Kemaritiman Untuk Kedaulatan Bangsakskp.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/Kuliah... · Bagian...
Transcript of Kemaritiman Untuk Kedaulatan Bangsakskp.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/Kuliah... · Bagian...
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Kemaritiman Untuk Kedaulatan Bangsa
Jend TNI (Purn) Luhut B. Pandjaitan
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
1
Tantangan Saat Ini 1
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Pertumbuhan Ekonomi Dunia masih Lambat
2
Pertumbuhan Ekonomi (%) 01-08 09-16F
Dunia 4.33 3.26
Negara Maju 2.37 1.17
Negara Berkembang 6.50 4.96
Sumber: IMF WEO
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Krisis Timur Tengah Meningkatkan
Ketidakpastian Global
3
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Penemuan Shale Oil/Gas Memicu Penurunan Impor
Minyak/Gas AS ke Titik Terendah
4
-
2000,0
4000,0
6000,0
8000,0
10000,0
12000,0
14000,0
19
73
19
75
19
77
19
79
19
81
19
83
19
85
19
87
19
89
19
91
19
93
19
95
19
97
19
99
20
01
20
03
20
05
20
07
20
09
20
11
20
13
20
15
Net impor dari LNG di Amerika Serikat pada
tahun 2015 adalah yang terendah sejak tahun
1985
Hal yang sama juga berlaku untuk minyak
bumi, dimana net import tahun 2015 adalah
yang terendah sejak 1985
bcf Ribu barel per hari
Akibatnya, harga komoditas turun, yang
menekan kinerja ekspor Indonesia
secara signifikan.
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Trump Cenderung Inward-Looking dan
Menjalankan Kebijakan yang Proteksionis
5
Perpajakan:
• Penurunan tariff pajak penghasilan
perusahaan dari 35% menjadi 15%
• Mendorong repatriasi uang yang
disimpan oleh perusahaan US di LN
dengan tariff hanya 10% dari 35%
Perdagangan:
• Membatalkan TPP (trans pacific
partnership)
• Mengevaluasi North America Free Trade
Agreement (NAFTA) yang sudah
berlaku sejak 1994 antara Amerika
Serikat, Kanada, dan Mexico
• Mengancam menerapkan pajak
perbatasan bagi perusahaan yang
membangun pabrik di meksiko namun
menjualnya di Amerika Serikat
Imigrasi:
• Membangun tembok sepanjang
perbatasan dengan Mexico
• Membatalkan visa untuk negara-negara:
Iran, Iraq, Syria, Libya, Somalia, Yaman
dan Sudan
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
6
Tantangan Dalam Negeri: Kesenjangan Masih
Tinggi
Peningkatan koefisien gini Indonesia
dimulai paska krisis 1999 yang kemudian
diperparah oleh commodities boom pada
periode 2008-2012
Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan
negara-negara lain, peningkatan koefisien
gini di Indonesia sangat tinggi
Sumber: WDI World Bank, BPS
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
7
Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global 2
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Kunci Menjaga Pertumbuhan: Proses
Pengambilan Keputusan Dilakukan Secara Baik
8
RKP
Masalah
Pembangun
an Lainnya
LA
NC
AR
KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENKO
POLHUKAM
KEMENKO
PMK
KEMENKO
EKON
KEMENKO
MARITIM
BERMASALAH
RAPAT KOORDINASI
ANTAR KEMENKO
RAKOR/RATAS Keputusan
Kebijakan
Undang-
Undang
PerPres
dll
Eselon
I Eselon II
Eselon III
REALIS
ASI
o Ratas dapat
dilakukan beberapa
kali seminggu, hanya
dengan menteri
terkait, sehingga
pembahasan cepat
dan fokus.
o Pengelolaan negara
dilakukan secara
terstruktur dan
baik.
