Keluarga Binaan Diare
-
Upload
lalu-sahri-haris -
Category
Documents
-
view
145 -
download
17
Transcript of Keluarga Binaan Diare
LAPORAN KELUARGA BINAAN DIARE DEHIDRASI R-S
Lalu Aditya Haris PratamaH1A 006022
Data Kasus Pasien dalam Keluarga Binaan
Pasien Keterangan
Nama By. Eko Mardiansah Anak Tn.Jumardi dan
Ny. Sumiatun
Umur / tgl. Lahir 14 bulan / 24-08-2011
Alamat Karang Anyar, Desa Gerimak Indah,
Kecamatan Narmada, Lombok Barat
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan -
Pekerjaan -
Status perkawinan Belum menikah
Telah diobati sebelumnya Belum
Alergi obat -
Identitas Keluarga yang Lain
Anggota Keluarga Keterangan
Nama Tn. Jumardi Ayah By.Eko Mardiansah
Umur 20 Tahun
Alamat Dusun Karang Anyar, Desa Gerimak Indah,
Kecamatan Narmada, Lombok Barat
Agama Islam
Pendidikan SD
Pekerjaan Tukang parkir
Status Menikah
Anggota Keluarga Keterangan
Nama Ny. Sumiatun Ibu By.Eko Mardiansah
Umur 19 tahun
Alamat Dusun Karang Anyar, Desa Gerimak Indah,
Kecamatan Narmada,
Lombok Barat
Agama Islam
Pendidikan SMP
Pekerjaan IRT
Status Menikah
Ikhtisar Keluarga
Aq.MuslimAq.Muslim Iq.SrinaIq.Srina
JamiludinJamiludinSulehaSuleha
JayusmanJayusman AliyaAliya
JumadilJumadil SukaniSukani
IrwanIrwanMihramMihram
Sumiatun
Sumiatun
JumardiJumardiSahminSahmin
By.EkoBy.Eko
Keterangan:
: laki-laki : meninggal
perempuan : keluarga binaan
: tinggal satu atap bersama pasien : keluarga inti
Data Status Kesehatan KeluargaAspek Pemeriksaan
Ayah
Tn.J, 20th
Ibu
Ny.S, 19th
Anak
By.E,14 bln
BB 58 kg 45 kg 11,5 kg
TB 169 cm 154 cm 82 cm
TD 120/80 110/80
N 80x/mnt 84x/mnt 104x/mnt
RR 18x/mnt 20x/mnt 30x/mnt
T 36,8 36,6 36,7
Status Gizi BMI 20,3
(Normal)
BMI 19,0
(Normal)
2SD s/d 2SD
(Normal)
Data Pelayanan Pasien
Anamnesis Keluhan Utama:
Mencret sejak 2 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit SekarangPasien dikeluhkan mencret oleh ibunya sejak 2 hari yang lalu. Frekuensi BAB ± 7 kali dalam sehari, dengan konsistensi lembek (air > ampas). Ibu pasien mengatkan tidak ada lendir maupun darah pada BAB pasien. Menurut Ibu semenjak sakit pasien kuat minum dan tampak haus sehingga ibu memberi minum pasien lebih banyak dari biasanya. Keluhan mual (-), muntah (-), adanya demam, batuk dan pilek tidak dikeluhkan oleh Ibu. BAK (+) 3-5x/hari.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien pernah mengalami keluhan yang sama beberapa bulan yang lalu. Pasien dibawa ke Puskesmas, menjalani rawat jalan dan keluhan membaik.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ditemukan anggota keluarga lain yang mengalami keluhan yang serupa saat ini. Riwayat asma, batuk lama dan penyakit lainnya dalam keluarga disangkal.
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum dibawa berobat oleh orang tuanya.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Ibu pasien hamil selama 9 bulan dan ini merupakan kehamilan yang kedua (hamil pertama keguguran). Selama kehamilan, ibu pasien tidak mengalami perdarahan maupun penyakit lainnya. ANC dilakukan sebanyak 7 kali di posyandu dan 2x di puskesmas. Konsumsi obat-obatan maupun jamu selama hamil (-). Pasien lahir normal, langsung menangis, ditolong oleh bidan di Polindes Gerimak Indah dengan berat lahir 2800 gram. Riwayat biru (-), Riwayat kuning (-).
