Kelompok 5_Coombs Control Cells

16
Pembuatan Coombs Control Cells (CCC) Kelompok 5: Renisa Purwati Retno Damayanti Risdiani Dwi Anugrah

Transcript of Kelompok 5_Coombs Control Cells

Page 1: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Pembuatan Coombs Control Cells (CCC)

Kelompok 5:Renisa Purwati

Retno DamayantiRisdiani Dwi Anugrah

Page 2: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Dasar TeoriPenggunaan sel Coombs kontrol ini dianjurkan untuk validasi pemeriksaan.Prinsip tes ini adalah teknik aglutinasi, yang didasarkan pada antigen / antibodi reaksi. Sebagai hasil dari prosedur mencuci memadai, Coombs Control Sel yang telah dibuat harus ditambahkan Reagen Anti Human Globulin.Reagen Anti Human Globulin akan bereaksi dengan sel darah merah yang peka dengan gamma globulin atau komponen komplemen manusia yang terlibat dan menyebabkan aglutinasi sel darah merah.Coombs Control Cells yang dibuat, diuji dengan Coomb's serum / AHG, jika didapatkan reaksi positif aglutinasi 2+, hasil valid, Coombs Control Cells dapat digunakan untuk tes coombs.

Page 3: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Tujuan

Untuk uji antiglobulin atau digunakan sebagai kontrol dalam tes Coombs.

Page 4: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Prinsip

Anti D-IgG diencerkan dan ditambahkan sel O normal lalu diinkubasi untuk merekatkan anti D-IgG pada permukaan sel O, kemudian dilakukan pencucian dan dibuat suspensi 5% (Coombs Control Cells)

Page 5: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Spesimen :1. Suspensi eritrosit2. Serum / Plasma

no. Spesimen: 10416063

Page 6: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Alat dan Bahan :a. Alat :- Inkubator ( Waterbath ) 37°C- Centrifuge- mikroskop- Timer- Rak tabung- Tabung reaksi ukuran 12x75 mm- Pipet Pasteur / pipet transfer- Botol semprot- Objek glass- Beaker glass- wadah limbah

Page 7: Kelompok 5_Coombs Control Cells

b. Bahan / Reagensia : 1. Sel golongan darah O Rhesus positif normal 2-5%2. Anti-D IgG (monoclonal)3. Saline4. Coomb's serum (AHG)

Page 8: Kelompok 5_Coombs Control Cells

I. Titrasi anti Rhesus ( anti-D ) :Anti-D yang digunakan adalah anti-D IgG (monoclonal) yang bersifat antibodi inkomplit, dan memiliki titer igG yang cukup tinggi. Titrasi anti-D igG dilakukan dengan cara double dillution (pengenceran berganda/serial). Dan nilai pengenceran yang akan digunakan untuk pembuatan CCC adalah pengenceran anti-D reaksi 2+.

PROSEDUR KERJA

Page 9: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Teknik Pengenceran berganda :

Saline (µl) - 200 200 200 200 200 200 200

Anti-D igG 200 200 - - - - - -

(µl)

1 2 43 65 87

200(µl)

200(

µl)

200(µl)

200(µl)

200(µl)

200(µl)

200(µl)

(dilakukan pengenceran, @ tabung dihomogenkan) dan ditambahkan :

Eri-O 5% (µl) 100 100 100 100 100 100 100 100

Dikocok lalu diinkubasi 37O C selama 30 menit

Dicuci dengan saline 3 kali, sedimen eritrosit ditambah AHG 2 tetes, dikocok dan disentrifuse 3000 rpm 15-30 detik lalu dibaca hasil reaksinya.

Page 10: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Hasil Titrasi

Double –dillution anti-D igG

2 4 8 16 32 64 128 256 512

Titer antibodi inkomplet

4+ 4+ 4+ 3+s 3+ 2+s 2+ + -

1. Titer anti-D IgG adalah 256.

2. Pengenceran anti-D ig G yang digunakan untuk pembuatan CCC (reaksi optimal 2+s) adalah 1/64, anti-D IgG diencerkan hingga 64 kali.

Page 11: Kelompok 5_Coombs Control Cells

II. Teknik Pembuatan CCC :

Page 12: Kelompok 5_Coombs Control Cells

(Perbandingan 1 : 1) 1. 1 tetes anti-D igG dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 63 tetes saline (pengenceran 1/64).

2. Lalu ditambahkan sel golongan O Rhesus positif suspensi 5% dalam saline sebanyak 64 tetes, dan dihomogenkan.

3. Setelah itu diinkubasi pada suhu 37°C selama 30 menit.

Page 13: Kelompok 5_Coombs Control Cells

4. Kemudian dicuci dengan saline 3-4kali.

5. Sedimen sel disuspensikan kembali menjadi 5% dalam saline ( 1 tetes eritrosit + 19 tetes saline) = Coombs Control Cells.

6. Sebelum CCC digunakan, hendaknya diuji terlebih dahulu dengan Coombs serum = 1 tetes CCC + 2 tetes coombs serum, sentrifuse -> reaksi aglutinasi minimal 2+ (hasil valid).

Page 14: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Intepretasi Hasil :Reaksi positif (yaitu aglutinasi 2+) setelah penambahan Coombs serum menunjukkan bahwa prosedur pencucian telah dilakukan dengan benar dan bahwa reagen antiglobulin bekerja.

Kesimpulan : Coombs Control Cells yang dibuat dan diuji dengan Coomb's serum / AHG didapatkan hasil valid, reaksi aglutinasi 2+.

Page 15: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Intepretasi hasil:

- Reaksi positif (yaitu aglutinasi) setelah penambahan Coombs serum/ AHG

menunjukkan bahwa prosedur pencucian telah dilakukan dengan benar dan bahwa

reagen antiglobulin bekerja.

- Reaksi negatif (yakni tidak terlihat aglutinasi) menunjukkan bahwa reagen

antiglobulin tidak berhasil. Sebuah hasil negatif tidak dapat diandalkan dan tes harus

diulang. Penyebab masalah harus diselidiki dan diperbaiki.

Sampel harus disimpan pada 2-8oC jika tidak diuji segera. Jangan menggunakan

sampel yang hemolisis.

Semua reagen dibiarkan pada suhu kamar (25-30oC) sebelum pengujian.

Kekeruhan Anti-D (IgG) dan sel darah merah dapat mengindikasikan kontaminasi

mikroba. Reagen tersebut harus dibuang.

CATATAN

Page 16: Kelompok 5_Coombs Control Cells

Terimakasih..