Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

38
“SEJARAH BUMI DAN TERBENTUKNYA PEGUNUNGAN” Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Kebumian Program Study Pendidikan IPA Disusun oleh: Kelompok : 3 (Tiga) Anggota : 1. Paryuni (4001414018) 2. Nur Amaliya (4001414020) 3. Lu’lu Quratul ‘Aini (4001414029) 4. Lakhaula S. A (4001414000) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG i

Transcript of Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

Page 1: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

“SEJARAH BUMI DAN TERBENTUKNYA PEGUNUNGAN”

Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Kebumian

Program Study Pendidikan IPA

Disusun oleh:

Kelompok : 3 (Tiga)

Anggota :

1. Paryuni (4001414018)2. Nur Amaliya (4001414020)3. Lu’lu Quratul ‘Aini (4001414029)4. Lakhaula S. A (4001414000)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2014

i

Page 2: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan dengan baik makalah

tentang SEJARAH BUMI DAN TERBENTUKNYA PEGUNUNGAN.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah membantu

saya dalam mengerjakan makalah ini.

Sebagaimana hasil karya manusia yang tidak luput dari kekurangan dan kesempurnaan,

kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Harapan kami semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 13 Desember 2014

Penulis

ii

Page 3: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul.................................................................................................................i

Kata Pengantar.................................................................................................................ii

Daftar Isi..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Penulisan....................................................................................1

C. Tujuan Masalah..........................................................................................1

D. Pembatasan Masalah..................................................................................2

E. Manfaat......................................................................................................2

F. Metode.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bumi...........................................................................................................3

1. Pengertian Bumi...................................................................................3

2. Sejarah Pembentukan Bumi.................................................................3

B. Pegunungan...............................................................................................12

1. Pengertian Pegunungan.......................................................................12

2. Proses Terbentuknya Pegunungan......................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................20B. Saran..........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................21

iii

Page 4: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai

tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan

material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan,

perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk

dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan

selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi)  dan bergerak

mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang

menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses

terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang disebut dengan bumi?

2. Bagaimana sejarah tebentuknya bumi?

3. Apa yang dimaksud dengan pegunungan?

4. Proses terbentuknya pegunungan?

C. Batasan Masalah

1. Pengertian bumi

2. Sejarah terbentuknya bumi

3. Pengertian pegunungan

4. Proses terbentuknya pegunungan

D. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian bumi

2. Untukmengetahuisejarahterbentuknyabumi

1

Page 5: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

3. Untukmengetahui pengertian pegunungan

4. Untukmengetahui proses terbentuknya pegunungan

E. Manfaat

1) Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang sejarah terbentuknya bumi dan

pegunungan.

2) Sebagai pengetahuan dan sumberi nformasi yang penting tentang bumi sejarah

terbentuk nya bumi dan pegunungan.

3) Sebagai dasar untuk mempelajari sejarah terbentuknya bumi dan pegunungan

F. Metode Penulisan

Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah :

1.    Metode Pustaka

Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari

pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.

2.    Diskusi

Yaitu metode yang digunakan adalah berdiskusi dengan teman teman satu

kelompok mengenai materi dalam makalah ini.

2

Page 6: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

BAB II

PEMBAHASAN

A. BUMI

1. PENGERTIAN BUMI

Bumi merupakan salah satu planet dalam system tatasurya yang diyakini

terbentuk bersamaan dengan terbentuknya tatasurya itu sendiri,yaitu sekitar 5.000

juta tahun yang lalu. Para ahli memperkirakan bahwa matahari terbentuk terlebih

dahulu, sedangkan planet-planet termasuk bumi masih dalam wujud awan, debu,

dan gas kosmis yang disebut nebula yang berputar mengelilingi matahari. Awan,

debu, dan gas kosmis tersebut terus berputar dan pada akhirnya bersatu karena

pengaruh gravitasi, kemudian mengelompok membentuk bulatan-bulatan bola

besar disebut planet, termasuk di dalamnya Planet Bumi.

