Kelompoknya Mae

8
Keberadaan pelayanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat memang merupakan suatu hal yang lazim dan bahkan sangat di butuhkan oleh masyarakat. Bagaimana tidak, pola penyebaran penyakit,gaya hidup,perubahan lingkungan dan berbagai hal yang terjadi telah membuat perubahan khususnya dalam hubungannya mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Hal-hal inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor di samping faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi semakin menjamurnya pusat- pusat pelayanan kesehatan di masyarakat. Pusat-pusat pelayanan kesehatan yang dimaksud disini dapat berupa rumah sakit, puskesmas, praktek dokter swasta (umum dan khusus), bidan, dan klinik-klinik kesehatan lainnya, dimana dalam setiap proses yang dilakukan pasti menghasilkan bahan-bahan atau buangan hasil penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang diberikan. Dalam hal ini, ternyata rumah sakit dan pusat-pusat pelayanan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan justru menyumbangkan cukup banyak sampah atau limbah yang sangat berbahaya dan dapat mengancam kesehatan masyarakat serta keseimbangan lingkungan. Sampah atau limbah berbahaya yang dihasilkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan ini disebut dengan sampah medis. Menurut Departemen Kesehatan RI, sampah medis atau limbah klinis adalah berbagai jenis buangan yang dihasilkan rumah sakit dan unit-unit pelayanan kesehatan yang mana dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengunjung dan masyarakat terutama petugas yang

Transcript of Kelompoknya Mae

Page 1: Kelompoknya Mae

Keberadaanpelayanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat memang merupakan suatu hal yanglazim dan bahkan sangat di butuhkan oleh masyarakat. Bagaimana tidak, polapenyebaran penyakit,gaya hidup,perubahan lingkungan dan berbagai hal yang terjadi telah membuatperubahan khususnya dalam hubungannya mempengaruhi derajat kesehatanmasyarakat. Hal-hal inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor di sampingfaktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi semakin menjamurnya pusat-pusatpelayanan kesehatan di masyarakat. Pusat-pusat pelayanan kesehatan yang dimaksud disini dapat berupa rumahsakit, puskesmas, praktek dokter swasta(umum dan khusus), bidan, dan klinik-klinik kesehatan lainnya, dimana dalamsetiap proses yang dilakukan pasti menghasilkan bahan-bahan atau buangan hasilpenyelenggaraan pelayanan kesehatan yang diberikan. Dalam hal ini, ternyatarumah sakit dan pusat-pusat pelayanan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanankesehatan justru menyumbangkan cukup banyak sampah atau limbah yang sangat berbahayadan dapat mengancam kesehatan masyarakat serta keseimbangan lingkungan. Sampahatau limbah berbahaya yang dihasilkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan inidisebut dengan sampah medis. Menurut Departemen Kesehatan RI, sampah medis ataulimbah klinis adalah berbagai jenis buangan yang dihasilkan rumah sakit danunit-unit pelayanan kesehatan yang mana dapat membahayakan dan menimbulkangangguan kesehatan bagi pengunjung dan masyarakat terutama petugas yangmenanganinya. Unit-unit pelayanan dan penyedia layanan kesehatan yangmenghasilkan sampah medis yang dimaksud dapat berupa:1. IndustriFarmasi Industry farmasimenghasilkan limbah medis farmasi. Limbah farmasi adalah limbah medis yangdihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan khususnya yang berhubungan denganindustri farmasi. Limbah medis farmasi dapat berupa obat-obatan kadaluarsa, vaksin dan serum kadaluarsa, serta tumpahan dan kontaminasi yang tidak digunakanlagi. Limbah farmasi yang tidak ditangani dengan baik atau dibuang disembarangtempat akan sangat mungkin dipergunakan oleh pihak-pihak yang tidakbertanggungjawab untuk hal-hal yang tidak baik. Pasalnya, di masyarakat sangatsering ditemukan peredaran obat-obatan kadaluarsa yang justru sangat merugikanmasyarakat.

2. Rumahsakit khususnya ruang isolasiLimbah medis yangdihasilkan dalam unit ini disebut limbah infeksius. Limbah infeksius adalah

Page 2: Kelompoknya Mae

sampah yang dihasilkan dari ruang isolasi atau ruang perawatan untuk pasienyang mengalami penyakit infeksi menular. Sampah infeksius dapat dibagi menjadidua golongan utama yaitu infeksius dari bahan plastik dan nonplastik. Limbahinfeksius dari bahan non plastik dapat berupa : kasa, perban kapas yang terkena darah, nanah dan buangan lain, sarungtangan karet sekali pakai, kateter karet, plasenta, bagian tubuh manusia, atauhewan, jaringan atau sampel manusia dan berbagai alat invasif (spuit, infus,dan berbagai alat yang mengandung mikroorganisme dan virus berbahaya). Sedangkansampah infeksius berbahan plastik meliputi: kantong IV, IV set, suction kateter, kantong urin, IVkanula, tube PVC, dan kantong darah.

