Kelompok 3

25
AKUNTAN PENDIDIK DISUSUN OLEH : Agus Nanto Nitaria Ertiana Lia Fauziah Febby Caroline M. Lukman Hadi Jalu Rahmat Dwi Widiansyah Winta Sari Winda Sari

Transcript of Kelompok 3

Page 1: Kelompok 3

AKUNTAN PENDIDIK DISUSUN OLEH :

Agus Nanto

Nitaria Ertiana

Lia Fauziah

Febby Caroline

M. Lukman Hadi

Jalu Rahmat

Dwi Widiansyah

Winta Sari

Winda Sari

Page 2: Kelompok 3

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Page 3: Kelompok 3

Akuntansi sektor publik identik dengan akuntansipemerintahan dalam suatu Negara. Hal tersebut memang tidaksalah, tetapi akuntansi sektor publik sebenarnya lebih luasdaripada sekedar akuntansi pemerintah.Sektor-sektor yang tidak difokuskan untuk meraih profit dan melayanikepentingan publik termasuk dalam cakupan akuntansi sektorpublik. Sektor-sektor tersebut diantaranya adalah akuntansirumah sakit, akuntansi yayasan, dan akuntansi sektorpendidikan.

Pengelolaan akuntansi di sektor pendidikan atau sekolahmemiliki peran penting dalam pembangunan Negara jangkapanjang. Pengelolaan akuntansi yang tepat dan akurat akanmemberikan informasi keuangan yang benar sehingga dapatmenunjang proses pengambilan keputusan yang berkaitandengan pembiayaan sekolah. Selain itu, pengelolaan sektorpendidikan dengan akuntansi akan menghasilkan efisiensidalam sisi pembiayaan.

Page 4: Kelompok 3

Istilah akuntansi mulai dikenal pada awal tahun 60-an, ketikailmu akuntansi AmerikaSerikat mulai masuk ke Indonesia. Kataakuntansi berasal dari kata to account yang berarti memperhitungkanatau mempertanggungjawabkan. Akuntansi sangat erat kaitannyadengan informasi keuangan.

Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudutpandang, yaitu definisi dari sudut pandang pemakai jasa akuntansidan dari proses kegiatannya. Berikut merupakan penjelasan darimasing-masing sudut pandang : Sudut pandang pemakai; akuntansididefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakaninformasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secaraefisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk membuatrencana yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan olehmanajemen, pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, badan pemerintah dan sebagainya.

Sudut pandang proses kegiatan; akuntansi merupakan prosespencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan danpenganalisaan data keuangan suatu organisasi. Definisi inimenunjukkan bahwa akuntansi merupakan tugas yang kompleks danmenyangkut berbagai kegiatan.

Page 5: Kelompok 3

Era pasca reformasi melahirkan kembali semangatdemokratisasi, akuntabilitas, dan transparansi dalam setiap aspekkehidupan manusia. Otonomi daerah telah membawa jiwa dansemangat tersebut dalam desentralisasi daerah. Dengandiberlakukannya otonomi daerah diIndonesia, secara otomatis, masing-masing daerah akan berlomba-lomba untuk meningkatkanpendapatan daerahnya melalui berbagai usaha, seperti menggalipotensi daerah seoptimal mungkin serta menggunakan sumber dayaseefisien mungkin. Namun semenjak diberlakukannya otonomidaerah di Indonesia, belum terlihat perubahan dan dampak yang signifikan bagi perkembangan serta peningkatan kesejahteraan danpelayanan kepada masyarakat. Pemerintah daerah pada umumnyaterpaku pada pembangunan secara fisik semata dan keuntunganjangka pendek. Padahal, pemerintah daerah memiliki potensi sumberdaya alam dan sumber daya manusia.

Desentralisasi dalam otonomi daerah berarti ada pelimpahanwewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untukmenangani beberapa sector, seperti system birokrasi pemerintah, kesehatan, pendidikan, pariwisata, industri dan sektor lainnya. Salahsatu sektor yang perlu mendapat perhatian serius adalah sektorpendidikan,

Page 6: Kelompok 3

mengingat pengelolaan sektor ini memerlukan perspektif jangkapanjang. Sektor pendidikan merupakan investasi dalam pengelolaandan pembinaan sumber daya manusia agar mampu mengolah sumberdaya alam secara optimal untuk kemajuan daerah. Dalam era otonomidaerah, Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki wewenang seluas-luasnya untuk mengembangkan sektor pendidikan. Oleh karena itu, warna dan corak pendidikan di daerah tergantung pada komitmendan kepedulian Bupati/Walikota sebagai Kepala PemerintahKabupaten/Kota.

