KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

42
Pi e KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, JALAN MEDAN MERDEKA SELATAN NOMOR 13, JAKARTA 10110 TELEPON (021) 29935678, SITUS www.bumn.go.id NOTA DINAS Nomor : ND - 615/D7.MBU/10/2016 Yth. : 1. Sekretaris Kementerian BUMN 2. Kepala Biro Perencanaan, Sumber Daya Manusia dan Organisasi Dari : Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Lampiran : 1 (satu) Berkas Hal : Penyampaian Rencana Strategis (Renstra) Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis 2015-2019 Tanggal : 07 Oktober 2016 Menindaklanjuti Nota Dinas Bapak Nomor ND-148/S.MBU/5/2016 tanggal 26 Mei 2016 perihal Permintaan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Eselon I dan II tahun 2015-2019, bersama ini kami sampaikan Rencana Strategis Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis tahun 2015-2019. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih. Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra NIP 196810101996031001

Transcript of KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Page 1: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Pie KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

REPUBLIK INDONESIA GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, JALAN MEDAN MERDEKA SELATAN NOMOR 13, JAKARTA 10110

TELEPON (021) 29935678, SITUS www.bumn.go.id

NOTA DINAS Nomor : ND - 615/D7.MBU/10/2016

Yth. : 1. Sekretaris Kementerian BUMN 2. Kepala Biro Perencanaan, Sumber Daya Manusia dan Organisasi

Dari : Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Lampiran : 1 (satu) Berkas

Hal : Penyampaian Rencana Strategis (Renstra) Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis 2015-2019

Tanggal : 07 Oktober 2016

Menindaklanjuti Nota Dinas Bapak Nomor ND-148/S.MBU/5/2016 tanggal 26 Mei 2016 perihal Permintaan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Eselon I dan II tahun 2015-2019, bersama ini kami sampaikan Rencana Strategis Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis tahun 2015-2019.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

Hambra NIP 196810101996031001

Page 2: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...
Page 3: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

--R7SETE:i7a- Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN I

DAFTAR ISI

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

A. Kondisi Umum 1

B. Potensi dan Permasalahan 3

C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi 6

D. Struktur Organisasi 7

BAB II 11

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 11

A. Tujuan 11

B. Sasaran Strategis 11

BAB III 30

TARGET KINERJA & KERANGKA PENDANAAN 30

BAB IV 39

PENUTUP 39

Page 4: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KENIENTERIAN BADAN USAHA MILK NEGARA

fiCPUBLIK INDONESA

BAB I PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum

Renstra Deputi

Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian BUMN 2015-2019 dan bersifat indikatif.

Rencana Strategis (Renstra) Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis 2015-

2019 disusun berdasarkan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN) serta Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. Renstra Deputi

Bidang Infrastruktur Bisnis merupakan dokumen perencanaan Deputi

Bidang Infrastruktur Bisnis untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun

dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian BUMN

2015-2019 dan bersifat indikatif.

Renstra Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis merupakan acuan dalam

Perencanaan, Pemrograman dan Penganggaran Berbasis Kinerja

(PBK) untuk penyusunan dokumen Rencana Kerja (Renja) dan

Rencana Kerja Anggaran (RKA) Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis.

Renstra Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis tahun 2015-2019 disusun

berlandaskan pada tugas dan fungsi Deputi Bidang Infrastruktur

Bisnis selaku salah satu unit Eselon I, dan dalam pelaksanaannya akan

digunakan sebagai salah satu komponen dalam sistem manajemen

kinerja yang merupakan siklus perencanaan, pemrograman,

penganggaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, sehingga

penyusunan Renstra berlandaskan pada ketentuan Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Sesuai dengan Renstra Kementerian BUMN Tahun 2015-2019, Deputi

Bidang Infrastruktur Bisnis memiliki peranan penting untuk

mewujudkan organisasi Kementerian BUMN yang mampu

mendukung BUMN untuk menjadi Agent of Development yang besar,

kuat, dan lincah. Bentuk dari perwujudan ini adalah transformasi

organisasi Kementerian BUMN menuju superholding di tahun 2019.

Untuk dapat mendukung hal tersebut, Deputi Bidang Infrastruktur

Bisnis sebagai unit supporting harus memastikan kesiapan

infrastruktur bisnis baik dari aspek ketersediaan data, teknologi,

kebijakan dan layanan-layanan dukungan terhadap BUMN.

Page 1 139

Page 5: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KENIENTERIAN GAIDAN USAHA MILIK NEGAFtA

RCPUBLIK INDONES'A

Kondisi umum yang berlaku di Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

tergambar sebagaimana berikut:

1. Tugas Pokok dan Fungsi Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

Tugas Pokok dan Fungsi Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2015 tentang

Kementerian BUMN, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri BUMN.

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan

sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan

kapasitas manajemen sumber daya manusia eksekutif,

pengelolaan tanggung jawab sosial dan Iingkungan, Iayanan

hukum badan usaha milik negara, serta pengelolaan data dan

teknologi informasi kementerian badan usaha milik negara.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

27, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang peningkatan kapasitas

manajemen sumber daya manusia eksekutif, pengelolaan

tanggung jawab sosial dan Iingkungan, dan Iayanan hukum

Badan Usaha Milik Negara;

b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

peningkatan kapasitas manajemen sumber daya manusia

eksekutif, pengelolaan tanggung jawab sosial dan Iingkungan,

dan Iayanan hukum Badan Usaha Milik Negara;

c. Pengelolaan data dan teknologi informasi Kementerian Badan

Usaha Milik Negara;

d. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang

peningkatan kapasitas manajemen sumber daya manusia

eksekutif, pengelolaan tanggung jawab sosial dan Iingkungan,

Iayanan hukum Badan Usaha Milik Negara, serta pengelolaan

data dan Teknologi Informasi Kementerian Badan Usaha Milik

Negara;

e. Pelaksanaan administrasi Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis;

dan

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-

10/MBU/07/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

BUMN, untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya, Deputi

Bidang Infrastruktur Bisnis dilengkapi dengan unit kerja di

Paee 2I 39

Page 6: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

,d7 Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTERIAN SAGAN USAHA MIUK NEGARA

FIEPUDUK INOONESA

Pencapaian Renstra

Deputi Infrastruktur

Bisnis Tahun 2010-

2014

bawahnya sebagai berikut:

a. Asisten Deputi Manajemen Sumber Daya Manusia Eksekutif

BUMN;

b. Asisten Deputi Data dan Teknologi Informasi;

c. Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan; dan

d. Asisten Deputi Layanan Hukum BUMN.

2. Pencapaian Rencana Strategis Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

Tahun 2010-2014

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis merupakan pecahan dari Deputi

Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Badan Usaha

Milik Negara pada tahun 2014 sebagaimana Peraturan Menteri

BUMN Nomor: PER-06/MBU/2014 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian BUMN sehingga realisasi capaian Renstra 2010-

2014 mengacu pada capaian Renstra 2010-2014 Deputi Bidang

Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Badan Usaha Milik

Negara. Sebagaimana PER-06/MBU/2014 bahwa Deputi Bidang

Infrastruktur Bisnis membawahi 3 Keasdepan, yaitu:

a. Asisten Deputi Manajemen SDM Eksekutif BUMN;

b. Asisten Deputi Informasi dan Komunikasi Publik; dan

c. Asisten Deputi Restrukturisasi BUMN.

Selanjutnya pada tahun 2015, sebagaimana Peraturan Menteri

BUMN Nomor: PER-10/MBU/07/2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian BUMN, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

membawahi 4 Keasdepan, yaitu:

a. Asisten Deputi Manajemen SDM Eksekutif BUMN;

b. Asisten Deputi Data dan Teknologi informasi;

c. Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan; dan

d. Asisten Deputi Layanan Hukum.

B. Potensi dan Permasalahan

Potensi dan permasalahan yang dimiliki Deputi Bidang Infrastruktur

Bisnis sebagai salah satu unit Eselon I di Kementerian BUMN yang

bertugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi

dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan

kapasitas manajemen cumber daya manusia eksekutif, pengelolaan

Paae 3 I 39

Page 7: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

KENIENTERIAN BADAN UGAHA MILIK NEGARA

REPUBLIK INDGNE5 A

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

tanggung jawab sosial dan lingkungan, layanan hukum BUMN, serta

pengelolaan data dan teknologi informasi Kementerian BUMN adalah

sebagai berikut:

Potensi Deputi 1. Potensi

Bidang a. Kualitas Sumber Daya Manusia di Kedeputian Infrastruktur

Infrastruktur Bisnis Bisnis

Dengan struktur organisasi yang berlaku saat ini yaitu

Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-10/MBU/07/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian BUMN,

Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis terdiri dari para peja bat

dan staf yang kompeten dan berintegritas dengan kerja sama

tim yang balk, diharapkan dapat mengemban tanggung jawab

dan amanah yang baik.

b. Struktur Organisasi di Bawah Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

Struktur organisasi di bawah Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

yaitu Asisten Deputi Ma najemen SDM Eksekutif BUMN, Asisten

Deputi Data dan Teknologi informasi, Asisten Deputi Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan, dan Asisten Deputi Layanan

Hukum yang secara tugas pokok dan fungsi telah sesuai untuk

melaksanakan fungsi Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis.

c. Leadership

Hal yang terpenting dalam keberhasilan suatu unit kerja adalah

leadership dari pimpinan unit kerja. Deputi Bidang

Infrastruktur Bisnis memiliki Pejabat Tinggi Madya yang

berkompetensi melebihi standar kompetensi jabatan yang

dipersyaratkan, yang dapat menjadi panutan kinerja SDM di

bawah kepemimpinannya.

d. Komitmen dan integritas yang tinggi

Komitmen SDM di lingkungan Deputi Bidang Infrastruktur

Bisnis untuk bersedia melaksanakan semua tugas jabatan yang

kontinu, tidak hanya pada saat ini, tetapi berkelanjutan dan

secara terus menerus sampai selesai. Integritas SDM di

lingkungan Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis yang

mencakup antara lain kejujuran, ketulusan, komitmen dalam

mengemban amanah dan tugas negara melalui jabatan

masing-masing di unit kerjanya.

