Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan...
Transcript of Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan...
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia
DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN
1
PROGRAM BANTUAN FASILITASI BIAYA PEMBUATAN AKTA
PENDIRIAN KOPERASI BAGI PELAKU USAHA MIKRO DAN
ATAU KELOMPOK MASYARAKAT TAHUN 2018
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2018 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866);
3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
4. Peraturan Menteri Koperasi Dan UKM nomor 18/PER/M.KUKM/XII/2016 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Koperasi dan UKM;
5. Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 05/Kep/M.KUKM/I/2017 tentang
Penetapan Program Fasilitasi Pembuatan Akta Pendirian Koperasi Bagi Pengusaha Mikro Sebagai Bantuan
Lainnya Yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah Di Lingkungan Deputi Bidang Kelembagaan
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
6. Peraturan Deputi Bidang Kelembagaan Nomor 02/Per/Dep.1/I/2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Deputi Nomor 05/Per/Dep.1/I/2017 tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi Pembuatan Akta Pendirian Koperasi
Bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kelompok Masyarakat;
7. Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Menteri Koperasi dan UKM dengan Ketua Pengurus Pusat
Ikatan Notaris Indonesia Nomor: 06/Kb/ M.KUKM/ XI/2014 dan Nomor: 02/Mou/PP-INI/XI/2014 tanggal 21
November 2014 Tentang Fasilitasi Pembuatan Akta Pendirian Koperasi Bagi Pengusaha Mikro.
8. Surat Edaran Deputi Bidang Kelembagaan Nomor 03/SE/Dep/I/2018 tentang Pelaksanaan Program
Fasilitasi Pembuatan Akta Pendirian Koperasi bagi Pengusaha Mikro Tahun 2018
B. TUJUAN PROGRAM
1. Mendorong pemberdayaan masyarakat, khususnya Pelaku usaha Mikro
dan / atau kelompok masyarakat dalam rangka pendirian Koperasi;
2. Memberikan bantuan bagi Pelaku usaha Mikro dan / atau kelompok
masyarakat dalam pembuatan akta pendirian koperasi oleh NPAK;
3. Membantu Pelaku Usaha Mikro dan / atau kelompok masyarakat agar
mempunyai kepastian hukum dalam bentuk Badan Hukum Koperasi.
C. SASARAN PROGRAM
1. Pelaku usaha mikro dan/atau kelompok masyarakat yang membentuk
koperasi dan memiliki modal awal yang tercantum dalam anggaran
dasar berasal dari simpanan poko dan simpanan wajib paling banyak
Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);
2. Pelaku usaha mikro dan/atau kelompok masyarakat yang tergabung
dalam koperasi paling sedikit memiliki anggota minimal 20 (dua puluh)
orang, tercatat dalam buku daftar anggota.
Legalitas dan kepastian hukum bagi usaha
mikro melalui Program Bantuan Fasilitasi
Biaya Pembuatan Akta Pendirian Koperasi
Hasil sinergi dan kerjasama
Kementerian Koperasi dan UKM
dengan Ikatan Notaris Indonesia
(INI)
fasilitasi biaya pembuatan akta pendirianRp.2.500.000,-per-akta
Melalui program tersebut status kelembagaan
kelompok pra koperasi menjadi badan hukum
koperasi semakin meningkat.
• TAHUN 2015 : 522 AKTA KOP• TAHUN 2016 : 494 AKTA KOP
TARGET TAHUN 2017 : 1.000 KOPERASI
Realisasi : 644 Akta Koperasi
FASILITASI BIAYA PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI
BAGI PELAKU USAHA MIKRO DAN/ATAU KELOMPOK MASYARAKAT
DI SELURUH INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 2018
1.100 AKTA *) Rp. 2.500.000,-per-akta
1. Pelaku usaha mikro dan/atau kelompok masyarakat yang membentuk koperasi
memiliki modal awal yang tercantum dalam anggaran dasar berasal dari
simpanan pokok dan simpanan wajib paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah);
2. Pelaku usaha mikro dan/atau kelompok masyarakat yang tergabung dalam
koperasi paling sedikit memiliki anggota minimal 20 (dua puluh) orang, tercatat
dalam buku daftar anggota;
3. Dalam pembentukan koperasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
4. Bertanggungjawab secara penuh terhadap kebenaran data, informasi dan
kelengkapan administrasi dalam rangka pencairan dan penggunaan dana.
5. Mengajukan permohonan sebagai Calon Peserta Program kepada Menteri Cq.
Deputi Bidang Kelembagaan dilengkapi dengan persyaratan
administrasi.
