kelompok “Bali” ti kelompok “Bali”...

28
Pengalaman Proyek Saya oleh Yeap Si Min (U085603A) Pada awalnya, saya ingin daftar untuk kelompok “Bali” karena selama tahun yang lalu keluarga saya ada di Bali untuk liburan. Sayangnya saya tidak bisa mengikuti kelompok “Bali” karena waktu rapat kelompoknya saya ada kelas Ilmu. Jadi, karena saya juga pernah berkungjung ke Sumatera empat tahun yang lalu, saya memilih kelompok “Sumatera” untuk membuat proyek Bahasa Indonesia. Pada rapat pertama, saya datang ke tempat rapatnya awal sekali karena saya takut tidak bisa menemukan tempat bertemu dan akibatnya, akan terlambat. Saya mennungu di luar ruang diskusi. Sesudah limabelas menit, masih tidak ada orang datang. Saya memulai khawatir bahwa saya tidak datang ke tempat rapatnya yang benar. Waktu saya mau ke kantor Centre for Language Studies (CLS) yang ada di bawah, orang dari kelompok saya memulai datang. Kebetulan ada teman saya yang dari kelas Bahasa Indonesia 1 yang sama saya. Akhirnya semua orang datang. Jumlahnya sepuluh orang yang ada di kelompok saya. Saya tidak tahu banyak orang karena saat itu pertama kali bertemu dengan mereka. Ibu Fanny memberi kami buku tentang liburan di Indonesia dan peta Indonesia yang besar sekali. Kami ada kira-kira dua jam untuk mendiskusikan apa yang mau dilakukan untuk proyek kami. Akhirnya kami memutuskan untuk membuat sebuah drama komedi. Kami membagi diri menjadi tiga kelompok yang lebih kecil dan meneliti tentang makanan khas dan tempat-tempat wisata Sumatera. Pada rapat kedua, kami sudah selesai menulis script untuk drama komedi kami. Kebetulan hari rapatnya itu adalah festival dari Centre for Language Studies. Ibu Fanny mengundang kelompok saya untuk ke festivalnya dan mentraktir kami beberapa makanan yang dibeli di Indonesia. Waktu kami mendiskusikan proyeknya, dosennya memperiksa script kami dan menulis di scriptnya beberapa saran-saran. Figure 1 Festival dari CLS

Transcript of kelompok “Bali” ti kelompok “Bali”...

Pengalaman Proyek Saya oleh Yeap Si Min (U085603A)

Pada awalnya, saya ingin daftar untuk kelompok “Bali” karena selama tahun yang lalu keluarga saya ada di Bali untuk liburan. Sayangnya saya tidak bisa mengikuti kelompok “Bali” karena waktu rapat kelompoknya saya ada kelas Ilmu. Jadi, karena saya juga pernah berkungjung ke Sumatera empat tahun yang lalu, saya memilih kelompok “Sumatera” untuk membuat proyek Bahasa Indonesia.

Pada rapat pertama, saya datang ke tempat rapatnya awal sekali karena saya takut tidak bisa menemukan tempat bertemu dan akibatnya, akan terlambat. Saya mennungu di luar ruang diskusi. Sesudah limabelas menit, masih tidak ada orang datang. Saya memulai khawatir bahwa saya tidak datang ke tempat rapatnya yang benar. Waktu saya mau ke kantor Centre for Language Studies (CLS) yang ada di bawah, orang dari kelompok saya memulai datang. Kebetulan ada teman saya yang dari kelas Bahasa Indonesia 1 yang sama saya.

Akhirnya semua orang datang. Jumlahnya sepuluh orang yang ada di kelompok saya. Saya tidak tahu banyak orang karena saat itu pertama kali bertemu dengan mereka. Ibu Fanny memberi kami buku tentang liburan di Indonesia dan peta Indonesia yang besar sekali. Kami ada kira-kira dua jam untuk mendiskusikan apa yang mau dilakukan untuk proyek kami. Akhirnya kami memutuskan untuk membuat sebuah drama komedi. Kami membagi diri menjadi tiga kelompok yang lebih kecil dan meneliti tentang makanan khas dan tempat-tempat wisata Sumatera.

Pada rapat kedua, kami sudah selesai menulis script untuk drama komedi kami. Kebetulan hari rapatnya itu adalah festival dari Centre for Language Studies. Ibu Fanny mengundang kelompok saya untuk ke festivalnya dan mentraktir kami beberapa makanan yang dibeli di Indonesia. Waktu kami mendiskusikan proyeknya, dosennya memperiksa script kami dan menulis di scriptnya beberapa saran-saran.

Figure 1 Festival dari CLS

Satu minggu setelah rapat kedua itu, kelompok kami bertemu lagi untuk latihan komedi dramanya.

Figure 2 Rapat proyek 3

Pada malam presentasi proyek kami, kelompok saya ingin bertemu satu jam sebelum presentasinya akan mulai. Ada beberapa orang panik sedikit tetapi saya berkata, kita kan sudah latihan banyak kali jadi kita pasti berhasil. Tidak usah khawatir!

Sesudah presentasinya, kami makan makanan khas Indonesia. Wah, makanannya enak sekali! Saya dan beberapa teman saya duduk di lantai dan makan bersama.

Meskipun saya akan lulus dari NUS akhir semester ini, semoga saya masih bisa mengikuti teman-teman ke Immersion di Indonesia pada bulan Juni. Pada awalnya saya kira mengikuti kelompok “Bali” lebih baik daripada kelompok “Sumatera” karena saya lebih suka Bali, tapi ternyata kelompok “Sumatera” juga menarik! Sejak projek itu saya berteman yang baru dan baik sekali, lho!

