KEMAHIRAN MEMBACA NYARING SISWA KELAS VII...
-
Upload
truongkhanh -
Category
Documents
-
view
228 -
download
3
Transcript of KEMAHIRAN MEMBACA NYARING SISWA KELAS VII...
KEMAHIRAN MEMBACA NYARING SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 3 SATU ATAP PIABUNG KABUPATEN KEPULAUAN
ANAMBAS
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
YANTI
NIM 090388201354
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
ABSTRAK
Yanti. 2016. Kemahiran Membaca Nyaring Siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri
3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016, Skripsi. Tanjungpinang:
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Maritim Raja Ali Haji.
Pembimbing I: Drs, H. Said Barakbah Ali, M.M.
Pembimbing II: Drs. Wagiman, M.Pd.
Kata Kunci: Membaca Nyaring, Teks Pancasila
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
Membaca Nyaring pada Teks Pancasila Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas.
Berdasarkan permasalahan yang ada mengenai membaca nyaring yang ditemukan
peneliti antara lain, banyak siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama yang masih terbata-bata
ketika membaca nyaring bahkan tidak memperhatikan tanda baca, rendahnya minat siswa
terhadap membaca nyaring. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dirumuskan
sebagai berikut: Bagaimanakah Kemahiran Membaca Nyaring Siswa Pada Teks Pancasila Kelas
VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas
Yang Sesuai Dengan Jeda, dan Intonasi? Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi,
tes, dan teknik rekam. dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik deskriptif prosentase
dan teknik deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas
berjumlah 40 orang, Dalam penelitian ini jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yang
diteliti, dalam pengambilan sampelnya dilakukan berdasarkan teknik Sampling Jenuh.
Hasil penelitian yang diperoleh terhadap tes kemahiran membaca nyaring pada teks
pancasila menunjukkan untuk skor aspek jeda yaitu 68,25, dan skor aspek inPtonasi yaitu 66.
Sedangkan Kemahiran Membaca Nyaring Siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas. menunjukkan bahwa rata-rata siswa kelas
VII hanya mampu mencapai kategori cukup, yaitu dengan skor 65,67. Dari ke dua aspek
tersebut, kesulitan yang dihadapi siswa ketika membaca nyaring adalah intonasi. Kesimpulan
dari hasil rata-rata kelas kemahiran membaca nyaring siswa dikategorikan cukup. Saran peneliti
siswa lebih meningkatkan kemahiran membaca. Karena dengan membaca siswa dapat
menambah ilmu pengetauan dan wawasan yang luas.
ABSTRACT
Yanti. 2016 Loud Reading Proficiency Grade VII Junior High School 3 one roof Piabung
Anambas Island 2016, Thesis. Tanjungpinang: Indonesian Language and Literature Department,
the Faculty of Education, University Maritime Raja Ali Haji.
Supervisor I: Drs H. Said Barakbah Ali, M.M.
Supervisor II: Drs. Wagiman, M.Pd.
Keywords: Reading Loud, Text Pancasila
The purpose of this study was to determine the extent to which students in Reading Loud
on Pancasila Text Seventh Grade Students of Junior High School 3 one roof Piabung Anambas
Island.
Based on the existing problems concerning reading aloud found in research among
others, many students of class VII Junior High School who still stammered when reading aloud
not even notice the punctuation, the low interest of the students to read aloud. Based on this
background, the problem is formulated as follows: How Loud Reading Proficiency Text
Pancasila Students In Class VII Junior High School 3 one roof Piabung Anambas Island That
Conform To Pause, and Intonation? The method used is descriptive quantitative method. Data
collection techniques in this study using observation, testing, and recording technique. in this
study researchers used a descriptive techniques percentage and quantitative descriptive
techniques. The population in this study were all students of class VII Junior High School 3 one
roof Piabung Anambas Island about 40 people, in this study the number of samples is equal to
the number of the population studied, in taking the sample is based on saturated sampling
technique.
The results obtained on proficiency tests read aloud the text of Pancasila show to pause
aspect score is 68.25, and the score is 66. While aspects of intonation Loud Reading Proficiency
Grade VII Junior High School 3 one roof Piabung Anambas Island. shows that the average class
VII only able to reach enough category, with a score of 65.67. Of these two aspects, the
difficulties faced by students when reading aloud is the intonation. Conclusions from the average
grade reading proficiency of students categorized loud enough. The researchers suggest more
students improve reading proficiency. Because reading students can increase knowledge and
insight that knowledge is extensive.
