KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · PDF fileKepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi...
-
Upload
dinhnguyet -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · PDF fileKepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi...
www.peraturanpajak.com [email protected]
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN
SURAT EDARAN
NOMOR SE-38/PJ/2013
TENTANG
PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENJUALAN BENDA METERAI
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
I. TATA CARA PENGAWASAN PENYAMPAIAN LAPORAN BULANAN PENJUALAN BENDA METERAI DAN LAPORAN PENJUALAN BULANAN PERSEDIAAN BENDA METERAI DARI KANTORPOS PEMERIKSA (KPRK) DI KPP
1. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/Account Representative (AR) melakukan pengawasan dan
monitoring terhadap setoran yang dilakukan oleh KPRK. Laporan Bulanan Penjualan Benda Meterai dan Laporan Bulanan Persediaan Benda Meterai harus diterima oleh Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan pelaporan dimaksud dari KPRK. Laporan dimaksud harus dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
2. Dalam hal KPP belum menerima Laporan Bulanan Penjualan Benda Meterai dan Laporan Bulan Persediaan Benda Meterai sampai dengan batas yang ditentukan, KPP mengirimkan Surat Teguran.
3. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR membuat konsep Surat Teguran dan menyampaikan
konsep Surat Teguran kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi. 4. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan memaraf Surat Teguran dan menyampaikannya
kepada Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR. 5. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR meneruskan konsep Surat Teguran kepada Kepala
KPP. 6. Kepala KPP menyetujui dan menandatangani Surat Teguran dan menyerahkan kepada Pelaksana
Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR. 7. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi mengadministrasikan Surat Teguran dan mengirimkan
Surat Teguran ke KPRK melalui Subbagian Umum. Keterangan: Setelah menerima Surat Teguran, KPRK wajib menyampaikan Laporan Bulanan Penjualan Benda
Meterai dan Laporan Bulanan Persediaan Benda Meterai dalam jangka waktu 5 (lima) hari sejak
tanggal Surat Teguran. 8. Proses selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 2 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
II. TATA CARA PENELITIAN PENJUALAN DI KPP
1. Kepala Kantor menugaskan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk melakukan Penelitian
Penjualan atas Laporan Bulanan Penjualan Benda Meterai dan Laporan Bulanan Persediaan Benda Meterai dari KPRK.
2. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menerima disposisi dan menugaskan Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR untuk melakukan Penelitian Penjualan.
3. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR melakukan Penelitian Penjualan.
4. Dalam hal Kode Akun Pajak dan/atau Kode Jenis Setoran tidak sesuai, Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR membuat konsep Surat Pemberitahuan Untuk Mengajukan Permohonan
Pemindahbukuan yang ditujukan kepada KPRK serta menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
5. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan memaraf konsep Surat Pemberitahuan Untuk Mengajukan Permohonan Pemindahbukuan, serta meneruskan kepada Kepala Kantor.
6. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Surat Pemberitahuan Untuk Mengajukan Permohonan Pemindahbukuan serta meneruskan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
7. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menerima Surat Pemberitahuan Untuk Mengajukan Permohonan Pemindahbukuan dan menugaskan Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR untuk mengadministrasikan dan mengirimkannya ke KPRK.
8. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR mengadministrasikan Surat Pemberitahuan Untuk Mengajukan Permohonan Pemindahbukuan dan menyampaikannya kepada Kepala Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada KPRK (proses dilaksanakan dengan SOP Tata Cara Pengiriman Dokumen di KPP).
9. Dalam hal Kode Akun Pajak dan/atau Kode Jenis Setoran sesuai, Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR meneliti kebenaran penyetoran yang tertera di SSP.
10. Dalam hal ditemukan selisih kurang, yaitu a. nilai penyetoran pada SSP lebih kecil dari nilai penjualan pada Laporan Bulanan Penjualan
Benda Meterai, maka KPP wajib mengirimkan SPKS kepada KPRK dengan menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 19 Surat Edaran ini.
b. 1) data penyetoran tidak ditemukan dalam atau tidak sesuai dengan Data MPN; atau 2) nilai penyetoran dalam Data MPN lebih kecil dari nilai penyetoran pada SSP;
maka KPP harus melakukan konfirmasi atas penyetoran hasil penjualan Benda Meterai ke KPPN
untuk memastikan penyetoran oleh KPRK tersebut. Dalam hal terdapat kekurangan penyetoran oleh KPRK, KPP wajib mengirimkan SPKS kepada KPRK dengan menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 20 Surat Edaran ini.
Terhadap SSP yang merupakan respon atas SPKS, KPP wajib melakukan pencocokan sebagaimana tersebut di atas.
11. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan menandatangani Terhadap.... Surat Konfirmasi Pembayaran ke KPPN, serta menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
12. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Surat Konfirmasi Pembayaran ke KPPN serta menyerahkannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk ditindaklanjuti.
13. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menerima Surat Konfirmasi Pembayaran ke KPPN dan menugaskan Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR untuk mengadministrasikan dan mengirimkannya ke KPPN.
14. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR mengadministrasikan Surat Konfirmasi Pembayaran ke KPPN dan menyampaikannya kepada Kepala Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada KPPN (proses dilaksanakan dengan SOP Tata Cara Pengiriman Dokumen di KPP).
15. Dalam hal data penyetoran sesuai dengan data MPN, Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR memberi tanda flag (√) atas pembayaran yang tidak bermasalah dan melakukan penelitian bersama KPRK dan menyusun konsep Berita Acara Penelitian Penjualan (BAPP) serta menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
16. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan meneruskan konsep BAPP kepada Kepala Kantor.
17. Kepala Kantor meneliti dan menyetujui BAPP serta menyerahkannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk ditindaklanjuti.
18. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menerima BAPP dan memerintahkan Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR untuk mengadministrasikan dan menyampaikan BAPP tersebut ke KPRK.
19. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR menerima BAPP yang telah ditandatangani oleh Kepala KPRK dan mengadministrasikannya.
20. Pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi/AR menyampaikan BAPP kepada Kepala Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kanwil DJP dengan ditembuskan kepada Direktur PKP dan Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak (proses dilaksanakaan dengan SOP Tata Cara Pengiriman Dokumen di KPP).
21. Proses Selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 2
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 3 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
III. TATA CARA PELAKSANAAN VERIFIKASI TRIWULANAN OLEH TIM VERIFIKASI BENDA METERAI KANWIL DJP
1. Kanwil DJP berdasarkan BAPP yang disampaikan oleh KPP dan/atau Laporan Triwulanan Penjualan dan
Persediaan Benda Meterai yang disampaikan oleh Area Ritel PT Pos Indonesia Persero) melakukan Verifikasi Triwulanan bersama-sama dengan Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) yang membawahi KPRK terkait.
2. Kepala Kantor Wilayah DJP menerima BAPP dan mendisposisikannya kepada Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi untuk ditindaklanjuti. (proses sebelumnya dilaksanakan dengan Tata Cara Penelitian Laporan Penjualan Benda Meterai di KPP).
3. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi menerima disposisi serta menugaskan dan mendisposisikan Kepala Seksi Data dan Potensi untuk menindaklanjuti.
4. Kepala Seksi Data dan Potensi menerima disposisi serta menugaskan dan mendisposisikan Pelaksana Data dan Potensi untuk menyusun konsep Surat Tugas Verifikasi Triwulanan. Verifikasi Triwulanan melibatkan Petugas Kanwil DJP dan/atau Petugas KPP tempat KPRK terdaftar.
5. Pelaksana Data dan Potensi menyusun konsep Surat Tugas Verifikasi Triwulanan dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Data dan Potensi.
6. Kepala Seksi Data dan Potensi meneliti dan memaraf konsep Surat Tugas Verifikasi Triwulanan dan menyampaikannya kepada Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi.
7. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi meneliti dan memaraf konsep Surat Tugas Verifikasi Triwulanan dan menyampaikannya kepada Kepala Kantor Wilayah DJP.
8. Kepala Kantor Wilayah DJP menyetujui dan menandatangani Surat Tugas Verifikasi Triwulanan serta menyerahkannya kepada Kepala Seksi Data dan Potensi untuk ditindaklanjuti.
9. Kepala Seksi Data dan Potensi menerima Surat Tugas Verifikasi Triwulanan dan menyampaikannya kepada Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP untuk melaksanakan Verifikasi Triwulanan bersama Tim Verifikasi Benda Meterai Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) di KPRK yang yang berada di bawah tanggung jawabnya.
10. Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP melaksanakan Stock Opname bersama PT Pos Indonesia untuk setiap KPRK dan beberapa kantorpos cabang yang dipilih secara uji petik (sampling), dan mencocokkan jumlah persediaan berdasarkan hasil Stock Opname dengan jumlah persediaan berdasarkan BAPP, Laporan Triwulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai, dan buku persediaan Benda Meterai (G-15).
11. Dalam hal diketahui terdapat selisih kurang, yaitu jumlah persediaan Benda Meterai berdasarkan hasil Stock Opname lebih kecil daripada jumlah persediaan Benda Meterai berdasarkan BAPP, Laporan Triwulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai, dan buku persediaan Benda Meterai (G-15), maka KPRK harus menyetor selisih kurang tersebut ke Kas Negara.
12. KPRK melakukan penyetoran atas selisih kurang dan melampirkan SSP yang ber-NTPN di BAVT yang hendak ditandatangani oleh Kepala Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero).
13. Dalam hal diketahui terdapat selisih lebih, yaitu jumlah persediaan Benda Meterai berdasarkan hasil Stock Opname lebih besar daripada jumlah persediaan Benda Meterai berdasarkan BAPP, Laporan Triwulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai, dan buku persediaan Benda Meterai (G-15), maka selisih lebih tersebut diperhitungkan dalam penyetoran penjualan periode berikutnya.
14. Dalam hal tidak terdapat selisih, maka Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP memberi tanda flag
(√).
15. Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP membuat Berita Acara Verifikasi Triwulanan atas persediaan Benda Meterai yang telah terekonsiliasi (selisih kurang telah terbayar) dan menyerahkannya kepada Kepala Seksi Data dan Potensi.
16. Kepala Seksi Data dan Potensi meneliti dan memaraf Berita Acara Verifikasi Triwulanan yang telah dilampiri SSP yang ber-NTPN (untuk pembayaran kekurangan setor oleh KPRK dalam hal terdapat selisih kurang) dan menyerahkannya kepada Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi.
17. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi menelaah dan memaraf Berita Acara Verifikasi Triwulanan serta menyerahkannya kepada Kepala Kantor Wilayah DJP.
18. Kepala Kantor Wilayah DJP menyetujui dan menandatangani Berita Acara Verifikasi Triwulanan dan menyerahkan kepada Pelaksana Seksi Data dan Potensi untuk mengadministrasikannya.
19. Pelaksana Seksi Data dan Potensi menatausahakan dan menyampaikan Berita Acara Verifikasi Triwulanan kepada Direktur PKP dengan ditembuskan kepada Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat Direktorat Jenderal melalui Bagian Umum (proses dilanjutkan dengan SOP Tata Cara Pengiriman Dokumen di Kanwil).
20. Proses Selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 3
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013Tanggal :2 Agustus 2013
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 4 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
IV. TATA CARA PENGADMINISTRASIAN LAPORAN TRIWULANAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BENDA METERAI OLEH KANWIL DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
1. Kepala Kanwil DJP menerima Laporan Triwulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai dari Area
Ritel PT Pos Indonesia (Persero) dan mendisposisikannya kepada Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi untuk menindaklanjuti (proses dilaksanakan dengan SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kanwil DJP).
2. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi menerima disposisi dan menugaskan Kepala Seksi Data dan Potensi untuk menindaklanjuti.
3. Kepala Seksi Data dan Potensi menerima disposisi dan menugaskan Pelaksana Seksi Data dan Potensi untuk menindaklanjuti
4. Pelaksana Seksi Data dan Potensi mengadministrasikan dan mengarsipkan Laporan Triwulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai dari Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero). Proses ditindaklanjuti dengan SOP Tata Cara Pelaksanaan Verifikasi Triwulanan oleh Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP.