Figure 3 Malam presentasi proyek

Lim Chun Jie Eric, A0072347

Pengalaman Proyek Saya

Kelompok proyek saya tidak hanya asyik sekali, tetapi juga ada banyak ide yang bagus. Waktu

kami bertemu pertama kalinya, saya tidak kenal orang yang lain. Tetapi sesudah proyek selesai, saya

mengenal orang lebih banyak dan menjadi dekat dengan anggota pada kelompok proyek saya.

Selama rapat pertama, saya ditugaskan menjadi ketua kelompok. Akibatnya, saya harus

mengkoordinasikan diskusi kami dan email semua orang. Sebelum diskusikan macam apa presentasi

untuk proyek, kami harus mencari informasi pada Pulau Sumatera. Kebetulan, Ibu Fanny sudah

membawa buku yang tebal tentang Pulau Sumatera untuk kami. Akhirnya, kami memutuskan untuk

presentasi skit tentang Medan, Banda Aceh dan Padang. Pertama, kami harus membagi pekerjaan kami

dan menulis naskah. Terus, saya harus mengumpulkan naskahnya dan menyerahkan pada Ibu Fanny.

Saya merasa mengkoordinasikan tidak mudah waktu kelompok ada sepuluh orang.

Kalau dibandingkan dengan Bahasa Inggris, ingat naskah dalam Bahasa Indonesia lebih sulit.

Akibatnya, saya harus berlatih dari pagi sampai malam. Meskipun saya berlatih lama, tetapi saya masih

takut lupa kalimat saya. Selama presentasi, saya berperan sebagai Teuku Umar karena kami ingin semua

orang ingat sejarah dan pahlawan Banda Aceh. Saya berkata “Ngomong-ngomong” tiga kali karena saya

lupa apa yang harus saya katakan. Semua orang tidak hanya tidak pernah mengejek saya, tetapi mereka

senang sekali dan merasa presentasi itu lucu sekali. Lagi pula, pada malam presentasi, saya memakai

pakaian tradisional pertama kali. Pakaian yang tradisional itu besar sekali, jadi saya takut pakaian itu

akan jatuh. Syukurlah, sarong itu tidak jatuh selama presentasi. Saya akan ingat selalu pengalaman itu!

Sesudah presentasi proyek selesai, kami pergi ke luar makan malam. Saya senang sekali karena

kami bisa makan dan bercakap-bercakap dengan orang dari kelompok yang lain dan mahasiswa dari

Indonesia. Di luar ada banyak makanan di atas meja. Makanan kelihatannya enak sekali. Saya senang

sekali nasi tumpeng kuning karena makanan itu indah sekali. Saya juga baru kenal dua teman dari Pulau

Sumatera. Mereka berbicara pada kami lambat-lambat supaya kami bisa mengerti.

Akhirnya, kelompok proyek saya mengambil foto bersama dengan Ibu Fanny. Kami juga

mengambil banyak foto supaya kami bisa upload ke

Facebook. Saya senang sekali membuat proyek itu karena

saya bisa belajar banyak informasi tentang Indonesia, kalau

misalnya ada tempat-tempat menarik, makanan yang

terkenal, tari piring dan sejarah Indonesia. Paling penting,

saya bisa tahu banyak teman dari Indonesia kelas kami.

Semoga, saya bisa meneruskan persahabatan saya dengan

mereka. Seandainya saya punya banyak uang, saya akan

pergi ke Indonesia liburan selama satu bulan supaya saya

bisa melatih Bahasa Indonesia di sana dan mengambil

banyak foto.

Fig 1: Saya berperan sebagai Teuku Umar. “Dengarkan!”

Fig 2: Pertarungan antara

Teuku Umar dan Belanda

Fig 3: Kami pergi ke Padang makan nasi padang

Fig 4: Mahasiswa perempuan di kelompok proyek saya.

Fig 4: Sesudah presentasi selasai, kelompok proyek saya mengambil foto dengan Ibu Fanny.

Fig 5: Kelihatannya nasi tumpeng kuning enak dan indah sekali!

Nama: Genevia Wijaya Ng Shihan

Matric No: U076739E

Pengalaman Proyek Saya

Proyek Bahasa Indonesia tahun ini menarik sekali! Saya benar-benar punya banyak pengalaman yang

bagus lho! Saya di kelompok Sumatera. Saya cuma kenal dua orang di kelompok ini sebelum rapat

pertama. Pertama-tama kami tidak begitu dekat dan akrab. Tetapi sesudah mengerjakan proyek yang di

tentukan, semua anggota-anggota di kelompok Sumatera menjadi teman baik! Kami menambahkan

masing-masing di facebook untuk berhubung di kemudian hari!

Kalau dibandingkan degan Proyek BI Satu, Proyek BI Dua lebih sulit. Saat proyek Bahasa Indonesia

Satu, saya di kelompok kostum traditional. Kedua proyek BI memerlukan kami mencari informasi dan

mempersiapkan presentasi untuk malam proyek. Di BI satu kami boleh memakai Bahasa Inggris. Tetapi,

di Proyek BI dua, kami harus memakai Bahasa Indonesia! Mulainya saya merasa sedikit khawatir karena

saya berpikir Bahasa Indonesia kami tidak begitu lancar. Syukurlah, Ibu Fanny, dosen proyek kami,

membantu kami membaca dan mengedit naskah-naskah yang disiapkan. Sampai saat sini, saya masih

belum mengetahui bagaimana persiapan dan persediaan apa yang harus kelompok kami dilakukan. Juga

pengalaman pribadi saya yang tak lupa dari proyek ini? Ok! Biar saya sekarang mulai menceritakannya!

