Kelompok 3

13
Kelompok 3 Anggota : Tsamara Ghinah Salsabilah Wijaya Nanda Amalia Akhmad Khoirul Zakaria Nurica Dara Islamey Nasya Samrotul Ulumiah M. Romli Fake Love Sinopsis : Azka adalah seorang pelajar SMA yang mengharapkan kehidupan normal. Namun tidak semudah itu, ayahnya secara sepihak menjodohkannya dengan seorang gadis yang ternyata merupakan gadis paling kasar di sekolahnya. Di lain pihak, Azka telah memiliki perasaan dengan teman sekelasnya. Seorang gadis pendiam dan feminime, berbeda 180 derajat dengan ‘tunangannya.’ Keadaan semakin parah, ketika ada dua gadis lain yang mencoba mendapatkannya. Bagaimana Azka mengatasinya ? Apakah drama ‘Romeo and Juliette’ yang akan dibawakannya menjadi penyelesainya, atau justru sebaliknya ? Tokoh - tokoh : Azka Cowok super baik, berhati lembut dan terlalu perhatian. Sangking perhatiannya, sering kali bentuk perhatiannya di salah artikan oleh sebagian cewek di sekolahnya. Karena

description

nyuuuuu

Transcript of Kelompok 3

Page 1: Kelompok 3

Kelompok 3Anggota :

Tsamara Ghinah Salsabilah Wijaya Nanda Amalia Akhmad Khoirul Zakaria Nurica Dara Islamey Nasya Samrotul Ulumiah M. Romli

Fake LoveSinopsis :

Azka adalah seorang pelajar SMA yang mengharapkan kehidupan normal. Namun tidak semudah itu, ayahnya secara sepihak menjodohkannya dengan seorang gadis yang ternyata merupakan gadis paling kasar di sekolahnya. Di lain pihak, Azka telah memiliki perasaan dengan teman sekelasnya. Seorang gadis pendiam dan feminime, berbeda 180 derajat dengan ‘tunangannya.’ Keadaan semakin parah, ketika ada dua gadis lain yang mencoba mendapatkannya. Bagaimana Azka mengatasinya ? Apakah drama ‘Romeo and Juliette’ yang akan dibawakannya menjadi penyelesainya, atau justru sebaliknya ?

Tokoh - tokoh :

Azka Cowok super baik, berhati lembut dan terlalu perhatian. Sangking

perhatiannya, sering kali bentuk perhatiannya di salah artikan oleh sebagian cewek di sekolahnya. Karena sikapnya yang perhatian juga, Azka sampai tak tega menolak keinginan ayahnya saat menjodohkannya.

LarisaDia adalah gadis yang ditaksir Azka. Pendiam dan kadang bingung

dengan apa yang harus diucapkannya. Diam-diam dia juga menyukai Azka, namun karena Azka ‘berpacaran’ dengan Alecia, Larisa akhirnya diam saja.

Adora

Page 2: Kelompok 3

Gadis yang selalu ingin menempel pada Azka. Dia mengaku-ngaku sebagai calon istri Azka dan cukup percaya diri. Sering membuat Alecia kesal dengan menempel pada Azka atau mengganggu saat Alecia bersama Azka.

Alecia Gadis berdarah biru, ‘pacar’ terpaksa Azka. Dia gadis yang kasar dan

tegaan. Dari luar, dia terlihat sangat jutek dengan Azka, namun sebenarnya dia menyukai Azka. Rasa gengsinya yang tinggi, membuat Alecia enggan mengakui perasaannya sendiri. Kadang tanpa sadar memukul Azka, bukan karena dia membencinya. Tapi karena dia terlalu malu untuk mengakui bahwa dia cemburu.

FidelyaGadis tomboy yang selalu membawa senjata kemana pun dia pergi.

Dia adalah pengawal pribadi Alecia yang selalu berada disampingnya. Prioritas utamanya adalah Alecia. Hampir mirip dengan Alecia, dia juga menolak mati-matian perasaannya pada Azka. Bedanya, dia cukup pandai menyembunyikan perasaannya sendiri.

