Kelompok VII Abg

download Kelompok VII Abg

of 28

description

Kelompok VII Abg

Transcript of Kelompok VII Abg

Slide 1

Kelompok VIIAPLIKASI ANALISA VOLUMETRI PADA BATUANAnggota KelompokAlleluia Victoria Aljonak SitanggangSanggam B. HutaurukYosia Dwiki AlwanTira Nirwana M.Ferry A.Analisis VolumetriAnalisis volumetri : Analisis kuantitatif yang pada umumnya dilakukan dengan mengukur banyaknya volume larutan standar yang dapat bereaksi kualitatif dengan larutan zat yang dianalisis yang banyaknya tertentu dan diketahui

LARUTAN STANDARLarutan standar primer merupakan larutan yang telah diketahui konsentrasinya (molaritas atau normalitas) secara pasti melalui pembuatan langsung. Larutan standar primer berfungsi untuk menstandarisasi / membakukan atau untuk memastikan konsentrasi larutan tertentu, yaitu larutan yang konsentrasinya belum diketahui secara pasti (larutan standar sekunder). Larutan standar sekunder (titran) biasanya ditempatkan pada buret yang kemudian ditambahkan ke dalam larutan zat yang telah diketahui konsentrasinya secara standar primer).

CONTOH LARUTAN STANDARUntuk asam-basa : Na2CO3 , Na2B4O7 , K biftalat , as benzoat, KIO3, H2C2O4.2H2OReaksi redoks : K2Cr2O7 , KBrO3 , KIO3 , as oksalat, As2O3, I2, As2O3, Na2C2O4, KH(IO3)2 Titrasi pegendapan : NaCl , KCl dan KBr, AgNO3Reaksi Pembentukan kompleks : Zn , Mg , Cu , Na2EDTA , NaCl, AgNO3, NaCl, KClTITRASIProses penambahan larutan standar ke dalam larutan yang akan ditentukan sampai terjadi reaksi sempurna disebut titrasi. Sedang saat dimana reaksi sempurna dimaksud tercapai disebut titik ekivalen atau titik akhir titrasi.

TITIK AKHIR TITRASITitik akhir titrasi adalah saat timbul perubahan warna indikator.Perubahan warna indikatorTerjadinya kekeruhan yang disebabkan oleh terbentuk atau melarutnya endapanPerubahan arus listrik dalam larutan

Titik Akhir Titrasi

INDIKATORNama Indikator Warna asam Warna basa Trayek pHAlizarin kuning - kuning ungu 10,1 - 12,0Fenolftalein tak berwarna - merah 8,0 - 9,6Timolftalein tak berwarna - biru 9,3 - 10,6Fenol merah kuning - merah 6,8 - 8,4Bromtimol blue kuning - biru 6,0- 7,6Metil merah merah - kuning 4,2 - 6,2Metil jingga merah - kuning 3,1 - 4,4Para nitrofenol tak berwarna - kuning 5,0 - 7,0Timol blue kuning - biru 8,0 - 9,6Tropeolin OO merah - kuning 1,3 - 3,0

PERUBAHAN WARNA PADA FENOLFTALEIN

PERUBAHAN WARNA PADA BROMTIMOL

Jenis-Jenis TitrasiTitrasi netralisasi /asam-basatitrasi redokstitrasi pengendapan titrasi pembentukkan kompleks

TITRASI NETRALISASITITRASI ASIDIMETRITitrasi terhadap basa bebas atau lar garam yang berasal dari asam lemah, dengan lar Standar Asam.Contoh : NaOH dititrasi dengan HClReaksi : NaOH + HCl NaCl + H2OReaksi sebenarnya : OH- + H+ H2O

TITRASI ALKALIMETRITitrasi terhadap asam bebas atau garam yang berasal dari basa lemah, dengan larutan Standar Basa.Contoh : CH3COOH dititrasi dengan NaOHReaksi : CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2OReaksi sebenarnya : H+ + OH- H2O