Kelompok kami akan bertemu setiap rabu siang. Saya masih ingat sebelum rapat pertama, saya pergi

potong rambut. Karena saya tinggalnya jauh dari universitas, saya hampir terlambat! Akibatnya, saya

terpaksa naik taksi. Tetapi waktu saya sampai di universitas, rapatnya masih belum mulai! Kami

menunggu selama sekitar dua puluh menit! Waduh! Sakit hati sekali, ongkos taksi tadi mahal lho! Selama

rapat itu, Ibu Fanny memberikan gagasan; seperti melakukan sebuah drama komedi dan memakai video

di youtube. Ibu Fanny juga meminjamkan sebuah buku tentang kepulauan di sekitar Indonesia. Pulau

Sumatera besar sekali, jadi keputusan kami memilih tiga kota untuk proyek. Drama komedi kami adalah

tentang liburan mahasiswa-mahasiswi dari BI2. Kelompok kami ada sepuluh orang. Kami bagikan lagi

menjadi tiga kelompok kecil. Geraldine, Anthony dan Yuan Xin ditugaskan mengenai kota Medan.

Olivia, Zhi Xin, Stacy dan Si Min mencari infomasi tentang kota Padang. Eric, Teng Shun dan saya

bertanggung jawab dengan kota Aceh. Kami akan menulis sebuah naskah tentang kota-kota yang

ditentukan. Sepanjang rapat pertama, Eric disabotase menjadi pemimpin dan mengatur rapat berikutnya.

Syukurlah, kami tidak salah memilih lho, Eric memang adalah pimpinan yang bagus dan bertanggung

jawab!

Pertama-tama Eric, Teng Shun dan saya ingin mencari informasi tentang pernikahan, kerajinan, makanan

juga tarian dan musik di Aceh. Saat membuat riset, kami menemukan “pahlawan Aceh”! Tidak sama

seperti kota-kota Indonesia yang lain, Aceh melawan Belanda sudah lama menjadi sejarah perang Aceh.

Pahlawan Aceh ini menarik perhatian kami dan merasa lebih asyik untuk menuliskan naskah mengenai

Tengku Umar dan Istrinya. Waduh! Cerita tentang pahlawan tidak cocok degan cerita liburan. Setelah

banyak berpikir dan pertimbangan, kami memutuskan satu anggota di naskah akan menceritakan

riwayatnya. Disamping itu kami juga coba membuat naskahnya lebih lucu. Misalnya, dosen di naskah

akan menendangan “Tenku Umar” karena “Tenku Umar” tidak mau meninggalkan panggung.

Rapat kedua kami juga hari CLS. Akibatnya, Ibu Fanny sibuk sekali! Kami harus diskusi degan Ibu di

luar perpustakaan karena dia harus menjaga meja Bahasa Indonesia. Waktu itu saya lupa membawa

kamera, untung sekali teman-teman saya ada!

Foto 2 Rapat Kedua

Selanjutnya rapat ke tiga dan rapat ke empat, naskah kami

dikoreksi banyak oleh Ibu Fanny. Setelah itu kami juga

berusaha latihan banyak. Saya berperan sebagai Tjut Nyak

Dien. Walaupun hanya ada lima kalimat, saya merasa puas.

Saya juga membantu memilih pakaian Belanda, Tengku Umar

dan Tjut Nyak Dien, dan persiapan powerpoint yang harus

disediakan. Semoga presentasi kami berhasil!

Pada 17 Maret, 2011 hari malam proyek itu, kami tidak

berhenti latihan sebelum acara mulai. Ibu-ibu mempersiapkan

bermacam-macam makanan kecil khas indonesia untuk

mahasiswa-mahasiswa. Pada malam proyek, giliran kelompok

kami kedua. Meskipun kami menemukan beberapa masalah

seperti lupa dialog selama presentasi, saya yakin para penonton

menikmati karena ada banyak suara tertawa di bahwa

Foto 3 Latihan Naskah

panggung! Acara malam itu sukses sekali, selain ada presentasi kelompok-kelompok lain, video dari

mahasiswa BI3, juga ada mahasiswa berasal dari Indonesia bernyanyi dan membaca puisi! Wah, saya

tidak tahu sepupu saya sedang mengambil BI3 semester ini. Saya lihat dia muncul di layar di dalam video

BI3! Saya paling senang presentasi kelompok Kalimatan karena ceritanya sangat kreatif. Saya juga

senang presentasi kelompok Pulau Bali karena satu anggota di kelompok itu belajar tari Bali khusus untuk

presentasi!

Setelah semua presentasi selesai, kami makan makanan khas Indonesia yang enak. Kelompok kami

berkumpul dan duduk di tangga dekat ruang seminar. Kami juga mengambil banyak foto dan bercakap-

cakap degan teman-teman kelompok lain. Waktu acara berakhir, kami bantu ibu-ibu membuang sampah.

Perjalanannya sangat panjang karena semua tempat sampah sudah penuh! Habis itu, kami menunggu bus

dan kebetulan ada berberapa mahasiswa BI3 di halte bus juga. Mereka mahir sekali! Mereka masing-

masing berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia mereka lancar! Mudah-

mudahan, saya juga bisa berbicara Bahasa Indonesia dengan lancar seperti mereka.

Saya benar-benar menikmati banyak proyek BI 2 sekali. Kalau saya tidak lulus semester ini, saya pasti

akan mengambil dan meneruskan Bahasa Indonesia tiga!

Foto 4 Makan Malam Foto 5 Foto Kami!

Koh Teng Shun

Kata Pendahuluan

Seperti waktu saya mengambil BI1 semester yang lalu, BI2 juga ada proyek tentang Indonesia.