1. Pendahuluan
Kemahiran adalah suatu kecepatan dalam melakukan sesuatu Kemampuan, kepandaian,
dalam melakukan sesuatu (KBBI, 2005:696). Membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). Kemahiran membaca nyaring
adalah Kepandaian dalam membaca bersuara yang memperhatikan jeda, dan intonasi.
Kegiatan membaca nyaring diperoleh seseorang ketika menginjak jenjang pendidikan dasar dan
terus diterapkan pada pendidikan selanjutnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa dalam membaca
tidak terbata-bata, dan memperhatikan tanda baca serta terlatih untuk membaca sesuai dengan
jeda dan intonasi yang tepat. Namun pada kenyataan yang ada, keterampilan membaca
khususnya membaca nyaring saat ini masih rendah.
Hal ini bisa saja terjadi karena siswa beranggapan kegiatan membaca merupakan
kegiatan yang membosankan dan melelahkan. Mereka hanya mau belajar pada saat tertentu saja,
misalnya pada saat mengerjakan Pekerjaan Rumah yang diberikan oleh guru atau pada saat ujian.
Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh ketidakmampuan dalam membaca, maka
siswa tersebut tidak akan dapat memahami materi pelajaran yang diberikan dan akan
menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam mengikuti pelajaran.
Dalam pembeberan masalahnya terdapat masalah yantu siswa tidak memperhatikan
tanda baca, siswa tidak memperhatikan jeda dan intonasi, selain membaca nyaring, siswa juga
kurang memperhatikan tanda baca dalam keterampilan membaca lainnya seperti membaca dalam
hati, membaca kritis, membaca indah hal ini terlihat dari siswa yang masih banyak mengikuti
remedial dan rendahnya minat baca Siswa terhadap membaca nyaring Siswa Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas. Pembatasan
masalah yaitu hanya dibatasi pada Kemahiran Membaca Nyaring Siswa Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Terhadap Teks
Perangkat Pancasila Yang Sesuai Dengan Jeda, dan Intonasi.
Rumusan masalah adalah Bagaimanakah Kemahiran Membaca Nyaring Siswa Pada Teks
Pancasila Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten
Kepulauan Anambas Yang Sesuai Dengan Jeda, dan Intonasi? Tujuan yang diharapkan dari
penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan Kemahiran Membaca Nyaring Pada Teks Perangkat
pancasila Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten
Kepulauan Anambas Yang Sesuai Dengan Jeda, dan Intonasi. Manfaat penelitian secara teoretik
yaitu, hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
mengembangkan teori yang telah ada tentang upaya memecahkan permasalahan kesulitan dalam
membaca nyaring. Manfaat Praktis yaitu sebagai solusi pemecahan masalah bagi siswa yang
kurang mampu dalam membaca nyaring, sebagai masukan bagi guru dalam rangka upaya bisa
memecahkan permasalahan kesulitan siswa dalam membaca nyaring siswa di Sekolah Menengah
Pertama, sebagai masukan bagi sekolah tentang pentingnya kemahiran membaca nyaring siswa
terhadap pertumbuhan dan wawasan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi peneliti
dan para pembaca terhadap pentingnya dalam membaca. Penelitian ini juga menyajikan tiga
penelitian yang relevan yaitu, Wiwik Iriani yang berjudul Peranan Media Gambar Dalam
Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring Bagi Siswa Penyandang Tuna Grahita Di
Sekolah Luar Biasa Dharma Wanita Jiwan Pada Tahun Pelajaran 2006/2007 dan Edi Kurniawan
(2011) yang berjudul Kemampuan Membaca Nyaring Siswa SDN 017 Bukit Bestari Kota
Tanjungpinang.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggambarkan hasil
penelitian berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh siswa dalam tes kemahiran membaca nyaring
pada teks perangkat Pancasila. Syamsuddin, dan Vismaia (2009:24) menyatakan bahwa Metode
deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan
menggunakan angka-angka untuk mencandrakan karakterisistik individu atau kelompok.