Page 4139

Page 8: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

KEMENTERIAN 8AUAN USAHA M/LIK NEGARA

RC PUMIK INDONES,

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

Permasalahan Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

e. Ketersediaan Anggaran

Ketersediaan alokasi anggaran yang diberikan kepada

Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis dinilai selama ini sudah

mencukupi.

2. Permasalahan

Dengan potensi yang dimiliki oleh Kedeputian Bidang Infrastruktur

Bisnis, terdapat beberapa persoalan atau permasalahan yang

menyebabkan belum dapat dioptimalkannya potensi Deputi

Bidang Infrastruktur Bisnis antara lain sebagai berikut:

a. Policy terkait Kedeputian Infrastruktur Bisnis

Fungsi Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis belum secara

eksplisit tercakup dalam Permen BUMN terkait dengan

succession management.

b. Belum terbentuk anggaran berbasis kinerja

Penyusunan anggaran yang belum sepenuhnya didasarkan

pada kinerja menyebabkan sulitnya melakukan penyesuaian

prioritas tugas apabila terdapat hal-hal yang di luar kontrol

pengguna anggaran seperti misalnya penyederhanaan output,

pemotongan anggaran, restrukturisasi organisasi, dan lain

sebagainya.

c. Koordinasi Dengan Unit Kerja Lain di Kementerian BUMN

Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain di Kementerian

BUMN menyebabkan terkendalanya beberapa aktivitas

Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis yang membutuhkan

implementasi yang menyeluruh dan komitmen dari semua

pihak.

d. Pelaksanaan Proses/Aktivitas yang Belum Tersistem Dengan

Baik

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang belum sepenuhnya

tersistem dengan baik menyita waktu dengan tidak efisien dan

membuat pekerjaan menjadi kurang optimal hasilnya

dibandingkan dengan pelaksanaan proses/aktivitas yang telah

Page 5139

Page 9: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

BADAN TA=LIncGARA FICPUBLIK INDONE5'4 I Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

tersistem. Belum tersistemnya aktivitas juga menyebabkan

tidak maksimalnya proses monitoring dan evaluasi untuk

kinerja tertentu.

e. Belum Terdigitalisasi Proses Layanan Persuratan dan

Administrasi

Dalam kurun waktu yang cukup panjang, pengelolaan Iayanan

persuratan dan administrasi masih dilakukan secara tradisional

dan berbasis kertas dan belum dilakukan mekanisme

pengarsipan sesuai kaidah pengarsipan yang efisien dan

efektif.

f. Belum Idealnya Pengelolaan Sarana dan Prasarana Layanan

Perkantoran Dipengaruhi Keterbatasan Anggaran

Usia gedung yang tua seharusnya membutuhkan peremajaan

gedung dan sebagian besar sarana prasarana kerja sudah

memasuki akhir masa ekonomis.

C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2015 Tentang

Kementerian BUMN, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis merupakan

unit kerja Eselon I di bawah Menteri BUMN yang memiliki tugas pokok

dan fungsi sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan

sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan

kapasitas manajemen sumber daya manusia eksekutif,

pengelolaan tanggung jawab sosial dan lingkungan, Iayanan

hukum badan usaha milik negara, serta pengelolaan data dan

teknologi informasi kementerian badan usaha milik negara.

2. Fungsi

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang peningkatan kapasitas

manajemen sumber daya manusia eksekutif, pengelolaan

tanggung jawab sosial dan lingkungan, dan Iayanan hukum

Page 61 39

Page 10: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

ICEMEN TERIAN BA DAN USAHA MIUK NC-GARA

BCPUBlIK INDONC,A

badan usaha milik negara;

b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

peningkatan kapasitas manajemen sumber daya manusia

eksekutif, pengelolaan tanggung jawab sosial dan lingkungan,

dan layanan hukum Badan Usaha Milik Negara;

c. Pengelolaan data dan teknologi informasi Kementerian Badan

Usaha Milik Negara;

d. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang

peningkatan kapasitas manajemen sumber daya manusia

eksekutif, pengelolaan tanggung jawab sosial dan lingkungan,

layanan hukum Badan Usaha Milik Negara, serta pengelolaan

data dan teknologi informasi Kementerian Badan Usaha Milik

Negara;

e. Pelaksanaan administrasi Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis;

dan

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

D. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-

10/MBU/07/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

BUMN, struktur organisasi Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis terdiri

dari:

Asisten Deputi Manajemen SDM Eksekutif BUMN

1. Asisten Deputi Manajemen SDM Eksekutif BUMN

Asisten Deputi Manajemen Sumber Daya Manusia Eksekutif BUMN

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,

koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi,

dan pelaporan peningkatan kapasitas manajemen sumber daya

manusia eksekutif BUMN.

Dalam melaksanakan tugasnya, Asisten Deputi Manajemen

Sumber Daya Manusia Eksekutif BUMN menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi penataan Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan

Pengawas BUMN, serta pelaksanaan Uji Kelayakan dan

Kepatutan (UKK) terhadap Bakal Calon Direksi BUMN dan

pelaksanaan Penilaian terhadap Bakal Calon Dewan

Komisaris/Dewan Pengawas BUMN;

b. Koordinasi penataan Direksi dan Dewan Komisaris Anak

Perusahaan/Perusahaan Patungan BUMN sesuai ketentuan

Anggaran Dasar BUMN;

Pave 7139

Page 11: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTERIAN BA DAN DEANA !AIM NEGARA

11CPUOLIK INOGNEStA

c. Penyiapan perumusan kebijakan terkait Key Performance

Indicator Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas

BUMN;

d. Penyiapan perumusan kebijakan terkait Good Corporate

Governance BUMN;

e. Penyiapan perumusan kebijakan mengenai remunerasi serta

pemberian reward and punishment Direksi, Dewan Komisaris,

dan Dewan Pengawas BUMN;

f. Mengolah data dan informasi Direksi/Calon Direksi, Dewan

Komisaris/Calon Dewan Komisaris, dan Dewan

Pengawas/Calon Dewan Pengawas BUMN;

g. Pemantauan pelaporan Laporan Harta Kekayaan

Penyelenggara Negara (LHKPN) Wajib LKHPN BUMN;

h. Pemantauan pelaksanaan kebijakan Menteri BUMN terkait

ketenagakerjaan BUMN;

i. Penyiapan bahan dukungan perumusan program

pengembangan manajemen sumber daya manusia BUMN;

j. Penyiapan koordinasi pelaksanaan program pengembangan

Direksi/Calon Direksi BUMN;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang

Infrastruktur Bisnis.

2. Asisten Deputi Data dan Teknologi Informasi

Asisten Deputi Data

dan Teknologi

Informasi

Asisten Deputi Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas

penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan

kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang

pengelolaan sistem teknologi informasi, serta pelaksanaan riset

dan pengelolaan data.

Dalam melaksanakan tugasnya, Asisten Deputi Data dan Teknologi

Informasi menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pemantauan,

analisis, evaluasi, serta pelaporan perencanaan jangka

menengah sistem teknologi informasi Kementerian BUMN;

b. Pelaksanaan perencanaan kapasitas, pengembangan,

pengoperasian dan pemeliharaan sistem teknologi informasi

serta monitoring dan evaluasi implementasi sistem teknologi

informasi Kementerian BUMN;

c. Penyiapan kebijakan perencanaan arsitektur dan laporan

konsolidasian data kinerja BUMN;

d. Pelaksanaan analisis dan perumusan kebijakan implementasi

Page 8139

Page 12: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTERIAN BADAN USA. MILIK NEGARA

IIEPUBLIK INDONESIA

knowledge management Kementerian BUMN;

e. Pelaksanaan analisis dan koordinasi penyusunan basis data

kinerja serta pemantauan, analisis, dan koordinasi

pengumpulan data kinerja berbasis teknologi informasi;

f. Pelaksanaan analisis, koordinasi, dan pengolahan data kinerja,

serta monitoring dividen dan pajak BUMN;

g. Pelaksanaan analisis dan penyajian informasi kepada

pimpinan, unit internal dan stakeholder terkait serta

koordinasi penyusunan bahan paparan rapat Menteri dan

pimpinan lainnya; dan

h. Pelaksanaan riset makro ekonomi, dan sektor industri dalam

rangka dukungan pembinaan BUMN dan riset internal

Kementerian BUMN.

3. Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi

pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi,

pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN berupa

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Dalam melaksanakan tugasnya, Asisten Deputi Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rumusan bahan kebijakan umum pengelolaan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan oleh BUMN;

b. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan sinkronisasi kebijakan

program dan penyaluran dana Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan BUMN;

c. Penyiapan rumusan bahan kebijakan standar pelaporan,

koordinasi penyusunan basis data, dan proses pengelolaan

data pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

BUMN;

d. Penyiapan rumusan bahan kebijakan pemantauan, analisis dan

evaluasi pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

BUMN;

e. Penyiapan rumusan bahan kebijakan pelaksanaan Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN dalam penetapan Rencana

Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan;

f. Penyiapan pemantauan, analisis, dan evaluasi atas laporan

tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN

dalam rangka pengesahan laporan tahunan BUMN; dan

Pate 91 39

Page 13: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

KEMENTEMAN BADAN

IrOAUT 1 PT "E'STA'A

Asisten Deputi Layanan Hukum

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

g. Pelaksanaan koordinasi pengumpulan data serta pemantauan,

analisis dan pelaporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan serta penyiapan koordinasi penyelesaian temuan

terkait pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

BUMN oleh BUMN.

4. Asisten Deputi Layanan Hukum

Asisten Deputi Layanan Hukum BUMN mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pelayanan hukum

terkait kegiatan pembinaan dan/atau aksi korporasi BUMN

dan/atau Perseroan Terbatas.