Proyek kali ini berbeda dengan BI1 karena sekarang kami harus belajar lebih banyak tentang

bagaian Indonesia yang diberikan ke kami. Objektif proyek ini tidak hanya meningkatkan

kemampuan kami untuk berbahasa indonesia, proyek ini juga membolehkan kami untuk punya

lebih banyak pengetahuan tentang tempat-tempat dan budaya di Indonesia.

Persiapan

Pada rapat pertama, kelompok saya dibagi menjadi tiga sub-kelompok. Satu kelompok akan

mencari informasi tentang danau toba, dua kelompok yang lain masing-masing akan belajar

tentang Aceh dan Padang. Kelompok saya ada sepuluh anggota dibimbing oleh Ibu Fanny, jadi

setiap sub-kelompok ada kira-kira tiga anggota. Mulanya kami belum kenal semua anggota

dalam kelompok kami, jadi tidak ada banyak ide yang dibicarakan. Tetapi setelah kami

perkenalkan antar kami, kelompoknya membicarakan lebih banyak hal dan ada ide yang bagus.

Pada 2 Maret, kelompok saya bertemu kedua kali. Kebetulan, hari itu juga ada CIS day

merayakan untuk sepuluh tahun dibuka. Jadi kelompok saya pergi ke perpustakaan untuk rapat

proyek kedua sebab Ibu Fanny ditugaskan di sana. Di sana, kami mendiskusikan untuk skript

kami untuk drama pada malam presentasi. Selain itu, kami juga mengambil foto dan main

congkok. Waktu kami berdiskusi tentang skript, kami juga diberi snack jagung untuk dicoba.

Waduh, rapat yang santai, lho!

Pada rapat seterusnya, kami menyelesaikan skript kami dan berlatih berberapa kali. Pelatihan

drama memang menarik dan asyik sekali, karena kadang-kadang ada teman yang melupa skript

nya, jadinya semua orang tertawa. Saya pikir proyek ini paling santai antar modul-modul

ambilkan saya, jadinya saya memang senang sekali. Selain itu, saya benar senang karena saya

bisa kenal beberapa teman yang baru.

Malam Proyek

Akhirnya, sesudah banyak persiapan,malam proyek sudah tiba. Malam ini semua orang senang

sekali karena ada makanan besar! Kalau dibandingkan dengan BI1, makanan malam ini lebih

lengkap dan enak. Waktu presentasi, semua orang gugup sekali karena takut melupakan apa

yang harus kami katakan. Meskipun ada beberapa kesalahan dalam drama kami, itu masih

merupakan pengalaman yang menyenangkan. Semua presentasi memang asyik sekali. dari

presentasi malam ini, saya bisa melihat banyak aspek tentang Indonesia seperti tempat-tempat,

budaya dan makanan khas di sana. Makanan di sana memang berbeda dengan singapura

karena makanan khas indonesia selalu pedas. Meskipun Singapura juga ada banyak makanan

khas dari luar kota, saya jarang mencoba makanan Indonesia.

Sesudah presentasi yang asyik sekali, ibu-ibu dan teman-teman pasti sangat lapar. Syukurlah,

makanan sudah disiapkan dan ditaruh di atas meja menunggu kami makan. Waktu makan

malam, kami bercakap-cakap dengan teman-teman. Sayangnya,kelompok saya tidak ngomong-

ngomong dengan teman-teman dari PINUS, mungkin kami takut mereka kurang mengerti kami!

Kesimpulan

Karena Indonesia besar sekali dan ada banyak tempat-tempat, biasanya orang yang berasal dari

Indonesia juga kurang tahu semua pengetahuan tentang Indonesia. Jadi, saya senang sekali bisa

belajar beberapa pengetahuan tentang tempat-tempat di Indonesia dari presentasi kelompok

lain. Benar-benar, hanya bisa berbahasa Indonesia kurang cukup,kami juga harus belajar

tentang budaya dan tradisi di Indonesia supaya pengetahuan kami lebih lengkap. Tentunya,

proyek ini memberikan kita lebih banyak pengetahuan daripada apa yang bisa kami dapatkan di

kelas.

Yeo Zhi Xin

Pada tanggal 16 Februari, kelompok kami bertemu dengan Ibu Fanny untuk proyek Bahahasa Indonesia

2. Kami diberitahu oleh Ibu tentang proyek kami. Di Indonesia, ada banyak pulau dan pulau yang kami

akan meneliti adalah pulau Sumatera. Hari itu, kami membicarakan mengenai proyek kami dan kami

memutuskan membuat presentasi. Ceritanya tentang dosen dan mahasiswa-mahasiswanya berkunjung

ke Sumatera selama 3 hari. Kami dibagi menjadi 3 subkelompok untuk 3 tempat di Sumatera. Ada

kelompok Padang, Aceh dan Danau Toba. Saya dalam subkelompok Padang dengan Stacy, Simin dan

Olivia.

Kelompok Padang

bertemu pada

tanggal 21

Februari untuk

mendiskusikan

tentang apa yang

mau kami lakukan.

Kami memutuskan

ada 2 bagian. Satu

tentang tari piring

dan satu tentang

makanan Padang.

Kami juga menulis

naskah pada hari itu.

Kelompok Sumatera bertemu lagi pada tanggal 2 Maret di luar perpustakaan. Hari itu, kami

menyelesaikan naskahnya dan membicarakan siapa membuat apa. Di sana, kami juga bermain

permainan tradisional Indonesia dan makan makanan kecil Indonesia.

Kami betermu lagi pada tanggal 9 dan 16 Maret. Pada 16 Maret, terakhir latihan kami sebelum malam

proyek. Meskipun kami berlatih beberapa kali, presentasi kami sepertinya belum siap untuk malam

proyek. Tetapi, kami hanya bisa pulang rumahnya dan berlatih oleh diri sendiri.