Riwayat Imunisasi:Pasien rutin diajak ke posyandu untuk imunisasi dan penimbangan berat badan. Imunisasi dasar yang wajib sudah lengkap dilakukan.
Riwayat Nutrisi:
Pasien minum ASI eksklusif hingga usia 6 bulan Pasien mulai diberi makan makanan tambahan berupa bubur SUN pada usia 6 bulan, saat usia 8 bulan pasien sudah mulai diberikan bubur beras, dan sekarang pasien sudah diberikan nasi. Frekuensi makan 3-5x/hari.
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum & tanda-tanda vital : Kesan Umum : Sedang Kesadaran : Compos Mentis Tekanan Darah : - HR : 110 x/mnt RR : 31 x/menit Tax : 36,5 ºC
Status gizi: Berat Badan : 11,5 kg Panjang Badan : 82 cm Status Gizi : Normal
Status Generalis Kepala : kesan normal, bentuk dan ukuran normal,
deformitas (-),ubun- ubun besar cekung (-), sutura normal
Rambut : normal Mata: mata cowong (+/+), reflek cahaya +/+, isokor (+),
myosis (-), midriasis (-) Konjungtiva : anemis (-/-), ikterus (-/-)
Telinga : bentuk normal, nyeri tekan (-/-), serumen (-/-) Hidung : Bentuk normal, nyeri tekan (-/-), perdarahan (-),
sekret (-/-) Leher : pembesaran KGB (-) Thoraks :
Inspeksi : kelainan bentuk (-), pergerakan dinding dada simetris, retraksi dinding dada (-)
Auskultasi : Pulmo: bronkovesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki(-/-)
Cor: S1, S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Bentuk : distensi (-), scar (-), keloid (-)
Auskultasi :Peristaltik usus : meningkat Palpasi : Turgor : menurun (agak
lamabat kembali)
Tonus : normalHepar : tidak terabaLien : tidak terabaGinjal : tidak teraba
Perkusi : suara timpani
Anggota Gerak :Kelainan bentuk : (-)Edema : (-)Akral hangat : + +
+ +
Uro-genital : tidak dievaluasi Vertebrae : Kelainan yang
ada : (-); tanda-tanda fraktur : (-)
Pemeriksaan Penunjang: (-)
Diagnosis Kerja Diare akut dehidrasi ringan sedang Terapi Rawat inap
o IVFD RL 70ml/KgBB selama 5jam, kemudian dievaluasi tanda-tanda dehidrasinya. Bila tanda dehidrasi sudah teratasi, tetesan infus diturunkan sesuai kebutuhan cairan perhari.
o Oralit 50-100 cc tiap kali BABo Zink 1x1 (10 hari berturut-turut)
Prognosis Pasien Dubia ad Bonam
KonselingKonseling yang diberikan pada orang tua pasien: Pasien akan di Rawat Inap karena kondisi pasien yang
lemas dan terdapat tanda-tanda kekurangan cairan. Pasien sebaiknya istirahat dan diberikan banyak minum
serta minum obat secara teratur. Mengubah perilaku sehari-hari menjadi perilaku hidup
bersih dan sehato Agar ibu pasien mulai mengajarkan kepada anaknya untuk BAB
dan BAK di toilet/WC umum. o Agar mengajari anaknya untuk mencuci tangan dengan sabun
setiap habis bermain dan sebelum makan.o Agar ibu membiasakan diri mencuci tangan sebelum menyuapi
anak.o Agar ibu mencuci tangan sebelum menghidangkan makanan
Lebih aktif bekerjasama dengan pusat pelayanan kesehatan demi mencegah kembali terjadinya penyakit diare.