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Strategi Pembangunan untuk Mendorong
Pertumbuhan Berkeadilan
Strategi
Pembangunan
Peningkatan
Dayasaing
Komoditas vs. Nilai
Tambah
Indonesia Centric
• Melarang ekspor bahan mentah
• Mengembangkan UMKM
• Menyediakan insentif
• Meningkatkan kualitas SDM
• Menciptakan iklim investasi yang kondusif
• Mengembangkan konektivitas nasional
• Mendorong pertumbuhan di luar Jawa
• Mengembangkan dan membangun
infrastruktur di luar Jawa
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
10
Komitmen Anggaran Untuk Pendidikan,
Infrastruktur dan Kesehatan
Sumber: Kemenkeu
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
11
Memperbaiki Iklim Usaha: Penyederhanaan
Perizinan dan Debirokratisasi
Kelistrikan
Pertanian
Perindustrian
Pariwisata
Pertanahan
Kehutanan
Perhubungan
Tax Allowance
dahulu sekarang
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
12
Ease of Doing Business Meningkat di Tahun
2017
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Pertumbuhan Ekonomi Terus Meningkat, dengan
Laju Inflasi Terkendali (Daya Beli Terjaga)
13
Ekonomi Tumbuh Lebih Cepat
Sejak Q2 2015
Sumber: Kemenko Perekonomian dan BPS
Laju Inflasi Relatif Terkendali
Dengan Kisaran ~3% Selama 2015-
2016)
003%
007%
004%
004%
008% 008%
003% 003%
00%
01%
02%
03%
04%
05%
06%
07%
08%
09%
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
6.16.25.95.9
5.55.65.55.6
5.14.94.95.0
4.84.74.8
5.24.9
5.25.04.9
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
2012 2013 2014 2015 2016
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Inflasi Bahan Makanan Terendah Dalam Tiga
Tahun Terakhir
14
0
2
4
6
8
10
12
14
16
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Jan-17
Inflasi Umum, Bahan Makanan, dan Non Makanan
Makanan Non Makanan Umum
%
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Dampak Perbaikan Ekonomi Terlihat dari
Turunnya Tingkat Kemiskinan dan Kesenjangan
15 Sumber: Kemenko Perekonomian dan BPS
006%
006%
006%
006%
006%
006%
006%
006%
05%
05%
05%
06%
06%
06%
06%
06%
Fe
b-1
3
Ap
r-1
3
Ju
n-1
3
Au
g-1
3
Oct-
13
Dec
-13
Fe
b-1
4
Ap
r-1
4
Ju
n-1
4
Au
g-1
4
Oct-
14
Dec
-14
Fe
b-1
5
Ap
r-1
5
Ju
n-1
5
Au
g-1
5
Oct-
15
Dec
-15
Fe
b-1
6
Ap
r-1
6
Ju
n-1
6
Au
g-1
6
Pengangguran (%)
Tingkat Kemiskinan (%)
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Perbaikan Ekonomi Dirasakan Rakyat, Sehingga
Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Tinggi ( 67%)
16
3
38
49
644
50
38
634
49
40
4 35
54
36
3 2
7
60
28
2 2
7
61
26
3 2
7
60
28
4 2
0
10
20
30
40
50
60
70
Sangat puas Cukup Puas Kurang puas Tidak puas
sama sekali
TT/TJ
Jun'15
Okt'15
Des'15
Mar'16
Jun'16
Okt'16
Nov'16
Sumber: SMRC
Survey Terakhir Nov 2016
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
17
Siklus Bisnis Perekonomian: Akan Terus
Berekspansi Paling Tidak Hingga 2023
80
86
91
97
102
108
113
119
124
130
72
80
88
96
104
112
120
128
136
144
Jan
-90
Oct
-90
Jul-
91
Ap
r-9
2
Jan
-93
Oct
-93
Jul-
94
Ap
r-9
5
Jan
-96
Oct
-96
Jul-
97
Ap
r-9
8
Jan
-99
Oct
-99
Jul-
00
Ap
r-0
1
Jan
-02
Oct
-02
Jul-
03
Ap
r-0
4
Jan
-05
Oct
-05
Jul-
06
Ap
r-0
7
Jan
-08
Oct
-08
Jul-
09
Ap
r-1
0
Jan
-11
Oct
-11
Jul-
12
Ap
r-1
3
Jan
-14
Oct
-14
Jul-
15
Ap
r-1
6
LEI (LHS) CEI (RHS)
Periode Resesi
Periode ekspansi
Periode ekspansi
Periode ekspansi
Periode ekspansi
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
18
Membangun Poros Maritim 3
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Indonesia Berpotensi Menjadi Negara Utama
Maritim Dunia Karena Memiliki Letak Strategis
19
P E R D A G A N G A N B A R A N G D U N I A 70% di Kawasan Asia Pasifik
75% melalui Laut
45% melalui ALKI
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
20
Program Prioritas 2017 Untuk Membangun
Ekonomi Maritim
Program Level Kementerian
Koordinator Bidang
Kemaritiman
Perhubungan, Transportasi
dan Logistik
1. Pengelolaan sampah dan pengurangan plastic
debris.
