Kelompok 7

31
Sistem imun & hematologi 2013 Hal-hal yang perlu dibahas: 1. Pengertian obat tersebut Pembahasan : Definisi hemostatik adalah suatu proses yang dapat menghentikan perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Faktor-faktor yang berperan adalah pembuluh darah, trombosit dan fibrin. Obat hemostatik adalah obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan. Obat hemostatik ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah yang luas. Pemilihan obat hemostatik harus dilakukan secara tepat sesuai dengan patogenesis perdarahan. Dimana perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu faktor pembekuan darah yang bersifat herideter misalnya defisiensi faktor antihemofilik (faktor VIII) dan dapat pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati 2. Jenis-jenis dan kegunaan obat tersebut Pembahasan : 1. Hemostatik Lokal Obat hemostatik yang umumnya beraksi di dinding kapiler. Dengan meningkatkan adesivitas dari platelet dan mengubah resistensi kapiler, sehingga mampu untuk mengurangi waktu perdarahan dan kehilangan darah. Tidak efektif untuk pendarahan arteri maupun vena. Obat hemostatik yang mekanisme kerjanya yaitu menghentikan perdarahan dengan Small Group Discussion 7 Page 1

Transcript of Kelompok 7

Page 1: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Hal-hal yang perlu dibahas:

1. Pengertian obat tersebut

Pembahasan :

Definisi hemostatik adalah suatu proses yang dapat menghentikan perdarahan pada

pembuluh darah yang cedera. Faktor-faktor yang berperan adalah pembuluh darah, trombosit

dan fibrin. Obat hemostatik adalah obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan.

Obat hemostatik ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah yang luas.

Pemilihan obat hemostatik harus dilakukan secara tepat sesuai dengan patogenesis

perdarahan. Dimana perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu faktor pembekuan

darah yang bersifat herideter misalnya defisiensi faktor antihemofilik (faktor VIII) dan dapat

pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati

2. Jenis-jenis dan kegunaan obat tersebut

Pembahasan :

1. Hemostatik Lokal

Obat hemostatik yang umumnya beraksi di dinding kapiler. Dengan meningkatkan

adesivitas dari platelet dan mengubah resistensi kapiler, sehingga mampu untuk

mengurangi waktu perdarahan dan kehilangan darah. Tidak efektif untuk pendarahan

arteri maupun vena. Obat hemostatik yang mekanisme kerjanya yaitu menghentikan

perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala serat-

serat.

Indikasi : mengatasi perdarahan yang berasal dari pembuluh darah kecil.

a. Hemostatik serap

Hemostatik golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang berasal dari

pembuluh darah kecil saja misalnya kapiler dan tidak efektif untuk menghentikan

perdarahan arteri atau vena yang tekanan intra vaskularnya cukup besar.

b. Astringent

Kelompok ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler tetapi kurang

efektif bila dibandingkan dengan vasokontriktor yang digunakan local.

c. Koagulan

Small Group Discussion 7 Page 1

Page 2: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Salah satu contoh adalah russell’svipervenomn yang sangat efektif sebagai

hemostatik local dan dapat digunakan misalnya untuk alveolus gigi yang berdarah

pada pasien hemofilia.

d. Vasokonstiktor

Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokontriksi, dapat digunakan untuk

menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.

2. Hemostatik Sistemik

Obat hemostatik yang mekanisme kerjanya mampu mecakup keseluruhan. Tidak pada

satu daerah yang mengalami perdarahan saja, namun bereaksi pada seluruh pembuluh

darah untuk mengkoagulasi perdarahan.

Indikasi : mengatasi perdarahan secara sistemik

a. Aprotinin

Aprotinin sebagai antihemostatik diindikasikan untuk :

- Pengobatan pasien dengan resiko tinggi kehilangan banyak darah selama

bedah buka jantung dengan sirkulasi ekstrakorporal.

- Pengobatan pasien yang konservasi darah optimal selama bedah buka

jantung merupakan prioritas absolut.

Selain itu indikasinya : coronary artery bypass grafting, total hip replacement,

transplantasi liver, operasi prostat, operasi ginekologi

b. Carbazochrome

Merupakan obat hemostatik yang diindikasikan untuk

- Perdarahan karena penurunan resistensi kapiler dan meningkatnya

permeabilitas kapiler.

- Perdarahan dari kulit, membran mukosa dan internal.

- Perdarahan sekitar mata, perdarahan nefrotik dan metroragia.