Akhirnya, malam presentasi tiba. Pada tanggal 17 Maret, kami presentasi tentang pulau Sumatera.

Walaupun kami ada kesalahan dalam presentasi kami, sepertinya kami semua senang sekali dengan

proyeknya.

Foto ini sebelum presentasi kami. Saya kira kami semua gugup tetapi waktu kami presentasi, kami

menjadi tidak begitu gugup. Walaupun, presentasi-presentasi agak sulit, presentasi semua menarik dan

lucu sekali. Saya bisa belajar banyak tentang Indonesia lewat proyek ini.

Mahasiswa-mahasiswa yang orang Indonesia juga datang ke malam proyek kami. Mereka menyanyi lagu

Indonesia yang baik.

Sesudah presentasi-presentasi, semua orang bisa makan makanan Indonesia. Ada banyak makanan yang

enak sekali.

Proyek ini meskipun makan waktu, saya bisa belajar

banyak tentang Indonesia dan mengenal teman baru jadi

saya senang sekali.

Nama: Anthony Wong

Pengalaman Proyek Saya

Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama kami dilaksanakan pada satu hari Rabu siang. Ini pertama kali saya bertemu dengan

teman-teman yang daftarkan untuk kelompok Sumatera. Saya senang melihat banyak wajah-wajah baru

dan mengetahui bahwa Ibu Fanny adalah dosen yang akan membimbing kelompok kami.

Pertama, Ibu Fanny menceritakan kalau kami perlu membuat satu presentasi yang kreatif dan menarik

tentang propinsi tersebut. Terus, dia memberi kami pengantar pendek tetang geografi dan sejarah

Indonesia. Habis itu, dia mengambil peta Indonesia untuk kami lihat. Dari petanya, kami bisa benar-

benar melihat bahwa kalau dibandingkan dengan seluruh Indonesia, Singapura kecil sekali.

Untuk sisa waktu rapat proyek, kami memulai diskusinya tentang ide-ide menarik untuk presentasinya.

Akhirnya, sesudah beberapa buku panduan perjalanan kami baca, kami memutuskan membuat

permainan pendek tentang seorang dosen yang membawa sekelompok mahasiswa-mahasiswa untuk

perjalanan ke luar negeri di Sumatera. Beberapa teman juga menyarankan menambahkan tari dan

video-video menarik dalam presentasinya. Sebelum rapat selesai, kami membagi diri kami sendiri

menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok akan memilih satu kota dan menyiapkan presentasi tentang

kotanya. Saya kira kelompok proyek kami baik sekali karena semua teman sangat kreatif dan kerja sama

dengan baik.

Pertemuan Kedua

Pada pertemuan berikutnya, kami bertemu di Perpustakaan Pusat karena kebetulan ada hari CLS dan

semua departemen bahasa punya pameran di sana. Kami duduk di sekitar meja BI untuk mendiskusikan

tentang proyeknya supaya bisa menarik mahasiswa-mahasiswa yang lewat untuk datang melihat sovenir

dari Indonesia dan menemukan lebih banyak informasi tentang negerinya. Pada saat yang sama, kami

juga mencoba permainan Indonesia dan makanan ringan Indonesia.

Dibandingkan pertemuan sebelumnya, rapat ini lebih cepat karena kami sudah diskusi banyak hal dalam

email. Misalnya, kami sudah memutuskan peran-peran yang akan kami mainkan. Jadi, kami berlatih

membaca skrip saja dan membicarakan bagian apa yang harus dimodifikasi.

Sebelum rapat diselesaikan, kami memberikan tugas untuk diri kami sendiri dan setuju untuk bertemu

minggu depan pada hari dan jam yang sama.

Pertemuan Ketiga

Untuk pertemuan ini, kami kembali ke ruang pertemuan untuk mempraktekkan presentasinya. Saya kira

naskah kami sudah lengkap dan bagus, tapi ternyata kami masih menemukan beberapa masalah

sewaktu kami berlatih. Kami harus membatalkan beberapa bagian presentasinya karena presentasinya

sudah terlalu lama.

Selama rapatnya, kami banyak kesenangan karena cerita yang kami tulis ada sangat lucu. Jadi, suasana

rapat tidak serius tetapi santai sekali. Saya pikir rapat menjadi ini penting, karena membuat kami akan

merasa bahwa belajar bahasa Indonesia itu menarik.

Pertemuan Keempat

Pertemuan ini adalah latihan terakhir kami. Kami bertemu di ruang kelas supaya ada ruang untuk

bergerak. Kami membuat latihan lengkap untuk beberapa kali dan setiap kali, Ibu akan memberi kami

komentar-komentar. Nasihat yang diberikan Ibu memang membantu kami membuat presentasinya lebih

baik dan lebih lancar .

Meskipun kami berlatih beberapa kali, saya masih takut kalau saya akan nervus waktu presentasi

sebenarnya, jadi saya harus benar-benar mengingat semua kalimat-kalimat saya. Mudah-mudahan

waktu malam proyek, semuanya pasti berjalan lancar dan saya akan tidak lupa apa yang harus

dikatakan.

Malam Proyek

Meskipun Malam Proyek hanya dimulai pada jam 6.30, kelompok kami bertemu pagi-pagi dulu karena

kami pikir kami perlu berlatih presentasinya untuk terakhir kalinya. Tidak ada salahnya kalau berlatih

sekali lagi. Siapa tahu presentasi kami menjadi lebih menarik.

Seluruh program Malam Proyek bagus sekali. Presentasi masing-masing kelompok cukup berbeda, tetapi

semuanya sangat menarik. Ada sekelompok mahasiswa Indonesian menyanyi untuk semua orang.