Bumi pada awalnya merupakan planet yang sangat panas, suhu permukaannya

mencapai 4.000° C. Dalam jangka waktu jutaan tahun, suhu bumi kemudian turun

dan mengakibatkan terjadinya pembekuan bagian permukaan bumi disebut

kerakatau kulit bumi (litosfer), sedangkan bagian dalam Planet Bumi sampai saat

ini masih dalam keadaan panas dan berpijar. Bumit erbentuk ketika tata suraya ini

juga terbentuk.

2. SEJARAH TERBENTUKNYA BUMI

Menurut beberapa teori

Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.

Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi,

bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung

3

Page 7: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan,

pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu

planet yang termasuk dalam system tatasurya di alam semesta ini tidak diam seperti

apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada

porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat system

tatasurya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air

laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses

terbentuknya tatasurya kita.

Bagaimana Bumi ini terbentuk secara pasti masih merupakan perdebatan

dimana banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dengan alasan yang

berbeda-beda pula. Berikut ini beberapa teori mengenai pembentukan bumi yang

umum dikenal.

1. Teori Kant – Laplace

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak

berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-

gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah

memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya

adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh

Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori

Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas

yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini

membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam

proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar

memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang

kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.

2. Teori Planetesimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray

Moulton, seorang ahli astronomi

4

Page 8: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan

teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas

bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas

dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat

matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada

yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut.

Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan

sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari.

Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari

menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan di

sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik – menarik

bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk bumi.

3. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton.

Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu

bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang

tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan

ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang

tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah

planet-planet yang mengelilinginya.

4. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans

dan Harold Jeffreys pada tahun 1918,

yakni bahwa sebuah bintang besar

mendekati matahari dalam jarak pendek,

sehingga menyebabkan terjadinya pasang

surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas.

Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.

5

Page 9: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60

kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama

besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung

gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang

tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan

membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari

dan merentang ke arah bintang besar itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom

ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.

Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi,

melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya

terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi

matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan

lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-

planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.

Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi

matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika

meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan

penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang

baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet,

sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-

planet. Peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada

prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet,

seperti telah dibicarakan di atas.

5. Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses

terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar

tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat

6

Page 10: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut

memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar

berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa

itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan

nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula

tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi

Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan

yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-

gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu

membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga

terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:

1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami

perlapisan atau perbedaan unsur.

2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya

diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,

sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.

3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,

mantel luar, dan kerak bumi

6. Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon.

Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan

sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa

yang terpental ini menjadi planet.

7. Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli

astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang

dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur

ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka

unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih

berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur lain

7

Page 11: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet – planet,

termasuk bumi.

8. Teroti Kuiper dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada

mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah

protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari adalah

protoplanet. Dalam teorinya, beliau juga memasukkan unsur – unsur ringan, yaitu

hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat

panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan

malia menggumpal menjadi planet – planet.

9. Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple,

mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang

berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan

terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan

kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan

kemudian membentuk planet – planet.

Secara umum yang paling populer sampai sekarang adalah Teori Big Bang dan

banyak diikuti oleh para ilmuwan walaupun terkadang masih terdapat beberapa

perbedaan.

2. SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI BERDASARKAN ZAMAN

A. Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)

Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum (Arkean)

merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang

menjadi protokontinen. Batuan masa ini   ditemukan di beberapa bagian dunia yang

lazim disebut kraton/perisai benua. Coba perhatikan, masa ini adalah masa

pembentukan kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian

tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang

menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu

tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas.Batuan tertua tercatat

berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya

Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera 8

Page 12: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan

adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000

tahun.

B. Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)

Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum merupakan

awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai

berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan

prokaryotes).  Enkaryotes ini akan menjadi tumbuhan dan prokaryotes nantinya

akan menjadi binatang. Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis

invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di

laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama. Masa

Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-

Kambrium.

C. Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)

Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales di Inggeris

sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan

invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan

berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai

pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga,

Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda

(Trilobit).

Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal

bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan.

Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil

yang terpisah.

D. Zaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)

Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang

belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama

kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut),

Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona. Koral dan Alga berkembang membentuk karang,

dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah,

9

Page 13: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra

dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-

benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.

E. Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)

Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.

Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan

paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut.

Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai

tulang sebagai pelindung.

Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia,

Skotlandia dan Pantai Amerika Utara

F. Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu)

Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan

tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di

dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan

Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum

dan muncul serangga untuk pertama kalinya. Samudera menyempit sementara,

benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).

G. Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)

Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air.

Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya.

Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di

rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi

menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan

lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis

menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan

sebagai batubara.

H. Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)

“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.

Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan

Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm

10

Page 14: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan

menjadi punah.

Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan,

Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika,

membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi

gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.

I. Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)

Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum.

Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama

zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont

mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak

jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada

mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara

dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai

terbentuk di Pangea.

J. Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu)

Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat

jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan

dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang

luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya

berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola

melimpah pada waktu ini.

Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan

Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia. zaman ini

merupakan zaman yang paling menarik anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic

Park.

K. Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)

Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia

berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus,

Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan

berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang

11

Page 15: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. zaman ini adalah zaman

akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.

L. Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)

Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya

primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta,

sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan

fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus

berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar,

tumbuhan merambat dan rumput.

Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan

saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global

M. Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)

Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai

sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian

diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang.

Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada

jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi

es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan

Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi

lebih hangat.

Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus)

muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru

muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat

mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.

B. PEGUNUNGAN

1. PENGERTIAN

PEGUNUNGAN

12

Page 16: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

Pegunungan merupakan suatu kenampakan yang sangat spektakuler, yang

menjulang ke atas sampai beberapa ratus meter bahkan lebih, dari dataran yang

ada sekelilingnya. Beberapa dari kenampakan itu merupakan suatu massa tunggal

yang terisolasi, sedang beberapa lainnya merupakan suatu rangkaian pegunungan

yang sangat panjang. Beberapa dari rangkaian tersebut merupakan rangkaian

pegunungan yang masih sangat muda, seperti Pegunungan Himalaya, yang masih

tumbuh sampai sekarang. Sedang lainnya merupakan rangkaian pegunungan yang

sudah tua dan sudah mengalami proses penurunan (perataan) permukaannya.

2. PROSES TERBENTUKNYA PEGUNUNGAN

A. Orogenesis pada zona subduksi.

Pada tahap awal dari perkembangan suatu sistem kompleks pegunungan,

bagian tepi kontinental masih stabil (pasif). Bagian ini bukan merupakan batas

dari lempeng benua, tetapi merupakan bagian yang sama yang bergabung dengan

kerak samudera. Contoh yang bagus untuk keadaan tepi kontinen yang pasif

sekarang ini adalah pantai timur Amerika serikat. Disini seperti tepi kontinen

lainnya yang mengelilingi Samudera Atlantik, proses pengendapan sedimen

menghasilkan suatu endapan yang tebal dari batupasir, batugamping dan serpih.

Pada suatu saat, tepi benua menjadi aktif, sehingga terbentuklah zona subduksi

dan proses deformasi mulai terjadi. Tempat baik untuk mengetahui suatu tepi

kontinen yang aktif adalah pantai barat Amerika Selatan. Di tempat ini lempeng

Nazca menunjam di bawah lempeng benua amerika Selatan sepanajng palung Peru

– Chili. Zona penunjaman ini kemungkinan terbentuk bersamaan dengan 13

Page 17: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

pemekaran benua Pangaea. Pada saat lempeng amerika selatan berpisah dengan

lempeng afrika dan perlahan bergerak ke arah barat, kerak samudera yang

berbatasan dengan Amerika Selatan tertekuk dan terlipat di bawah kerak

kontinental. Perubahan pada kerak samudera ini akan memberikan efek pada kerak

kontinen yang ada diatasnya. Pada kasu ini batuan sedimen yang menyusun

lempeng Nazca yang merupakan lereng tepi benua mengalami deformasi dan

menghasilkan suatu kompleks pegunungan yang dikenal dengan nama

Pegunungan Andes bagian Timur.