Dalam melaksanakan tugasnya, Asisten Deputi Layanan Hukum

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan koordinasi pemberian dukungan aspek hukum

terkait aksi korporasi yang meliputi pelaksanaan privatisasi,

restrukturisasi, penyertaan modal, pendayagunaan aset dan

sinergi, penghapusan dan pemindahtanganan aktiva tetap,

penghapusan piutang, pelaksanaan PSO BUMN, pengangkatan

dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris serta aksi

korporasi lainnya;

b. Penyiapan koordinasi penyusunan pendapat hukum (Legal

Opinion) dan/atau keterangan ahli terkait pembinaan dan/atau

aksi korporasi BUMN;

c. Penyiapan koordinasi penyusunan standar Anggaran Dasar

BUMN;

d. Penyiapan koordinasi penyusunan Anggaran Dasar BUMN; dan

e. Pemberian konsultansi kepada Kementerian BUMN dan BUMN

terkait dengan pembinaan dan/atau aksi korporasi BUMN.

Pate 10 I 39

Page 14: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 KEMENTEHUN

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

BAB II TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

A. Tujuan

Peraturan Menteri badan usaha milik negara nomor: per-10/m bu/07/2015 tentang organisasi dan tata kerja Kementerian BUMN

Sejalan dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:

PER-10/MBU/07/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

BUMN, maka tujuan Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis adalah

sebagai berikut:

a. Terwujudnya BUMN sebagai Agent of Development yang besar,

kuat dan lincah;

b. Kepatuhan BUMN yang tinggi terhadap kebijakan Kementerian

BUMN;

c. Perencanaan dan rumusan kebijakan yang berkualitas dan

Implementatif;

d. Pembinaan BUMN yang optimal ;

e. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan secara efektif;

f. Pelaksanaan anggaran yang optimal.

B. Sasaran Strategis

Sasaran Strategis

Peta Strategi

Sasaran strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

1 (satu) sampai 5 (lima) tahun.

Sasaran Strategis yang selanjutnya disingkat SS adalah pernyataan

mengenai apa yang harus dimiliki, dijalankan, dihasilkan atau dicapai

organisasi.

Dalam rangka mencapai tujuan, maka Kedeputian Bidang Infrastruktur

Bisnis merumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan

operasional berupa perumusan sasaran strategis unit kerja dalam

bentuk peta strategis Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis. Peta Strategi

adalah suatu dashboard yang memetakan SS organisasi dalam suatu

kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan

perjalanan strategi organisasi dalam mewujudkan visi dan misi.

Peta strategi digunakan untuk menjabarkan strategi secara visual,

melalui sejumlah SS yang terangkai dalam hubungan sebab akibat,

sehingga memudahkan dalam mengkomunikasikan strategi.

Page 15: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTERIAN RAMON USATIA MILK NEGARA

REPURIK MOORE,.

Dalam rangka mencapai tujuan, maka Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis merumuskan ke

dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan sasaran strategis unit

kerja dengan berpedoman pada peta strategis Kementerian BUMN. Sasaran strategis

merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau

dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun.

Sasaran-sasaran strategis dirumuskan sebagai suatu prioritas yang ingin dimiliki, dijalankan

clan dicapai organisasi pada periode tertentu. Untuk memastikan bahwa sasaran strategis

tersebut dapat dicapai, maka perlu dilakukan manajemen atas resiko kegagalan pencapaian

SS.

Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan strategisnya,

setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance

indicator) yang terukur. Berdasarkan cascading Sasaran Strategis Kementerian BUMN dan

mandatory tugas pokok dan fungsi Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis, telah disusun Sasaran

Strategis dan IKU Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis sebagai berikut:

Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU)

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Utama (IKU)

1. Terwujudnya BUMN sebagai Agent

of Development yang besar, kuat

dan lincah (SS 1)

Jumlah BUMN yang dilakukan assessment KPKU

2. Kepatuhan BUMN yang tinggi

terhadap kebijakan Kementerian

BU MN (SS 3)

Jumlah BUMN yang dilakukan assessment GCG

Persentase kepatuhan terhadap proses

perencanaan, monitoring dan evaluasi PKBL

BUMN

Persentase kepatuhan pelaporan BUMN melalui

portal

3. Perencanaan dan rumusan

kebijakan yang berkualitas dan

Implementatif (SS 4)

Persentase hasil riset/kajian yang dijadikan

bahan pertimbangan perumusan kebijakan

Konsep peraturan Knowledge Management

Penyampaian PK sesuai batas waktu

Penyampaian RAB dan KAK sesuai batas waktu

4. Pembinaan BUMN yang optimal Penetapan Direksi sesuai Peraturan

P 12 39

Page 16: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

KEMENTERLAN OA DAN USAHA MIUK NEGARA

11(PURIK INDONESIA

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Utama (IKU)

(SS 5) Jumlah penetapan Direksi BUMN tepat waktu

Jumlah penetapan Dekom/Dewas BUMN tepat

waktu

Tersusunnya daftar bakal calon Direksi

Tersusunnya program pengembangan calon

Direksi

Tersusunnya pola pelaksanaan pengembangan

calon Direksi

Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi

program pengembangan calon Direksi

Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi

pola pelaksanaan pengembangan calon Direksi

5. Terselenggaranya pengendalian

dan pengawasan secara efektif

(SS 6)

RI

Persentase tindak lanjut penyelesaian LHP BPK

6. Terwujudnya SDM yang kompeten

dan professional (SS 7)

Persentase Pegawai mengikuti diktat sesuai

jadwal dan komitmen awal tahun

Persentase Pegawai mengisi SKP sesuai batas

waktu

7. Terwujudnya Organisasi Pengelola

Korporasi yang Modern (SS 8)

Penyampaian Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP) sesuai batas waktu

8. Terwujudnya tata kelola organisasi

yang baik dan bersih (SS 9)

Penyusunan Standar Anggaran Dasar BUMN

Dukungan Aspek Hukum terkait Aksi Korporasi

Pengkajian dan Perumusan Aspek Legal terkait

Pembinaan dan/atau Aksi Korporasi BUMN

Pemberian Konsultansi terkait Pembinaan

dan/atau Aksi Korporasi BUMN

Pane 13 I 39

Page 17: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTERUN BADAN USAHA MU, NEGARA

ACPUBUK

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Utama (IKU)

9. Tersedianya informasi yang valid,

handal dan mudah diakses (SS 10)

Ketersediaan data BUMN yang valid melalui

portal

Pengukuran Standar pelayanan system

informasi (Service Level Agreement) yang telah

tersusun di tahun 2012

Persepsi user terhadap kemudahan akses

Persentase downtime layanan TIK

Penyajian data dan informasi untuk stakeholder

Laporan Tahunan Kementerian BUMN

10. Pelaksanaan anggaran yang

optimal dan akuntabel (SS 11)

Persentase pemanfaatan anggaran

Penjelasan atas Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kedeputian

Bidang Infrastruktur Bisnis adalah sebagai berikut:

Sasaran Strategis 1: Dalam rangka mendukung Sasaran Strategis Menteri BUMN untuk

Terwujudnya mewujudkan BUMN sebagai Agent of Development yang besar, kuat

organisasi dan lincah, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis harus mampu Kementerian BUMN

menciptakan dukungan organisasi pengelola korporasi yang modern. yang mampu mendukung BUMN Hal ini tercermin melalui IKU sebagai berikut:

untuk menjadi Agent of IKU : Jumlah BUMN yang dilakukan assessment KPKU

Development yang Penilaian kinerja BUMN yang digunakan adalah Kriteria Penilaian besar, kuat dan

lincah Kinerja Unggul yaitu suatu sistem penilaian yang dibangun sebagai

panduan untuk membangun, menata dan memberdayakan

kesisteman dan sumber daya perusahaan untuk mencapai kinerja

unggul. Kriteria dalam KPKU diadopsi dan diadaptasi dari Kriteria

Keunggulan Kinerja Malcom Baldridge Criteria for Performance

Excellent (MBCfPE). Kebijakan KPKU mulai diterapkan pada tahun

2012 berdasarkan Surat Sekretaris Menteri BUMN S-08/S.MBU/2013

tanggal 16 Januari 2013 tentang Penyampaian Pedoman Penentuan

KPI dan KPKU pada BUM N. IKU ini bertujuan untuk meningkatkan daya

saing BUMN sekaligus meningkatkan profitabilitas perusahaan, serta

menyehatkan kondisi keuangan perusahaan, dan sebagainya.

Target pencapaian IKU ini untuk tahun 2015, 2016, 2017, 2018, dan

2019 adalah 25,35, 50, 60 dan 75 BUMN yang melakukan assessment

P a E 14 I 39

Page 18: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTERLAN &4C/AN USA. MINK NEGARA

REPLMLIK iNOCNEVA

KPKU.

Sasaran Strategis 3:

Kepatuhan BUMN yang tinggi terhadap kebijakan Kementerian BUMN

Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan dan penentuan

strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem,

anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Rumusan adalah pernyataan atau simpulan tentang asas, ketetapan,

dan sebagainya yang disebutkan dengan kalimat yang ringkas dan

tepat. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi

pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,

kepemimpinan, dan cara bertindak.

Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Deputi Bidang Infrastruktur

Bisnis mengidentifikasikan 3 (tiga) IKU sebagai berikut:

a) IKU 1 : Jumlah BUMN yang dilakukan assessment GCG

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance),

adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan

mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan

perundang-undangan dan etika berusaha. IKU ini bertujuan agar

BUMN dapat meningkatkan nilai GCG, dimana dalam GCG terdapat

prinsip-prinsip Transparansi (transparency), Akuntabilitas

(accountability), Pertanggungjawaban (responsibility),

Kemandirian (independency) dan Kewajaran (fairness). Pencapaian

IKU ini menuju kepada capaian yang melebihi dari target

(maximize), di mana capaian yang semakin tinggi dari target

adalah capaian yang diharapkan.

Target pencapaian IKU ini untuk tahun 2015, 2016, 2017, 2018,

dan 2019 adalah 95, 100, 100, 102 dan 102 untuk jumlah BUMN

yang dilakukan assessment GCG

b) IKU 2 : Persentase kepatuhan terhadap proses perencanaan,

monitoring dan evaluasi PKBL BUMN

Kepatuhan proses perencanaan BUMN dinilai dari ketepatan

waktu penyampaian dokumen Perencanaan BUMN yaitu Rencana

Kerja dan Anggaran (RKA) PKBL sesuai dengan peraturan yang

berlaku. IKU ini bertujuan untuk meningkatkan tertib administrasi

dalam rangka penyampaian dokumen perencanaan. Pencapaian

IKU ini menuju kepada capaian yang melebihi dari target

(maximize), dimana capaian yang semakin tinggi dari target adalah

capaian yang diharapkan.