Seiring dengan berjalannya otonomi daerah, berlangsungpula globalisasi di mana tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini kedepan akan semakin berat. Dalam menghadapi tantangan tersebut, pendidikan menjadi pijakan dan arah roda perjalanan bangsa ini. Dalam pelayanan dan penyediaan pendidikan, terjadi persainganantara sekolah swasta dan publik. Persaingan ini sering tidak diiringidengan peningkatan kualitas sekolah yang bersangkutan, baikpengajar, sarana dan prasarana, maupun lulusan sekolah tersebut.

Page 7: Kelompok 3

Terbatasnya alokasi dana dari pemerintah adalah suatu kendala yang tak urung membuat kualitas pendidikan sekolah belum jugaberanjak. Namun, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai tolok ukuratas kualitas suatu sekolah. Sekolah harus menggunakan danaseefektif dan seefisien mungkin demi peningkatan dan pelayanandan kualitas pendidikan sekolah. Apabila dana dari pemerintah tidakmencukupi, sekolah dapat mengupayakan melalui danan darimasyarakat. Pengelolaan dana harus dilandasi semangatakuntabilitas dan transparansi. Dengan pengelolaan dana yang transparan, masyarakat dapat mengetahui ke mana saja dana sekolahtersebut dibelanjakan.

Selama ini sekolah hanya memiliki laporan-laporan dansurat-surat pertanggungjawaban sebagai bentuk transparansipengelolaan keuangan sekolah. Saat ini, sekolah diharapkan memilikilaporan pertanggungjawaban, termasuk laporan keuangan sekolahyang terdiri dari neraca, laporan surplus defisit, laporan arus kas, serta perhitungan biaya yang dihabiskan oleh tiap siswa. Jadi, pemerintah maupun masyarakat dapat mengetahui dengan mudahberapa besar kebutuhan tiap murid dalam setiap bulan, semester, atau tahunnya. Sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan dantindakan terkait dengan pembangunan sektor pendidikan.

Page 8: Kelompok 3

2.1 Peran dan Fungsi Akuntansi Dalam Dunia Pendidikan

2.2 Siklus Akuntansi Pendidikan

2.3 Laporan Keuangan Dalam Akuntansi Pendidikan

2.4 Tujuan Sistem Akuntansi Biaya di Sektor Pendidikan

2.5 Sistem Akuntansi Biaya Untuk Biaya TenagaKerja/Karyawan Sektor Pendidikan

2.6 Pembiayaan Pendidikan

Page 9: Kelompok 3

Peran dan fungsi akuntansi dalam dunia pendidikan adalahmenyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuanganagar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomidalam entitaspendidikan.

2.2 Siklus Akuntansi PendidikanLaporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses

akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan penglahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atauikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu parapemakainya dalam membuat atau mengambil keputusan. Dalammenyusun suatu laporan keuangan yang dapatdipertanggungjawabkan dan dapat diterima secara umum, prinsip-prinsip akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkupakuntansi dinamakan siklus akuntansi.

Page 10: Kelompok 3

Siklus akuntansi adalah proses penyediaan laporan keuanganorganisasi selama suatu periode tertentu. Siklus akuntansi dapatdibagi menjadi pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan, yaitu penjurnalan tarnsaksi dan pemindahbukuan ke dalam bukubesar, dan penyiapan laporan keuangan pada akhir periode. Pekerjaan yang dilakukan di akhir periode termasuk jugamempersiapkan akun untuk mencatat transaksi-transaksi padaperiode selanjutnya. Banyaknya langkah yang harus ditempuh padaakhir periode secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebagianbesar pekerjaan dilakukan pada bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan, dan pemindahbukuan selama periode berjalanmembutuhkan waktu lebih banyak dibandingkan pekerjaan di akhirperiode.

Alur proses akuntansi pendidikan dimulai dengan pencatatantransaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan danpenutupan pembukuan secara keseluruhan, serta persiapan untukpencatatan transaksi berikutnya.

Page 11: Kelompok 3

Siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam tigatahap, yaitu : Tahap pencatatan; kegiatanpengidentifikasian dan pengukuran bukti transaksi sertabukti pencatatan. Kegiatan ini dilakukan dengan saranabuku harian atau jurnal untuk kemudian dipostingberdasarkan kelompok ke dalam akun bukubesar. Tahap pengikhtisaran; kegiatan dalam tahap iniadalah sebagai berikut; penyusunan neraca saldoberdasarkan akun-akun buku besar, pembuatan ayatjurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja, pembuatanayat jurnal penutup, pembuatan neraca saldo setelahpenutupan, dan membuat ayat jurnal pembalik. Tahappelaporan; dalam tahap ini, dilakukan penyusunanLaporan Surplus Defisit, Laporan Arus Kas, Neraca, danCatatan Atas Laporan Keuangan.