- Perdarahan abnormal selama dan setelah pembedahan karena menurunnya

resistensi kapiler.

c. Asam traneksamat

Small Group Discussion 7 Page 2

Page 3: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Merupakan obat hemostatik yang merupakan penghambat bersaing dari aktivator

plasminogen dan penghambat plasmin. Oleh karena itu dapat membantu

mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan

d. Kompleks faktor IX

Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX, X serta sejumlah kecil protein plasma

lain dan digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila diperlukan faktor-

faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah perdarahan. Akan

tetapi ada kemungkinan timbulnya hepatitis.

e. Vitamin K

Sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan

efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan faktor-faktor pembekuan

darah lebih dahulu. Digunakan untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat

defisiensi vitamin K.

f. Faktor anti hemofIlik (faktor VIII) dan crypoprecipitated anti hemophilic factor

Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada

penderita hemofilia A (defisienxi faktor VIII) dan pada penderita yang darahnya

mengandung faktor didapat dari plasma donor tunggal dan kaya akan factor VIII

dalam jumlah baku. Selain itu, pada penderita hemofilia A, crypoprecipitates

antihemofilik faktor juga dapat digunakan untuk pasien dengan penyakit von

Willebrand.

g. Desmopresin

Desmopressin dapat digunakan untuk membantu menurunkan von willebrand

factor (dengan subsequent peningkatan factor VIII untuk mengatasi kompleks

vWF) pada pasien dengan gangguan pembekuan darah seperti penyakit

Willebrand, Haemophilia A ringan (penurunan factor VIII), dan trombositopenia.

h. Asam aminokaproat

Asam aminokaprot digunakan untuk mengatasi hematuria yang berasal dari

kandung kemih. Prostate atau uretra pada penderita yang mengalami

prostatektomi transurethral atau suprapublik, asam aminokaproat mengurangi

hematuria pasca bedah secara bermakna. Akan tetapi penggunanya harus dibatasi

Small Group Discussion 7 Page 3

Page 4: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

pada penderita dengan perdarahan berat dan yang penyebab perdarahannya tidak

dapat diperbaiki. Asam aminokaproat juga dapat digunakan sebagai antidotum

untuk melawan efek trombolitik streptokinase dan urokinase yang merupakan

activator plasminogen. Asam aminokaproat dilaporkan bermanfaat untuk pasien

homofilia sebelum dan sesudah ekstraksi gigi dan perdarahan lain karena trauma

didalam mulut.

3. Mekanisme kerja dan efek samping obat

Pembahasan :

3. Hemostatik Lokal

Obat hemostatik yang umumnya beraksi di dinding kapiler. Dengan meningkatkan

adesivitas dari platelet dan mengubah resistensi kapiler, sehingga mampu untuk

mengurangi waktu perdarahan dan kehilangan darah. Tidak efektif untuk pendarahan

arteri maupun vena. Obat hemostatik yang mekanisme kerjanya yaitu menghentikan

perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala serat-

serat.

Indikasi : mengatasi perdarahan yang berasal dari pembuluh darah kecil.e. Hemostatik serap

Mekanisme kerja:

Hemostatik serap (absorbable hemostatik) menghentikan perdarahan dengan

pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala serat-serat yang

mempermudah bila diletakkan langsung pada pembekuan yang berdarah.

Dengan kontak pada permukaan asing trombosit akan pecah dan

membebaskan factor yang memulai proses pembekuan darah.

Contoh obat:

Antara lain spon, gelatih, oksi sel (seluloisa oksida) dan busa fibrin insani

(kuman fibrin foam). Spon, gelatih, dan oksisel dapat digunakan sebagai

penutup luka yang akhirnya akan diabsorpsi. Hal ini menguntungkan karena

tidak memerlukan penyingkiran yang memungkinkan perdarahan ulang seperti

yang terjadi pada penggunaaan kain kasa.

Untuk absorpsi yang sempurna pada kedua zat diperlukan waktu 1-6 jam.

Selulosa oksida dapat memperngaruhi regenerasi tulang dan dapat

Small Group Discussion 7 Page 4

Page 5: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

mengakibatkan pembentukan kista bila digunakan jangka panjang pada patah

tulang. Selain itu karena dapat menghambat epitelisasi, selulosa oksida tidak

dianjurkan untuk digunakan dalam jangka panjang. Busa fibrin insani yang

berbentuk spon, setelah dibasahi, dengan tekanan sedikit dapat menutup

permukaan yang berdarah.

f. Astringent

Mekanisme kerja:

Zat ini bekerja local dengan mengedepankan protein darah sehingga

perdarahan dapat dihentikan sehubungan dengan cara penggunaannya, zat ini

dinamakan juga styptic.

