Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif - KEMENPAR Setjen Tahun 2013.pdf · pelaksanaan tugas...
-
Upload
hoangthuan -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif - KEMENPAR Setjen Tahun 2013.pdf · pelaksanaan tugas...
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
KATA PENGANTAR
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 i
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
engan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat
Jenderal Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Tahun 2013 dapat diselesaikan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dimaksudkan
sebagai media bagi Sekretariat Jenderal
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk
menyampaikan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, sesuai
dengan tujuan dan sasaran strategis yang telah
ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA)
Sekretariat Jenderal Tahun 2012 – 2014, serta
sarana untuk evaluasi atas capaian kinerja
Sekretariat Jenderal baik keberhasilan maupun
kegagalannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2013 merupakan
laporan akuntabilitas kinerja kedua dari Laporan Akuntabilitas untuk periode
Renstra 2012 – 2014, dan berisi dengan capaian kinerja sepanjang tahun 2013.
Diharapkan dengan diterbitkannya Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat
Jenderal Tahun 2013 ini dapat memberikan gambaran manfaat nyata yang dapat
diberikan Sekretariat Jenderal kepada masyarakat dan pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu dengan memperoleh informasi yang akurat, relevan,
akuntabel, dan transparan.
D
SEKRETARIS JENDERAL
UKUS KUSWARA
ii LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun
2013 ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik
sebagai informasi maupun evaluasi kinerja.
Jakarta, Maret 2014
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Sekretaris Jenderal
Drs. Ukus Kuswara, M.M.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
DAFTAR ISI
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 iii
Daftar Isi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
IKHTISAR EKSEKUTIF 1
6 BAB I
PENDAHULUAN
6 LATAR BELAKANG
6 GAMBARAN SEKRETARIAT JENDERAL
7
PERAN DAN FUNGSI SEKRETARIAT JENDERAL
8 BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
8 RENCANA STRATEGIS
14 PENETAPAN/PERJANJIAN KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 20
IKHTISAR CAPAIAN KINERJA 2013 20
CAPAIAN DAN ANALISIS KINERJA 2013 24
BAB IV PENUTUP 99
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 1
Ikhtisar Eksekutif
IKHTISAR EKSEKUTIF
Sesuai dengan rentang waktu Rencana Strategis 2012 – 2014 Sekretariat Jenderal,
maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2013 ini merupakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja yang kedua yang menyajikan perbandingan antara
capaian kinerja (performance results) dengan Rencana Kinerja (Performance Plan)
dan informasi akuntabilitas kinerja selama Tahun 2013.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi mengenai
rencana kinerja dan capaian kinerja yang akan dicapai selama 2 tahun dari tahun 2012
sampai dengan 2014. Rencana Kinerja (Performance Plan) 2013 dan Penetapan
Kinerja 2013 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2013 yang
sepenuhnya mengacu pada Rencana Strategis 2012 – 2014 Sekretariat Jenderal.
Sementara itu, capaian kinerja (Performance Results) merupakan hasil realisasi
seluruh kegiatan selama tahun 2013 yang memang diarahkan bagi pemenuhan target
yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja 2013.
Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja tahun 2013 menunjukkan bahwa
Sekretariat Jenderal memenuhi Sasaran Strategis yang ditargetkan. Realisasi
pencapaian sasaran Sekretariat Jenderal yang diukur dengan menggunakan Indikator
Kinerja Utama yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
Pencapaian Sasaran dan Indikator Tahun 2013
Sekretariat Jenderal
No. Sasaran Indikator
2013
Target Realisasi Capaian (%)
1. Meningkatnya kualitas SDM Kemenparekraf
1. Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis (peserta)
321 302 94,08
2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
No. Sasaran Indikator
2013
Target Realisasi Capaian (%)
2. Jumlah pegawai yang difasilitasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (orang)
14 14 100
2. Meningkatnya kuantitas Sumber Daya Manusia Kemenparekraf
Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
259 199 76,83
3. Meningkatnya layanan Administrasi Kepegawaian
Tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian (persentase)
80 80 100
4. Terciptanya peraturan perundang-undangan yang harmonis
Jumlah naskah Peraturan Perundang-undangan (naskah) 6 6 100
5. Terwujudnya organisasi dan tatalaksana yang sesuai dengan kebutuhan, tugas dan fungsi
1. Nilai Qualitiy Assurance (QA) Reformasi Birokrasi (nilai)
70 74,53 106,47
2. Jumlah dokumen ketatalaksanaan (dokumen)
4 4 100
6. Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan keuangan
1. Opini Keuangan Kemenparekraf (predikat)
WTP
Masih Dalam Proses
Pemeriksaan BPK
-
2. Jumlah dokumen laporan keuangan yang akuntabel sesuai Sistem Akuntasi Pemerintahan (SAP) (Dokumen)
43 43 100
7. Terwujudnya rencana program dan
1. Predikat SAKIP Kemenparekraf (predikat)
B B+ -
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 3
No. Sasaran Indikator
2013
Target Realisasi Capaian (%)
penganggaran serta evaluasi dan pelaporan yang berkualitas
2. Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran (dokumen)
16 15 93,75
3. Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi (laporan)
28 28 100
4. Jumlah pendukungan kegiatan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif pusat dan daerah (kegiatan)
5 10 200
8. Terselenggara-nya layanan umum yang memenuhi standar pelayanan
Jumlah dokumen layanan administrasi umum (dokumen)
9 9 100
9. Terselenggara-nya pengelolaan aset BMN yang akuntabel dan transparan
Jumlah dokumen laporan aset BMN (dokumen)
5 5 100
10. Tersedianya dokumen publikasi bagi pihak internal dan eksternal
Jumlah dokumen publikasi, layanan informasi dan hubungan antar lembaga (dokumen)
72 77 106,94
11. Tersedianya data dan informasi yang akurat, valid reilabel
Jumlah dokumen statistik pariwisata dan ekonomi kreatif (dokumen) 5 5 100
12. Tersedianya data kepariwisataan
1. Kelengkapan data kepariwisataan tahunan (nilai)
6,41 6,5 101,40
4 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
No. Sasaran Indikator
2013
Target Realisasi Capaian (%)
2. Ketepatan waktu penyediaan data kepariwisataan bulanan/kuartalan (nilai)
6,62 7 105,74
13. Tersedianya jaringan sistem informasi yang reilabel
Jumlah pengunjung unik yang mengunjungi website Kemenparekraf pertahun (pengunjung)
110.000 256.862 233,51
14. Meningkatnya kualitas aplikasi untuk mengakses informasi
Jumlah aplikasi yang tersedia untuk mengakses informasi (unit) 3 3 100
15. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama bilateral
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama bilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
6 6 100
2. Jumlah dokumen kerjasama bilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
1 1 100
16. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama regional
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerja-sama reginal bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
15 15 100
2. Jumlah dokumen kerjasama regional dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
5 5 100
17. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam
1. Partisiapsi pada kegiatan forum kerjasama multilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif
10 10 100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 5
No. Sasaran Indikator
2013
Target Realisasi Capaian (%)
forum kerjasama multilateral
2. Jumlah dokumen kerjasama multilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri
3 3 100
18. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur
Jumlah peningkatan layanan sarana dan prasarana (unit)
132 458 346,97
Jumlah Anggaran : Rp. 211.449.583.000,00
Jumlah Realisasi Anggaran : Rp. 189.311.901.221,00
Sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2013, Sekretariat Jenderal
menetapkan 18 (Delapan Belas) Sasaran Strategis. Selanjutnya sasaran strategis
tersebut diwujudkan dalam 2 (Dua) program dengan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp 211.449.583.000,00. Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa,
hasil capaian kinerja Sekretariat Jenderal selama tahun 2013 telah memenuhi 18
(Delapan Belas) Sasaran Strategis yang ditargetkan. Dengan demikian, tugas dan
fungsi, wewenang dan tanggung jawab (core area) Sekretariat Jenderal yaitu
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif dapat diwujudkan.
Komitmen yang kuat dari Pimpinan dan seluruh aparatur Sekretariat Jenderal, untuk
memfokuskan pemanfaatan sumber-sumber daya dan dana organisasi dalam
melaksanakan program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra 2012 – 2014
dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2013, menjadi salah satu kunci utama penentu
keberhasilan ini.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 6
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntabilitas kinerja merupakan sebuah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
Memperhatikan prinsip akuntabilitas kinerja organisasi (struktur organisasi
dan struktur anggaran), terdapat keterkaitan yang jelas antara tugas dan fungsi
organisasi (struktur organisasi) dengan struktur program dan anggaran (struktur
anggaran).
Sekretariat Jenderal termasuk ke dalam program generik yaitu organisasi
eselon I yang memiliki karakteristik sejenis untuk mendukung pelayanan
aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Sekretariat
Jenderal mengampu dua program yaitu Program dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
B. Gambaran Sekretariat Jenderal
Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor
PM.07/HK.001/MPEK/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sekretariat Jenderal dipimpin oleh seorang
Sekretaris Jenderal yang barada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri.
Sekretariat Jenderal terdiri atas 5 biro yaitu: 1) Biro Perencanaan dan
Organisasi; 2) Biro Hukum dan Kepegawaian; 3) Biro Keuangan; 4) Biro Kerja
Sama Luar Negeri; dan 5) Biro Umum.
7 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
C. Peran dan Fungsi Sekretariat Jenderal
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat Jenderal menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
1. Koordinasi kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
2. Koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif;
3. Pembinaan dan pemberian dukungan administrsi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan
dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
4. Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama,
dan hubungan masyarakat;
5. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan
hukum;
6. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
BAB II PERENCANAAN DANPERJANJIAN KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 8
Bab II Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal mengacu kepada Rencana Strategis
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2012 – 2014 yang telah
lebih dulu ditetapkan dan merupakan penjabaran dari visi dan misi Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Renstra Sekretariat Jenderal Tahun 2012 – 2014 di dalamnya termuat 2 (dua)
arah kebijakan yaitu:
1. Peningkatan kerjasama dan sinergitas internal dan ekternal pada tataran
kebijakan program dan kegiatan Kementerian Parekraf.
Sekretariat Jenderal diharapkan mampu meningkatkan kerjasama dan
sinergitas secara internal maupun eksternal untuk seluruh satuan kerja di
lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif baik pada tataran
kebijakan program maupun kegiatan Kementerian Parekraf dengan
instansi terkait lainnya dalam rangka membangun pariwisata dan ekonomi
kreatif.
2. Optimalisasi penyelenggaraan fungsi pembantu dan pendukung
Kementerian Parekraf.
Dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan fungsi pembantu dan
pendukungan di lingkungan Kemenparekraf, Sekretariat Jenderal
diharapkan mampu memfasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan
tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unit organisasi di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Arah kebijakan tersebut dilakukan dengan strategi:
1. Penyusunan dokumen perencanaan, penganggaran, pelaporan dan
evaluasi serta kapasitas organissi dan tatalaksana;
2. Peningkatan pelayanan administrasi hukum dan kepegawaian;
9 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
3. Penyusunan peraturan perundang-undangan;
4. Peningkatan kinerja pengelolaan administrasi keuangan;
5. Peningkatan hubungan dan kerjasama luar negeri;
6. Peningkatan layanan administrasi umum;
7. Peningkatan kualitas program dan diklat yang berbasis kompetensi;
8. Peningkatan publikasi, analisis berita, layanan informas, dan hubungan
antar lembaga;
9. Penyediaan data dan sistem informasi bidang pariwisata dan ekonomi
kreatif.
Kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif tahun 2013
merupakan tahun keempat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2010 – 2014 yang tertuang pada Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2012 – 2014
sebagai berikut:
Visi
“Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Responsif, Transparan dan Akuntabel Melalui
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya serta Penyediaan Sarana dan Prasarana
yang Efisien dan Efektif”
Misi
1. Meningkatkan kualitas aparatur, organisasi dan tatalaksana serta Layanan
Hukum.
2. Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan, perencanaan dan
penganggaran, serta pengelolaan aset negara.
3. Meningkatkan layanan informasi dan kualitas informasi kepada pihak
internal dan eksternal.
4. Meningkatkan peran Indonesia dalam forum kerja sama luar negeri bidang
pariwisata dan ekonomi kreatif.
Tujuan 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia Kemenparekraf.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 10
2. Peningkatan kualitas pengelolaan peraturan perundang-undangan dan
layanan hukum.
3. Peningkatan kualitas penataan, kapasitas dan tatalaksana organisasi.
4. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan.
5. Peningkatan efisiensi dan efektifitas perencanaan dan penganggaran,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program.
6. Peningkatan kualitas layanan umum dan pengelolaan Barang Milik Negara
(BMN).
7. Peningkatan kualitas informasi yang disampaikan kepada pihak internal
dan eksternal.
8. Peningkatan kualitas layanan informasi kepada pihak internal dan
eksternal.
9. Peningkatan hubungan peran dan partisipasi dalam forum internasional di
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sasaran
1. Meningkatnya Kualitas SDM Kemenparekraf.
2. Meningkatnya Kuantitas SDM Kemenparekraf.
3. Meningkatnya Layanan Administrasi Kepegawaian.
4. Terciptanya Peraturan Perundang-undangan yang harmonis.
5. Terwujudnya Organisasi dan Tatalaksana yang Sesuai dengan Kebutuhan,
Tugas dan Fungsi.
6. Meningkatnya Kualitas Kinerja Pengelolaan Keuangan.
7. Meningkatnya Prioritas dan Pengeluaran Pemerintah untuk
Kepariwisataan.
8. Terwujudnya Rencana Program dan Penganggaran serta Evaluasi dan
Pelaporan yang Berkualitas.
9. Terselenggaranya Layanan Umum yang Memenuhi Standara Pelayanan.
10. Terselenggaranya Pengelolaan Aset BMN yang Akuntabel dan
Transparan.
11. Tersedianya Dokumen Publikasi bagi Pihak Internal dan Eksternal.
12. Tersedianya Data dan Informasi yang Akurat, Valid, Reliabel.
13. Tersedianya Data Kepariwisataan.
11 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
14. Tersedinya Jaringan Sistem Informasi yang Reliabel.
15. Meningkatnya Kualitas Aplikasi untuk Mengakses Informasi.
16. Meningkatnya Peran dan Partisipasi Indonesia Dalam Forum Kerjasama
Bilateral.
17. Meningkatnya Peran dan Partisipasi Indonesia Dalam Forum Kerjasama
Regional.
18. Meningkatnya Peran dan Partisipasi Indonesia Dalam Forum Kerjasama
Multilateral.
Penetapan tujuan Sekretariat Jenderal pada umumnya didasarkan pada isu-
isu strategis. Tujuan menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun mendatang dan mengarahkan perumusan sasaran,
program, serta kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Sasaran strategis adalah penjabaran dari Tujuan secara terukur, yaitu
sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Sekretariat Jenderal
dalam kurun waktu satu tahun. Penetapan Sasaran dirumuskan lebih spresifik,
terukur, berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun waktu satu
tahun. Dalam sasaran dirancang pula Indikator pencapaian Sasaran, yaitu
ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi untuk
diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-
masing.
Tabel 2.1 Sasaran strategis, Indikator, dan Program
Sekretariat Jenderal Tahun 2012 – 2014
No. Sasaran Indikator Program
1. Meningkatnya kualitas SDM Kemenparekraf
1. Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis (peserta)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2. Jumlah pegawai yang
difasilitasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (orang)
2. Meningkatnya kuantitas Sumber
Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 12
No. Sasaran Indikator Program
Daya Manusia Kemenparekraf
mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
3. Meningkatnya layanan Administrasi Kepegawaian
Tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian (persentase)
4. Terciptanya peraturan perundang-undangan yang harmonis
Jumlah naskah Peraturan Perundang-undangan (naskah)
5. Terwujudnya organisasi dan tatalaksana yang sesuai dengan kebutuhan, tugas dan fungsi
1. Nilai Qualitiy Assurance (QA) Reformasi Birokrasi (nilai)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2. Jumlah dokumen ketatalaksanaan (dokumen)
6. Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan keuangan
1. Opini Keuangan Kemenparekraf (peringkat)
2. Jumlah dokumen laporan keuangan yang akuntabel sesuai Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) (Dokumen)
7. Terwujudnya rencana program dan penganggaran serta evaluasi dan pelaporan yang berkualitas
1. Predikat SAKIP Kemenparekraf (predikat)
2. Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran (dokumen)
3. Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi (laporan)
4. Jumlah pendukungan kegiatan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif pusat dan daerah (kegiatan)
8. Terselenggaranya layanan umum yang memenuhi standar pelayanan
Jumlah dokumen layanan administrasi umum (dokumen)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
9. Terselenggaranya pengelolaan aset BMN yang akuntabel dan transparan
Jumlah dokumen laporan aset BMN (dokumen)
13 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
No. Sasaran Indikator Program
10. Tersedianya dokumen publikasi bagi pihak internal dan eksternal
Jumlah dokumen publikasi, layanan informasi dan hubungan antar lembaga (dokumen)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 11. Tersedianya data dan
informasi yang akurat, valid reiabel
Jumlah dokumen statistik pariwisata dan ekonomi kreatif (dokumen)
12. Tersedianya data kepariwisataan
1. Kelengkapan data kepariwisataan tahunan (nilai)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2. Ketepatan waktu penyediaan data kepariwisataan bulanan/kuartalan (nilai)
13. Tersedianya jaringan sistem informasi yang reiabel
Jumlah pengunjung unik yang mengunjungi website Kemenparekraf pertahun (pengunjung)
14. Meningkatnya kualitas aplikasi untuk mengakses informasi
Jumlah aplikasi yang tersedia untuk mengakses informasi (unit)
15. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama bilateral
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama bilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
2. Jumlah dokumen kerjasama bilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
16. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama regional
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama regional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
2. Jumlah dokumen kerjasama regional dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
17. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama multilateral
1. Partisiapsi pada kegiatan forum kerjasama multilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif
2. Jumlah dokumen kerjasama multilateral dan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 14
No. Sasaran Indikator Program
implementasinya di dalam dan luar negeri
18. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur
Jumlah peningkatan layanan sarana dan prasarana (unit)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
B. Penetapan/Perjanjian Kinerja
Tahun 2013 merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014, Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara terencana dan berkesinambungan
melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, termasuk
didalamnya adalah Perencanaan Kinerja 2013 yang merupakan proses
perencanaan kinerja yang didokumentasikan dalam Rencana Kinerja Tahunan
(Annual Performance Plan).
