kelompok 7

39
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 1 “ETIOLOGI” Disusun Oleh Kelompok 7 Andina Selia Nur 1118011004 Angga Alpiansyah 1118011006 Anggia Shinta W.K. 1118011007 Belinda Apriannanti Beauty 1118011021 Berta Yolanda Selviana 1118011022 Bianti Nuraini 1118011023 Fauzia Andini 1118011041 Satria Dharma Setiawan 1118011123 Syafiq Ariza A 1118011129 Tanika Sonia Putri Larega 1118011130

Transcript of kelompok 7

Page 1: kelompok 7

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 1

“ETIOLOGI”

Disusun Oleh

Kelompok 7

Andina Selia Nur 1118011004

Angga Alpiansyah 1118011006

Anggia Shinta W.K. 1118011007

Belinda Apriannanti Beauty 1118011021

Berta Yolanda Selviana 1118011022

Bianti Nuraini 1118011023

Fauzia Andini 1118011041

Satria Dharma Setiawan 1118011123

Syafiq Ariza A 1118011129

Tanika Sonia Putri Larega 1118011130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2012

Page 2: kelompok 7

Kata Pengantar

Assalammu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan diskusi toturial

ini.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah PMBS 3.

Kepada para dosen yang terlibat dalam mata kuliah dalam blok ini, kami

mengucapkan terima kasih atas segala pengarahan yang telah diberikan sehingga

kami dapat menyusun laporan ini dengan baik.

Tiada manusia yang sempurna. Kami menyadari bahwa terdapat banyak

kekurangan dalam penulisan laporan ini, baik dari segi bahasa, analisis, isi dan

sebagainya. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangan tersebut.

Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya pengetahuan, wawasan, dan

keterampilan kami. Selain itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami

harapkan, guna kesempurnaan laporan ini dan perbaikan bagi kita semua.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan

untuk kita semua.

Wassalammu’alaikum wr. wb.

Bandar Lampung, 21 Mei 2012

Page 3: kelompok 7

Infeksi

Infeksi adalah invasi dan multiplikasi mikroorganisme dalam jaringan tubuh, yang

dapat tidak tampak secara klinis atau menyebabkan cedera selular lokal

disebabkan oleh metabolisme yang kompetitif, toksin, replikasi intraseluler, atau

respon antigen-antibodi. Respon imunologis tersebut bisa jadi hanya sementara

atau berkepanjangan, dan terdiri dari respon seluler (hipersensitivitas yang

terlambat) atau produksi dari antibodi (imunoglobulin) yang mengkhususkan diri

pada komponen organisme yang menginfeksi tersebut atau racun yang

dikandungnya.

1. Mikroorganisme dapat menginfeksi tubuh manusia melalui:

a. Kulit

b. saluran gastrointestinal

c. saluran pernafasan

d. saluran urogenital

e. jalur yang terbentuk pada bayi selama kehamilan atau

kelahiran

2. Tiga cara infeksi oleh mikroorganisme:

a. melalui kontak atau memasuki sel

b. mengeluarkan toksin, enzim, atau merusak pembuluh

darah

c. membuat respon sel meningkatkan kerusakan jaringan

3. Infeksi virus

Page 4: kelompok 7

Empat cara infeksi oleh virus:

a. Deplesi komponen-komponen sel yang esensial oleh

virus.

b. Pembentukan zat yang toksik bagi sel pejamu di bawah

perintah virus.

c. Transformasi sel-sel pejamu normal menjadi sel-sel

kanker.

d. Penyatuan virus ke dalam sel sehingga mekanisme

pertahanan tubuh akan menghancurkan sel karena sel-sel

tersebut dianggap sel asing.

4. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri mencakup inisiasi proses dan mekanisme yang

menyebabkan signs and symptoms dari suatu penyakit. Bakteri

patogen memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

a. dapat menyebar

b. menempel pada permukaan sel host

c. melakukan penyerangan terhadap sel dan jaringan host

d. toxigenicity

e. memiliki kemampuan untuk menghindar dari sistem

imun

Page 5: kelompok 7

Dua cara infeksi oleh bakteri:

a. mencetuskan kerusakan jaringan

b.menimbulkan penyakit, terutama dengan mengeluarkan

enzim/toksik yang secara fisik dapat

mencederai/mengganggu fungsi sel.