KONDISI FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN, SOSIAL, EKONOMI KELUARGA
Keadaan Lingkungan Keluarga By. Eko tinggal di Dusun Karang Anyar, Desa
Gerimak Indah, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat sejak tahun 2000.
Tempat tinggal tersebut merupakan rumah yang di tempati oleh ayah pasien sejak lahir. Luas bangunan ± 1 are, yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dan 1 dapur. Rumah pasien ini beratap genteng, tidak ada flavon, dan dinding terbuat dari semen.
Terdapat 1 pintu pada bagian depan rumah, 1 pintu di bagian samping rumah, dan 1 pintu dapur, terdapat 4 jendela pada sisi depan rumah dan 1 jendela pada sisi samping rumah, namun menurut ibu pasien jendela sangat jarang dibuka, bahkan jendeladi sisi samping sudah ditutup dan tidak pernah dibuka sama sekali.
Rumah ini berlantai semen. Untuk keperluan tidur, pasien dan keluarga tidak memakai kasur, pasien beserta orang tuanya tidur menggunakan dipan yang beralaskan tikar.
Dapur terletak di samping kamar tidur pasien terpisah oleh tembok.
Keluarga pasien memasak dengan menggunakan gas elpiji dan kayu bakar,namun lebih sering menggunakan kayu bakar.
Rumah pasien tidak memiliki kamar mandi, untuk keperluan mandi, mencuci dan buang air, pasien dan keluarga pasien kadang-kadang melakukannya di sumur depan rumah pasien maupun sungai yang berada di belakang rumah pasien. Terkadang BAB juga dilakukan di selokan yang terdapat di timur rumah pasien. Untuk pasien sendiri, Ibu pasien mengaku membuang tinja pasien ke selokan maupun sungai dekat rumahnya.
Untuk kebutuhan minum sehari-hari keluarga pasien mengambil air bersih dari sumur di depan rumahnnya. Air tersebut langsung dikonsumsi dan tidak dimasak terlebih dahulu. Ibu pasien mengaku jarang memasak air sebelum digunakan untuk minum. Untuk lingkungan luar rumah pasien, jarak rumah pasien dengan rumah tetangga tetangga cukup dekat ±1 m, bahkan berdempet pada rumah tetangga di belakang rumah pasien.
Rumah By.Eko tidak mempunyai halaman, rumah By.Eko dipisahkan dengan tetangga oleh sebuah jalan setapak yang kecil selebar ±2 meter.
Sebelah timur rumah By.Eko adalah rumah tetangga dengan jarak ±3 meter. Batas sebelah barat rumahnya adalah rumah tetangga yang berdempetan dengan rumah pasien, dapur tetangganya tersebut yang selalu dikeluhkan orang tua pasien karena tetangganya tersebut memasak tepat didepan rumah By.Eko sehingga asap dari kayu bakar yang digunakan oleh tetangga masuk ke dalam rumah.
Dibagian depan rumah berbatasan dengan rumah tetangga yang dipisahkan oleh jalan setapak yang kecil selebar ±2 meter dan terdapat selokan dengan lebar ±80cm dengan arus air yang cukup kuat. Di depan rumah By.Eko adalah tempat mandi umum dan sumur serta rumah tetangga pasien yang jaraknya ±3 meter.
Keluarga By.Eko mengatakan untuk kebutuhan air bersih sehari-hari menggunakan air yang diambil dari sumur di yang ada di depan rumahnya. Air tersebut digunakan sebagai air minum, air untuk memasak dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Untuk pengelolaan sampah, keluarga pasien biasanya membuangnya di tempat pembuangan sampah diluar rumah yang berjarak ±2 meter dari rumah pasien, tepat di samping rumah pasien.
