KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha...

22
KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan) KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan) Oleh Jaenudin, Lia Dahlia Iryani, Tiara Timuriana, dan Dessy Herlisnawati Abstrak Para pengusaha yang dapat bertahan pada masa krisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian besar tidak berhubungan dengan perbankan yang pada saat itu tengah dilanda krisis. Namun seiring membaiknya kondisi perekonomian, para pelaku UMKM perlu memiliki akses perbankan terutama untuk meningkatkan produktivitas dan kemampuan berwirausahanya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggali potensi para pelaku UMKM di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, khususnya yang menyangkut komitmen dengan pihak pemberi kredit agar memperoleh kemudahan dalam bantuan kredit dari perbankan. Penelitian ini membatasi permasalahan pada: berapa dan darimana modal awal para pelaku UMKM; bagaimana pengelolaan modal pinjaman yang dilakukan para pelaku UMKM; dan bagaimana kemampuan para pelaku UMKM berkomitmen untuk memenuhi syarat kredit dari perbankan. Berdasarkan hasil penelitian, bahwasanya jenis modal pada saat pendirian dominan diperoleh melalui modal sendiri sebanyak 86,25%, sedangkan yang menggunakan fasilitas modal pinjaman hanya 4,375% dari para pelaku UMKM. Adapula UMKM yang Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 2009 11 7

Transcript of KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha...

Page 1: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKUUMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL

PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIPKEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

Oleh

Jaenudin, Lia Dahlia Iryani, Tiara Timuriana, dan Dessy Herlisnawati

Abstrak

Para pengusaha yang dapat bertahan pada masakrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yangberskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagianbesar tidak berhubungan dengan perbankan yangpada saat itu tengah dilanda krisis. Namun seiringmembaiknya kondisi perekonomian, para pelakuUMKM perlu memiliki akses perbankan terutama untukmeningkatkan produktivitas dan kemampuanberwirausahanya.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menggalipotensi para pelaku UMKM di wilayah KecamatanBogor Selatan, khususnya yang menyangkutkomitmen dengan pihak pemberi kredit agarmemperoleh kemudahan dalam bantuan kredit dariperbankan. Penelitian ini membatasi permasalahanpada: berapa dan darimana modal awal para pelakuUMKM; bagaimana pengelolaan modal pinjaman yangdilakukan para pelaku UMKM; dan bagaimanakemampuan para pelaku UMKM berkomitmen untukmemenuhi syarat kredit dari perbankan.

Berdasarkan hasil penelitian, bahwasanya jenismodal pada saat pendirian dominan diperoleh melaluimodal sendiri sebanyak 86,25%, sedangkan yangmenggunakan fasilitas modal pinjaman hanya 4,375%dari para pelaku UMKM. Adapula UMKM yang

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 11

7

Page 2: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

menggunakan modal campuran yaitu modal sendiriditambah dengan modal pinjaman sebanyak 8,75%;dan terlihat hanya 8% pelaku UMKM yang terlibatdengan pihak bank, sedangkan 92% lainnya belumpernah melakukan peminjaman dengan pihak bank;Sedangkan untuk besarnya pencapaian labaoperasional sebanyak 79% para pelaku UMKMmendapatkan keuntungan pada kisaran Rp1.000.000sampai dengan Rp10.000.000. Hal tersebutmerupakan cerminan kemampuan para pelaku UMKMuntuk dapat memiliki akses perbankan. Dimanakemampuannya dalam mengembalikan pinjamandapat dilakukan sesuai dengan kesepakatan yangtelah ditetapkan.

Kata Kunci : Modal Awal, Modal Sendiri, ModalPinjaman serta Laba Operasional.

I. PENDAHULUANI.1. Latar Belakang Penelitian

UMKM menjadi pusat perhatian karena tingkatperekonomian dan pengetahuan yang “kurang maju”dalam bisnis. UMKM menghadapi kendala-kendaladalam mempertahankan atau mengembangkan usaha(bisnis), antara lain kurang pengetahuan pengelolaanusaha, kurang modal dan lemah dibidang pemasaran.Untuk mengatasinya UMKM harus merencanakanstrategi bisnis yang tepat.