Penyusunan rencana kinerja ini dilakukan seiring dengan agenda
penyusunan dan kebijakan anggaran. Setelah anggaran 2013 ditetapkan maka
disusunlah Penetapan Kinerja 2013 yang merupakan tekad dan janji rencana
kinerja tahunan yang akan dicapai dan disepakati antara pihak yang menerima
amanah/tugas dan pihak yang memberi amanah/tugas dengan
mempertimbangkan sumber daya yang ada.
Secara umum tujuan penetapan kinerja/perjanjian kinerja Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun Anggaran 2013, antara lain:
1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur di
lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
2. Mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan tugas yang
diterima dan terus meningkatkan kinerjanya.
3. Menciptakan alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi
amanah.
15 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
4. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur di
lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
5. Menilai adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan
sasaran suatu organisasi, sekaligus sebagai dasar dalam pemberian
penghargaan (reward) maupun sanksi (punishment).
Salah satu alat ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan
dan/atau sasaran atau kegiatan utama dan dapat digunakan sebagai fokus
perbaikan kinerja di masa depan adalah Indikator Kinerja Utama. Dengan telah
ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai indikator keberhasilan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, maka IKU harus terdapat dalam
perencanaan kinerja.
Tabel 2.2 Sasaran Strategis, Indikator, dan Target Kinerja Tahun 2013
No. Sasaran Indikator Target Program
1. Meningkatnya kualitas SDM Kemenparekraf
1. Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis (peserta)
321 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2. Jumlah pegawai yang difasilitasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (orang)
14
2. Meningkatnya kuantitas Sumber Daya Manusia Kemenparekraf
Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
259
3. Meningkatnya layanan Administrasi Kepegawaian
Tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian (persentase)
80
4. Terciptanya peraturan perundang-undangan yang harmonis
Jumlah naskah Peraturan Perundang-undangan (naskah)
10
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 16
No. Sasaran Indikator Target Program
5. Terwujudnya organisasi dan tatalaksana yang sesuai dengan kebutuhan, tugas dan fungsi
1. Nilai Qualitiy Assurance (QA) Reformasi Birokrasi (nilai)
70
2. Jumlah dokumen ketatalaksanaan (dokumen)
5
6. Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan keuangan
1. Opini Keuangan Kemenparekraf (peringkat)
WTP
2. Jumlah dokumen laporan keuangan yang akuntabel sesuai Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) (Dokumen)
43
7. Terwujudnya rencana program dan penganggaran serta evaluasi dan pelaporan yang berkualitas
1. Predikat SAKIP Kemenparekraf (predikat)
B Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2. Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran (dokumen)
16
3. Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi (laporan)
28
4. Jumlah pendukungan kegiatan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif pusat dan daerah (kegiatan)
5
8. Terselenggaranya layanan umum yang memenuhi standar pelayanan
Jumlah dokumen layanan administrasi umum (dokumen)
9 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
9. Terselenggaranya pengelolaan aset BMN yang akuntabel dan transparan
Jumlah dokumen laporan aset BMN (dokumen)
5
17 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
No. Sasaran Indikator Target Program
10. Tersedianya dokumen publikasi bagi pihak internal dan eksternal
Jumlah dokumen publikasi, layanan informasi dan hubungan antar lembaga (dokumen)
72 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
11. Tersedianya data dan informasi yang akurat, valid reiabel
Jumlah dokumen statistik pariwisata dan ekonomi kreatif (dokumen)
5
12. Tersedianya data kepariwisataan
1. Kelengkapan data kepariwisataan tahunan (nilai)
6,41
2. Ketepatan waktu penyediaan data kepariwisataan bulanan/kuartalan (nilai)
6,62
13. Tersedianya jaringan sistem informasi yang reiabel
Jumlah pengunjung unik yang mengunjungi website Kemenparekraf pertahun (pengunjung)
110.000
14. Meningkatnya kualitas aplikasi untuk mengakses informasi
Jumlah aplikasi yang tersedia untuk mengakses informasi (unit)
3 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
15. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama bilateral
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama bilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
6
2. Jumlah dokumen kerjasama bilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
1
16. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama regional
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama regional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
15
2. Jumlah dokumen kerjasama regional dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 18
No. Sasaran Indikator Target Program
17. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama multilateral
1. Partisiapsi pada kegiatan forum kerjasama multilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif
10
2. Jumlah dokumen kerjasama multilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri
3
18. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur
Jumlah peningkatan layanan sarana dan prasarana (unit)
132 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Dan alokasi anggaran sebesar Rp 211.449.583.000,00 tersebut terbagi
dalam jenis belanja, sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai : Rp 31.583.633.000,00
2. Belanja Barang : Rp 141.517.135.000,00
3. Belanja Modal : Rp 38.348.815.000,00
4. Belanja Bansos : Rp -
Permasalahan
Penyebab utama rendahnya penyerapan anggaran tahun 2013:
1. Tahun Anggaran baru dimulai sudah dilakukan kebijakan nasional untuk
penghematan 10% atas pagu anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
2. Penyesuaian terhadap perubahan organisasi dari Kemenbudpar menjadi
Kemenparekraf, yang membutuhkan penyesuaian/revisi program kegiatan
dan alokasi anggaran;
3. Adanya blokir/tanda bintang pada sejumlah alokasi anggaran/kegiatan
pusat maupun SKPD (daerah) yang membutuhkan waktu untuk proses
pencairan dan penyesuaiannya;
19 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
4. Lemahnya koordinasi dalam penetapan perangkat pengelola keuangan
khususnya SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk kegiatan
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
Faktor Teknis Internal:
1. Masalah revisi POK yang berulang hampir diseluruh unit kerja, sehingga
mempengaruhi jadwal kegiatan;
2. Adanya penyesuaian penetapan perangkat pengelola keuangan daerah;
3. Penerapan sistem perencanaan kas yang belum konsisten;
4. Terjadinya penumpukan SPM pada menjelang akhir tahun anggaran.
Faktor Teknis Eksternal:
1. Proses pencaian tanda bintang yang memakan waktu cukup lama;
2. Penggantian pejabat teknis KPPN dapat mempengaruhi proses pencairan
anggaran di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga;
3. Revisi DIPA yang bisa memakan waktu 3-4 bulan penyelesaiannya;
4. Kekeliruan penulisan dalam DIPA masih terjadi;
5. Pagu APBNP untuk struktur organisasi baru di Ekonomi Kreatif, baru
diterima pada bulan Agustus dan September 2012.
Solusi Rekomendasi:
1. Perlu adanya komitmen yang kuat dari masing-masing otoritas KPA
terhadap jadwal pelaksanaan kegiatan yang ketat;
2. Masing-masing otoritas KPA menyusun jadwal kegiatan setiap bulan,
triwulan disesuaikan dengan rencana penarikan pendanaan;
3. Menghindari pembayaran untuk konsultan (Pihak Ketiga) yang
pembayarannya sekaligus pada menjelang akhir tahun anggaran (tidak
sesuai amanat Perpres No. 70 Tahun 2012).
4. Masing-masing otoritas KPA dan pengelola dibawahnya secepatnya
melakukan/menjaga cash flow melalui pencairan UP, TUP, sesuai
perencanaan kas pada bendahara.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 20
Bab III Akuntabilitas Kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Ikhtisar Capaian Kinerja 2013
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor
PM.55/HK.001/MPEK/2012, tanggal 16 Juli 2012, tentang Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, merupakan
acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing unit kerja di
lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam menyusun
perencanaan dan penganggaran kinerja, pengukuran kinerja, dan evaluasi
kinerja.
Berikut ini akan diuraikan Realisasi Pencapaian Sasaran Sekretariat Jenderal
tahun 2013, yang diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama yang
telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Pengukuran Kinerja
No. Sasaran Indikator
2013
Target Realisasi Capaian
(%)
1. Meningkatnya kualitas SDM Kemenparekraf
1. Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis (peserta)
321 302 94,08
2. Jumlah pegawai yang difasilitasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (orang)
14 14 100
2. Meningkatnya kuantitas Sumber Daya Manusia Kemenparekraf
Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
259 199 76,83
21 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
No. Sasaran Indikator
2013
Target Realisasi Capaian
(%)
3. Meningkatnya layanan Administrasi Kepegawaian
Tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian (persentase)
80 70 87,50
4. Terciptanya peraturan perundang-undangan yang harmonis
Jumlah naskah Peraturan Perundang-undangan (naskah) 10 9 90
5. Terwujudnya organisasi dan tatalaksana yang sesuai dengan kebutuhan, tugas dan fungsi
1. Nilai Qualitiy Assurance (QA) Reformasi Birokrasi (nilai)
70 74,53 106,47
2. Jumlah dokumen ketatalaksanaan (dokumen)
4 4 100
6. Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan keuangan
1. Opini Keuangan Kemenparekraf (predikat)
WTP
Masih Dalam Proses
Pemeriksaan BPK
-
2. Jumlah dokumen laporan keuangan yang akuntabel sesuai Sistem Akuntasi Pemerintahan (SAP) (Dokumen)
43 43 100
7. Terwujudnya rencana program dan penganggaran serta evaluasi dan pelaporan yang berkualitas
1. Predikat SAKIP Kemenparekraf (predikat)
B B+ -
2. Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran (dokumen)
16 15 93,75
3. Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi (laporan)
28 28 100
4. Jumlah pendukungan kegiatan pembangunan
5 10 200
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 22
No. Sasaran Indikator
2013
Target Realisasi Capaian
(%)
pariwisata dan ekonomi kreatif pusat dan daerah (kegiatan)
8. Terselenggara-nya layanan umum yang memenuhi standar pelayanan
Jumlah dokumen layanan administrasi umum (dokumen)
9 9 100
9. Terselenggara-nya pengelolaan aset BMN yang akuntabel dan transparan
Jumlah dokumen laporan aset BMN (dokumen)
5 5 100
10. Tersedianya dokumen publikasi bagi pihak internal dan eksternal
Jumlah dokumen publikasi, layanan informasi dan hubungan antar lembaga (dokumen)
72 77 106,94
11. Tersedianya data dan informasi yang akurat, valid reilabel
Jumlah dokumen statistik pariwisata dan ekonomi kreatif (dokumen) 5 5 100
12. Tersedianya data kepariwisataan
1. Kelengkapan data kepariwisataan tahunan (nilai)
6,41 6,5 101,40
2. Ketepatan waktu penyediaan data kepariwisataan bulanan/kuartalan (nilai)
6,62 7 105,74
13. Tersedianya jaringan sistem informasi yang reilabel
Jumlah pengunjung unik yang mengunjungi website Kemenparekraf pertahun (pengunjung)
110.000 256.862 233,51
23 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
No. Sasaran Indikator
2013
Target Realisasi Capaian
(%)
14. Meningkatnya kualitas aplikasi untuk mengakses informasi
Jumlah aplikasi yang tersedia untuk mengakses informasi (unit) 3 3 100
15. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama bilateral
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama bilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
6 6 100
2. Jumlah dokumen kerjasama bilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
1 1 100
16. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama regional
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerja-sama reginal bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
15 15 100
2. Jumlah dokumen kerjasama regional dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
5 5 100
17. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama multilateral
1. Partisiapsi pada kegiatan forum kerjasama multilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif
10 10 100
2. Jumlah dokumen kerjasama multilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri
3 3 100
18. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur
Jumlah peningkatan layanan sarana dan prasarana (unit)
132 458 346,97
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 24
Catatan : n/a = Not Applicable (Tidak Dapat Dihitung)
Jumlah Anggaran : Rp. 211.449.583.000,00
Jumlah Realisasi Anggaran : Rp. 189.311.901.221,00
B. Capaian dan Analisis Kinerja 2013
Ditinjau dari capaian kinerja masing-masing sasaran untuk tahun 2013,
Sekretariat Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah dapat
melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Berikut ini
akan diuraikan kinerja dari Sekretariat Jenderal Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, dilihat dari masing-masing sasaran strategis yang telah
ditetapkan.
Meningkatnya kualitas SDM Kemenparekraf
Erselenggaranya kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif yang berkualitas akan terwujud apabila didukung oleh kualitas
SDM yang berkualitas. Kualitas SDM Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif dapat dilihat dari jumlah SDM yang memiliki pendidikan lanjut
yang mendalami sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pendidikan lanjut yang
dimaksud adalah pendidikan pascasarjana, untuk Strata 2 dan Strata 3.
Saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki 1.865 (seribu
delapan ratus enam puluh lima) pegawai dengan pendidikan akhir S1 berjumlah
608, S2 berjumlah 428 dan S3 berjumlah 18 pegawai yang mendalami sektor
pariwisata serta fokus untuk mendalami tata kelola dan kebijakan di sektor
pariwisata.
Selain memfasilitasi SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
berupa peningkatan pendidikan formal juga akan memperkuat SDM dengan
T
1 Meningkatnya Kualitas SDM Kemenparekraf
25 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
kediklatan struktural dan teknis terkait pada subsektor kepariwisataan dan
subsektor ekonomi kreatif, sejumlah 413 (empat ratus tiga belas) pegawai
selama periode 2012 – 2014.
Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kemenparekraf dapat diukur
dengan indikator: Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan
Teknis ; dan Jumlah Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke
Jenjang Yang Lebih Tinggi.
Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Dan Teknis
Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan pegawai sesuai dengan kebutuhan
organisasi, yaitu jumlah aparatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
yang diberikan pembekalan melalui diklat yang relevan di bidang pariwisata dan
ekonomi kreatif.
Tabel 3. 2 Peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis
321 Orang
302 Orang
94,08
Pada tabel di atas, target peserta sebelum revisi adalah 321 orang. Hal itu
disebabkan target peserta Diklat PIM II yang semula diperuntukan 6 orang
menjadi hanya untuk 1 orang, kemudian dialokasikan untuk Pelatihan
Pengembangan Kompetensi PNS dengan peserta 25 orang.
Mengingat rekruitmen peserta semakin sulit karena kesibukan pegawai di
masing-masing unit kerja dan yang perlu menjadi perhatian adalah belum
optimalnya komitmen/dukungan para pimpinan setiap unit kerja untuk
memberikan kesempatan stafnya mengikuti diklat sehingga beberapa target
tidak dapat dicapai hingga 100 % yaitu antara lain:
• Diklat Bahasa Inggris (TOEFL Preparation) dari yang ditargetkan 120
orang, terealisasi sebanyak 87 orang;
• Diklat Kepemimpinan Tk. IV dari target 30 orang, terealisasi 25 orang;
dan
• Diklat Teknis Pariwisata Tk. Lanjutan & Spesialisasi Bidang MICE Tk.
Lanjutan dari target 20 orang terealisasi 19 orang.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 26
Sehingga Capaian pada indikator “Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan
Manajemen dan Teknis” adalah sebanyak 302 orang atau sebesar 94,08 % dari
target 321 orang.
Tabel 3. 3 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis (peserta)
302 Orang
94,08 604
Orang 94,96
Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012, terlihat bahwa pada
tahun 2013 terjadi penurunan baik dari segi target maupun realisasi. Adapun
penurunan target peserta tahun 2013 disebabkan oleh adanya penghematan
anggaran sebesar 20% dari APBN sehingga anggaran kediklatan mengalami
pengurangan.
Sementara itu, rincian peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan
Teknis dari tahun 2012-2013 dapat terlihat pada grafik berikut :
Grafik 3. 1 Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis
2
30
70
0
40
20
0
30
92
0
0
0
1
25
25
20
19
20
19
20
87
20
20
25
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Diklat PIM Tk. II
Diklat PIM Tk. III
Diklat PIM Tk. IV
Diklat Teknis Pariwisata Tingkat Dasar
Diklat Teknis Pariwisata Tingkat Lanjutan
Diklat Teknis Pariwisata Spesialisasi Bidang MICE…
Diklat Teknis Pariwisata Spesialisasi Bidang MICE…
Diklat Teknis Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar
Diklat Bahasa Asing (TOEFL Preparation)
Pelatihan “Service of Excellence”
Pelatihan Kesekretariatan
Pelatihan Pengembangan Kompetensi PNS
2013 2012
27 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Dalam upaya pencapaian indikator “Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan
Manajemen dan Teknis ”, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
Diklat Kepemimpinan Tk. II
Diklat Kepemimpinan Tingkat II
diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi
Negara dan peserta yang dikirimkan dari
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
berjumlah 1 orang, yaitu M. Faried, Kepala
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kebijakan Kepariwisataan.