Denah Rumah Pasien Keterangan:a : kamar tidur
ditempati oleh kakak pasien
b : kamar tidur pasien dan orang tua
c : ruang keluargad : dapure : kamar mandi
umumf : selokan
c
ad b
e
f
Dokumentasi Rumah Pasien
Rumah Pasien Tampak Depan
Dokumentasi Rumah Pasien
Dapur Selokan Dekat Rumah Pasien
Dokumentasi Rumah Pasien
Sumber Air Tempat Mandi dan Buang Air
Dokumentasi Rumah Pasien
Sungai Belakang Rumah Pasien
Dokumentasi Rumah Pasien
Tempat Pembuangan Sampah
Sosial Ekonomi
Penghasilan dalam keluarga By.Eko diperoleh dari ayahnya yang bekerja sebagai tukang listrik, sedangkan ibu pasien merupakan ibu rumah tangga.
Penghasilan perhari keluarga ini tidak menentu, ayah pasien mengatakan rata-rata penghasilan yang didapatkannya adalah Rp.15.000 - Rp.30.000 perhari.
Identifikasi Masalah Kesehatan Keluarga
1. Pasien (By. Eko) Diare Berdasarkan determinan kesehatan, By.Eko memiliki masalah kesehatan yang terutama terkait pada biologis, aspek lingkungan dan aspek perilaku dari pengasuh, serta aspek pelayanan kesehatan, berupa perilaku hidup bersih dan sehat
2. Nenek (Iq.Srina) ISPA dan GastritisBerdasarkan determinan kesehatan, Iq.Srina memiliki masalah kesehatan yang muncul terutama disebabkan oleh aspek prilaku dan lingkungan.
3. Paman (Tn.Sukani) ISPA Berdasarkan determinan kesehatan, Tn.Sukani memiliki masalah kesehatan yang muncul terutama disebabkan oleh aspek perilaku dan lingkungan.
Identifikasi Masalah Kesehatan Keluarga
No. Anggota Keluarga Masalah Kesehatan Kemungkinan Penyebab Masalah
Kesehatan
Keterangan
1. By.Eko Diare Kurangnya pengetahuan cara merawat
balita yang benar oleh pengasuh
Kurangnya pengetahuan orang tua
pasien mengenai PHBS, seperti:
- Kurangnya kebersihan alat – alat yang
digunakan untuk memberi makan pasien
- Air minum berasal dari sumur dan tidak
jarang diberikan kepada pasien dalam
keadaan belum dimasak
- Ibu kurang memperhatikan kebersihan
makanan pasien.
- Kebiasaan keluarga pasien dan pasien
BAB di kali dan di selokan dekat
rumah.
Masalah diketahui saat
kunjungan pasien ke
Puskesmas dan saat
kunjungan rumah
2. Ayah (Tn.Jumardi)
ISPA Kebiasaan merokok 4-
5 batang perhari
Kurangnya ventilasi di
dalam rumah.
Tidur menggunakan
kasur tipis di lantai
dengan beralaskan
tikar
Kondisi rumah dengan
pencahayaan yang
kurang menyebabkan
rumah menjadi
lembab
Asap kayu bakar dari
dapur yang masuk ke
dalam rumah
Masalah
diidentifikasi
saat
kunjungan
pertama ke
rumah
pasien
3 Ibu
(Ny.Sumiatun)
Nyeri bila haid,
serta gangguan
siklus haid
Penyebab dysmenorhea
belum diketahui.
Penyebab gangguan
siklus kemungkinan
disebabkan karena
pasien masih dalam
pengaruh hormone dari
KB suntik yang
digunakannya.
Masalah
diketahui saat
kunjungan ketiga
ke rumah pasien.
Aspek Kesehatan
Pasien (By. Eko) Diare Berdasarkan determinan kesehatan, By.Eko memiliki
masalah kesehatan yang terutama terkait pada biologis, aspek lingkungan dan aspek perilaku dari pengasuh, serta aspek pelayanan kesehatan, berupa perilaku hidup bersih dan sehat.
Ayah (Tn.Jumardi) ISPA Berdasarkan determinan kesehatan, masalah kesehatan
yang muncul terutama disebabkan oleh aspek perilaku dan lingkungan.