3. Hasil penelitian dan Pembahasannya
4.1 Jeda
Menurut tempatnya jeda dapat dibedakan menjadi tiga (Chaer, 2007:122) dan biasanya
ditandai sebagai berikut:
1. Jeda antarkata dalam frase diberi tanda berupa garis miring (/) tandanya berhenti
sebentar.
2. Jeda antarfrase dalam klausa diberi tanda berupa garis miring ganda (//) tandanya
berhenti lama.
3. Jeda antarkalimat dalam wacana diberi tanda berupa garis silang ganda (#).
TABEL 4
SKOR ASPEK JEDA
No Nama Skor Keriteria
1. Agus Aspiandi 54 Kurang baik
2. Angga Yushadi 79 Baik
3. Anita 54 Kurang baik
4. Asmadi 69 Cukup
5. Baiti 79 Baik
6. Damri 69 Cukup
7. Dandi 69 Cukup
8. Darmawi 69 Cukup
9. Dipayani 69 Cukup
10. Farizal Rahanda 79 Baik
11. Halimah Tusa’diah 69 Cukup
12. Irfandi 79 Baik
13. Lisa kumasari 69 Cukup
14. Marina 54 Kurang Baik
15. Masnidar 69 Cukup
16. Merita Sari 69 Cukup
17. Muhammad Fajri Ramadhan 69 Cukup
18. Nadia 69 Cukup
19. Neneng 69 Cukup
20. Nofa Sikin 79 Baik
21. Nor Sahira 69 Cukup
22. Norzilawati 69 Cukup
23. Nur Hidayanti 79 Baik
24. Rahim 79 Baik
25. Robi 69 Cukup
26. Safariza 54 Kurang Baik
27. Saharman 69 Cukup
28. Sairani 54 Kurang Baik
29. Sastika Wati 54 Kurang Baik
30. Selpiani 54 Kurang Baik
31. Sisilya 79 Baik
32. Siti Nuraisah 79 Baik
33. Sopianto 69 Cukup
34. Sumiyati 79 Baik
35. Sunyadi 54 Kurang Baik
36. Suraini 79 Baik
37. Suriani 54 Kurang Baik
38. Suryani 69 Cukup
39. Yulis Yani 54 Kurang Baik
40. Zakaria 79 Baik
Jumlah
2730
Rata-Rata
68,25 Cukup
TABEL 5
PERSENTASE UNTUK ASPEK JEDA
No Kategori Skor Jumlah Siswa Persentase
1.
Sangat Baik
100 _ _
2.
Baik
79 12 30%
3.
Cukup
69 18 45%
4.
Kurang Baik
<54 10 25%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukkan siswa yang membaca nyaring tentang aspek jeda
dikategorikan cukup. Karena dari 40 siswa hanya 18 0rang siswa yang mampu mencapai
kategori cukup, Sedangkan 12 siswa yang mampu mencapai kategori baik, dan 10 siswa yang
mampu mencapai kategori kurang baik.
4.2 Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya nada dalam pelafalan kalimat. Intonasi dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya nada dan keras lembutnya tekanan pada kalimat. Berbeda dengan nada, intonasi
dalam bahasa Indonesia sangat berperan dalam pembedaan maksud kalimat. Kalimat bahasa
Indonesia dibedakan menjadi kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah.
TABEL 6
SKOR ASPEK INTONASI
No Nama Skor Keriteria
1. Agus Aspiandi 54 Kurang Baik
2. Angga Yushadi 79 Baik
3. Anita 54 Kurang Baik
4. Asmadi 54 Kurang Baik
5. Baiti 79 Baik
6. Damri 54 Kurang baik
7. Dandi 69 Cukup
8. Darmawi 54 Kurang baik
9. Dipayani 69 Cukup
10. Farizal Rahanda 79 Baik
11. Halimah Tusa’diah 54 Kurang baik
12. Irfandi 79 Baik
13. Lisa kumasari 69 Cukup
14. Marina 54 Kurang Baik
15. Masnidar 69 Cukup
16. Merita Sari 69 Cukup
17. Muhammad Fajri Ramadhan 54 Kurang baik
18. Nadia 79 Baik
19. Neneng 69 Cukup
20. Nofa Sikin 69 Cukup
21. Nor Sahira 69 Cukup
22. Norzilawati 69 Cukup
23. Nur Hidayanti 79 Baik
24. Rahim 79 Baik
25. Robi 69 Cukup
26. Safariza 54 Kurang Baik
27. Saharman 69 Cukup
28. Sairani 69 Cukup
29. Sastika Wati 54 Kurang Baik
30. Selpiani 54 Kurang Baik
31. Sisilya 79 Baik
32. Siti Nuraisah 69 Cukup
33. Sopianto 79 Baik
34. Sumiyati 69 Cukup
35. Sunyadi 54 Kurang Baik
36. Suraini 69 Cukup
37. Suriani 54 Kurang Baik
38. Suryani 69 Cukup
39. Yulis Yani 54 Kurang Baik
40. Zakaria 69 Cukup
Jumlah
2640
Rata-rata
66 Cukup
TABEL 7
PERSENTASE UNTUK ASPEK INTONASI
No Kategori Skor Jumlah Siswa Persentase
1.
