Kemasan Plastik

8
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil (terlampir) B. Pembahasan Komponen utama plastik sebelum membentuk polimer adalah monomer yang merupakan bagian atau rantai paling pendek. Misalnya plastik polivinil klorida mempunyai monomer vinil klorida. Di samping bahan dasar berupa monomer plastik, maka terdapat bahan-bahan tambahan non plastik atau bahan aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat plastik. Bahan-bahan aditif dalam pembuatan plastik ini merupakan bahan dengan berat molekul rendah, yaitu berupa pemlastis, antioksidan, antiblok, antistatis, pelumas, penyerap sinar ultraviolet, bahan pengisi dan penguat. Berdasarkan struktur kimianya, maka polimer dari plasik dibedakan atas : 1. Linier, bila monomer membentuk rantai polimer yang lurus, dan akan terbentuk plastik thermoplastik yang mempunyai sifat meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan sifatnya yang dapat balik (reversible) yaitu dapat kembali mengeras bila didinginkan. 2. Jaringan tiga dimensi, bila monomer berbentuk tiga dimensi akibat polimerisasi berantai, akan terbentuk plastik termoseting yang bersifat tidak dapat mengikuti perubahan suhu dan irreversibel. Bila plastik termoseting yang mengeras dipanaskan maka bahan tidak dapat lunak kembali, tetapi akan membentuk arang dan terurai. Jenis plastik ini sering digunakan sebagai tutup ketel seperti jenis-jenis melamin (Julianti dan Mimi, 2006). Adapun beberapa jenis kemasan plastik yang sering digunakan antara lain (Intan, 2010): a. Polyethylen