Target yang harus dicapai adalah seluruh BUMN menyampaikan

Page 15 I 39

Page 19: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTERIAN HADAN USAHA WOK NEGARA

11(PUBLIK INDC,I(SIA

dokumen RKA PKBL sesuai batas waktu.

c) IKU 3 : Persentase kepatuhan pelaporan BUMN melalui portal

Kepatuhan pelaporan BUMN dinilai dari ketepatan waktu

penyampaian laporan manajemen kinerja triwulanan dan laporan

tahunan yang telah diaudit sesuai dengan ketentuan peraturan

yang berlaku. IKU ini bertujuan untuk mewujudkan tertib

administrasi dan mendukung tertib penatausahaan pengelolaan

BUMN. Pencapaian IKU ini menuju kepada capaian yang melebihi

dari target (maximize), dimana capaian yang semakin tinggi dari

target adalah capaian yang diharapkan.

Target pencapaiannya adalah 100% BUMN menyampaikan laporan

PKBL triwulanan, semesteran dan tahunan tepat waktu.

Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan dan penentuan

strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem,

anggaran dan standar yangdibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Rumusan adalah pernyataan atau simpulan tentang asas, ketetapan,

dan sebagainya yang disebutkan dengan kalimat yang ringkas dan

tepat. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi

pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,

kepemimpinan, dan cara bertindak.

Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Deputi Bidang Infrastruktur

Bisnis mengidentifikasikan 4 (empat) IKU sebagai berikut:

a) IKU 1 : Persentase hasil riset/kajian yang dijadikan bahan

pertimbangan perumusan kebijakan

IKU ini bertujuan agar pelaksanaan riset/kajian yang dilaksanakan

oleh Keasdepan Manajemen SDM Eksekutif BUMN mendukung

perumusan kebijakan Kementerian BUMN. Pencapaian IKU ini

menuju kepada capaian yang melebihi dari target (maximize), di

mana capaian yang semakin tinggi dari target adalah capaian yang

diharapkan.

Target pencapaian IKU ini adalah ?. 80% dari riset/kajian yang

dijadikan sebagai bahan pertimbangan perumusan kebijakan

b) IKU 2 : Penyampaian PK sesuai batas waktu

Sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-03/MBU/2011

tentang Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Di Lingkungan

Kementerian BUMN, Penetapan Kinerja (PK) adalah pemyataan

kinerja/kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan

Sasaran Strategis 4:

Perencanaan dan rumusan kebijakan yang berkualitas dan Implementatif

Page 16 I 39

Page 20: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

KEMENTERIAN BADAN USAHA MAN( NEGARA

REPUOLIK INDONERA

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan

pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.

Setelah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun yang akan

datang ditetapkan pada akhir tahun berjalan, Unit Eselon II

menyusun Penetapan Kinerja (PK) berdasarkan DIPA tersebut

dengan dilampiri tabel yang berisi sasaran strategis, indikator

kinerja, dan target yang akan dicapai.

PK Unit Eselon II yang telah ditetapkan (ditandatangani oleh

Pejabat Eselon II yang bersangkutan dan atasan Eselon I) harus

disampaikan kepada Sekretaris Kementerian BUMN c.q Kepala Biro

Perencanaan dan SDM dan Inspektorat selambat-lambatnya

minggu keempat Februari tahun berjalan.

IKU ini bertujuan agar penyampaian PK unit eselon II dapat

dilakukan tepat waktu. Target pencapaian IKU ini adalah

Penyampaian seluruh PK sesuai batas waktu.

c) IKU 3 : Penyampaian RAB dan KAK

KAK merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai

keluaran kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan

fungsi Kementerian Negara/Lembaga, dan merupakan dokumen

perencanaan kegiatan yang berisikan penjelasan terkait dengan 5

(lima) W dan 2 (dua) H, yaitu terkait dengan apa (what), mengapa

(why), siapa (Who), kapan (When), lokasi (Where), bagaimana

(How), dan berapa perkiraan biayanya (How Much) dari suatu

keluaran suatu kegiatan. Sedangkan RAB adalah suatu dokumen

yang berisi tahapan pelaksanaan, rincian komponen-komponen

(input) dan besaran biaya dari masing-masing komponen suatu

kegiatan. RAB mencakup penjabaran Iebih lanjut dari unsur

perkiraan biaya (how much) dalam rangka pencapaian output

kegiatan dalam KAK.

IKU ini bertujuan agar penyampaian RAB dan KAK unit eselon II

dapat dilakukan tepat waktu kepada Bagian Perencanaan,

Kementerian BUMN. Target pencapaian IKU ini adalah

Penyampaian seluruh RAB dan KAK sesuai batas waktu.

d) IKU 4 : Konsep peraturan Knowledge Management

Sesuai PER-10/MBU/07/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian BUMN, Bidang Riset mempunyai tugas melakukan

riset makro ekonomi, sektor industri dalam rangka dukungan

pembinaan BUMN dan riset internal Kementerian BUMN,

pelaksanaan analisis dan perumusan kebijakan implementasi

P age 17 I 39

Page 21: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

knowledge management Kementerian BUMN.

Kebijakan knowledge management (KM) disusun berdasarkan

landasan teori dan praktik penerapannya di berbagai Instansi

Pemerintah dan lembaga lainnya. Penyusunan kebijakan dilakukan

dengan mengkonsolidasikan unit-unit terkait, antara lain unit yang

bertanggung jawab di bidang pengembangan SDM, bidang

manajemen kinerja, bidang teknologi informasi, bidang data dan

informasi, bidang perpustakaan Kementerian BUMN, dan lain-lain.

Penerapan KM akan dilakukan dengan menggunakan sistem

informasi berbasis teknologi.

Sasaran Strategis 5:

Pembinaan BUMN yang Optimal

Untuk dapat mengoptimalkan peran dan keberadaan BUMN dalam

perkembangan perekonomian dunia yang semakin terbuka dan

kompetitif, BUMN perlu menumbuhkan budaya korporasi dan

profesionalisme antara lain melalui pembenahan pengurusan dan

pengawasannya. Pengurusan dan pengawasan BUMN harus dilakukan

berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Dalam

pencapaian sasaran strategis ini, Keasdepan Manajemen SDM

Eksekutif BUMN mengidentifikasikan 8 (delapan) Indikator Kinerja

Utama (IKU). Uraian IKU tersebut adalah sebagai berikut:

a) IKU 1 : Penetapan Direksi sesuai Peraturan

Direksi adalah organ BUMN yang bertanggung jawab atas

pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN, serta

mewakili BUMN baik di dalam maupun di luar pengadilan. IKU ini

bertujuan untuk menciptakan suatu sistem yang akuntabel dan

dapat dipertanggungjawabkan untuk memperoleh Anggota Direksi

yang profesional, berintegritas, berdedikasi dan memiliki

kompetensi dalam melaksanakan tugas pengurusan BUMN, serta

untuk mewujudkan suatu proses penetapan Anggota Direksi

secara baik. Pencapaian IKU ini menuju kepada capaian yang

melebihi dari target (maximize), di mana capaian yang semakin

tinggi dari target adalah capaian yang diharapkan.

Target pencapaian IKU ini adalah setiap penetapan Direksi BUMN

sesuai dengan Peraturan (sebelum batas waktu masa jabatan

direksi habis).

b) IKU 2 : Jumlah penetapan Direksi BUMN tepat waktu

Berkaitan dengan IKU 1 di atas, maka perlu ditetapkan target

untuk jumlah penetapan Direksi BUMN yang tepat waktu. Untuk

Page 18 I 39

Page 22: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTERUN .0AN USAF. NEGARA

11(1,13LIK INOOAESU

itu pada tahun 2015, 2016, 2017, 2018 dan 2019 target IKU 2

adalah 16, 30, 66, 54, dan 60 Direksi BUMN yang penetapannya

tepat waktu.

c) IKU 3 : Jumlah penetapan Dekom/Dewas BUMN tepat waktu

Berkaitan dengan IKU 1 di atas, maka perlu ditetapkan target

untuk jumlah penetapan Dekom/Dewas BUMN yang tepat waktu.

Untuk itu pada tahun 2015, 2016, 2017, 2018 dan 2019 target IKU

3 adalah 22, 40, 92, 111, dan 111 Dekom/Direksi BUMN yang

penetapannya tepat waktu.

d) IKU 4 : Tersusunnya daftar bakal calon Direksi

Dalam mencapai IKU 1, IKU 2 dan IKU 3, maka dalam prosesnya

perlu daftar bakal Calon Direksi yang diusulkan kepada Menteri

BUMN dan RUPS guna memperoleh penetapan. Sehubungan

dengan itu pada tahun 2015, 2016, 2017, 2018 dan 2019 target

IKU 4 adalah 116, 138, 448, 256, dan 232 Bakal Calon.

e) IKU 5 : Tersusunnya program pengembangan calon Direksi

Sebagai implementasi fungsi pengembangan dan penyelenggaraan

diktat, sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-

10/MBU/07/2015 tentang Struktur Organisasi Kementerian

BUMN, salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Keasdepan

Manajemen SDM Eksekutif BUMN adalah melaksanakan dan

mengawasi penerapan konsep Program Pengembangan Bakal

Calon Direksi BUMN.

Target pencapaian IKU ini adalah 1 konsep Program

Pengembangan pada tahun 2016.

f) IKU 6 : Tersusunnya pola pelaksanaan pengembangan calon

Direksi

Sebagai implementasi fungsi pengembangan dan penyelenggaraan

diktat, sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-

10/MBU/07/2015 tentang Struktur Organisasi Kementerian

BUMN, salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Keasdepan

Manajemen SDM Eksekutif BUMN adalah melaksanakan dan

mengawasi penerapan konsep pola pelaksanaan Pengembangan

Bakal Calon Direksi BUMN.