Memperhatikan sedikitnya Usaha Kecil danMenengah yang memiliki akses ke dalam duniaperbankan disebabkan banyak faktor, antara lainadanya keterbatasan kewenangan dari pihakperbankan dan keterbatasan dari pihak UMKM sepertiperizinan usaha, agunan tambahan seperti statustanah yang bermasalah, pengelolaan manajemenusaha, tidak adanya laporan keuangan, serta aksespasar yang terbatas. Kendala utama yang dihadapi

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200911

8

Page 3: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

para pengusaha yang berskala kecil dan menengahuntuk memasuki dunia perbankan adalah masalahpengelolaan manajemen keuangan.

Berdasarkan perumusan masalah diatas makatujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untukmenggali potensi para pelaku UMKM diwilayahkecamatan Bogor Selatan, khususnya yangmenyangkut komitmen dengan pihak pemberi kreditagar memperoleh kemudahan dalam bantuan kreditdari perbankan. Penelitian ini membatasipermasalahan pada: berapa dan darimana modal awalpara pelaku UMKM; bagaimana pengelolaan modalpinjaman yang dilakukan para pelaku UMKM; danbagaimana kemampuan para pelaku UMKMberkomitmen untuk memenuhi syarat kredit dariperbankan.

Manfaat pelaksanaan penelitian ini adalahmemberikan gambaran mengenai kemampuan parapelaku UMKM di wilayah kecamatan Bogor Selatan,khususnya dalam komitmen syarat-syarat kredit dariperbankan. Sehingga dunia perbankan mendapatkansedikit tambahan informasi yang dapat dijadikansebagai landasan dalam kebijakan memberikan modalpinjaman/kredit kepada UMKM di wilayah kecamatanBogor Selatan.

1.2. Identifikasi MasalahIdentifikasi masalah yang diangkat dalam

penelitian ini adalah:1. Berapa modal awal para pengusaha UMKM?2. Bagaimana pengelolaan modal pinjaman yang

dilakukan para pengusaha UMKM?3. Bagaimana kemampuan para pengusaha

UMKM berkomitmen untuk memenuhi syaratkredit dari perbankan?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 11

9

Page 4: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

Maksud dari penelitian ini adalah memberikangambaran mengenai kemampuan para pelaku UMKMdi wilayah kecamatan Bogor Selatan, khususnyadalam komitmen syarat-syarat kredit dari perbankan.Sehingga dunia perbankan mendapatkan sedikittambahan informasi yang dapat dijadikan sebagailandasan dalam kebijakan memberikan modalpinjaman/kredit kepada UMKM di wilayah kecamatanBogor Selatan. Sesuai dengan judul dan identifikasimasalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran modal awal parapengusaha UMKM.

2. Untuk mengetahui pengelolaan modalpinjaman yang dilakukan para pengusahaUMKM.

3. Untuk mengetahui kemampuan parapengusaha UMKM berkomitmen untukmemenuhi syarat kredit dari perbankan?

II. LANDASAN TEORIII.1. Definisi dan Karakteristik UMKM

Mengacu dalam pasal 6 Undang-Undang No.20Tahun 2008 tentang UMKM, kriteria usaha mikroadalah sebagai berikut:1. Memiliki kekayaan bersih

paling banyak Rp50.000.000,00 (tidak termasuktanah dan bangunan tempat usaha); atau

2. Memiliki hasil penjualantahunan paling banyak Rp300.000.000,00.

Untuk Kriteria usaha kecil:1. Memiliki kekayaan bersih

paling banyak Rp50.000.000,00 sampai denganpaling banyak Rp500.000.000,00. (tidak termasuktanah dan bangunan tempat usaha); atau

2. Memiliki hasil penjualantahunan paling banyak Rp300.000.000,00. sampaidengan paling banyak Rp2.500.000.000,00.

Sedangkan Usaha Menengah :

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200912

0

Page 5: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

1. Memiliki kekayaan bersih lebihdari Rp500.000.000,00. sampai dengan palingbanyak Rp10.000.000.000,00. (tidak termasuktanah dan bangunan tempat usaha); atau

2. Memiliki hasil penjualantahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 sampaidengan paling banyak Rp50.000.000.000,00.