Adegan 1 : Setting : Ruang kelas, dipagi hari (Azka terlihat lelah dan duduk termenung diantara Adora dan Alecia. Kedua gadis itu terus bertengkar tentang siapa yang cocok menjadi kekasih Azka) Alecia : (Mencoba menjauhkan Adora dari Azka) Menjauh dari pacarkuu !! Adora : Tidaaak (Memeluk erat tangan Azka) Aku dan Azka sudah ditakdirkan berjodoh, meski ada kau diantara kami, Tuhan akan tetap menyatukan kami. Alecia : Omong kosong macam apa itu !! Pergilah kau wanita penggangu !! (Mendorong Adora menjauh) Adora : Gak maaauuuu... Azkaaaa hentikan pacar kasarmuu iniiiii... (Mempererat pelukan ke tangan Azka)Azka : (Bernada lelah) Bisa kalian berhenti ? Aku lelah mendengar kalian saling menjerit di telingaku. Alecia : (Menggeram marah) FIDELYAAAA !!! (Berteriak memanggil Fidelya) Fidelya : (Muncul secara tiba-tiba) nona Adora, tolong lepaskan tuan Azka sebelum saya bertindak lebih jauh (Mengacungkan katana ke leher Adora) Adora : Das-.... (Terpotong bel masuk)

Page 3: Kelompok 3

(Sound Effect : Suara Bel) (Seluruh Siswa berhamburan masuk ke kelas, seorang guru masuk) Guru : Selamat pagi, semuanyaaaaa (Mengepal tangan penuh semangat) Siswa : Pagi..... (Nada datar) Guru : Hey, hey, hey hey ! Kenapa wajah kalian datar begitu ? Ayo, tunjukkan semangat muda kaliaaan !! (Berapi-api) Azka : Guru, bisa tolong cepat mulai pelajarannya ? Saya lelah berada diantara mereka berdua (Menunjuk Adora dan Alecia) Guru : Okey-okey, kita mulai saja (Mengambil setumpuk kertas) Kalian sudah mendengar soal festival budaya dua minggu lagi ? Siswa : (Saling berpandangan bingung) Tidak......Guru : Kepala sekolah ingin kelas kita mementaskan sebuah dramaSiswa : Hoooooo... Guru : Dan drama yang akan kita pentaskan adalah... (Sound Effect : Bunyi Drum) Romeo and Juliet (Bergaya penuh drama) Siswa : Waaaaaa (Bertepuk tangan) Guru : Untuk pemerannya..... Huuum, Azka, bisa kau mengambil peran Romeo-nya ? Azka : Tentu....saja...(Memandang ngeri Adora dan Alecia) Adora : Kalau begitu, tolong jadikan aku Juliet-nya !! (Adora maju kedepan dan memandang Guru tajam) Alecia : Aku saja ! (Mendorong Adora dan gantian memandang Guru) (Lalu mereka saling berpandangan penuh nafsu membunuh) Azka : Ini yang kutakutkan (Bergidik ngeri) Hey, Fidelya ! Tak bisakah kau suruh mereka berdua diam ? Fidelya : Aku lebih memilih menghancurkan sekumpulan teroris di Paris, ketimbang memisahkan mereka (Bergedik ngeri melihat Adora dan Alecia)Guru : Kalian berdua berhenti !! (Melerai Alecia dan Adora) Pemeran Julietnya adalah Larisa ! Ngomong-ngomong dimana Larisa ? (Celingak-celinguk mencari Larisa) Fidelya : Sepertinya dia absen. Mungkin karena kehujanan dua hari laluGuru : Ah, sayang sekali. Azka, tolong berikan naskahnya pada Larisa ? (Memberikan naskahnya pada Azka) Baiklah, kalian mulai latihan saja ya ?