5. Proses Selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 5 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
V. TATA CARA PELAKSANAAN VERIFIKASI SEMESTERAN BENDA METERAI OLEH TIM VERIFIKASI BENDA METERAI KANTOR PUSAT DJP
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menerima Berita Acara Verifikasi Triwulanan dari Kanwil DJP
kemudian mendisposisikannya pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak untuk menindaklanjuti (proses sebelumnya dilaksanakan dengan Tata Cara Pelaksanaan Verifikasi Triwulanan Benda Meterai oleh Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP).
2. Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak menyusun konsep Surat Tugas Verifikasi Semesteran dan menyampaikannya kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak.
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menyetujui dan menandatangani Surat Tugas Verifikasi Semesteran serta menyerahkannya kepada Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak untuk ditindaklanjuti.
4. Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak menerima Surat Tugas Verifikasi Semesteran dan menyampaikan kepada Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP untuk melaksanakan Verifikasi Semesteran.
5. Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP melakukan Stock Opname bersama Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) di PT Pos Indonesia (Persero) dan mencocokkan jumlah persediaan Benda Meterai berdasarkan hasil Stock Opname dengan jumlah persediaan Benda Meterai yang tercantum dalam BAPP, BAVT, Laporan Bulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai, dan Laporan Bulanan Penerimaan dan Distribusi Benda Meterai dari PT Pos Indonesia (Persero) serta dalam buku persediaan Benda Meterai (G-15).
6. Dalam hal terdapat selisih kurang, Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP meminta PT Pos Indonesia (Persero) untuk melakukan penyetoran atas selisih kurang tersebut.
7. PT Pos Indonesia (Persero) melakukan penyetoran atas selisih tersebut dan melampirkan SSP yang ber-NTPN pada BAVS yang akan ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero).
8. Dalam hal terdapat selisih lebih, selisih lebih tersebut diperhitungkan dalam penyetoran penjualan periode berikutnya.
9. Dalam hal tidak terdapat selisih, maka anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP memberi tanda flag (√).
10. Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP membuat BAVS atas persediaan Benda Meterai yang telah terekonsiliasi (selisih kurang telah disetor) dan menyerahkannya kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak setelah ditandatangani oleh PT Pos Indonesia (Persero).
11. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menyetujui dan menandatangani BAVS dan mengembalikannya ke pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak untuk ditindaklanjuti.
12. Pelaksana Sekretariat Jenderal Pajak mengadministrasikan dan mengarsipkan Berita Acara Verifikasi Semesteran.
13. Selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 5
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013Tanggal :2 Agustus 2013
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 6 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
VI. TATA CARA PENGESAHAN (ENDORSEMENT) PEMBAYARAN PROVISI PENJUALAN BENDA METERAI OLEH DIREKTORAT PKP
1. Direktur PKP menerima BAPP, BAVT, BAVS, dan/atau surat tagihan provinsi, serta mendisposisikanya
kepada Kepala Subdit Administrasi dan Evaluasi Penerimaan untuk ditindaklanjuti (SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kantor Pusat DJP).
2. Kepala Subdit Administrasi dan Evaluasi Penerimaan menerima dan menugaskan Kepala Seksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I untuk menindakianjuti.
3. Kepala Seksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I menerima dan menugaskan Pelaksana Seksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I untuk menindaklanjuti.
4. Pelaksana Pembukuan dan Rekonsiliasi I mengadministrasikan, melakukan verifikasi atas BAPP BAVT, BAVS, dan/atau surat tagihan provisi, dan membuat Konsep Nota Dinas Endorsement Pembayaran Provisi Penjualan Benda Meterai serta menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I.
5. Kepala Seksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I meneliti dan memaraf Konsep Nota Dinas Endorsement Pembayaran Provisi Penjualan Benda Meterai, serta menyampaikannya kepada Kepala Subdit Administrasi dan Evaluasi Penerimaan.
6. Kepala Subdit Administrasi dan Evaluasi Penerimaan menelaah dan memaraf Konsep Nota Dinas Endorsement Pembayaran Provisi Penjualan Benda Meterai serta menyampaikannya kepada Direktur PKP.
7. Direktur PKP menyetujui dan menandatangani Nota Dinas Endorsement Pembayaran Provisi Penjualan Benda Meterai dan menyerahkannya kepada Kepala Subbagian Umum dan Pelaksana Seksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I untuk ditatausahakan.
8. Pelaksana Seksi Pembukuan dan Rekonsiliasi I menatausahakan dan menyampaikan Nota Dinas Endorsement Pembayaran Provisi Penjualan Benda Meterai kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak c.q Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak melalui Subbagian Tata Usaha (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kantor Pusat).
9. Proses selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 6
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 7 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
VII. TATA CARA PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR ATAS ENDORSEMENT PEMBAYARAN PROVISI PENJUALAN BENDA METERAI
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menerima Nota Dinas Endorsement Pembayaran Provisi Penjualan
Benda Meterai (SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kantor Pusat) dan mendisposisikannya ke Kepala Bagian Keuangan.
2. Kepala Bagian Keuangan menerima dan mendisposisikannya kepada Kepala Subbagian Perbendaharaan.
3. Kepala Subbagian Perbendaharaan menerima dan mendisposisikan kepada Pelaksana Subbagian Perbendaharaan untuk diteliti kelengkapannya.
4. Pelaksana Subbagian Perbendaharaan meneliti kelengkapannya dan apabila masih terdapat kekurangan atau tidak memenuhi persyaratan, maka dibuat surat kelengkapan kepada Direktorat PKP. Apabila persyaratan sudah terpenuhi untuk dilakukan pembayaran, Pelaksana Subbagian Perbendaharaan mencetak SPM dan Surat Pengantar SPM dan diserahkan kepada Kepala Subbagian Perbendaharaan.
5. Kepala Subbagian Perbendaharaan selaku Pejabat Penandatangan SPM menandatangani SPM dan memaraf Surat Pengantar SPM serta menyerahkannya kepada Kepala Bagian Keuangan untuk disetujui.
6. Kepala Bagian Keuangan meneliti dan menandatangani Surat Pengantar SPM serta menyampaikannya kepada Pelaksana Subbagian Perbendaharaan penerbit SPM tersebut.
7. Pelaksana Subbagian Perbendaharaan tersebut segera menyortir SPM, menatausahakan dan menyampaikan ke KPPN (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kantor Pusat)
8. Proses Selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 8 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
VIII. TATA CARA PEMERIKSAAN FISIK BENDA METERAI KARENA KONDISI KAHAR 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menerima Usulan Kondisi Kahar oleh PT Pos Indonesia (Persero)
dan mendisposisikannya kepada Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal untuk ditindaklanjuti (proses dilaksanakan dengan SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kantor Pusat DJP).
2. Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak membuat Konsep Surat Tugas Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar serta menyampaikannya kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak.
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menyetujui dan menandatangani Konsep Surat Tugas Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar dan menyerahkannya kepada Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak.
4. Pelaksana Sekertariat Direktorat Jenderal menerima Surat Tugas Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar dan menyampaikannya kepada Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP.
5. Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP melaksanakan pemeriksaan fisik bersama Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) di KPRK yang terkena bencana dan membuat Berita Acara Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar.
6. Dalam hal terdapat indikasi penjualan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, KPRK harus menyetorkan hasil penjualan tersebut ke Kas Negara sebelum Berita Acara Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar ditandatangani.
7. Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP dan Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar dan menyerahkannya kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak.
8. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menyetujui dan menadatangani Berita Acara Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar serta menyerahkannya kepada Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak untuk mengadministrasikannya.
9. Pelaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak mengadmistrasikan dan menyampaikan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar ke PT Pos Indonesia (Persero) (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kantor Pusat).
10. Proses Selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 8 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 9 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
IX. TATA CARA PENATAUSAHAAN LAPORAN BULANAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BENDA METERAI DARI PT POS INDONESIA (PERSERO) OLEH DIREKTORAT PKP
1. Direktur PKP menerima Laporan Bulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai dari PT Pos
Indonesia (Persero) dan mendisposisikannya kepada Kepala Subdit Administrasi dan Evaluasi Penerimaan untuk menindaklanjuti (proses dilaksanakan dengan SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kantor Pusat).
2. Kepala Subdit Administrasi dan Evaluasi Penerimaan menerima disposisi dan menugaskan Kepala Seksi Evaluasi Penerimaan untuk menindaklanjuti.
3. Kepala Seksi Evaluasi Penerimaan menerima disposisi dan menugaskan Pelaksana Seksi Evaluasi Penerimaan untuk menindaklanjuti.
4. Pelaksana Seksi Evaluasi Penerimaan mengadministrasikan dan mengarsipkan Laporan Bulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai dari PT Pos Indonesia (Persero).
5. Proses selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 10 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
X. TATA CARA ANALISIS KEBUTUHAN BENDA METERAI OLEH DIREKTORAT PKP 1. Direktur PKP menerima tembusan BAPP dari KPP, BAVT dari Kanwil, BAVS dari Sekretariat Direktorat
Jenderal Pajak dan mendisposisikannya kepada Kepala Subdirektorat Administrasi dan Evaluasi Penerimaan untuk menindaklanjuti (SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kantor Pusat DJP).
2. Kepala Subdirektorat Administrasi dan Evaluasi Penerimaan menerima disposisi dan menugaskan Kepala Seksi Evaluasi Penerimaan untuk menindaklanjuti.
3. Kepala Seksi Evaluasi Penerimaan menerima disposisi dan menugaskan Pelaksana Seksi Evaluasi Penerimaan untuk menindaklanjuti.
4. Pelaksana Seksi Evaluasi Penerimaan mengadministrasikan dan menganalisis BAPP, BAVT dan BAVS, dan membuat Konsep Analisis Kebutuhan Benda Meterai serta menyampaikannya kepada Kepala Seksi Evaluasi Penerimaan.
5. Kepala Seksi Evaluasi Penerimaan meneliti dan memaraf Konsep Analisis Kebutuhan Benda Meterai, serta menyampaikannya kepada Kepala Subdirektorat Administrasi dan Evaluasi Penerimaan.
6. Kepala Subdirektorat Administrasi dan Evaluasi Penerimaan menelaah dan memaraf Konsep Analisa
Kebutuhan Benda Meterai, serta menyampaikannya kepada Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan.
7. Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan menyetujui dan menandatangani Analisis Kebutuhan
Benda Meterai dan menyerahkannya kepada Pelaksana Seksi Evaluasi Penerimaan untuk diadministrasikan dan ditindaklanjuti.
8. Pelaksana Seksi Evaluasi Penerimaan menatausahakan dan menyampaikan Analisis Kebutuhan Benda
Meterai kepada Sekretaris Direktorat Jenderal c.q Kepala Bagian Perlengkapan melalui Subbagian Tata Usaha (SOP Tata Cara Pengadaan oleh Bagian Perlengkapan Kantor Pusat).
9. Proses selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 11 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
XI. TATA CARA PENATAUSAHAAN LAPORAN PENERIMAAN DAN DISTRIBUSI BENDA METERAI DARI PT POS INDONESIA (PERSERO) DI KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menerima Laporan Penerimaan dan Distribusi Benda Meterai dari
PT Pos Indonesia (Persero) dan memberi disposisi kepada Kepala Bagian Perlengkapan untuk dapat menindaklanjuti laporan dimaksud.
2. Kepala Bagian Perlengakapan menerima penugasan dan mendisposisikan kepada Kepala Subbag Pengadaan II.
3. Kepala Subbag Pengadaan II menerima penugasan dan disposisi atasan dan menugaskan pelaksana Subbag Pengadaan II untuk melakukan melakukan penelitian atas kelengkapan Laporan Penerimaan dan Distribusi Benda Meterai.
4. Dalam hal Laporan dari PT Pos Indonesia Pusat tidak lengkap, Pelaksana Subbag Pengadaan II membuat surat permintaan kelengkapan laporan.
5. Kepala Subbag Pengadaan II meneliti dan memaraf surat permintaan kelengkapan laporan dan meneruskan kepada Kabag Perlengkapan.