Tipe Infeksi

• Kolonisasi, Merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme menjadi

flora yang menetap/flora residen. Mikroorganisme bisa tumbuh dan berkembang

biak tetapi tidak dapat menimbulkan penyakit. Infeksi terjadi ketika

mikroorganisme yang menetap tadi sukses menginvasi/menyerang bagian tubuh

host/manusia yang sistem pertahanannya tidak efektif dan patogen menyebabkan

kerusakan jaringan.

• Infeksi lokal : spesifik dan terbatas pada bagain tubuh dimana mikroorganisme

tinggal.

• Infeksi sistemik : terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang

lain dan menimbulkan kerusakan.

• Bakterimia : terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri

• Septikemia : multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik

• Infeksi akut : infeksi yang muncul dalam waktu singkat

• Infeksi kronik : infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama

(dalam hitungan bulan sampai tahun)

Secara umum proses infeksi adalah sebagai berikut:

• Periode inkubasi, Interval antara masuknya patogen ke dalam tubuh dan

munculnya gejala pertama. Contoh: flu 1-3 hari, campak 2-3 minggu,

mumps/gondongan 18 hari

Page 6: kelompok 7

• Tahap prodromal, Interval dari awitan tanda dan gejala nonspesifik (malaise,

demam ringan, keletihan) sampai gejala yang spesifik. Selama masa ini,

mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dan klien lebih mampu

menyebarkan penyakit ke orang lain.

• Tahap sakit

Klien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifik terhadap jenis infeksi.

Contoh: demam dimanifestasikan dengan sakit tenggorokan, mumps

dimanifestasikan dengan sakit telinga, demam tinggi, pembengkakan kelenjar

parotid dan saliva.

• Pemulihan Interval saat munculnya gejala akut infeksi, Parasit adalah organisme

yang hidup pada permukaan tubuh atau di dalam organisme lain dan untuk

kelangsungan hidupnya mengambil sebagian atau seluruh makanan serta

mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut

Degeneratif

Degeneratif suatu penyakit yang terjadi akibat dari gangguan fungsi dan struktur

organ dan jaringan akibat dari proses penuaan. Penyakit ini dapat disebabkan

karena pola hidup kurang sehat seperti pola makan tidak sehat (berlemak,

kolesterol) dan kurangnya olahraga.

Penyakit ini tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan dengan cara

menjalankan pola hidup sehat dan olahraga. Beberapa contoh penyakit degeneratif

adalah parkinson, aterosklerosis, diabetes, penyakit jantung, osteoporosis, dan

banyak lagi.

Page 7: kelompok 7

Neoplasma

Neuplasma adalah masa jaringan yang abnormal,tumbuh berlebihan,tidak

terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus menerus meskipun

rangsangan yang timbul akan menghilang. Sel neuplasma mengalami transformasi

oleh karena mereka terus menerus membelah. Proliferasi neuplastik yang

mempunyai sifat progresif,tidak bertujuan dan tidak memperdulikan jaringan

sekitarnya tidak ada hubungan dengan kebutuhan tubuh yang bersifat parasitic.

Neuplasma bersifat otonom karena ukuran nya meningkat terus. Proliferasi

neuplastik menimbulkan masa neuplasma pembengkakan,benjolan pada jaringan

tubuh (tumor).

Herediter

Herediter merupakan suatu kelainan sistem kekebalan yang diturunkan, yang

menyebabkan pembengkakan jaringan secara tiba-tiba. 

Karsinoma

Karsinoma adalah adalah setiap kanker ganas yang muncul dari sel-sel epitel.

Karsinoma menyerang jaringan dan organ sekitarnya dan dapat bermetastasis,

atau menyebar, ke kelenjar getah bening dan situs lainnya.