Contoh Obat:

Antara lain feri kloida, nitras argenti, asam tanat.

g. Koagulan Mekanisme kerja:

Obat kelompok ini pada penggunaan lokal menimbulkan hemostatid dengan 2

cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi thrombin dan

secara langsung menggumpalkan fibrinogen. Aktifitor protrombin, ekstrak

yang mengandung aktifator protrombin dapat dibuat antara lain dari jaringan

ortak yang diolah secara kering dengan asetat. Beberapa racun ular memiliki

pula aktifitas tromboplastin yang dapat menimbulkan pembekuan darah. Salah

satu contoh adalah russell’svipervenomn yang sangat efektif sebagai

hemostatik local dan dapat digunakan misalnya untuk alveolus gigi yang

berdarah pada pasien hemofilia.

Cara pemakaian:

Untuk tujuan ini kapas dibasahi dengan larutan segar 0,1% dan ditekankan

pada alveolus sehabis ekstrasi gigi. Trombin zat ini tersedia dalam bentuk

bubuk atau larutan untuk penggunaaan lokal. Sediaan ini tidak boleh

disuntikkan IV, sebab segera menimbulkan bahaya emboli.

h. Vasokonstiktor Cara pemakaian:

Small Group Discussion 7 Page 5

Page 6: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Cara penggunaannya ialah dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi

dengan larutan 1: 1000 tersebut pada permukaan yang berdarah. Vasopresin,

yang dihasilkan oleh hipofisis, pernah digunakan untuk mengatasi perdarahan

pasca bedah persalinan. Perkembangan terakhir menunjukkan kemungkinan

kegunaanya kembali bila disuntikkan langsung ke dalam korpus uteri untuk

mencegah perdarahan yang berlebihan selama operasi korektif ginekologi.

4. Hemostatik Sistemik

Obat hemostatik yang mekanisme kerjanya mampu mecakup keseluruhan. Tidak pada

satu daerah yang mengalami perdarahan saja, namun bereaksi pada seluruh pembuluh

darah untuk mengkoagulasi perdarahan.

Indikasi : mengatasi perdarahan secara sistemik

i. Aprotinin

Aprotinin adalah suatu penghambat serine protease alami yang digunakan dalam

prosedur medis guna menurunkan respon inflamasi dan mengurangi kehilangan

darah yang berkaitan dengan pembedahan liver dan kardiak. Senyawa ini juga

penting dalam pencegahan degradasi produk-produk protein dalam riset dan

proses manufaktur serta telah diaplikasikan sebagai sejenis pengobatan bagi

penyakit pankreatitis akut. Aprotinin pertama kali diidentifikasi dalam paru-paru

sapi, namun juga diperoleh dari ragi rekombinan. Hasil riset menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan risiko kematian yang lebih tinggi pada kelompok pasien

yang menerima Aprotinin dibandingkan dengan kelompok pasien yang menerima

antifibrinolityc pembanding.

Cara pemberian : Intravena dan external use

Bentuk sediaan obat :

Trasylol produksi Bayer vial : berisi 100 ml dan 200 mL ; 10.000 unit/mL atau 1.4

mg/ml, Beriplast P Combi set

Efek samping : Reaksi-reaksi hipersensitivitas, Asma traneksamat, Mual, muntah,

Diare, Stroke, Gagal ginjal dan jantung, nyeri otot, hipotensi

Kontra indikasi : Alergi terhadap aprotinin, Kehamilan muda, Insuflsiensi ginjal

j. Carbazochrome

Small Group Discussion 7 Page 6

Page 7: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Cara kerja : Menurunkan permiabilitas kapiler, untuk perdarahan kecil – kapiler.

Efektifitas belum terbukti

Kontra indikasi : Pada pasien hipersensitif salisilat.

Dosis :

Carbazochrome salicylate : 5 – 10 mg IM.

Carbazochrome sodium sulfonat (Adona Ac – 17 ) = Carbazochrome salisilat.

Dosis : 10 – 50 mg IV.

k. Asam traneksamat Merupakan obat hemostatik yang merupakan penghambat bersaing dari aktivator

plasminogen dan penghambat plasmin. Oleh karena itu dapat membantu

mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan. Obat ini

mempunyai indikasi dan mekanisme kerja yang sama dengan asam aminokoproat

tetapi 10 kali lebih poten dengan efek samping yang lebih ringan. Asam

traneksamat cepat diabsorsi dari saluran cerna, sampai 40% dari 1 dosis oral dan

90% dari 1 dosis IV diekskresi melalui urin dalam 24 jam.