Diklat Teknis Pariwisata Tingkat Dasar
Diklat Teknis Pariwisata tingkat dasar
diselenggarakan di Wisma Hijau, Bogor
selama 19 hari pada tanggal 18 Maret s.d. 5
April 2013 dan diikuti oleh 20 orang peserta.
Observasi Lapangan (OL) dalam rangka Diklat
Teknis Pariwisata Tingkat Dasar dilaksanakan
di Provinsi Lampung pada tanggal 1 s.d. 4 April
2013.
Diklat Teknis Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar
Diklat Teknis Ekonomi Kreatif tingkat Dasar
diselenggarakan di Wisma Hijau, Bogor
selama 17 hari pada tanggal 27 Maret s.d. 12
April 2013 dan diikuti oleh 20 orang peserta.
Observasi Lapangan (OL) dalam rangka
Diklat Teknis Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar
dilaksanakan di Lombok, Nusa Tenggara
Barat pada tanggal 8 s.d. 11 April 2013.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 28
Diklat Teknis Pariwisata Spesialisasi Bidang MICE Tingkat Dasar
Diklat Teknis Pariwisata Spesialisasi Bidang
MICE Tingkat Dasar diselenggarakan di Wisma
Hijau, Bogor selama 19 hari pada tanggal 16 April
s.d. 04 Mei 2013 dan diikuti oleh 20 orang
peserta. Observasi Lapangan (OL) dalam rangka
Diklat Teknis Pariwisata Spesialisasi Bidang
MICE Tingkat Dasar dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 30 April
s.d. 03 Mei 2013.
Diklat Bahasa Asing (TOEFL Preparation)
Diklat Bahasa Asing (TOEFL Preparation)
diselenggarakan di Hotel Cipta, Jakarta
dalam 3 (tiga) angkatan, dengan jangka
waktu pelaksanaan Diklat selama 4 hari
untuk masing-masing angkatan. Diklat
Bahasa Asing (TOEFL Preparation) diikuti
oleh 87 orang peserta dari target 120 orang peserta. Peserta adalah para
pejabat eselon IV di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Angkatan I (sebanyak 2 kelas) dilaksanakan tanggal 30 April s.d. 02 Mei 2013.
Angkatan II (sebanyak 2 kelas) dilaksanakan tanggal 7 s.d. 10 Mei 2013.
Angkatan III (sebanyak 2 kelas) dilaksanakan tanggal 13 s.d. 16 Mei 2013.
Pelatihan Sevice of Excellence
Pelatihan Sevice of Excellence
diselenggarakan di PP University, Bogor
selama 3 hari pada tanggal 3 s.d. 5 April
2013 dan diikuti oleh 20 orang peserta.
29 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Pelatihan Pengembangan Kompetensi PNS
Pelatihan Pengembangan Kompetensi PNS
diselenggarakan di Hotel Marbella Anyer, Jl.
Raya Karang Bolong Km. 135 Desa
Bandulu, Anyer selama 3 hari dimulai pada
tanggal 14 s.d. 16 November 2013 dan
diikuti oleh 25 orang peserta.
Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja
dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2013 sehingga keberhasilan yang dicapai
belum maksimal antara lain:
1. Tenaga Widyaiswara Kementerian Parekraf sangat terbatas sehingga dalam
beberapa pelaksanaan Diklat masih lebih banyak menggunakan tenaga dari
luar (Widyaiswara LAN) khususnya untuk pelaksanaan Diklat Struktural.
2. Beberapa unit kerja dimana pejabat ataupun staf dijadwalkan untuk mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan tidak hadir dalam kegiatan.
Pemecahan Permasalahan
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemecahan masalah tersebut di
atas adalah:
1. Penyampaian usulan untuk menambah Formasi Widyaiswara di Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif baik dari Formasi CPNS, PNS yang masih
aktif, maupun pejabat eselon II, ataupun eselon I yang sudah mendekati batas
usia pensiun dan berminat menjadi widyaiswara kepada LAN RI sesuai
dengan ketentuan yang berlaku (Permenpan No. 14 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya).
2. Memberikan himbauan kepada atasan Pejabat/Staf yang dijadwalkan agar
memberikan izin untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Jumlah Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi
Jumlah pegawai yang difasilitasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi, yaitu jumlah pegawai Kemenparekraf yang meneruskan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi (Strata 2 dan Strata 3) untuk
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 30
memperdalam pengetahuan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta
pengaturan kebijakan publik.
Tabel 3. 4 Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
2. Jumlah Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi
14
Orang
14
Orang 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah
Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih
Tinggi” mencapai 14 orang atau 100% atau telah mencapai target yang telah
ditetapkan.
Berikut ini matriks/tabel pegawai yang mendapatkan fasilitasi untuk
meneruskan jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Pegawai Yang difasilitasi Untuk Meneruskan Jenjang Pendidkan
No Nama Universitas Jenjang
Pendidikan Keterangan
1. Memet Achmad Sayuti, SE, MM.
Universitas Padjadjaran
S3 Akademi Pariwisata
Makassar
2. Titien Damayanti, SE, M.Si.
Universitas Padjadjaran
S3 Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
3. Amirosa Ria Satiadji, S.Par, MM.
Universitas Padjadjaran
S3 Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
4. Ridwansyah Lubis, S.Sos, M.Hum
Universitas Padjadjaran
S3 Ditjen EKMDI
5. Marciella Elyanta, S.ST.Par
Universitas Padjadjaran
S3 Akademi Pariwisata
Medan
6. Christina Indriani Sianipar, S.ST.Par
Universitas Padjadjaran
S3 Akademi Pariwisata
Medan
Dengan fasilitasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
bagi pejabat/pegawai yang memenuhi syarat diharapkan setelah menyelesaikan
jenjang pendidikan dapat memanfaatkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh
di meja kuliah maupun pengalaman di lapangan guna mengembangkan/
meningkatkan kinerja untuk kemajuan organisasi, serta siap untuk menduduki
posisi jabatan yang sesuai latar belakang dan bidang ilmu yang diperoleh.
31 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Tabel 3. 6 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
2. Jumlah Pegawai Yang Difasilitasi Untuk Meneruskan Pendidikan Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi
14
Orang 100
9
Orang 100
Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012, terlihat bahwa pada
tahun 2013 jumlah pegawai yang difasilitasi mengalami peningkat sebesar 5
orang.
Meningkatnya kuantitas Sumber Daya Manusia Kemenparekraf
engan perubahan Kemenbudpar menjadi Kemenparekraf,
diperlukan SDM baru yang dapat mengisi posisi untuk sektor
ekonomi kreatif khususnya, sehingga pengembangan ekonomi
kreatif akan ditangani oleh SDM yang memiliki pengetahuan serta kompetensi
yang sesuai dengan sektor yang akan dikembangkan.
Kuantitas SDM Kemenparekraf adalah sebanyak 1.064 pegawai, dimana saat
ini, SDM tersebut memiliki detail penugasan pada masing-Masing Unit Eselon 1
sebagai Unit Pelaksana Teknis sebagai berikut:
1. 157 orang di Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata;
2. 230 orang di Ditjen Pemasaran Pariwisata;
3. 118 orang di Ditjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya;
4. 87 orang di Ditjen Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan IPTEK;
5. 104 orang di Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif;
6. 307 orang di Sekretariat Jenderal;
7. 61 orang di Inspektorat Jenderal; dan
D
2 Meningkatnya Kuantitas Sumber Daya Manusia
Kemenparekraf
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 32
8. 688 orang pada UPT Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif (STP Bandung, STP Bali, Akpar Medan, dan Akpar
Makassar).
Penambahan SDM ekonomi kreatif sangat dibutuhkan pada Kemenparekraf
khususnya pada sektor ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek, karena
saat ini Kemenparekraf tidak memiliki SDM yang memiliki kompetensi yang
sesuai dengan kebutuhan sektor ini. Penambahan SDM Kemenparekraf juga
dirasakan perlu dilakukan tekait adanya SDM yang pensiun dan rotasi pada
tahun berjalan.
Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan mengembangkan
pariwisata dan ekonomi kreatif, jumlah kuantitas SDM Kemenparekraf secara
langsung akan berperan dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif
dengan tujuan utama mencapai arahan strategis Kementerian.
Tabel 3. 7 Penambahan SDM Kemenparekraf Yang Akan Mengembangkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif
259
Orang
199
Orang 76,83
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah
Penambahan SDM Kemenparekraf Yang Akan Mengembangkan Pariwisata
Dan Ekonomi Kreatif” mencapai 199 orang atau 76,83 %.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 8 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
199 Orang
76,83 130
Orang 97,01
33 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Dari tabel di atas, nampak bahwa terdapat peningkatan penambahan sumber
daya manusia pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun
2013 sebesar 69 orang dimana pada tahun 2012 sebanyak 130 orang.
Meningkatnya Layanan Administrasi Kepegawaian
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Meningkatnya layanan Administrasi Kepegawaian” adalah tingkat
penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen
kepegawaian.
Tabel 3. 9 Tingkat Penyelesaian Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian
80 % 80 % 100
Dengan keberhasilan dalam capaian sesuai dengan target yang telah
ditetapkan menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan administrasi kepegawaian
tidak hanya difokuskan pada kegiatan perencanaan, pengadaan, mutasi, dan
pengembangan kualitas pegawai di lingkungan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, tetapi juga pembinaan terhadap peningkatan layanan informasi
dan data kepegawaian dalam bentuk pengembangan sistem informasi
manajemen kepegawaian.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
I
3 Meningkatnya Layanan Administrasi Kepegawaian
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 34
Tabel 3. 10 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian
80 % 100 60 % 100
Dari tabel di atas, nampak bahwa dalam dua tahun, target indikator “Tingkat
penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian” dapat
tercapai 100% dan di tahun 2013 terjadi peningkatan pencapaian target.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Peningkatan kapasitas pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian
Terciptanya Peraturan Perundang-Undangan Yang Harmonis
enyiapan, perencanaan, perumusan, dan penyusunan peraturan
perundang-undangan ditujukan untuk melahirkan harmonisasi dan
sinkronisasi produk-produk hukum bidang Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif. Dengan produk-produk hukum yang antisipatif dan responsif diharapkan
dapat menjawab berbagai tantangan dan permasalahan di bidang Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif.
Indikator keberhasilan sasaran, berikut target dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
P
4 Terciptanya Peraturan Perundang-Undangan Yang
Harmonis
35 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Tabel 3. 11 Naskah Peraturan Perundang-Undangan
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Jumlah Naskah Peraturan Perundang-Undangan
6
Naskah
6
Naskah 100
Berdasarkan tabel diatas, target indikator “Jumlah Naskah Peraturan
Perundang-Undangan” yang telah ditetapkan sebelumnya telah tercapai. Upaya-
upaya koordinasi dan harmonisasi dalam persiapan, perencanaan dan
penyusunan peraturan perundang-undangan bidang Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif akan terus ditingkatkan dalam upaya melahirkan produk-produk hukum
serta kebijakan yang antisipatif dan responsif terhadap dinamika permasalahan
dan reformasi hukum terkait dengan pembangunan bidang Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 12 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja
2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah naskah Peraturan Perundang-undangan (naskah)
6
Naskah 100
12
Naskah 100
Dari tabel di atas, nampak bahwa terdapat penurunan target yang ditetapkan,
namun begitu pencapaian target dapat dilaksanakan dengan optimal sehingga
target yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Dengan demikian, produk-produk hukum yang dikoordinasikan mampu
melahirkan berbagai kebijakan yang dapat memberikan kontribusi bagi
peningkatan kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai
lembaga yang diberikan kepercayaan untuk mengelola pembangunan bidang
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai salah satu motor penggerak yang ikut
berperan dalam meningkatkan pembangunan perekonomian nasional maupun
daerah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 36
Terwujudnya Organisasi dan Tatalaksana Yang Sesuai Dengan Kebutuhan, Tugas dan Fungsi
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Terwujudnya organisasi dan tatalaksana yang sesuai dengan
kebutuhan, tugas dan fungsi” adalah 1) Nilai Quality Assurance (QA)
Reformasi Birokrasi; dan 2) Jumlah dokumen ketatalaksanaan.
Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi
Peningkatan kualitas kinerja organisasi Kemenparekraf memiliki tiga sasaran
utama, yaitu:
1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan;
2. Meningkatnya kualitas pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP); dan
3. Terselenggaranya reformasi birokrasi.
Terselenggaranya reformasi birokrasi yang efektif dapat diindikasikan dari
perbaikan nilai Quality Assurance pelaksanaan reformasi birokrasi yang
diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Semakin tinggi
nilai Quality Assurance, maka dapat dinyatakan bahwa semakin baik pula
kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.
Di tahun 2012 sasaran “Terselenggaranya Reformasi Birokrasi”, ditandai oleh
capaian Passing Grade Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan
capaian nilai 48 yaitu pada Level 2 (range skor 41 – 50) dengan usulan besaran
Tunjangan Kinerja (TK) sekitar 45% dari Kementerian Keuangan. Sementara
untuk tahun 2013 ini, terdapat peningkatan dimana Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif mendapat nilai 74,53 yang diperoleh dari hasil akhir Penilaian
Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB).
I
5 Terwujudnya Organisasi dan Tatalaksana Yang Sesuai Dengan Kebutuhan, Tugas dan Fungsi
37 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Tabel 3. 13 Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi 70 74,53 106,47
Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi, yaitu nilai yang diberikan
oleh Kementerian PAN & RB kepada Kemenparekraf yang menjadi tolak ukur
efektifitas atau kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan
Kemenparekraf.
Sesuai Permen Pan dan RB No. 53 Tahun 2011, nilai yang diberikan kepada
Kemenparekraf terkait pelaksanaan program Reformasi Birokrasi berdasarkan
acuan nasional, kebijakan, strategi dan standar yang ditetapkan oleh Komite
Pengarah RB Nasional. Pendekatan yang digunakan dalam melakukan Quality
Assurance RB ini menggunakan 8 (delapan) area perubahan grand design RB
dengan mengaitkan program, kegiatan, agenda, dan hasil yang diharapkan dari
proses RB pada tingkat mikro dalam periode tahun 2010 – 2014.
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran
“Terselenggaranya Reformasi Birokrasi” mencapai nilai 74,53 atau 106,47 %.
Indikator “Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi”, sebesar 74,53
diperoleh dari hasil akhir penilaian PMPRB meliputi: 1) Komponen Pengungkit:
kepemimpinan (nilai 75), Sumber Daya Manusia Aparatur (nilai 80),
Perencanaan Strategis (75), Kemitraan dan Sumber Daya (nilai 75), dan Proses
(nilai 74), dengan jumlah rata-rata = 75,80; 2) Komponen Hasil: Hasil pada SDM
Aparatur (nilai 70), Hasil pada Masyarakat/Pengguna Layanan (nilai 75), Hasil
pada Komunitas Lokal, Nasional, dan Internasional (nilai 78), dan Hasil Kinerja
Utama (nilai 70), dengan jumlah rata-rata 73,25, sehingga jumlah rata-rata
keseluruhan adalah 74,53.
Dasar penentuan passing grade dan skor yang digunakan, serta besaran
Tunjangan Kinerja (TK) yang diusulkan adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 38
Range Skor Level Keputusan Usulan Besaran TK
0 – 10 0 Tidak diberikan TK Tidak diproses
11 – 30 1 Tidak diberikan TK Tidak diproses
31 – 40 2 Diberikan TK 40% dari Kemenkeu
41 – 50 2 Diberikan TK 45% dari Kemenkeu
51 – 60 3 Diberikan TK 50% dari Kemenkeu
61 – 70 3 Diberikan TK 55% dari Kemenkeu
71 – 80 4 Diberikan TK 65% dari Kemenkeu
81 – 90 4 Diberikan TK 75% dari Kemenkeu
91 - 100 5 Diberikan TK 100% dari Kemenkeu
*) passing grade bagi K/L untuk mendapatkan tunjangan kinerja minimum level 2 dengan range skor antara 31 – 40.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 14 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja
2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Nilai Quality Assurance (QA) Reformasi Birokrasi 74,53 106,47 48 120
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 meningkat jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2012.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi mencakup penilaian
terhadap dua komponen: Pengungkit (Enablers) dan Hasil (Results). Pengungkit
adalah seluruh upaya yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam
menjalankan fungsinya, sedangkan Hasil adalah kinerja yang diperoleh dari
komponen pengungkit. Hubungan sebab-akibat antara Komponen Pengungkit
dan Komponen Hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui
inovasi dan pembelajaran, di mana proses perbaikan ini akan meningkatkan
39 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan. Komponen Pengungkit sangat
menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan Komponen Hasil
berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan.