description

lll

Transcript of Kemasan Plastik

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil(terlampir)B.PembahasanKomponen utama plastik sebelum membentuk polimer adalah monomer yang merupakan bagian atau rantai paling pendek. Misalnya plastik polivinil klorida mempunyai monomer vinil klorida. Di sampingbahan dasar berupa monomer plastik, maka terdapat bahan-bahan tambahan non plastik atau bahan aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat plastik.Bahan-bahan aditif dalam pembuatan plastik ini merupakan bahan dengan berat molekul rendah, yaitu berupa pemlastis, antioksidan, antiblok, antistatis, pelumas,penyerap sinar ultraviolet, bahan pengisi dan penguat.Berdasarkan struktur kimianya, maka polimer dari plasik dibedakan atas :1.Linier, bila monomer membentuk rantai polimer yang lurus, dan akan terbentuk plastik thermoplastik yang mempunyai sifat meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan sifatnya yang dapat balik (reversible) yaitu dapat kembali mengeras bila didinginkan.2.Jaringan tiga dimensi, bila monomer berbentuktiga dimensi akibat polimerisasi berantai, akan terbentuk plastik termoseting yang bersifat tidak dapat mengikuti perubahan suhu danirreversibel.Bila plastik termoseting yang mengeras dipanaskan maka bahan tidak dapat lunak kembali, tetapi akan membentuk arang dan terurai.Jenis plastik ini sering digunakan sebagai tutup ketel seperti jenis-jenis melamin (Julianti dan Mimi, 2006).Adapun beberapa jenis kemasan plastik yang sering digunakan antara lain (Intan, 2010):a.PolyethylenPolietilenmerupakanfilmyanglunak,transparandanfleksibel,mempunyaikekuatanbenturansertakekuatansobekyangbaik.Denganpemanasanakan menjadi lunak danmencair pada suhu 110OC. Berdasarkan sifat permeabilitasnya yangrendahsertasifat-sifatmekaniknyayangbaik,polietilenmempunyai ketebalan0.001sampai0.01inchi,yangbanyakdigunakansebagaipengemas makanan,karenasifatnyayangthermoplastik,polietilenmudahdibuatkantung dengan derajat kerapatan yang baik. Konversi etilen menjadi polietilen (PE) secara komersial semula dilakukan dengan tekanan tinggi, namunditemukancaratanpatekanantinggi.Reaksiyangterjadiadalahsebagai berikut:n(CH2= CH2)( -CH2-CH2-)nEtilenpolimerisasiPolietilenPolietilendibuatdenganprosespolimerisasiadisidarigasetilenyang diperolehdarihasilsampingdariindustriminyakdanbatubara.Proses polimerisasiyangdilakukanadaduamacam,yaknipertamadengan polimerisasi yangdijalankandalambejanabertekanantinggi(1000-3000atm)menghasilkan molekul makro dengan banyak percabangan yakni campuran dari rantai lurus dan bercabang. Cara kedua, polimerisasi dalam bejana bertekanan rendah (10-40 atm) menghasilkan molekul makro berantai lurus dan tersusun paralel.b.Low Density Polyethylen (LDPE)Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibeldan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60OC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baikbagigas-gasyanglainsepertioksigen,sedangkanjenisplastikHDPE mempunyai sifat lebih kaku, lebih keras, kurang tembus cahaya dan kurang terasa berlemak.c.High Density Polyethylen (HDPE).Padapolietilenjenislowdensityterdapatsedikitcabangpadarantaiantaramolekulnyayangmenyebabkanplastikinimemilikidensitasyangrendah,sedangkanhighdensitymempunyaijumlahrantaicabangyanglebihsedikit dibanding jenis low density. Dengan demikian, high densitymemiliki sifat bahan yanglebihkuat,keras,buramdanlebihtahanterhadapsuhutinggi.Ikatan hidrogenantarmolekuljugaberperandalammenentukantitiklelehplastik.d.PolypropilenaPolipropilensangatmiripdenganpolietilendansifat-sifatpenggunaannya jugaserupa. Polipropilenlebihkuatdanringandengandaya tembusuapyangrendah,ketahananyangbaikterhadaplemak,stabilterhadap suhutinggidancukupmengkilap. polypropilendiperolehdenganpemecahansecarathermalnaphtha(distalasi minyakkasar)etilen,propylenedanhomologuesyanglebihtinggidipisahkan dengandistilasipadatemperaturrendah.e.Polivinil Klorida (PVC)PolivinilKloridadibuatdarimonomeryangmngandunggugusvinil.PVCmempunyaisifatkaku,keras,namunjernihdanlengkap,sangatsukarditembus airdanpermeabilitasgasnyarendah.Pemberianplasticizers(biasanyaester aromatik)dapatmelunakkanfilmyangmembuatnyalebihfleksibel tetapi regang putusnya rendah, tergantung jumlah plasticizers yang ditambahkan.f.Vinilidin Khlorida (VC)Mengandungduaatomklorin,merupakanbahanpadatyangkeras,bersifattidaklarutdalamsebagianbesarpelarutdandayaserapairnyasangatrendah. Dapatmenghasilkanfilmyangkuat,jernihdenganpermeabilitasterhadapgas cukup rendah.g.Politetrafluoroetilen (PTFE)Bersifat sangat inert terhadap reaksi-reaksi kimia. Polimer ini bersifat halus,berlemakdanumumnyaberwarnaabu-abu.Koefisiengesekannyasangatrendah sehingga menghasilkan permukaan yang tidak mudah lengket serta bertahan pada daerah suhu kerja yang luas.h.Polistiren (PS)Bersifatsangatamorphousdantembuscahaya,mempunyaiindeksrefraksitinggi,sukarditembusolehgaskecualiuapair. Dapatlarutdalamalcoholrantai panjang, kitin, ester hidrokarbon yang mengikat khlorin. Polimer ini mudah rapuh, sehingga banyak dikopolimerisasikan dengan batu diena atau akrilonitril.