Kriteria ini perlu diketahui oleh para pelakuUMKM agar dapat menyesuaikan usahanya dengancriteria sesuai UU No 20 UMKM. Terutama dalamberhubungan pihak lain (lembaga keuangan bank/nonbank dan rekan bisnis) termasuk pula untukpenyusunan dokumen legal (surat-surat ijin).

Kriteria diatas sudah jauh berubah apabiladibandingkan dengan criteria sebelumnya. Tentunyasemua dilakukan untuk kemajuan usaha para pelakuusaha UMKM.

Sedangkan karakteristik umum UMKM menurutNapa J Liwa dan Muljadi, dilihat dari ciri-cirinya padadasarnya biasa dianggap sama, yaitu sebagai berikut:1. Struktur organisasi yang sangat sederhana.2. Tanpa Staf yang berlebihan.3. Pembagian kerja yang “kendur”.4. Memiliki hirarki manajerial yang pendek.5. Aktivitas sedikit yang formal, dan sedikit

menggunakan proses perencanaan.6. Kurang membedakan asset pribadi dari asset

perusahaan.

UMKM menjadi pusat perhatian karena tingkatperekonomian dan pengetahuan yang “kurang maju”dalam bisnis. UMKM menghadapi kendala-kendaladalam mempertahankan atau mengembangkan usaha(bisnis), antara lain kurang pengetahuan pengelolaanusaha, kurang modal, dan lemah dibidang pemasaran.Kondisi pasar yang dihadapi UMKM adalah persainganmonopolistik, disamping itu merupakan fakta yang

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 12

1

Page 6: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

perlu diperhatikan. Untuk mengatasinya UMKM harusmerencanakan strategi bisnis yang tepat.

II.2. Permodalan Usaha Kecil Menengah

Pada dasarnya semua usaha dapat dimodalidengan modal sendiri maupun modal asing/pinjaman.Namun pada umumnya permodalan UMKM masihdidasrkan pada kemampuan keuangan pribadi,tentunya hal ini mengakibatkan permodalan UMKMmasih lemah

Mengingat UMKM memberi kontribusi yang tidaksedikit, sehingga pemerintah berupaya untukmembantu UMKM dalam menyediakan sumber danatambahan untuk mengembangkan usahanya.

Titik Sartika & Abd. Rachman Soejoedono,berpendapat bahwa arah kebijakan pengembananyang khusus memfokuskan pada penyediaan modalperlu menentukan strategi sebagai berikut:1. Memadukan dan memperkuat tiga aspek yaitu

bantuan keuangan, bantuan teknis, dan programpeminjaman.

2. Mengoptimalkan penunjukkan bank danlembaga keuangan mikro untuk usaha mikro kecil-menengah (UMKM).

3. Mengoptimalkan realisasi business planperbankan dalam pemberian KUK (Kredit UsahaKecil).

4. Bantuan teknis yang efektif, bekerja samadengan asosiasi, konsultan swasta, perguruantinggi, dan lembaga terkait.

5. Meningkatkan lembaga penjamin kredit yangada, dan

6. Memperkuat lembaga keuangan mikro untukmelayani masyarakat miskin.

Berdasarkan Undang-undang No. 23 tahun1999 tentang Bank Indonesia, kegiatan yang masih

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200912

2

Page 7: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

dilakukan oleh Bank Indonesia dalam membantupengembangan usaha kecil adalah sebagai berikut:1. Ketentuan Kredit Usaha Kecil (KUK), melalui

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 3/2/PBI/2001tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil ditetapkanbahwa: (i) Bank dianjurkan menyalurkan dananyamelalui pemberian KUK, (ii) Bank yangmelaksanakan pemberian KUK wajibmencantumkan rencana pemberian KUK dalamrencana kerja anggaran tahunan (RAKT) bank, (iii)Bank yang melaksanakan pemberian KUK wajibmelaporkan pelaksanaan pemberian KUK dalamlaporan bulanan bank umum, (iv) bank yangmelaksanakan pembaerian KUK wajibmengumumkan pencapaian pemberian KUKkepada masyarakat melalui laporan keuanganpublikasi, (v) plafon KUK disesuaikan menjadiRp500.000,00 per nasabah, (vi) Bank yangmenyalurkan KUK dapat meminta antuan teknisdari Bank Indonesia, dan (vii) pengenaan sanksidan insentif dalam rangka pencapaian kewajibanKUK dihapuskan. (www.bi.go.id).