Dosis : Dosis yang dianjurkan 0,5-1 gram diberikan 2-3 kali sehari secara IV

lambat sekurang-kurangnya dalam waktu 5 menit. Cara pemberian lain peroral 1-

1,5 gram, 2-3 kali/ perhari. Pada pasien gagal ginjal dosis dikurangi.

Cara kerja :

Aktivitas antiplasminik :

Asam Traneksamat menghambat aktivitas dari aktivator plasminogen dan

plasmin. Aktivitas plasminik dari Asam Traneksamat telah dibuktikan dengan

berbagai percobaan 'In vitro' penentuan aktivitas plasmin dalam darah dan

aktivitas plasma setempat, setelah diberikan pada tubuh manusia.

Aktivitas hemostatis :

Asam Traneksamat mencegah degradasi fibrin, pemecahan trombosit, peningkatan

kerapuhan vaskular dan pemecahan faktor koagulasi. Efek ini terlihat secara klinis

dengan berkurangnya jumlah perdarahan, berkurangnya waktu perdarahan dan

lama perdarahan.

Aktivitas anti alergi dan anti peradangan :

Small Group Discussion 7 Page 7

Page 8: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Asam Traneksamat bekerja dengan cara menghambat produksi Kinin dan senyawa

peptida aktif lainnya yang berperan dalam proses inflamasi dan reaksi-reaksi

alergi.

Kontraindikasi

• Penderita subarachnoid hemorrhage dan penderita dengan riwayat

tromboembolik

• Penderita dengan kelainan pada penglihatan warna.

• Penderita yang hipersensitif terhadap Asam Traneksamat.

Efek samping

• Gangguan-gangguan gastrointestinal : mual, muntah-muntah, anorexia,

eksantema dan sakit kepala dapat timbul pada pemberian secara oral. Gejala-

gejala ini menghilang dengan pengurangan dosis atau penghentian

pengobatannya

• Dengan injeksi intravena yang cepat dapat menyebabkan pusing dan hipotensi.

Untuk menghindari hal tersebut maka pemberian dapat dilakukan dengan

kecepatan tidak lebih dari 1 ml/menit

• Sakit dada, vasospasmus, syok hemoragi, demam, sakit kepala, kedinginan,

urtikaria, alopesia, dysesthesia pedis, purpura, ekzema, nekrosis kutan, plak

erithemathosus, hiperkalemia, hiperlipidemia, mual, muntah, konstipasi,

hemorage, ditemukan darah pada urin, epistaksis, hemoragi adrenal, hemoragi

retriperitonial, trombositopenia, peningkatan enzim SGOT, SGPT, ulserasi,

nekrosis kutan yang disebabkan oleh injeksi sub kutan, neuropati perifer,

osteoporosis, konjungtivitis, hemoptisis, hemoragi pulmonari, asma, artritis,

rinitis, bronkospasma, reaksi alergi, reaksi anafilaktik.

l. Kompleks faktor IX Efek samping : Sakit kepala , mual, flushing , sakit dan pembengkakan pada

tempat

suntikan, juga dilaporkan terjadinya peningkatan tekanan darah  yang ringan dan

harus hati- hati penggunaanya pada pasien hipertensi dan penyakit ateri

koronarian.

Small Group Discussion 7 Page 8

Page 9: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Kontra indikasi : Antara lain trombosis, demam, menggigil, sakit kepala dan

reaksi hipersensivitas berat (shok anafilaksis).

Dosis

Obat ini sering digunakan IV dengan dosis 0,3 mikrogram secara infuse dalam

waktu 15-30 menit. fibrinogen insani Sediaan ini hanya digunakan bila dapat

ditentukan kadar fibrinogen dalam darah  penderita, dan adanya pembekuan yang

sebenarnya

m. Vitamin K Sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan

efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan faktor-faktor pembekuan

darah lebih dahulu.

Efek samping :

Pemberian parenteral pada bayi premature kurang dari 2,5 kg resiko terkena

ikterus meningkat. Pemberian preparat vitamin K IV yang terlalu cepat

menyebabkan kemerahan pada muka, berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit

pada dada sampai kematian.