2. Penyusunan dan Analisis PDB Kemaritiman
untuk formulasi kebijakan
3. Pengembangan industri strategis bidang
Kemaritiman
4. Implementasi dan pengawasan program TKDN
1. Pengembangan Tol laut, efisiensi pelabuhan
dan penurunan biaya logistik.
2. Pembangunan Pelabuhan Patimban
3. Penyelesaian Proyek LRT Jakarta tepat waktu
4. Penyelesaian FS dan Basic Design untuk proyek
kereta expres Jakarta Surabaya
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
21
Pariwisata
Kelautan dan Perikanan
Fokus pengembangan 3 kawasan pariwisata:
1. Mandalika
2. Borobudur
3. Danau Toba
1. NCICD dan Reklamasi Teluk Jakarta
2. National Coastal Defense System terhadap
abrasi dan penurunan muka daratan
3. Pengembangan industri perikanan nasional
....Program Prioritas 2017 Untuk Membangun
Ekonomi Maritim
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
22
Energi dan Sumber Daya
Mineral
1. Pembangunan Kilang Minyak Bontang dan
Tuban serta Revitalisasi Kilang Minyak
Balikpapan.
2. Monitoring kebijakan ekspor mineral mentah dan
pembangunan smelter
3. Pengembangan energi terbarukan dan efisiensi
konsumsi listrik
4. Pengembangan Blok Masela dan Industri
Petrokimia
5. Penanganan pencemaran minyak blok montara
....Program Prioritas 2017 Untuk Membangun
Ekonomi Maritim
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
23
Tol Laut Menurunkan Biaya Logistik, Didukung
oleh Indonesia Integrated Chain Port
Indonesia Integrated Chain Port:
1. Menghubungkan 7 kawasan pelabuhan di
Indonesia dalam suatu sistem operasi yang
efisien.
2. Mengintegrasikan kawasan industri dan
pelabuhan untuk menurunkan biaya logistik
di darat.
Kriteria Efisiensi Operasi:
1. 7 Pelabuhan utama harus memiliki draft
yang dalam untuk disinggahi kapal besar
(>3000 TEUs)
2. Kecepatan dalam bongkar muat container
dan muatan kapal lainnya.
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Meningkatkat Efisiensi Pelabuhan untuk
Menurunkan Biaya Logistik
24
45%
28%
14%
13%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pelabuhan BBM Operasi Modal
Efisiensi pelabuhan dan Biaya BBM yang kompetitif
akan menurunkan biaya angkutan laut secara
signifikan
Usulan Solusi:
1. Penurunan Biaya Pelabuhan:
Reaktifasi tim kelancaran arus
barang dan perbaikan sistem di
pelabuhan
2. Biaya Bahan Bakar: Saat ini
harga BBM kapal ~30% lebih
tinggi dibandingkan singapura.