2. Melanjutkan bantuan teknis, Bank Indonesiatetap akan membantu pengembangan usaha kecilsecara tidak langsung dengan meningkatkanintensitas dan efektivitas bantuan teknis untukpengembangan usaha kecil dan mikro (PUMKM)melalui:a. Perluasan akses ke sumber informasi

berupa (i). Sistem Informasi Baseline EconomicSurvey (SIB), yaitu sistem yang mengajukandaftar komoditi di kecamatan pada 22 propinsiyang potensial untuk dikembangkan, dan (ii)Sistem Informasi Agro Industri BerorientasiEkspor (SIABE), yaitu sistem yang menyajikaninformasi mengenai komoditi agro industriyang berpotensi untuk diekspor.

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 12

3

Page 8: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

b. Menyediakan informasi mengenaikomoditi yang layak dibiayai oleh bank ataudikenal dengan lending model.

3. Melanjutkan Proyek Kredit Mikro bankIndonesia (Linkage program). Proyek Kredit Mikro(PKM), adalah proyek pemerintah yang dibantudengan dana penjamin Asian Development Bank(ADB) yang dimulai sejak tahun 1995. PKMdilakukan dengan cara Bank Indonesia ditunjuksebagai executing agency. Bank Indonesia untuksementara tetap berperan sebagai executingagent sampai dengan proyek ini dapat dialihkanke lembaga yang ditunjuk pemerintah.Mekanisme untuk mendapatkan PKM adalahdengan cara nasabah baru pengusaha mikro yangbelum pernah mendapatkan fasilitas pinjamandari BPR partisipan PKM, baik individu maupundalam kelompok. Permohonan pinjaman PKMdiajukan nasabah baru kepada BPR sepertipeserta PKM sebagaimana mekanisme pinjamanumum yang berlaku di BPR tersebut, denganmaksimum pinjaman ulangan Rp5.000.000,00.dana pinjaman ADB disalurkan di 15 propinsimelaui BPR yang memenuhi criteria PKM sebagaiberikut:a. Tingkat kesehatan (TKS) 3 bulan

terakhir minimal cukup sehat (CS).b. Capital adequency ratio (CAR) minimal

8%.c. Kualitas aktiva produktif (KAP) minimal

CS.d. Manajemen minimal CS.e. Porsi nasabah mikro minimal 5% dari

total nasabah, dan f. Porsi tabungan terhadap pinjaman

minimal 10%.

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200912

4

Page 9: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

III. HIPOTESIS PENELITIANBerdasarkan pemahaman teoretis bahwa

arah kebijakan pengembangan UMKM yang khususmemfokuskan pada penyediaan modal perlumenentukan strategi dalam memadukan danmemperkuat tiga aspek yaitu bantuan keuangan,bantuan teknis, dan program peminjaman.

Memperhatikan banyaknya jumlahpengusaha UMKM yang tersebar di wilayahKecamatan Bogor Selatan dimana terdapat 160UMKM yang merupakan responden penelitian ini,maka dapat dikatakan bahwa keberadaan UMKMmemiliki potensi besar dalam meningkatkanpengembangan perekonomian khususnyadiwilayah Kecamatan Bogor Selatan.

Guna memperoleh kondisi seperti tersebut,maka pemerintah daerah khususnya perlumemberikan respon positif terhadappengembangan UMKM ditilik dari bantuankeuangan, dengan syarat yang dipermudahsehingga dapat meningkatkan perekonomiandaerah setempat.

Oleh karena itu, berdasarkan identifikasimasalah dan pemahaman teoretis, maka hipotesispenulis dalam penelitian ini adalah bahwakeberaadaan UMKM dalam komitmen berkomitmenuntuk memenuhi syarat kredit dari perbankandapat didukung oleh pemerintahan setempatdalam hal bantuan keuangan guna tercapainyapeningkatan perekonomian.

IV. METODE PENELITIANMetode riset merupakan rencana tentang cara

mengumpulkan dan menganalisis data agar dapatdilaksanakan secara ekonomis serta serasi denganjenis dan tujuan penelitian.