Kontra indikasi : Neonatus, Bayi, Wanita yang sedang hamil tua

Cara pakai : Diberikan melalui oral, injeksi intramuscular atau IV

Contoh obat : Namageneric : fitomenadion

Nama dagang: kaywan, phytomenadion, phytomenadion injeksi.

n. Faktor anti hemofIlik (faktor VIII) dan crypoprecipitated anti hemophilic factor

Efek samping

Crypoprecipitatefanti hemofilik factor mengandung fibrinogen dan protein plasma

laindalam jumlah yng lebih banyak dari sediaaan konsentrat faktor VIII,sehingga

kemungkinan terjadi reaksi hipersensitivitas lebih besarpula. Efek samping lain

yang dapat timbul pada penggunaan kedua jenissediaan ini adalah hepatitis virus,

anemi hemolitik,hiperfibrinogenemia menggigil dan demam.

Cara pemakaian

Kadar faktor hemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV biasanya

digunakan untuk mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia. Biasanya

hemostatik dicapai dengan dosis tunggal 15-20 unit/kg BB.Untuk perdarahan

Small Group Discussion 7 Page 9

Page 10: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

ringan pada otot dan jaringan lunak, diberikan dosis tunggal 10 unit/kg BB. Pada

penderita hemofilia sebelum dioperasi diperlukan kadar anti hemofilik sekurang –

kurangnya 50% dari normal, dan pasca bedah diperlukan kadar 20-25 % dari

normal untuk7-10 hari.

o. Desmopresin Desmopresin (nama dagang : DDAVP, Stimate, Minirin) merupakan obat sintetik

sebagai pengganti untuk vasopressin (hormone yang menurunkan produksi urin).

Desmopressin (1-desamino-8-D-arginine vasopressin) dibuat dari hormone normal

manusia arginine vasopressin, yang merupakan golongan peptida yang terdiri dari

sembilan asam amino. Desmopresin merupakan vasopresin sintetik yang dapat

meningkatkan faktor VIII dan vWf untuk sementara. Peningkatan kadar faktor

pembekuan tersebut paling besar terjadi pada 1-2 jam. Dan menetap sampai

dengan 6 jam. Pemberian lebih sering dari tiap 2 atau 3 hari, dapat menurunkan

respons terapeutik.

Farmakokinetik

Desmopressin bekerja dengan membatasi air yang terbatas dengan sejumlah air

yang dieleminasi dalam urine. Desmopressin merangsang V2 receptors di duktus

pengumpul ginjal, meningkatkan reabsorpsi air. Ini juga menstimulasi factor VIII

dari sel endothelial juga menstimulasi reseptor V1a. Desmopressin diserap dengan

lambat yang kemudian berperan sebagai vasopressin, dan memiliki sedikit efek

pengaturan tekanan darah, dimana vasopressin tersebut dapat menyebabkan

hipertensi arterial.

Kontraindikasi

Tidak baik digunakan bagi pasien yang mengalami gangguan dengan factor IX

atau Haemophilia tipe B.

Efek samping

Sakit kepala, mual, sakit dan pembengkakan pada tempat suntikan, juga

dilaporkan terjadinya peningkatan tekanan darah yang ringan dan harus hati- hati

penggunaanya pada pasien hipertensi dan penyakit ateri koronari.

Cara pakai

Small Group Discussion 7 Page 10

Page 11: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Desmopressin dapat diberikan melalui IV, IM, SC, intranasal maupun oral. Obat

ini sering digunakan IV dengan dosis 0,3 mikrogram secara infuse dalam waktu

15-30 menit.

p. Asam aminokaproat Mekanisme kerja

Asam aminokaproat merupakan penghambat bersaing dari activator plasminogen

dan penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan

fibrinogen/fibrin dan faktor pembekuan darah lain. Oleh karena itu asam amino

kaproat dapat mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolysis yang berlebihan.

Dugaan akan adanya fibrinolisis yang berlebihan dapat didasarkan atas hasil tes

laboratorium berupa waktu trombin dan protombin yang memanjang,

hipofibrinogenemia atau kadar plasminogen yang menurun. Akan tetapi beberapa

dari hasil laboratorium di atas biasanya didapatkan pula pada penderita DIC.

Kontraindikasi

Pemberian asam aminokaproat dapat menyebabkan pembentukan thrombus yang

mungkin bersifat fatal. Oleh karena itu asam aminokaproat hanya digunakan

untuk mengatasi perdarahan fibrinolisis berlebihan yang bukan disebabkan oleh

DIC. Bila terdapat keraguan, criteria untuk membedakan kedua keadaan tersebut

adalah dengan menghitung trombosit, tes para koagulasi protamin dan lisis bekuan

euglobulin. Pada DIC hitung trombosit menurun, tes parakoagulasi protamin

positif danlisis bekuan euglobin normal. Pada fibrinolisis primer hitung trombosit

normal, tes parakoagulasi protamin negatif dan lisis beku aneuglobulin berkurang.