Tujuan dilaksanakannya PMPRB adalah:
Memperoleh informasi mengenai perkembangan pelaksanaan reformasi
birokrasi di unit kerja dan upaya-upaya perbaikan yang perlu dilakukan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat melakukan bench learning
(saling belajar dan tukar pengalaman) mengenai keberhasilan pelaksanaan
reformasi birokrasi antar instansi pemerintah. Hal ini sudah kami tindaklanjuti
dengan surat permohonan study banding ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Penerima manfaat:
Masyarakat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif karena Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bermuara
pada peningkatan pelayanan pada masyarakat.
Jumlah Dokumen Ketatalaksanaan
Indikator keberhasilan yang kedua dari sasaran tersebut di atas, berikut target
dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 15 Dokumen Ketatalaksanaan
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
2. Jumlah Dokumen Ketatalaksanaan 4
Dokumen
4
Dokumen 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah
Dokumen Ketatalaksanaan”, realisasi capaiannya 4 dokumen atau 100% dari
target yang telah direncanakan.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 40
Tabel 3. 16 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
2. Jumlah Dokumen Ketatalaksanaan (Dokumen)
4
Dokumen 100
3
Dokumen 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian indikator “Jumlah Dokumen
Ketatalaksanaan” selama dua tahun telah mencapai target yang telah
direncanakan sebelumnya.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
Peningkatan Pemahaman Ketatalaksanaan
Dengan dilaksanakannya kegiatan Peningkatan Pemahaman
Ketatalaksanaan, diharapkan pencapaian visi organisasi dapat dicapai melalui
persamaan persepsi dan tingkat pemahaman penaatalaksanaan administrasi
pemerintah yang efektif, efisien, terbuka, responsif, dan akuntabel bagi seluruh
pemegang jabatan dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang pembangunan
pariwisata dan ekonomi kreatif.
Adapun sasaran yang akan dicapai dengan kegiatan Peningkatan
Pemahaman Ketatalaksanaan adalah meningkatnya pemahaman kepada para
pemangku jabatan dalam penatalaksanaan Administrasi Pemerintahan di
lingkungan Kementerian Parekraf.
Hasil dari kegiatan Peningkatan Pemahaman Ketatalaksanaan adalah
terwujudnya pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kementerian
Parekraf yang mampu dan memahami pengetahuan tentang ketatalaksanaan,
baik teori maupun praktek dalam menyusun dokumen ketatalaksanaan sesuai
tugas dan fungsi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dengan dilaksanakannya kegiatan Peningkatan Pemahaman
Ketatalaksanaan, selain manfaat kepada para pemegang jabatan diharapkan
akan menjadi cara dalam memenuhi kelengkapan dokumen RBI tentang
41 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
ketatalaksanaan yang ada di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif.
Tata Cara Revisi Anggaran
Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Sub Bagian Tata
Laksana Bagian Organisasi dan Tata Laksana, maka dilaksanakan kegiatan
Penyusunan Tata Cara Revisi Anggaran. Adapun Tata Cara Revisi Anggaran
nantinya digunakan sebagai pedoman/acuan kerja yang akan memperlancar
pencapaian tugas dan fungsi seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Tata Cara Revisi Anggaran ini dimaksudkan sebagai pedoman/acuan setiap
unit kerja di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam
menyiapkan dokumen revisi penganggaran yang tertib dan akuntabel dalam
sistem penganggaran yang berbasis kinerja.
Keterkaitan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada hakekatnya merupakan
upaya untuk melaksanakan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap
sistem penyelenggaraan pemerintahan, salah satu inti reformasi birokrasi adalah
Ketatalaksanaan (business process).
Adapun sasaran yang akan dicapai dengan kegiatan Penyusunan Tata Cara
Revisi Anggaran adalah tercapainya persamaan persepsi kepada para
pemangku jabatan dalam penatalaksanaan Administrasi Pemerintahan
khususnya perencanaan anggaran yang lebih efektif dan efisien serta
menerapkan prinsip-prinsip perencanaan anggaran berbasis kinerja di
lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Hasil/Outcome dari kegiatan Penyusunan Tata Cara Revisi Anggaran adalah
tersedianya suatu rumusan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
tentang Tata Cara Revisi Anggaran di lingkungan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, yang dipakai sebagai pedoman/acuan kerja dalam melakukan
revisi penganggaran di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 42
Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja dan
pelaksanaan kegiatan tahun 2013 sehingga keberhasilan yang dicapai belum
maksimal adalah:
1. Perubahan Nomenklatur dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Perubahan nomenklatur pada tahun 2012, menyebabkan perubahan
struktur organisasi yang ada dalam Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif sehingga pelaksanaan reformasi birokrasi menjadi
tertunda.
Meningkatnya Kualitas Kinerja Pengelolaan Keuangan
eningkatnya Kualitas Kinerja Pengelolaan Keuangan diukur
dengan menggunakaan dua indikator yaitu: Opini Keuangan
Kemenparekraf dan Jumlah Dokumen Laporan Keuangan Yang
Akuntabel Sesuai Sistem Akuntasi Pemerintahan (SAP).
Opini Keuangan Kemenparekraf
Dalam UU No.15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara dinyatakan bahwa untuk mendukung
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan negara, keuangan negara wajib
dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan
rasa keadilan dan kepatutan. Oleh karena itu, Kemenparekraf selaku instansi
pemerintah yang menggunakan dana APBN berkewajiban untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengelola keuangan negara.
Opini Keuangan Kemenparekraf diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) yaitu secara berurutan dari penilaian yang paling rendah yaitu : a).
M6
Meningkatnya Kualitas Kinerja Pengelolaan Keuangan
43 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Disclaimer; b) Wajar Dengan Pengecualian (WDP); dan c) Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
Tabel 3. 17 Opini Keuangan Kemenparekraf
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Opini Keuangan Kemenparekraf
WTP
Masih Dalam Proses
Pemeriksaaan BPK
-
Opini Keuangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk Tahun
2013 saat ini masih dalam proses pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 18 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja
2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Opini Keuangan Kemenparekraf
Masih Dalam Proses
Pemeriksaaan BPK
- WDP -
Pada Tahun 2012 Kemenparekraf memiliki target WTP sedangkan
realisasinya WDP sehingga pada tahun 2013 harus di lakukan percepatan
pembenahan dalam pengelolaan keuangan sehingga laporan keuangan tahun
2013 target yang ingin dicapai bisa terpenuhi sampai dengan pembuatan LAKIP
ini realisasi laporan keuangan masih dalam proses audit BPK
Indikator “Opini keuangan Kemenparekraf” di ukur melalui kriteria pemberian
opini audit laporan keuangan oleh BPK meliputi: kesesuaian dengan sistem
akuntansi pemerintah, kecukupan pengungkapan, ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan, dan efektifitas Sistem Pengendalian Intern (SPI). Adapun
strategi menuju laporan keuangan yang berkualitas adalah:
1. Menyediakan dan meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM yang
kompeten di bidang pengelolaan keuangan secara memadai.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 44
2. Membentuk sifat dan sikap profesional d alam pelaksanana tugas
3. Menyusun rencana kerja secara jelas dan terukur untuk mencapai
kualitas laporan keuangan yang baik.
4. Memahami pemanfaatan laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan.
5. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pengelolaan keuangan negara sehingga terwujud laporan keuangan
yang andal dan akuntabel.
6. Memberikan reward dan punishment bagi pengelola akuntansi dan
pelaporan keuangan
Jumlah Dokumen Laporan Keuangan Yang Akuntabel Sesuai Sistem Akuntasi Pemerintahan (SAP)
Berdasarkan UU 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1, menyatakan bahwa bentuk
dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan
disajikan sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP). Sistem
Akuntansi Pemerintahan adalah rangkaian sistematik dan prosedur
penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi
sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di Lingkungan
Organisasi Pemerintah.
Sebagaimana ditentukan dalam pasal 30 ayat (2) UU 17 Tahun 2003, yang
dimaksud dengan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN adalah
laporan keuangan yang setidak-tidaknya terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan
yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pengakuan dan
pengukuran dengan basis akrual dimaksud diungkapkan dalam UU 17 Tahun
2003 dengan rumusan definisi unsur anggaran sebagai berikut:
Pendapatan negara/daerah adalah hak pemerintah pusat/daerah yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah pusat/daerah yang
diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
45 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Jumlah dokumen laporan keuangan yang akuntabel sesuai Sistem Akuntasi
Pemerintahan (SAP) pada tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel 3. 19 Dokumen Laporan Keuangan Yang Akuntabel Sesuai Sistem Akuntasi Pemerintahan (SAP)
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
2. Jumlah Dokumen Laporan Keuangan Yang Akuntabel Sesuai Sistem Akuntasi Pemerintahan (SAP)
43
Dokumen
43
Dokumen 100
Capaian Indikator “Jumlah Dokumen Laporan Keuangan Yang Akuntabel
Sesuai Sistem Akuntasi Pemerintahan (SAP)” pada tahun 2013 telah mencapai
target yang ditentukan yaitu 43 Dokumen, sehingga capaian kinerja mencapai
100 %, karena kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin
berdasarkan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 20 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
2. Jumlah dokumen laporan keuangan yang akuntabel sesuai Sistem Akuntasi Pemerintahan (SAP)
43
Dokumen 100
36
Dokumen 97,29
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa terjadi peningkatan capaian antara
tahun 2012-2013. Dimana pada tahun 2012, capaian indikator tersebut adalah
sebesar 97,29 % sementara pada tahun 2013 terjadi peningkatan menjadi 100%.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Kegiatan Percepatan dan Peningkatan Akuntabilitas Keuangan (SAI);
2. Kegiatan Sertifikasi Barang/Jasa Pemerintah;
3. Kegiatan Peningkatan SDM Pengelola Keuangan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 46
Terwujudnya Rencana Program Dan Penganggaran Serta Evaluasi dan Pelaporan Yang Berkualitas
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Terwujudnya Rencana Program Dan Penganggaran Serta Evaluasi dan
Pelaporan Yang Berkualitas” adalah 1) Predikat SAKIP Kemenparekraf;
2) Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran; 3) Jumlah laporan
pemantauan dan evaluasi; dan 4) Jumlah pendukungan kegiatan pembangunan
pariwisata dan ekonomi kreatif pusat dan daerah.
Peningkatan kualitas kinerja organisasi Kemenparekraf memiliki tiga sasaran
utama, yaitu:
1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan;
2. Meningkatnya kualitas pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP); dan
3. Terselenggaranya reformasi birokrasi.
Perbaikan tata kelola pemerintahan dan penerapan sistem manajemen
pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus
peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome) merupakan agenda
penting dalam reformasi birokrasi di lingkungan pemerintahan, yang
direalisasikan dengan diimplementasikannya Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Sasaran SAKIP adalah untuk: (1) menjadikan
instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien,
efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; (2)
terwujudnya transparansi instansi pemerintah; (3) terwujudnya partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional; dan (4) terpeliharanya
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Predikat SAKIP Kemenparekraf
Meningkatnya kualitas pelaksanaan SAKIP di lingkungan Kemenparekraf
dapat diindikasikan dari perbaikan nilai SAKIP yang diberikan oleh Kementerian
I
7 Terwujudnya Rencana Program Dan Penganggaran
Serta Evaluasi dan Pelaporan Yang Berkualitas
47 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terhadap
pelaksanaan SAKIP di lingkungan Kemenparekraf. Hasil penilaian SAKIP secara
berurutan, dari urutan penilaian paling rendah, yaitu huruf D, C, CC, B, A, dan
AA.
Evaluasi AKIP difokuskan pada 5 komponen besar dengan bobot penilaian di
masing-masing komponen sebagai berikut :
Grafik 3. 2 Bobot Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3. 21 Predikat SAKIP Kemenparekraf
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Predikat SAKIP Kemenparekraf B B+ -
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran
“Predikat SAKIP Kemenparekraf” mencapai predikat B+.
Evaluasi akuntabilitas kinerja mencakup review dan evaluasi atas aspek
perencanaan kinerja, aspek pengukuran kinerja, aspek pelaporan kinerja, dan
aspek evaluasi kinerja internal, serta aspek capaian kinerja output dan outcome
serta kinerja lainnya.
35%
20%
15%
10%
20%
Perencanaan Kinerja
Pengukuran Kinerja
Pelaporan KinerjaEvaluasi Kinerja
Capaian Kinerja
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 48
Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja dituangkan dalam Laporan Hasil Evaluasi
(LHE) yang di dalamnya memuat saran dan rekomendasi perbaikan kepada
instansi yang dievaluasi untuk melakukan perbaikan-perbaikan secara
sistematis dan berkelanjutan.
Selengkapnya hasil evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
terhadap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat dilihat dalam grafik
di bawah ini:
Grafik 3. 3 Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 22 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja
2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Predikat SAKIP Kemenparekraf B+ - B -
Evaluasi akuntabilitas kinerja mencakup review dan evaluasi atas aspek
perencanaan kinerja, aspek pengukuran kinerja, aspek pelaporan kinerja, dan
aspek evaluasi kinerja internal, serta aspek capaian kinerja output dan outcome
serta kinerja lainnya.
53,18
62,4867,14 69 69,9 70,41 72,14
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Nilai AKIP (%)
49 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja dituangkan dalam Laporan Hasil Evaluasi
(LHE) yang didalamnya memuat saran dan rekomendasi perbaikan kepada
instansi yang dievaluasi untuk melakukan perbaikan-perbaikan secara
sistematis dan berkelanjutan.
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 mengalami
peningkatan dimana pada tahun 2012 mendapat peringkat B sedangkan di tahun
2013 mendapat peringkat B+.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
Review Indikator Kinerja Utama
Menindaklanjuti Surat Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor B/3322/M.PAN-RB/11/2012,
tentang Hasil Evaluasi atas
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, terdapat rekomendasi
yang perlu ditindaklanjuti, diantaran
ya adalah “menyelaraskan antara indikator kinerja kementerian dengan unit-unit
kerja di bawahnya”. Sehingga terhadap Indikator Kinerja Utama Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Pariwisa dan Ekonomi Kreatif Nomor PM.55/HK.001//M.PEK/2012 tentang
Indikator Kinerja Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun
2012, telah dilakukan review di tahun 2013, yang selanjutnya akan digunakan
sebagai alat ukur dalam mengevaluasi kinerja Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Tahun 2014, oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi RI.
Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran
Indikator keberhasilan yang kedua dari sasaran tersebut di atas, berikut target
dan realisasinya adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 50
Tabel 3. 23 Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
2. Jumlah Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran (Dokumen) 16 15 93,75
Berdasarkan tabel di atas, capaian Indikator Jumlah Dokumen Perencanaan
Program dan Anggaran pada tahun 2013 tidak mencapai target yang telah
ditentukan yaitu 15 Dokumen dari 16 Dokumen yang direncanakan.
Kegiatan yang tidak terlaksana adalah Penyusunan Review Renstra
Kemenparekraf, Sekretariat Jenderal, dan Biro Perencanaan dan Organisasi.
Hal ini dikarenakan belum sepenuhnya terbangun persepsi yang sama
mengenai Indikator dan Target Kegiatan antara Kemenparekraf, Bappenas, dan
Kemenpan dan RB.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 24 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
2. Jumlah Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran (Dokumen)
15 93,75 16 100
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 mengalami
penurunan, dimana pada tahun 2012 capaian adalah sebesar 100 % sementara
pada tahun 2013 sebesar 93,75 %. Namun penurunan dimaksud tidak
mengganggu capain kinerja Biro Perencanaan dan Organisasi secara
keseluruhan.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
51 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Penyusunan Renja-KL Tahun 2014
Renja K/L merupakan dokumen perencanaan yang berisi program dan
kegiatan suatu Kementerian/Lembaga sebagai penjabaran dari Rencana
Strategis K/L (Renstra K/L) yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran.
Penyusunan Renja K/L oleh Kementerian/Lembaga dilaksanakan setelah
dikeluarkannya surat yang ditandatangani oleh Menteri PPN/Kepala
Bappenas bersama Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif
Kementerian/Lembaga yang merupakan pagu anggaran yang didasarkan
atas kebijakan umum serta Tema dan Prioritas Pembangunan Nasional. Pagu
Indikatif tersebut merupakan batas tertinggi alokasi anggaran yang dirinci
menurut program dan kegiatan prioritas yang pendanaannya terdiri atas
rupiah murni, PHLN, dan PNBP.
Renja-KL memuat sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh KL, arah
kebijakan, program, kegiatan pembangunan, dan kebutuhan pendanaannya
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penjelasan Umum Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga (Renja K/L) ini diharapkan dapat memberikan
gambaran singkat mengenai sasaran yang akan dicapai, kebijakan yang akan
digunakan serta program dan kegiatan yang diprioritaskan oleh
Kementerian/Lembaga. Bagi Kementerian/Lembaga yang terkait langsung
dengan pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional pada tahun tertentu,
maka program dan kegiatannya harus dapat secara langsung mencerminkan
pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional yang telah ditetapkan.
Masing – masing unit eselon I di lingkungan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif menginput visi, misi, program, kegiatan, indikator dan output
berdasarkan SEB Pagu Indikatif TA 2014 dan kesepakatan trilateral dengan
Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan.