Metode riset terdiri dari :

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 12

5

Page 10: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

Jenis, Metode dan Teknik Penelitiana) Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penelitiadalah Deskriptif eksploratif yaitu yangbertujuan untuk menggali informasi sehinggadiperoleh gambaran dan uraian tentangkemampuan UMKM dalam pengembalian modalpinjamannya.

b) Metode PenelitianMetode yang digunakan adalah studi kasus

yaitu proses pengumpulan data yang dilakukandengan jalan mencermati kasus mengenaikemampuan UMKM dalam pengembalian modalpinjamannya.

c) Teknik PenelitianPenulis menggunakan teknik penelitian

Statistik Kualitatif yaitu penelitian statistic yangmencari jawaban secara mendasar tentangsemua hal yang berkaitan erat dengankemampuan UMKM dalam pengembalian modalpinjamannya.

d) Analisis dataMetode analisis data dalam penelitian ini

adalah deskriptif kualitatif yaitu menjelaskangambaran perumusan masalah yang dijabarkanindikator-indikator penelitiannya sebagaiberikut:1. Profil responden UMKM di wilayah

Kecamatan Bogor Selatan ( Jenis usahaUMKM dan lama usahanya);

2. Permodalan UMKM di wilayah KecamatanBogor Selatan (Sumber modal, Modal awal,besarnya modal pinjaman);

3. Pengelolaan modal pinjaman UMKM diwilayah Kecamatan Bogor Selatan (JumlahUMKM yang melakukan peminjaman keBank, Lokasi Bank tempat meminjam, Jumlah

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200912

6

Page 11: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

pinjaman ke Bank, Jangka waktupengembalian dan pelunasan);

4. Pencapaian laba operasional UMKM,sebagai indikator kemampuan UMKMberkomitmen untuk memenuhi syarat kreditdari perbankan.

V. HASIL PENELITIANBerdasarkan resume hasil penelitian, informasi

yang diperoleh dan dijadikan sebagai landasan dalamkebijakan memberikan modal pinjaman/kredit kepadaUMKM di wilayah kecamatan Bogor Selatan, sebagaiberikut :1. Profil responden UMKM di wilayah Kecamatan

Bogor Selatan (Jenis usaha UMKM dan lamausahanya).a. Para pelaku UMKM yang memiliki jenis

usaha terbesar diwilayah kecamatan BogorSelatan bergerak dalam usaha dagangberupa toko atau warung kelontongsebanyak 47%. Kemudian sebanyak 27%diminati untuk usaha jasa dan selebihnyabergerak pada usaha produksi barang 12%,rumah makan 12%.

b. Sedikitnya UMKM yang dilihat dari lamausahanya, maka sebanyak 63% respondenUMKM menjalankan usahanya selama kurunwaktu 1 sampai dengan 10 tahun.Berikutnya untuk selang waktu <1 tahunterdapat 11% UMKM dan salang waktu 11sampai dengan 20 tahun tedapat 14%UMKM, selebihnya rentang usaha untuk >20tahun, hanya diminati 5% para pelakuUMKM.

2. Permodalan UMKM di wilayah Kecamatan BogorSelatan (Sumber modal, Modal awal, besarnyamodal pinjaman).

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 12

7

Page 12: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

a. Bahwasanya jenis modal pada saatpendirian dominant diperoleh melalui modalsendiri sebanyak 86,25%, sedangkan yangmenggunakan fasilitas modal pinjaman hanya4,375% responden dari para pelaku UMKM.Adapula UMKM yang menggunakan modalcampuran yaitu modal sendiri ditambahdengan modal pinjaman sebanyak 8,75%.

b. Untuk besarnya modal awal UMKM,kisaran modal terbesar berada pada rentangRp.1.000.001-Rp10.000.000, sebesar 46%dan < Rp1.000.000, sebesar 31%. Selebihnyauntuk rentang Rp10.000.001-Rp.20 jutasebesar 13,125% dan hanya sekitar 3% yangmemiliki modal lebih dari lima puluh juta.

c. Sedangkan besarnya modal pinjamanpara pelaku UMKM terbesar 53% ada padarentang Rp1.000.001-Rp10.000.000, untukRp10.000.001-Rp.20.000.000 sebesar 19%,serta < Rp1.000.000 sebesar 14% dan adajuga modal pinjaman paa kisaran >Rp50.000.000 yaitu sebesar 14%. Modalpinjaman para pelaku UMKM sebagian besarmasih terkait dengan ikatan kekerabatan dansedikit sekali yang menggunakan jasa daripihak bank maupun pemerintah.