TITRASI PENGENDAPANTitrasi yang mengakibatkan terjadinya endapanContoh : Titrasi Cl- dengan larutan standar AgNO3Cl-(aq) + Ag+(aq) AgCl(s) (=reaksi kombinasi ion)

TITRASI PEMBENTUKAN KOMPLEKSSemua jenis titrasi yang mengakibatkan terjadinya senyawa kompleksContoh : Titrasi Cl- dengan larutan standar Hg(NO3)22Cl-(aq) + Hg2+(aq) HgCl2 (kompleks)

TITRASI REDOKSTitrasi yg menyangkut reaksi redoks / reaksi perpindahan elektron antara zat yg dititrasi dan zat pentitrasi atau sebaliknyaLarutan standar = Oksidator Larutan sampel = Reduktor Contoh : Titrasi CerimetriGaram Fero (FeSO4) sebagai reduktor dititrasi dengan garam seri (Ce(SO4)2) sebagai oksidatorFe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+Fe2+ Fe3+ + eCe4+ + e Ce3+

TITRASI ASAM BASATitran merupakan asam atau basa kuattitrasi asam kuat - basa kuattitrasi basa kuat - asam kuattitrasi asam lemah - basa kuattitrasi basa lemah - asam kuat

PENENTUAN BESI DALAM SAMPEL BIJIH BESI SECARA TITRASI OKSIDASI DENGAN BIKHROMATPrinsip :Besi di dalam sampel bijih besi dapat dianalisa dengan cara melarutkan sampel bijih besi kedalam HCl untuk membentuk besi (III).F2O3 + 6 H+ 2 Fe3+ + 3 H2OSelanjutnya besi (III) yang terbentuk direduksi dengan SnCl2 untuk membentuk besi (II).2 Fe3+ + Sn2+ Sn4+ + 2 Fe2+

SnCl2 yang ditambahkan sebaiknya tidak berlebihan. SnCl2 yang terlalu banyak akan bereaksi dengan HgCl2 yang ditambahkan untuk mengetahui adanya kelebihan SnCl2 yang terlalu banyak, dalam hal ini SnCl2 akan mereduksi Hg (II) menjadi Hg logam yang berwarna abu-abu sampai hitam. Bila terjadi seperti itu maka pelarutan sampel bijih besi diulang dari awal.Besi (II) yang terbentuk dititrasi dengan larutan standar kalium bikromat K2Cr2O7 dalam suasana asam dengan indikator difenil amin.6 Fe2+ + Cr2O72- + 6H+ 2 Cr3+ + 6 Fe3+ + 7 H2O

CARA KERJAMENYIAPKAN LARUTAN STANDARD K2Cr2O7 0,1 N.Timbang dengan teliti sebanyak 0,2 0,3 gram K2Cr2O7 yang telah dikeringkan didalam ovenLarutkan dengan aquades sampai 250 mL didalam labu ukur. Larutan ini akan menghasilkan larutan K2Cr2O7 0,1000 N. Catatan : BE K2Cr2O7 = 1/6 Mr K2Cr2O7

MELARUTKAN SAMPEL BIJIH BESI DAN MEREDUKSI BESI (III).Menimbang dengan teliti sekitar 0,5 gram sampel bijih besi didalam beaker glass 500 mL.Tambahkan 10 mL larutan HCl 12 M dan tutup dengan kaca arlojiPanaskan diatas hot plate dibawah titik didih sampai sampel larut (sekitar 20-50 menit) yaitu larutan sampai berubah menjadi kuning, ini menunjukkan terbentuknya besi (III)].Larutan diuapkan sampai sekitar 5 mL dan larutkan dengan aquades sampai 15 mL.Larutan dipanaskan sampai mendidihTambahkan larutan SnCl2 0,5 M tetes demi tetes sampai warna kuning berubah menjadi warna hijau terang (kadang-kadang) tidak berwarna. Ingat : penambahan SnCl2 jangan terlalu berlebih.Larutan dipanaskan lagiDinginkan sampai suhu kamarTambahkan 10 mL aquades dan 10 mL larutan HgCl2 0,25M disertai dengan pengadukan. Semua sisa SnCl2 akan teroksidasi menjadi Sn (IV).Biarkan sekitar 3 menit, endapan putih (Hg2Cl2) akan terbentukBila terbentuk endapan b erwarna abu-abu atau hitam. Itu berarti terbentuk Hg logam, larutan dibuang (preparasi diulang)Bila larutan tetap berwarna putih maka titrasi dengan larutan standar K2Cr2O7 dengan cara dibawah.Percobaan dilakukan 3 kali.

