Kelompok 3

26
BAB 2 Budaya Demokrasi Kevin Andreas Kholis Adawiyah Muhammad Sidik Neneng Hidayah Ria Apriliani Riski Hari Pangestu Tifanny Ellies XI.IPS 2

Transcript of Kelompok 3

BAB 2 Budaya Demokrasi

Kevin AndreasKholis AdawiyahMuhammad SidikNeneng HidayahRia AprilianiRiski Hari PangestuTifanny Ellies

XI.IP

S 2

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Pelajaran 2

• Budaya Demokrasi

Standar Kompetensi

• Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani

Kompetensi Dasar

• 2.1Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi

• 2.2 mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani

• 2.3 menganalisis pelaksanaan demokrasi sejak Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi

• 2.4 Menanpilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari- hari

Peta Konsep Pelajaran Bab 2

Budaya Demokra

si

Definisi dan perkembangan singkat Demokrasi

Pelaksanaan

Demokrasi di

Indonesia

Proses Demokrasi

Menuju Masyarakat

Madani

Prinsip-prinsip Budaya

Demokrasi

Perilaku Budaya

Demokrasi

Pemilu di

Indonesia

BUDAYA DEMOKRASISecara etimologis, demokrasi berasal bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan cratein yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Dengan demikian, secara bahasa demokrasi adalah keadaan negara di mana kedaulatan atau kekuasaan tertingginya berada di tangan rakyat. Demokrasi adalah suatu cara pembentukan kebijaksanaan. Demokrasi bukan suatu ideologi. Sudah tentu ada bermacam-macam hubungan antara demokrasi dan ideologi-ideologi.

Demokrasi adalah suatu pengertian yang mempunyai tingkatan-tingkatan. Ada kemungkinan adanya lebih banyak dan lebih sedikit demokrasi. Mungkin perbedaan antara sistem yang lebih demokrasi dan sistem yang kurang demokratis lebih berarti dari pada perbedaan antara sistem demokratis dan sistem non-demokratis.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa prinsip-prinsip demokrasi yang merupakan dasar untuk menjalankan negara demokrasi sebagai berikut• Jaminan hak asasi.

Pasal 28 J“(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”

“(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

• Persamaan kedudukan di depan hokum.Pasal 27 ayat 1UUD 1945“(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”

• Pengakuan terhadap hak-hak polotik, seperti berkumpul dan beroposisi, bebas berserikat dan mengeluarkan pendapat.Pasal 28 dan Pasal 28 E

“(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”

“(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.”

“(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”

• Pengawasan (kontrol) dari rakyat terhadap pemerintah.Keppres no 4 thn 2002“Tentang perubahan atas keputusan presiden nomor 108 tahun 2001 tentang unit organisasi dan tugas eselon I menteri agama.”

• Pemerintahan berdasar konstitusi.UUD 1945

• Pemerintah membiarkan segala tindakannya dinilai.UU NO. 40 TAHUN 1999“bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi unsur yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis, sehingga kemerdekaan mengeluarkan pikiran dan pendapat”

• Pemilih umum yang bebas, jujur, dan adil.UU NO. 8 TAHUN 2012

• Adanya kedaulatan rakyat.Pasal 1 UUD 1945“Negara indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk republik.”

Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi dibedakan atas

1. Demokrasi Sistem Parlementer• Sistem parlementer adalah

sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.

2. Demokrasi Sistem Presidensial

Dalam sistem pemerintahan presidensial, kedudukan eksekutif tak bertanggung jawab pada parlemen atau badan perwakilan rakyat. Adapun dasar hukum dari kekuasaan eksekutif dikembalikan kepada pemilihan rakyat. Sebagai kepala eksekutif, seorang presiden menunjuk pembantu-pembantunya yaitu para menteri untuk memimpin departemenya masing-masing dan mereka hanya bertanggung jawab kepada presiden. Karena pembentukan kabinet itu tak bergantung dari badan perwakilan rakyat atau tidak memerlukan dukungan kepercayaan dari badan perwakilan rakyat, maka menteri pun tak bisa diberhentikan olehnya.