Page 4: Kelompok 3

Saya harus mengurus beberapa urusan penting, Dadaah~ (Melambaikan tangan dan meninggalkan kelas) Azka & Fidelya : GUUURUUUU, BAGAIMANA KAMI MEMISAHKAN MEREKAAA ??? (Berteriak dan menunjuk Adora dan Alecia yang masih saling bertatapan) Azka : Fidelya..... (Memandang Fidelya penuh harap) Fidelya : Aku...aku...aku dilatih untuk melindungi Nona Muda... bukan memisahkan dua singa betina yang akan berantem (Gugup dan gemetar ketakutan) Azka : Kalau begitu ayo, lakukan bersama (Mendekati Alecia) Fidelya : (Mendekati Adora) Ayo....(Azka dan Fidelya menyeret Adora dan Alecia keluar panggung) Adora : Aku yang akan jadi Julietnya ! Alecia : Aku !(Alecia dan Adora mencoba menjambak rambut masing-masing, tapi dihalangi Azka dan Fidelya) Adegan 2 : Setting : Belakang panggung, Di siang hari(Azka dan Larisa tampak sedang membaca naskah masing-masing) Larisa : Engh.... kenapa rasanya aku tidak siap ya (Memegang dadanya sendiri) Azka : Lakukan saja senatural mungkin, Larisa. Lagipula, kita sudah berlatih selama dua minggu kan ? Aku yakin kita bisa (Mengelus-elus lembut kepala Larisa) Larisa : (Wajah memerah malu) I...iya (Gugup) (Adora dan Alecia tiba-tiba muncul dengan beringas) Adora : BERIKAN PERAN JULIETNYA PADAKUU !!! (Menatap Larisa menuntut) Larisa : (Memandang mereka bingung) Eh....Ta...pi...tapi.....Alecia : Tunggu sebentar nona serakah (Menarik kerah Adora) Bukannya kamu ditempatkan di bagian konsumsi, kenapa tiba-tiba ingin menjadi Juliet ??Adora : Karena hanya aku yang pantas bersanding dengan Azka ! (Merangkul Azka manja)

Page 5: Kelompok 3

Alecia : Lepaskan pacarku !! (Memisahkan Adora dan Azka) (Alecia dan Adora mulai memasang kuda-kuda, siap saling menyerang. Saat keduanya akan saling menyerang, Larisa mencoba menengahi. Namun, dia justru terjatuh) Larisa : Awww... (Memegangi kakinya) Azka, Adora dan Alecia : Larisa ! (Mengelilingi Larisa) Azka : (Memegang kaki Larisa yang sakit) Sepertinya terkilirLarisa : Apa ? Aku rasa aku baik-baik saja (Mencoba bangun tapi terjatuh lagi) Alecia : Fidelya tau sedikit tentang ilmu kesehatan, coba kusuruh dia untuk memeriksanya (Pergi memanggil Fidelya) (Beberapa saat kemudian, Alecia muncul bersama Fidelya. Fidelya langsung memeriksa kaki Larisa) Fidelya : Tidak ada harapan. Larisa, kamu sebaiknya tidak banyak bergerak duluLarisa : Tapi..tapi... Bagaimana dengan dramanya ? Fidelya : Lupakan dramanya ! Jika kamu memaksakannya, kakimu bisa retak dan itu berbahaya !Larisa : (Terdiam untuk sesaat) Baiklah, jika itu yang terbaik. Lalu siapa yang akan menggantikanku ?Adora : (Menepuk dada bangga) Tentu saja aku ! Iya kan, Azka-ku sayang ?Azka : Itu juga tergantung kemampuan aktingmu, jika tidak bagus lebih baik urusi saja konsumsinyaFidelya : Bagaimana jika Nona Muda ? (Melirik Alecia) Aku sering mendengar dia berlatih sendiri di kamarnya Alecia : Fideeeell !!! (Menutup mulut Fidelya dengan tangannya) Bisa kau diam saja...(Berbisik pada Fidelya) Azka : Alecia, benar kamu sering latihan sendiri ? Alecia : Ya...ya....tidak juga....hanya saja...Uhm, aku iseng membaca naskahnya.. hahahaha (Gugup, tertawa hambar) Azka : Kalau begitu, kamu saja yang menggantikan Larisa Adora : Ap..ap...pa ?? Azka, aku yang paling-.... (Belum selesai bicara, tapi terpotong oleh Larisa) Larisa : Ya, aku setuju. Kupikir kamu pasti cocok, Al