Target pencapaian IKU ini adalah 1 konsep pola pelaksanaan

Pengembangan pada tahun 2016.

g) IKU 7 : Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi program

Pag e 19 I 39

Page 23: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Sasaran Strategis 7:

Terwujudnya SDM

yang kompeten dan

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

pengembangan calon Direksi

Setelah IKU 5 di atas diimplementasikan, maka perlu dilakukan

monitoring dan evaluasi berkala atas pelaksanaan program

pengembangan calon Direksi BUMN.

Target pencapaian IKU ini adalah 1 konsep laporan monitoring dan

evaluasi Program Pengembangan masing-masing pada tahun 2017,

2018, dan 2019.

h) IKU 8 : Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pola

pelaksanaan pengembangan calon Direksi

Setelah IKU 6 di atas diimplementasikan, maka perlu dilakukan

monitoring dan evaluasi berkala atas pelaksanaan pola

pengembangan calon Direksi BUMN.

Target pencapaian IKU ini adalah 2 konsep laporan monitoring dan

evaluasi Program Pengembangan masing-masing pada tahun 2017,

2018, dan 2019.

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan, prosedur, teknik dan

mekanisme yang memberi arah pada para pimpinan dan membantu

mereka meyakini bahwa tindakan-tindakan yang perlu telah dilakukan

untuk mengantisipasi risiko

IKU : Persentase tindak lanjut penyelesaian LHP BPK RI

Sesuai dengan undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang

pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara,

Badan Pemeriksa Keuangan memeriksa atas pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara termasuk BUMN. IKU ini bertujuan

agar Kementerian BUMN dapat segera menindaklanjuti temuan, saran

atau rekomendasi hasil pemeriksaan BPK sehingga diharapkan

Kementerian BUMN dapat memperbaiki pengelolaan dan tanggung

jawab pengelolaan keuangannya. Pencapaian IKU ini menuju kepada

capaian yang melebihi dari target (maximize), di mana capaian yang

semakin tinggi dari target adalah capaian yang diharapkan.

Target yang harus dicapai untuk IKU ini adalah seluruh LHP

ditindaklanjuti.

SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki ketrampilan yang

diperlukan yang ditunjukkan oleh kemampuannya untuk dengan

konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi

dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik, sedangkan SDM yang

profesional adalah SDM yang memiliki kemampuan terhadap suatu

P a t e 20 I 39

Sasaran Strategis 6:

Terselenggaranya pengendalian don pengawasan yang efektif

Page 24: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN 1

professional

Sasaran Strategis 9:

Terwujudnya tata

kelola yang baik

dan bersih

bidang keahlian, kesiapan melakukan kompetisi, kemampuan

melakukan efisiensi waktu dan kerja, keterampilan, pandai membaca

situasi dan keadaan, berpengalaman, memiliki sifat dan hasil kerja

yang mengagumkan.

a) IKU 1 : Persentase Pegawai mengikuti diklat sesuai jadwal dan

komitmen awal tahun

IKU ini bertujuan agar setiap pegawai commit untuk mengikuti

seluruh diklat sesuai dengan perencanaan dan yang ditugaskan

bagian SDM, Kementerian BUMN. Target pencapaian IKU ini

adalah 100% Pegawai mengikuti diklat sesuai jadwal dan

komitmen awal tahun.

b) IKU 2 : Persentase Pegawai mengisi SKP sesuai batas waktu

IKU ini bertujuan agar setiap pegawai mengisi SKP sesuai dengan

batas waktu yang ditetapkan. Target pencapaian IKU ini adalah

100% Pegawai mengisi SKP sesuai batas waktu.

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis selaku unit Eselon I di bawah

Menteri BUMN merupakan unit supporting di Kementerian BUMN.

Dalam pencapaian sasaran strategic ini, Deputi Bidang Infrastruktur

Bisnis mengidentifikasikan IKU sebagai berikut:

IKU : Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sesuai

batas waktu

Sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-03/MBU/2011, LKIP Unit

Eselon II harus sudah ditetapkan dan disampaikan kepada Eselon I

masing-masing unit selambat-lambatnya minggu keempat bulan

Januari tahun berjalan. LKIP Eselon I dan Eselon II harus sudah

ditetapkan dan disampaikan kepada Sekretaris Kementerian BUMN

c.q Kepala Biro Perencanaan dan SDM paling lambat minggu kedua

bulan Februari tahun berjalan.

IKU ini bertujuan agar penyampaian LKIP unit eselon II dapat dilakukan

tepat waktu. Target pencapaian IKU ini adalah Penyampaian seluruh

LKIP sesuai batas waktu.

Mewujudkan pembinaan BUMN yang sesuai dengan asas tata kelola

perusahaan yang balk (good corporate governance) melalui

pemberian layanan hukum yang prima.

Seiring dengan tujuan BUMN sebagai badan usaha untuk mengejar

keuntungan, Asdep Layanan Hukum BUMN sebagai bagian dari

Sasaran Strategis 8:

Terwujudnya

Organisasi

Pengelola Korporasi

yang Modern

P.A t e 21 I 39

Page 25: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTEMAN BADAN USANA AVM NEGARA

n(PLJOLIK INDONESIA

Kementerian BUMN yang memiliki fungsi sebagai pembina BUMN.

Memiliki tugas untuk dapat memastika terselenggaranya BUMN yang

sesuai dengan asas tata kelola perusahaan yang balk (good corporate

governance) melalui pemberian layanan hukum yang prima.

a) IKU 1: Penyusunan Standar Anggaran Dasar BUMN

Standar Anggaran Dasar BUMN Tbk dan Non Tbk

Jumlah BUMN yang terbuka saat ini berjumlah 19 yang berada di 5

sektor yaitu sektor jasa keuangan, sektor konstruksi, sektor

farmasi, sektor pertambangan dan energi serta sektor sarana dan

prasarana perhubungan. Namun kendala yang dihadapi yaitu saat

ini anggaran dasar BUMN Tbk masih belum terstandarisasi per

sektor, sebagai contoh dalam sektor perbankan masih terdapat

perbedaan antara anggaran dasar BUMN terbuka satu dengan

lainnya. Terkait dengan anggaran dasar BUMN non Tbk, kendatipun

sudah terdapat standarisasi tetapi seiring dengan perkembangan

waktu terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan

perubahan/penyesuaian. Dengan demikian dlperlukan penyusunan

perubahan standar anggaran dasar balk BUMN Tbk maupun BUMN

Non Tbk.

Perubahan Anggaran Dasar BUMN

Perubahan anggaran dasar BUMN ditargetkan dalam satuan paket.

Hal tesebut dikarenakan perubahan anggaran dasar tergantung

pada usulan dari BUMN atau dikarenakan terbitnya Peraturan

Pemerintah tentang penambahan PMN pada BUMN. Dalam

triwulan 1/2016 terdapat 38 Surat Menteri BUMN Selaku

RUPS/selaku Pemegang Saham tentang Penambahan Modal Dasar

dan Modal Disetor serta Perubahan Anggaran Dasar.

b) IKU 2 : Dukungan Penyelesaian Permasalahan Aset BUMN

BUMN memiliki banyak aset/tanah yang harus dikelola oleh

Direksi balk yang dalam posisi clean and clear maupun yang masih

bermasalah. Aset/tanah yang sudah clean and clear dapat

memudahkan Direksi untuk mendayagunakan aset/tanah

tersebut, atau bahkan melakukan pemindahtanganan atas

aset/tanah dimaksud jika dipandang perlu. Namun di sisi lain

terdapat aset/tanah yang belum clean and clear sehingga

memerlukan penanganan khusus dari Direksi dengan dukungan

Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Dalam hal ini dukungan

pemegang saham dapat diberikan dalam bentuk penyusunan

rekomendasi alternatif penyelesaian permasalahan aset/tanah

Pa ne 22 I 39

Page 26: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTERIAN SABAN USAHA PAIUX NEGAFLA

REPUBLIK INDONESIA

BUMN. Dengan demikian permasalahan aset/tanah di BUMN

merupakan hal yang sangat urgen untuk diselesaikan guna

mendukung kelancaran pengurusan perusahaan oleh Direksi.

c) IKU 3 : Dukungan Aspek Hukum terkait Aksi Korporasi

1. Keputusan Menteri BUMN tentang Pengangkatan dan/atau

Pemberhentian Direksi dan/atau Dewan Komisaris/Dewan

Pengawas BUMN

Dalam rangka mendukung pelaksanaan reorganisasi BUMN

yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

pengurusan dan pengawasan BUMN, terdapat fungsi Asdep

Layanan Hukum dalam menyipakan konsep Surat Keputusan

Menteri BUMN. Terdapat beberapa tipe surat keputusan yang

dikonsepkan, diantaranya :

a. Surat Keputusan Menteri BUMN tentang Pemberhentian

dan/atau Pengangkatan Anggota Direksi BUMN;

b. Surat Keputusan Menteri BUMN tentang Pemberhentian

dan/atau Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris BUMN;

c. Surat Keputusan Menteri BUMN tentang Pemberhentian

dan/atau Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas BUMN.

2. Pelaksanaan privatisasi

Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagian

maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka

meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar

manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas

pemilikan saham oleh masyarakat.

3. Pelaksanaan restrukturisasi

Restrukturisasi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka

penyehatan BUMN yang merupakan salah satu langkah

strategis untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan guna

memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan.

4. Pelaksanaan pendayagunaan aset dan sinergi

Pendayagunaan aset BUMN diatur dalam Peraturan Menteri

BUMN Nomor PER-13/MBU/09/2014 tanggal 10 September

2014 tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan

Usaha Milik Negara.

5. Pelaksanaan pemindahtanganan aktiva tetap

Pemindahtanganan aktiva tetap BUMN diatur dalam Peraturan

Menteri BUMN Nomor PER-02/MBU/2010 jo PER-

06/MBU/2010 jo PER-22/MBU/12/2014 tentang Perubahan

Page 23 I 39

Page 27: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEINCNTERAN BADAN USA., htleK NEGARA

11EPUOLIK INDONESIA

Kedua Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-

02/MBU/2010 tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan

Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN.