Penunjaman dan pencairan sebagian dari lempeng Nazca mengakibatklan

perkembangan dari busur vulkanik. Pada beberapa sistem busur aktivitas vulkanik

merupakan gejala yang sangat mudah dikenali, tetapi sebagian besar dari magma

mengalami perpindahan tempat jauh di bawah permukaan bumi dan membentuk

tubuh batuan beku batolit. Hal tersebut mengakibatkan proses penebalan dari

kerak kontinental. Selanjutnya aktivitas tersebut dilanjutkan dengan proses

pengangkatan. Akibat dari proses penebalan kerak kontinen ini, pegunungan andes

terangkat sampai beberapa kilometer di atas palung laut.

Selama perkembangan busur vulkanik, batuan sedimen yang berasal

daratan akan mengalami perombakan dan terkonsolidasikan kembali pada sisi

yang berlawanan dengan jalur palung laut. Penumpukan batuan metamorf yang

terbentuk dari batuan yang berasal dari kerak samudera membentuk kompleks

melange. Batuan metamorf yang terdapat pada komplek mel;ange terbentuk pada

kondisi tekanan yang tinggi dari proses tumbukan lempeng tektonik, tetapi pada

kondisi temperatur yang agak rendah. Akibatnya batuan tersebut dapat dibedakan

dengan batuan metamorf yang terbentuk pada temperatur tinggi yang berasosiasi

dengan tubuh batuan beku intrusif. Apabila komplrks melange dijumpai pada

bagian dalam dari kerak kontinen, hal tersebut menunjukkan daerah tersebut

merupakan zona subduksi. Keadaan demikian sangat baik dan merupakan suatu

petunjuk untuk menceritakan sejarah geologi kawasan tersebut.

B. Tumbukan kontinental

14

Page 18: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

Sampai pada bagian ini telah diuraikan proses pembentukan jalur

orogenesis yang terbentuk akibat tumbukan antara kerak kontinental dengan kerak

samudera. Tumbukan antara dua lempeng tektonik kadang-kadang terjadi juga

antara kerak benua dan kerak benua. Karena batuan penyusun kerak benua relatif

mengambang, maka kemungkinan terjadinya tumbukan antara fragmen kerak

benua sangat besar. Contoh dari peristiwa ini terjadi sekitar 45 juta tahun yang lalu

ketika India bertumbukan dengan asia. India yang pada awalnya bersatu dengan

antartika, telah berjalan sejauh hampir 5000 km sebelum terjadinya tumbukan

tersebut. Akibat dari proses tumbukan tersebut, terbentuk Pegunungan Himalaya

dan Daratan Tinggi Tibet. Meskipun sebagian besar kerak samudera memisahkan

massa daratan tersebut sebelum terjadinya tumbukan, tetapi sebagian lainnya telah

dihubungkan oleh endapan sedimen laut dalam yang juga mengalami peremasan

dan sekarang dijumpai pada tempat yang sangat tinggi dari permukaan laut.

Setelah adanya proses tumbukan, bagian kerak samudera yang menunjam pada

kerak kontinental akan terus bergerak jauh ke dalam.

Rangkaian pegunungan lainnya yang menunjukkan kejadian tumbukan

kerak benua adalah Pegunungan alpen, Ural dan Appalachian. Pegunungan

Appalachian diperkirakan merupakan pertemuan antara Amerika Utara, Eropa dan

Afrika Utara. Meskipun ketiganya sekarang telah terpisahkan, ketiganya

menunjukkan bagian dari superkontinen Pangaea tidak lebih dari 20 juta tahun

lalu. Orogenesis dari suatu rangkaian kompleks pegunungan dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Setelah pengahncuran dari kerak kontinental, endapan sedimen yang tebal

terbentuk di sepanjang tepi kontinental yang stabil (pasif). Hal ini akan

menyebabkan bertambah luasnya kerak kontinental.

2. Dengan suatu sebab yang belum dimengerti, cekungan lut semakin mendekat

dan konvergensi dengan kerak kontinen mulai terjadi.