Sangat Baik
100 _ _
2.
Baik
79 9 22,5%
3.
Cukup
69 17 42,5%
4.
Kurang Baik
<54 14 35%
Jumlah
40 100%
Tabel di atas menunjukkan siswa yang membaca nyaring tentang aspek Intonasi
dikategorikan cukup. Karena dari 40 siswa hanya 17 0rang siswa yang mampu mencapai
kategori cukup, Sedangkan 9 siswa yang mampu mencapai kategori baik, dan 14 siswa yang
mampu mencapai kategori kurang baik.
4.3 Kemahiran Membaca Nyaring
kemahiran membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat
bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk
menangkap serta memahami informasi, fikiran dan perasaan seseorang pengarang.
TABEL 8
SKOR KEMAHIRAN MEMBACA NYARING
No Nama Jeda Intonasi Jumlah Kemahiran
Membaca
Nyaring
Criteria
1. Agus Aspiandi 54 54 108 54
Kurang baik
2. Angga Yushadi 79 79 158 70
Baik
3. Anita 54 54 108 54
Kurang baik
4. Asmadi 69 54 123
56
Cukup
5. Baiti 79 79 158
60
Cukup
6. Damri 69 54 123
65
Cukup
7. Dandi 69 69 138
67
Cukup
8. Darmawi 69 54 123
55
Cukup
9. Dipayani
69 69 138
68
Cukup
10. Farizal Rahanda
79 79 158 78 Baik
11. Halimah Tusa’diah 69 54 123 65
Cukup
12. Irfandi
79 79 158 79 Baik
13. Lisa kumasari
69 69 138 68 Cukup
14. Marina
54 54 108 54 Kurang baik
15. Masnidar
69 69 138 69 Cukup
16. Merita Sari
69 69 138 69 Cukup
17. Muhammad Fajri
Ramadhan
69 54 123 55 Cukup
18. Nadia 69 79 148 70
Baik
19. Neneng 69 69 138 67
Cukup
20. Nofa Sikin 79 69 148 78
Baik
21. Nor Sahira 69 69 138 70
Baik
22. Norzilawati 69 69 138 69
Cukup
23. Nur Hidayanti
79 79 158 79 Baik
24. Rahim 79 79 158 79 Baik
25. Robi 69 69 138 69 Cukup
26. Safariza
54 54 108 54 Kurang baik
27. Saharman 69 69 138 69
Cukup
28. Sairani 54 69 123 67 Cukup
29. Sastika Wati
54 54 108 54 Kurang baik
30. Selpiani
54 54 108 54 Kurang baik
31. Sisilya
79 79 158 79 Baik
32. Siti Nuraisah
79 69 148 78 Baik
33. Sopianto
69 79 148 68 Cukup
34. Sumiyati
79 69 148 70 Baik
35. Sunyadi
54 54 108 54 Kurang baik
36. Suraini
79 69 148 68 Cukup
37. Suriani
54 54 108 54 Kurang baik
38. Suryani
69 69 138 68 Cukup
39. Yulis Yani
54 54 108 54 Kurang baik
40. Zakaria
79 69 148 69 Cukup
Jumlah
2730 2640 2627
Rata-rata
68,25 66 65,67 Cukup
TABEL 9
PERSENTASE UNTUK MEMBACA NYARING
No Kategori Nilai Skor Jumlah Siswa Persentase
1 Sangat Baik 80-100
_ 0 %
2 Baik 70-79
11 27,5 %
3 Cukup 55-69
20 50 %
4 Kurang Baik < 54
9 22,5 %
Jumlah 40 100 %
Tabel di atas menunjukkan siswa yang membaca nyaring dikategorikan cukup. Karena
dari 40 siswa hanya 20 0rang siswa yang mampu mencapai kategori cukup, Sedangkan 11 siswa
yang mampu mencapai kategori baik, dan 9 siswa yang mampu mencapai kategori kurang baik.