Page 6: Kelompok 3

Adora : Hey, kalian semua !! Liat akuu !! Aku yang akan jadi-...Azka : Kalau begitu cepat kalian bertukar pakaian. Fidelya, bantu Larisa dan Alecia berganti pakaian. Fidelya : Siap ! (Membantu Larisa berdiri dan meninggalkan panggung) (Azka dan Alecia ikut meninggalkan panggung sambil membicarakan naskah) Adora : Kalian semuaaa !!! Perhatiiin akuuu !!! (Menghentakkan kaki kesal dan meninggalkan panggung) Adegan 3 : Setting : Diatas panggung, di sore hari Narator : (Sound Effect : suara musik yang mendayu-dayu) Ini adalah sebuah tragedi cinta abadi. Tentang dua insan manusia yang saling mencintai, namun terhalang oleh pertentangan kedua keluarga. Inilah kisah Romeo dan Juliet ! (Sound Effect : Suara tepuk tangan) (Alecia masuk ke dalam panggung dengan wajah sendu) Alecia : Oh, Romeo... Kenapa keluarga kita ingin saling menghancurkan ? Seandainya mereka sedikit mengerti perasaan kita..... mereka pasti...pasti.... (Sedikit kebingungan) Engh, Romeo... dialog selanjutnya apa ya ? (Sound Effect : Suara barang gubrak) Azka : (Muncul diatas panggung secara tiba-tiba) Oi, Juliet ! Dialog selanjutnya harusnya, ‘mereka pasti akan mengerti arti kedamaian dalam cinta’ (Berlagak seperti Juliete). Kau ini bagaimana, harusnya kau berlatih lebih baik lagi ! Alecia : Aaah... begitu ya ! Abis dialognya diawali dengan kata-kata konyol, kalau begitu bagaimana aku bisa menghafalnya ?? (Berkecak pinggang)Azka : Jangan terpaku pada naskahnya.... (Nada heran)Alecia : Jadi....jadi Romeo, ayo kita mulai lagi....(Mengepalkan tinju ke arah Romeo)Azka : Juliet gak gitu ngomongnya.... (Nada heran) (Sound Effect:...)Alecia : Eh... maaf...Azka : Ayo, kita mulai dari awal !! (Menarik Alecia turun dari panggung)

Page 7: Kelompok 3

Adegan 4 : Narator : Pada malam tiba, dua insan yang saling dimabuk cinta ini, saling berjanji untuk bertemu. Juliet menunggu sang pujaan hati dengan hati berdebar... sedang Romeo berjuang untuk menemui sang pujaan hati (Alecia dan Azka memasuki panggung) Azka : Oh Julietku tercinta, tunggulah aku ! Aku akan menemuimu sesegera mungkin (Berlutut sebentar, lalu mulai berjalan mendekati Juliet) (Secara tiba-tiba Adora muncul di tengah panggung dengan menggunakan tudung kepala) Narator : Oh siapakan dia ? Siapakanh wanita cantik yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah perjalanan Romeo ini ? Apakah dia ada sangkut pautnya dengan kisah cinta terlarang Romeo dan Juliet ?? Kita lihat saja pemirsa...... (Bernada seperti presenter infotaiment) Adora : Namaku...uhm....Jaqcluine ! (Melepas tudung secara berlahan) Aku adalah.... tunangan resmi tuan Romeo ! (Sound Effect : Musik tegang)(Alecia dan Azka memasang wajah terkejut) Alecia dan Azka : EEEHHH ??!!!!Narator : Astaga ! Ternyata, selama ini Romeo telah berselingkuh ! (Sound Effect : Musik meyayat hati) Tega sekali kau Romeo... hiks....hiks.... menodai cinta suci Juliet !! Kau buaya Romeo, BUAYA !! Ampas kau Romeoo !!!(Sound Effect : Suara ‘huuu’ ala penonton) Azka : Tunggu sebentar ! Hey, Narator jangan seenaknya menambah alur !! Aku tidak pernah mengenal wanita itu (Menunjuk Adora).... Engh... siapa tadi namanya ? Jack... Jack.... Jack si bajak laut ?? (Sound Effect : Musik meyayat hati) Adora : Sungguh kau tidak berperasaan tuan Romeo (Berpura-pura menangis) Apa kau tidak ingat malam itu ? Ketika aku memberikan segala diriku padamu ? Kau telah berjanji uintuk menikahiku kan ? Narator : Waaah, sebenarnya ada hubungan apa antara Romeo dan Jacquilen ? Malam itu ? Apa yang telah kau lakukan padanya semalam Romeo ?? Tega benar kau melukai seorang wanita baik-baik sepertinya ?? Kau lebih buruk dari sampah Romeo !!(Azka memijit pelan kepalanya, bingung. Lalu dia menjentikkan jari)Azka : (Bedeham sejenak sebelum mulai berdialog) Jaqcluine.... Apa maksudmu dengan menikahimu ? Dan malam itu ? Oh, Jaqcluine, kau