3. Demokrasi Sistem Referendum

Demokrasi Referendum yaitu tugas badan legislatifberada dalam pengawasan langsung oleh rakyat

• Referendum Obligate yaitu setiap pembuatan UUD atau UU oleh badan legislatif berlaku apabila mendapatkan persetujuan dari rakyat secara langsung

• Referendum Fakultatif yaitu legislatif langsung dapat membuat UU yang di anggap kurang penting tanpa persetujuan dari rakyat terlebih dahulu. Akan tetapi apabila sewaktu-waktu rakyat merasa dirugikan dengan adanya UU tersebut dan tidak menyetujuinya maka diadakan referendum (persetujuan dari rakyat)

Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi

Menurut dasar prinsip ideologi, dibedakan menjadi :• Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)

Pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan yang kekuasaannya terbatas dan tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya.

• Demokratis Proletar (Demokrasi Rakyat)Demokrasi yang berlandaskan ajaran komunisme dan marxisme. Paham ini tidak mengakui hak asasi warga negaranya

Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi Secara UniversalBeberapa prinsip demokrasi yang berlaku secara universala.Keterlibatan Warga Negara dalam Pembentukan

Keputusan PolitikDalam pembentukan keputusan politik, rakyat atau warga negara selalu dilibatkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pelaksanaan prinsip ini, pemilihan umum dipercaya sebagai salah satu istrumen penting guna memungkinkan berlangsungnya suatu proses pembentukan pemerintahan yang baik (demokratis).   

b.Tingkat Persamaan (Kesetaraan) di antara warga NegaraDengan prinsip persamaan, setiap orang dianggap sama, tanpa dibeda – bedakan  dan memperoleh akses serta kesempatan sama untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensinya. Pada umumnya tingkat persamaan yang dituju antara lain persamaan politik, persamaan di hadapan hukum, persamaan kesempatan, persamaan ekonomi, dan persamaan sosial atau persamaan hak.  

c. Kebebasan atau Kemerdekaan yang Diakui dan Dipakai warga Negara

Kebebasan dan persamaan adalah fondasi, demokrasi. Kebebasan dianggap sebagai sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksimal dari usaha orang tanpa adanya pembatasan dari pengusaha. Demokrasi adalah sitem politik yang melindungi kebebasan warganya sekaligus memberi tugas kepada pemerintah untuk menjamin kebasan tersebut : Contoh kebebasan warga negara yang diakui oleh negara seperti berikut 1)   Kebebasan untuk menyatakan pendapat, berkumpul atau berkelompok, dan berserikat 2)   Kebebasan yang menyangkut hak-hak asasi manusia (seperti hak politik, ekonomi, kesetaraan di depan hukum dan pemerintah, ekspresi kebudayaan, dan dak pribadi).

d. Supremasi Hukum Prinsip supremasi hukum adalah semua masalah diselesaikan dengan hukum sebagai pedoman tertinggi Penguasa maupun warga negara harus mengedepankan hukum. Artinya, penguasa dan rakyat pemerintah mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum, tanpa kecuali. Dengan demikian, keadilan dan ketaatan terhadap hukum merupakan salah satu syarat mendasar bagi terwujudnya masyarakat yang demokratis.

e. Pemilu Berkala Pemilu merupakan salah satu instrumen penting guna memungkinkan berlangsungnya suatu proses pembentukan pemerintah yang baik (demokratis). Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pemilu mencerminkan adanya sistem budaya demokrasi.

Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi Pancasila

Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek demokrasiArtinya : Rakyat sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif “menentukan” keinginan-keinginan dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu.

Demokrasi Pancasila sebagai suatu sistem pemerintah yang berdasarkan kedaulatan rakyat, maka rakyatlah yang menentukan bentuk dan isi pemerintahan.