Perlu dievaluasi dengan
Pertamina untuk penurunan
harga serta membuka pasar
untuk penyedia BBM yang baru.
3. Biaya Modal: Terkait dengan
tingkat suku bunga yang tidak
kompetitif. Perlu menjaga
stabilitas makro dan inflasi untuk
menurunkan suku bunga
Sumber: analisis perusahaan public di bidang pelayaran
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
10m
12.5m
14.5m
15.5m
1.500 TEU
500 TEU
10.000+ TEU
Rata-Rata
Pelabuhan
Indonesia Batam
Malaysia & Singapore :
Port Klang, Tj Pelepas
Port of Singapore
Target Indonesia
Untuk menurunkan
Biaya logistik 50%
Draft Pelabuhan Negara Tetangga Lebih Baik
dari Indonesia
3.000 TEU
9m
10m
12.5m
14.5m
15.5m
Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Pelabuhan
Melalui Pendalaman Draft
25
• Dengan pendalaman draft pelabuhan, maka kapal-kapal kapasitas besar akan mampu
bersandar, sehingga economic of scale dapat dicapai untuk menurunkan biaya
• Dengan Skala ekonomi yang besar maka konektivitas antar kawasan dapat ditingkatkan
Sumber: Bank Indonesia
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
26
Sumatra Kalimantan
Java & Bali Nusa Tenggara, Maluku & Papua
Sulawesi W Sumatra
S Sumatra
Bengkulu
W Nusa Tenggara
E Nusa Tenggara
Maluku
Bangka Belitung Islands
Riau Islands
W Java C Java
Yogyakarta
E Java
Banten
Bali
W Kalimantan
E Kalimantan
W Papua
N Sumatra
Riau
Jambi
DKI Jakarta
C Kalimantan
S Kalimantan
N Sulawesi
C Sulawesi
Makassar SE Sulawesi
Gorontalo
Aceh
Papua
Lampung
W Sulawesi
N Maluku
Malaysia
Kuala Tanjung
Tj. Priok
Tj. Perak
Pelabuhan Hub Sumatera : KUALA TANJUNG
WILAYAH TIMUR
• Pelabuhan Malahayati
• Pelabuhan Belawan
• Pelabuhan Perawang
• Pelabuhan Batu Ampar
• Pelabuhan Kijang
• Pelabuhan Sibolga
Spoke/ Pelabuhan Feeder
• Pelabuhan Jambi
• Pelabuhan Panjang
• Pelabuhan Teluk
Bayur
• Pelabuhan
Palembang
• Pelabuhan Calang
• Pelabuhan Tj. Buton
Bitung
Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi HUB di wilayah
Barat yang mengakomodir pelabuhan – pelabuhan
spoke diwilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
Bagian Barat
KUALA TANJUNG SEBAGAI HUB WILAYAH
BARAT
Memperkuat Pelabuhan di Wilayah Barat
26
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Menurunkan Biaya Logistik Melalui
Pengoptimalan dan Pembangunan Dry Port
Sekarang Hub & Spoke
Dwelling Time 5 hari 2 – 3 hari
Throughput 4 juta TEUS per tahun 8 juta TEUS
Lalulintas Darat antara
Pelabuhan dan Industri
Kemacetan Berkurang ~ 30%
Konsumsi Bahan Bakar Berkurang ~ Rp 190 miliar/tahun
Pemeliharaan Jalan Berkurang ~ 30%
27
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
28
Pembangunan Pelabuhan Patimban: Tahap I
Diharapkan Selesai Mid 2019
Profil Rencana Pelabuhan Patimban
• Investasi : ~ US$ 3bn (3 Tahap)
• Kapasitas : 7.5 Juta TEUs dan 500ribu
mobil CBU
• Operasi : Agustus 2019 (Tahap 1),
2027 (full)
• Pembiayaan : 71% loan, 19% APBN, 10%
swasta
Key Milestones:
1. Revisi RTRW sedang dilakukan melalui
revisi PP.