Nyanyian mereka indah sekali lho! Selain itu, kami juga menonton film pendek yang dibuat mahasiswa-

mahasiswa BI3, yang mempromosikan BI3 supaya kami untuk meneruskan belajar BI3. Apalagi, ada

banyak makanan khas Indonesia disediakan untuk makan malam kami. Ada kue-kue, nasi kuning, ayam

goreng, dan lain-lain, banyak yang saya tidak tahu namanya dan isinya tetapi enak sekali.

Saya memang senang seluruh pengalaman proyek karena saya belajar banyak tentang Indonesia dan

mengenal banyak teman baik. Saya mau sampaikan terima kasih pada semua ibu yang membantu

membuat sumua ini menjadi satu pengalaman hebat. Seandainya saya ada satu lagi semester di NUS,

saya pasti akan mengambil BI3.

Lim Baowei Stacy

Pengalaman Proyek Saya

Waktu saya mendengar BI2 ada presentasi, saya memang takut sekali. Karena bahasa

Indonesia saya masih tidak baik, bagaimana membuat presentasi? Lagipula, saya tidak

kenal banyak teman-teman diluar kelas. Kalau bisa, saya mau ikut dengan teman baik

saya supaya kami akan berada di kelompok yang sama.

Saya ingat pertemuan proyek pertama kali, mahasiswa-mahasiswa dari kelompok saya

semua ramah. Waktu kami menunggu Ibu Fanny untuk datang pertemuan, kami sudah

bercakap-cakap. Selama pertemuan itu, Ibu Fanny menceritakan kelompok saya

membuat presentasi pada Pulau Sumatera. Kami memilih tiga kota, Aceh, Medan dan

Padang untuk presentasi. Karena itu, kami ada kelompok kecil untuk membuat

presentasi pada kota-kota. Selain itu, kelompok saya mau memakai main peran supaya

presentasi kreatif.

Sebelum pertemuan proyek kedua kali, kelompok kecil saya bertemu untuk diskusi.

Meskipun kami harus kembali ke sekolah selama liburan, kami bisa membuat

presentasi lebih cepat. Kami harus menulis dialog yang menarik. Itu pasti sulit tapi kami

bisa belajar banyak sekali.

Lalu, Ibu Fanny mengatur acara jadi kelompok saya pergi tempat acara untuk

pertemuan proyek kedua. Kami duduk di lantai, seperti piknik. Itu kali menarik sekali,

ada permainan-permainan dan makanan kecil. Tapi kami juga tidak melupakan diskusi

tentang proyek kami.

Setelah itu, kelompok saya ada beberapa kali latihan untuk main peran. Setiap latihan,

kami akan ada banyak ketawa. Karena kami kadang-kadang lupa kata-kata atau dialog

menarik sekali.

Akhirnya, malam proyek sudah datang. Waktu presentasi, saya melupakan dialog saya!

Meskipun di rumah saya ada berlatih dialog saya banyak kali sekali, saya masih tidak

bisa ingat kata-katanya. Saya malu sekali. Bagaimana saya bisa melupakan dialog

saya? Saya pasti sedih.

Sesudah presentasi-presentasi, kami ada makanan besar. Itu adalah pertama kali saya

makan makanan besar Indonesia. Makanan enak sekali. Saya duduk dengan kelompok

saya, jadi kami bisa makan dan bercakap-cakap.

Sesudah beberapa minggu proyek Bahasa Indonesia telah berakhir. Saya kira

membuat proyek ada sedikit sulit dan sibuk, tapi akhirnya, kelompok saya senang

sekali. Karena mahasiswa-mahasiswa dari kelompok saya jadi teman-teman baik.

Selain belajar tentang pulau-pulau Indonesia, kami berkenalan dengan banyak teman-

teman. Ada teman dari fakultas law, teman dari fakultas science dan banyak lagi.

Semoga kelompok saya semua bisa sekalian mengambil kelas Bahasa Indonesia tiga.

Geraldine Chang Yu Ting

Pengalaman Proyek

Waktu Ibu Fanny bercerita kepada kelompok saya bahwa kami akan mempresentasikan tentang Pulau

Sumatera, saya merasa kuatir karena saya tidak tahu tentang Pulau Sumatera. Tetapi saya diberitahu Ibu

Fanny “Jangan kuatir! Sesudah proyek itu, anda akan tahu banyak tentang Pulau Sumatera karena

kelompok kami akan menyiapkan satu presentasi dan anda sendiri akan menulis laporan.”

Selama rapat proyek pertama, saya memperkenalkan diri kepada teman-teman kuliah baru dalam proyek

kelompoknya. Kami disuruh Ibu Fanny untuk memilih satu pemimpin kelompok dan mendiskusikan

presentasi itu. Eric dipilih menjadi pemimpin kelompok kami. Kemudian, kami mendiskusikan tentang

presentasi itu. Banyak anggota kelompok saya menyarankan untuk melakukan drama untuk presentasi

kami. Kami memilih tiga tempat yang menarik dalam Pulau Sumatera dan kami membagi menjadi

kelompok yang lebih kecil. Satu kelompok ada tiga orang. Kelompok saya ingin belajar tentang Medan

dan Danau Toba di Pulau Sumatera. Sebelum kami menulis naskah itu, kami semua pulang ke rumah dan

mengumpulkan informasi tentang Medan dan Danau Toba. Sesudah kami mengumpulkan informasi, kami

membagi tugas dan menulis naskah itu. Kami juga menemukan foto dari Medan dan Danau Toba. Saya

ditugaskan menulis tentang Danau Toba. Saya memakai internet untuk membaca tentang Danau Toba

supaya saya bisa menulis hal menarik tetang tempat itu. Kebetulan, saya punya satu teman berasal dari

Medan. Sekarang dia belajar di Singapura jadi saya bertanya kepada dia kalau ada sesuatu yang istimewa

dalam Medan dan Danau Toba. Sesudah ketiga kelompok menulis naskah tentang Pulau Sumatera, Eric

membantu kami untuk mengkompilasi dan hasilnya dikirim kepada Ibu Fanny untuk diperiksa dulu.