6. Pelaksanaan penghapusan piutang

7. Pelaksanaan PSO BUMN

d) IKU 4 : Pengkajian dan Perumusan Aspek Legal terkait

Pembinaan dan/atau Aksi Korporasi BUMN

Dalam rangka pelaksanaan tugas pegawai BUMN khususnya

pegawai di lingkup kedeputian teknis, terdapat permasalahan-

permasalahan yang muncul terkait pembinaan BUMN.

Permasalahan tersebut perlu diperhatikan dari berbagai aspek,

yang salah satunya pemenuhan aspek legal. Dalam kondisi

demikian, pendapat hukum dari asdep Layanan Hukum BUMN

sangat diperlukan sebagai legal standing pengambilan keputusan

dari penyelesaian permasalahan yang dihadapi.

Adapun Direksi dan Dewan Komisaris BUMN memerlukan

pendapat hukum dari Asdep Layanan Hukum BUMN untuk

mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pengurusan maupun

pengawasan BUMN.

e) IKU 5 : Pemberian Konsultansi terkait Pembinaan dan/atau Aksi

Korporasi BUMN

Salah satu fungsi dari Keasdepan Layanan Hukum BUMN adalah

memberikan konsultasi terkait pembinaan dan/atau aksi

koorporasi BUMN, baik kepada Direksi/Dekom/pegawai BUMN

maupun kepada pegawai Kementerian BUMN. Konsultasi dapat

diberikan berupa pertemuan secara langsung dalam bentuk diskusi

maupun pemberian konsultasi melalui pesawat telepon.

Sasaran Strategis Informasi dapat dikatakan akurat apabila dapat memberikan atau

10: Tersedianya mengatakan informasi sesuai dengan fakta yang ada, handal dan

informasi yang mudah dalam memperolehnya.

valid, handal dan Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Deputi Bidang Infrastruktur

mudah diakses Bisnis menguraikan dalam 6 (enam) IKU tersebut adalah sebagai

berikut:

a) IKU 1: Ketersediaan data BUMN yang valid melalui portal

Portal web adalah situs web yang menyediakan kemampuan

tertentu yang dibuat sedemikian rupa mencoba menuruti selera

para pengunjungnya. Kemampuan portal yang lebih spesifik adalah

Page 24 139

Page 28: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KENIEN TEFGAN BADAN USAHA MICK NEGAFIA

RE PURE IK INDONESIA

penyediaan kandungan informasi yang dapat diakses

menggunakan beragam perangkat,misalnya computer pribadi,

computer jinjing (notebook), PDA (Personal Digital Assistant), atau

bahkan telepon genggam. IKU ini bertujuan agar tersedia data

BUMN yang valid pada portal dimana hal tersebut sangat berguna

untuk proses pengambilan keputusan. Pencapaian IKU ini menuju

kepada capaian yang melebihi dari target (miximize), di mana

capaian yang semakin tinggi dari target adalah capaian yang

diharapkan.

Target pencapaian IKU ini untuk tahun 2015, 2016, 2017, 2018,

dan 2019 adalah 80%, 85%, 90%, 95% dan 100% atas ketersediaan

data BUMN yang valid melalui portal,

b) IKU 2: Pengukuran Standar pelayanan system informasi (Service

Level Agreement) yang telah tersusun di tahun 2012

SLA sistem informasi adalah tingkat layanan system informasi yang

diberikan oleh penyedia layanan terhadap pengguna layanan

dalam hal akses informasi dengan sasaran tersedianya informasi

BUMN yang valid, handal dan mudah diakses. IKU ini bertujuan

untuk dapat memberikan gambaran secara menyeluruh tentang

kinerja Kementerain BUMN dan BUMN yang dapat dimanfaatkan

sebagai bahan monitoring dan evaluasi danjuga sebagai acuan

dalam menentukan arah kebijakan dan ukuran hasil yang akan

dicapai di masa mendatang. Pencapaian IKU ini menuju kepada

capaian yang melebihi dari target (maximize), di mana capaian

yang semakin tinggi dari target adalah capaian yang diharapkan.

Target pencapaian IKU ini adalah 90% atas pencapaian SLAI

Sistem Informasi

c) IKU 3: Persepsi user terhadap kemudahan akses

Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi adalah tingkat

kepuasan pengguna terhadap layanan aksesibilitas informasi yang

disediakan di lingkungan Kementerian BUMN. IKU ini bertujuan

untuk dapat mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap

layanan akses informasi di Lingkungan Kementerian BUMN.

Pencapaian IKU ini menuju kepada capaian yang melebihi dari

target (maximize), di mana capaian yang semakin tinggi dari target

adalah capaian yang diharapkan.

Target yang harus dicapai adalah skala ?_ 4 atas persepsi user

terhadap kemudahan akses.

Pa ee 25 139

Page 29: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEMENTERIAN !MOAN USAHA 1,4“JK NEGARA

REPUOUK INDE,NES,

Sasaran Strategis

11: Pelaksanaan

anggaran yang

optimal dan

akuntabel

d) IKU 4: Persentase downtime layanan TIK

Downtime Layanan TIK adalah terhentinya layanan TIK yang

memiliki kritikalitas sangat tinggi, yang disebabkan oleh gangguan

pada infrastruktur TIK (server fisik, server virtual, jaringan intranet,

dan jaringan Internet) yang dikelola oleh Bagian Sistem Informasi

Kementerian BUMN. IKU ini bertujuan untuk mengukur

ketersediaan sistem pelayanan dalam rangka meningkatkan

pelayanan TIK dengan tingkat downtime yang seminimal mungkin.

Pencapaian IKU ini menuju kepada capaian yang lebih rendah dari

target (minimize), di mana capaian yang semakin rendah dari

target adalah capaian yang diharapkan. Target IKU ini adalah 5 3%

dari layanan TIK di Kementerian BUMN yang mengalami

downtime.

e) IKU 5: Penyajian data dan informasi untuk stakeholder

Mewujudkan ketersediaan informasi mengenai data kinerja

keuangan pokok BUMN, kontribusi BUMN dan informasi lainnya

yang disajikan kepada stakeholder.

f) IKU 6 : Laporan Tahunan Kementerian BUMN

Menyajikan laporan tahunan Kementerian BUMN untuk

stakeholder yang berisi pelaksanaan program dan prestasi

Kementerian BUMN balk internal organisasi maupun pembinaan

BUMN pada periode tahun sebelumnya.

Salah satu pengelolaan sumber daya organisasi adalah dana. Dana

yang tersedia dalam dokumen pelaksanaan anggaran, harus dikelola

dengan optimal sesuai rencana yang telah ditetapkan dan dapat

dipertanggungjawabkan. Dokumen yang dipakai dalam pengelolaan

dana adalah DIPA.

DIPA merupakan dokumen pelaksanaan anggaran yang sesuai

ketentuan menjadi dasar pengelolaan belanja negara. IKU dalam

Sasaran Strategis ini adalah:

IKU : Persentase pemanfaatan anggaran

IKU ini bertujuan untuk mengetahui persentase penyerapan anggaran

dari anggaran yang diperoleh. Target pencapaian IKU ini adalah 90%

atas persentase penyerapan DIPA.

Paae 26 139

Page 30: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Sasaran Strategis

Tambahan :

Tercapainya

bimbingan dan

bantuan BUMN

kepada pengusaha

golongan ekonomi

Iemah, koperasi dan

masyarakat

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

Kontribusi BUMN dalam perannya sebagai agent of development juga

diwujudkan dalam keterlibatan dalam memberikan bimbingan dan

bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi Iemah, koperasi dan

masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam maksud dan tujuan

pendirian BUMN sesuai Pasal 2 UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN

melalui pelaksanaan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL)

maupun tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

Peran Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis dalam mendukung

pelaksanaan bimbingan dan bantuan BUMN kepada pengusaha

golongan ekonomi Iemah, koperasi dan masyarakat dicanangkan

dalam Sasaran Strategis tersendiri di luar dukungan terhadap Sasaran

Strategis Kementerian BUMN.

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis harus mampu memberikan arahan

dan kebijakan yang tepat sehingga bimbingan dan bantuan yang

diberikan oleh BUMN tepat sasaran, tepat jumlah dan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat yang membutuhkan serta memastikan

keberlangsungan pelaksanaan program yang telah berjalan sehingga

mampu manjangkau seluruh masyarakat yang membutuhkan, bukan

hanya terbatas pada masyarakat atau kelompok tertentu.

Dalam pencapaian strategis ini Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

mengidentifikasikan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :

a) IKU 1 : Persentase jumlah dana PKBL yang disalurkan

Dalam rangka mendukung pemberdayaaan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) dan Koperasi, Pemerintah melalui BUMN

menyelenggarakan program Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan, dimana program ini diharapkan dapat ikut

memberdayakan masyarakat dan pada akhirnya ikut

mensejahterakan masyarakat.

Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan

kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui

pemanfaatan dana BUMN sedangkan Program Bina Lingkungan

adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh

BUMN melalui pemanfaatan dana BUMN.

Bentuk Program Kemitraan adalah pinjaman untuk membiayai

modal kerja dan/atau pembelian aset tetap dalam rangka

meningkatkan produksi dan penjualan, pinjaman tambahan untuk

membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek dalam rangka

memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan.

Pa ee 27 I 39

Page 31: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

0 Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KCMCNTCRIAN EAGAN USAHA MIUK NC-GARA

FICPUIAIK INDOWSLA

Sedangkan Program Bina Lingkungan seperti bantuan korban

bencana alam, pendidikan & pelatihan, peningkatan kesehatan,

pengembangan sarana dan prasarana umum, sarana ibadah,

pelestarian alam, bantuan sosial kemasyarakatan dalam

pengentasan kemiskinan dan bantuan peningkatan kapasitas MB.

Dengan adanya PKBL BUMN khususnya PK diharapkan dapat

membantu penyerapan tenaga kerja melalui pembukaan lapangan

pekerjaan dan/atau peningkatan kapasitas mitra binaan.

Sedangkan penyaluran BL BUMN diharapkan dapat membantu

pemerintah dalam meningkatkan entrepreneur di kalangan

masyarakat Indonesia yang kemudian berdampak pada

penyerapan tenaga kerja juga.