Selanjutnya, aplikasi dimaksud akan menjadi bahan diskusi antara
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dan Kementerian PPN mengenai alokasi anggaran yang akan di
serahkan ke daerah melalui dekonsentrasi/tugas pembantuan, yang akan
disepakati bersama.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 52
Setelah musrenbangnas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
menyesuaikan Renja dimaksud dengan hasil kesepakatan musrenbangnas
dan akan dikirimkan kepada Kementerian PPN/Bappenas untuk menjadi
masukkan dalam RKP Tahun 2014.
Penyusunan Review Pedoman Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Dalam rangka perubahan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
kreatif Nomor PM.27/UM.001/MKP/2012, maka pada bulan Desember 2013,
Biro Perencanaan dan Organisasi melakukan kegiatan Review Pedoman
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pada Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.
Biro Perencanaan dan Organisasi mengundang Unit Kerja pemberi dana
dekonsentrasi dan tugas pembantuan, yaitu Direktorat Jenderal
Pengembangan Destinasi Pariwisata, Direktorat Jenderal Pemasaran
Pariwisata, Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, dan
Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan Iptek serta
dari unit pengawasa yaitu Inspektorat I,II dan III.
Pembahasan review pedoman ini difokuskan kepada mekanisme
pengusulan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan melalui
dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Hambatan dalam penyelenggaraan Penyusunan Review Pedoman
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan adalah Koordinasi dengan para unit
Eselon I, yaitu Masukkan yang diberikan unit Eselon I berbeda antara yang
dibahas pada rapat penyusunan review dengan surat yang dikirimkan
sebelumnya, sehingga membutuhkan pembahasan dan diskusi lebih dalam
lagi.
Hasil dari kegiatan ini berupa Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
53 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Forum Diskusi Kebijakan Pembangunan Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Biro Perencanaan dan Organisasi
melakukan kegiatan Forum Diskusi
Kebijakan Pembangunan bidang
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
sebagai salah satu proses menjaring
masukan dan ide dari berbagai lapisan
masyarakat, termasuk para ahli,
praktisi dan akademisi.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk
melakukan pengayaan materi bidang
kepariwisataan dan ekonomi kreatif
dalam rangka penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2020.
Adapun tujuan pertemuan ini adalah
untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam (insight) bidang
kepariwisataan dari para ahli, akademisi, serta pelaku atau praktisi.
Sebagai bahan brainstorming, Kementerian PPN/Bappenas memberikan
paparan mengenai rencana RPJMN 2015-2019 serta hasil evaluasi program
dan kegiatan yang dilakukan oleh K/L selama periode RPJMN ke dua yaitu
2010-2014.
Selanjutnya para peserta rapat akan memberikan masukan dan ide-ide
terkait dengan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif di masa
yang akan datang. Masukan dan ide tersebut akan diintegrasikan dengan visi
dan misi Presiden terpilih dan dokumen RPJPN.
Pelaksanaan kegiatan di Jakarta lebih menitikberatkan pada masukan dan
ide-ide dari para stakeholder (praktisi, ahli, pelaku dan akademisi).
Sedangkan Forum Diskusi yang dilaksanakan di Yogyakarta dilaksanakan
untuk menjaring masukan dari seluruh pemerintah daerah, yang dalam hal ini
diwakili oleh SKPD Provinsi bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 54
Laporan Pemantauan dan Evaluasi
Indikator keberhasilan yang ketiga dari sasaran tersebut di atas, berikut target
dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 25 Laporan Pemantauan dan Evaluasi
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
3. Jumlah Laporan Pemantauan dan Evaluasi (laporan) 28 28 100
Berdasarkan tabel di atas, capaian Indikator “Jumlah Laporan Pemantauan
dan Evaluasi” pada tahun 2013 telah mencapai target yang ditentukan yaitu 28
dokumen.
Realisasi capaian untuk indikator “Jumlah Laporan Pemantauan dan
Evaluasi” sebesar 100% dikarenakan kegiatan pendukung untuk mencapai
target indikator tersebut adalah kegiatan-kegiatan rutin yang merupakan Tugas
dan Fungsi Biro Perencanaan dan Organisasi yang dikerjakan secara
berkelanjutan.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 26 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
3. Jumlah Laporan Pemantauan dan Evaluasi (laporan) 32 100 28 100
Dari tabel di atas nampak bahwa selama dua tahun capaian indikator “Jumlah
Laporan Pemantauan dan Evaluasi” dapat dipertahankan. Terlihat dari realisasi
selama dua tahun yang mencapai target sehinggal capaiannya adalah sebesar
100 %.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
55 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Penyusunan LAKIP Kemenparekraf
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun
2013 merupakan bentuk pertanggungjawaban dan
penjelasan mengenai keberhasilan/kegagalan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam
pencapaian tujuan dan sasaran selama tahun 2013,
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam rencana
strategis dan Penetapan Kinerja tahun 2013.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan tugas utama
karena memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama,
laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk
menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada
seluruh para stakeholders (Presiden, Instansi
Pemerintah Pusat/Daerah, Pelaku/industri pariwisata
dan ekonomi kreatif). Kedua, laporan akuntabilitas
kinerja merupakan sumber informasi bagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif sendiri untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
Adanya dua fungsi utama ini memperjelas bahwa informasi yang tertuang dalam
laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2013 harus dapat
memenuhi kebutuhan bagi
pengguna baik eksternal dan
internal.
Penyusunan Laporan
akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah tahun 2013
dilaksanakan melalui beberapa
tahap pertemuan (konsinyering)
dengan pihak-pihak terkait diantaranya para Kepala Bagian dari masing-masing
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 56
unit utama beserta timnya. Dengan narasumber pejabat dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana, Program dan Kegiatan Tahun 2013
Kinerja instansi pemerintah sering menjadi sorotan rakyat terutama sejak
timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai
mepertanyakan akan nilai yang mereka peroleh atas pelayanan yang dilakukan
oleh instansi pemerintah. Walaupun telah banyak anggaran dihabiskan,
nampaknya masyarakat belum puas atas kualitas pelayanan jasa maupun
barang yang diberikan oleh Instansi pemerintah, maka dalam rangka mencapai
sasaran dan tujuan pembangunan secara efisien dan efektif, perubahan sikap
para pelaksana pembangunan untuk meningkatkan kemampuannya dalam
rangka mencapai kinerja serta meningkatkan tranparansi dan akuntabilitas
pengelolan program pembangunan di lingkungan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pembangunan.
Berdasarkan Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), yang mewajibkan instansi pemerintah untuk
melaporkan kinerjanya kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan
untuk meminta pertanggungjawaban. Selain itu dalam rangka merespon tuntutan
masyarakat menuju good governance serta untuk mewujudkan manajemen
pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil.
Pemerintah telah bertekad untuk menerapkan prinsip akuntabilitas dengan
mempertanggungjawabkan amanah yang dibebankan kepada masing-masing
Instansi pemerintah kepada pihak yang memberikan amanah melalui laporan
yang dibuat setiap bulan. Laporan pertanggungjawaban ini akan
menginformasikan tentang realisasi daya serap anggaran dan realisasi fisik,
serta kendala-kendala yang dijumpai dalam pelaksanaannya.
Sejak tahun 2009, Kemenparekraf telah melakukan monitoring dan
evaluasi terpadu yang melibatkan seluruh unit kerja eselon I yang
dikoordinasikan oleh Biro Perencanaan dan Organisasi, Sekretariat Jenderal.
57 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Selain menjaring data dan permasalahan juga terjun langsung ke lapangan
untuk melihat kondisi fisik yang ada.
Review Indikator Kinerja Utama
Menindaklanjuti Surat Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
B/3322/M.PAN-RB/11/2012, tentang
Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, terdapat
rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti,
diantaranya adalah “menyelaraskan
antara indikator kinerja kementerian dengan unit-unit kerja di bawahnya”.
Sehingga terhadap Indikator Kinerja Utama Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, yang telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pariwisa dan
Ekonomi Kreatif Nomor PM.55/HK.001//M.PEK/2012 tentang Indikator Kinerja
Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2012, telah
dilakukan review di tahun 2013, yang selanjutnya akan digunakan sebagai alat
ukur dalam mengevaluasi kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Tahun 2014, oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI.
Pendukungan Kegiatan Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pusat dan Daerah
Indikator keberhasilan yang ketiga dari sasaran tersebut di atas, berikut target
dan ralisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 27 Pendukungan Kegiatan Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pusat dan Daerah
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
4. Jumlah Pendukungan Kegiatan Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pusat dan Daerah (kegiatan)
5 10 200
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 58
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi capaian dari indikator kinerja
sasaran ”Jumlah Pendukungan Kegiatan Pembangunan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pusat dan Daerah ” mencapai 10 kegiatan.
Terjadinya penambahan realisasi capaian merupakan prestasi yang bagus,
hal ini dikarenakan tanpa adanya alokasi anggaran tambahan dan hanya
memanfaatkan anggaran yang ada melalui revisi-revisi yang dilakukan seperti
kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Kawasan
Danau Toba, Dukungan Asia Art Festival, dan Pekan Produk Kreatif Indonesia.
Secara rinci, kegiatan-kegiatan yang mendukung tercapainya indikator
“Jumlah Pendukungan Kegiatan Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pusat dan Daerah” antara lain :
a. Lanjutan Penyusunan Reformasi Birokrasi
b. Dukungan Apec
c. Pendukungan Penyelenggaraan Hari Nusantara
d. Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Danau
Toba
e. Pencetakan Buku Rencana Strategi Green Job Pariwisata Dan Ekonomi
Kreatif
f. Pencetakan Buku Pariwisata
g. Dukungan Asia Art Festival
h. Penyusunan Konsep Festival Danau Toba
i. Penyusunan Modul Pariwisata
j. Pekan Produk Kreatif Indonesia
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 28 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
4. Jumlah Pendukungan Kegiatan Pembangunan
10 Kegiatan
200 5
Kegiatan 100
59 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pusat dan Daerah (kegiatan)
Berikut ini kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2013
yang mendukung indikator “Jumlah Pendukungan Kegiatan Pembangunan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pusat dan Daerah” adalah sebagai
berikut :
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Penilaian terhadap Dokumen Usulan
dan Road Map Reformasi Birokrasi
dilakukan pada tanggal 3 Oktober
2011, dan dilanjutkan pada tanggal 4
Oktober 2012 dalam rangka
melengkapi Dokumen Usulan dan
Road Map. Penilaian meliputi : (1)
Penilaian terhadap Dokumen Usulan dan Road Map Reformasi Birokrasi; (2)
Penilaian terhadap 9 (sembilan) Program Mikro Reformasi Birokrasi, yang
meliputi: Manajemen Perubahan, Penataan Peraturan Perundang-Undangan,
Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan
Sistem Manajemen SDM Aparatur, Penguatan Pengawasan, Penguatan
Akuntabilitas Kinerja, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Monitoring dan
Evaluasi; dan (3) Verifikasi Lapangan.
Penilaian dilaksanakan dengan
mengacu pada: (1) Peraturan Presiden
Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-
2025; (2) Pe raturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi
Birokrasi 2010-2014; (3) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 60
dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2011 tentang penyusunan Dokumen
Usulan dan Road Map Reformasi Birokrasi; (4) Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 8 Tahun
2011 tentang Pedoman Penilaian Dokumen Usulan dan Road Map Reformasi
Birokrasi; (5) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 31 Tahun 2012 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara
Online.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mencapai nilai 48 yaitu
pada Level 2 (range skor 41 – 50) dengan usulan besaran Tunjangan Kinerja
(TK) sekitar 45% dari Kementerian Keuangan.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2012 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Rapat-rapat masing-masing area perubahan
2. Konsinyering penyusunan Quick Win
3. Evaluasi lapangan
4. Penentuan Job grading
Pendukungan Penyelenggaraan Hari Nusantara Tahun 2013
Pelaksanaan peringatan Hari
Nusantara bertujuan mengenang
kembali Deklarasi Djuanda pada
tanggal 13 Desember 1957.
Deklarasi Djuanda inilah yang
menjadi awal perjuangan bangsa
Indonesia untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara
kepulauan terbesar yang harus mendapat perhatian dunia, mengingat pada
zaman itu subjek hukum laut internasional tidak mengenal terminologi
kepulauan dan negara kepulauan. Setelah berjuang selama 25 tahun,
61 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
konsepsi tersebut diterima melalui penetapan Konvensi Hukum Laut PBB
(UNCLOS) pada tahun 1982.
Hari Nusantara merupakan penekanan kembali pada peristiwa tersebut
yang menyatakan bangsa Indonesia menjadi negara kepulauan sebagai
konsepsi kewilayahan untuk mewujudkan wawasan nusantara. Penetapan
tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara diresmikan melalui Keputusan
Presiden RI No. 126 tahun 2001.
Tema yang diangkat pada pelaksanaan Hari Nusantara tahun 2013 adalah
“Setinggi Langit, Sedalam Samudera, Potensi Pariwisata dan Kreativitas
Nusantara yang Tak Terhingga”. Hal tersebut bermakna bahwa Indonesia
memiliki potensi pariwisata dan kreativitas nusantara yang sangat besar dan
harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
Kegiatan Hari Nusantara Tahun 2013
dilaksanakan pada tanggal 10-15
Desember 2013 bertempat di Anjungan
Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah.
Terpilihnya kota Palu sebagai tuan
rumah pelaksanaan Hari Nusantara
terkait dengan besarnya kawasan
bahari di daerah tersebut. Sehingga kawasan tersebut dapat disebut sebagai
provinsi maritim karena berhubungan erat dengan aktivitas kelautan.
Melalui kegiatan ini, diharapakan dapat membantu tersebarnya informasi
yang efektif tentang Pariwisata Indonesia pada umumnya dan dapat
menumbuhkan kembali pemahaman serta persepsi yang kuat di mata para
pelaku industri pariwisata bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta dan Bali,
tetapi masih banyak daerah-
daerah lain seperti Kota Palu
yang mejadi tempat pelaksanaan
even ini, yang cukup layak
dikunjungi dan dapat membangun
suatu image building tentang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 62
Pariwisata Indonesia dimata wisman dan wisnus.
Manfaat yang langsung dapat dirasakan oleh Masyarakat Palu khususnya
dan Sulawesi Tengah pada umumnya dengan diselenggarakan Puncak
Peringatan Hari Nusantara antara lain:
1. Toko-toko penjual oleh-oleh Khas Palu banyak didatangi oleh pembeli
yang berdampak kepada para pengrajin pengusaha kecil mengalami
peningkatan penghasilan.
2. Kegiatan tersebut juga menjadikan sarana promosi dan pengenalan
obyek-obyek wisata budaya dan kuliner yang ada di Provinsi Sulawesi
Tengah.
Dengan dikenalnya obyek-obyek wisata, budaya, dan kuliner oleh masyarakat
luas baik dalam maupun luar negeri sehingga akan meningkatkan kunjungan
wisatawan mancanegara maupun wisata nusantara yang akhirnya akan
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dab meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dukungan Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
Forum Asia Pacific Economic
Cooperation (APEC) merupakan
forum kerjasama ekonomi di
wilayah Asia Pasifik yang bersifat
sukarela, informal, dan tidak
mengikat. APEC bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan
pertumbuhan ekonomi kawasan dan memperkuat kerjasama ekonomi Asia
Pasifik melalui peningkatan volume perdagangan dan investasi.
Forum APEC juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat bertukar
informasi/pengalaman, dan sebagai forum untuk memproyeksikan
kepentingan dan mengamankan posisi Indonesia dalam tata hubungan
ekonomi internasional yang bebas dan terbuka.
63 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Indonesia pada tahun 2013 menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi
Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) yang berlangsung pada
tanggal 1 – 8 Oktober 2013, dengan seluruh rangkaian acara akan terpusat di
Nusa Dua, Bali. Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan
sejumlah Kementerian bersama
Pemprov Bali dan stakeholder
terkait ikut berpartisipasi dalam
menyukseskan penyelenggaraan
KTT APEC.
Dalam rangka persiapan penyelenggaraan acara puncak Asia Pasific
Economic Forum (APEC) 2013 yang diselenggarakan di Bali pada 1 – 8
Oktober 2013, Presiden Republik Indonesia memimpin langsung rapat
koordinasi persiapan penyelenggaraan APEC 2013, bertempat di Bali Nusa
Dua Convention Center (BNDCC) yang nantinya akan menjadi tempat
berkumpulnya para pemimpin negara-negara peserta APEC.
Keterkenalan Bali di dunia
Internasional karena pariwisatanya
dapat menjadi nilai tambah
Indonesia sebagai tuan rumah
penyelenggara even pertemuan
tingkat tinggi para pemimpin
ekonomi negara-negara di
kawasan Asia dan Pasifik tersebut, hal ini juga diungkapkan oleh Presiden
Republik Indonesia pada Rapat Koordinasi persiapan APEC 2013.
Permasalahan
Dalam perjalanan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Parekraf
dalam rangka mempercepat tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik
sesuai Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road
Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 dan dituangkan dalam Road Map
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 64
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2012 - 2014, terdapat beberapa
Kendala dan hambatan sebagai berikut:
1. Terjadinya Perubahan Struktur Organisasi dari Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif pada akhir tahun 2011, sehingga mengganggu
percepatan reformasi.