Selama rapat kedua kami, kami mendiskusikan logistik yang diperlukan pada malam presentati. Kami

juga memberikan peran kepada semua orang. Saya ditugaskan untuk berperan sebagai mahasiswa yang

pergi ke Pulau Sumatera untuk perjalanan. Ibu Fanny sudah memeriksa naskah itu dan mengirim kembali

kepada kami. Selama rapat ketiga kami, kami latihan naskah itu dan Ibu Fanny juga mengajarkan kami

bagaimana untuk mengucapkan beberapa kata-kata. Waduh! Kemudian, saya menyadari saya punya

banyak kalimat yang harus diingat. Tiba-tiba, saya merasa stres sekali! Sesudah kelas, saya langsung

pulang ke rumah dan cepat-cepat menghafal kalimat saya. Saya benar-benar ingin presentasi kelompok

saya menjadi sukses jadi saya berkerja keras. Selama rapat terakhir kami, kami pratek kalimat dan juga

peran kami. Meskipun saya sudah ingat baris saya di rumah, saya masih sering lupa! Mudah-mudahan

pada malam presentasi saya akan ingat semuanya.

Pada malam presentati, saya sangat takut. Saya mau presentasi kelompok saya cepat selesai. Saya tidak

pernah berperan dalam drama. Selain itu, sekarang saya harus melalukan drama dalam Bahasa Indonesia!

Teman saya bertanya kepada saya mengapa wajah saya terlihat pucat. Saya kira saya akan lupa banyak

kalimat, tapi ternyata selama drama kami saya hanya lupa satu baris. Syukurlah semuanya berjalan bagus,

sehingga saya dan teman proyek kelompok saya senang sekali. Saya pikir kelompok yang lain juga

menarik dan baik sekali. Sesudah semua presentati selesai, semua orang ke luar untuk makan malam. Ada

banyak makanan khas Indonesia di atas meja yang kelihatannya enak. Kelompok saya dengan Ibu Fanny

mengambil banyak foto bersama.

Saya senang membuat proyek itu karena saya belajar banyak hal seperti kata-kata baru dan tahu lebih

banyak tentang berbagai pulau di Indonesia. Sekarang saya juga punya lebih banyak teman dalam kelas

Bahasa Indonesia. Paling penting, saya menjadi lebih yakin waktu saya berbicara dalam Bahasa

Indonesia.

Foto-foto proyek

Fig 1: Selama rapat proyek, kelompok saya

mendiskusikan dan menuliskan naskah itu

tentang Pulau Sumatera.

Fig 2: Waktu kami berlatih drama itu dan mencoba untuk

mengingat kalimat kami.

Olivia Ng

Pengalaman Proyek Saya (Sumatera)

Tiga minggu yang lalu, kami ada malam Proyek. Untuk malam Proyek itu, semua mahasiswa

Bahasa Indonesia 2 harus mempersiapkan presentasi di berbagai daerah Indonesia. Kelompok

saya ditugaskan di wilayah Sumatera. Sebelum malam Proyek itu, kelompok saya bertemu

empat kali untuk diskusi tentang proyek kami. Di bawa ini adalah gambar kelompok saya

diambil selama salah satu pertemuan.

Gambar 1: Kelompok saya

Awalnya diskusi kami agat lambat karena kami tidak benar-benar tahu apa yang harus

dilakukan. Ini juga mungkin karena kami tidak saling mengenal dengan baik. Pada saat itu, saya

takut sekali kalau kita tidak bisa menyelesaikan proyek kami. Untungnya, kami berhasil

mencapai kesepakatan untuk melakukan drama komedi untuk proyek kami.

Namun, saya punya masalah. Saya sadar saya tidak bisa membuatnya untuk malam proyek itu

sendiri karena saya ada konser menari di malam yang sama! Saya merasa benar-benar kurang

baik sekali karena saya tidak mau melakukan kurang dari yang lain. Tetapi karena saya tidak

membatalkan pentunjukan tari saya, saya bilang saya bisa melakukan lebih banyak persiapan

untuk malam Proyek. Untungnya kelompok saya sangat bagus tentang hal itu. Mereka bahkan

berharap semoga saya sukses untuk pertunjukan tari saya.

Saya tidak terlibat dalam akting, saya membantu mengambil gambar dari latihan-latihan. Di

bawa ini adalah gambar Eric dan Teng Shun sedang berlatih selama latihan terakhir kami.

Gambar 2: Eric dan Teng Shun

Waktu menonton kelompok saya berlatih, saya merasa bahwa akting mereka benar-benar baik.

Tetapi favorit saya adalah Eric dan Teng Shun karena mereka memberikan banyak hiburan

karena mereka lucu sekali. Saya senang sekali menonton mereka berpenam.

Meskipun saya tidak hadir malam Proyek itu, saya dengarkan dari teman-teman saya tentang

hantaran yang disediakan. Eric juga mengirim saya gambar hantaran itu. Gambar hantaran itu

ada ini bawa.

Gambar 3: Hantaran

Hantaran itu memang terlihat indah dan enak sekali! Saya hasrap saya bisa ada di sana untuk

mencobanya.