Target pencapaian IKU ini untuk tahun 2015, 2016, 2017, 2018, dan

2019 adalah 75%, 75%, 80%, 80% dan 80% dari dana tersedia.

b) IKU 2 : Pengkoordinasian program CSR/Bina Lingkungan BUMN

dalam rangka BUMN Hadir untuk Negeri dan dukungan

Kementerian BUMN terhadap Program Pemerintah

Sebagai wujud nyata kepedulian BUMN dalam menumbuhkan dan

memupuk rasa kebanggaan berbangsa dan bertanah air Indonesia

kepada seluruh masyarakat di seluruh pelosok Negeri, serta adanya

kesadaran bahwa Indonesia merupakan sebuah negeri yang

berlimpah kekayaan alam & dihiasi dengan berbagai keragaman,

mulai dari ribuan pulau yang menghiasi khatulistiwa, dengan

ragam budaya, bahasa daerah, suku bangsa, ras, agama dan

kepercayaan, dan Iain-Iainnya, Kementerian BUMN dan BUMN

sebagai bagian dari masyarakat bernegara mewujudkan "BUMN

Hadir untuk Negeri" dalam bentuk pelaksanaan kegiatan oleh

seluruh BUMN yang memiliki wilayah kerja di 34 Provinsi seluruh

Indonesia, serta menjadi bagian dalam "membangun pemahaman

para pemangku kepentingan (stakeholders)" mengenai peran

Kementerian BUMN dan BUMN sebagai Agen Pembangunan

(Agent of Development) untuk turut serta "Membangun Kapasitas

Nasional (National Capacity Building)".

BUMN maupun pemangku kepentingan diharapkan akan memiliki

pandangan yang baik tentang Kementerian BUMN dan seluruh

BUMN Indonesia, yang telah berperan dalam meningkatkan

kesejahteraan bangsa, melalui kerja nyata yang berdampak

Iangsung.

Pa ce 28 I 39

Page 32: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

Di sisi lain, sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan

program-program Pemerintah misalnya dalam program

pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana,

ketahanan pangan, ketahanan energi, pemberdayaan ekonomi

masyarakat dan program Iainnya, BUMN diharapkan kontribusinya

untuk turut berperan dalam program dimaksud melalui

pemanfaatan dana CSR/PKBL perusahaan khususnya untuk

program-program yang tidak didanai oleh APBN/APBN.

IKU ini bertujuan untuk mengetahui persentase keterlibatan

BUMN melalui program CSR/Bina Lingkungan BUMN dalam rangka

BUMN Hadir untuk Negeri dan pelaksanaan dukungan

Kementerian BUMN terhadap program Pemerintah yang terkait

dengan dana CSR/PKBL BUMN.

Target pencapaian IKU ini adalah 90% untuk mengkoordinasikan

BUMN melaksanakan kegiatan dalam rangka BUMN Hadir untuk

Negeri di tiap tahunnya serta 90% pelaksanaan program dari

program yang telah dicanangkan Pemerintah

Pa ge 29 I 39

Page 33: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

KEIVICNTCRUN SAGAN USANA MARC NC-GARA

REPUOLIX 1■400.51...

BAB III TARGET KINERJA & KERANGKA PEN DANAAN

Target kinerja adalah adalah tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh

Kementerian/Lembaga, program dan kegiatan dalam periode waktu yang telah

ditetapkan. Dalam penyusunan target kinerjanya, Deputi bidang Infrastruktur Bisnis

Memperhatikan kriteria-kriteria yaitu target harus menggambarkan angka kuantitatif dan

satuan yang akan dicapai dari setiap indikator kinerja sasaran dan penetapan target harus

relevan dengan indikator kinerjanya, logis dan berdasarkan baseline data yang jelas.

Kerangka pendanaan adalah penjelasan mengenai kebutuhan pendanaan secara

keseluruhan untuk mencapai sasaran Strategis Kementerian/Lembaga, meliputi sumber

pendanaan dari APBN (Pemerintah).

Paee 30 I 39

Page 34: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

(D CD

C:)

(0 cD

U) CO (z1 <

C u)z as Q ai E a3 >, c c a) ay co

❑_ -0

D

0_ C

cu (13 0_ ou E (13 :3 C a) a)

U)

cD

z m

O < • > z < D z co a_

Z W

o N

Z 6 Z N

2 0

• w

(.9 (42

N <Z

vc;- N a.

ce z w z w < < 2 re w ce <

0 0 .;t) re W CL Ne

E5 2E 0

z

2E i" 2E :D0 ‹t ‹t ce oe < 0 Q <g,

0 0 12 W CO a.

0

< < 0 0 oe c)

15 C) (9 0_ Ce a.

Al

cc Al

Al

c:) co Al

cc Al

C U)

_NZ

c al

ro

.0 _NZ a)

,(1) cC C

C (13 (13

Fir (13 -0 -se E E Cl) 2

a) CO =, a) CD 'C D ca.

Z Z < w D 0_ z W w

(/) < < Z W W <

a c0

CO Al

00

Al

(c) co Al

Al

‘6"-?-

cc Al

< Z 41‹

1:9. . D

z W W

< w2 i= y D

}--- < < Q W

• Z Z W W < (0

Lc) D 00

Tab

e l T

arg e

t Kin

erj a

Dep

uti B

idan

g In

fras

tru

ktu

r Bis

nis

Ta

hu

n 2

015-

2019

Targ

et K

iner

ja

. z <

Z 7.4(Z Z F- < < Z

LU C9 z E o- w w w 2

o

z M D

CO

a 0

C 0 CO

N \

CO CO CY) 0 co N

Page 35: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

M111111111•11•111•11

PE

NA

NG

GU

NC

JA

WA

B

TA

RG

ET

a) T' C) Csi

z C\I 2 a ....., x-- —,

co

c •:., '-- = 03 aj w :E it, a) ci

-CI E ID a) (ii Ei a)

z c) 2

(i) D m

_NC z ,- 2 r' co co

co — C‘J Qa .0

GI, C•1 0 0

c

T- 0 0. co

2018

tN O .., x•-•• ---1

CO

-L- — tO -1-• -Se __ o comom -CI Sa " " ea) a3 a- a) u) -, sa

Nt 2 L° D

co

,T"" 2 ,- D

co

CD C Lo 2 c\I CO _a

.0 0

C 2

1— 0 Cl as

.,,- N CNI

a o D co

Ts i 2 ri 0 % -0 E .0 " " a) (13 Ei a)

— .cs

(c) 2 (L) D

co

= as a3 re N 2 CD D

co

c 04 o ,i- Ws

.sa

.0 0 12 ‘..". 0

ca. al

2016

Z a 2 O -v- D

co

E c — " = as al (/.. 2 :E -a-) 2 (- ti a) sa E sa " %- a) co i5' a)

--, _a

z o 2 cr) D

co

z so 2 Nr o

co

c 0c8 o

as T— .0

1

prog

ram

as -6 a V-

o

2015

Z LO O D

CO

c • z-, = RI CU 44,,,,, -. .1—. ...... .he -a-) 2 co w al -ct c ..0 " s- CD c as E5 a) u) .— sa

Z ap 2 ' D

co

Z (NJ 2 cs.1 D

co

C co o x- —03 ' -0

CD 0 0

Pem

bina

an B

UM

N

y ang

op t

ima l

Page 36: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

IMMIIIIMIIIIIIII

KE

AS

DE

PA

N

DA

TA D

AN

TE

KN

OLO

GI

I NF

OR

MA

SI

TA

RG

ET

CA

C:) C■I

C F.2

N CL 0

RI

.e.

0 V-.

0

c o,

0 N—

es 0 0

T...

.8.9,

0 0

v-

o'''9. 0 0) Al

80%

CO e••• CD Csi

C 12

C‘I 0 0 Q. (la

'.:-.,',3 0 0 se—

(..:i.,.

0 0 N--

0 0 0 V....

0 0 0 x--

90%

0 0 co Al

2017

C 12

N 0 CI CO

,,o. o 0 0 V"'

,o c :, 0 0 N.-..

8 ":. . : 0 0 T...

0 0 0 N—'

...3" • •D 0 0) Al

80%

20

16

0

100%

100%

8`..° 0 0 N..

c.:;L) 0 0 V-.

O'Q' 0 CY) Al

.(:)

0 00 Al

2015

a a T-.

0 N--

a T--

0 •

g a

Al

80%

IND

IKA

TO

R K

INE

RJA

P

RO

GR

AM

/ K

EG

IAT

AN

I moni to

ring d

an

e va l

uasi

pel

a ksa

na

p rog

ram

pe

ngem

bang

an c

a lon

D

ire k

si

reib

Ufil

dS

e un

aatc

la

nju t

pen

yele

saia

n LH

P B

PK

RI

Per

sen t

ase

Peg

awa i

m

eng i

kuti

dik

tat s

esua

i ja

dwa l

dan

kom

itmen

aw

a l ta

hun

Pe r

sen t

ase

Peg

awa i

m

eng i

si SK

P s

esua

i ba

tas

wa k

tu

Kin

erja

I ns

tans

i P

emer

inta

h ( L

KIP

) se

sua i ba

tas

wa k

tu

Pe r

sen t

ase

pem

a nfa

atan

an

aaar

an

Z E-. Z

< < a 0 < ,e(I) 0 0 --.4 ce LLI (.0 a.

