KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL...

14
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENGEMBANGAN KARIR PUSTAKAWAN: TRAINING OF TRAINER (TOT) DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM (PTKI) KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAN ISLAM TAHUN 2018

Transcript of KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL...

Page 1: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

PETUNJUK TEKNISBANTU AN PENGEMBANGAN KARIR PUSTAKAWAN:

TRAINING OF TRAINER (TOT)DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI

KEAGAMAAN ISLAM (PTKI)

KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMANISLAM TAHUN 2018

Page 2: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Perpustakaan perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Peranan perpustakaan dan pustakawan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan akademik. Dimana perpustakaan memiliki peranan untuk mengadakan, mengolah, mengelola, mengorganisasi, merawat, dan mendiseminasi informasi ilmiah yang diperlukan oleh sivitas akademika. Selain itu pustakawan juga memiliki peran untuk memberikan skill literasi dijital dan literai informasi. Sehingga dengan skill tersebut dan ditunjang dengan penyediaan sumber- sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan, diharapkan sivitas akademika dapat dengan mandiri menelusuri informasi yang mereka perlukan untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, akses informasi ilmiah dapat dilakukan oleh sivitas akademika dimanapun dan kapanpun. Dapat diprediksikan bahwa sivitas akademika di perguruan tinggi akan beralih kepada sumber-sumber informasi ilmiah yang berformat elektronik karena memiliki kelebihan tidak dibatasi waktu dan ruang. Tentu saja perpustakaan dan pustakawan harus dapat beradaptasi dengan perkembangan perpustakaan saat ini sehingga peranan dan tugas pokoknya dapat sesuai dengan kebutuhan para sivitas akademika terkini.

Dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat dan merambah pada sistem teknologi yang ada di perpustakaan, maka diperlukan para pustakawan yang memiliki kemampuan untuk selalu beradaptasi dan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi terkini. Untuk mencapai hal tersebut, maka Kementerian Agama, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sangat perlu untuk melakukan pengembangan kompetensi pustakawan dalam hal skill dan knowledge mereka untuk bisa beradaptasi dengan kebutuhan para pemustaka yang berbasis teknologi informasi. Dengan hal ini maka pustakawan akan selalu ter up-date kompetensinya yang akan berdampak pada pengembangan karir pustakawan. Dampak dari peningkatan kompetensi pustakawan ini, maka perpustakaan yang selalu memiliki inovasi dan kreatifitas sesuai dengan kebutuhan pemustaka saat ini dan saat akan datang akan selalu dinantikan, dibutuhkan, dan dimanfaatkan oleh para sivitas akademika untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Dengan kehadiran Buku Petunjuk Teknis Pengembangan Karir Pustakawan ini, kami harapkan buku ini dapat berfungsi sebagai acuan dan gambaran umum tentang pelaksanaan program pengembangan perpustakaan dan pustakawan PTKI.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pengembangan Perpustakaan di PTKI. Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk terus melangkah maju dalam mengembangan diri melalui lembaga kita masing-masing.

KATA PENGANTAR

Page 3: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan perkenan- Nya Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pengembangan Karir Pustakawan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Tahun 2018 dapat diterbitkan, hal ini sesuai dengan komitmen Direktorat PTKI untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di dunia internasional.

Upaya peningkatan mutu pendidikan di PTKI menjadi tuntutan yang tidak terelakkan. Karena itu, mempersiapkan mutu pustakawan yang mampu berdaya saing internasional melalui pengembangan skill dan knowledge mereka, menjadi target yang harus direalisasikan. Harapan ini tentu saja memerlukan upaya-upaya strategis melalui intervensi kebijakan yang mampu menghantarkan para pustakawan atau pengelola perpustakaan untuk mengaktualisasikan semua potensi yang dimiliki.

Karena itu, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus mendorong para pengelola perpustakaan PTKI agar mampu mengembangkan dan meningkatkan kapasitas pelayanan di kampus sehingga Program Bantuan Pengembangan Karir Pustakawan perlu dilaksanakan.