Diantarabahankemasanlainnya,plastikmerupakanbahankemasanyangpalingpopulerdansangatluaspenggunaannya.Bahan kemasaninimemilikiberbagaikeunggulanyakni,fleksibel(dapat mengikutibentukproduk),transparan(tembuspandang),tidakmudah pecah,bentuklaminasi(dapatdikombinasikandenganbahan kemasan lain),tidakkorosif,danharganyarelatifterjangkau.Padaumumnya, kemasan plastik digunakan sebagai kemasan primer, sedikit melindungi produkpangandaribenturan,kecualiprodukyangmenggunakan tekhnik MAP (modified atmosphere packaging) (Anggriani dkk, 2010). Selanjutnya, disampingmemiliki berbagai kelebihan yang tidak dimilikiolehbahankemasanlainnya,plastikjugamempunyai kelemahan, yakni tidak tahan panas, disposible ataupun semi disposible , dapatmencemariproduk(migrasikomponenmonomer)yangberesiko dalamkeamanandankesehatankonsumen,sertatermasukbahannon biodegredableyaitubahanyangtidakdapatdihancurkandengancepat danalami.Selainitu,bahandasarnyatidakdapatdiperbaruikarena berasal dari hasil samping pengambilan bahan bakar minyak bumi.Saatini, bahan kemasan plastik telah menimbulkanpermasalahancukupserius.Polimerplastikyangtidakmudahterurai secaraalamimengakibatkanterjadinyapenumpukanlimbahdan menjadipenyebabpencemarandankerusakanlingkunganhidup. Kondisidemikianmenyebabkanbahankemasanplastiktidakdapat dipertahankanpenggunaannyasecarameluaskarenaakanmenambah persoalan lingkungan dan kesehatan diwaktu mendatang. Selainitu,penggunaanplastiksebagaikemasanprodukpangan juga berdampak buruk bagi kesehatan. Karena dalam pembuatan plastik seringdigunakanbahantambahan(aditif)untukmemperbaikisifat plastik.Dalamplastikjugaadamonomeryangtidakikutdalamrantai polimer.Monomerdanaditiftersebutadayangmembahayakan kesehatan manusia. Pada waktu pewadahan, penyimpanan, transportasi, dandistribusi,bahan-bahankimiatersebutdapatpindahdarikemasan ke bahan makanan yang dikemas.Berikut berbagai macam proses pembuatan plastik (Julianti dan Mimi, 2006):a. Pencetakan secara injeksiPrinsip pencetakan secara injeksi terdiri tahap pelunakan bahan plastik dalam silinder panas, dan kemudian diinjeksikan ke dalam cetakan yang lebih dingin, sehingga plastik mengeras.Wadah yang telah dicetak dikeluarkan dari cetakan oleh sebuah alat, kompresi udara atau alat lainnya.Teknik ini mahal dan kurang ekonomis.b. Pencetakan Secara HembusanTeknik dasar dari pencetakan secara hembusan adalah seperi pada pembuatan gelas.Udara didorong di bawah tekanan ke plastik cair yang tertutup yang dikelilingi oleh cetakan yang dingin dengan bentuk yang diinginkan.Adanya tekanan udara menyebabkan plastik cair mengembang.Plasik akan dingin dengan mendinginnya cetakan, dan kemudian cetakan dibuka, sedangkanbotolnya dikeluarkan.Proses hembusan ini dibedakan atas hembus injeksi dan hembus ekstruksi.Hembus InjeksiUrutan proses hembusan injeksi adalah :- bahan plastik yang akan dibentuk diinjeksikan pada cetakan parison- dalam keadaan masih cair kemudian dipindahkan ke cetakan berikutnya- setelah itu cetakan dibuka dan botol dikeluarkanHembus EksruksiPada proses hembus ekstruksi, maka bahan plastik diekstrusi terlebih dahulu, kemudiandihembus oleh udara yang bertekanan pada cetakan, didinginkan dan tahap akhir cetakan dibuka.Cetak hembus biaksial (Stretch Blow Moulding)Cara ini menghasilkan botol-botol dengan arah atau orientasi yang baik pada arah membujur dan melintang, sehingga sifatnya lebih baik dari hembus injeksi, yaitu tahan terhadap benturan, danbarrieryang baik terhadap gas dan uap air.Berdasarkan hasil praktikum, jenis PP merupakan kemasan plastik yang memiliki granatur dan densitas yang paling baik dibandingkan dengan yang lain. Untuk uji kekuatan tarik yang memiliki nilai terbesar adalah jenis OPP. Sedangkan untuk uji ketahanan gesek diperoleh nilai hasil bahw jenis plastik yang paling kuat adalah LDPE. Pada uji bakar plastik diketahui bahwa plastik yang paling cepat terbakar adalah LDPE dan sebaliknya, plastik yang tidak terbakar meliputi OPP dan HDPE. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jenis plastik terbaik adalah PP terutama OPP.

BAB IV. PENUTUP

A.KesimpulanKemasan plastik yang baik harus memenuhi persyaratan yang meliputi uji gramatur dan densitas, ketahanan gesek, kekuatan tarik dan elongasi, serta uji bakar.Berdasarkan uji percobaan yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa jenis plastik yang terbaik adalah polipropilen terutamaOriented Polypropilen(OPP). Saat uji bakar plastik dapat diperoleh perbedaan kemudahan terbakar dari berbagai jenis plastik dan ketika terjadi pembakaran timbul bau khas seperti lilin.

B.SaranKemasan biopolimer plastik harus lebih dikembangkan di Indonesia untuk mensubtitusi bahan kemasan plastik yang digunakan selama ini. Selain itu perlu adanya dukungan dan kerja sama sinergis dari berbagai pihak yang meliputi pemerintah, pengusaha, dan akademisi.

DAFTAR PUSTAKA

Anggriani, D dkk. 2010. Identifikasi Kemasan Pangan.Laporan Penelitian.Supervisor Jaminan Mutu Pangan Direktorat Progam Diploma InstitutPertanian Bogor.Julianti, E dan Mimi, N. 2006. Teknologi Pengemasan.Laporan Penelitian.Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.