Untuk menyimpulkan, saya sangat senang bahwa bahasa Indonesia memiliki proyek seperti ini

karena ini membantu kami mengenal lebih banyak teman. saya juga sangat senang bisa cukup

beruntung untuk berada dalam kelompok yang sangat bagus. Kalau semuanya berjalan seperti

yang direncanakan, mudah-mudahan saya bisa mengambil Bahasa Indonesia 3!

(343 kata)

Teo Yuan Xin

Pengalaman Proyek Saya

Sebenarnya kalau bisa, saya ingin mengikuti Kelompok Jawa untuk Proyek Aneka Nusantara Indah, tapi

saya hanya ada waktu yang tersedia pada waktu rapat untuk Kelompok Sumatera. Saya senang

menambah pengetahuan saya tentang budaya Indonesia karena saya pertama kali berkunjung ke

Yogyakarta pada setahun yang lalu. Apa lagi, saya jatuh cinta dengan desa itu di Yogyakarta, namanya

Sleman. Boleh juga menyenangkan saya kalau mengerjakan proyek dalam kelompok yang lain. Tapi

ternyata, saya menikmati diskusi dengan teman-teman baru dalam Kelompok Sumatera! Selain itu, Ibu

Fanny adalah ibu untuk kelompok kami! Ibu Fanny cantik sekali dan lucu, kan orangnya pasti bagus

sekali.

Menjadi pemimpin untuk kelompok memang baik sekali, tapi biasanya semuanya tidak ingin karena

kami pemalu. Akhirnya, Eric dibujuk jadi pemimpin karena dia paling latah. Meskipun begitu, dia masih

bertanggung jawab sekali dan lagipula, saat itu dia juga punya laptop. Kebetulan, beberapa hari

kemudian saya melihat video di Facebook dibuat oleh Eric sebagai hadiah ulang tahun untuk pacarnya!

Sebelum rapat proyek itu, saya tidak kenal Eric, jadi sesudah menghargai video yang menarik, saya

mengetahu bahwa kami dari JC yang sama dan banyak teman saya juga adalah teman-teman pacar dia!

Mulanya, saya ragu bisa melakukan tugas saya dengan baik karena saya sering lupa bagian saya di

naskah itu. Lagipula, bahasa Indonesia saya kurang lancar dan kalau saya mempertunjukkan di atas

panggung, saya takut merasa gugup. Topi dan peta diperlukan untuk peran saya. Akibatnya, saya

melampirkan naskah di peta supaya saya bisa jadi lebih percaya. Mudah-mudahan saya tidak terlalu

khawatir di Malam Proyek. Syukurlah, peta saya cukup besar sehingga naskah itu tidak bisa dilihat oleh

penonton. Peta saya bukan peta Sumatera, tapi adalah peta Bintan. Saya memikir tidak ada bedanya,

asal peta itu bisa digunakan. Peta itu khusus untuk saya karena peta saya dapat waktu saya berlibur ke

Pulau Bintan dengan pacar saya. Selain itu, topi saya adalah hadiah Natal dari teman saya yang baik.

Meskipun semuanya berlatih selama beberapa kali dan Ibu Fanny sudah membantu membaikkan naskah

kami, masih tidak ada masalah kami berlatih lagi sebelum Malam Proyek dimulai. Siapa tahu kan ada

kesalahan kami temukan supaya kami bisa membetulkan itu. Kalau tidak salah, sarong dipakai Eric tiba-

tiba jatuh di lantai sambil kami berlatih untuk terakhir kali! Saat itu, kami tertawa karena pemandangan

itu lucu sekali, sehingga Eric merasa malu. Sesudah itu, Eric mencari penjepit untuk memastikan

sarongnya tidak jatuh lagi.

Sepanjang Malam Proyek, meskipun ada banyak kata saya kurang mengerti, saya masih menikmati

kelompok yang lain bercerita tradisi tentang Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sulawesi dan Pulau

Kalimantan. Selain itu, malam itu mengharukan sekali karena makanan khas Indonesia dan tamu PINUS

mengingatkan saya kenangan di Indonesia. Makanan khas Indonesia kalau misalnya ada tumpeng

dengan nasi kuning, gado-gado, makanan kecil, pencuci mulut dan banyak lain. Makanan yang paling

favorit saya adalah es teler! Es teler memang makanan khas yang terkenal di Indonesia, tapi saya tidak

ingin mencoba itu karena saya kurang suka nangka sejak saya kecil. Lalu, saya mendengar banyak pujian

dari teman-teman saya. Akibatnya, saya yakinkan es teler pasti enak sekali, kan ada hampir semuanya

sedang makan itu. Ternyata, es teler memang enak dan lumayan manis. Lagipula, kelapa, alpukat dan

buah yang lain dicampurkan dengan cocok dan menebalkan pencuci mulut, jadi rasanya bagus.

Saya senang sekali mengambil kelas Bahasa Indonesia. Sebenarnya saya takut belajar bahasa yang baru

akan sulit sekali, tapi teman saya Feng Yi memperkenalkan kelas ini kepada saya dan dia menceritakan

ibu-ibu ramah dan hati baik sekali. Bahasa Indonesia memang sangat menarik, sehingga saya tidak

pernah menyesal mengikuti kelas ini. Sambil makan, saya bercakap-cakap dengan teman-teman dari

Kelompok Sumatera dan kami jadi teman-teman yang lebih dekat. Selain omong-omong, kami juga

mengambil banyak foto untuk kenangan. Setelah semua kerja keras untuk proyek ini, usaha kami

menuai hasil yang baik. Memang, Malam Proyek tidak akan mungkin tanpa membantu dari semua ibu.

Seluruh proses itu berarti sekali dan saya berterima kasih kepada ibu-ibu. Seandainya saya bisa

berkunjung lagi ke Indonesia lain kali, saya pasti sangat senang.