Semoga dari hasil kegiatan ini kita dapat memahami dan mengimplementasikannya dengan baik sehingga kemampuan dan kualitas Pustakawan PTKI kita meningkat. Juknis ini berisikan petunjuk dan kegiatan teknis tentang prosedur dan syarat pengusulan, jadwal dan hal- hal lain terkait dengan Bantuan Pengembangan Karir Pustakawan Tahun 2018. Apabila ditemukan ketidak sempurnaan dalam penyusunannya, kami memohon informasi dan usulan perbaikannya.

Kami berharap agar Juknis ini dapat bermanfaat sebagai acuan dari pihak terkait, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kualitas kegiatan Bantuan Pengembangan Karir Pustakawan Tahun 2018. Semoga kegiatan dimaksud dapat berjalan dengan baik sesuai target yang dicanangkan.

Akhirnya, semoga dengan kehadiran juknis ini bisa memberikan kemanfaatan bagi pihak- pihak yang ingin mengembangkan Perpustakaan PTKI. Dengan memanjatkan do’a kepada Allah SWT, kami berharap kita semua diberikan kemampuan untuk berbenah secara kontinyu sehingga dapat memberikan kontribusi besar bagi lembaga kita masing-masing.

Jakarta, 23 Maret 2018

Page 4: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

Bab I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. TemaKegiatan 2

C. DasarHukum 2

D. Tujuan 3

E. Penyelenggara Program 4

F. Alokasi Anggaran 4

Bab II Pelaksanaan Program 6

A. Pengertian 6

B. Sasaran Program 6

C. Persyaratan Peserta 6

D. Pendaftaran Peserta 7

E. Tahapan Kegiatan 7

F. Schedule Program 8

G. Design Kegiatan

H. Output Kegiatan

I. Target Kegiatan

J. Fokus Kegiatan

K. Institusi Penyelenggara

10

Bab III M ekanisme Pencairan dan Pelaporan 12

A. Komponen Pembiayaan 12

B. Mekanisme Pencairan 12

C. Pelaporan 12

Bab IV Penutup 14

Page 5: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemikiran

Merespon tuntutan kelembagan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dalam pemenuhan standar mutu, setidaknya terdapat tiga orientasi perpustakaan yang harus dipersiapkan ke depan. Pertama, orientasi pemenuhan tuntutan akademik dengan menjadikan universitas berbasis riset (research university). Kedua, orientasi pemenuhan tuntutan pasar dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university). Ketiga, orientasi pemenuhan perluasan jejaring kerjasama PTKI dengan beberapa lembaga luar negeri yang ditujukan pada world class university, baik dalam bidang pengajaran, penelitian, sumber daya manusia, dan tata kelola kelembagaan. Ketiga orientasi pemenuhan terakreditasinya PTKI secara Nasional dan Internasional dengan target nilai A. Menyikapi keempat orientasi pemenuhan di atas, perpustakaan PTKI harus mampu mengintegrasikan pemenuhan keempatnya. Salah satu pendukung pemenuhan ketercapaian ketiga orientasi tersebut adalah memiliki perpustakaan dan pustakawan yang dapat mendukung tercapainya ketiga orientasi tersebut.

Perpustakaan yang dituntut untuk mengedepankan ‘multi peran’ dalam pengembangan universitas secara keseluruhan, seperti sebagai Pusat belajar {studying center), pusat pembelajaran {learning center), pusat informasi {information center), pusat sumber informasi {information resources center), pusat pelestari ilmu pengetahuan (preservation o f knowledge center), pusat penyebarluasan atau promosi informasi {dissemination o f information center) dan pusat penyebarluasan pengetahuan {dissemination o f knowledge Center), harus secara aktif beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pemustaka yang selalu berubah. Untuk itu pengembangan perpustakaan sudah merupakan hal yang mutlak.