2. Dari segi pendanaan, belum semua kegiatan pada unit kerja Eselon I
mensinkronkan program Reformasi Birokrasi dengan program/kegiatan
dalam RKAKL.
3. Dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi diharapkan adanya perubahan
pola pikir dan budaya kerja bagi seluruh pejabat dan staf terlibat secara
aktif serta belum didukung komitmen yang kuat dalam melaksanakan
Reformasi Birokrasi.
4. Banyaknya sistem-sistem dan ketentuan yang harus dibuat serta norma-
norma administratif yang harus disusun, seperti SOP, SKP, sistem
Presensi, sedangkan SDM yang ada belum sepenuhnya memahami
substansinya.
Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemecahan masalah tersebut di
atas antara lain:
1. Perlu dilakukan koordinasi dan schedule perencanaan yang matang
antar bidang secara simultan untuk menetapkan arah dan tujuan dari
masing-masing kegiatan sehingga seluruh kegiatan saling mendukung
dalam mencapaian tujuan;
2. Perlu lebih ditingkatkan koordinasi dan singkorinisasi program kegiatan
untuk mendapatkan keterkaitan antara Tim bidang perubahan RB
dengan unit kerja yang menangani program;
3. Perubahan pola pikir dan perubahan budaya kerja yang muaranya
berdampak pada kinerja bagi seluruh Pejabat dan Staf di Lingkungan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
4. Pada tahun 2014, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) sudah diprogramkan untuk disusun oleh seluruh
unit kerja.
65 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Terselenggaranya Layanan Umum Yang Memenuhi Standar Pelayanan
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Terselenggaranya Layanan Umum Yang Memenuhi Standar
Pelayanan” adalah Jumlah Dokumen Layanan Administrasi Umum.
Indikator keberhasilan sasaran, berikut target dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 29 Dokumen Layanan Administrasi Umum
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Jumlah Dokumen Layanan Administrasi Umum (dokumen) 9 9 100
Berdasarkan tabel diatas, capaian Indikator “Jumlah Dokumen Layanan
Administrasi Umum” pada tahun 2013 adalah 100 % sehingga telah mencapai
target yang telah ditetapkan.
Jumlah Layanan Bidang Tata Usaha dan Rumah Tangga yaitu :
Dokumen Laporan Jadwal Retensi Arsip
Dokumen Laporan Revisi Tata Naskah Dinas
Dokumen Laporan Penataan Arsip Inaktif
Jumlah Layanan Bidang Pengelolaan Perlengkapan yaitu :
Dokumen Laporan Semester I Biro Umum
Dokumen Laporan Semester II Biro Umum
Dokumen Laporan Tahunan Biro Umum
Dokumen LAKIP
Dokumen Laporan Standart Harga
Dokumen Laporan Renstra Biro Umum
I8
Terselenggaranya Layanan Umum Yang Memenuhi Standar Pelayanan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 66
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 30 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah Dokumen Layanan Administrasi Umum (dokumen) 9 100 9 100
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 tidak mengalami
perubahan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012,hal ini dikarenakan
dokumen yang dihasilkan merupakan hasil kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap
tahun.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Peningkatan kemampuan SDM petugas keamanan (SATPAM)
secara berjenjang bekerjasama dengan kepolisian dan pihak terkait
salah satunya pendidikan dasar petugas keamanan, resintel, Latsus
ancaman Bom, dan latihan pemadam kebakaran dll;
2. Sosialisasi Pelaksanaan Buku Tata Naskah Dinas ke UPT-UPT di
daerah;
3. Pembenahan dan penataan ruang kerja serta ruang gedung
penyimpanan arsip;
4. Bimbingan Teknis Keprotokolan;
5. Bimbingan teknis aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE).
Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja dan
pelaksanaan kegiatan tahun 2013 sehingga keberhasilan yang dicapai belum
maksimal adalah:
67 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
1. Kurang kemampuan SDM sesuai dengan tugas bidangnya terutama
dalam pelayanan umum sesuai dengan standar operasional prosedur
yang ada di lingkungan kantor pusat Kementerian Parekraf
2. Fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia belum memadai;
3. Sistem pencatatan dan pelaporan akun persediaan tidak memadai;
4. Pengelolaan Aset Tetap di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Belum Tertib.
5. Proses penyusunan dan penyajian Laporan Barang Milik Negara
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum maksimal.
6. Pencatatan dan penjelasan barang hasil rekondisi dan pemeliharaan
kurang memadai.
Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemecahan masalah tersebut di
atas adalah:
1. Peningkatan kemampuan SDM petugas keamanan (SATPAM) secara
berjenjang bekerjasama dengan kepolisian dan pihak terkait salah
satunya pendidikan dasar petugas keamanan, resintel, Latsus ancaman
Bom, dan latihan pemadam kebakaran dll.
2. Sosialisasi Pelaksanaan Buku Tata Naskah Dinas ke UPT-UPT di
daerah.
3. Pembenahan dan penataan ruang kerja serta ruang gedung
penyimpanan arsip.
4. Melakukan sosialisasi tentang pengelolaan persediaan ke seluruh
satker dan menghimbau satker untuk menyelenggarakan pencatatan
dan melaporkan persediaan secara tertib dan benar dan melakukan
stock opname persediaan di akhir tahun dengan cara membandingkan
fisik persediaan dengan catatan persediaan.
5. Melakukan upaya maksimal untuk mengamankan aset-aset tersebut
(melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Badan
Pertanahan Nasioanal terkait aset-aset yang bersengketa dengan pihak
lain dan aset-aset yang belum memiliki bukti kepemilikan yang sah).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 68
6. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas penyusunan
Laporan Barang Milik Negara di seluruh jajaran Kemenparekraf.
7. Melakukan sosialisasi/pembinaan tentang peraturan perundangan yang
berlaku dan mekanisme pencatatan aset pada aplikasi SIMAK-BMN.
Terselenggaranya Pengelolaan Aset BMN Yang Akuntabel dan Transparan
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Terselenggaranya Pengelolaan Aset BMN Yang Akuntabel dan
Transparan” adalah Jumlah dokumen laporan aset BMN.
Indikator keberhasilan sasaran, berikut target dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 31 Dokumen Laporan Aset BMN
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Jumlah Dokumen Laporan Aset BMN 5 5 100
Berdasarkan tabel di atas, capaian Indikator “Jumlah Dokumen Laporan Aset
BMN” pada tahun 2013 adalah 100 % sehingga telah mencapai target yang telah
ditetapkan.
Jumlah Laporan Data Aset BMN :
- Dokumen Laporan BMN Semester I
- Dokumen Laporan BMN Semester II
- Dokumen Laporan Un Audited BMN
- Dokumen Laporan Audited BMN
- Dokumen Laporan Tahunan BMN
- Dokumen Laporan Tahunan BMN
I9
Terselenggaranya Pengelolaan Aset BMN Yang Akuntabel dan Transparan
69 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 32 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah Dokumen Laporan Aset BMN (dokumen) 5 100 5 100
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 tidak berubah jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, hal ini dikarenakan dokumen yang
dihasilkan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Mengamankan (meliputi administrasi, fisik dan hukum) dan
memelihara Barang Milik Negara yang berada dalam penguasaan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
2. Melakukan pembinaan kepada Satker Pusat dan Daerah terkait
dengan penggunaan Aplikasi BMN yang baru guna peningkatan
kualitas penatausahaan Barang Milik Negara di lingkungan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
3. Mengajukan usul pemanfaatan (Bangun Guna Serah), dan
pemindahtanganan (meliputi penjualan, dan hibah), serta
penghapusan Barang Milik Negara kepada Menteri Keuangan cq.
DJKN;
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian BMN di
lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
5. Melakukan pemutakhiran dan/atau rekonsiliasi tripartit (antara
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Keuangan
dan Badan Pemeriksa Keuangan) guna penetapan data Barang Milik
Negara untuk menghasilkan Laporan BMN audited.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 70
Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja dan
pelaksanaan kegiatan tahun 2013 sehingga keberhasilan yang dicapai belum
maksimal adalah:
1. Kurangnya kemampuan SDM sesuai dengan tugas bidangnya
terutama dalam pelayanan umum sesuai dengan standar operasional
prosedur yang ada di lingkungan kantor pusat Kementerian Parekraf
2. Fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia belum memadai;
3. Sistem pencatatan dan pelaporan akun persediaan tidak memadai;
4. Pengelolaan Aset Tetap di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Belum Tertib.
5. Proses penyusunan dan penyajian Laporan Barang Milik Negara
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum maksimal.
6. Pencatatan dan penjelasan barang hasil rekondisi dan pemeliharaan
kurang memadai.
Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemecahan masalah tersebut di
atas adalah:
1. Melakukan sosialisasi tentang pengelolaan barang persediaan ke
seluruh satker dan menghimbau satker untuk menyelenggarakan
pencatatan dan melaporkan persediaan secara tertib dan benar dan
melakukan stock opname persediaan di akhir tahun dengan cara
membandingkan fisik persediaan dengan catatan persediaan.
2. Melakukan upaya maksimal untuk mengamankan aset-aset tersebut
(melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Badan
Pertanahan Nasioanal terkait aset-aset yang bersengketa dengan
pihak lain dan aset-aset yang belum memiliki bukti kepemilikan yang
sah).
3. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas penyusunan
Laporan Barang Milik Negara di seluruh jajaran Kemenparekraf.
4. Melakukan sosialisasi/pembinaan terhadap pengelolaan BMN
tentang peraturan perundangan yang berlaku dan mekanisme
pencatatan aset pada aplikasi SIMAK-BMN.
71 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Anggaran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam
rangka pencapaian sasaran ini dapat dilihat bahwa dari pagu anggaran sebesar
Rp 1.844.757.000,- dan telah terserap sebesar Rp 1.823.769.45,- atau sebesar
98.86%. Dengan tingkat capaian output maupun outcome sebesar 98.86%,
dapat dikatakan bahwa sudah terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran.
Tersedianya Dokumen Publikasi Bagi Pihak Internal dan Eksternal
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Tersedianya dokumen publikasi bagi pihak internal dan eksternal”
adalah Jumlah dokumen publikasi, layanan informasi dan hubungan
antar lembaga.
Indikator keberhasilan sasaran, berikut target dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 33 Dokumen Publikasi, Layanan Informasi dan Hubungan Antar Lembaga
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Jumlah Dokumen Publikasi, Layanan Informasi dan Hubungan Antar Lembaga (dokumen)
72 78 108,33
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah
Dokumen Publikasi, Layanan Informasi dan Hubungan Antar Lembaga”
mencapai 78 dokumen atau 108,33 % dengan rincian sebagai berikut ;
a. Jumlah Dokumen Publikasi dan Pemberitaan
Capaian kinerja dari IKU jumlah dokumen publikasi dan pemberitaan
sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 54 atau 120 % dari target
sebanyak 45 dokumen, dengan perincian seperti pada tabel berikut:
I
10 Tersedianya Dokumen Publikasi Bagi Pihak
Internal dan Eksternal
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 72
Tabel 3. 34 Dokumen Publikasi dan Pemberitaan
NO. NAMA DOKUMEN JUMLAH
1. Penyusunan Program Kerja Pusat Komunikasi Publik
1
2. Penerbitan Media Internal Kemenparekraf 12
3. Monitoring dan Analisis Berita Media 12
4. Peningkatan Kemitraan Dengan Forum Wartawan Kemenparekraf
3
5. Penyajian Informasi Bidang Parekraf 20
6. Peningkatan PR-Ing Kinerja Kemenparekraf 1
7. Penyelenggaraan Publikasi Melalui Pameran 1
8. Jumpa Pers Akhir Tahun 1
9. Penyebaran Informasi dan Langganan Media 1
10. Peningkatan Pemahaman Bidang Parekraf Bagi Jurnalis
1
11. Apresiasi Media Cetak dan Elektronik 1
TOTAL 54
b. Jumlah Dokumen Layanan Informasi
Penyelesaian jumlah dokumen layanan informasi sebanyak 16 dokumen
atau 94,12% dari target sebanyak 17 (tujuh belas) dokumen, dengan
perincian seperti pada tabel berikut:
Tabel 3. 35 Dokumen Layanan Informasi
NO. NAMA DOKUMEN JUMLAH
1. Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik 1
2. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Penyelenggaraan Pameran 1
3. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Pengelolaan Informasi Eksekutif Secara Mobile
1
4. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Pengelolaan Content Website Parekraf
1
5. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Standarisasi Penyediaan Informasi Parekraf
1
6. Laporan Pelaksanaan Maintenance Sarana Multimedia Giant Screen
1
73 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
NO. NAMA DOKUMEN JUMLAH
7. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Standar Layanan Komunikasi dan Informasi Kehumasan
1
8. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Pengelolaan dan Pengemasan Informasi Parekraf
1
9. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Penyediaan Konten Web TV Parekraf.go.id
1
10. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Konten Informasi Parekraf dalam Bahasa Asing
1
11. Buku Laporan Kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
1
12. Buku Standar Manual Grafis 1
13. Buku Kumpulan Kinerja Menparekraf 1
14. Buku Laporan Tahunan Pusat Komunikasi Publik 1
15. Buku Kumpulan Press Release 1
16. Dokumentasi Kegiatan Pimpinan (Audio – Video) 1
TOTAL 16
c. Jumlah Dokumen Hubungan Antar Lembaga
Sampai dengan akhir tahun 2013 capaian kinerja dari IKU ini telah
mencapai 80% sesuai dengan target jumlah dokumen yang telah
ditetapkan sebanyak 8 (tujuh) dokumen, dengan perincian sebagai
berikut:
Tabel 3. 36 Dokumen Hubungan Antar Lembaga
NO. NAMA DOKUMEN JUMLAH
1. Sidang Kabinet Paripurna 1
2. Sidang Kabinet Terbatas 1
3. Rapat Koordinasi Tingkat Menteri 1
4. Rapat Koordinasi Menko Perekonomian 1
5. Rapat Kerja dengan Komisi X DPR-RI 1
6. Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR-RI 1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 74
NO. NAMA DOKUMEN JUMLAH
7. Bakohumas Kemenparekraf Tahun Anggaran 2013 2
TOTAL 8
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 37 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja
2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah Dokumen Publikasi, Layanan Informasi dan Hubungan Antar Lembaga (dokumen)
77 106,94 69 106,15
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 meningkat jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2012. Hal ini dikarenakan adanya
peningkatan anggaran terutama pada kegiatan-kegiatan utama. Antara lain
penyajian informasi parekraf dan peningkatan Public Relation Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja dan
pelaksanaan kegiatan tahun 2013 sehingga keberhasilan yang dicapai belum
maksimal adalah:
1. Beban kerja lebih banyak tersita untuk pelayanan eksternal unit;
2. Banyak kegiatan yang harus dilaksanakan pada akhir tahun
anggaran; dan
Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemecahan masalah tersebut di
atas adalah:
1. Membuat pembagian tugas dan waktu secara efisien, serta
berkoordinasi dengan lebih baik dengan unit kerja terkait;
2. Mempercepat pelaksanaan kegiatan; dan
75 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Tersedianya Data dan Informasi Yang Akurat, Valid, Reliabel
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Tersedianya Data Dan Informasi Yang Akurat, Valid Reliabel” adalah
Jumlah dokumen statistik pariwisata dan ekonomi kreatif.
Indikator keberhasilan sasaran, berikut target dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 38 Dokumen Statistik Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Jumlah Dokumen Statistik Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (dokumen) 5 5 100
Berdasarkan tabel di atas, capaian Indikator “Jumlah Dokumen Statistik
Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif” pada tahun 2013 adalah 100 % sehingga telah
mencapai target yang telah ditetapkan.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 39 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja
2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah Dokumen Statistik Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (dokumen)
5 100 4 100
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 meningkat jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, yaitu pada tahun 2013 terdapat
penambahan realisasi sebesar 1 Dokumen.
I
11 Tersedianya Data dan Informasi Yang Akurat,
Valid, Reliabel
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 76
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Penyusunan Statistik Wisatawan Mancanegara (Visitor Arrival)
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan data wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2013, yang
dirinci berdasarkan kebangsaan, negara tempat tinggal, pintu masuk,
bulan kedatangan, dan moda transportasi yang digunakan.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Ditjen Imigrasi dan BPS
dengan ruang lingkup kegiatan pengumpulan data yang mengacu pada
rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Pariwisata Dunia (UNWTO)
mengenai kerangka metodologi yang komprehensif untuk pengumpulan
dan kompilasi statistik pariwisata dalam International Recommendation
on Tourism Statistics (IRTS) 2008.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah jumlah wisatawan
mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2013
sebanyak 8,8 juta atau meningkat sebesar 9,42 % dibanding tahun 2012
sebanyak 8,04 juta.
2. Penyusunan Statistik Profil Wisatawan Nusantara
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan data profil (karakteristik)
wisatawan nusantara (wisnus) yang melakukan perjalanan pada tahun
2013, yang meliputi profil demografi, pola perjalanan dan pola
pengeluaran serta distribusi pengeluaran wisatawan nusantara.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik
(BPS) dengan ruang lingkup yang mengacu pada kegiatan Survei Sosial
Ekonomi Nasional (SUSENAS) triwulanan yang dilaksanakan oleh BPS.