Ibu (Ny. Sumiatun) Nyeri haid dan siklus haid tidak teratur Berdasarkan determinan kesehatan, masalah kesehatan
yang muncul disebabkan aspek biologis
Rencana Upaya Intervensi yang Akan Dilakukan
No.Anggota
Keluarga
Masalah
Kesehatan
Anggota Keluarga
Rencana Upaya
IntervensiKet
1. By.Eko Diare Menjelaskan mengenai penyakit Diare, faktor resiko, dan
pencegahannya.
Penyuluhan mengenai PHBS secara personal hygiene
maupun lingkungan kepada pengasuh dan keluarga:
- Menyarankan untuk mencuci tangan ibu sebelum memberi
ASI dan memegang balita .
- Memberikan informasi mengenai pentingnya akan kebersihan
minuman atau makanan yang diberikan kepada pasien dan
keluarga yang lain.
- Memberikan informasi mengenai pentingnya cuci tangan
pakai sabun.
- Mengajarkan kepada ibu dan keluarga mengenai mencuci
tangan yang benar.
Penyuluhan tentang cara merawat balita dengan baik dan
benar kepada pengasuh:
- Menyarankan untuk pemberian ASI sampai usia 2 tahun.
- Memberikan informasi kepada keluarga
pasien mengenai makanan yang tepat untuk
pasien sesuai usianya (seperti yang
tercantum pada buku KIA).
- Menyarankan untuk tetap mengikuti
posyandu walaupun imunisasi sudah
lengkap dilakukan.
- Menyarankan untuk meminumkan obat
secara teratur, khusunya zink yang harus
diberikan selama 10 hari sudah meskipun
diare sudah tidak dikeluhkan.
2. Tn.Jumardi ISPA + Perokok Aktif Menjelaskan mengenai penyakit
ISPA, faktor resiko, dan
pencegahannya
Penyuluhan mengenai Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
Mengurangi kebiasaan merokok
dengan mengunyah permen karet
atau menyamil makanan ringan.
Menyarankan agar membuka pintu
dipagi hari agar terjadi pertukaran
udara dirumah tersebut
Menghindari polusi udara sebagai
pemicu
3. Ny. Sumiatun Nyeri bila haid, serta
gangguan siklus haid
Mengkonsumsi pereda nyeri bila nyeri
haid muncul
Memberi pengertian bahwa gangguan
siklus haid yang dialami saat ini
kemungkinan besar masih pengaruh dari
KB suntik yang dulu dilakukan.
Upaya Kesehatan yang Telah Dilakukan Keluarga
Upaya kesehatan yang telah dilakukan oleh keluarga By.Eko bila terdapat anggota keluarga yang sakit adalah mencari pengobatan.
Selama ini menurut Tn.Jumardi (ayah pasien), masalah kesehatan sehari-hari dalam keluarga juga kadang-kadang diatasi dengan membeli obat yang dijual di warung atau dengan berobat ke perawat yang berada di dusun tempat tinggal pasien. Namun jika keluarga merasa sakitnya tidak membaik, maka keluarga akan berobat ke puskesmas.
Determinan Masalah Kesehatan
DIARE DIARE
BIOLOGIS
Usia pasien 11 bulan, rentan terhahap infeksi karena sistem imunnya belum sempurna
PERILAKU
• Kurangnya
pengetahuan
mengenai PHBS
• Kebiasaan pasien
dan keluarganya
buang air di sungai
• Kurangnya
kebersihan alat –
alat yang
digunakan untuk
memberi makan
pasien
• Ibu kurang
memperhatikan
kebersihan
makanan pasien
• Air minum berasal
dari sumur dan
tidak jarang
diberikan kepada
pasien dalam
keadaan belum
dimasak
PELAYANAN
KESEHATAN
• Kurangnya informasi mengenai
penularan diare
• Kurangnya informasi mengenai
tanda bahay pasien dengan
dehidrasi akibat diare
LINGKUNGAN
• Kondisi lingkungan
rumah yang tidak
terawat dengan baik
• Ketersedian jamban
• Ketersediaan sumber air
bersih
Diagnostik Holistik
Aspek PersonalPasien dikeluhkan mencret sejak 2 hari yang lalu. Frekuensi BAB ± 7 kali dalam sehari, dengan konsistensi lembek (air > ampas). Ibu pasien mengatkan tidak ada lendir maupun darah pada BAB pasien. Menurut Ibu semenjak sakit nafsu makan pasien menurun sehingga pasien terlihat lemas. Harapan keluarga pasien saat ini adalah agar pasien dapat segera sembuh dan dapat dapat bermain kembali seperti biasanya.