Upaya pengembangan perpustakaan PTKI telah dilakukan dan akan selalu dilakukan. Tetapi pengembangan perpustakaan PTKI bukan tanpa kendala. Paling tidak terdapat dua faktor yang menyebabkan stagnasi pengembangannya, pertama, faktor manajemen kelembagaan perpustakaan dan kedua, sumberdaya manusia yang meliputi pustakawan dan staf administrasinya.

Faktor-faktor kendala tersebut dapat dirinci, pertama persoalan pengembangan manajemen kelembagaan perpustakaan PTKI antara lain (1) Sikap pragmatis pustakawan yang mengadakan koleksi buku hanya berorientasi pada penyerapan anggaran tanpa memikirkan kualitas buku yang dibeli atau urgensi program untuk perpustakaan; (2) Kebijakan finansial perguruan tinggi yang kurang berpihak pada pengembangan mutu perpustakaan; (3) Lemahnya jejaring koneksitas perpustakaan induk dengan perpustakaan fakultas/program studi, dan perpustakaan universitas satu dengan perpustakaan lain serta lemahnya kerjasama perpustakaan universitas dalam negeri dengan perpustakaan universitas luar negeri; (4) Sarana dan prasarana yang kurang menunjang bagi kegiatan dan pelayanan bagi masyarakat pemustaka, termasuk sarana teknologi informasi; (5) Rendahnya karya ilmiah dan hasil penelitian para sivitas akademika yang dikoleksi perpustakaan.

Page 6: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

Slogan ’’Perpustakaan adalah pustakawan {library is librarian)” sesungguhnya memposisikan betapa pentingnya peran sumberdaya manusia. Fungsi pustakawan bukan hanya bersifat technical services, seperti katalogisasi, klasifikasi, dan manajemen perpustakaan, tetapi lebih merupakan bagian penting dari pengembangan perguruan tinggi menuju lembaga yang berkelas internasional. Profesionalisme pustakawan dibutuhkan agar mampu memberikan pelayanan berbasis pengguna {people based service) dan layanan prima {service excellence) yang hasilnya diharapkan dapat memenuhi kepuasan penggunanya. Pada konteks harapan inilah dibutuhkan pustakawan yang memiliki skill dan knowledge yang bisa memenuhi kebutuhan para pemustaka pada saat ini dan saat mendatang.

Pustakawan yang berada di PTKI dapat dikatakan memiliki jumlah yang besar. Dalam rangka pengembangan skill dan knowledge mereka, program pelatihan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama melalui PTKI akan memerlukan waktu yang panjang. Untuk memecahkan permasalahan ini maka kegiatan pengembangan karir pustakawan melalui Training o f Trainer (TOT) sangatlah diperlukan. Dimana para Trainer akan secara estafet melakukan pelatihan kepada para pustakawan PTKI sesuai dengan area yang telah ditentukan.

Dengan TOT ini maka peningkatan kemampuan kompetensi pustakawan dalam bidang kemampuan penyediaan sumber - sumber informasi, pemilihan media yang tepat {a sense media), penggunaan sumber - sumber informasi yang tinggi oleh civitas akademika, pengelolaan seluruh karya ilmiah sivitas akademika semakin baik, sitasi karya ilmiah sivitas akademika yang tinggi, dan pengelolaan ruang belajar yang semakin baik. Selain itu pustakawan mampu meningkatkan kompetensi mereka melalui Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan {continuing professional development) dalam profesi jabatan fungsionalnya, termasuk di dalamnya mendapatkan sertifikasi, baik kompetensi profesi maupun status profesi, yang perolehannya melalui training bersertifikat, seperti certificate o f attainment.

Dengan upaya-upaya tersebut, dampaknya adalah pada naiknya karir pustakawan dan juga peningkatan kompetensi pustakawan di lingkungan PTKI. Dampak dari kegiatan ini adalah pada penguatan kelembagaan perpustakaan PTKI. Menindaklanjuti tujuan tersebut, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI terus mendorong para pustakawan agar mampu mengembangkan multi kompetensi untuk diterapkan di lingkungan kampus. Sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan mutu pustakawan, maka dipandang perlu melakukan Program Bantuan Pengembangan Karir Pustakawan.