3. Hasil konvergensi kerak tersebut terjadilah penunjaman kerak oseanik ke

bawah kerak kontinental dan aktivitas magma mulai terjadi. Aktivitas magma

15

Page 19: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

ini menghasilkan pembentukan busur vulkanik yang letaknya hanya beberapa

ratus kilometer ke arah laut dari pantai purba.

4. Rombakan hasil erosi dari busur vulkanik dan daratan ditambah rombakan

sedimen yang berasal dari kerak yang menunjam, akan menambah sedimen

sepanjang tepi kontinental.

5. Konvergensi selanjutnya menyebabkan laut dangkal di belakang busur

vulkanik akan semakin menyempit. Proses orogenesis ini akan mengakibatkan

terjadinya deformasi dan metamorfisme sedimen belakang busur vulkanik dan

berasosiasi dengan rombakan batuan vulkanik seperti pada busur vulkaniknya

sendiri.

6. Pada saat kerak kontinental bertumbukan, asosiasi aktivitas magma, proses

deformasi dan metmorfisme sedimen yang terjebak, akan menghasilkan

batuan kristalin sebagai inti dari rangkaian pegunungan yang baru. Bersamaan

dengan deformasi dataran oseanik ini menganjak ke arah daratan. Endapan

laut dangkal yang membentuk paparan benua akan terlipatkan dan tersesarkan

membentuk sesar naik dengan sudut relatif kecil.

7. Akhirnya perubahan pada batas lempeng berakhir dan rangkaian pegunungan

berkembang hanya erosi selanjutnya yang akan merubah bentuk bentang alam

tersebut.

Urutan proses tersebut telah terjadi berulang kali selama waktu geologi di

masa lalu. Hanya tingkat deformasi, tatanan geologi dan iklim yang berbeda-

beda untuk setiap proses. Jadi setiap kejadian pembentukan suatu rangkaian

pegunungan merupakan event yang unik.

Macam –macam pegunungan

1. Pegunungan Lipatan

Pegunungan Lipatan adalah pegunungan yang berbentuk gelombang disebabkan

tenaga endogen yang arah dan tekanannya mendatar atau horizontal. Akibat tekanan

mendatar tersebut, maka terjadilah pelengkungan lipatan pada lapisan kulit bumi.

Semula tekanan tersebut membentuk lipatan tegak lurus atau simetris, yaitu lipatan

yang bidang sumbunya mempunyai jarak yang sama dengan kedua sayapnya.

16

Page 20: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

Setelah lipatan tegak terbentuk, ternyata tekanan tersebut terus bekerja,

sehingga lipatan tegak menjadi lipatan miring. Jika tekanan tersebut terus mendesak

pada lipatan miring, maka akan terbentuk lipatan menggantug. Pada lipatan gantung

tekanan horizontal masih terus maka akan terbentuk lipatan isoklinal, jika tekanan terus

saja akan terbentuk lipatan rebah, dan akhirnya akan terbentuk lipatan sesar sungkup. 

Berikut ini disajikan gambar proses terbentuknya lipatan :

Pegunungan lipatan terdeiri atas bagian yang disebut dengan sinklinal dan antiklinal.

Sinklinal adalah bagian pegunungan lipatan yang berupa lembah. Sedangkan antiklinal

adalah bagian pegunungan lipatan yang berupa punggung atau puncak. Kumpulan

antiklinal antiklinal dalam sebuah lipatan disebut antiklinorium, sedangkan kumpulan

sinklinal sinklinal disebut sinklinorium. Jenis pegunungan lipatan yang tersebar di seluruh

dunia membentuk pola atau jalur tertentu. Ada tiga jalus pegunungan lipatan di dunia, yaitu

:

A. Pegunungan Sirkum Pasifik

Jalur Pegunungan Sirkum Pasifik adalah rangkaian atau jalur pegunungan lipatan yang

mengelilingi Samudra pasifik. Rangkaian jalur pegunungan Sirkum Pasifik ini dimulai

dari:

o Pegunungan Andes di Amerika Selatan Menuju utara ke

o Pegunungan Sieera Nevada di Mexico, terus ke utara menuju

o Pegunungan Rocky di Amerika Utara, terus ke arah utara menuju

17

Page 21: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

o Pegunungan Alaska di negara bagian Alaska, selanjutnya ke barat dan selatan

menuju

o Pegunungan di Kep. Aleutian dan Kep. Jepang, Taiwan, Menuju

o Filipina terus ke Indonesia dan berakhir di Laut Banda

B. Pegunungan Sirkum Mediteran

Jalur Pegunungan Sirkum Mediteran adalah pegunungan lipatan yang melingkari bagian

tengah benua Eropa dan Asia. Jalur pegunungan Sirkum Mediteran ini secara urut dari

arah barat ke timur, dimulai dari:

o Pegunungan Atlas di Afrika Utara menuju ke

o pegunungan Alpen di eropa selatan, terus menuju ke

o Pegunungan Kaukasus di Jazirah Balkan, terus menuju ke

o Pegunungan Elburizan di Asia kemudian ke

o Pegunungan Himalaya, Pegunungan Arakan Yoma, Zamaika, Andaman, dan

Nicobar sterusnya masuk ke Indonesia dan berakhir di Laut Banda.

C. Pegunungan Sirkum Australia

Jalur pegunungan lipatan Australia ini rangkaiannya dimulai dari pegunungan Alpen di

Australia menuju ke Selandia Baru, California, dan masuk irian Timur wilayah Papua

Nugini. Rangakian terus menyambung ke arah barat menuju Irian Barat Wilayah

Indonesia sampai ke wilayah kepala Burng bahkan ada yang sampai ke pulau Halmahera.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah Indonesia

merupakan tempat pertemuan tiga jalur pegunungan muda dunia. Akibat dari keadaan

tersebut wilayah Indonesia menjadi labil dan rawan bencana. Keadaan labil disebabnya

banyaknya gempa bumi, baik gempa tektonik maupun gempa vulkanik. Rawan bencana di

Indoensia juga disebabkan karena Indonesia merupakan pertemuan bebebrapa lempeng

benua dan samudra.

2. Pegunungan Patahan

Pegunungan patahan adalah pegunungan yang terbentuk karena tenaga endogen

yang menekan lapisan kulit bumi secara vertikal sehingga lapisan terangkat dan patah.

tenaga endogen yang menekan lapisan kulit bumi baik secara vertikal maupun secara

18

Page 22: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

horizontal bisa menyebabkan lapisan kulit bumi tersebut menjadi retak dan patah.

Bidang atau bagian kulit bumi yang retak atau patah disebut bidang patahan.  Bidang

patahan yang sudah mengalami pergeseran atau gerakan disebut fault atau sesar.

Pergeseran bidang patahan tersebut bisa terjadi secara vertikal maupun secara

horizontal. Berdasarkan arah gerakan atau pergeseranya, ada beberapa jenis sesar atau

fault, yaitu :

1. Sesar Naik

Sesar naik yaitu gejala pergeseran atau gerakan sesar yang atap sesarnya bergerak ke

atas (vertikal). Sesar ini juga disebut dengan istilah reverse fault atau  thrust. Sesar

naik yang jarak pergeserannya sampai beberapa KM dan bagian yang satu menutup

bagian yang lain disebut sesar sungkup. Sesar naik dibedakan menjadi dua, yaitu sesar

naik yang sebenarnya dan sesar naik biasa. Beberapa contoh pegunungan patahan

yang merupakan hasil dari proses alam sesar naik, yaitu:

o Pegunungan Bukit barisan, memanjang dari Sumatra Utara sampai Teluk

Semangko di Sumatra Selatan yang disebut dengan Zone patahan Semangko.

o Pegunungan patahan Matano, di sulawesi memanjang mulai Teluk tolo melalui

Danau Matana memotong Pegunungan Tineba dan Pegunungan Takolekaju

sampai selat Makasar.

o Pegunungan Patahan Palu-Karo, membujur dari utara melalui Palu menuju

Teluk Bone, dan lain sebagainya.

2. Sesar Turun

Sesar Turun adalah gejala pergeseran atau gerakan sesar yang atap sesarnya bergerak

turun terhadap alas sesarnya. Sesar turun dikelompokkan menjadi dua, yaitu sesar

turun yang sebenarnya dan sesar turun biasa.