Tetapi fibrinolisis jarang terjadi tersendiri,biasanya terjadi sekunder akibat DIC.

Cara pemakaian : Dapat diberikan secara peroral dan IV

Efek samping

Asam aminokaproat dapat menyebabkan prutius, eriterna konjungtiva, dan hidung

tersumbat. Efek samping yang paling berbahaya ialah trombosisumum, karena itu

penderita yang mendapat obat ini harus diperiksa mekanisme hemostatik.

Dosis

Dosis dewasa dimulai dengan 5-6 gram per oral atau infuse IV, secara lambat, lalu

1 gram tiap jam atau 6 gram tiap 6 jam bila fungsi ginjal normal, dengan dosis

Small Group Discussion 7 Page 11

Page 12: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

tersebut dihasilkan kadar terapi efektif 13 mg/dl plasma. Pada pasien penyakit

ginjal atau oliguri diperlukan dosis lebih kecil. Anak-anak 100 mg/kg BB tiap 6

jam untuk 6 hari. Bila digunakan IV asam aminokaproat harus dilarutkan dengan

ringer laktat. Namun masih diperlukan bukti lebih lanjut mengenai keamanan

penggunaan obat ini untuk jangka panjang dengan dosis diatas.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum, selama dan setelah pemberian obat

Pembahasan :

A. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBERIAN OBAT

a. Perawat dalam memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat yang diberikan

harus tepat, adapun yang harus diperhatikan sebelum dan selama pemberian obat

hitungan yang tepat pada dosis yang diberikan sesuai resep dan selalu menggunakan

prinsip 12 benar, yaitu:

1. Benar Klien

Selalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dengan memeriksa

gelang identifikasi dan meminta menyebutkan namanya sendiri.

Klien berhak untuk mengetahui alasan obat

Klien berhak untuk menolak penggunaan sebuah obat

Membedakan klien dengan dua nama yang sama

2. Benar Obat

Klien dapat menerima obat yang telah diresepkan

Perawat bertanggung jawab untuk mengikuti perintah yang tepat

Perawat harus menghindari kesalahan, yaitu dengan membaca label obat

minimal tiga kali:

1. Pada saat melihat botol atau kemasan obat,

2. Sebelum menuang/menghisap obat

3. Setelah menuang/ mengisap obat

Memeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah

Mengetahui alasan mengapa klien menerima obat tersebut

Memberikan obat-obatan tanda: nama obat, tanggal kadaluarsa

Small Group Discussion 7 Page 12

Page 13: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

3. Benar Dosis Obat

Dosis yang diberikan klien sesuai dengan kondisi klien.

Dosis yang diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang

bersangkutan.

Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat jumlah dosis yang

akan diberikan, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan/ diminta, pertimbangan

berat badan klien (mg/KgBB/hari), jika ragu-ragu dosisi obat harus

dihitung kembali dan diperiksa oleh perawat lain.

Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis obat tertentu.

4. Benar Waktu Pemberian

Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari. Misalnya

seperti dua kali sehari, tiga kali sehat, empat kali sehari dan 6 kali sehari

sehingga kadar obat dalam plasma tubuh dapat dipertimbangkan.

Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t ½ ). Obat yang

mempunyai waktu paruh panjang diberikan sekali sehari, dan untuk obat

yang memiliki waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada

selang waktu tertentu.

Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau sesudah

makan atau bersama makanan

Memberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat

mengiritasi mukosa lambung bersama-sama dengan makanan.

Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah

dijadwalkan untuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah puasa yang

merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat.

5. Benar Cara Pemberian (rute)

Memperhatikan proses absorbsi obat dalam tubuh harus tepat dan

memadai.

Memperhatikan kemampuan klien dalam menelan sebelum memberikan

obat-obat peroral

Small Group Discussion 7 Page 13

Page 14: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Menggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat melalui rute

parenteral

Memberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap bersama dengan klien

sampai obat oral telah ditelan.

rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :

1. oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul

2. sublingual ( di bawah lidah untuk absorpsi vena ) ;

3. bukal (diantara gusi dan pipi)

4. topikal ( dipakai pada kulit ) ;

5. inhalasi ( semprot aerosol ) ;

6. instilasi ( pada mata, hidung, telinga, rektum atau vagina ) ;

7. parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena.

6. Benar Dokumentasi

Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah

sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah

diberikan serta respon klien terhadap pengobatan.

7. Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi klien

Perawat mempunyai tanggungjawab dalam melakukan pendidikan

kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama yang

berkaitan dengan obat seperti manfaat obat secara umum, penggunaan obat

yang baik dan benar, alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh,

hasil yang diharapkan setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi

yang merugikan dari obat, interaksi obat dengan obat dan obat dengan

makanan, perubahan-perubahan yang diperlukan dalam menjalankan

aktivitas sehari-hari selama sakit, dsb.

8. Hak klien untuk menolak

Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus

memberikan Inform consent dalam pemberian obat.

9. Benar pengkajia dan selalu memeriksa TTV (Tanda-tanda vital) sebelum

pemberian obat.

Small Group Discussion 7 Page 14

Page 15: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

10. Benar evaluasi, Perawat selalu melihat maupun memantau efek kerja dari obat

setelah pemberiannya.

11. Benar reaksi terhadap makanan, Obat memiliki efektivitas jika diberikan pada

waktu yang tepat. Jika obat itu harus diminum sebelum makan untuk memperoleh

kadar yang diperlukan harus diberi satu jam sebelum makan misalnya tetrasiklin,

dan sebaiknya ada obat yang harus diminum setelah makan misalnya indometasin.

12. Benar reaksi dengan obat lain, Pada penggunaan obat seperti chloramphenicol

diberikan dengan omeprazol penggunaan pada penyakit kronis

B. Adapun hal-hal yang diperhatikan setelah pemberian obat :

- Respon klien terhadap reaksi obat yang diberikan. Perawat hendaknya senantiasa

mengobservasi keadaan klien setelah diberikan obat, apakah tampak tanda-tanda

kemerahan, sesak nafas, gatal ataupun respon alergi lain yang ditunjukkan.

- Reaksi obat yang diberikan pada klien, apakah setelah pemberian obat klien

merasa keadaannya lebih baik dan tubuh merespon obat yang diberikan dengan

baik sehingga proses penyembuhan klien dapat berjalan dengan baik.

- Memberikan penjelasan tentang hal-hal yang harus dilakukan kepada pasien,

misalnya waktu pemberian obat selanjutnya, efek samping obat yang harus

dilaporkan pada tim medis dan lain sebagainya.

5. Diagnosa keperawatan dan NCP dalam pemberian obat tersebut

Analisa data dan diagnosa

Analisa data Diagnosa

Defisiensi Pengetahuan

Small Group Discussion 7 Page 15

Kurang paparan informasi

Kx tidak mengetahui tujuan penggunaan obat,

efeksamping dan informasi lainnya tentang pengobatan

Page 16: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Resiko Respon Alergi

Intervensi

No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

1 Resiko respon

alergi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ....x24

jam tanda-tanda awal

alergi menghilang dengan

kriteria hasil :

NOC Label : Allergic

Response : Localized

Nyeri sinus hilang

(skala 4)

Sakit kepala

teratasi (skala 4)

Sensasi terbakar

pada mata hilang

(skala 4)

Peningkatan suhu

kulit tidak terjadi

(skala 4)

Nyeri lokal tidak

terjadi (skala 4)

NIC Label : Allergy

Management

Identifikasi penyebab

alergi dan reaksinya

Beritahukan pemberi

perawatan dan

penyedia layanan

kesehatan tentang

penyebab alergi

Catat semua alergi

pada catatan medis

Pantau reaksi alergi

klien terhadap

pengobatan, makanan,

lateks

Observasi klien

selama 30 menit

setelah pemberian

obat yg mengandung

agen yg

Untuk mengetahui

pengobatan yg

cocok

Untuk

menghindarkan

pemberian agen

penyebab alergi

Untuk mengetahui

perjalanan alergi

Untuk mengetahui

terapi bisa

dilakukan atau

tidak

Untuk mngetahui

apakah klien alergi

atau tidak terhadap

obat

Small Group Discussion 7 Page 16

Sistem imun bereaksi berlebihan terhadap obat

Muncul tanda dan gejala alergi

Page 17: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

NOC Label : Allergic

Response : Systemic

Edema laring tidak

terjadi (skala 4)

Tidak ada eritema

(skala 4)

Tidak ada petechie

(skala 4)

Tidak ada mual

(skala 4)

Tidak ada muntah

(skala 4)

Tidak ada diare

(skala 4)

memungkinkan

timbulnya respon

alergi

Bantu dengan

pengujian alergi

Diskusikan metode

untuk mengontrol

lingkungan

Untuk mengetahui

penyebab alergi

Untuk mencegah

munculnya respon

alergi yg berulang

2. defisit

Pengetahuan

berhubungan

dengan kurangnya

paparan informasi

mengenai obat

ditandai dengan

pasien masih

bertanya tentang

fungsi obat yang

diberikan

Knowledge :