TABEL 10
SKOR RATA-RATA MEMBACA NYARING
No Aspek Nilai rata-rata Kategori
2
Jeda 68,25 Cukup
3
Intonasi 66 Cukup
4
Kemahiran Membaca Nyaring 65,67 Cukup
Skor rata-rata dalam membaca nyaring terhadap siswa yang mencakup berbagai aspek
dikategorikan cukup.
hasil keseluruhan jumlah aspek jeda mencapai 2730 dibagi keseruluhan jumlah kelas
yang terdiri dari 40 siswa, hasil dari aspek jeda seluruh siswa hanya mampu 68,25
dikategorikan cukup
hasil keseluruhan jumlah aspek intonasi mencapai 2640 dibagi keseruluhan jumlah kelas
yang terdiri dari 40 siswa, hasil dari aspek intonasi seluruh siswa hanya mampu 66
dikategorikan cukup
hasil keseluruhan jumlah membaca nyaring mencapai 2627 dibagi keseruluhan jumlah
kelas yang terdiri dari 40 siswa, hasil dari membaca nyaring seluruh siswa hanya mampu
65,67 dikategorikan cukup.
4. Simpulan dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan maka dapat disimpulkan bahwa
kemahiran membaca nyaring siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap
Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas. Memperoleh rata-rata 65,67. Hasil tersebut
menunjukkan katekogori cukup, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.
Hasil tersebut diperoleh dari penelitian yang diberikan kepada siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas dengan jumlah
40 siswa yang terdiri dari 11 siswa dengan predikat baik, 20 siswa dengan predikat cukup, dan 9
siswa dengan predikat kurang baik.
Adapun rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan, yaitu guru diharapkan dapat
memberikan media pembelajaran yang sesuai disetiap kegiatan pembelajaran agar dapat
membangkitkan minat belajar siswa ketika mengikuti kegiatan belajar, terutama membaca
nyaring dengan memperhatikan jeda dan intonasi, khususnya siswa SMPN 13 Satu Atap
Piabung.
Daftar Pustaka
Arikunto, Surhasimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Chaer, Abdul. 2006. Tes Bahasa Pengajaran. Penerbit ITB Bandung.
Dinas Pendidikan Nasional. 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesi. Jakarta: Gramedia
Harjasujana A,S. & Damaianti, V.S. 2003. Membaca Dalam Teori Dan Praktik Bandung:
mutiara
Iriani, Wiwik. Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring
Bagi Siswa Penyandang Tuna Grahita Di Sekolah Luar Biasa Dharma Wanita Jiwan Pada
Tahun Pelajaran 2006/2007. Melalui:
http://www.docstoc.com/docs/68762070/PERANAN-MEDIA-GAMBAR-DALAM-
PEMBELAJARAN.
Kridaklana, Harimurti. 1985. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Kurniawan, Edi. 2011. Kemampuan Membaca Nyaring Siswa SDN 017 Bukit Bestari Kota
Tanjungpinang. Skripsi Sarjana Pendidikan FKIP UMRAH: Tidak Diterbitkan.
Marsono. 2008. Fonetik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Muslich, Masnur. 2008. Fonologi Bahasa Indonesia. PT. Bumi Aksara.
Rahim, Farida. 2008. Materi Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Soedarso. 1989. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT. Gramedia.
Sugiyono, 2009. Metode penelitiankuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syafi’ie, Imam. 1999. Pengajaran Membaca Terpadu. Malang: IKIP
Syamsuddin, A.R, Damaianti, Vismaia D. 2009. Metode Penelitian pendidikan Bahasa.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tampubolon, Dp. 1990. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif Dan Efisien. Bandung:
Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Zainuddin. 1992. Materi Pokok Bahasa Dan Satra. Jakarta: Rineka Cipta