Karsinoma in situ (CIS) adalah kondisi pra-ganas, di mana beberapa tanda-tanda

sitologi keganasan yang hadir, tetapi tidak ada bukti histologis invasi melalui

membran basal epitel. Karsinoma, seperti neoplasia semua, diklasifikasikan oleh

penampilan histopatologi nya. Adenokarsinoma dan karsinoma sel skuamosa, dua

istilah deskriptif umum untuk tumor, mencerminkan fakta bahwa sel-sel ini

mungkin memiliki penampilan sel kelenjar atau skuamosa masing-masing. Tumor

anaplastik sangat mungkin tidak begitu dibeda-bedakan bahwa mereka tidak

memiliki penampilan histologis yang berbeda (karsinoma dibeda-bedakan).

Page 8: kelompok 7

Kadang-kadang tumor disebut oleh organ dugaan dari (misalnya karsinoma

prostat) primer atau sel diduga asal (hepatoseluler karsinoma, karsinoma sel

ginjal).

Metastatik karsinoma dapat didiagnosis melalui biopsi, termasuk aspirasi jarum

halus, inti biopsi, atau penghapusan subtotal dari node tunggal.

Konginetal

Konginetal merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul

sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur. Kelainan kongenital dapat merupakan

sebab penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir

Imunologikal

Imunologikal berkaitan dengan sistem imun dengan zat-zat asing yang menyerang

sistem imun.

Page 9: kelompok 7

Parasit adalah organisme yang hidup sementara atau menetap pada permukaan

atau di dalam dengan maksud mengambil sebagian atau seluruh kebutuhan

makanan dan untuk mendapatkan perlindungan

Simbiosis pada parasit:

-Mutualisme : Tidak permanen dan saling menguntungkan

- Komensalisme : Permanen dan saling menguntungkan

- Parasitisme : Hubungan dimana yang satu merugi dan yang satu untung

Cara dan tempat masuk parasit:

Mulut

Menembus Kulit

Gigitan Arthropoda

Inhalasi

Transplasental (Kongenital

Page 10: kelompok 7

Hubungan Seksual

Transfusi Darah

Transplantasi Jaringan

Parasit dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Protozoa, protozoa dibagi dalam 4 kelas, yaitu : Sporozoa, Rhizopoda,

Flagelata/Mastighopora, dan Ciliata.

2. Helminthes (Helmin atau kelompok cacing), helmintes dan dibagi menjadi 2

kelas super, yaitu : Nemathelmintes, antara lain Nematoda, dan Plathelmintes

(Tremathoda dan Cestoda)

3. Fungi/Jamur.

4. Arthropoda, diantaranya yang penting dalam bidang kesehatan, adalah kelas

Hexapoda (insekta) yang terdiri dari 7 ordo.

Neoplasma adalah massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan

tidak ada koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal dan tetap tumbuh

dengan cara yang berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan perubahan

tersebut berhenti.

Sifat neoplasma :

- Hilangnya respon terhadap pengendalian pertumbuhan

- Bertindak sebagai parasit

- Berkompetisi terhadap sel/jaringan untuk kebutuhan metabolisme.

- Tidak tergantung growth factor

- Less adhesive each other sehingga mudah bermetastase

- Destruktif

Neoplasma diklasifikasikan menjadi dua yaitu jinak dan ganas, untuk yang jinak

disebut juga dengan tumor sedangkan untuk yang ganas disebut juga dengan

kanker.

Page 11: kelompok 7

Tata nama neoplasama :

- Jinak : diakhiri dengan kata –oma

contoh : untuk neoplasma pada jaringan ikat fibroma

- Ganas : diakhiri dengan kata sarcoma untuk neoplasma pada jaringan

mesenkim dan carcinoma untuk neoplasma pada epitel

contoh : neoplasma ganas pada kelenjar adenokarsinoma dan neoplasma

ganas pada jaringan ikat fibrosarcoma

Perbedaan neoplasma ganas dan jinak

Keterangan Jinak Ganas

Diferensiasi Sel tumor hampir mirip

dengan sel normal

pembandingnya,

diferensiasi baik

Diferensiasi buruk,

anaplasia

Laju pertumbuhan Lambat Cepat

Invasi Lokal Ekspansif Invasif

Metastasis Tidak ada Menyebar ke limfe,

darah, rongga tubuh dan

organ yang jauh dari sel

primer

Page 12: kelompok 7

Bakteri

Ciri-ciri Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain

yaitu :

1. Organisme multiselluler

2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )

3. Umumnya tidak memiliki klorofil

4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron

umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.