Aspek KlinikDiare akut dengan dehidrasi ringan-sedang
Aspek Risiko Internal Pasien merupakan bayi laki-laki berusia 11 bulan. Pada usia tersebut pasien termasuk dalam usia yang rentan untuk mengalami penyakit terutama penyakit infeksi. Hal ini disebabkan karena pada usia bayi daya tahan tubuhnya belum terbentuk secara sempurna sehingga akan mudah untuk terserang penyakit.
Aspek Psikososial keluarga
Kurangnya pengetahuan pengasuh dan keluarga mengenai Diare, serta faktor resiko dan pencegahannya. Kurangnya pengetahuan pengasuh dan keluarga mengenai cara merawat bayi yang baik dan benar serta kurangnya pengetahuan keluarga mengenai rumah sehat, dan prilaku hidup bersih dan sehat.
Derajat fungsional : 1
Rencana Penatalaksanaan PasienNo. Kegiatan Rencana intervensi Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
1. Aspek personal Evaluasi: Keluhan, harapan, dan
kekhawatiran pasienIntervensi: Edukasi kepadaIbu pasien
dan keluarga mengenai Diare, bagaimana penularannya, dan apa bahayanya bila tidak diobati.
Edukasi keluarga mengenai cara merawat bayi dengan benar
Memberikan informasi mengenai PHBS
Pengasuh dan keluarga pasien
1 minggu Keluarga pasien dapat mengetahui mengenai Diare
Keluarga dan pengasuh dapat mengetahui cara merawat bayi dengan benar.
Keluarga dan pengasuh dapat mengetahaui pentingnya hidup bersih dan sehat serta dapat menerapkannya.
2. Aspek klinik
Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang
Evaluasi:- Pemantauan perbaikan
kondisi klinis pasien- Keteraturan dalam
pemberian asupan cairan dari pengasuh kepada pasien
- Keteraturan dalam pemberian obat
- Pemantauan pola asuh dan pemberian ASI kepada pasien.
Terapi: Non Farmakologis:
- Memberikan makanan yang sehat kepada pasien
- Menjaga kebersihan pengasuh serta bayi
Farmakologis : RL Oralit Zink 1x1 selama 10 hari
Menjelaskan tentang Diare,bagaimana penularannya, apa bahayanya bila tidak diobati serta cara pencegahannya
Pentingnya terapi non farmakologi
Pengasuh dan keluarga pasien
1 minggu Perbaikan kondisi klinis pasien
Pemberian asupan cairan yang benar
Pengasuh dan keluarga teratur dan disiplin dalam pemberian obat pasien
Dapat mencegah komplikasi
Cara merawat bayi dan pola pengasuhan yang benar
Dilakukan kontrol kesehatan secara teratur
3. Aspek Resiko Internal Edukasi: Mengenai keadaan kesehatan
pada usia tersebut Pentingnya status Gizi bayi dan
balita dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya
Aspek perilaku pengasuh dan keluarga serta aspek lingkungan memiliki peranan penting terhadap terjadinya penyakit
Pengasuh dan keluarga pasien
1 minggu Pengasuh dan keluarga pasien mengerti bahwa usia pasien merupakan usia rentan terkena penyakit.
4. Aspek psikososial Kurangnya
pengetahuan mengenai diare
Kurangnya pengetahuan tentang cara merawat balita dengan benar.