Sedangkan kegiatan pengumpulan data dilakukan di 33 provinsi yang
meliputi 86 kabupaten/kota.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya adalah rata-rata
pengeluaran wisatawan nusantara per perjalanan pada tahun 2013
sebesar 711 ribu, atau meningkat 0,89 % dibanding tahun 2012 sebesar
704,68 ribu.
77 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Tabel 3. 40 Pengeluaran Wisatawan Nusantara Per Perjalanan
Tahun
Perjalanan Wisatawan Nusantara
(juta)
Rata-Rata Pengeluaran
per Perjalanan (Ribu Rupiah)
Total Pembelanjaan
Wisnus (Triliun Rupiah)
2013 248 711 176,32
3. Penyusunan Statistik Profil Wisatawan Mancanegara (PES)
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan data profil wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2013 yang
meliputi profil demografi, pola perjalanan, pola pengeluaran dan
distribusi pengeluran wisatawan mancanegara.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik,
Ditjen Imigrasi, PT. Angkasa Pura I dan II dan UPT di lingkungan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan ruang lingkup
pengumpulan data yang mengacu pada rekomendasi yang dikeluarkan
oleh Badan Pariwisata Dunia (UNWTO) mengenai kerangka metodologi
yang komprehensif untuk pengumpulan dan kompilasi statistik
pariwisata dalam International Recommendation on Tourism Statistics
(IRTS) 2008. Sedangkan kegiatan Pengumpulan data dilaksanakan di
10 pintu keluar internasional, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah
Rai, Polonia, Juanda, Sam Ratulangi, Adi Sumarmo, Sepinggan,
pelabuhan laut Batam dan lintas batas Entikong.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya adalah rata-rata
pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan pada tahun 2013
sebesar 1.142,24 USD dan rata-rata pengeluaran wisatawan
mancanegara per hari pada tahun 2013 sebesar 149,31 USD dan lama
tinggal wisatawan mancanegara pada tahun 2013 selama 7,65 hari.
Tabel 3. 41 Pengeluaran Wisatawan Mancanegara Per Perjalanan
Tahun
Jumlah Wisatawan Mancanegara
(juta)
Rata-Rata Pengeluaran Per Orang
(USD)
Rata-Rata Lama
Tinggal (Hari)
Total Penerimaan
Devisa (miliar USD)
Per Kunjungan
Per Hari
2013 8,80 1.142,24 149,31 7,65 10.054,14
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 78
Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja dan
pelaksanaan kegiatan tahun 2013 sehingga keberhasilan yang dicapai belum
maksimal adalah:
1. Kurangnya kompetensi dan kuantitas sumber daya manusia dibidang
statistik;
2. Sulitnya memperoleh data dari sumber data yang berasal dari instansi
lain dan diluar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemecahan masalah tersebut di
atas adalah:
1. Melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang statistik
melalui pelatihan statistik dan mengusulkan perekrutan pegawai baru
dengan latar pendidikan di bidang statistik;
2. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait secara terus-menerus;
Tersedianya Data Kepariwisataan
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Tersedianya Data Kepariwisataan” adalah 1) Kelengkapan Data
Kepariwisataan Tahunan; dan 2) Ketepatan Waktu Penyediaan Data
Kepariwisataan Bulanan/Kuartalan.
Kelengkapan Data Kepariwisataan Tahunan
Indikator keberhasilan sasaran, berikut target dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
I
12 Tersedianya Data Kepariwisataan
79 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Tabel 3. 42 Kelengkapan Data Kepariwisataan Tahunan
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Kelengkapan Data Kepariwisataan Tahunan (nilai) 6,41 6,50 101,40
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran
“Kelengkapan Data Kepariwisataan Tahunan” mencapai nilai 6,50 atau
101,40%.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 43 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja
2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Kelengkapan Data Kepariwisataan Tahunan (nilai) 6,50 101,40 6,37 102
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 terjadi peningkatan
dari segi realisasi. Namun bila dilihat dari segi capaian terjadi penurunan sebesar
0,60 %.
Ketepatan Waktu Penyediaan Data Kepariwisataan Bulanan/Kuartalan
Indikator keberhasilan yang kedua dari sasaran tersebut di atas, berikut target
dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 44 Ketepatan Waktu Penyediaan Data Kepariwisataan Bulanan/Kuartalan
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
2. Ketepatan Waktu Penyediaan Data Kepariwisataan Bulanan/Kuartalan (nilai) 6,62 7,00 105,74
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran
“Ketepatan waktu penyediaan data kepariwisataan bulanan/kuartalan” mencapai
nilai 7,00 atau 105,74 %.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 80
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 45 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
2. Ketepatan Waktu Penyediaan Data Kepariwisataan Bulanan/Kuartalan (nilai)
7,00 105,74 7,00 106,38
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 sama dengan
realisasi di tahun 2012 yaitu 7,00. Bila dilihat dari segi capaian, terjadi penurunan
dibandingkan dengan realisasi di tahun 2012 sebesar 0,64 %.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Pengelolaan dan Pengembangan Website
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas pelayanan data dan
informasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kepada para pihak, baik
internal maupun eksternal pada tahun 2013, yang dilengkapi dengan
beberapa fitur pendukung.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Pusat Komunikasi
Publik dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif.
Hasil yang diperoleh adalah tersedianya data dan informasi Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, seperti Data Statistik Wisatawan Mancanegara, dan data
kepariwisataan lainnya yang akan di perbaharui secara berkala.
Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja dan
pelaksanaan kegiatan tahun 2013 sehingga keberhasilan yang dicapai belum
maksimal adalah:
1. Masih sulitnya ketersediaan data Parekraf
2. Kurangnya kopetensi dan spesifikasi SDM bidang Tekhnologi Informasi
81 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemecahan masalah tersebut di
atas adalah:
1. Peningkatan koordinasi di lingkungan Parekraf
2. Melakukan peningkatan kopetensi SDM bidang Tehnologi Informasi
dengan melakukan pelatihan atau kursus dan workshop
3. Mengusulkan dan merencanakan kegiatan untuk pengembangan dan
pengelolaan website Parekraf
Tersedianya Jaringan Sistem Informasi Yang Reliabel
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Tersedianya Jaringan Sistem Informasi Yang Reliabel” adalah Jumlah
pengunjung unik yang mengunjungi website Kemenparekraf pertahun.
Untuk mengetahui jumlah Pengunjung Unik website www.parekraf.go.id,
Pusat Data dan Informasi melakukan pengecekan tiap bulan terhadap laporan
pengunjung website kemenparekraf.
Indikator keberhasilan sasaran, berikut target dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 46 Pengunjung Unik Yang Mengunjungi Website Kemenparekraf Pertahun
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Jumlah Pengunjung Unik Yang Mengunjungi Website Kemenparekraf Pertahun (Pengunjung)
110.000 256.862 233,51
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah
Pengunjung Unik Yang Mengunjungi website Kemenparekraf Pertahun”
mencapai 256.862 pengunjung atau 233,51 %, bila diamati secara cermat,
I
13 Tersedianya Jaringan Sistem Informasi Yang
Reliabel
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 82
pengunjung website Kemenparekraf tahun 2013 mengalami peningkatan yang
cukup signifikan, karena pada tahun tersebut Kermenparekraf melaksanakan
penerimaan pegawai baru sehingga terjadi lonjakan pengunjung yang ingin
mencari informasi atau melihat pengumuman.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 47 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah Pengunjung Unik Yang Mengunjungi Website Kemenparekraf Pertahun (Pengunjung)
256.862 233,51 149.592 157
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 meningkat cukup
signifikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, karena adanya
lonjakan pengunjung yang ingin mencari informasi atau melihat pengumuman
terkait dengan penerimaan
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Pengelolaan infrastruktur jaringan
Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja dan
pelaksanaan kegiatan tahun 2013 sehingga keberhasilan yang dicapai belum
maksimal adalah:
1. Kurangnya kopetensi SDM pengelola infrastruktur jaringan
2. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung akses jaringan
Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemecahan masalah tersebut di
atas adalah:
83 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
1. Meningkatkan kualitas dan kopetensi SDM untuk pengelola infrastruktur
jaringan
2. Mengusulkan dan merencanakan kegiatan pengelolaan dan
pengembangan infrastruktur jaringan
Meningkatnya Kualitas Aplikasi Untuk Mengakses Informasi
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Meningkatnya Kualitas Aplikasi Untuk Mengakses Informasi” adalah
Jumlah aplikasi yang tersedia untuk mengakses informasi.
Indikator keberhasilan sasaran, berikut target dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 48 Aplikasi Yang Tersedia Untuk Mengakses Informasi
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Jumlah aplikasi yang tersedia untuk mengakses informasi (unit) (Intranet, Website, Statistik)
3 3 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah
aplikasi yang tersedia untuk mengakses informasi” mencapai 3 unit atau 100%.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 49 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah aplikasi yang tersedia untuk mengakses informasi (unit) (Intranet, Website, Statistik)
3 100 4 120
I
14 Meningkatnya Kualitas Aplikasi Untuk
Mengakses Informasi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 84
Dari tabel di atas, nampak bahwa realisasi di tahun 2013 menurun jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, namun demikian capaian pada tahun
2013 telah mencapai target yang telah ditetapkan.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Pengelolaan dan pengembangan website
2. Pengelolaan portal intranet
3. Pengelola website
4. Pengelola sistem jaringan dokumen informasi (SJDI)
Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target kinerja dan
pelaksanaan kegiatan tahun 2013 sehingga keberhasilan yang dicapai belum
maksimal adalah:
1. Sulitnya mendapatkan data Parekraf di lingkungan Parekraf
2. Masih kurangnya kopetensi SDM pengelola aplikasi
Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemecahan masalah tersebut di
atas adalah:
1. Meningkatkan kerjasama dengan unit kerja terkait di lingkungan
Parekraf
2. Melakukan peningkatan kualitas dan kopetensi SDM untuk pengelolaan
aplikasi
85 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Meningkatnya Peran, Hubungan, dan Partisipasi Indonesia Dalam Forum Kerjasama Bilateral
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum
kerjasama bilateral” adalah 1) Partisipasi Pada Kegiatan Forum
Kerjasama Bilateral Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; dan 2) Jumlah
Dokumen Kerjasama Bilateral dan Implementasinya di Dalam dan Luar Negeri.
Partisipasi Pada Kegiatan Forum Kerjasama Bilateral Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Tabel 3. 50 Partisipasi Pada Kegiatan Forum Kerjasama Regional Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama bilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
6 6 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran
“Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama bilateral bidang pariwisata dan
ekonomi kreatif” mencapai 6 partisipasi atau 100 %,
Indikator “Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama bilateral bidang
pariwisata dan ekonomi kreatif” terdiri dari kegiatan-kegiatan:
1. Kerjasama Dengan Kawasan Asia-Pasifik:
Kerjasama bidang pariwisata dengan Singapura dan Malaysia dan
Papua New Guinea. Pemerintah telah melakukan penandatangan
Memorandum of Understanding between the Government of the
Republic of Indonesia and the Government of the Independent State of
Papua New Guinea on Tourism Cooperation
I
15 Meningkatnya Peran, Hubungan, dan Partisipasi
Indonesia Dalam Forum Kerjasama Bilateral
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 86
2. Kerjasama Dengan Kawasan Asia Timur:
Terdiri dari kerjasama pariwisata dengan China dan kerjasama
pengembangan ekonomi kreatif dengan Korea. Kerjasama dengan
Korea dilaksanakan dalam bentuk penandatangan Memorandum of
Understanding between the Ministry of Tourism and Creative Economy
of the Republic of Indonesia and the Ministry of Culture, Sports and
Tourism of the Republic of Korea on Cooperation in the Creative
Industries Fields.
3. Kerjasama Dengan Kawasan Asia Tenggara:
Berupa penguatan kerjasama pariwisata dengan pemerintah Filipina
dan kerjasama dengan Laos untuk mengaktifkan kembali program Trail
of Civilization yang sudah dirintis oleh Indonesia pada tahun 2006.
4. Kerjasama Dengan Kawasan Amerika:
Kerjasama dengan Negara-negara di Amerika ini terdiri dari forum
konsultasi bersama Indonesia-Kanada dan tindak lanjut kerjasama yang
telah ditandatangi oleh Menteri pada rangkaian KTT APEC di Bali, yakni
pertemuan dengan Facultad De Turismo Y Gastronomia Universidad
Autonoma Del Estado De Mexico.
5. Kerjasama Dengan Kawasan Eropa:
Yakni Kunjungan Kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke
Inggris dan pertemuan komisi bersama dengan pemerintah Slovakia.
6. Kerjasama dengan Kawasan Afrika dan Timur Tengah:
Aktifitasnya adalah Kunjungan Kerja Wakil Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif ke Khourtom, Sudan, untuk menjajagi kemungkinan
kerjasama bidang ekonomi kreatif dengan pemerintah Sudan.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
87 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Tabel 3. 51 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama bilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
6 100 4 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi jumlah partisipasi pada kegiatan
forum kerjasama bilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun
2013 meningkat dibanding tahun 2012.
Jumlah Dokumen Kerjasama Regional dan Implementasinya di Dalam dan Luar Negeri
Indikator keberhasilan yang ke-2 dari sasaran tersebut di atas, berikut target
dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 52 Dokumen Kerjasama Bilateral dan Implementasinya di Dalam dan Luar Negeri
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
2. Jumlah dokumen kerjasama bilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
1 1 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah
dokumen kerjasama bilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri”
mencapai 1 Dokumen atau 100 %.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan pencapaian
sasaran tersebut, adalah The 1st Joint Working Group on Tourism Cooperation
Between The Government of The Republic of Indonesia and The Government
French Republic dilaksanakan di Hotel Sheraton, Yogyakarta, pada tanggal 20-
23 November 2013.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 88
Tabel 3. 53 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
2. Jumlah dokumen kerjasama bilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
1 100 2 66,66
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 menurun jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2012. Penurunan volume ini terjadi sebagai
dampak dari penurunan anggaran pada tahun 2013.
Meningkatnya Peran, Hubungan, dan Partisipasi Indonesia Dalam Forum Kerjasama Regional
ndikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Meningkatnya Peran, Hubungan dan Partisipasi Indonesia Dalam
Forum Kerjasama Regional” adalah 1) Partisipasi Pada Kegiatan Forum
Kerjasama Regional Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; dan 2) Jumlah
Dokumen Kerjasama Regional dan Implementasinya di Dalam dan Luar Negeri.
Partisipasi Pada Kegiatan Forum Kerjasama Regional Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Tabel 3. 54 Partisipasi Pada Kegiatan Forum Kerjasama Regional Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama regional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
15 15 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran
“Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama regional bidang pariwisata dan
ekonomi kreatif” mencapai 15 partisipasi atau 100 % dengan rincian: partisipasi
I
16 Meningkatnya Peran, Hubungan, dan Partisipasi
Indonesia Dalam Forum Kerjasama Regional
89 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
pada kerjasama Regional Non ASEAN 5 partisipasi, dan kerjasama Regional
ASEAN 10 partisipasi.
Aktifitas dalam partisipasi tersebut antara lain:
1. Sidang-Sidang PATA yang terdiri dari PATA Government/ Destination
Committee Meeting dan PATA Board meeting.
2. Pertemuan OECD untuk membahas pengembangan bidang
Pariwisata.
3. The 2nd D-8 Meeting on Tourism Cooperation yang merupakan
kerjasama Negara-negara yang tergabung dalam D-8 (Indonesia,
Iran, Malaysia, Negeria, turki, Mesir, Bangladesh dan Pakistan
4. Pertemuan APEC TWG ke-43 and Workshop on Low Carbon
Tourism Towards Green Growth
5. Forum Asia-Pasifik dalam kerangka pengembangan pariwisata:
World Economic Forum on East Asia (WEFEA), Forum Indian Ocean
Rim Association (IORA), dan Pertemuan Advance Passenger
Information/Passenger Name Record (API/PNR) Day Asia-Pasifik.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 55 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama regional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
15 100 20 90
Dari tabel di atas nampak bahwa prosentase realisasi capaian di tahun 2013
menurun jika dibandingkan dengan tahun 2012. Penurunan volume ini terjadi
sebagai dampak dari penurunan anggaran pada tahun 2013.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 90
Jumlah Dokumen Kerjasama Regional dan Implementasinya di Dalam dan Luar Negeri
Tabel 3. 56 Dokumen Kerjasama Bilateral dan Implementasinya di Dalam dan Luar Negeri
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
2. Jumlah dokumen kerjasama regional dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
5 5 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “Jumlah
dokumen kerjasama regional dan implementasinya di dalam dan luar negeri”
mencapai 5 dokumen atau 100%. Dokumen-dokumen tersebut berupa:
1. Kerjasama ASEAN + 3 yang terdiri dari dua sub-akrtifitas yakni
Seminar on Cultural and Heritage Tourism dan Korean Language
Training Course for Tourism Professionals hasil kerjasama dengan
pemerintah Korea;
2. Workshop on Tourist Friendly Airport Program dan Pertemuan APEC
Tourism Working Group (TWG);
3. Seminar on Sustainable Tourism and Tourism Ethics: Tourism as an
Instrument for Inclusive Growth and Economic Equity;
4. APEC High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation;
5. Sosialisasi Kesepakatan Kerja Sama IMT-GT Bidang Pariwisata;
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 57 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja 2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
2. Jumlah dokumen kerjasama regional dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
5 100 5 100
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 tidak terjadi
peningkatan atau penurunan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012.