Treatment

Procedure

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ….

pasien menunjukkan

pengetahuan tentang

proses penyakit dengan

kriteria hasil:

- Px mengetahui

prosedur pengobatan

yang didapat

- Px mengetahui tujuan

dari pengobatan

- Px mengetahui efek

samping dari

Teaching :

Procedure/Treatment

- Informasikan kepada px

kapan pengobatan

dilakukan

- Informasikan kepada px

sampai kapan

pengobatan dilakukan

- Jelaskan bagaimana

mekanisme pengobatan

- Jelaskan tujuan dari

pengobatan

- Instruksikan px

bagaimana cara

berpartisipasi dalam

pengobatan

- Agar klien

mengetahui waktu

pengobatan

- Agar klien

mengetahui jangka

waktu pengobatan

- Agar klien

mengetahui

mekanismenya

- Agar klien tidak

menolak

Small Group Discussion 7 Page 17

Page 18: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

pengobatan

- Px mengetahui kontra

indikasi pemberian

obat

- Sediakan waktu untuk px

untuk berdiskusi tentang

pengobatan yang

diberikan

- Agar klien juga

bisa berperan aktif

dalam pengobatan

- Agar klien bisa

menyampaikan

keluhan saat

pengobatan

dilakukan

6. HE yang diberikan kepada klien yang mendapatkan terapi obat tersebut

Pembahasan :

HE yang diberikan kepada klien yaitu :

a. Menjelaskan manfaat obat secara umum

b. Menjelaskan penggunaan obat yang baik dan benar

c. Menjelaskan alasan pemberian terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh

d. Menjelaskan hasil yang diharapkan setelah pemberian obat

e. Menjelaskan efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat

f. Menjelaskan mengenai interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan

g. Menjelaskan mengenai perubahan-perubahan yang diperlukan dalam menjalankan

aktivitas sehari-hari selama sakit

7. Diskusikan tentang masalah yang dapat diteliti terkait dengan topik yang didiskusikan

Pembahasan :

Risiko utama obat hemostatik menyebabkan koagulasi berlebihan yang membentuk

trombosis pada system vena dan arteri. Meta-analisis oleh Zufferey et Al tidak menunjukkan

peningkatan statsistik yang signifikan dalam risiko tromboemboli vena baik pada penggunaan

aprotinin, asam traneksamat, atau asam e-aminokaproat. Haas juga tidak menemukan

hubungan antara penggunaan aprotinin dan prevalensi thrombosis vena dalam.

Small Group Discussion 7 Page 18

Page 19: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

Aprotinin dapat menyebabkan anafilaksis pada beberapa pasien. Kejadian hipersensitivitas

lebih tinggi (5%) jika terjadi pemaparan ulang dalam waktu 6 bulan dari pemberian aprotinin

sebelumnya, dan mengalami penurunan (menjadi 0,9%) untuk pemberian ulang setelah 6

bulan.

The Perioperative Ischemia Research Group and the Ischemia Research and Education

Foundation melaporkan sebuah studi observasional prospektif multicentered internasional

dari 4.374 pasien yang menyatakan bahwa jika aprotinin diberikan selama operasi bypass

arteri koroner . Kelompok yang sama juga telah mengikuti percobaan ini dan ditemukan

bahwa tingkat kematian dalam 5 tahun dalam kelompok aprotinin secara signifikan lebih

tinggi daripada kelompok kontrol. Kedua studi tidak menemukan adanya kegagalan organ

akhir atau peningkatan kematian untuk asam traneksamat dan asam aminocaproic.

Aprotinin terbukti dapat membeantu dalam keberhasilan operasi bedah jantung

, tetapi dapat menyebabkan efek samping meningkatkan risiko kerusakan ginjal, infark

miokard, atau gagal jantung, dan stroke

8. Carilah salah satu artikel/jurnal terkait peran perawat sesuai dengan topik yang

dibahas kelompok.

Terlampir

Small Group Discussion 7 Page 19

Page 20: Kelompok 7

Sistem imun & hematologi 2013

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 8. Jakarta : PT Info Master

Anonim. 2008. ISO Indonesia Volume 43. Jakarta : ISFI

Siregar, C. 2004. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. Jakarta : EGC

Jhonson, Marion., Meridean Maas. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC). St.

Louis : Mosby

McCloskey, Joanne C., Bullechek, Gloria M. 1996. Nursing Interventions Classification

(NIC). St. Louis : Mosby

old.pediatrik.com/pkb/20060220-7yrt6j-pkb.pdf

Small Group Discussion 7 Page 20