5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam

6. Hidup bebas atau parasit

7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau

gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan

8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya

mengandung peptidoglikan

Struktur Bakteri

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:

1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)

Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan

granula penyimpanan

2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)

Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan

endospora.

Struktur dasar sel bakteri

Page 13: kelompok 7

Struktur dasar bakteri :

1) Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan

polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri

gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila

peptidoglikannya tipis).

2) Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma

tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.

3) Sitoplasma adalah cairan sel.

4) Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas

protein dan RNA.

5) Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan

yang dibutuhkan.

Page 14: kelompok 7

Struktur tambahan bakteri :

1) Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis

bakteri tertentu, bila

lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan

lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.

2) Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral

yang menonjol dari dinding sel.

3) Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang

menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih

pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan

hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis

pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.

4) Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan

mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses

fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan

fotosintesis.

5) Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.

6) Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram

positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan

bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi

genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein

Page 15: kelompok 7

dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya,

suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan

endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

Bentuk Bakteri

Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan

spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut

kokobasil.

Berbagai macam bentuk bakteri :

1) Bakteri Kokus :

Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal

Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan

Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi

empat.

Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus

Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan

membentuk rantai.

Page 16: kelompok 7

Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti

buah anggur

2) Bakteri Basil :

Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal

Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan

Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk

rantai

3) Bakteri Spirilia :

Page 17: kelompok 7

Spiral yaitu bentuk sel bergelombang

Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup

Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

Alat Gerak Bakteri

Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur

berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum

memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang

menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi

kehidupannya.

Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang

berbeda-beda pula yaitu

1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu

2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi

3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung

4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri

Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan

ukuran populasi.

Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk

pertumbuhan optimum adalah :

1. Suhu

2. Derajat keasaman atau pH

3. Konsentrasi garam

4. Sumber nutrisi

5. Zat-zat sisa metabolisme

6. Zat kimia

Page 18: kelompok 7

Cara Perkembangbiakan bakteri:

Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara

aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada

bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.

Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik

dengan bakteri lainnya.

Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi

DNA

Page 19: kelompok 7

Virus

Sifat virus

Dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA

saja;

Dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat

Berukuran sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron;

Virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel

hidup, dapat dikatakan virus bukanlah makhluk hidup yang mandiri,

melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk

memperbanyak diri;

Multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes;

Dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.

Replikasi virus

Daur Litik

Page 20: kelompok 7

Replikasi virus dalam sel inang merupakan peristiwa yang sangat

kompleks, tahap demi tahap dari proses sintesis, mulai dari

terinfeksinya sel inang sampai pembebasan partikel-partikel virus.  

Seperti virus lain, bakteriofag tidak dapat bergerak. Jika suspensi

bakteriofag bebas bercampur dengan suspensi bakteri, akan terjadi

persinggungan kebetulan yang menyebabkan bakteriofag teradsorpsi

pada permukaan bakteri. Selanjutnya, DNA bakteriofag terinjeksi ke

dalam bakteri. 

Setelah beberapa waktu, terjadilah lisis sel-sel inang yang ditandai

dengan pembebasan bakteriofag bentukan, kemudian baru ke dalam

medium suspensi.  

a. Tahap Adsorpsi 

Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri.

Virus hanya menempel pada dinding sel yang

mengandung protein khusus yang dapat ditempeli protein virus.

Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor

pada ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus akan mengeluarkan

enzim lisozim yang dapat menghancurkan atau membuat lubang pada

sel inang.  

Page 21: kelompok 7

b . Tahap Injeksi 

Proses injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan

lempeng ujung, kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga ke

dalam sel bakteri. Pada peristiwa ini, asam nukleat masuk ke dalam

sel, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar sel bakteri.

Jika sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan tidak

berguna lagi.  

c . Tahap Sintesis (Pembentukan) 

Virus tidak dapat melakukan sintesis sendiri, tetapi virus akan

melakukan sintesis dengan menggunakan sel inangnya. 