2. Bupati Subang sudah mengeluarkan
edaran untuk melarang transaksi tanah di
calon lahan pembangunan.
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
27 www.pelindo.co.id
CELUKAN BAWANG PORT DEVELOPMENT
Jalan Singaraja - Gilimanuk
Marina Capital
Dredging
Reclamation Marina
and Passenger Zone Marina Wharf
Development
General Cargo
Wharehouse
Development
Liquid Bulk Wharf
Development
Memperkuat Pelabuhan di Wilayah Tengah:
Celukan Bawang
29
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
TERMINAL TELUK LAMONG DEVELOPMENT ULTIMATE DESIGN
ULTIMATE PLAN OF TERMINAL TELUK LAMONG
Description Basin -mLWS Wharf (m) Yard (ha) On Shore
Equipment Yard Equipment TERMINAL BACKUP Capacity
International Container
-14 1,000
140
8 STS 20 ASC
114 Ha 210 Ha
2.000.000 Teus
Domestic Container
-13 2,400 20 STS 46 ASC 2.500.000 Teus
Dry Bulk -14 500 4 SHIP
UNLOADER CONVEYOR/ WAREHOUSE
26 Ha 36 Ha 20.000.000
Ton
10
www.pelindo.co.id Source: TTL, 2016 www.pelindo.co.id 9 www.pelindo.co.id 8 www.pelindo.co.id
25 www.pelindo.co.id
...Memperkuat Pelabuhan di Wilayah Tengah:
Teluk Lamong
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Indonesia Timur memiliki potensial menjadi Direct Call, yang akan menurunakan biaya transportasi dan akan meningkatkan daya saing produk-produk dari Indonesia Timur.
Route 1 lewat Pelabuhan Makassar telah diresmikan pada tanggal 5 December 2015.
Diresmikan Desember 2016: Route 2 lewat
Pelabuhan Bitung Route 3 lewat
Balikpapan.
Direct Call : China, Hongkong, Japan
Middle East
Direct Call : Erope, Middle East
Direct Call : Australia
Memperkuat Pelabuhan di Wilayah Timur
31
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Implementasi Asas Cabotage Dalam Industri
Pelayaran di Indonesia
32
Pasal 8 UU 17 Tahun 2008 Mengenai
Pelayaran:
1. Kegiatan angkutan laut dalam negeri
dilakukan oleh perusahaan angkutan laut
nasional dengan menggunakan kapal
berbendera Indonesia dan diawaki
oleh awak kapal berbendera
Indonesia.
2. Kapal asing dilarang mengangkut
penumpang dan/atau barang antar
pulau atau antar pelabuhan di wilayah
perairan Indonesia
Efisiensi dan Reliabilitas
Perusahaan Pelayaran
Nasional
Pemenuhan kewajiban TKDN
(i.e: Industri migas)
Pengembangan industri
perkapalan dalam negeri
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Program Pemerataan dan Pembangunan Pusat Ekonomi Baru Untuk Mendukung Ekonomi Maritim
4
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
1. Dana Desa Untuk Pemerataan dan Menopang
Kegiatan Produktif
34 Sumber: Kemen Desa dan Transmigrasi
Penggunaan Dana
Desa
Pemenuhan
Kebutuhan Dasar
Pembangunan
Infrastruktur
Dasar Desa
Membangun
Perekonomian
Lokal
Pemanfaatan
Sumber Daya
Secara
Berkesinambungan
Pembangunan dan
Pemeliharaan:
1. Air bersih
2. Sanitasi
3. Energi
Terbaharukan
Pembangunan dan
Pemeliharaan
1. Jalan
2. Dam Kecil
Pembangunan dan
Pemeliharaan:
1. Irigasi tersier
2. Perikanan
3. Infrastruktur
pertanian
lainnya
Pembangunan dan
Pemeliharaan:
1. Rumput laut
2. Penambangan
Batu
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Alokasi Penggunaan Dana Desa 2016 Sudah
Tepat Sasaran
35
090%
006% 003% 001%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pembangunan Desa Pemberdayaan Masyarakat
Penyelenggaraan Pemerintah
Pembinaan Kemasyarakatan
Mayoritas Penggunaan Dana Desa Digunakan Untuk Pembangunan Desa Terutama Sarana dan Prasarana
Sumber: Kementerian Desa
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Anggaran Untuk Desa Akan Terus Meningkat
36
Sumber: Kemenkeu
Pembangunan di daerah, termasuk di daerah Indonesia Timur, akan terus