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai rumah sehat, dan prilaku hidup bersih dan sehat
Edukasi:
- Mengenai Diare, faktor resiko
timbulnya Diare, pencegahan
serta tatalaksana dan bahaya
Diare yang tidak tertangani- Memberikan pengetahuan
tentang bagaimana cara merawat bayi dengan baik dan benar
- Edukasi mengenai pentingnya PHBS
Pengasuh dan keluarga pasien
2 minggu Pengasuh dan keluarga pasien mengerti dan mampu memahami mengenai diare
Pengasuh dan keluarga mengetahui cara merawat balita dengan benar
Pengasuh dan keluarga
pasien dapat menerapkan
PHBS di rumah
Tindak Lanjut Dan Hasil Intervensi PasienTanggal Kegiatan dan Hasil
Kunjungan pertama(20-10-2012)
Evaluasi:- Apa saja keluhan yang ada pada pasien dan anggota keluarga, serta status kesehatan keluarga secara umum- Melakukan evaluasi apakah terdapat perbaikan gejala klinis dari pasien, keteraturan meminum obat (zink dan oralit)
yang diberikan saat pulang dari puskesmas dan mengenai pola asuh kepada pasien, bagaimanaPHBS keluarga pasien, serta faktor resiko terjadinya diare pada pasien
Hasil :
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, anggota keluarga pasien yang memiliki masalah kesehatan hanya pasien saja. Anggota keluarga lain tidak mengalami keluhan.
- Pasien meminum obat yang telah diberikan oleh pihak puskesmas (zink dan oralit) sejak pulang ke rumah.- Pola pengasuhan pada pasien masih kurang baik yaitu : * Tidak mencuci tangan dengan sabun ketika akan memegang pasien setelah ibu bekerja * Tidak segera mengganti setiap pakaian yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering * Tidak membuang makanan yang telah jatuh ke lantai dari pegangan pasien * Membiarkan anak bermain di tanah kemudian tidak menggantikan baju serta membersihkan pasien setelah main di tanah.- Mengenai prilaku hidup bersih dan sehat keluarga pasien :
* Keluarga pasien masih menggantung baju-baju yang sudah terpakai di balik pintu kamar.
* Keluarga pasien jarang membuka pintu setiap pagi untuk sirkulasi udara dan jarang membersihkan rumahnya.
* Keluarga masih tidak mencuci tangan pakai sabun.
* Dapur ibu pasien terletak diluar rumah dan tidak ada pelindung pada alat-alat yang digunakan untuk memasak
dan sebagainya.
* Keluarga kadang-kadang tidak memasak air minum yang diambilnya dari sumur. * Keluarga pasien BAB di selokan yang berjarak ± 6 meter dari rumahnya. * Keluarga membuang sampah yang berjarak ± 6 meter dari rumahnya dan hanya meletakkan sampah begitu saja
- Keluarga pasien masih belum mengetahui mengenai penyakit Diare, faktor resiko, pencegahan, dan mengenali tanda bahaya penyakit tersebut pada bayi
Intervensi :
- Penyuluhan tentang cara merawat balita dengan baik dan benar kepada pengasuh:• Cara mencuci tangan yang baik serta harus memakai sabun• Menyarankan untuk segera mengganti setiap pakaian yang basah dengan pakaian yang bersih dan
kering.• Menyarankan untuk membuang makanan yang telah jatuh ke lantai agar tidak dikonsumsi kembali
oleh pasien• Menyarankan agar tidak membiarkan anak bermain ditanah
- Penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara personal hygiene maupun lingkungan kepada pengasuh dan keluarga:• Menyarankan untuk tidak menggantung baju-baju yang sudah terpakai dibalik pintu kamar karena
dapat menjadi sarang nyamuk.• Membuka pintu rumah tiap pagi hari agar sirkulasi dirumah baik.• Menjaga kebersihan rumah.dan perabotan dapur yang ada diteras rumah dengan kain.• Menganjurkan ibu untuk menutup rak piring • Memberikan informasi mengenai saat penting cuci tangan pakai sabun.• Mengajarkan kepada ibu dan keluarga mengenai mencuci tangan yang benar.• Memberikan air minum yang sudah dimasak kepada seluruh angota keluarga.• Pentingnya jamban dalam rumah• Pengelolaan sampah
Kunjungan kedua
(22-10-2012)
Evaluasi:
Kondisi klinis pasien Ayah pasien mengeluh batuk Evaluasi dari intervensi sebelumnya Hasil: Kondisi pasien membaik Pasien sudah habis meminum obat yang telah diberikan oleh pihak puskesmas (zink dan oralit) Pola pengasuhan pasien masih kurang baik yaitu :- Tidak segera mengganti setiap pakaian yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering.- Makanan yang telah jatuh tidak diperhatikan oleh ibu pasien.