Setelah asam nukleat disuntikan ke dalam sel inang, segera

menimbulkan perubahanperubahan besar pada metabolisme sel yang

terinfeksi (sel inang atau bakteri). Enzim penghancur yang dihasilkan

oleh virus akan menghancurkan DNA bakteri yang menyebabkan

sintesis DNA bakteri terhenti. Posisi ini digantikan oleh DNA virus

yang kemudian mengendalikan kehidupannya. 

Dengan fasilitas dari DNA bakteri yang sudah tidak berdaya, DNA

virus akan mereplikasi diri berulang kali dengan jalan mengopi diri

dalam jumlah yang sangat banyak.  Sintesis DNA virus

dan protein terbentuk atas kerugian sintesis bakteri yang telah rusak.

DNA virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis DNA

danprotein yang akan dijadikan kapsid virus.  

d . Tahap Perakitan 

Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala,

ekor, dan serabut ekor akan mengalamiproses perakitan menjadi

kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk diisi

dengan DNA virus.

Daur lisogenik

Page 22: kelompok 7

o Daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase

infeksi (penetrasi), fase pengabungan dan fase pembelahan.ini

o Fase dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk

hidup sebagai inang tetap hidup karena sel inang tetap kuat ,

antibody untuk melawan antigen virus kuat sehingga virus hanya

membentuk Profage penyatuan DNA virus dan DNA inang

o Sel Inang masih melanjutkan aktivitasnya dengan baik , mampu

juga membelah diri , namun Profage masih berada di dalam tubuh

inang yang

o Fase ini bisa berubah menjadi Litik ketika Profage mulai berulah ,

berulah karena sel inang daya antibody melemah sehingga terjadi

penghancuran yang sama seperti litik yang berakhir dengan

kematian Juga

Page 23: kelompok 7

Fungi

Fisiologi Fungi

Kebutuhan nutrien (makanan)

o Heterotrof, sumber C organik (karbohidrat, lemak, protein)

o Kemoorganotrof, sumber energi dari senyawa organik

Dapat hidup pada bahan organik komplek, fungi mampu menghasilkan

enzim ekstrasel

Pengaruh suhu

o Fungi mesofilik, Range 10°C - 40°C; Optimum : 25°C - 35°C

o Fungi termofilik, Range 20°C - 50°C; Optimum ± 40°C; limit 60°C

- 62°C. Contoh Aspergillus fumigatus , tumbuh pada suhu 12°C -

55°C, optimum 40°C - 42°C

Page 24: kelompok 7

o Fungi psikrofilik : tumbuh pada suhu rendah -psikrotoleran. Suhu

pertumbuhan di bawah 20°C. Contoh Cladosporium herbarum

(Deuteromycotina) dan Thamnidium elegans (Zygomycotina)

Perkembangbiakan

o Vegetatif :

Fragmentasi miselium: blastospora, klamidospora

Tunas

Spora aseksuil: konidia, sporngiospora

o Generatif:

Spora seksuil

Peleburan miselium

Aktivitas fungi

Parasit, hidupnya tergantung pada organisme lain. Ujung hifa mampu

menembus permukaan hospes, jika menimbulkan penyakit, fungi

bersifat patogen.

Saprofit, mendekomposisi sisa-sisa organisme.

Struktur Fungi

Eukariotik

Multiseluler, kecuali khamir (uniseluler)

Tidak berklorofil

Berbentuk benang atau disebut hifa. Kelompok (kumpulan ) hifa

membentuk semacam jaringan disebut miselium

Hifa fertil : membentuk sel reproduksi (spora/konidia)

Hifa vegetatif: berfungsi menyerap makanan

Page 25: kelompok 7

hifa bersekat

hifa tak bersekat

Macam-macam jenis jamur

1. Zygomycota

Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama

pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua

gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan

penghubung.

Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:

a. Biasa hidup sebagai saprofit;

b. Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga

terlihat seperti pipa atau buluh

c. Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga

sporanya merupakan sel-sel yang berdinding

d. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang

berasal dari sporangium yang telah pecah.

Page 26: kelompok 7

e. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua

hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan.

2. Ascomycota

Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan

membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.

Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan

askospora melalui beberapa tahap, yaitu:

a. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium

betina,

b. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan

plasmolisis,

c. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan

kariogami, dan

d. kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi,

dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut

pembentukan sel bebas. Perkembangbiakan secara aseksual dapat

dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan.