meningkat, sehingga tingkat kesenjangan akan semakin berkurang
36
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
50 Ribu Km Jalan dan 412 Km Jembatan Telah
Dibangun dengan Dana Desa
37 Sumber: Kementerian Desa
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
2. Meningkatkan Pariwisata, Termasuk Membangun 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
38
Danau Toba Sumatera Utara
KSPN/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional KEK/Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
Tanjung Kelayang Bangka Belitung
Kepulauan Seribu DKI Jakarta
Tanjung Lesung Banten
Wakatobi Sulawesi Tenggara
Pulau Morotai Maluku Utara
Mandalika Nusa Tenggara
Barat
Komodo Nusa Tenggara Timur
Borobudur Jawa Tengah
Bromo Tengger Semeru
Jawa Timur
Sumber: Kemenpar
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
39
Perkembangan Pembangunan 3 Kawasan
Pariwisata Utama
Thailand :29.8 Juta US$ 44.8bn US$ 1.491
Indonesia:10.4 Juta US$ 10.8bn US$ 1.034
# Wisman Devisa Devisa/
Wisman Negara
Danau Toba
Sumatera Utara
Borobudur
Jawa
Tengah
Mandalika
Nusa Tenggara
Barat
Key Milestones:
1. Mandalika:
1. Penyelesaian lahan
2. Promosi kawasan kepada investor
utk pengembangan wilayah
2. Danau Toba:
1. Penyelesaian lahan kawasan utk
resort wisata
2. Studi peningkatan kualitas air dan
penurunan muka air danau toba
3. Pengembangan softskills
masyarakat sekitar
3. Borobudur Prambanan:
1. Rakor pembentukan badan
otorita.
2. Kajian pengembangan
Borobudur prambanan dan
perbandingan dengan
kawasan sejenis (Angkor
Wat)
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Sumber: RPJMN 2015-2019
3. Pembangunan 14 Kawasan Industri
40
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
No. Nama KI Luas (Ha)
Investasi (Rp.
Triliun)
Tenaga Kerja (Jiwa)
Fokus Industri
1 Teluk Bintuni, Papua Barat 2,344 31.4 51,500 Industri Pupuk dan Petrokimia 2 Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara 300 4.4 10,000 Industri Ferronikel 3 Bitung, Sulawesi Utara 534 2.5 90,000 Industri Agro dan Logistik 4 Konawe, Sulawesi Tenggara 5,500 28.7 18,200 Industri Ferronikel
5 Morowali, Sulawesi Tengah 1,200 49.7 80,000 Industri Ferronikel 6 Palu, Sulawesi Tengah 1,500 12.5 165,000 Industri Rotan, Agro, dan Industri
Lainnya 7 Bantaeng, Sulawesi Selatan 3,000 24.4 163,200 Industri Ferronikel 8 Ketapang, Kalimantan Barat 1,000 4 10,000 Industri Alumina 9 Landak, Kalimantan Barat 306 1.22 33,600 Industri Pengolahan Karet
10 Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
530 2.12 10,000 Industri Besi Baja
11 Jorong, Tanah Laut, Kalimantan Selatan
6,370 22.3 30,000 Industri Besi Baja dan Industri Agro
12 Tanggamus, Lampung 3,500 17.5 104,800 Industri Maritim 13 Kuala Tanjung, Batu Bara, Sumatera
Utara 1,000 4.5 113,200 Industri Alumina
14 Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara
1,933 9.5 83,300 Industri Pengolahan CPO
Total 29,017 214.74 962,800
Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja di
14 Kawasan Industri
41
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
72 Proyek Rp 438 Trilliun 183.837 Tenaga Kerja
1
1
5
Industri Kimia, Tekstil dan
Aneka
Industri Agro Industri Logam, Mesin,
Transportasi dan Elektronika
1
8
6 1
6
2
2
1
1 1
1
3
2
1
1
3
2
2
1 1
1
1
8
4
1
1 1
Rencana Investasi Industri 2017 – 2020
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Investasi mencapai Rp 78 triliun, yang digunakan untuk membangun industri sekaligus
infrastruktur penunjang. Adapun infrastruktur lain yang dibangun termasuk pelabuhan,
bandara, dan rumah sakit.