Page 8: Kelompok 3

telah salah sangka.... (Menatap Jaqcluine dan memegang tangannya hangat) Malam itu, aku hanya menjagamu sebagai seorang kakak ! Adora : Tapi, apa yang tidak mungkin tuan Romeo ? Kenapa kita tidak bisa menikah ? Aku benar-benar mencintaimu (Menatap Romeo lebih dekat)Azka : Jaqcluine ku sayang..... Tidak kah engkau tau ? (Melepas genggaman) Kita adalah SAUDARA (Menekankan pada kata saudara) Ibumu adalah wanita simpanan ayahku. Tidak mungkin aku menikahi adik manisku sendiri !! (Menatap Adora penuh kemenangan) Narator : Astagaaaa, jadi ini adalah cinta sedarah ?? Sungguh ini tragedi cinta paling fenomenaaal !! Azka : Jadi, izinkan aku pergi adikku ! Untuk menemui cinta sejatiku... (Berjalan melewati Adora) Adora : Tiiidaaaakkk, tuuuan Romeoooo !! Akulah cinta sejatimuu (Jatuh berlutut) Adegan 5 : Narator : Romeo kembali melanjutkan perjalanannya untuk bertemu dengan pujaan hatinya, Juliet. Di depan kediaman Juliet, pelayan setia Juliet telah menunggunya. Fidelya : Tuan Romeo, apakah Anda benar-benar mencintai Nona Juliete hingga bertaruh nyawa untuk menemuinya ? Seperti yang sudah Anda ketahui keluarga kami benar-benar ingin menghancurkan Anda Azka : Aku tidak peduli ! Apapun itu, aku akan melakukannya ! Demi Julietku tercinta ! Fidelya : Saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan Anda (Membungkukkan badan, mempersilahkan Azka lewat) Narator : Namun secara tiba-tiba, pelayan itu memutuskan untuk mengungkapkan cintanya pada Romeo !! Fidelya & Azka : HAAAAH ???!!! Azka : Setelah tadi kau menfitnahku dengan adikku sendiri, sekarang kau menyuruhku untuk membuat gadis polos ini menyatakan cintanya ??? Narator macam apa kauu ??? Jangan membuat hidupku rumit Naratooor !! (Mengacak-acak rambutnya sendiri dan berlutut)Narator : (Tidak peduli) Sekarang nona pelayan... ini adalah saat terakhirmu untuk menyatakan cintamu pada Romeo, sebelum dia mati di akhir cerita bersama Nona Muda-mu. Fidelya : Apa kau gilaaa ??? Aku tidak sudi-... (Terpotong, Azka tiba-tiba merangkulnya)

Page 9: Kelompok 3

Azka : (Merangkul Fidelya dan berbisik) Hey, jangan kecewakan penonton, ikuti saja Narator gila itu....(Azka dan Fidelya kembali ke posisi semula)Fidelya : Tuan Romeo...sebenarnya.....saya....saya.......saya...men....men... (gugup, menundukkan kepala) Azka : Apa yang ingin kau katakan, Nona Pelayan ? Fidelya : Men....men....men.....Azka : Iya, men.. .. apa ? Aku tidak bisa memahaminyaFidelya : Men.....Akkkhhh !! Aku lebih baik mati daripada harus mengakui cintaku padanyaaa !!! (Menarik katana dan mengacungkannya ke dadanya sendiri) Azka : Hey ! Jangan bunuh diri !!! Bagaimana jika narator gila itu mengatakan aku yang membunuhmu ? Itu bisa merusak citraku di depan Juliet ! Fidelya : Aku tidak peduli ! Tidak sudi aku mengungkapkan perasaan ini padamu ! (Menusuk dadanya dengan katana, lalu terjatuh) Azka : Fidelyaaaaa !! Narator : Nah, sekarang bagaimana kau akan mempertanggung jawabkan ini, Romeo ?? Azka : Diam kau narator ! Sebelum aku benar-benar marah (Menarik katana dari dada Fidelya dan mengacungkannya ke narator) Narator : Ba...baik....lah (Ketakutan) (Azka menarik tubuh Fidelya ke luar panggung) Adegan 6 : Narator : Akhirnya setelah melewati jutaan rintangan.. Romeo berhasil mencapai tempat dimana Juliet berada... Azka : (Berjalan sambil membungkuk kelelahan) Juliet...Oh, Juliet ! Ini aku Romeo, kekasihmu.... Alecia : (Muncul dengan wajah sumringan) Romeo-ku, kau telah sampai ? Astaga, apa yang terjadi denganmu ? Kenapa kau begitu terlihat kelelahan ?Azka : Ini hanya sedikit dari bentuk perjuanganku untuk meraihmu, Kasihku (Azka berjalan mendekati Alecia dengan slow motion) (Saat Azka akan mencapai Juliet, gadis lain muncul) Larisa : Tunggu ! Akulah Juliet yang asli ! Dia hanya pemain penggantiku !