Evaluasi PHBS :
- Keluarga pasien masih menggantung baju-baju yang sudah terpakai dibalik pintu kamar .
- Keluarga pasien jarang membersihkan rumahnya.
- Keluarga pasien tetap BAB diselokan sekitar rumah.
- Keluarga pasien tetap membuang sampah sekitar rumah.
Intervensi:
Melakukan edukasi mengenai :
Pola asuh dan cara perawatan bayi dengan benar Edukasi kepada pengasuh dan keluarga tentang PHBS Edukasi tentang pemanfaatan dan pentingnya ventilasi rumah Edukasi agar ayah pasien memeriksakan diri ke Puskesmas.
Kunjungan ketiga
(27-10-2012)
Evaluasi:
Pasien sudah tidak mencret lagi Ibu pasien mengeluhkan nyeri haid dan siklus haid tidak teratur.
Pengasuh mengganti setiap pakaian yang dikenakan anaknya bila basah dengan pakaian yang bersih dan kering.
Evaluasi PHBS :
Keluarga pasien telah meletakan pakaian dengan tertata rapi, dilipat, dan diletakan kedalam keranjang pakaian
Rumah sudah di bersihkan dan lebih tertata rapi di bandingkan saat kunjungan pertama dan kedua
Keluarga pasien tetap BAB di selokan sekitar rumah karena warga sekitar rumah pasien tidak memiliki jamban,
akan tetapi sekarang setelah BAB keluarga pasien selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Keluarga pasien tetap membuang sampah di sekitar rumah. Edukasi mengenai nyeri haid dan siklus haid yang tidak terartur yang dialami ibu pasien.
Kunjungan keempat
(30-10-2012)
Evaluasi:
Kondisi kesehatan anggota keluarga
Mengevaluasi hasil intervensi yang dilakukan pada kunjungan-kunjungan sebelumnya
Hasil :
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit, dan tidak ada keluhan lagi Anggota keluarga tetap menjalankan edukasi yang telah di berikan.
Edukasi:
Menganjurkan ke pasien dan keluarga agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat seperti yang telah diedukasikan
selama beberpa minggu belakngan ini.
Kunjungan kelima(04-11-2012)
Evaluasi: Kondisi kesehatan anggota keluarga Mengevaluasi hasil intervensi yang dilakukan pada
kunjungan-kunjungan sebelumnya Hasil : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit,
dan tidak ada keluhan lagi Anggota keluarga tetap menjalankan edukasi yang telah
di berikan.Edukasi:Menganjurkan ke pasien dan keluarga agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat seperti yang telah diedukasikan selama beberpa minggu belakngan ini.
Kesimpulan
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien- Pasien dan keluarga terbuka terhadap edukasi dan motivasi yang
diberikan pembina.- Dukungan dan perhatian keluarga terhadap kesehatan pasien dan
anggota keluarga lainnya.- Kesadaran keluarga untuk hidup lebih sehat
Faktor penghambat terselesaikannya masalah pasien:- Kondisi sosio-ekonomi yang kurang mendukung.- Kondisi lingkungan rumah pasien yang tidak memiliki jamban dan
kebiasaan membuang sampah yang sulit diubah serta tempat pembungan sampah yang tidak tersedia di sekitar lingkungan rumah pasien.
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang PHBS.- Edukasi untuk selalu memberikan ASI sampai 2 tahun kepada pasien.- Edukasi untuk melakukan perawatan bayi yang baik dan benar
...Terima Kasih...