3. LaboratoriumKesehatanLimbahmedis laboratorium adalah limbah yang dihasilkan dari segala kegiatan yangdilakukan di laboratorium. Kegiatan tersebut berupa pengambilan sampel darahdan cairan tubuh, pengecekan urine, pemeriksaan jaringan tubuh manusia, dsb.Sampah yang dihasilkan dari kegiatan-kegaiatan tersebut berupa sampah infeksiusyaitu sampah yang berkaitan dengan pasien yang melakukan pemeriksaandilaboratorium. Yang termasuk limbah medis jenis ini antara lain limbah mikrobiologis sisa pemeriksaan, sampah produkpemeriksaan darah manusia, bagian tubuh yang diperiksa, dan peralatan yangterkontaminasi dengan bahan-bahan terinfeksi. Sumber lain dari sampah iniadalah sampah kimia yaitu zat atau bahan yang digunakan untuk menunjangpemeriksaan sampel. Sampah kimia disini bersal dari penggunaan bahan kimiadalam tindakan dilaoratorium tersebut.

4. DokterPraktek SwastaDoter praktek swastaadalah dokter yang membuka praktek secarsa swasta da biasanya berada diliuarikatan dinas dengan pemerintah. Dalam melakukan usahanya, praktek swasta menghasilkan beberapa sampah medis padat dan cair. Sampah medis padat itu dapat berupa suntikan atau jarumsuntik, kapas dan perban bekas perawatanluka, botol obatan-obatan, ampul-ampul, obat-obatan serta peralatan medislainnya.

5. BidanPraktek SwastaDalam memberikanpelayanan kesehatan, bidan praktek swasta setiap harinya dapat menghasilkan sampah yang berupa sampah padat

Page 3: Kelompoknya Mae

dan sampah cair. Sampah padat ini berupasuntikan, sarung tangan karet, kapas, sedangkan sampah cair dapat berupa urineyang dipakai untuk tes kehamilan dandapat berupa darah pasca persalinan.

6. UnitRadiologiSampah medis Radiologi adalah sampahyang dihasilkan oleh unit radiologi. Walaupun sampah ini tidak menimbulkanpersoalan pengendalian infeksi di rumah sakit, pembuangan secara aman perludiatur dengan baik. Untuk foto rontgen misalnya, ada cairan tertentu yangmengandung radioaktif yang cukup berbahaya, sehingga setelah bahan inidigunakan, limbahnya dibuang. Selain itu, unit radiologi juga menghasilkanlimbah padat berupa bekas kertas film yang telah digunakan untuk mencetak hasilrontgen.7. Praktikdokter gigiTempat praktikdokter gigi sebenarnya dapat berpotensi sebagai asal limbah yang membahayakanlingkungan. Maka dari itu, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)memperkenalkan Green Dentistry, yaitusebuah pendekatan yang menggabungkan praktik dokter gigi dengan pemeliharaanlingkungan. Green dentistry tidakterbatas hanya sebuah teori di atas kertas, tapi menyangkut etika serta hukumprofesi dokter gigi untuk kesehatan lingkungan dan umat manusia pada umumnya.Dalam Green Dentistry terdapat duapembagian besar untuk limbah praktik dokter gigi ini, yaitu :a) Medical waste,berupa jarum injeksi, pisau, kapas yang disertai darah kering dan lainnya.b) Hazardouswaste, berupa diantaranya limbah merkuri, timah, perak dan lainnya.Diantara semualimbah yang disebutkan tadi, limbah merkuri merupakan salah satu penyebabpolusi tosik terbesar. Merkuri terdapat dalam tambahan amalgam, yang biasanyadigunakan untuk menutup gigi berlubang yang berwarna perak. Sebanyak 40%-50%amalgam dapat membahayakan kesehatan karena memiliki kemampuan mengendap yangtinggi, baik dalam tubuh manusia juga kepada lingkungan pembuangan limbah. Di samping merkuri, terdapat pula timahdan perak yang terdapat dalam bahan untuk mencuci film x-ray dan komponen yang dipakai alat sterilisasi. Ketikabahan-bahan berbahaya tersebut mengikuti aliran pembuangan, praktik dan secarakumulatif mengalir ke sungai atau laut, akan memberikan dampak lingkungan yang

Page 4: Kelompoknya Mae

besar.