B. Tema Kegiatan

Tema kegiatan Program ini: “Bantuan Pengembangan Karir Pustakawan melalui Training o f Trainer (TOT).”

Page 7: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

D. Pendaftaran Pcserta

Pendaftaran kegiatan Program Bantuan Pengembangan Karir Puslakawan (BPKP) dapat mengirimkan berkas ke Sdri Ika Lusiawati pada Subdit Ketenagaan Direktorat PTKI Ditjen Pendidikan Islam It. 7 blok C Kementerian Agama RI Jakarta kemudian dikirim kembali melalui email : [email protected]. dengan subyek ‘BANTUAN KARIR PUSTAKAWAN’

E. Tahapan Kegiatan

Tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah sebagai berikut:1. Diseminasi dan sosialisasi program2. Penerimaan berkas3. Penyeleksian4. Pengumuman peserta yang diterima5. Pelaksanaan program6. Penyerahan laporan kegiatan.

F. Schedule Program

Waktu kegiatan sebagaimana pada tabel sebagai berikut:

Waktu10-23 September 2018 24 -06 Oktober 2018 10-11 Oktober 2018 15 Oktober 201829 - 2 November 201830 November 2018

KegiatanDiseminasi dan sosialisasi programPendaftaran dan Penerimaan berkasPenyeleksianPengumumanPelatihanPenyerahan Laporan

G. Design Kegiatan

Kegiatan Program Bantuan Pengembangan Karir Pustakawan melalui ToT:

1. Peserta mengikuti pelatihan ToT Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi berbasis Teknologi Informasi

2. Peserta mengikuti pelatihan penyusunan Modul Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi berbasis Teknologi Informasi.

3. Peserta mengikuti pelatihan keterampilan melatih (training delivery) dalam bidang Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi berbasis Teknologi Informasi

4. Peserta mengikuti pelatihan penyusunan langkah-langkah dan tahapan (rancangan) Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi berbasis Teknologi Informasi

Page 8: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

C. DasarH ukum

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 471, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286);

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355);

4. Undang-undang Nomor 13 tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara RI 4571);

5. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan;

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004;

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2005;

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara RI, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2005;

9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara;

10. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di lingkungan Departemen Agama;

11. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI;

12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 100/PMK.02/2010 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2011

D. Tujuan

Tujuan Program Bantuan Pengembangan Karir Pustakawan dapat dilihat dari sisi kelembagaan dan ketenagaan:1. Penguatan Kelembagaan (institutional strengthening):

Pengembangan karir pustakawan pada program ini adalah mengembangkan karir pustakawan melalui peningkatan kompetensi pustakawan untuk memenuhi kebutuhan para pemustaka yang berbasis teknologi informasi pada saat ini dan saat yang akan datang. Kebutuhan pemustaka yang berbasis teknologi informasi ini adalah meliputi

Page 9: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

layanan teknis dan layanan umum atau layanan pengguna. Tentu saja dengan layanan berbasis teknologi informasi ini, kebutuhan akan informasi dalam menunjang pendidikan, penelitian, publikasi, dan pengabdian kepada masyarakat pada para sivitas akademika Perguruan Tinggi Keagaam Islam (PTKI) akan tercapai tanpa ada halangan waktu dan tempat. Dengan demikian Pengembangan Karir pustakawan akan sangat berdampak kepada penguatan kelembagaan.