91 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Salah satu aktivitas utama yang dilaksanakan dalam tahun 2013 dalam
rangka memenuhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
Pertemuan APEC High Level
Policy Dialogue on Travel
Facilitation tanggal 1-2 Oktober
2013 di Bali, yang dihadiri oleh
para Menteri dan perwakilan
dari kementerian yang
membidangi sektor pariwisata,
imigrasi, bea & cukai, dan
perhubungan, dari anggota ekonomi APEC. Hadir juga perwakilan dari
organisasi internasional seperti, UNWTO, World Travel & Tourism Council
(WTTC), Pacific Asia Travel Association (PATA), International Air Transport
Association (IATA), dan Pacific Economy Cooperation Council (PECC), serta
Travel Facilitation Initiative (TFI) Steering Council, Counter Terrorism Working
Group (CTWG) dan APEC Secretariat.
Pertemuan APEC HLPD dibagi kedalam 4 (empat) sesi, dengan topik bahasan
sebagai berikut:
1) Sesi 1 Visa Facilitation:
Stimulating Economic Growth and
Development through Tourism in
the APEC Region.
2) Sesi 2 Advanced Passenger
Program
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 92
3) Sesi 3 Trusted Traveler Program
4) Sesi 4 Tourist Friendly Airport
Program
APEC High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation telah menghasilkan
Joint Statement of APEC High Level Policy Dialogue on Travel
Facilitation, dengan berkomitmen untuk menciptakan perjalanan di kawasan
Asia Pasifik lebih mudah, nyaman dan efisien serta aman.
Meningkatnya Peran, Hubungan, dan Partisipasi Indonesia dalam Forum Kerjasama Multilateral
ndikator dan target yang digunakan untuk mengukur pencapaian
sasaran “Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia
dalam forum kerjasama multilateral” adalah 1) Partisipasi Pada Kegiatan
Forum Kerjasama Multilateral Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; dan 2)
Jumlah Dokumen Kerjasama Regional Dan Implementasinya di Dalam dan Luar
Negeri.
I
17 Meningkatnya Peran, Hubungan, dan Partisipasi
Indonesia dalam Forum Kerjasama Multilateral
93 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Partisipasi Pada Kegiatan Forum Kerjasama Multilateral Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Tabel 3. 58 Partisipasi Pada Kegiatan Forum Kerjasama Multilateral Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama multilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
10 10 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran
“Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama multilateral bidang pariwisata dan
ekonomi kreatif” mencapai 10 aktifitas atau 100%.
Indikator “Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama multilateral bidang
pariwisata dan ekonomi kreatif” berupa Konferensi, seminar, workshop yang
diselenggarakan oleh organisasi multilateral seperti Badan Pariwisata Dunia
(UNWTO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Intelektual dan
property dunia (WIPO).
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. The 12th Meeting of The World Committee on Tourism Ethics;
2. Pertemjuan-pertemuan dalam kerangka Putaran Perundingan
Indonesia-EFTA Comprehensif Economic Partnership Agreements;
3. Sidang Komisi Regional CSA Dan CAP Joint Meeting UNWTO;
4. Pertemuan Gabungan Kedua Programe Committee Budget And Finance
Unwto;
5. Pertemuan UNWTO Pada ITB Berlin dan Crans Montana Forum,
Brussel;
6. The 6rd Executive Council UNWTO Meeting;
7. Pertemuan dalam kerangka Kerjasama Ekonomi Kreatif dan Penegakan
HKI dalam Forum WIPO
8. The 20th UNWTO General Assembly (UNWTO GA) Victoria Falls,
Zimbabwe-Zambia, 23-30 Agustus 2013
9. Pertemuan-pertemjuan World Trade Organization (WTO) dan
Organisasi Internasional Lainnya;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 94
10. Special Meeting Organisasi Pariwisata Dunia
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 59 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Utama
(IKU)
2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama multilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
10 100 7 87.50
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 meningkat dari 7
aktifitas yang terealisasi pada tahun 2012 menjadi 10 aktifitas pada tahun 2013.
Jumlah Dokumen Kerjasama Regional Dan Implementasinya di Dalam dan Luar Negeri
Tabel 3. 60 Dokumen Kerjasama Multilateral dan Implementasinya di Dalam dan Luar Negeri
No Indikator Kinerja Utama
(IKU) Target Realisasi
Capaian (%)
2. Jumlah dokumen kerjasama multilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
3 3 100
Indikator “Jumlah dokumen kerjasama multilateral dan implementasinya di
dalam dan luar negeri” berupa : Forum Komunikasi Optimalisasi Kerjasama
Luar Negeri Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Forum Komunikasi
Pengembangan Kerjasama Luar Negeri Bidang Ekonomi Kreatif; Seminar
Potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam memanfaatkan kerjasama
Integrasi Ekonomi di Batam.
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
95 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Tabel 3. 61 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Utama
(IKU)
2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
2. Jumlah dokumen kerjasama multilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
3 100 3 100
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 sama dengan
realisasi tahun 2012.
Berbagai aktifitas yang dilaksanakan selama tahun 2013 untuk pencapaian
sasaran tersebut antara lain:
Forum Komunikasi Optimalisasi Kerjasama Luar Negeri Bidang Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
Penyelenggaraan Forum Komunikasi Optimalisasi Kerjasama Luar Negeri
Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini bertujuan untuk melakukan
koordinasi dengan satuan kerja dan instansi terkait mengenai tindak lanjut hasil
kesepakatan kerjasama luar negeri serta menyusun inisiatif/strategi untuk
diperjuangkan pada pertemuan internasional di masa mendatang.
Permasalahan
Secara umum, kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian sasaran
“Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum
kerjasama bilateral”, “Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia
dalam forum kerjasama regional”, dan “Meningkatnya peran, hubungan, dan
partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama multilateral” adalah sebagai
berikut:
1. Masih terjadinya biaya ekonomi tinggi sebagai dampak dari gejolak nilai
tukar rupiah terhadap dolar
2. Terbatasnya anggaran yang sebagian besar anggaran Biro KSLN
adalah untuk perjalanan luar negeri
3. Terbatasnya SDM baik kuantitas maupun kualitas.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 96
Pemecahan Masalah
Dalam mengatasi kendala yang dihadapi pada pencapaian sasaran
“Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum
kerjasama bilateral”, “Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia
dalam forum kerjasama regional”, dan “Meningkatnya peran, hubungan, dan
partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama multilateral”, upaya-upaya yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya komitmen yang kuat dari pimpinan terhadap jadwal
pelaksanaan kegiatan yang ketat;
2. Perlu menyusun jadwal kegiatan setiap bulan, triwulan disesuaikan
dengan rencana penarikan pendanaan;
3. Perlu menjaga cash flow melalui pencairan TUP sesuai perencanaan
pada pengelola pengeluaran pembantu.
Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Aparatur
i tahun 2013 ini sasaran “Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana aparatur”, dapat ditinjau dari :
- Jumlah peningkatan layanan sarana dan prasarana
- Jumlah pengadaan kendaraan bermotor
- Jumlah pengadaan perangkat pengolah data
- Jumlah pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
- Jumlah peningkatan layanan gedung
Indikator dan target yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran
“Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur” adalah Jumlah
peningkatan layanan sarana dan prasarana.
Indikator keberhasilan sasaran, berikut target dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
D
18 Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana
Aparatur
97 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
Tabel 3. 62 Peningkatan Layanan Sarana dan Prasarana
No Indikator Kinerja Utama
(IKU) Target Realisasi
Capaian (%)
1. Rekondisi Sarana dan Prasarana 19 Unit
19 Unit
100
2. Jumlah Pengadaan Kendaraan Bermotor 8 Unit
8 Unit
100
3. Jumlah Pengadaan Perangkat Pengolah Data
64 Unit
64 Unit
100
4. Jumlah Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
367 Unit
367 Unit
100
5. Jumlah Peningkatan Layanan Gedung (m2)
432.845 m2
432.845 m2
100
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja
tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja
sebagai berikut:
Tabel 3. 63 Perbandingan Capaian Tahun 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Utama
(IKU)
2013 2012
Realisasi Capaian
(%) Realisasi
Capaian (%)
1. Jumlah peningkatan layanan sarana dan prasarana (unit) 122 93
2. Rekondisi sarana dan prasarana
19 Unit
100
3. Jumlah pengadaan kendaraan bermotor
8 Unit
100
4. Jumlah pengadaan perangkat pengolah data
64 Unit
100
5. Jumlah pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
367 Unit
100
6. Jumlah peningkatan layanan gedung (m2)
432.845 m2
100
Dari tabel di atas perbandingan pencapaian target kinerja dan pelaksanaan
kegiatan tahun 2013 dengan tahun 2012 tidak dapat dibandingkan karena output
kegiatan yang ada pada tahun anggaran 2012 hanya 1 (satu) output, sementara
pada kegiatan tahun anggaran 2013 terdapat 5 (lima) output kegiatan sehingga
capaian tahun 2013 dengan 2012 tidak dapat dibandingkan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 98
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Melakukan pemeliharaan dan perawatan untuk mempertahankan
kondisi sarana dan prasarana gedung sehingga memperpanjang usia
pakai
2. Meningkatkan pelayanan operasional pimpinan
3. Mendukung kebutuhan sarana dan prasarana pegawai
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
BAB IV PENUTUP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013 99
BAB IV PENUTUP
BAB IV PENUTUP
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Jenderal pada tahun anggaran
2012 telah menunjukkan kinerja yang baik melalui pelaksanaan serangkaian program-
program yang diembannya yaitu:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pencapaian program Sekretariat Jenderal secara umum telah menunjukkan kinerja
yang baik, dari 2 program dengan total 28 indikator, 14 indikator kinerja atau 50 persen
indikator berhasil mencapai target yang ditetapkan, 5 indikator kinerja atau 17,86
persen indikator melebihi target yang ditetapkan, 8 indikator kinerja atau 28,57 persen
indikator tidak mencapai target yang ditetapkan, karena adanya revisi DIPA dan 1
indikator kinerja atau 3,57 persen, belum ada capaian kinerjanya, karena hasilnya
masih dalam proses pemeriksaan BPK.
Namun demikian masih terdapat permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
program Sekretariat Jenderal, diantaranya:
1. Perencanaan kinerja dan penganggaran yang belum optimal karena harus
dilakukan beberapa penyesuaian (revisi) dokumen anggaran (RKAKL,
DIPA, POK) yang menyebabkan keterlambatan dalam penyerapan
anggaran.
2. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)
untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.
3. Belum adanya sosialisasi tentang Reformasi Birokrasi Indonesia (RBI)
kepada seluruh staf dan pejabat di lingkungan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, baik pusat maupun daerah, sehingga para pegawai belum
mengetahui apa itu RBI.
100 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2013
4. Adanya kebijakan pemerintah penghematan anggaran 10 % dari pagu
anggaran, dan dari hasil penghematan tersebut dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan-kegiatan mendesak dan prioritas.
5. Pengelolaan Aset Tetap di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Belum Tertib;
6. Proses penyusunan dan penyajian Laporan Barang Milik Negara
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum maksimal.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAK SEKRETARIAT JENDERAL 2013 | 1
PENGUKURAN KINERJA Kementerian/Lembaga : Sekretariat Jenderal Tahun Anggaran : 2013
No Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) 2012 2013 Penanggung-
jawab Target Realisasi % Target Realisasi %
1. Meningkatnya kualitas SDM Kemenparekraf
1. Jumlah peserta Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Teknis (peserta)
636 604 94,96 321 302 94,08 Pusdiklatpeg
2. Jumlah pegawai yang difasilitasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (orang)
9 9 100 14 14 100 Rokumpeg
2. Meningkatnya kuantitas Sumber Daya Manusia Kemenparekraf
Jumlah penambahan SDM Kemenparekraf yang akan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
134 130 97,01 259 199 76,83
3. Meningkatnya layanan Administrasi Kepegawaian
Tingkat penyelesaian pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian (persentase)
60 60 100 80 80 100
4. Terciptanya peraturan perundang-undangan yang harmonis
Jumlah naskah Peraturan Perundang-undangan (naskah) 12 12 100 6 6 100
5. Terwujudnya organisasi dan tatalaksana yang sesuai dengan kebutuhan, tugas dan fungsi
1. Nilai Qualitiy Assurance (QA) Reformasi Birokrasi (nilai)
40 48 120 70 74,53 106,47 Rorensi
2. Jumlah dokumen ketatalaksanaan (dokumen)
3 3 100 4 4 100
6. Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan keuangan
1. Opini keuangan Kemenparekraf (peringkat) WTP WDP - WTP
Masih Dalam Proses
Pemeriksaaan
- Rokeu
LAMPIRAN
LAK SEKRETARIAT JENDERAL 2013 | 2
No Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) 2012 2013 Penanggung-
jawab Target Realisasi % Target Realisasi %
BPK
2. Jumlah dokumen laporan keuangan yang akuntabel sesuai Sistem Akuntasi Pemerintahan (SAP) (Dokumen)
37 36 97,29 43 43 100
Rokeu
7. Terwujudnya rencana program dan penganggaran serta evaluasi dan pelaporan yang berkualitas
1. Predikat SAKIP Kemenparekraf (predikat)
B B - B B+ - Rorensi
2. Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran (dokumen) 16 16 100 16 15 93,75
3. Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi (laporan)
32 32 100 28 28 100
4. Jumlah pendukungan kegiatan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif pusat dan daerah (kegiatan)
5 4 80 5 10 200
8. Terselenggaranya layanan umum yang memenuhi standar pelayanan
Jumlah dokumen layanan administrasi umum (dokumen) 9 9 100 9 9 100
Ro Umum
9. Terselenggaranya pengelolaan aset BMN yang akuntabel dan transparan
Jumlah dokumen laporan aset BMN (dokumen)
5 5 100 5 5 100
Ro Umum
10. Tersedianya dokumen publikasi bagi pihak internal dan eksternal
Jumlah dokumen publikasi, layanan informasi dan hubungan antar lembaga (dokumen)
65 69 106,15 72 77 106,94 Puskompub
LAMPIRAN
LAK SEKRETARIAT JENDERAL 2013 | 3
No Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) 2012 2013 Penanggung-
jawab Target Realisasi % Target Realisasi %
11. Tersedianya data dan informasi yang akurat, valid reiabel
Jumlah dokumen statistik pariwisata dan ekonomi kreatif (dokumen) 4 4 100 5 5 100
Pusdatin
12. Tersedianya data kepariwisataan
1. Kelengkapan data kepariwisataan tahunan (nilai)
6,37 6,5 101,40 6,41 6,5 101,40
2. Ketepatan waktu penyediaan data kepariwisataan bulanan/kuartalan (nilai)
6,58 7,00 105,74 6,62 7 105,74
13. Tersedianya jaringan sistem informasi yang reiabel
Jumlah pengunjung unik yang mengunjungi website Kemenparekraf pertahun (pengunjung)
95.000 149.592 157 110.000 256.862 233,51
14. Meningkatnya kualitas aplikasi untuk mengakses informasi
Jumlah aplikasi yang tersedia untuk mengakses informasi (unit)
3 3 100 3 4 133
15. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama bilateral
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama bilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
4 4 100 6 6 100 Ro KSLN
2. Jumlah dokumen kerjasama bilateral
dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
3 2 66,66 1 1 100
16. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama regional
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama regional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
22 20 90 15 15 100
2. Jumlah dokumen kerjasama regional dan implementasinya di dalam dan luar negeri (dokumen)
5 5 100 5 5 100 Ro KSLN
LAMPIRAN
LAK SEKRETARIAT JENDERAL 2013 | 4
No Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) 2012 2013 Penanggung-
jawab Target Realisasi % Target Realisasi %
17. Meningkatnya peran, hubungan, dan partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama multilateral
1. Partisipasi pada kegiatan forum kerjasama multilateral bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (partisipasi)
8 7 87,50 10 10 100
2. Jumlah dokumen kerjasama multilateral dan implementasinya di dalam dan luar negeri
3 3 100 3 3 100
18. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur
Jumlah peningkatan layanan sarana dan prasarana (unit)
131 122 93 - - - Ro Umum
Rekondisi sarana dan prasarana - - - 19
Unit
19
Unit 100
Jumlah pengadaan kendaraan bermotor - - - 8
Unit
8
Unit 100
Jumlah pengadaan perangkat pengolah data
- - - 64
Unit
64
Unit 100
Jumlah pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
- - - 367 Unit 367
Unit 100
Jumlah peningkatan layanan gedung (m2) - - - 432.845
m2
432.845
m2 100
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2013 Rp. 211.449.583.000,00
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2013 Rp. 189.311.901.221,00
Jakarta, 10 Februari 2014
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sekretaris Jenderal
UKUS KUSWARA