Oleh karena itu, rakyatlah yang menentukan bentuk dan isi pemeritahan yang dikehendaki sesuai dengan hati nuraninya. Dengan konteks ini, pemerintah berkewajiban memfokuskan perhatiannya kepada kepentingan rakyat banyak dalam rangka mewujudkan kemakmuran yang merata dan berkeadilan.Di samping itu perlu juga kita pahami bahwa demokrasi Pancasila dilaksanakan dengan bertumpu pada :a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesiab. Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.c. Kebebasan yang bertanggung jawab.d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.f. Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

Makna Setiap Alinea Dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat,  Yang berbunyi :’kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada :Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan’.  Dengan rumusan yang panjang dan padat ini pada aline keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ini punya makna bahwa  Negara Indonesia  mempunyai fungsi sekaligus tujuan, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia  dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, Keharusan adanya Undang-Undang Dasar,Adanya asas politik negara yaitu Republik yang berkedaulan rakyat,   adanya asas kerohanian negara, yaitu rumusan Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  

Pasal yang mengatur tentang Kebebasan

Pasal 19 Ayat 1 dan 2, berbunyi:1. Setiap orang berhak untuk

meyakini pendapatnya tanpa campur tangan pihak lain.

2. Setiap orang berhak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat; hak ini juga termasuk kebebasan untuk mendapatkan, menerima, dan memberikan informasi dan ide apa pun, tanpa memerhatikan medianya, baik secara lisan, tertulis atau dalam bentuk cetakan, dalam bentuk seni, atau melalui media lainnya, sesuai dengan pilihannya.

Al-Qur’an dijelaskan mengenai kebebasan yang menjadi hak bagi setiap individu, yaitu dalam surat Al-Qalam ayat 38-39,

berbunyi:

Ayat 38: “inna lakum fihi lama takhayyaruna”

(bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu suka untukmu).

Ayat 39: “am lakum aimanun alaina baligatun ila yaumil qiyamahti innalakum lama tahkumana”

(atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari Kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)).

Proses Demokratisasi Menuju Masyarakat Madani (Civil Society)1. Pengertian Masyarakat

Madani

Masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di hadapan penguasa dan negara, memiliki ruang publik (public sphere) dalam mengemukakan pendapat, dan memiliki lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik.

2.  Kaitan antara Masyarakat Madani dengan Demokrasi

Berkaitan dengan cita-cita bangsa menuju masyarakat madani, sebenarnya demokrasi pancasila sudah searah dan sejalan dengan hal itu, tetapi untuk mencapai konsep masyarakat madani dengan manusia yang bersumber daya tinggi, harus dimulai dengan konsep manusia yang benar, yaitu dengan manusia sebagai makhluk organis ciptaan Tuhan yang baik. Jika masyarakat tidak mau menjaga dan menegakkan moral maupun akhlaknya berarti masyarakat sendirir tidak lagi mau memelihara demokrasi

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia (Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi)

a. Masa Orde Lama

Masa Orde Lama berlangsung mulai tanggal 5 Juli 1959 sampai dengan 1 Maret 1966. Berikut ini pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama. Demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi terpimpin.

Ciri umum demokrasi terpimpin, antara laina) Adanya rasa gotong royong.b) Tidak mencari kemenangan atas golongan lain.c) Selalu mencari sintesa untuk melaksanakan amanat rakyat.

Selama pelaksanaan demokrasi terpimpin kecenderungan semua keputusan hanya ada pada Pemimpin Besar Revolusi Ir. Sukarno. Hal ini mengakibatkan rusaknya tatanan kekuasaan negara, misalnya DPR dapat dibubarkan, Ketua MA, MPRS menjadi Menko pemimpin partai banyak yang ditangkapi.

b. Masa Orde BaruMasa Orde Baru berlangsung mulai dari 11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998. Berikut ini pelaksanaan demokrasimasa Orde Baru.1) Demokrasi yang berkembang adalah demokrasi Pancasila sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat.