Proyek terdiri dari:
o Smelter 1 (sudah ekspor):
Berkapasitas 300 ribu ton per tahun (beroperasi sejak januari 2015), yang
dilengkapi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2x65 MW. Smelter ini akan
terintegrasi dengan pabrik stainless steel berkapasitas 1 juta ton per tahun yang
akan beroperasi November 2016.
o Smelter 2 (sudah beroperasi sejak Januari 2016):
Berkapasitas 600 ribu ton per tahun. Perusahaan ini juga membangkit PLTU
berkapasitas 2x150 megawatt (MW).
o Smelter 3 dan stainless steel berkapasitas 1 juta per tahun.
Fasilitas ini dilengkapi PLTU 2x150 MW, yang sampai saat ini sudah rampung.
Proyek ini sudah memberi pendapatan pajak yang signifikan.
Tenaga kerja asing (China) saat ini di bawah 20% dari total pekerja, akan diturunkan ke
bawah 10% bila pembangunan fasilitas pabrik sudah selesai.
Perkembangan Kawasan Industri Morowali
43
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
PT. GCNS
600.000 MTPA NPI
(Sudah Produksi)
PLTU PT. GCNS
2x150MW
(Sudah
Produksi)
14 April 2016 PT. SMI
300.00 MTPA NPI
(Sudah Produksi)
PLTU PT. SMI
2x65MW
(Sudah
Produksi) Stainless Steel
PT. GCNS
(Progress Konstruksi 80%)
Smelter PT. ITSS
(sedang konstruksi)
PLTU PT. ITSS
(sedang konstruksi)
Lime Kiln
Stainless Steel
PT. ITSS
(sedang konstruksi)
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
45
4. Percepatan Pembangunan Blok Masela
untuk Menggairahkan Ekonomi di Indonesia
Timur Item Permintaan
Inpex
Kesepakatan
Penggantian
Waktu
10 Tahun 7 Tahun
Kapasitas
Produksi
9.5 Mtpa + 150
MMSCFD
7.5 Mtpa + 474
MMSCFD
Capex US$ 22 bn max US$ 16
bn
Waktu
pengerjaan
6 tahun 3 bulan 2 tahun 7 bulan
Alokasi gas pipeline 474 MMSCFD harus
dapat dioptimalkan untuk pengembangan
industri petrokimia dan pupuk. Dalam 6
bulan kedepan akan di line up BUMN dan
sektor swasta yang berminat
• Pre-Front End Engineering Design (FEED)
dan FEED akan diselesaikan dalam 2017-
2018
• Final Investment Decision (FID) akan
dicapai pada Q1-2019 paling lambat.
• Commercial operation akan dimulai pada
2022.
Sumber: Kementerian ESDM
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
46
Indonesia Salah Satu Penghasil Sampah
Plastik di Laut Terbesar di Dunia
Daftar 10 Negara penghasil sampah
plastik di laut terbesar
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
47
Harus Waspada Terhadap Pencemaran Plastik di Laut,
yang Mengancam Kesehatan dan Pariwisata
Riset dari Universitas di Amerika Serikat:
- Sample ikan di Makassar mengandung 25% plastik
- Sample Ikan di California mengandung sekitar 28% serat plastik
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
48
5 Langkah Aksi Penanganan Sampah dan
Plastic Debris
5 Langkah Aksi:
1. Assesment terhadap hotspot dari
marine plastic debris dan kota dari
sumber sampah tersebut.