Page 10: Kelompok 3

(Azka dan Alecia memandang Larisa bingung) Narator : Baik,sekarang siapa lagi ini ? Romeo, kau benar-benar buaya darat.... Ada banyak jomblo diluar sana, tidak bisa kah kau berbagi ?Azka : Maksudmu apa ? Jika kau Juliet, lalu siapa putri cantik disana ? Alecia : Jangan percaya dia, Romeo-ku ! Akulah Juliet yang asli, dia hanya....hanya...... orang yang ingin merebutmu darikuLarisa : Mana mungkin begitu, jelas akulah sang Juliet.... Alecia : Akuu !! (Menarik Azka kasar, agar tak mendekati Larisa) Larisa : Romeo, lihatlah.... dia bahkan menarikmu dengan kasar... bukankah Juliet adalah gadis yang lemah lembut ? Azka : (Menatap Alecia tidak pecaya) Ya, kau benar... Mungkin kamu bukan Julietnya, tapi dialah Julietnya (Meninggalkan Alecia dan mendekati Larisa) Alecia : Romeo... (Jatuh berlutut dan menangis)Azka : Kalau begitu Juliet-ku, ayo kita mati bersama... agar tak ada yang bisa memisahkan kita lagi...Larisa : (Tiba-tiba menampar Azka) Gila kamu ! Kupikir kamu sayang aku, tapi ini apa ? Apa ? Kamu nyuruh aku mati ? Tega kamu.....tega !! Hiks....hiks....hiks... (Pergi meninggalkan Azka) Azka : Juliet harusnya mau meminum racun ini dan mati bersamaku... Jika dia menolaknya, maka dia..... Oh, harusnya kusadari bahwa Julietku ada di ujung sana (Berlari menuju Alecia) Azka : Julietku tersayang, maafkan aku ! Aku harusnya percaya kaulah Juliet yang sebenarnya ! (Berlutut dihadapan Alecia) Alecia : (Berbalik) Kamu pikir aku akan menerimaku setelah aku mencampakkanku demi gadis itu ? Tidak Romeo, tidak ! Tidak sudi aku menerima yang kotor ! (Pergi meninggalkan Romeo) Azka : (Tercengang tak percaya)Narator : Pada akhirnya tidak ada satupun wanita yang menjadi pendamping hidupnya.... Romeo pun jomblo seumur hidupnya....Azka : Tiiidaaaakkkkkk !! Adegan 7 : Setting : Didepan kelas, sehabis pementasan drama (Adora, Alecia, Larisa dan Fidelya sedang beristirahat di depan kelas. Azka tiba-tiba muncul dengan wajah lelah)

Page 11: Kelompok 3

Azka : Gara-gara omongan ngawur narator tadi, aku jadi bulan-bulanan banyak cewek... (Mengusap keringat)(Melihat Azka datang, Adora dan Alecia langsung menempel padanya) Alecia : Berhenti menyentuh pacarku !! (Menatap tajam Adora) Adora : Apa maksudmu, dia ini kakakku ! (Menjulurkan lidah) Iya kan, kakakku tersayang~ Larisa : Ehm.... Alecia, Adora... kasihan...Azka, dia...dia...mungkin kelelahan... Fidelya, bantu aku melepaskan mereka dari AzkaFidelya : Aku tidak pedulii !!! Tidaak pedulii (Pergi menjauh)Azka : Fidelya...Fidelya.... bantu aku ! Larisaa, tolong.... (Memohon pada Larisa) Larisa : Maaf, Azka...tapi...tapi....aku takut dengan mereka (Menunjuk Alecia dan Adora) Aku,...akan meminta Fidelya membantu. Fidelyaaa....Fidelyaaa (Menyusul Fidelya) Azka : Seseorang toloooong akuu !!