TITRASI LARUTAN SAMPEL DENGAN LARUTAN STANDAR K2Cr2O7Larutan tersebut diatas encerkan dengan aquades sampai 50 ml dalam labu ukur.Ambil 10,00 mL larutan tersebut dengan pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 mL.Segera tambahkan 100 mL aquades, 5 mL H2SO4 (1:5), 3 mL H3PO4 85% dan 5 tetes indikator difenil amin.Larutan dititrasi dengan larutan standar K 2Cr2O7 0,1000 N yang telah disiapkan.Percobaan dilakukan 3 kaliHitung kadar besi (%) yang ada dalam sampel dengan persamaan :

FP = faktor pengenceran, dalam hal ini 50/10

Mengetahui Kadar Ca dalam BatugampingPembuatan larutan standarPembuatan Larutan Baku KMnO4 0,1 NMenimbang gelas arloji menggunakan neraca analitik.Menimbang sebanyak 1,6 gram Kristal KMnO4 pada gelas arloji yang telah ditimbang.Memindahkan ke dalam gelas piala 500 mL lalu bilas gelas arloji dengan akuades.Menambahkan akuades hingga volume larutan 500 mL lalu mengaduk dengan pengaduk kaca hingga KMnO4 melarut.Menutup wadah wadah dengan gelas arloji dan panaskan larutan hingga mendidih selama 15 - 20 menit.Mendinginkan larutan lalu saring melalui pompa vakum dan corong buchner yang diberi glass wool sebagai penyaringMenyimpan filtrate dalam botol berwarna gelap.

Larutan ammonia (1 : 1)Menambahkan 1 mL larutan HCl kedalam gelas piala 200 mL dan tambahkan 100 mL akuades.Memasukkan campuran larutan ke dalam labu ukur 200 mL lalu menghomogenkan larutan dengan cara menggonjok.

Penentuan Ca2+ dalam batu gampingMenimbang gelas arloji menggunakan neraca analitik.Menimbang 0,8 gram batu gamping pada gelas arloji yang telah ditimbang.Memasukkan ke dalam gelas piala 400 mLMenambahkan 20 mL akuadesMenambahkan HCl (1 : 1) hingga Kristal CaCO3 melarut.Mengencerkan larutan tersebut dengan akuades hingga volume larutan menjadi 200 mL, lalu menambahkan beberapa tetes indikator metal merah. Memanaskan larutan hingga suhu 75 dan tambahkan larutan yang terdidiri dari 1,5 gram ammonium oksalat yang telah dilarutkan dalam 25 mL akuades dengn cara diaduk sampai terjadi pengendapan kalsium oksalat yang berlebihan.Memanaskan larutan hingga suhu 75, lalu tambahkan beberapa tetes ammonia (1 : 1).Mengaduk larutan hingga hingga bersifat netral atau basa lemah (ditandai dengan perubahan warna dari merah menjadi kuning). Kemudia saring endapan kalsium oksalat menggunakan kertas saring.Mencuci endapan dengan air suling (filtrat dibuang), dan larutkan kalsium oksalat dalam erlenmeyer dengan menambahkan H2SO4 4 N (1 : 8). Bilas kertas saring dengan air panas dan masukkan bilasan air ke dalam Erlenmeyer. Lalu mengaduk larutan hingga seluruh endapan melarut.Menitrasi larutan dengan larutan baku KMnO4 0,1 N sampai warna larutan berubah dari tak berwarna menjadi biru muda.Mentitrasi larutan sebanyak 3 kali pengulangan.

Perhitungan kadar kalsiumKadar kalsium dalam 0,8 gram sampel batu gamping dihitung menggunakan persamaan berikut :