3. Pengelolaan modal pinjaman UMKM di wilayahKecamatan Bogor Selatan (Jumlah UMKM yangmelakukan peminjaman ke Bank, Lokasi Banktempat meminjam, Jumlah pinjaman ke Bank,Jangka waktu pengembalian dan pelunasan).a. UMKM diwilayah kecamatan Bogor Selatan

hanya sekitar 4% yang memulai usahanyadengan modal pinjaman. Untuk pelaku UMKMyang melakukan peminjaman ke bank hanya8%, sedangkan 92% lainnya belum pernahmelakukan peminjaman dengan pihak bank.

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200912

8

Page 13: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

b. Lokasi bank tempat meminjam para pelakuUMKM yang memiliki prioritas utama yaitubank BRI, bank BPR dan Bank Mandiri sebesar17%. Selanjutnya sebesar 8% tujuan parapelaku UMKM ke pihak bank BNI dan bankJabar, juga terdapat 33% responden yangtidak menjawab, yang disebabkan pilihantempat meminjam lebih kepada sanaksaudara atau pihak renternir.

c. Untuk mengetahui besarnya pinjamankepada pihak bank, sebanyak 34% respondenmelakukan peminjaman dalam rentangRp1.000.001-Rp5.000.000. Selanjutnya adasebesar 25% responden melakukanpeminjaman dalam rentang Rp5.000.000-Rp10.000.000. Berikutnya pinjaman >Rp20.000.000 sebesar 17% respondenmenjawab. Selebihnya 8% respondenmelakukan peminjaman dalam rentang <Rp1.000.000, Rp.10.000.000-Rp.15.000.000dan Rp15.000.001-Rp.20.000.000.

d. Untuk jangka waktu peminjaman padapihak bank, sebanyak 51% respondenmelakukan jangka waktu pinjaman selama 2tahun. Selanjutnya ada sebesar 33% dalamjangka waktu 1 tahun. Selebihnya sebesar 8%dalam jangka waktu masing-masing <dari 1tahun dan 3 tahun.

e. Selanjutnya untuk melihat kemampuanpara pelaku UMKM dalam mengembalikanpinjaman, terbesar ada pada rentang 1-5tahun yaitu sebesar 47% dan 43% untukjangka waktu pelunasan < dari satu tahun.Hanya 5% responden yang menjawab jangkawaktu pelunasan > dari 5 tahun.

4. Pencapaian laba operasional UMKM, sebagaiindikator kemampuan UMKM berkomitmen untukmemenuhi syarat kredit dari perbankan.

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 12

9

Page 14: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

a. Pencapaian laba operasional inidiperoleh dari nilai pendapatan per bulan dariresponden kemudian dikurangi engan beban-beban, antara lain: beban sewa, bebanpenerangan, beban pembantu, beban bahanbaku, beban penyusutan bangunan tempatusaha dan beban penyusutan mesin usaha.

b. Besarnya pencapaian laba operasionalbagi para pelaku UMKM diwilayah kecamatanBogor Selatan ada pada kisaran Rp1.000.001-Rp10.000.000, yaitu sebesar 79%. Untuk labaoperasional pada kisaran < dari Rp1.000.000adalah sebesar 27% dan Rp10.000.001-Rp20.000.000 sebesar 15%.

c. Secara keseluruhan dapat disimpulkanbahwa para pelaku UMKM di wilayahkecamatan Bogor Selatan memilikikemampuan dalam pengelolaankeuangannya, hal ini dapat terlihatberdasarkan pencapaian laba opeasionalsebanyak 79% responden mendapatkankeuntungan pada kisaran Rp1.000.001sampai dengan Rp10.000.000. Sehingga parapelaku tersebut dapat mengembalikanpinjaman sesuai dengan kesepakatan yangtelah ditetapkan.

