Kelompok 4

19
ORGANISASI MASYARAKAT ISLAM DI INDONESIA 1.Refa Aditya Pradana (0510076811) 2.Novi Anggraeni (0510076712) 3.Vina Rohmatul Maula (0510076912) 4.Clarisza Vietha Putri D. (0510078112)

Transcript of Kelompok 4

Page 1: Kelompok 4

ORGANISASI MASYARAKAT ISLAM DI INDONESIA

1. Refa Aditya Pradana (0510076811)2. Novi Anggraeni (0510076712)3. Vina Rohmatul Maula (0510076912)4. Clarisza Vietha Putri D. (0510078112)

Page 2: Kelompok 4

Pengertian Ormas

Ormas atau Organisasi Kemasyarakatan Islam dapat diartikan sebagai organisasi berbasis massa yang disatukan oleh tujuan untuk memperjuangkan tegaknya agama Islam sesuai al-qur’an dan as-sunnah serta memajukan umat Islam dalam bidang agama, pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.

Page 3: Kelompok 4

Beberapa Contoh Ormas

A. Nahdlatul Ulama (NU)B. Muhammadiyah (MD)C. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)D. SalafiE. Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA)F. Persatuan Islam (Persis)

Page 4: Kelompok 4

A. Nahdlatul Ulama (NU)

Nahdlatul `Ulama memiliki metode berpikir sebagai berikut: yang dimaksud dengan Fikrah Nahdliyah adalah kerangka berpikir yang didasarkan pada ajaran Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang dijadikan landasan berpikir Nahdlatul Ulama (khiththah nahdliyah) untuk menentukan arah perjuangan dalam rangka islah al-ummah (perbaikan umat).

Page 5: Kelompok 4

Manhaj NU

Dalam bidang Aqidah/teologi Dalam bidang Fiqih/Hukum Islam Dalam Bidang Tasawuf

Page 6: Kelompok 4

B. Muhammadiyah (MD)

Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi Islam modern yang berdiri di Yogyakarta pada 18 November 1912. Organisasi ini terbentuk karena masyarakat islam yang berpandangan maju menginginkan terbentuknya sebuah organisasi yang menampung aspirasi mereka dan menjadi sarana bagi kemajuan umat islam.

Page 7: Kelompok 4

Ajaran-Ajaran MD

• Aqidah• Akhlaq• Ibadah• Mu’amalah Dunyawiyat

Page 8: Kelompok 4

C. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

• Penggagas dan penghimpun tertinggi pertama LDII adalah Al-Imam NurHasan Ubaidah Lubis Amir (nama kebesaran dalam jama’ahnya).

• Faham yang dianut oleh LDII telah dilarang oleh Jaksa Agung Republik Indonesia pada tahun 1971. Setelah aliran tersebut dilarang, kemudian berganti nama dengan Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI) pada tahun 1972.

• Kemudian LEMKARI berganti nama lagi sesuai keputusan kongres/muktamar tahun 1990 dengan nama Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Perubahan nama tersebut dengan maksud menghilangkan citra lama LEMKARI yang tidak baik dimata masyarakat.

Page 9: Kelompok 4

Ajaran-Ajaran LDII• Kalau disuatu wilayah (negara) minimal ada 3 orang dan salah

satunya tidak mau mengangkat imam, maka dikatakan bahwa hidupnya tidak halal (nafasnya haram, shalatnya haram, hajinya haram, dan bahkan jima’nya haram), dan kemudian statusnya disamakan dengan orang-orang kafir.

• Dikatakan bahwa presiden bukanlah seorang imam, karena presiden hanya mengurusi masalah dunia saja, tidak pernah mengajak rakyatnya, meramut rakyatnya untuk mengaji Al-Qur’an dan al-Hadits yang hal itu berbeda dengan imam-imam mereka.

• Mengharamkan taqlid dalam fiqh.• Mengharamkan budaya-budaya seperti yasinan, tahlilan, maulid

Nabi Muhammad dan lain-lain.

Page 10: Kelompok 4

D. Salafi

• Kata Salafi adalah sebuah bentuk penisbatan kepada as-salaf. Kata as-salaf sendiri secara bahasa bermakna orang-orang yang mendahului atau hidup sebelum zaman kita. Kelompok yang sekarang mengaku-aku sebagai Salafi ini, dahulu dikenal dengan nama Wahabi. Tidak ada perbedaan antara Salafi yang ini dengan Wahabi.

Page 11: Kelompok 4

Ajaran-Ajaran Salafi

• Mengkafirkan sufi seperti Ibnu Arabi, Ibnu Sab’in, Ibnu Faridh, Abu Yazid al-Busthami, Ma’ruf al-Karkhi dan lain-lain.