2. Penguatan Ketenagaan/SDM Pustakawan: (human resources strengthening)'. Bantuan pengembangan karir pustakawan akan membekali para pustakawan dengan skill dan knowledge yang baru. Skill dan knowledge yang akan diberikan kepada para pustakawan ini adalah yang berkenaan dengan pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi. Dengan bantuan pengembangan karir pustakawan ini berarti bahwa para pustakawan akan dikuatkan dalam hal skill dan knowledge mereka. Dengan demikian maka mereka dapat melakukan kreatifitas dan inovasi di perpustakaan mereka dan akan meningkatkan kinerja mereka untuk pengembangan perpustakaan PTKI yang semakin melayani pemustaka sesuai dengan kebutuhan mereka.

E. Penyelenggara Program

Program ini dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, dengan alamat Panitia: Gedung Kementerian Agama RI It. 7 Ruang Subdit Ketenagaan Direktorat PTKI Nomor C 701 Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta, Tip. 021-3812344, Fax. 34833981.

F. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat

Pendidikan Islam Kementerian Agama Tahun Anggaran 2018, Nomor SP DIPA -

025.04.1.426302/2018 tanggal 5 Desember 2017 Nomor Kode Kegiatan

2132.045.200.051 A. 521219 sejumlah Rp. 343.320.000,- [tiga ratus empat puluh tiga

juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah).

Page 10: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM

A. Pengertian

Program Bantuan Pengembangan Karir Pustakawan adalah program pemberian bantuan kepada para pustakawan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk meningkatkan skill dan knowledge mereka dalam bidang peningkatan pelayanan para pemustaka PTKI dengan mengikuti Training o f Trainer (TOT).

B. Sasaran Program

Sasaran kegiatan ini adalah para pustakawan yang akan dibagi dalam lima area:1. Area Sumatera2. Area Jawa3. Area Kalimantan4. Area Sulawesi5. Area NTB, NTT, Ambon, dan PapuaMasing masing dari area ini akan dipilih empat pustakawan. Sehingga total peserta kegiatan ini adalah 20 orang.

C. Persyaratan Peserta

1. Membuat Proposal “Strategi Pengembangan Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi Berbasis Teknologi Informasi”. Minimal 10 halaman, 1 spasi (tidak termasuk Referensi), dengan format:• Pendahuluan• Kajian Pustaka• Pembahasan• KesimpulanCatatan: Diserahkan dalam bentuk File, karena akan dites Plagiarisme.

2. Membuat pernyataan kesanggupan untuk mengikuti seluruh proses kegiatan dan melaksanakan segala peraturan, termasuk menulis laporan di akhir kegiatan (di atas materai Rp. 6.000).

3. Melampirkan skor institutional TOEFL minimal 475 satu tahun terakhir (Sesudah 29 Maret 2017) dan dilegalisir oleh yang berwewenang

4. Melampirkan SK pustakawan5. Melampirkan ijasah SI6. Masa kerja di perpustakaan minimal 2 (dua) tahun7. Usia maksimal 50 tahun8. Direkomendasikan oleh Rektor/Ketua PTKIN9. Curiculum Vitae Peserta10. Mendaftar dan lulus seleksi

Page 11: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

H. Output Kegiatan

Output kegiatan Program Bantuan Pengembangan Karir Pustakavvan melalui ToT adalah:I. Peserta memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang Pelatihan Pengembangan

Perpustakaan Perguruan Tinggi berbasis Teknologi Informasi2. Peserta memiliki kemampuan menyusun Modul Pelatihan Pengembangan Perpustakaan

Perguruan Tinggi berbasis Teknologi Informasi.3. Peserta memiliki keterampilan melatihkan modul Pengembagan Perpustakaan Perguruan

Tinggi berbasis Teknologi Informasi4. Peserta memiliki kemampuan dalam menyusun langkah-langkah dan tahapan (rancangan)

pelatihan dalam bidang Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi berbasis Teknologi Informasi

I. Target KegiatanTarget kegiatan ini adalah:

1. Dengan kegiatan ini, Kementerian Agama telah memiliki modul Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi Berbasis Teknologi Informasi

2. Terdistribusinya para trainer Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi Berbasis Teknologi Informasi di lima area: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Area Timur (NTB, NTT, Ambon, dan Papua)