1. Surat Permohonan dari Calon Penerima Program kepada Menteri cq. Deputi Bidang
Kelembagaan;
2. Surat Kuasa kepada Pengurus/Pengawas koperasi yang termuat dalam akta
anggaran dasar yang ditunjuk oleh pendiri Koperasi untuk menerima dana bantuan;
3. Nomor Rekening atas nama Koperasi dan/atau Pengurus/Pengawas yang ditunjuk
Koperasi;
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Koperasi dan/atau Pengurus/Pengawas yang
ditunjuk Koperasi;
5. Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Koperasi;
6. Kwitansi Pembayaran/Penagihan oleh Kuasa Koperasi bermaterai 6000;
7. Surat Perintah Bayar (SPBy);
*) Berkas persyaratan administrasi Calon Peserta Program ditujukan kepada Menteri Cq.
Deputi Bidang Kelembagaan dengan alamat : Gedung Kementerian Koperasi dan
UKM Lantai 4 Jl. HR Rasuna Said Kav 3-4, Kuningan Jakarta Selatan 12940
1. Rekening Bank atas nama Koperasi dan/atau
Pengurus/Pengawas yang ditunjuk Koperasi harus aktif;
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) harus atas nama yang
sama dengan pemilik Rekening Bank.
*) Rekening Bank bukan di Bank BPR
9
Lampiran Dokumen Persyaratan
10
KOPERASI YANG
DIDIRIKAN OLEH
PELAKU USAHA
MIKRO/KELOMPOK
MASYARAKAT
KEMENTERIAN
KOPERASI DAN UKM
KETERANGAN :
1. Koperasi mengirimkan berkas permohonan kepada Kementerian Koperasi dan UKM;
2. Kementerian Koperasi dan UKM memeriksa berkas usulan sesuai persyaratan;
3. Kementerian Koperasi dan UKM mengajukan pencairan ke KPPN setelah berkas
persyaratan lengkap dan benar;
4. KPPN melakukan pencairan dana melalui transfer langsung ke Rekening
Koperasi/Pengurus Koperasi.
KANTOR PELAYANAN
PERBENDAHARAAN NEGARA
(KPPN)
1 2
3
4
1. Koperasi/pengurus/pengawas belum memiliki NPWP;
2. Koperasi/pengurus/pengawas belum memiliki Rekening Bank;
3. Rekening Bank yang disampaikan tidak aktif;
4. Kurangnya Sosialisasi dari Dinas yang membidangi koperasi
Setempat kepada masyarakat, mengenai program bantuan
fasilitasi biaya pembuatan akta pendirian koperasi bagi
pelaku usaha mikro dan/atau kelompok masyarakat ;
5. Adanya duplikasi program yang serupa di tingkat Provinsi
dan /atau Kabupaten/Kota;
TAHUN 2017 Surat pengantar dari Kepala Dinas/Badan yang
membidangi koperasi;
Salinan Dokumen Akta Pendirian Koperasi;
Surat Kuasa dari Koperasi kepada salah satu
pengurus koperasi yang termuat dalam akta
anggaran dasar yang ditunjuk oleh Koperasi untuk
menerima dana bantuan;
Kwitansi Pembayaran/Penagihan oleh Kuasa
Koperasi bermaterai 6.000;
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Koperasi
dan/atau Pengurus yang ditunjuk Koperasi;
Nomor Rekening Koperasi dan/atau Pengurus
yang ditunjuk Koperasi;
Surat keterangan domisili/kedudukan koperasi
oleh Pejabat yang berwenang;
Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum
Koperasi
Surat Perintah Bayar
Berita Acara serah terima akta Pendirian koperasi
dari Notaris Pembuat Akta Koperasi kepada
Pengurus koperasi;
TAHUN 2018
Surat permohonan dari Koperasi yang ditujukan kepada Menteri c.q Deputi;
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas namaKoperasi dan/atau Pengurus/Pengawasyang ditunjuk Koperasi
Nomor Rekening Bank yang masih aktif atasnama Koperasi dan/atauPengurus/Pengawas yang ditunjuk Koperasi;
Surat Kuasa dari perangkat Koperasikepada salah satu Pengurus/Pengawaskoperasi yang termuat dalam AktaAnggaran Dasar yang ditunjuk untukmenerima dana bantuan;
Kwitansi Pembayaran/Penagihan oleh KuasaKoperasi bermaterai 6.000;
Surat Perintah Bayar;
13
Rekapitulasi Penerima Bantuan Pemerintah Program Fasilitasi AktaPendirian Koperasi Bagi Pelaku Usaha Mikro dan/atauKelompok Masyarakat Tahun 2017
14
Paling Tinggi
Tiga Koperasi Penerima Bantuan Pemerintah Program Fasilitasi Akta Pendirian
Koperasi Bagi Pengusaha Mikro yang bergerak dalam sektor riil berasal dari
usaha perikanan (Provinsi Lampung)
15