3. Basidiomycota

Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini

dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau

substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang

seperti payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella

volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung. Secara umum, tubuh

buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung

(pileus), volva, dan bilah (lamella). Perkembangbiakan aseksual

Basidiomycotina dilakukan dengan pembentukan konidia dan secara

seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa berbeda, hifa + dan hifa –,

terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat

Page 27: kelompok 7

tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan basidiokarp

terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya

basidiospora.Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang

terletak di permukaan bawah tudung basidiokarp. Basidiomycota

merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel

yang disebut dengan basidium.. Basidiomycota merupakan jamur yang

mudah dikenali. Jamur ini memiliki tubuh buah seperti payung.

4. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi)

Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan

konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus

maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota

atau Basidiumycota.

Stadium kanker (contoh : kanker payudara)

Stadium 1 : Tumor ukuran kurangdari 2cm/1in. Kelenjar getah bening di

ketiaktidak terpengaruh dan tidak ada tanda-tanda bahwa kanker telah menyebar

di tempat lain di tubuh.

Stadium 2 : Tumor ukuran antara 2 – 5cm, atau kelenjar getah bening di ketiak

yang terpengaruh, atau keduanya. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa kanker

telah menyebar lebih lanjut.

Stadium 3 : Tumor lebihbesardari 5cm dan mungkin melekat pada struktur

sekitarnya seperti otot atau kulit. Kelenjar getah bening biasanya terkena, tetapi

tidak ada tanda-tanda bahwa kanker telah menyebar.

Stadium 4 : Tumor ukuran apapun, tetapi kelenjar getah bening biasanya

terpengaruh dan kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Ini adalah

Page 28: kelompok 7

kanker payudara sekunder atau metastatik. Kanker payudara yang telah kembali

setelah pengobatan awal yang dikenal sebagai berulang kanker payudara.

Stadium kankerpayudaraberdasarkanpenilaian TNM

Salah satucara yang dokter gunakan untuk menggambarkan stadium dari kanker

adalahsystem TNM. System ini menggunakan tiga criteria untuk menentukan

stadium kanker.Yaitu :

1. Tumor itu sendiri. Seberapa besar ukuran tumornya dan dimana lokasinya

( T, Tumor )

2. Kelenjar getah bening di sekitar tumor. ( N, Node )

3. Kemungkinan tumor telah menjalar ke organ lain ( M, Metastasis )

• T (Tumor size), ukurantumor :

T 0 :tidakditemukan tumor primer

T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm ataukurang

T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm

T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm

T 4 : ukuran tumor berapasaja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding

dada atau pada keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit

payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama

• N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) :

N 0 : tidak terdapat metastasis padakgb regional di ketiak / aksilla

N 1 : ada metastasis ke kgb aksilla yang masihdapatdigerakkan

N 2 : ada metastasis ke kgb aksilla yang sulitdigerakkan

N 3 : ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb

di mammary interna di dekattulang sternum

• M (Metastasis) ,penyebaran jauh :

Page 29: kelompok 7

M x : metastasis jauh belum dapat dinilai

M 0 : tidak terdapat metastasis jauh

M 1 : terdapat metastasis jauh

1.2.2.2. Setelah masing-masing faktor T,.N,M didapatkan, ketiga factor tersebut

kemudian digabung dan didapatkan stadium kanker sebagai berikut :

Stadium 0 : T0 N0 M0

Stadium 1 : T1 N0 M0

Stadium 2A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0

Stadium 2B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0

Stadium 3A : T0 N2 M0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 / T3 N1 M0 / T2 N2 M0

Stadium 3B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0

Stadium 3C : Tiap T N3 M0

Stadium 4 : Tiap T-Tiap N –M1

DAFTAR PUSTAKA

Baron. 2001. Kapita Selekta Patologi Klinik. Jakarta : EGC

FKUI. 2000. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FKUI Press.

FKUI. 1995. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Jawetz, dkk. 2004. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Robbins, dkk. 2003. Patologi Robbins volume 1. Jakarta : EGC.

http://biologigonz.blogspot.com/2010/01/beda-fase-litik-dan-

lisogenik.html