3. Dengan setiap area memiliki trainer, maka diseminasi pengembangan karir pustakawan di seluruh PTKI akan mengalami percepatan. Hal ini dikarenakan setiap area telah memiliki tim trainer yang memiliki kurikulum Nasional dalam Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi Berbasis Teknologi Informasi

4. Dengan terdistribusinya para trainer di setiap area dan dengan adanya modul sebagai acuan pelatihan di setiap area, maka Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) akan dapat melaksanakan pelatihan. Sehingga percepatan pengembangan perpustakaan PTKI di seluruh Indonesia akan terlaksana

5. Dengan demikian, Perpustakaan sebagai salah satu pendukung terlaksanakanya World Class University yang merupakan salah satu Visi Di Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Dirjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI akan tercapai

J. Fokus KegiatanProgram ini akan difokuskan pada Training of Trainer yang meliputi bidang berikut, yang semuanya diformat dalam bentuk modul:

1. Library Management2. Collection Development Policy3. Library Marketing4. Reference Services

Page 12: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

5. Library Technology6. Knowledge Inflow by Innovation in Libraries and Entrepreneurship7. Library Development Strategy in the Users perspektif

K. Institusi PenyelenggaraProgram Pengembangan Karir Pustakawan melalui ToT ini akan dilaksanakan di salah satu institusi yang memiliki kegiatan pelatihan yang sesuai dengan program ini.

Page 13: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

MEKANISME PENCAIRAN DAN PELAPORAN

BAB III

A. Komponen Pembiayaan

Komponen yang diberikan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam meliputi komponen-

komponen sebagai berikut:

1. Biaya Transport dari Lokasi kedudukan ke tempat tujuan PP;

2. Biaya pendidikan;

3. Biaya Hid up {Living Cost)’,

B. Mekanisme Pencairan

a. Seluruh anggaran akan disampaikan dalam bentuk block grant kepada penerima bantuan

melalui pencairan langsung (LS) dari KPPN IV Jakarta kepada rekening penerima;

b. Penerima bantuan harus membuka rekening Bank atas nama dirinya dan/atau dibukakan

rekening Bank oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam atas nama dirinya untuk

menerima pembiayaan tersebut dilampiri dengan foto copy identitas yang bersangkutan;

c. Penyelenggara Program memvalidasi No. Rek. Bank atas nama penerima bantuan

program Pengembangan Karir Pustakawan sesuai data identitas dan selanjutnya merekap

dan meneruskannya kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ;

C. Pelaporan

1. Pelaporan pertanggungjawaban pembiayaan yang dimaksud adalah pertanggungjawaban

penggunaan keuangan meliputi bukti pencairan secara langsung kepada penerima dengan

kuitansi tanda terima dari setiap penerima {contoh terlampir);

2. Berita acara penerima {contoh terlampir) dan laporan penggunaan dana sebagai bukti

pemanfaatan setiap penggunaan keuangan ke dalam laporan yang berupa bukti-bukti fisik;

3. Penyusunan laporan akademik yang berupa penjelasan atas capaian kinerjanya;

4. Pertanggungjawaban pembiayaan disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan

Islam cq Direktur Pendidikan Tinggi Islam dengan melampirkan seluruh bukti

sebagaimana tersebut.

Page 14: KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL …diktis.kemenag.go.id/NEW/file/dokumen/6215379499233369kawan.pdf · dengan menjadikan universitas berbasis kewirausahaan {enterprising university).

BAB IV

PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis ini kami buat agar dapat dijadikan pedoman, semoga menjadi masukan bagi pihak-pihak terkait untuk ditindaklanjuti dan memberikan manfaat bagi Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pelayanan di waktu yang akan datang.Hal-hal lain yang belum di atur dalam petunjuk teknis akan ditentukan kemudian.

a,̂ 5> Maret 2018

enderal Pfcndidikan Islam

10 rr. Phil. H. Kamarudin Amin, MAj