VI. PENUTUP

Dimana pada akhirnya para pelaku UMKMharuslah mendapat perhatian serius dari pemerintahpusat maupun daerah. Serta haruslah mendapatpembinaan untuk peningkatan kualitas dari usahayang digelutinya, karena pelaku UMKM sudah terbuktimampu menghidupi puluhan bahkan ratusan jutajiwa.. Misalnya para pedagang asongan maupun loperkoran sudah terbukti memiliki jiwa enterpreneur sejati.Karena meski harus berdagang dalam keterbatasan

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200913

0

Page 15: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

modal, namun masih bisa bertahan. Pelaku UMKMyang seperti itulah yang harus mendapat bantuan danbinaan untuk pengembangan usahanya. Namun diharapkan bantuan permodalan yangdiberikan haruslah tanpa menggunakanagunan/jaminan.

Untuk kajian riset lebih lanjut perlu untukmengetahui studi bagi kepentingan pelaku UMKMdalam bantuan dan binaan untuk pengembanganusahanya, sehingga bisa menjadi bahan masukan danperhatian serius dari pemerintah daerah Bogor,khususnya di kecamatan Bogor Selatan.

DAFTAR PUSTAKA

BukuKasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan. Edisi 1, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UMKM.

Nomor.02/PER/M.KUMKM/I/2008. Tentang UsahaKecil dan Menengah. Jakarta.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Alfa Beta.Bandung.Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentangPerbankan.Undang-Undang No.20, Pasal 6, Tahun 2008. Tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Jakarta.Van Horne C, James and Wachowicz M, John. 2005.

“Fundamental of Financial Management”,Penerjemah: Dewi Fitriasari dan Deny ArnosKwary. Buku satu. Edisi 12. Penerbit SalembaEmpat. Jakarta.

F. Brigham, Eugene and F. Houston, Joel. 2006.“Fundamental of Financial Management”.Penerjemeh: Ali Akbar Yulianto. Buku satu. Edisi10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Homepage

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 13

1

Page 16: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

…………,http “www.bi.co.id, Bank Indonesia.Bisnis Indonesia. 2005. Isu lama bayangi langkah

Kemenkop & UMKM. http:///www. Bisnis.Com( Diakses Februari 2005 ).

Deddy Edward Tanjung.2009. Usaha Mikro, Kecil danMenengah. http://usaha-umkm blog.com(Diakses 2009).

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.2004. Daerah Diberi Porsi Besar Bangun KUMKM.http://www.Media Indonesia Online.Com( Diakses Februari 2005 )

Menkop dan UMKM. Suryadharma Ali. 2004. KreditMacet UMKM Capai Rp.8.8 Triliun.http://www.Media Indonesia Online.Com( Diakses Februari 2005).

Presiden Megawati Soekarnoputri. 2004. Presiden AkuiPeran UMKM sangat Besar. http://www. MediaIndonesia Online.Com

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200913

2

Page 17: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

LampiranRESUME DATA PENELITIAN

PROFIL RESPONDEN

1. Jenis Usaha

2. Lama Usaha

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 13

3

Page 18: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

KONDISI KEUANGAN

1. Besarnya Modal Awal

2. Jenis Modal pada Saat Pendirian

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200913

4

Page 19: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

3. Besarnya Modal Pinjaman

4. Peminjaman ke Bank

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 13

5

Page 20: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

5. Jumlah Pinjaman ke Bank

6. Jangka Waktu Peminjaman ke Bank

7. Jangka Waktu Pelunasan

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200913

6

Page 21: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIANMODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN

(Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

8. Pelunasan Modal Pinjaman

9. Pencapaian Laba Operasional

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE)Volume Semester I 2009 13

7

Page 22: KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM … filekrisis ekonomi, kebanyakan berasal dari usaha yang berskala kecil dan menengah, dikarenakan sebagian ... pernah melakukan peminjaman

KEMAMPUAN BERKOMITMEN PARA PELAKU UMKM DALAM PENGEMBALIAN MODAL PINJAMAN/KREDIT SEBAGAI LANDASAN PRINSIP KEPERCAYAAN (Kondisi UMKM di Kecamatan Bogor Selatan)

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 200913

8