1 peng

enda

lian

dan

peng

awas

an

seca

r a e

fekt

if

Terw

uju d

nya

SD

M

yang

kom

pete

n da

n pr

o fes

iona

l

I Org

anis

asi

Pen

g elo

la

Kor

p ora

si y

ang

Mo d

ern

Pe l

a ksa

naan

an

ggar

an y

ang

optim

a l d

an

a kun

tabel

Her

enca

naan

dan

ru

mus

an k

ebi

jaka

n y a

ng b

erku

a lita

s da

n im

p le

men

tatif

.-E-- Z <

(..9 < ,5 0 n

cc ..... a_

w ci o ,

4

Page 37: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

PE

NA

NG

GU

NC

JA

WA

B

KE

AS

DE

PA

N

PE

LAY

AN

AN

H

UK

UM

TA

RG

ET

a) ..t- 0 01 10

0%

8'.-9 O CD 7-- 10

0 %

O"...) o 0,

Al

-1- Al

-8-7,' co VI

..„0 0-, CD 0) Al

8--9 CD CO

Al

2018

100 %

8o,

0 CD x--- 95

%

cr c''' 0 0)

Al

'Cr Al

....sp o-- Cr) VI

89' 0 0) Al

g'-) 0 CO Al

, C Csi

,.3.c.! o O 1.-

..., c■-• co 0 N--

<-:.)-̀' o 0)

.....9, o 0)

AI

Nt- AI

co VI

.Z.:g

o o) Al

o co Al

CO r 0 CNI 1 0

0%

..,c, o----- 0 0 ..--- 85

%

g---') 0 0) Al

d AI

-(:) co

VI

CiD̀- 0 C3)

Al

O.̀-',) 0 CO

Al

2015

0 0 ,---

g-F-' 0 0 ,-- 80

% -cs,o,

o 0)

Al

.1- AI

c3o VI

o 0) Al

8o 0 CO

Al

IND

IKA

TO

R K

INE

RJA

P

RO

GR

AM

/ K

EG

IAT

AN

p e

rum

usan

ke

bija

kan

Per

sen t

ase

keb

ijaka

n ya

ng d

ibua

t se

suai

deng

an v

isi d

an m

isi

Per

sent

ase

tin

dak

lanju

t pen

yele

saia

n L

HP

BP

K R

I

Ke t

ers

edia

a n d

ata

BU

MN

ya

ng v

alid

m

e la

lui p

ortal

Pen

cap a

ian

Se

rvic

e Le

vel A

g reem

en t

Ind

ex

Sis

tem

In f

orm

asi

Per

seps

i use

r te

r had

ap k

em

uda

han

aks

es inf

orm

asi

Pe r

sent

ase

pem

anf

aata

n an

ggar

an

Per

sen t

ase

has

il ris

et/k

ajia

n y

ang

di

jad

ikan

ba

han

pert

imba

ngan

•e

rum

usa

n ke

bia

kan

SA

SA

RA

N

PR

OG

RA

M/

KE

GIA

TA

N

Ter

sele

ngga

rany

a p e

ngen

dalia

n dan

p eng

awas

an

seca

ra e

fekt

if

C

R3 u)

C3) "C3 cl, c ca cz 7 (h)

Oa u) > 7=3

a) E g (13

N D__, 6

L.-- a3 —

F- .__ _c E Pel

a ksa

naan

an

gga

ran

ya

ng

opti

ma

l da

n a

kun t

abel

Pe r

enca

naan

dan

ru

mus

an k

e bija

kan

yang

be

rkua

litas

da

n Im

p lem

enta

tif

PR

OG

RA

M!

KE

GIA

TA

N

u) <

r_7 0 LL Z K

EG

IAT

AN

17:

PE

LAY

AN

AN

H

UK

UM

BU

MN

Iii 0 0

CO CO (0 CNI

Page 38: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Z ..e- 0 -4 Z < — Z (,) (9 Cl- D 0 w(.9 (4 Z

0

a) 0 CO < D 0 Y <

< Z Z < (9

W Y H < :3

TAR

GE

T

0) T- o CNI

0....0 c) a N—.

,),(>

0 0 N—

8-9 c) 0) Al

0 Zfi, cp co Al

80%

Z?...9 c:) cz) V".

"' cp cp N-

.c..:::.z. 10 CT)

CO 'l'

NI

8E1' 0 0 N--

•C':g 0 0 N—

zp C) a) Al

ig.7.>

0 CO Al

80%

%0 0l.

g':" 0 0 c—

9.

LO 0)

I 20

17

*tic,'CD CD N--

,c)

0 CD N—

0.,9,

CD 0) Al

?:g CD CO Al

80%

-a-g CD CD N—

.e, 0 CD N---

O C 1.0 0)

I 2

01

6

0 CD CD N.—

0 0 CD N—

c*:,

0 0) Al

0 0 CO

Al

75%

..,o i's 0 0 N—•

ciPs 0 CD T-

.ci!

0 C3)

I 201

5

0 o

,c) 8 0

01'2 0 0)

0.2 0 co

6,0

Lo C). o

100%

(.1,e, a)

IND

IKA

TOR

KIN

ER

JA

PR

OG

RA

M/

KE

GIA

TA

N

y ang

me

libat

kan

BU

MN

ya n

g d i

advo

kasi

Per

sen t

ase

tinda

k la

njut

pe n

yele

saia

n LH

P B

PK

RI

rer b

Uf it

ase

pem

a nfa

a tan

an

aaar

an

Pe r

sen t

ase

hasi

l r is

et/k

ajia

n y a

ng

d ija

dika

n ba

han

per t

imba

ngan

•e

rum

u san

ke

bi'a

kan

Per

sen t

ase

dana

P

KB

L y a

ng d

isa l

urka

n

Per

sen t

ase

kep a

tuha

n p r

oses

per

enca

naan

, m

onito

ring

dan

eva l

u asi

PK

BL B

UM

N

Per

sen t

ase

kep

atu

han

pela

p ora

n B

UM

N

mel

alu i

po

rtal

Ke t

erse

diaa

n da

ta

PK

BL

y ang

va

lid

mel

a lui

por

tal

SA

SA

RA

N

PR

OG

RA

M/

KE

GIA

TA

N

I

peng

enda

lian,

p e

ngaw

asan

dan

p e

neg a

kan

huku

m

I angg

aran

yan

g op

tima l

dan

.-E. Z < < Ce }<IC..." (.9

,3 o „ cr — a

KE

GIA

TA

N 1

8:

PE

NA

TA

KE

LOLA

AN

T

AN

GG

UN

G

JAW

AB

SO

SIA

L D

AN

LIN

GK

UN

GA

N

LLI CI 0

I

Page 39: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

r

rn •t—O CNI

rn Al

CO

OT".

C•1

O

O O

O Al

O CD

O O Al

O

O 0) Al

CD

CD O

O AI

F-

O CNI

O CNI

I')

O C‘l

w a 0

Page 40: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

Kerangka Pendanaan

Tabel Kerangka Pendanaan Asdep Data dan Teknologi Informasi Tahun 2015-2019

KODE PROGRAM/ KEGIATAN

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN

ALOKASI (Rp Miliar) 2015 2016 2017 2018 2019

01

PROGRAM A: PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN BUMN

2621

KEGIATAN 5: PENELAAHAN KEBIJAKAN PIMPINAN

Perencanaan dan rumusan kebijakan yang berkualitas dan implementatif

1.74 5.75 6.90 8.28 9.93

06 PROGRAM B: PROGRAM PEMBINAAN BUMN

Terwujudnya BUMN sebagai Agent of Development yang besar, kuat dan lincah

2636

KEGIATAN 15: PENATAKELOLAAN MANAJEMEN SDM EKSEKUTIF BUMN

2.67 6.78 8.13 9.76 11.71

Pembinaan BUMN yang optimal

3.39 4.06 4.88 5.85

Pelaksanaan anggaran yang optimal dan akuntabel

3.39 4.07 4.88 5.86

2637

KEGIATAN 16: PENATAKELOLAAN DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI

9.60 34.81 41.77 50.12 60.15

Perencanaan dan rumusan kebijakan yang berkualitas dan im elementatif

11.60 13.92 16.70 20.05

Tersedianya informasi yang handal, valid dan mudah diakses

11.60 13.92 16.71 20.05

Pelaksanaan anggaran yang optimal dan akuntabel

11.61 13.93 16.71 20.05

Pa a e 37 I 39

Page 41: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN I

KODE PROGRAM! KEGIATAN

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN

ALOKASI (Rp Millar) 2015 2016 2017 2018 2019

2638 KEGIATAN 17: PELAYANAN HUKUM BUMN

0.00 3.57 4.28 5.14 6.17

Persentase perkara yang melibatkan BUMN yang diadvokasi

1.78 2.14 2.57 3.08

Pelaksanaan anggaran yang optimal dan akuntabel

1.79 2.14 2.57 3.09

2639

KEGIATAN 18: PENATAKELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial and Lingkungan

0.00 3.99 4.79 5.75 6.89

Tercapainya bimbingan dan bantuan BUMN kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat

1.99 2.39 2.87 3.44

Pelaksanaan anggaran yang optimal dan akuntabel

2.00 2.40 2.88 3.45

Pa ae 38 I 39

Page 42: KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK ...

KENKNTEFUAN .0AN USA. 'AUK NC-GAFtA

REMARK INDONESIA

BAB IV PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

Rencana Strategis Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Tahun 2015-2019 ini akan menjadi

pedoman bagi unit kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Infrastruktur Bisnis dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mendukung pencapaian Sasaran Strategis

Kementerian BUMN 2015 — 2019. Dengan adanya Renstra ini, diharapkan pelaksanaan

manajemen SDM Eksekutif BUMN, data dan informasi, layanan hukum serta tanggung jawab

sosial dan lingkungan akan Iebih terintegrasi dan terarah sehingga dapat memberikan

dampak yang nyata dan signifikan dalam usaha-usaha untuk menciptakan Kementerian

BUMN yang berkinerja balk dan memiliki daya saing yang tinggi serta mampu memberikan

kontribusi yang optimal bagi bangsa dan negara Indonesia.

Perubahan lingkungan yang sangat dinamis balk internal maupun eksternal menuntut

Kementerian BUMN untuk responsif dan akomodatif terhadap setiap perubahan yang dapat

berpengaruh terhadap kelangsungan proses pembinaan BUMN. Perubahan tersebut harus

dapat ditangani dan diatasi melalui supporting system Kementerian BUMN yang kuat dan

SDM yang siap dan mumpuni.

Semua sasaran program Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis tidak akan dapat tercapai dengan

rnaksimal tanpa diiringi dengan usaha terbaik dari seluruh elemen Kementerian BUMN

sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing. Dukungan, kerjasama, dan

komunikasi yang balk dari seluruh pihak baik internal maupun eksternal akan sangat

mendukung tercapainya tujuan bersama.

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

umbra NIP 19681010 199603 1 001

Page 39 I 39