2) Ciri umum demokrasi Pancasila, antara lain sebagai berikut:a) Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.b) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.c) Tidak memaksakan kehendak kepada orang laind) Selalu diliputi semangat kekeluargaan.e) Adanya rasa tanggung jawab dalam menghasilkan musyawarah.f) Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.g) Hasil keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

3) Pelaksanaan demokrasi Pancasila antara lain sebagai berikut:a) Masih belum sesuai dengan jiwa dan semangat ciri-ciri umum. Kekuasaan presiden begitu dominan baik dalam suprastruktur politik.b) Banyak terjadi manipulasi politik dan KKN yang telah membudaya. Ini mengakibatkan negara Indonesia terjerumus dalam berbagai krisis yang berkepanjangan.

c. Masa Reformasi

Berlangsung mulai dari Mei 1998 sampai dengan sekarang. Ciri-ciri umum demokrasi Pancasila masa Reformasi, seperti yang tercantum pada demokrasi Pancasila. Selain itu juga lebih ditekankan pada :- Penegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan pengawasan sebagai lembaga negara, lembaga politik, dan kemasyarakatan.- Pembagian secara tegas wewenang antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.- Penghormatan kepada keberadaan asas, ciri aspirasi, dan program parpol yang multipartai.

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia selama kurun waktu 60 tahun terakhir telah banyak mengalami perubahan yang mencakup berbagai hal, yaitu sebagai berikut :a. Periode 1945-1949 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi Pancasila namun dalam penerapan berlaku demokrasi liberalb. Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.c. Periode 1950-1959 dengan UUDS 1950 berlaku demokrasi liberal dengan multipartai.d. Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharus berlaku demokrasi Pancasila, namun yang diterapkan demokrasi terpimpin (cebderung otoriter).e. Periode 1966-1998 dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung otoriter).f. Periode 1998 sampai sekarang dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung ada perubahan menuju demokratisasi).

Pemilu di Indonesia

Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilu. Di tengah masyarakat, istilah "pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan setiap 5 tahun sekali.

1. Landasan Pemilu

Landasan Pemilu di Indonesia yaitu sebagai berikut:

• Landasan idiil: Pancasila• Landasan Konstitusional: UUD

1945• Landasan Operasional:

a. Ketetapan MPR No. III/MPR/1998b. UU No. 31 Tahun 2002 tentang Parpolc. UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu

2. Fungsi PemiluMemiliki tiga fungsi :

• Sarana Memilih Pejabat Politik

• Sarana Pertanggungjawaban Pejabat Publik

• Sarana Pendidikan Politik

Perilaku Budaya Demokrasia. Lingkungan

Keluarga

1. Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya.

2. Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah mufakat.

3. Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga.

4. Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.

b. Lingkungan Sekolah

1. Berusaha selalu berkomunikasi individual.

2. Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua elas, maupun kegiatan yang lain yang relevan.

3. Berani mengajukan petisi (saran/usul).

4. Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.

5. Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS.

6. Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS dan sebagainya.

c. Lingkungan Masyarakat

1)      Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.2)      Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.3)      Mengikuti kegiatan rembug desa.4)      Mengikuti kegiatan kerja bakti.5)      Bersama-sama memberikan ususlan demi kemajuan masyarakat.

Ada beberapa contoh perilaku yang dapat mendukung tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, antara lain sebagai berikut :

a)   Menghindarkan perbuatan otoriter.b)   Melaksanakan amanat rakyat.c)   Melaksanakan hak tanpa merugikan orang lain.d)  Mengembangkan toleransi antarumat beragama.e)  Menghormati pendapat orang lain.f)   Senang ikut serta dalam kegiatan organisasi misalnya OSIS, Pramuka, PMR dan sebagainya.g)   Menentukan pemimpin dengan jalan damai melalui pemilihan.Menerima perbedaan pendapat.