6. Kabag Perlengkapan meneliti dan menandatangani surat permintaan kelengkapan laporan dan mengembalikan kepada pelaksana Subbag Pengadaan II.
7. Pelaksana Subbag Pengadaan II mengirimkan Surat Permintaan Kelengkapan Laporan ke PT Pos Indonesia (Persero) dan mengarsipkannya.
8. Dalam hal Laporan sudah lengkap, Pelaksana Subbag Pengadaan II melakukan rekapitulasi atas Laporan Penerimaan dan Distribusi Benda Meterai.
9. Pelaksana Subbag Pengadaan II mengarsipkan Laporan Penerimaan dan Distribusi Benda Meterai beserta rekapitulasinya.
10. Proses Selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 11 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 12 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
XII. TATA CARA PENATAUSAHAAN LAPORAN TAHUNAN BENDA METERAI DARI PT POS INDONESIA (PERSERO) OLEH SEKRETARIAT JENDERAL PAJAK
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak menerima Laporan Tahunan Benda Meterai dari PT Pos Indonesia
(Persero) dan memberi disposisi kepada Kepala Bagian Perlengkapan untuk dapat menindaklanjutinya.
2. Kepala Bagian Perlengkapan menerima penugasan dan mendisposisikan kepada Kepala Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan.
3. Kepala Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan menerima penugasan dan disposisi tersebut dan menugasakan pelaksana Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan untuk melakukan penelitian atas kelengkapan Laporan Tahunan Benda Meterai tersebut.
4. Dalam hal laporan dari PT Pos Indonesia (Persero) tidak lengkap, Pelaksana Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan membuat surat permintaan kelengkapan laporan.
5. Kepala Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan meneliti dan memaraf surat permintaan kelengkapan laporan dan meneruskan kepada Kabag Perlengkapan.
6. Kabag Perlengkapan meneliti dan menandatangani surat permintaan kelengkapan laporan dan mengembalikannya kepada pelaksana Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan.
7. Pelaksana Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan mengirimkan Surat Permintaan Kelengkapan Laporan ke PT Pos Indonesia (Persero) melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kantor Pusat DJP).
8. Dalam hal Laporan sudah lengkap, Pelaksana Subbag Inventarisasi, Pemeliharaan dan Penghapusan mengarsipkan Laporan Tahunan Benda Meterai.
9. Proses selesai.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 12 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 13 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
PT POS INDONESIA (PERSERO) Kepada Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak KANTOR POS ............... .........................
LAPORAN BULANAN PENJUALAN BENDA METERAI BULAN: ........................
Tgl
Benda Meterai
Rp 3.000 Rp 6.000
Keping Rupiah Keping Rupiah
Jumlah Keping
Besar Uang NTPN Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
JBI
JBLL
TTL
TERLAMPIR SSP SETORAN ............., ........................... PT Pos Indonesia (Persero) Spv. Keuangan/Akuntansi
(..................................) NIPPOS
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 13a Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS ..........
LAPORAN BULANAN PERSEDIAAN BENDA METERAI BULAN: ..........
No
URAIAN
Benda Meterai Jumlah Provisi
Rp 3.000 Rp 6.000
Keping Rupiah Keping Rupiah
Keping/ Lembar
Rupiah Rp .../Keping
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
I Saldo Awal Benda Meterai
a. Spv Keuangan
Jumlah Sisa Awal (I)
II Penerimaan/Penambahan Benda Meterai
a. Terima Dari Unit Bisnis ritel
b. Terima Dari KPRK Lain
c. Pengembalian Benda Titipan
Jumlah Sisa (II)
III Jumlah Persediaan Spv Keuangan (I+II)
IV Pengeluaran/Pengurangan
a. Penjualan
b. Kirim Ke Unit Bisnis Ritel
c. Kirim Ke KPRK Lain
d. Penghapusan (M-6)
e. Penambahan Benda Titipan
Jumlah Pengeluaran (IV)
V Benda Meterai Titipan
a. Benda Meterai Titipan Awal
b. Penambahan Benda Meterai Titipan (dari Spv Keuangan)
c. Pengurangan Benda Meterai Titipan (dikembalikan ke Spv Keuangan)
Total Benda Meterai Titipan Akhir Triwulan (a+b+c) (V)
VI a. Yang harus ada pada Spv Kug (III-IV)
b. Benda Meterai Titipan (V)
c. Jumlah Sisa Akhir Persediaan (VIa+VIb)
VII Hasil Stock Opname Per Tanggal
VIII Selisih (VIc-VII)
................., ........................... Mengetahui, PT Pos Indonesia (Persero) Kepala Kantor Spv. Keuangan/Akuntansi
(.........................) (.........................) NIPPOS NIPPOS
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 14 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
BERITA ACARA PENELITIAN PENJUALAN Nomor : BAPP..... /.... /.... / (1)
Pada hari ini, ............. (2) .......... tanggal ........... (3)........ bulan .......(4)....... tahun ...........(5).........., sesuai ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- ../PJ/20.... tanggal......... tentang Pengawasan Terhadap Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai, saya : Nama : .................................................. (6) Jabatan : .................................................. (7) NIP : .................................................. (8) telah melakukan penelitian penjualan atas Laporan Bulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai bulan........
tahun.......... dari : Nama : Kantorpos Pemeriksa..................... (9) NPWP : .................................................. (10) Alamat : .................................................. (11) Telepon : .................................................. (12) dan memberitahukan serta menjelaskan hasil penelitian penjualan kepada Wajib Pajak yang diwakili oleh : Nama : .................................................. (13) Jabatan : .................................................. (14) Alamat : .................................................. (15) berupa hasil penelitian sebagaimana tersebut dalam lampiran.
Demikian Berita Acara Penelitian Penjualan ini dibuat dan apabila dikemudian hari ditemukan data lain yang belum terungkap maka akan dilakukan penelitian kembali dan dapat diberikan pengenaan sanksi kepada pihak-pihak terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Spv. Keuangan/Akuntansi Petugas Peneliti (16) (17)
MENGETAHUI : MENGETAHUI/MENYETUJUI Kepala KPRK ....... Kepala KPP Pratama ...... (18) (19)
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 14a
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
II. Rincian Penjualan dan Penyetoran Bulan Penjualan :
Tanggal
Penjualan
Benda Meterai
Kopur Rp 3.000,-
Kopur Rp 6.000,-
Jumlah
Penyetoran (SSP)
Hasil Penelitian KPP atas Penyetoran oleh KPRk
berdasarkan Data MPN
Keping Rupiah Keping Rupiah Keping (2+4)
Rupiah (3+5)
Tanggal Kode Akun
Kode Jenis Setoran
Rupiah=kolom 7 NTPN Tanggal Kode Akun
Kode Jenis Setoran
Rupiah=kolom 7 NTPN
Selisih (16-7)
Keterangan
Jumlah
Penyetoran Atas Selisih Kurang
Spv. Keuangan/Akuntansi Petugas Peneliti
(1) (2) Mengetahui Mengetahui dan Menyetujui Kepala KPRK... Kepala KPP.... (3) (4)
www.peraturanpajak.com [email protected]
PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PENELITIAN PENJUALAN (BAPP)
(Lampiran 14)
I. Format Berita Acara Penelitian Penjualan Angka (1) : Diisi dengan nomor BAPP dengan struktur : nomor urut, kode surat dan tahun
dikeluarkannya BAPP Angka (2) : Diisi dengan hari pelaksanaan penelitian penjualan Angka (3) : Diisi dengan tanggal pelaksanaan penelitian penjualan Angka (4) : Diisi dengan bulan pelaksanaan penelitian penjualan Angka (5) : Diisi dengan tahun pelaksanaan penelitian penjualan Angka (6) : Diisi nama Petugas Peneliti Angka (7) : Diisi jabatan Petugas Peneliti Angka (8) : Diisi NIP Petugas Peneliti Angka (9) : Nama KPRK Angka (10) : Diisi dengan NPWP KPRK Angka (11) : Cukup Jelas Angka (12) : Cukup Jelas
Angka (13) : Diisi nama wakil dari PT Pos Indonesia Angka (14) : Cukup Jelas Angka (15) : Cukup Jelas Angka (16) : Nama, NIP Pos dan Tanda Tangan Wakil PT Pos Indonesia Angka (17) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Petugas Peneliti Angka (18) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPRK Angka (19) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPP II. Lampiran Rincian Perhitungan Provisi Baris 1.a Kolom 3 : Diisi dengan Jumlah Keping Benda Meterai Kopur Rp. 3.000,- terjual sebagaimana
tercatat pada badan Jumlah Kolom 2 Tabel Penjualan dan Penyetoran Baris 1.b Kolom 3 : Diisi dengan Jumlah keping Benda Meterai Kopur Rp. 6.000,- terjual sebagaimana
tercatat pada baris Jumlah Kolom 4 Tabel Penjualan dan Penyetoran Baris 1.c : Diisi dengan jumlah 1.a dan 1.b Baris 2.a Kolom 3 : Diisi dengan Selisih Kurang Keping Benda Meterai pada BAVT yang kekurangan
setornya sudah dibayarkan ke Kas Negara (Penjumlahan baris VIII kolom (3) dan baris VIII kolom (5))
Baris 2.b Kolom 3 : Diisi dengan Selisih Kurang Keping Benda Meterai hasil BAVS yang kekurangan setornya sudah dibayarkan ke Kas Negara (Penjumlahan baris VII kolom (3) dan baris VII kolom (5))
Baris 3.a kolom 3 : Diisi dengan Selisih Lebih Keping Benda Meterai pada BAVT (Penjumlahan baris VIII kolom (3) dan Baris VIII kolom (5))
Baris 3.b kolom 3 : Diisi dengan Selisih Lebih keping Benda Meterai pada BAVS (Penjumlahan baris VII
kolom (3) dan baris VII kolom (5)) Baris 4 kolom 3 : Diisi dengan Jumlah Keping Benda Meterai Baris 4 kolom 4 : Diisi dengan Nilai Provisi yang disetujui (Jumlah Keping Benda Meterai pada kolom 3
dikalikan nilai provisi yang berlaku sesuai Perjanjian Kerja Sama) Angka (1) : Nama, NIP Pos, dan Tanda Tangan Wakil dari PT Pos Indonesia Angka (2) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Petugas Peneliti Angka (3) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPRK Angka (4) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPP III. Lampiran Rincian Penjualan dan Penyetoran Kolom 1 : Diisi dengan Tanggal Penyetoran ke Kas Negara Kolom 2 : Diisi dengan Keping Benda Meterai Kopur Rp 3.000,- yang terjual
Kolom 3 : Diisi dengan Nilai Rupiah Benda Meterai Kopur Rp. 3000,- yang terjual (kolom 2 dikalikan Nilai Kopur Benda Meterai)
Kolom 4 : Diisi dengan Keping Benda Meterai Kopur Rp 6.000,- yang terjual Kolom 5 : Diisi dengan Nilai Rupiah Benda Meterai Kopur Rp. 6000,- yang terjual (Kolom 4
dikalikan Nilai Kopur Benda Meterai) Kolom 6 : Diisi dengan jumlah keping Benda Meterai pada kolom 2 dan kolom 4 Kolom 7 : Diisi dengan Jumlah Rupiah Benda Meterai terjual pada kolom 3 dan kolom 5 Kolom 8 : Diisi dengan tanggal penyetoran ke kas negara menurut SSP Kolom 9 : Diisi dengan kode Akun pada SSP, Kode Akun Benda Meterai seharusnya adalah
411612 Kolom 10 : Diisi dengan kode Jenis Setoran Benda Meterai pada SSP, Kode Jenis Setoran Benda
Meterai seharusnya adalah 100 Kolom 11 : Diisi dengan Nilai Rupiah Benda Meterai yang disetor ke Kas Negara sesuai SSP Kolom 12 : Diisi dengan NTPN atas Penyetoran Kolom 13 : Diisi dengan tanggal penyetoran ke kas negara menurut MPN Kolom 14 : Diisi dengan kode Akun pada MPN, Kode Akun Benda Meterai seharusnya adalah
411612 Kolom 15 : Diisi dengan kode Jenis Setoran Benda Meterai pada MPN, Kode Jenis Setoran Benda
Meterai seharusnya adalah 100 Kolom 16 : Diisi dengan Nilai Rupiah Benda Meterai yang disetor ke Kas Negara sesuai MPN Kolom 17 : Diisi dengan NTPN atas Penyetoran Kolom 18 : Diisi dengan pengurangan antara kolom 16 dengan kolom 7 Kolom 19 : Keterangan
Angka (1) : Nama, NIP Pos dan Tanda Tangan Wakil dari PT Pos Indonesia Angka (2) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Petugas Peneliti Angka (3) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPRK Angka (4) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPP
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 15 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
BERITA ACARA VERIFIKASI TRIWULANAN Nomor : BAVT ..../.... /........ (1)
Pada hari ini, ......(2)........ tanggal ......(3).... bulan .......(4)....... tahun .......(5)......, sesuai ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- ......./PJ/20.... tanggal........... tentang Pengawasan Terhadap Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai, kami :
No Nama/NIP Pangkat / Golongan Jabatan
(6)
Berdasarkan Surat Tugas Nomor : ST-..../WPJ......../20.... (7) tanggal........(8)........., telah melakukan Verifikasi Triwulanan atas Penjualan dan Persediaan Benda Meterai untuk Triwulanan .........(9)........ terhadap :
Nama : KPRK ....................................................... (10)
NPWP : ............................................................... (11) Alamat : ............................................................... (12) Telepon : ............................................................... (13) dan memberitahukan serta menjelaskan hasil Verifikasi Triwulanan kepada Wajib Pajak yang diwakili oleh :
Nama : ............................................................... (14)
Jabatan : ............................................................... (15) Alamat : ............................................................... (16) berupa hasil penelitian sebagaimana tersebut dalam lampiran. Demikian Berita Acara Verifikasi Triwulanan ini dibuat dan apabila dikemudian hari ditemukan data lain yang belum
terungkap maka akan dilakukan penelitian kembali dan dapat diberikan pengenaan sanksi kepada pihak-pihak terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tim Verifikasi Benda Meterai Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP...... Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) Supervisor
(17) (18) Ketua Tim (19) Anggota
(20) MENGETAHUI: MENGETAHUI / MENYETUJUI Kepala Area Ritel ...... Kepala Kantor Wilayah .......
(21) (22)
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 15a Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
RINCIAN PERHITUNGAN STOCK OPNAME
VERIFIKASI TRIWULANAN AREA RITEL .................... (1)
KPRK ............... (2) TRIWULAN ........(3) TAHUN ........(4)
No
URAIAN
Benda Meterai Jumlah Provisi
Rp 3.000 Rp 6.000
Keping Rupiah Keping Rupiah
Keping/ Lembar
Rupiah Rp .../Keping
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
I Saldo Awal Benda Meterai
a. Spv Keuangan
Jumlah Sisa Awal (I)
II Penerimaan/Penambahan Benda Meterai
a. Terima Dari Unit Bisnis Ritel
b. Terima Dari KPRK Lain
c. Pengembalian Benda Meterai Titipan
Jumlah Sisa (II)
III Jumlah Persediaan Spv Keuangan (I+II)
IV Pengeluaran/Pengurangan
a. Penjualan
b. Kirim Ke Unit Bisnis Ritel
c. Kirim Ke KPRK Lain
d. Penghapusan (M-6)
e. Penambahan/pendistribusian Benda Meterai Titipan
Jumlah Pengeluaran (IV)
V Benda Meterai Titipan
a. Benda Meterai Titipan Awal
b. Penambahan Benda Meterai Titipan Titipan (dari Spv Keuangan)
c. Pengurangan Benda Meterai Titipan
(dikembalikan ke Spv Keuangan)
Total Benda Meterai Titipan Akhir Triwulan (a+b-c) (V)
VI a. Yang harus ada pada Spv Keuangan (III-IV)
b. Benda Meterai Titipan (V)
c. Jumlah Sisa Akhir Persediaan (VIa+VIb)
VII Hasil Stock Opname Per Tanggal
VIII Selisih (VIc-VII)
Tim Verifikasi Benda Meterai Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP Supervisor (5) (6) Ketuan Tim
(7) Anggota (8) Mengetahui Mengetahui dan Menyetujui Kepala Area Ritel ..... Kepala Kantor Wilayah DJP ..... (9) (10)
Lampiran 15b Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
www.peraturanpajak.com [email protected]
Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
BERITA ACARA STOCK OPNAME TRIWULAN ....... TAHUN .....
DI KPRK ..... PER ...... (tanggal, bulan, tahun)
Pada hari ini ......, tanggal........... bulan............... tahun...... pukul......... berdasarkan Surat Tugas.................. Nomor ST-............... tanggal........... telah dilaksanakan Stock Opname Persediaan Benda Meterai di KPRK........, dengan hasil sebagai berikut:
No
Uraian Keping
Kopur Rp 3.000 Kopur Rp 6.000 Jumlah
1 Persediaan Benda Meterai di SPV Keuangan
2 Persediaan Benda Meterai Titipan
3 Total Persediaan Benda Meterai (1 + 2)
Tim Verifikasi Benda Meterai Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP Supervisor
Ketuan Tim Anggota Mengetahui Mengetahui dan Menyetujui
Kepala Area Ritel ..... Kepala Kantor Wilayah DJP .....
www.peraturanpajak.com [email protected]
PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA VERIFIKASI TRIWULANAN (BAVT)
(Lampiran 15)
I. Petunjuk Pengisian BAVT
Angka (1) : Diisi dengan Nomor BAVT dengan struktur : nomor urut, kode surat kanwil DJP dan tahun dikeluarkannya BAVT
Angka (2) : Diisi dengan hari dilakukannya Verifikasi Triwulanan Angka (3) : Diisi dengan tanggal dilakukannya Verifikasi Triwulanan Angka (4) : Diisi dengan bulan dilakukannya Verifikasi Triwulanan Angka (5) : Diisi dengan tahun dilakukannya Verifikasi Triwulanan Angka (6) : Diisi dengan Nama, NIP, Pangkat dan Jabatan Supervisor, Ketua dan
Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP Angka (7) : Diisi dengan nomor Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Kanwil DJP Angka (8) : Cukup jelas Angka (9) : Diisi dengan triwulanan dimana dilakukan stock opname di KPRK Angka (10) : Diisi dengan nama KPRK yang dilakukan stock opname oleh Tim Verifikasi
Benda Meterai Angka (11) : Diisi dengan NPWP KPRK Angka (12) : Cukup jelas Angka (13) : Cukup jelas Angka (14) : Diisi dengan nama perwakilan dari KPRK yang dilakukan pemeriksaan fisik
(stock opname) Angka (15) : Cukup jelas Angka (16) : Cukup jelas Angka (17) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan pegawai PT Pos Indonesia yang
bersama-sama melakukan cek fisik (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (18) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai
Kanwil DJP
Angka (19) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP
Angka (20) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP (jumlah bisa ditambah/fleksibel)
Angka (21) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan Kepala Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) dimana KPRK dimaksud berada
Angka (22) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala Kantor Wilayah DJP II. Petunjuk Pengisian Lampiran BAVT Angka (1) : Diisi dengan nama Area Ritel PT Pos Indonesia yang membawahi KPRK yang
dilakukan stock opname oleh Tim Verifikasi Benda Meterai
Angka (2) : Diisi dengan nama KPRK yang dilakukan Stock Opname oleh Tim Verifikasi Benda Meterai
Angka (3) : Diisi dengan triwulan saat dilakukan stock opname oleh Tim Verifikasi Benda Meterai
Angka (4) : Cukup jelas Baris I.a Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp. 3.000,- yang ada di awal di Supervisor Keuangan KPRK Baris I.a Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp. 6.000,- yang ada di awal di Supervisor Keuangan KPRK Baris I.a Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan
untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6) Baris II.a Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp. 3.000,- yang diterima dari PT Pos Indonesia (Persero) Baris II.a Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp. 6.000,- yang diterima dari PT Pos Indonesia (Persero) Baris II.a Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan
untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6) Baris II.b Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp. 3.000,- yang diterima dari KPRK lain. Baris II.b Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp. 6.000,- yang diterima dari KPRK lain. Baris II.b Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan
untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6)
Baris II.c Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur Rp. 3.000,- yang dikembalikan oleh unit penjualan dibawah KPRK bersangkutan (loket-loket penjualan Benda Meterai)
Baris II.c Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur Rp. 6.000,- yang menerima pengembalian benda titipan dari kantor lain
Baris II.c Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6)
Baris III : Diisi dengan Penjumlahan dari I. Saldo Awal Benda Meterai dan II. Penerimaan/Penambahan Benda Meterai
Baris IV.a Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur Rp. 3.000,- yang dijual selama triwulanan bersangkutan
Baris IV.a Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp. 6.000,- yang dijual selama triwulanan bersangkutan Baris IV.a Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan
untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6) Baris IV.b Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
www.peraturanpajak.com [email protected]
Rp 3.000,- yang dikirim ke Unit Bisnis Ritel. Baris IV.b Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp 6.000,- yang dikirim ke Unit Bisnis Ritel. Baris IV.b Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan
untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6). Baris IV.c Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp 3.000,- yang dikirim ke KPRK lain. Baris IV.c Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp 6.000,- yang dikirim ke KPRK lain. Baris IV.c Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan
untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6). Baris IV.d Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp 3.000,- yang diusulkan untuk dilakukan penghapusan. Baris IV.d Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp 6.000,- yang diusulkan untuk dilakukan penghapusan. Baris IV.d Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan
untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6). Baris IV.e Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp 3.000,- yang telah didistribusikan ke unit penjualan/loket-loket penjualan Benda Meterai.
Baris IV.e Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur Rp 3.000,- yang telah didistribusikan ke unit penjualan/loket-loket penjualan Benda Meterai.
Baris IV.e Kolom (7) dan (8) : Utuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6).
Baris V.a Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur Rp 3.000,- titipan awal.
Baris V.a Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur Rp 6.000,- titipan awal.
Baris V.a Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan
untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6) Baris V.b Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur
Rp 3.000,- yang merupakan penambahan Benda Meterai Titipan dari Supervisor Keuangan.
Baris V.b Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur Rp 6.000,- yang merupakan penambahan Benda Meterai Titipan dari Supervisor Keuangan.
Baris V.b Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6)
Baris V.c Kolom (3) dan (4) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur Rp. 3.000,- yang dikembalikan kepada Supervisor Keuangan
Baris V.c Kolom (5) dan (6) : Diisi dengan jumlah rupiah dan jumlah keping untuk Benda Meterai kopur Rp. 6.000,- yang dikembalikan kepada Supervisor Keuangan
Baris V.c Kolom (7) dan (8) : Untuk kolom (7) diisi dengan penjumlahan kolom (3) dan (5) sedangkan untuk kolom (8) diisi dengan penjumlahan kolom (4) dan (6).
Baris VI.a : Cukup jelas Baris VI.b : Cukup jelas Baris VI.c : Cukup jelas Baris VII : Hasil Stock Opname yang dilakukan oleh Tim Verifikasi Benda Meterai
Kanwil DJP bersama Tim Verifikasi Benda Meterai Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero)
Baris VIII : Cukup jelas Angka (5) : Diisi dengan nama, NIP Pos dan tanda tangan Tim Verifikasi Benda Meterai
Area Ritel PT Pos Indonesia (Persero) (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (6) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda
Meterai Kanwil DJP Angka (7) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda
Meterai Kanwil DJP Angka (8) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan anggota Tim Verifikasi Benda
Meterai Kanwil DJP (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (9) : Diisi dengan nama, NIP Pos, tanda tangan Kepala Area Ritel PT Pos
Indonesia (Persero) dimana KPRK dimaksud berada Angka (10) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala Kantor Wilayah DJP
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 16 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
BERITA ACARA VERIFIKASI SEMESTERAN Nomor : BAVS...../...../.....(1)
Pada hari ini,..........(2)......... tanggal ......(3)...... bulan .......(4)....... tahun ........(5)......., sesuai ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-......./PJ/20...... tanggal................ tentang Pengawasan Terhadap Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai, kami :
No Nama / NIP Pangkat / Golongan Jabatan
Berdasarkan Nota Dinas Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Nomor : ND-......../PJ.../20...(7) tanggal.....(8)......, telah melakukan Verifikasi Semesteran atas Penjualan dan Persediaan Benda Meterai pada Semester .............(9) terhadap :
Nama : PT. Pos Indonesia (Persero) Pusat
NPWP : ........................................................ (10) Alamat : ........................................................ (11) Telepon : ........................................................ (12) dan memberitahukan serta menjelaskan hasil verifikasi semesteran kepada Wajib Pajak yang diwakili oleh :
Nama : ........................................................ (13) Jabatan : ........................................................ (14) Alamat : ........................................................ (15)
berupa hasil penelitian sebagaimana tersebut dalam lampiran. Demikian Berita Acara Verifikasi Semesteran ini dibuat dan apabila dikemudian hari ditemukan data lain yang belum terungkap maka akan dilakukan penelitian kembali dan dapat diberikan pengenaan sanksi kepada pihak-pihak terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP Supervisor (16) (17) Ketuan Tim (18)
Anggota (19) MENGETAHUI: MENGETAHUI / MENYETUJUI Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Sekretaris Direktorat Jenderal (20) (21)
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 16a Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
HASIL VERIFIKASI PERSEDIAAN BENDA METERAI SEMESTER ................(1)
DIVISI KONSINYASI DAN FILATELI POS INDONESIA (PERSERO)
I. Verifikasi Semesteran
No
URAIAN
Benda Meterai Jumlah
Rp 3.000 Rp 6.000
Rupiah Keping Keping Rupiah
Keping/ Lembar
Rupiah
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I Saldo Awal Nasional
II Penerimaan dari Perum Peruri
III Jumlah Benda Meterai yang ada (I+II)
IV Pengeluaran
a. Penjualan Nasional
b. Pemusnahan
Jumlah Pengeluaran (IV)
V Saldo Akhir Nasional (III-IV)
VI Hasil Stock Opname Nasional
1. Gudang Bandung
a. Benda Meterai Baik
b. Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa
2. Seluruh KPRK (sample mewakili semua)
3. Jumlah Stock Opname (1+2)
VII Selisih (V-VI.3)
Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP Ketuan Tim ............................... (2) ............................... (4) Anggota
............................... (5) Mengetahui Mengetahui dan Menyetujui Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak ............................... (6) ............................... (7)
www.peraturanpajak.com [email protected]
II. Benda Meterai Baik
No
URAIAN
Benda Meterai Jumlah
Rp 3.000 Rp 6.000
Rupiah Keping Keping Rupiah
Keping/ Lembar
Rupiah
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I Saldo Awal Benda Meterai Baik
II Penerimaan dari PERUM PERURI
III Pengiriman ke KPRK
IV Saldo Akhir Benda Meterai Baik per tanggal ............... (I+II+III)
V Jumlah Stock Opname per tanggal .........
VII Selisih (IV-V)
CATATAN: Jumlah hasil Stock Opname per tanggal ........... ditarik mundur untuk mendapatkan jumlah persediaan akhir semester. Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP
Supervisor ............................... (8) ............................... (9) Ketua
............................... (10) Anggota ............................... (11) Mengetahui Mengetahui dan Menyetujui
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak ............................... (12) ............................... (13)
www.peraturanpajak.com [email protected]
III. Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa
No
URAIAN
Benda Meterai Jumlah
Rp 3.000 Rp 6.000
Rupiah Keping Keping Rupiah
Keping/ Lembar
Rupiah
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I Saldo Awal Benda Meterai Rusak/ Kadaluarsa
II Penerimaan Benda Meterai Rusak/ Kadaluarsa dari KPRK
III Pemusnahan Benda Meterai Rusak/ Kadaluarsa
IV Saldo Akhir Benda Meterai Rusak/ Kadaluarsa per tanggal
V Jumlah Stock Opname per tanggal ...............
VII Selisih (IV-V)
Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Supervisor ............................... (14) ............................... (15) Ketua
............................... (16) Anggota ............................... (17)
Mengetahui Mengetahui dan Menyetujui Direktur Utama PT Pos Indonesia Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak ............................... (18) ............................... (19)
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 16b Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
BERITA ACARA STOCK OPNAME SEMESTER ...... TAHUN ....
DI GUDANG METERAI DIVISI KONSINYASI DAN FILATELI PT POS INDONESIA (PERSERO) PER ...... (tanggal, bulan, tahun)
Pada hari ini................., tanggal ........ bulan.......... tahun....... pukul...... berdasarkan Surat Tugas................. Nomor ST-.......................... tanggal.............. telah dilaksanakan Stock Opname Persediaan Benda Meterai di KPRK ............., dengan hasil sebagai berikut:
No
Uraian
Keping
Kopur Rp 3.000 Kopur Rp 6.000 Jumlah
1 Persediaan Benda Meterai Baik
2 Persediaan Benda Meterai Rusak/Daluarsa
3 Total Persediaan Benda Meterai (1 + 2)
Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Supervisor
Ketuan Tim Anggota
www.peraturanpajak.com [email protected]
PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA VERIFIKASI SEMESTERAN (BAVS)
(Lampiran 16)
I. Petunjuk Pengisian BAVS Angka (1) : Diisi dengan Nomor BAVS dengan struktur : nomor urut, kode surat dan tahun
dikeluarkannya BAVS. Angka (2) : Diisi dengan hari pelaksanaan verifikasi semesteran Angka (3) : Diisi dengan tanggal pelaksanaan verifikasi semesteran Angka (4) : Diisi dengan bulan pelaksanaan verifikasi semesteran Angka (5) : Diisi dengan tahun pelaksanaan verifikasi semesteran Angka (6) : Diisi dengan Nama, NIP, Pangkat dan Jabatan Supervisor, Ketua dan Anggota Tim
Verifikasi Benda Meterai KPDJP Angka (7) : Diisi dengan nomor Nota Dinas yang dikeluarkan oleh Sekretaris Direktorat
Jenderal Pajak Angka (8) : Cukup jelas Angka (9) : Diisi dengan semester dimana dilakukan stock opname di PT Pos Indonesia
(Persero)
Angka (10) : Diisi dengan NPWP Divisi Konsinyasi dan Filateli PT Pos Indonesia (Persero) Angka (11) : Cukup jelas Angka (12) : Cukup jelas Angka (13) : Diisi dengan nama perwakilan dari PT Pos Indonesia (Persero) yang melakukan
Stock Opname Angka (14) : Cukup jelas Angka (15) : Cukup jelas Angka (16) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan pegawai PT Pos Indonesia (Persero) yang
bersama-sama melakukan Stock Opname (jumlah bisa ditambah/fleksibel) Angka (17) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor
Pusat DJP Angka (18) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat
DJP Angka (19) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor
Pusat DJP Angka (20) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (21) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Ditjen Pajak II. Petunjuk Pengisian Tabel Verifikasi Semesteran Angka (1) : Diisi dengan semester dimana dilakukan Stock Opname di PT Pos Indonesia
(Persero) Angka (2) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan pegawai PT Pos Indonesia (Persero) yang
bersama-sama melakukan Stock Opname (jumlah bisa ditambah/fleksibel)
Angka (3) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP
Angka (4) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP
Angka (5) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP
Angka (6) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (7) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Ditjen Pajak Baris I Kolom (3) : Diisi dengan saldo jumlah Benda Meterai awal semester dimaksud sesuai laporan
sampai dengan (8) G-15 di PT Pos Indonesia (Persero) Baris II Kolom (3) : Diisi dengan penerimaan Benda Meterai yang diterima dari Perum Peruri selama
sampai dengan (8) semester bersangkutan
Baris III Kolom (3) : Diisi dengan total jumlah persediaan Benda Meterai awal semester ditambah sampai dengan (8) pencetakan Benda Meterai oleh Perum Peruri selama semester bersangkutan
Baris IV.a Kolom (3) : Penjualan dan pemusnahan Benda Meterai secara nasional sampai dengan (8) Baris IV.b Kolom (3) : Pemusnahan Benda Meterai secara nasional sampai dengan (8) Baris V Kolom (3) : Cukup jelas sampai dengan (8) Baris VI.1.a Kolom (3) : Diisi sesuai hasil stock opname Benda Meterai sampai dengan (8) Baris VI.1.b Kolom (3) : Diisi sesuai hasil stok opname Benda Meterai
sampai dengan (8) Baris VI.2. Kolom (3) : Cukup jelas sampai dengan (8) Baris VI.3. Kolom (3) : Cukup jelas sampai dengan (8) ) Baris VII : Cukup jelas III. Petunjuk Pengisian Tabel Benda Meterai Baik Baris I Kolom (3) : Diisi dengan saldo jumlah Benda Meterai baik awal semester dimaksud sesuai
sampai dengan (8) laporan G-15 di PT Pos Indonesia Baris II Kolom (3) : Diisi dengan penerimaan Benda Meterai baik yang diterima dari Perum Peruri
sampai dengan (8) selama semester bersangkutan
Baris III Kolom (3) : Diisi dengan pengiriman Benda Meterai baik ke KPRK menurut Buku persediaan sampai dengan (8) G-15
Baris IV Kolom (3) : Diisi dengan saldo akhir Benda Meterai baik menurut buku persediaan G-15 sampai dengan (8)
www.peraturanpajak.com [email protected]
Baris V Kolom (3) : Diisi dengan jumlah persediaan Benda Meterai hasil Stock Opname sampai dengan (8) Baris VI Kolom (3) : Selisih antara Jumlah Benda Meterai menurut Buku Persediaan G-15 dengan Hasil
sampai dengan (8) Perhitungan Fisik (stock opname) Angka (8) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan pegawai PT Pos yang bersama-sama
melakukan cek fisik (jumlah bisa ditambah/fleksibel)
Angka (9) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP
Angka (10) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP
Angka (11) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP
Angka (12) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (13) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Ditjen Pajak IV. Petunjuk Pengisian Tabel Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa Baris I Kolom (3) : Diisi dengan saldo jumlah Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa awal semester sampai
dengan (8) dimaksud sesuai laporan G-15 di PT Pos Indonesia (Persero)
Baris II Kolom (3) : Diisi dengan penerimaan Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa yang diterima dari sampai dengan (8) KPRK selama semester bersangkutan
Baris III Kolom (3) : Diisi dengan Pemusnahan Benda Meterai yang telah dilakukan antara PT Pos sampai dengan (8) Indonesia (Persero) dengan DJP selama semester bersangkutan
Baris IV Kolom (3) : Diisi dengan saldo akhir Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa menurut buku sampai dengan (8) persediaan G-15 Baris V Kolom (3) : Diisi dengan jumlah persediaan Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa hasil Stock
sampai dengan (8) Opname Baris VI Kolom (3) : Selisih antara Jumlah Benda Meterai Rusak/Kadaluarsa menurut Buku Persediaan
sampai dengan (8) G-15 dengan Hasil Stock Opname Angka (14) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan pegawai PT Pos yang bersama-sama
melakukan Stock Opname (jumlah bisa ditambah/fleksibel)
Angka (15) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP
Angka (16) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP
Angka (17) : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai Kantor Pusat DJP
Angka (18) : Diisi nama, NIP Pos dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (19) : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Ditjen Pajak
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 17 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
BERITA ACARA PEMERIKSAAN FISIK BENDA METERAI KARENA KONDISI KAHAR Nomor: BA...../....../......(1)
Pada hari ini,..........(2)......... tanggal ......(3)...... bulan .......(4)....... tahun ........(5)......., sesuai ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-......./PJ/20...... tanggal................ tentang Pengawasan Terhadap Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai, kami :
No Nama / NIP Pangkat / Golongan Jabatan
(6)
Sesuai Surat Permohonan PT Pos Indonesia (Persero) Nomor.........(7)........ tentang Permohonan Persetujuan Kondisi Kahar beserta bukti-bukti pendukungnya, kami telah melakukan pemeriksaan fisik atas kondisi kahar pengelolaan dan penjualan Benda Meterai dari : Nama : PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang ....... (8) NPWP : ........................................................ (9)
Alamat : ........................................................ (10) Telepon : ........................................................ (11) dan memberitahukan serta menjelaskan hasil penelitian kepada Wajib Pajak yang diwakili oleh: Nama : ........................................................ (12) Jabatan : ........................................................ (13) Alamat : ........................................................ (14) berupa hasil pemeriksaan fisik karena kondisi kahar sebagaimana tersebut dalam lampiran. Demikian Berita Acara Pemeriksaan Fisik Benda Meterai Karena Kondisi Kahar ini dibuat dan apabila dikemudian
hari ditemukan data lain yang belum terungkap maka akan dilakukan penelitian kembali dan dapat diberikan pengenaan sanksi kepada pihak-pihak terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Supervisor (15) (16)
Ketuan Tim (17) Anggota (18) MENGETAHUI: MENGETAHUI / MENYETUJUI
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Sekretaris Direktorat Jenderal (19) (20)
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 17a Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
PEMERIKSAAN FISIK BENDA METERAI KARENA KONDISI KAHAR KANTOR POS PEMERIKSA ............................(1)
No
Benda Meterai dalam Kondisi Baik Benda Meterai dalam Kondisi Rusak
Meterai Tempel Kertas Meterai Meterai Tempel Kertas Meterai
Kopur Rp.
3000,-
Kopur Rp.
6000,-
A3 Kopur Rp. 3000
A3 Kopur Rp. 6000
A4 Kopur Rp. 6000
Kopur Rp.
3000,-
Kopur Rp.
6000,-
A3 Kopur Rp. 3000
A3 Kopur Rp. 6000
A4 Kopur Rp. 6000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tim Verifikasi Benda Meterai PT Pos Indonesia (Persero) Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Supervisor (2) (3)
Ketuan Tim (4) Anggota (5)
Mengetahui Mengetahui dan Menyetujui Direktur Utama PT Pos Indonesia Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak (6) (7)
www.peraturanpajak.com [email protected]
PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN FISIK BENDA METERAI KARENA KONDISI KAHAR
(Lampiran 17)
I. Format Berita Acara Kondisi Kahar
Angka (1) : Diisi dengan nomor Berita Acara Pemeriksaan Fisik Karena Kondisi Kahar Angka (2) : Diisi dengan hari dilakukannya Pemeriksaan Fisik karena Kondisi Kahar Angka (3) : Diisi dengan tanggal dilakukannya Pemeriksaan Fisik karena Kondisi Kahar Angka (4) : Diisi dengan bulan dilakukannya Pemeriksaan Fisik karena Kondisi Kahar Angka (5) : Diisi dengan tahun dilakukannya Pemeriksaan Fisik karena Kondisi Kahar Angka (6) : Diisi dengan Nama, NIP, Pangkat dan Jabatan Ketua dan Anggota Tim Verifikasi Benda
Meterai KPDJP Angka (7) : Diisi dengan Surat Permohonan Kahar PT Pos Indonesia Angka (8) : Diisi Cabang PT Pos Indonesia yang terkena Kondisi Kahar Angka (9) : Cukup jelas Angka (10) : Cukup jelas Angka (11) : Cukup jelas
Angka (12) : Nama perwakilan dari PT Pos Indonesia (Persero) Angka (13) : Cukup jelas Angka (14) : Cukup jelas Angka (15) : Nama, NIP Pos dan tanda tangan perwakilan dari PT Pos Indonesia (Persero) Angka (16) : Nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Angka (17) : Nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Angka (18) : Nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP (jumlah bisa
ditambah/fleksibel) Angka (19) : Nama, NIP dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (20) : Nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak II. Lampiran Rincian Penjualan dan Penyetoran
Angka (1) : Nama Kantor Pos Pemeriksa Kolom 1 : Cukup jelas Kolom 2 : Cukup jelas Kolom 3 : Cukup jelas Kolom 4 : Cukup jelas Kolom 5 : Cukup jelas Kolom 6 : Cukup jelas Kolom 7 : Cukup jelas Kolom 8 : Cukup jelas Kolom 9 : Cukup jelas Kolom 10 : Cukup jelas
Kolom 11 : Cukup jelas Angka (2) : Nama, NIP Pos dan tanda tangan Wakil PT Pos Indonesia Angka (3) : Nama, NIP dan tanda tangan Supervisor Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Angka (4) : Nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP Angka (5) : Nama, NIP dan tanda tangan Anggota Tim Verifikasi Benda Meterai KPDJP (jumlah bisa
ditambah/fleksibel) Angka (6) : Nama, NIP dan tanda tangan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Angka (7) : Nama, NIP dan tanda tangan Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 18 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP .......
KANTOR PELAYANAN PAJAK .................... .................................................................................................................................
TELEPON.........................; FAKSIMILI.............; SITUS www.pajak.go.id LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;
EMAIL [email protected]
Nomor : ........................... dd/mm/yyy
Lampiran : ........................... Hal : Surat Teguran Yth. Kepala Kantor Pos Pemeriksa .... ................................................... ................................................... Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Pajak dengan PT Pos Indonesia (Persero) tentang Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai antara lain disepakati bahwa Kantor Pos Pemeriksa menyampaikan Laporan Bulanan Penjualan dan Persediaan Benda Meterai beserta bukti sektor uang hasil penjualan
kepada Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Kantor Pos Pemeriksa, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Menurut catatan dalam tata usaha kami, sampai dengan tanggal 10 bulan ini, kami belum menerima Laporan Bulanan Penjualan dan Laporan Bulanan Persediaan Benda Meterai yang dilampiri bukti setor (SSP lembar ke-3 atau SSP Khusus) dari KPRK .......... untuk bulan............. tahun............. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, dengan ini kami minta Saudara untuk menyampaikan laporan dimaksud dan harus sudah kami terima paling lambat 5 (lima) hari sejak berakhirnya batas waktu diterimanya laporan tersebut.
Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan. a.n. Direktur Jenderal Kepala KPP....................
.................................... NIP .............................. Tembusan: 1. Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan 2. Kepala Kantor Wilayah DJP ........................ 3. Vice President Konsinyasi dan Filateli PT. Pos Indonesia (Persero)
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 19 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP .......
KANTOR PELAYANAN PAJAK .................... ..................................................................................................................................
TELEPON.........................; FAKSIMILI.............; SITUS www.pajak.go.id LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;
EMAIL [email protected]
Nomor : ........................... dd/mm/yyy
Lampiran : ........................... Hal : Surat Pemberitahuan Kesalahan NPWP dan/atau Kode Akun Pajak dan/atau Kode Jenis Setoran* Yth. Kepala Kantor Pos Pemeriksa .... ................................................... ................................................... Berdasarkan Penelitian Penjualan atas Laporan Bulanan Penjualan Benda Meterai dan Laporan Bulanan Persediaan Benda Metarai yang disampaikan oleh KPRK, kami menemukan adanya kesalahan NPWP dan/atau Kode
Akun Pajak dan/atau Kode Jenis Setoran* pada Laporan Bulanan Penjualan Benda Meterai dan Laporan Bulanan Persediaan Benda Metarai yang Saudara sampaikan. Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini kami mengharapkan Saudara dapat segera mengajukan permohonan pemindahbukuan (Pbk) ke KPP terkait. Demikian disampaikan. Atas kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.
a.n. Direktur Jenderal Kepala KPP.................... .................................... NIP ..............................
Tembusan: 1. Kepala Kanwil DJP................. 2. Kepala PT. Pos Indonesia (Persero). * Coret yang tidak perlu
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 20 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP .......
KANTOR PELAYANAN PAJAK .................... ...............................................................................................................................
TELEPON.........................; FAKSIMILI.............; SITUS www.pajak.go.id LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;
EMAIL [email protected]
Nomor : ........................... dd/mm/yyy
Lampiran : ........................... Hal : Surat Pemberitahuan Kekurangan Setor Hasil Penjualan Benda Meterai (SPKS) Yth. Kepala Kantor Pos Pemeriksa .... ................................................... ................................................... Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Pajak dengan PT Pos Indonesia (Persero) tentang Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai antara lain disepakati bahwa PT. Pos Indonesia (Persero)
berkewajiban menyetorkan sepenuhnya uang hasil penjualan Benda Meterai setiap hari ke rekening giro atas nama Kas Negara c.q. Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Kantor Pos Pemeriksa. Menurut hasil Penelitian Penjualan, Saudara kurang/tidak menyetorkan hasil penjualan Benda Meterai bulan................ sebesar Rp. ................... Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, Saudara diminta untuk menyetorkan kekurangan dimaksud paling lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal surat ini, dengan mencantumkan uraian "Setoran Tambahan atas hasil penjualan Benda Meterai sesuai SPKS Nomor S-..................", pada Surat Setoran Pajak (SSP). Bukti penyetoran atas kekurangan setor uang hasil penjualan Benda Meterai tersebut di atas, harus sudah
kami terima paling lambat 3 (tiga) hari setelah tanggal penyetoran. Demikian disampaikan. Atas kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.
a.n. Direktur Jenderal Kepala KPP.................... .................................... NIP .............................. Tembusan: 1. Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan 2. Kepala Kantor Wilayah DJP ........................
3. Vice President Konsinyasi dan Filateli PT. Pos Indonesia (Persero)
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 21 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP .......
KANTOR PELAYANAN PAJAK .................... .................................................................................................................................
TELEPON.........................; FAKSIMILI.............; SITUS www.pajak.go.id LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;
EMAIL [email protected]
Nomor : ........................... dd/mm/yyy
Lampiran : ........................... Hal : Permintaan Konfirmasi atas Penyetoran Hasil Penjualan Benda Meterai Bulan................ Yth. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ................ .................................................................................... ..................................................................... Untuk menguji keabsahan jumlah setoran atas hasil penjualan Benda Meterai, bersama ini kami minta bantuan Saudara untuk memberikan jawaban konfirmasi atas penyetoran penjualan Benda Meterai oleh PT Pos
Indonesia (Persero) di wilayah kerja Saudara, dengan mengisi daftar perincian penjualan dan penyetoran Benda Meterai serta jawaban konfirmasi terlampir, dan mengirimkannya kembali kepada kami. Mengingat pentingnya jawaban konfirmasi tersebut, kami mohon agar jawaban konfirmasi Saudara dapat kami terima paling lama dalam jangka waktu 2 (dua) minggu sejak tanggal surat ini. Demikian disampaikan. Atas kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.
a.n. Direktur Jenderal Kepala KPP.................... .................................... NIP .............................. Tembusan: Kepala Kantor Wilayah DJP .......................
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 21a Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP .......
KANTOR PELAYANAN PAJAK .................... ...................................................................................................................................
TELEPON.........................; FAKSIMILI.............; SITUS www.pajak.go.id LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200;
EMAIL [email protected]
DAFTAR PERINCIAN PENJUALAN DAN PENYETORAN BENDA METERAI
SERTA JAWABAN KONFIRMASI Nama WP : ................................................... NPWP : ................................................... Alamat : ................................................... Bulan : ...................................................
No
Data Penjualan Benda Meterai Menurut SSP
Data Penjualan Benda Meterai Menurut MPN
Jawaban Konfrimasi dari KPPN
Tanggal
Penyetoran
Kode Akun
Kode Jenis
Setoran
Jumlah
Rp
Tanggal
Penyetoran
Kode Akun
Kode Jenis
Setoran
NTPN
Jumlah
Rp
Ada/Tidak Ada
Penyetoran
Tanggal
Penyetoran
NTPN
Jumlah Yang
Disetor Rp
1
2
3
4
5
6
...
...
...
dst
31
Catatan: Kolom (1) sampai dengan (10) diisi oleh KPP Kolom (11) sampai dengan (14) diisi oleh KPPN Yang Memberi Konfirmasi Yang Meminta Konfirmasi a.n. Direktur Jenderal Kepala KPP ............... ................................... .................................
NIP ............................. NIP ...........................
www.peraturanpajak.com [email protected]
PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PERINCIAN PENJUALAN DAN PENYETORAN BENDA METERAI
SERTA JAWABAN KONFIRMASI
Kolom 1 : Cukup Jelas
Kolom 2 : Diisi dengan tanggal penyetoran penjualan Benda Meterai ke kas negara menurut SSP
Kolom 3 : Diisi dengan Kode Akun Pajak yang tercantum pada SSP, Kode Akun penjualan Benda Meterai seharusnya adalah 411612
Kolom 4 : Diisi dengan Kode Jenis Setoran Benda Meterai yang tercantum pada SSP, Kode Jenis Setoran untuk penyetoran atas penjualan Benda Meterai seharusnya adalah 100.
Kolom 5 : Diisi dengan nilai rupiah penjualan Benda Meterai yang disetor ke Kas Negara berdasarkan SSP
Kolom 6 : Diisi dengan tanggal penyetoran penjualan Benda Meterai ke kas negara menurut data MPN
Kolom 7 : Diisi dengan Kode Akun Pajak menurut data MPN, Kode Akun penjualan Benda Meterai seharusnya adalah 411612
Kolom 8 : Diisi dengan Kode Jenis Setoran menurut data MPN, Kode Jenis Setoran untuk penyetoran atas penjualan Benda Meterai seharusnya adalah 100
Kolom 9 : Diisi dengan NTPN
Kolom 10 : Diisi dengan nilai rupiah Benda Meterai yang disetor ke Kas Negara menurut data MPN
Kolom 11 : Diisi apabila data yang dimaksud ada/tidak ada
Kolom 12 : Diisi dengan tanggal penyetoran penjualan Benda Meterai ke kas negara menurut KPPN
Kolom 13 : Diisi dengan NTPN
Kolom 14 : Diisi dengan nilai rupiah Benda Meterai yang disetor ke Kas Negara menurut KPPN
Angka (1) : Cukup Jelas
Angka (2) : Cukup Jelas
Angka (3) : Diisi dengan nama Wajib Pajak
Angka (4) : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak
Angka (5) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak
Angka (6) : Diisi dengan bulan pelaksanaan Penelitian Penjualan
Angka (7) : Nama, NIP dan Tanda Tangan pihak dari KPPN yang memberikan konfirmasi
Angka (8) : Nama, NIP dan Tanda Tangan Kepala KPP Pratama
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 22
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
PT POS INDONESIA (PERSERO) Kepada: AREA RITEL................. Yth. Kepala Kanwil DJP............ Di .............................
LAPORAN TRIWULANAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BENDA METERAI AREA RITEL....... PT POS INDONESIA (PERSERO)
TRIWULAN......
No
Bulan / Uraian
Bulan... Bulan... Bulan... Total
Meterai Tempel
Desain
2005
Desain
2009
@ 3.000
@ 6.000
@ 3.000
@ 6.000
Kertas Meterai
@ 6.000
Meterai Tempel
Desain
2005
Desain
2009
@ 3.000
@ 6.000
@ 3.000
@ 6.000
Kertas Meterai
@ 6.000
Meterai Tempel
Desain
2005
Desain
2009
@ 3.000
@ 6.000
@ 3.000
@ 6.000
Kertas Meterai
@ 6.000
Meterai Tempel
Desain
2005
Desain
2009
@ 3.000
@ 6.000
@ 3.000
@ 6.000
Kertas Meterai
@ 6.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
I
Jumlah Saldo Awal (1)
II Penerimaan
a. Terima Dari Kantor Pusat Bandung
b. Terima Dari KPRK Lain
Jumlah Penerimaan (II)
III Jumlah Persediaan Spv Keuangan (I+II)
IV Pengeluaran
a. Penjualan
b. Kirim ke KPRK Lain
c. Pengembalian Ke Kantor Pusat Bandung
Jumlah Pengeluaran (IV)
V Jumlah Sisa Akhir Persediaan (III-IV)
Kontrol (I+II-IV)
Selisih (V-VI)
VI Sisa Akhir Persediaan (Sesuai G-15)
Kepala Divisi Regional.................... NIPPOS:
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 22a
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
PT POS INDONESIA (PERSERO) Kepada: AREA RITEL................. Yth. Kepala Kanwil DJP............ Di .............................
LAMPIRAN LAPORAN TRIWULANAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN AREA RITEL....... PT POS INDONESIA (PERSERO)
BULAN......
No
KPRK
Saldo Awal
PENERIMAAN BENDA METERAI
Diterima dari Ka. Pusat
Penerimaan KPRK Lain
PENJUALAN
METERAI
TEMPEL
METERAI
TEMPEL
METERAI
TEMPEL
METERAI
TEMPEL
3000 6000 3000 6000 3000 6000 3000 6000
JUMLAH KEPING
BESAR UANG
Rp
PROVISI
Rp
PENGIRIMAN
Dikembalikan ke Ka. Pusat
Pengeluaran KPRK Lain
Saldo akhir Persediaan (Sesuai G-15)
METERAI TEMPEL
METERAI TEMPEL
3000 6000 3000 6000
METERAI TEMPEL
3000 6000
(3+5+7)-(9+15+17) (4+6+8)-(10+16+18)
JUMLAH KEPING
BESAR UANG
(18+19) Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16 17 18 19 20 21 22
1 -
2 -
3 -
4 -
5 -
6 -
7 -
8 -
9 -
10 -
11 -
12 -
13 -
14 -
15 -
16 -
17 -
18 -
19 -
JUMLAH: - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kepala Divisi Regional....................
www.peraturanpajak.com [email protected]
NIPPOS:
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 23 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
PT POS INDONESIA (PERSERO) DIVISI KONSINYASI DAN FILATELI
Kepada: Yth. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta
LAPORAN BULANAN PENERIMAAN DAN DISTRIBUSI BENDA METERAI PT POS INDONESIA (PERSERO)
BULAN....
Meterai Tempel
Desain 2005 Desain 2009
@ 3.000 @ 6.000 @ 3.000 @ 6.000
Kertas Meterai @ 6.000
1 2 3 4 5 6 7
I Saldo Awal
Jumlah Saldo Awal (I)
II Penerimaan
a. Terima Dari Perum Peruri
Jumlah Penerimaan (II)
III Jumlah Persediaan Spv Keuangan (I+II)
IV Pengeluaran
a. Kirim Ke KPRK
V Sisa Akhir Persediaan (Sesuai G-15)
VP Ritel dan Filateli NIPPOS
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 24 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
PT POS INDONESIA (PERSERO) DIVISI KONSINYASI DAN FILATELI Kepada: Yth. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Di Jakarta
LAPORAN BULANAN PENERIMAAN BENDA METERAI RUSAK, CATAT, KADALUARSA PT POS INDONESIA (PERSERO)
BULAN....
Meterai Tempel
Desain 2005 Desain 2009
@ 3.000 @ 6.000 @ 3.000 @ 6.000
Kertas Meterai @ 6.000
1 2 3 4 5 6 7
I Saldo Awal
Jumlah Saldo Awal (I)
II Penerimaan
Terima dari KPRK
Jumlah Penerimaan (II)
III Jumlah Persediaan Spv Keuangan (I+II)
IV Pengeluaran
a. Pengembalian Ke DJP
b. Pemusnahan
V Sisa Akhir Persediaan (Sesuai G-15)
VP Ritel dan Filateli NIPPOS.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 25 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DIVISI KONSINYASI DAN FILATELI Kepada: Yth. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Di Jakarta
LAPORAN TAHUNAN BENDA METERAI
NO
BULAN
METERAI TEMPEL KERTAS BERMETERAI METERAI TEMPEL METERAI TEMPEL
2000 3000 6000 A3 A3 A4 TAHUN 2002 TAHUN 2005
2000 6000 6000 3000 6000 3000 6000
JUMLAH KEPING
BESAR UANG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 SALDO AWAL 1/1/20...
2 JANUARI
3 PEBRUARI
4 MARET
5 APRIL
6 MEI
7 JUNI
8 JULI
9 AGUSTUS
10 SEPTEMBER
11 OKTOBER
12 NOPEMBER
13 DESEMBER
14 SALDO AKHIR 31/12/20...
VP RITEL DAN FILATELI NIPPOS.
www.peraturanpajak.com [email protected]
Lampiran 26 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-38/PJ/2013 Tanggal : 2 Agustus 2013
DAFTAR KANTOR POS PEMERIKSA DAN KPP PENERIMA LAPORAN
NO NAMA KANTOR KPP KANWIL
AREA RITEL I
1 Banda Aceh KPP Pratama Banda Aceh Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam
2 Sigli KPP Pratama Banda Aceh Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam
3 Lhokseumawe KPP Pratama Lhokseumawe Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam
4 Meulaboh KPP Pratama Meulaboh Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam
5 Langsa KPP Pratama Langsa Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam
6 Tapaktuan KPP Pratama Tapaktuan Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam
7 Kutacane KPP Pratama Subulussalam Kanwil DJP Nanggroe Aceh Darussalam
8 Binjai KPP Pratama Binjai Kanwil DJP Sumatera Utara I
9 Medan KPP Madya Medan Kanwil DJP Sumatera Utara I
10 Tebing tinggi deli KPP Pratama Tebing Tinggi Kanwil DJP Sumatera Utara II
11 Kisaran KPP Pratama Kisaran Kanwil DJP Sumatera Utara II
12 Rantauprapat KPP Pratama Rantau Prapat Kanwil DJP Sumatera Utara II
13 Pematangsiantar KPP Pratama Pematang Siantar Kanwil DJP Sumatera Utara II
14 Padangsidempuan KPP Pratama Padang Sidempuan Kanwil DJP Sumatera Utara II
15 Gunungsitoli KPP Pratama Sibolga Kanwil DJP Sumatera Utara II
16 Sibolga KPP Pratama Sibolga Kanwil DJP Sumatera Utara II
17 Balige KPP Pratama Balige Kanwil DJP Sumatera Utara II
18 Tarutung KPP Pratama Balige Kanwil DJP Sumatera Utara II
19 Kabanjahe KPP Pratama Kabanjahe Kanwil DJP Sumatera Utara II
AREA RITEL II
1 Pekanbaru KPP Pratama Pekanbaru Senapelan Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau
2 Dumai KPP Pratama Dumai Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau
3 Rengat KPP Pratama Rengat Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau
4 Tembilahan KPP Pratama Rengat Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau
5 Tanjungpinang KPP Pratama Tanjung Pinang Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau
6 Batam KPP Pratama Batam Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau
7 Padang KPP Pratama Padang Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
8 Painan KPP Pratama Padang Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
9 Pariaman KPP Pratama Padang Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
10 Bukittinggi KPP Pratama Bukittinggi Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
11 Lubuksikaping KPP Pratama Bukittinggi Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
12 Padangpanjang KPP Pratama Bukittinggi Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
13 Sawahlunto KPP Pratama Solok Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
14 Solok KPP Pratama Solok Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
15 Payakumbuh KPP Pratama Payakumbuh Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
AREA RITEL III
1 Baturaja KPP Pratama Baturaja Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep. Bangka Belitung
2 Lubuklinggau KPP Pratama Lubuk Linggau Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep. Bangka Belitung
3 Pangkalpinang KPP Pratama Pangkal Pinang Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep. Bangka Belitung
4 Tanjungpandan KPP Pratama Tanjung Pandan Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep. Bangka Belitung
5 Palembang KPP Madya Palembang Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep. Bangka Belitung
6 Lahat KPP Pratama Lahat Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep. Bangka Belitung
7 Muaraenim KPP Pratama Prabumulih Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep. Bangka Belitung
8 Prabumulih KPP Pratama Prabumulih Kanwil DJP Sumatra Selatan dan Kep. Bangka Belitung
9 Bengkulu KPP Pratama Bengkulu Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung
10 Metro KPP Pratama Metro Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung
11 Bandarlampung KPP Pratama Teluk Betung Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung
12 Kotabumi KPP Pratama Kotabumi Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung
13 Curup KPP Pratama Curup Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung
14 Jambi KPP Pratama Jambi Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
15 Muarabungo KPP Pratama Muara Bungo Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
16 Sungaipenuh KPP Pratama Bangko Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi
AREA RITEL IV
1 Jakarta Barat KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar
2 Jakarta Jatinegara KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar
3 Jakarta Mampang KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar
www.peraturanpajak.com [email protected]
4 Jakarta Pusat KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar
5 Jakarta Selatan KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar
6 Jakarta Taman Fatahilah KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar
7 Jakarta Timur KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar
8 Jakarta Utara KPP Wajib Pajak Besar Empat Kanwil DJP Wajib Pajak Besar
9 Serang KPP Pratama Serang Kanwil DJP Banten
10 Ciputat KPP Pratama Serpong Kanwil DJP Banten
11 Tangerang KPP Madya Tangerang Kanwil DJP Banten
12 Cilegon KPP Pratama Cilegon Kanwil DJP Banten
13 Pandeglang KPP Pratama Pandeglang Kanwil DJP Banten
14 Rangkasbitung KPP Pratama Pandeglang Kanwil DJP Banten
15 Cibinong KPP Pratama Cibinong Kanwil DJP Jawa Barat II
16 Bogor KPP Pratama Bogor Kanwil DJP Jawa Barat II
17 Bekasi KPP Pratama Bekasi Utara Kanwil DJP Jawa Barat II
18 Sawangan KPP Pratama Depok Kanwil DJP Jawa Barat II
19 Depok KPP Pratama Depok Kanwil DJP Jawa Barat II
20 Pondokgede KPP Pratama Bekasi Selatan Kanwil DJP Jawa Barat II
AREA RITEL I
1 Sukabumi KPP Pratama Sukabumi Kanwil DJP Jawa Barat I
2 Cianjur KPP Pratama Cianjur Kanwil DJP Jawa Barat I
3 Purwakarta KPP Pratama Purwakarta Kanwil DJP Jawa Barat I
4 Cimahi KPP Pratama Cimahi Kanwil DJP Jawa Barat I
5 Tasikmalaya KPP Pratama Tasikmalaya Kanwil DJP Jawa Barat I
6 Sumedang KPP Madya Bandung Kanwil DJP Jawa Barat I
7 Ujungberung KPP Madya Bandung Kanwil DJP Jawa Barat I
8 Bandung KPP Madya Bandung Kanwil DJP Jawa Barat I
9 Banjar KPP Pratama Ciamis Kanwil DJP Jawa Barat I
10 Ciamis KPP Pratama Ciamis Kanwil DJP Jawa Barat I
11 Garut KPP Pratama Garut Kanwil DJP Jawa Barat I
12 Soreang KPP Pratama Soreang Kanwil DJP Jawa Barat I
13 Karawang KPP Pratama Karawang Utara Kanwil DJP Jawa Barat II
14 Cirebon KPP Pratama Cirebon Kanwil DJP Jawa Barat II
15 Indramayu KPP Pratama Indramayu Kanwil DJP Jawa Barat II
16 Kuningan KPP Pratama Kuningan Kanwil DJP Jawa Barat II
17 Majalengka KPP Pratama Kuningan Kanwil DJP Jawa Barat II
18 Subang KPP Pratama Subang Kanwil DJP Jawa Barat II
AREA RITEL VI
1 Yogyakarta KPP Pratama Yogyakarta Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta
2 Bantul KPP Pratama Bantul Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta
3 Watesyogya KPP Pratama Wates Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta
4 Wonosariyogya KPP Pratama Wonosari Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta
5 Blora KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
6 Brebes KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
7 Jepara KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
8 Kendal KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
9 Kudus KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
10 Pati KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
11 Pekalongan KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
12 Pemalang KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
13 Purwodadi Grobogan KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
14 Salatiga KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
15 Semarang KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
16 Tegal KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
17 Ungaran KPP Madya Semarang Kanwil DJP Jawa Tengah I
18 Purwokerto KPP Pratama Purwokerto Kanwil DJP Jawa Tengah II
19 Cilacap KPP Pratama Cilacap Kanwil DJP Jawa Tengah II
20 Kebumen KPP Pratama Kebumen Kanwil DJP Jawa Tengah II
21 Magelang KPP Pratama Magelang Kanwil DJP Jawa Tengah II
22 Klaten KPP Pratama Klaten Kanwil DJP Jawa Tengah II
23 Solo KPP Pratama Surakarta Kanwil DJP Jawa Tengah II
24 Boyolali KPP Pratama Boyolali Kanwil DJP Jawa Tengah II
25 Karanganyar KPP Pratama Karanganyar Kanwil DJP Jawa Tengah II
26 Sragen KPP Pratama Karanganyar Kanwil DJP Jawa Tengah II
27 Purbalingga KP Pratama Purbalingga Kanwil DJP Jawa Tengah II
28 Banjarnegara KP Pratama Purbalingga Kanwil DJP Jawa Tengah II
29 Purworejo KPP Pratama Purworejo Kanwil DJP Jawa Tengah II
30 Sukoharjo KPP Pratama Sukoharjo Kanwil DJP Jawa Tengah II
31 Wonogiri KPP Pratama Sukoharjo Kanwil DJP Jawa Tengah II
32 Temanggung KPP Pratama Temanggung Kanwil DJP Jawa Tengah II
33 Wonosobo KPP Pratama Temanggung Kanwil DJP Jawa Tengah II
AREA RITEL VII
1 Surabaya KPP Madya Surabaya Kanwil DJP Jawa Timur I
www.peraturanpajak.com [email protected]
2 Surabaya Selatan KPP Madya Surabaya Kanwil DJP Jawa Timur I
3 Bojonegoro KPP Pratama Bojonegoro Kanwil DJP Jawa Timur II
4 Jombang KPP Pratama Mojokerto Kanwil DJP Jawa Timur II
5 Mojokerto KPP Pratama Mojokerto Kanwil DJP Jawa Timur II
6 Sumenep KPP Pratama Pamekasan Kanwil DJP Jawa Timur II
7 Pamekasan KPP Pratama Pamekasan Kanwil DJP Jawa Timur II
8 Gresik KPP Pratama Gresik Utara Kanwil DJP Jawa Timur II
9 Madiun KPP Pratama Madiun Kanwil DJP Jawa Timur II
10 Sidoarjo KPP Madya Sidoarjo Kanwil DJP Jawa Timur II
11 Bangkalan KPP Pratama Bangkalan Kanwil DJP Jawa Timur II
12 Lamongan KPP Pratama Lamongan Kanwil DJP Jawa Timur II
13 Magetan KPP Pratama Ngawi Kanwil DJP Jawa Timur II
14 Ngawi KPP Pratama Ngawi Kanwil DJP Jawa Timur II
15 Ponorogo KPP Pratama Ponorogo Kanwil DJP Jawa Timur II
16 Tuban KPP Pratama Tuban Kanwil DJP Jawa Timur II
17 Kediri KPP Pratama Kediri Kanwil DJP Jawa Timur III
18 Pasuruan KPP Pratama Pasuruan Kanwil DJP Jawa Timur III
19 Lumajang KPP Pratama Probolinggo Kanwil DJP Jawa Timur III
20 Probolinggo KPP Pratama Probolinggo Kanwil DJP Jawa Timur III
21 Jember KPP Pratama Jember Kanwil DJP Jawa Timur III
22 Banyuwangi KPP Pratama Banyuwangi Kanwil DJP Jawa Timur III
23 Tulungagung KPP Pratama Tulungagung Kanwil DJP Jawa Timur III
24 Malang KPP Madya Malang Kanwil DJP Jawa Timur III
25 Blitar KPP Pratama Blitar Kanwil DJP Jawa Timur III
26 Nganjuk KPP Pratama Pare Kanwil DJP Jawa Timur III
27 Bondowoso KPP Pratama Situbondp Kanwil DJP Jawa Timur III
28 Situbondo KPP Pratama Situbondo Kanwil DJP Jawa Timur III
AREA RITEL VIII
1 Mataram KPP Pratama Mataram Barat Kanwil DJP Nusa Tenggara
2 Bima KPP Pratama Raba Bima Kanwil DJP Nusa Tenggara
3 Sumbawabesar KPP Pratama Sumbawa Besar Kanwil DJP Nusa Tenggara
4 Selong KPP Pratama Praya Kanwil DJP Nusa Tenggara
5 Maumere KPP Pratama Maumere Kanwil DJP Nusa Tenggara
6 Kupang KPP Pratama Kupang Kanwil DJP Nusa Tenggara
7 Atambua KPP Pratama Kupang Kanwil DJP Nusa Tenggara
8 Soe KPP Pratama Kupang Kanwil DJP Nusa Tenggara
9 Ende KPP Pratama Ende Kanwil DJP Nusa Tenggara
10 Waingapu KPP Pratama Waingapu Kanwil DJP Nusa Tenggara
11 Denpasar KPP Madya Denpasar Kanwil DJP Bali
12 Gianyar KPP Madya Denpasar Kanwil DJP Bali
13 Singaraja KPP Madya Denpasar Kanwil DJP Bali
14 Tabanan KPP Madya Denpasar Kanwil DJP Bali
AREA RITEL IX
1 Palangkaraya KPP Pratama Palangka Raya Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah
2 Sampit KPP Pratama Sampit Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah
3 Pangkalanbun KPP Pratama Pangkalan Bun Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah
4 Banjarmasin KPP Pratama Banjarmasin Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah
5 Banjarbaru KPP Pratama Banjarbaru Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah
6 Kandangan KPP Pratama Barabai Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah
7 Batulicin KPP Pratama Batulicin Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah
8 Amuntai KPP Pratama Tanjung Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah
9 Buntok KPP Pratama Muara Teweh Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah
10 Samarinda KPP Pratama Samarinda Kanwil DJP Kalimantan Timur
11 Tarakan KPP Pratama Tarakan Kanwil DJP Kalimantan Timur
12 Bontang KPP Pratama Bontang Kanwil DJP Kalimantan Timur
13 Balikpapan KPP Madya Balikpapan Kanwil DJP Kalimantan Timur
14 Tanjungredeb KPP Pratama Tanjung Redeb Kanwil DJP Kalimantan Timur
15 Tenggarong KPP Pratama Tenggarong Kanwil DJP Kalimantan Timur
16 Pontianak KPP Pratama Pontianak Kanwil DJP Kalimantan Barat
17 Sanggau KPP Pratama Singkawang Kanwil DJP Kalimantan Barat
18 Singkawang KPP Pratama Singkawang Kanwil DJP Kalimantan Barat
19 Ketapang KPP Pratama Ketapang Kanwil DJP Kalimantan Barat
20 Sintang KPP Pratama Sintang Kanwil DJP Kalimantan Barat
AREA RITEL X
1 Pare-pare KPP Pratama Pare-Pare Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara
2 Palopo KPP Pratama Palopo Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara
3 Bulukumba KPP Pratama Bulukumba Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara
4 Watampone KPP Pratama Watampone Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara
www.peraturanpajak.com [email protected]
5 Kendari KPP Pratama Kendari Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara
6 Makassar KPP Madya Makassar Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara
7 Mamuju KPP Pratama Mamuju Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara
8 Bau-bau KPP Pratama Bau-Bau Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara
9 Manado KPP Pratama Manado Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara
10 Gorontalo KPP Pratama Gorontalo Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara
11 Kotamobagu KPP Pratama Kotamobagu Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara
12 Palu KPP Pratama Palu Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara
13 Luwuk KPP Pratama Luwuk Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara
AREA RITEL XI
1 Ternate KPP Pratama Ternate Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara
2 Ambon KPP Pratama Ambon Kanwil DJP Papua dan Maluku
3 Tual KPP Pratama Ambon Kanwil DJP Papua dan Maluku
4 Sorong KPP Pratama Sorong Kanwil DJP Papua dan Maluku
5 Jayapura KPP Pratama Jayapura Kanwil DJP Papua dan Maluku
6 Merauke KPP Pratama Jayapura Kanwil DJP Papua dan Maluku
7 Timika KPP Pratama Timika Kanwil DJP Papua dan Maluku
8 Biak KPP Pratama Biak Kanwil DJP Papua dan Maluku
9 Nabire KPP Pratama Biak Kanwil DJP Papua dan Maluku
10 Manokwari KPP Pratama Manokwari Kanwil DJP Papua dan Maluku