2. Design kebijakan dan implementasi
pengelolaan sampah di perkotaan
untuk memastikan tidak ada leakage
sampah ke lautan
3. Pengurangan pembuangan sampah
dan plastik dari kegiatan operasi di
laut.
4. Pengurangan dari sampah, plastic
dan polutan lainnya yang sudah ada
di lautan.
5. Pengurangan penggunaan plastic
dalam kehidupan manusia.
Seluruh Elemen Masyarakat Harus
Membantu dan Berperan Aktif
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
49
Perbaikan SDM Kunci Pertumbuhan yang Berkesinambungan 5
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Indonesia Membutuhkan “Sarjana ++”
Kesempatan Kerja terbatas
Lulusan Perguruan Tinggi semakin banyak
2016: 82.384 Sarjana Teknik
Pasar bebas ASEAN Usia Kerja
~ 70%
Anak-anak 25%
Orangtua 5%
Bonus Demografi
Jadilah inovator yang
membuka kesempatan
kerja 50
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
28,235
3375,0 4121,0
5170,0
3038,0
8917,0
3844,0
Singapore Malaysia Thailand Philippines Indonesia Vietnam Myanmar
Number of
Engineers
per 1 million
population
Number of
Professional
Engineers
Total Number
of Engineers 150,000 100,000 276,000 500,000 750,000 800,000 205,000
3,490 11,170 23,000 14,250 9,000 n/a
Source: Indonesia Association of Engineers [PII]
KOREA
25,310
CINA
5,730
Indonesia: 3 Insinyur dari 1.000 penduduk
Vietnam: 9 Insinyur dari 1.000 penduduk
Indonesia juga memerlukan sarjana yang ahli dan riset yang kuat dalam
bidang pertanian, pertanahan, peternakanperikanan, kehutanan, dan
bioteknologi.
IPB dapat berperan dalam menyediakan ahli-ahli tersebut, sekaligus menjadi
pusat riset dalam bidang-bidang terkait.
Indonesia Harus Menambah Tenaga
Ahli
51
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
52
Visi IPB Sudah Amat Sesuai dengan Kebutuhan
Indonesia
Menjadi perguruan tinggi berbasis riset, bertaraf internasional, dan penggerak
prima pengarusutamaan pertanian__________________
Visi IPB 2018(Renstra IPB 2014-2018)
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Kesimpulan
• Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia masih tumbuh dengan baik. Kita harus
mensyukuri hal ini, dan bersama-sama menjaga momentum pertumbuhan ini.
• Pemerintah akan terus mendorong program-program untuk mengurangi kesenjangan dan
meningkatkan pertumbuhan. Selain itu, fokus pembangunan tetap akan menyeimbangkan
pembangunan fisik dalam bentuk infrastruktur dan pembangunan SDM berupa pendidikan
dan kesehatan, serta pemberian bantuan bagi masyarakat tidak mampu.
• Untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia, pemerintah sudah merencanakan dan
mengimplementasikan program pembangunan ekonomi Maritim.
• Pembangungan ekonomi maritim didukung oleh, antara lain, penguatan fasilitas pelabuhan,
program pemerataan pembangunan, dan program pembangunan pusat ekonomi baru
melalui pembangunan pusat wisata baru maupun kawasan industri baru.
• Kesinambunan pertubuhan ekonomi dalam jangka panjang amat ditentukan oleh kualitas
SDM. IPB memiliki peran yang besar dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
53
Menteri
Koordinator
Bidang
Kemaritiman
Terima Kasih
Jend. (Purn.) Luhut B. Pandjaitan
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman