutkan oleh perawat yang ada

diruangan.,namun semua tindakan perawatan yg telah di berikan tercantum

semua pada buku les pasien.

Observasi TTV klien dapat memberikan gambaran lengkap mengenai

sistem kardiovaskuler, mengubah posisi klien dapat meningkatkan

kenyamanan dan mengurangi rasa nyeri, menganjurkan penggunaan tekhnik

pernapasan dan relaksasi dalam memungkinkan abdomen terangkat perlahan.

Pemberian analgetik dan antineuretik.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu proses kontinu yang terjadi saat melakukan

kontak dengan klien dan penulis menggunakan metode sesuai teori (SOAP)

yaitu S (Subyektif) berisi data dari pasien melalui anamnesis atau wawancara

yang merupakan ungkapan langsung, O (Obyektif) analisa dan interpretasi, A

(Asesment) berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat kesimpulan

yang meliputi diagnosis, antisipasi atau laboratorium serta potensial perlu

tidaknya dilakukan tindakan segera, P (Planing) merupakan rencana dari

tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan mandiri, kolaborasi, diagnosis,

atau laboratorium serta konseling untuk tindak lanjut.

Evaluasi hasil pada hari Jumat,13 Juli 2018 pukul 16.30 WITA.

Diagnosa utama dengan data subyektif : klien mengatakan masih nyeri pada

daerah kepala. Obyektif : klien nampak meringis, skala nyeri 5 (sedang), TTV

Page 86: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

75

: TD : 180/100 mmHg, nadi : 90 kali/menit, pernapasan : 20 kali/menit, suhu :

360C. Asesment : masalah belum teratasi. Planing : intervensi dilanjutkan.

Diagnosa kedua dengan data subyektif : klien mengatakan masih agak pusing.

Obyektif : keadaan umum lemah, ,TD;150/90 mmhg. Asesment : masalah

teratasi sebagian. Planing : intervensi dilanjutkan. . Diagnosa ke tiga dengan

data subyektif : klien mengatakan tidak cemas lagi. Obyektif : klien nampak

rileks. Asesment : Masalah teratasi. Planing : intervensi dihentikan..

Evaluasi hasil pada hari minggu, 15 Juli 2018 pukul 14.00 WITA.

Diagnosa utama dengan data subyektif : klien mengatakan tidak lagi nyeri.

Obyektif : klien tampak Nampak rileks, keadaan umum baik, skala nyeri 0,

klien nampak rileks, TTV : TD : 140/80 mmHg, nadi : 80 kali/menit,

pernapasan : 20 kali/menit, suhu : 36C. Asesment : masalah teratasi. Planing :

intervensi dihentikan. Diagnosa kedua dengan data subyektif : klien

mengatakan tidak pusing lagi. Obyektif : keadaan umum membaik, sore pasien

di bolehkan pulang. Namun penulis mendapat kesenjangan dalam melakukan

asuhan keperawatan. sewaktu klien sudah di bolehkan pulang, tekanan darah

klien masih 140/90 Mmhg itu termasuk dalamtipe belum batasan normal.

Akan tetapi setelah penulis memahaminya ternyata dengan TD 140/90 pasien

sudah merasa nyaman , tanpa ada keluhan yang mengarah ke

hypertensi.Kesenjangan yang di dapat penulis adalah ternyata tekanan darah

yg normal tertera dalam teori di atas adalah 120/80 Mmhg . Untuk itu penulis

menarik kesimpulan bahwa tekanan darah normal itu tidak selamanya harus

120/80, tetapi tergantung pada kenyamanan klien yang merasakan

Page 87: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil pengkajian pada Tn. S yang didapatkan antara lain data subyektif

yaitu klien mengatakan nyeri pada daerah kepala, klien mengatakan sering

terbangun karena nyeri, klien mengatakan klien juga mengatakan tegang

pada daerah kepala bagian belakang, , klien mengatakan pusing, , klien

mengatakan cemas dengan keadaannya sekarang, klien mengatakan ingin

cepat sembuh. Data obyektif yaitu keadaan umum lemah, klien nampak

meringis, skala nyeri 5 (sedang), TTV : TD : 180/100 mmHg, nadi : 84

kali/menit, pernapasan : 20 kali/menit, suhu : 360C, berat badan sebelum

sakit 58 kg, berat badan setelah sakit 56 kg.Maka tidak terjadi kesenjangan

antara kasus Tn.S.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul saat dilakukan pengkajian pada Tn. S

adalah nyeri berhubungan dengan peningkatan vaskuler serebral,resiko

tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan

peningkatan afterload, vasokontriksi, iskemia miakord , ansietas

berhubungan dengan perubahan status kesehatan. Maka tidak semua

diagnosa yang ada menurut teori Nurarif,2015 di munculkan pada kasus

Tn.s.

3. Rencana keperawatan yang disusun penulis pada Tn. S. untuk diagnosa

utama yaitu observasi tanda-tanda vital, ajarkan tekhnik relaksasi, beri

76

Page 88: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

77

posisi yang nyaman, anjurkan keluarga klien untuk menciptakan

lingkungan yang nyaman, kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian

analgetik dan antineuretik. Rencana keperawatan yang dilakukan penulis

pada diagnosa kedua yaitu monitor TTV, kolaborasi dengan tim medis

dalam pemberian cairan intravena. Rencana keperawatan yang dilakukan

penulis pada diagnosa . Rencana keperawatan yang dilakukan penulis pada

diagnosa ke tiga yaitu identifikasi tingkat kecemasan klien, dorong klien

untuk mengungkapkan perasaannya, instruksikan klien menggunakan

tekhnik relaksasi, berikan Health Education (HE) pada klien dan keluarga

tentang penyakit yang dialami klien.Tidak semua rencana tindakan yang

tertera dalam teori ( NANDA NIC-NOC) dapat di rencanakan pada Tn.S.

karena keterbatasan alat kesehatan yang tersedia di Puskesmas.

4. Tindakan keperawatan yang disusun penulis pada Tn. S selama 3 hari

yaitu untuk diagnosa utama mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji

skala nyeri, mengajarkan tekhnik relaksasi, memberi posisi yang nyaman,

menganjurkan keluarga klien untuk menciptakan lingkungan yang

nyaman, berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik dan

antineuretik . Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis pada diagnosa

kedua yaitu memantau tanda tanda vital klien, berkolaborasi dengan tim

medis dalam pemberian cairan infus nacl 24 tetes/menit. . Tindakan

keperawatan yang dilakukan penulis pada diagnosa ke tiga yaitu

mengidentifikasi tingkat kecemasan klien, mendorong klien untuk

mengungkapkan perasaannya, menginstruksikan klien menggunakan

Page 89: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

78

tekhnik relaksasi, memberikan Health Education (HE) pada klien dan

keluarga tentang penyakit yang dialami klien.

5. Evaluasi tindakan yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan

metode SOAP pada hari Minggu, 15 Juli 2018 pukul 16.00 WITA bahwa

semua diagnosa teratasi yaitu nyeri berhubungan dengan peningkatan

tekanan vaskulere serebral,resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung

berhubungan dengan peningkatan afterload,vaso kontriksi,iskemia, dan

ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

B. Saran

1. Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu

seefektif mungkin sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan pada

pasien secara menyeluruh.

2. Praktis

a. Bagi Masyarakat/Pasien

Diharapkan pasien dan keluarga dapat meningkatkan pengetahuan

tentang penyakit Hypertensi sehingga dapat dilakukan pencegahan

lebih dini.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan keterampilannya melalui praktek klinik keperawatan.

c. Bagi Puskesmas

Page 90: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

79

Diharapkan memberikan pelayanan kepada pasien seoptimal mungkin

dan meningkatkan mutu pelayanann puskesmas.

Page 91: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater

DAFTAR PUSTAKA

Arjatmo et al (2001).Ilmu Penyakit Dalam,Jakarta ; FKUI

Carpenito,L.J. (2009). Diagnosa keperawatan ;aplikasi pada praktik klinik edisi 9

. Jakarta: EGC

Depkes RI. (2010). Profil kesehatan indonesia. Jakarta.Depkes RI

Gunawan,Lany. (2012). Hipertensi tekanan darah tinggi. Yogyakarta : EGC

Gibson, John (2002). Fisiologi dan anatomy modern untuk perawat. Jakarta ;

EGC

Nurarif, (2015). Nanda Nic-Noc. Jogjakarta: Mediaction

Mansjoer (2007). Kapita selekta kedokteran. Jakarta ; FKUI

Rubenstein,david,dkk (2007). Lecture notes kedokteran klinik. Dialih bahasakan

oleh annisa rahmalia. Jakarta ; Erlangga

Smelzer,Suzanne (2006). Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 2. Dialih

bahasakan agung waluyo. Jakarta ; EGC

Slamet. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI

.

Page 92: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater
Page 93: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater
Page 94: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater
Page 95: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/678/1/pdfff.pdf · Untuk ibu, suami serta anakku tercinta, Saudaraku tersayang, dan almamater