3. Sesar Mendatar

Sesar mendatar adalah sesar yang arah erakanya atau pergeseran horizontal meskipun

masih ada sedikit gerak vertikal. Sesar mendatar ini biasanya dijumpai pada daerah

daerah yang mengalami lipatan dan pergeseran lapisan kulit bumi naik.

19

Page 23: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

4. Horst

Apa yang dimaksud dengan Horst ? Horst adalah bagian dari patahan yang meninggi

atau muncul lebih tinggi dari daerah skitarnya, berbentuk memanjang seperti

pematang. Horst ini juga disebut dengan istilah pematang atau lurah sesar ataupun

sembul. Contoh dari horst adalah Horst Vogesen dan Horst Schwarzwald di Eropa

Barat, Dataran Tinggi Judea dan Trans Jordania di Jordania.

5. Graben

Graben adalah sebuah jalur batuan yang terletak di antara dua bidang kanan kirinya

yang lebih tinggi, bidang sesarnya sempit, hampir sejajar, dan memanjang. Graben

juga disebut dengan istilah slenk atau terban. Contoh graben yaitu:

o Lembah Rheine di Eropa Barat

o Lembah Jordan dan Laut mati di Eropa TImur.

o Graben Afrika Timur terletak di Benua Afrika bagian timur.

6. Step Faulting

Step faulting adalah seperangkat gejala sesar turun dengan arah lemparan yang sama.

Step faulting ini merupakan sesar yang bentuknya seperti tangga, maka disebut sesar

bentuk tangga. Sebuah pegunungan yang banyak patahan secara step faulting disebut

denan pegunungan patahan. 

20

Page 24: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

 Proses diatropisme yang mengakibatkan terjadi pegunungan lipatan dan pegunungan

patahan, ternyata juga membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang

ditimbulkan akibat adanya proses diatropisme, yaitu :

Terbentuknya pegunungan yang membawa manfaat bagi kehidupan, antara lain

mendatangkan hujan, dan menghasilkan berbagai mineral.

Bahan mineral dari dalam lapisan kulit bumi terangkat ke atas, sehingga banyak galian

tambang.

Sedangkan dampak negatifnya akibat adanya proses diatropisme, yaitu:

Daerah pegunungan reliefnya kasar sehingga tidak bisa dijadikan sarana untuk

pemukiman.

Daerah pegunungan lipatan atau patahan rawan terjadi adanya gempa bumi, baik gempa

tektonik maupun gempa vulkanik.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian

membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi

Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang

terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan

memadat sehingga terbentuklah bumi.

21

Page 25: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk,

diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu

inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.

3. Pegunungan merupakan suatu kenampakan yang sangat spektakuler, yang

menjulang ke atas sampai beberapa ratus meter bahkan lebih, dari dataran yang

ada sekelilingnya.

4. Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam bumi yang

disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis.

5. Macam-macam pegunungan

Pegunungan Lipatan

Pegunungan Patahan

B. SARAN

1. Sebaiknya saat kuliah berlangsung para mahasiswa aktif berdiskusi mengenai materi

yang disampaikan.

2. Dosen sebaiknya memberikan sidikit materi kepada mahasiswa dan meluruskan

apabila ada perbedaan pendapat saat diskusi berlangsung.

3. Saat pembuatan materi presentasi sebaiknya mahasiswa mengetahui dan menguasai

materinya, karena masih ada beberapa mahasiswa yang saat menyiapkan materi

presentasi hanya menitipkan nama saja.

DAFTAR PUSTAKA

Sapiee, Benjamin dkk. Catatan Kuliah Geologi Fisik. Bandung: ITB.

22

Page 26: Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)

Bowler, Sue.2002. Bumi Yang Gelisah.Jakarta: Erlangga.

Endarto, Danang. Pengantar Geologi Dasar. Surakarta: UNS Press.

Wirdiyatmoko,k, dan bintarto., (2006). GEOGRAFI sma ,  Jakarta:Penerbit Erlangga

23