Melihat begitubanyaknya sampah atau limbah medis yang dihasilkan oleh penyelenggara layanankesehatan tentu saja akan banyak sekali dampak yang akan ditimbulkan olehsampah sampah tersebut. Dampak yang dapat ditimbulkan dapat berupa:· Dampak fisikDampak fisik yangditimbulkan meliputi aspek keindahan dan kebersihan lingkungan, menimbulkan baudan bahkan dapat menularkan penyakit. · Dampak sosial Dampak sosial dapatmenyebabkan terjadinya keresahan di masyarakat. Pasalnya pengolahan sampahmedis infeksius khususnya potongan-potongan tubuh akan membuat geger masyarakatyang menemukannya.· Dampak Budaya Bagi beberapamasyarakat ditemukannya ptongan tubuh yangtidak pada tempatnya akanmendatangkan petaka bagi daerah mereka oleh sebab itu. Penanganan yang tepatharus dilakukan.

Setelahkita melihat dampak-dampak yang dapat ditimbulkan dengan adanya sampah-sampahmedis tersebut penting sekali bagi kita untuk melakukan penanganan yang tepat.Penanganan sampah medis yang tepat dapat dilakukan dengan melakukan beberapalangkah seperti: a. Penimbunan ( Pemisahan dan Pengurangan )Proses pemilahan dan reduksi sampahhendaknya merupakan proses yang kontinyu yang pelaksanaannya harusmempertimbangkan : kelancaran penanganan dan penampungan sampah, penguranganvolume dengan perlakuan pemisahan limbah B3 dan non B3 serta menghindaripenggunaan bahan kimia B3, pengemasan dan pemberian label yang jelas dariberbagai jenis sampah untuk efisiensi biaya, petugas dan pembuangan.

b. PenampunganSampah medis ditampung di dalamwadah yang memiliki sifat kuat, tidak mudah bocor atau berlumut, terhindar darisobek atau pecah, mempunyai tutup dan tidak overload. Penampungan dalampengelolaan sampah medis dilakukan dengan menerapkan standarisasi kantong dancontainer. Salah satunya dengan menggunakan kantong beragam warna seperti telahditetapkan dalam Permenkes RI no. 986/Men.Kes/Per/1992 dimana kantong berwarna

Page 5: Kelompoknya Mae

kuning dengan lambang biohazard untuk sampah infeksius, kantong berwarna ungudengan simbol citotoksik untuk limbah citotoksik, kantong berwarna merah dengansimbol radioaktif untuk limbah radioaktif dan kantong berwarna hitam dengan tulisan“domestik”

c. PengangkutanPengangkutan dibedakan menjadi dua, yaitu pengangkutanintenal dan eksternal. Pengangkutan internal dimulai dari tempat penampunganawal ke tempat pembuangan atau ke incinerator (pengolahanon-site).Dalam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta dorong yang sudah diberilabel dan dibersihkan secara berkala serta petugas pelaksana dilengkapi denganalat proteksi dan pakaian kerja khusus.Pengangkutan eksternal, yaitu pengangkutan sampah medis ke tempat pembuangan diluar ruangan (off-site). Pengangkutan eksternal memerlukan prosedurpelaksanaan yang tepat dan harus dipatuhi petugas yang terlibat. Prosedurtersebut termasuk memenuhi peraturan angkutan lokal. Sampah medis diangkutdalam kontainer khusus, yang kuat dan tidak bocor.

d. Pengolahan dan PembuanganMetoda yang digunakan untuk megolah dan membuang sampahmedis tergantung pada faktor-faktor khusus yang sesuai dengan institusi yangberkaitan dengan peraturan yang berlaku dan aspek lingkungan yang berpengaruhterhadap masyarakat.

e. Ozonisasi Limbah Cair Rumah SakitLimbah cair yang berasal dariberbagai kegiatan laboratorium, dapur, laundry, toilet, unit radiologi dan lainsebagainya dikumpulkan pada sebuah kolam equalisasi lalu dipompakan ke tangkireaktor untuk dicampurkan dengan gas ozon. Gas ozon yang masuk dalam tangkireaktor bereaksi mengoksidasi senyawa organik dan membunuh bakteri patogen padalimbah cair.