• Mengkafirkan dan menganggap sesat pengikut madzab Asy’ariyah dan Maturidiyyah.

• Sebagian dari mereka ada yang anti qiyas.• Mereka menolak perayaan Maulid Nabi Muhammad

karena menganggap acara tersebut sebagai acara bid’ah, dan bid’ah menurut mereka sesat semuanya tanpa terkecuali, meskipun yang kategori baik (hasanah).

Page 12: Kelompok 4

E. Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA)

• Majelis Tafsir Al-qur’an adalah kelompok islam yang berpusat di kota Solo yang didirikan oleh Abdullah Thufail Saputra pada tanggal 19 September 1972.

• Karena tidak ada kecocokan dengan ajaran Muhammadiyah, ia mendirikan sekolah organisasi MTA. Dan Abdullah Thufail pun menjabat sebagai ketuanya. Dan ajaran NU, seperti yasinan, membaca maulid Nabi, adalah objek utama mereka dalam berdakwah.

Page 13: Kelompok 4

Ajaran-Ajaran MTA

• Menolak semua hadist dhaif secara mutlak.• Mengharamkan maulidan, yasdinan dan tahlilan.• Mengharamkan walimah kematian 7 hari, 40

hari, 100 hari, dll.• Memahami hadist dan Al-qur’andengan

pemahaman pribadinya sehingga banyak sekali hukum yang dicetuskan secara ngawur.

• Tidak percaya adanya ilmu santet dan tenung (sihir).

Page 14: Kelompok 4

F. Persatuan Islam (PERSIS)

• Persatuan Islam (Persis) berdiri pada permulaan tahun 1920-an, tepatnya tanggal 12 September 1923 di Bandung. Idenya bermula dari seorang alumnus Dâr al-‘Ulûm Mekkah bernama H. Zamzam yang sejak tahun 1910-1912 menjadi guru agama di sekolah agama Dâr al-Muta'alimîn.

Page 15: Kelompok 4

Ajaran-Ajaran PERSIS• Menerima dan meyakini isi kandungan al-Qur’an sekalipun

tampaknya bertentangan dengan ‘aqli dan ‘ady, seperti masalah Isra dan Mi’raj.

• Mendahulukan makna haqîqi daripada makna majâzi kecuali jika ada alasan (qarînah), seperti kalimat: “Aw lamastumun nisa” dengan pengertian bersetubuh.

• Apabila ayat al-Qur’an bertentangan dengan al-Hadits, maka didahulukan ayat al-Qur’an sekalipun Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muttafaq ‘Alaih, seperti dalam hal menghajikan orang lain.

• Menerima adanya nasîkh dalam al-Qur’an dan tidak menerima adanya ayat-ayat yang mansûkh (naskh al-kulli).

Page 16: Kelompok 4

Peran Ormas Dalam Islam• Melakukan pemurnian akidah umat Islam yang selama ini

mengalami penyimpangan dan menjurus kepada kesyirikan yang dilakukan dengan menyebarkan kesadaran dan pemahaman tentang akidah Islam yang benar di tengah-tengah kaum Muslimin dan menghadapi tradisi-tradisi Budhisme yang musyrik yang masih dianut secara kuat oleh sebagian kaum muslimin.

• Membentengi umat Islam untuk tetap berpegang teguh pada aqidah salimah dengan ilmu syar’i yang mantap dari serangan musuh-musuh Islam yang ingin menghancurkan umat Islam lewat pemikiran mereka.

• Membentengi umat Islam dari serangan kristenisasi.• Mengarahkan umat Islam kepada peningkatan keilmuan ummat agar

mereka mampu membela Islam dan menjaga identitas keislaman dan akidah mereka secara benar.

Page 17: Kelompok 4

Sikap Umat Islam Terhadap Munculnya Ormas

• Sikap fanatik, Menolak atau membenci organisasi lain.

• Lebih membanggakan organisasi lain dari pada organisasinya sendiri.

• Sikap pertengahan, tidak mengklaim hanya organisasinya sendiri yang benar (fanatik) dan tidak mengklaim bahwa organisasi lain itu tidak benar.

Page 18: Kelompok 4

Terima Kasih

Page 19: Kelompok 4

Question & Answer

• Adi Jitto : Apa Peran Ormas dalam bidang sosial?

• Neli : Kenapa NU & Muhammadiyah seting berselisih?apa alasannya?

• Yulis : Bagaimana pendapat anda 2 Aliran NU & Muhammadiyah tidak pernah bersatu (ibarat Air dengan Minyak)