Page 12: Kelompok 3

Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari prosesakuntansi yang menyajikan informasi yang berguna bagipengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan menggambarkanpencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasipencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembelanjaan. Berikut merupakan komponen-komponen Laporan Keuangan :

Neraca; ibarat sebuah foto, neraca hanya menampilkangambaran institudi pendidikan pada saat tanggal neraca saja. Jadi, neraca merupakan sebuah gambaran posisi keungan darisuatu lembaga pada waktu tertentu. Pada umumnya, komponen neraca meliputi Aset yang terbagi menjadi AsetLancar dan Aset Tetap, Kewajiban yang terbagi atas KewajibanLancar dan Kewajiban Jangka Panjang, dan Modal.

Page 13: Kelompok 3

Laporan Surplus Defisit; merupakan laporanyang menggambarkan kinerja keuangan suatuentitas. Dalam konteks ini, kinerja adalahkemampuan suatu lembaga dalam menciptakanpendapatan.

Laporan Arus Kas; laporan yang menggambarkan perubahan posisi kas dalam satuperiode akuntansi. Di dalam laporan ini, perubahanposisi kas dilihat dari 3 (tiga) sisi, yakni dari kegiatanoperasi, pembiayaan, dan investasi. Sesuai dengannamanya, laporan ini akan memberikan informasitentang arus kas masuk maupun keluar dari institusipendidikan yang berguna untuk memberikangambaran mengenai alokasi kas ke dalam berbagaikegiatan institusi pendidikan.

Page 14: Kelompok 3

Tujuan sistem akuntansi biaya di sektor pendidikansekolah adalah sebagai berikut :

1) Mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaandana sekolah;

2) Mengetahui penyebab utama biaya yang terjadi disekolah;

3) Memberikan informasi berupa laporan biaya yang akurat;

4) Memberikan jaminan akuntabilitas dan transparansipenggunaan dana dan pelaporannya;

5) Menghasilkan laporan biaya yang terkini sebagaibahan pertimbangan dalam pengambilan keputusanpengelola sekolah, terutama pada aspek keuangan.

Page 15: Kelompok 3

Landasan teori yang dipakai untuk memecahkanpermasalahan perhitungan biaya di sekolah dasar danmenengah adalah dengan pendekatan akuntansi biayatradisional dan Activity Costing System (ACS). Prosesdan sistematika pemecahannya adalah melalui rinciantahap sebagai berikut :

1) Pemahaman mengenai pengertian biaya;

2) Klasifikasi dan identifikasi biaya-biaya yang terjadidi sekolah ke dalam kategori tertentu denganpendekatan ACS;

3) Pembuatan konsep penghitungan biaya baru yang akurat dan informative;

4) Simulasi aplikasi model perhitungan biaya.

Page 16: Kelompok 3

Sebagai langkah pertama, harus diketahui terlebih dahulukonsep biaya. Biaya adalah suatu bentuk pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan entitas. Di sekolah dasar danmenengah, sangat banyak macam dan jenis biaya yang dikeluarkanuntuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, tujuan sekolah adalahmeningkatkan kualitas pendidikan secara umum terutama mencetaklulusan sesuai dengan standar criteria yang telah ditetapkan olehpemerintah maupun entitas sekolah itu sendiri.

Di sekolah dasar dan menengah negeri, standar pengelolaanadministrasi dan keuangan serta pelaporan keuangan masih relatifsama dan terpusat. Hal ini membuat entitas pendidikan dasar danmenengah negeri harus mengembangkan penerapan standar sesuaidengan karakteristikdan kebutuhan yang dimiliki masing-masingsekolah, termasuk di dalamnya perhitungan dan pelaporan biaya.

Informasi biaya memiliki nilai yang berarti bagi orang tuasiswa, siswa, serta masyarakat pemerhati pendidikan maupunpendidikan maupun umum. Pelaporan biaya ini diharapkan menjadidasar yang efektif bagi pertimbangan dan penilaian suatu entitassekolah tertentu.

Page 17: Kelompok 3

Biaya diidentifikasikan dan diklasifikasi menurut sifatnya. Klasifikasi biaya-biaya di entitas sekolah menurut sifatnya akandigunakan untuk mempertegas batasan, mempermudah perhitungan, dan menambah keakuratan pelaporan. Menurut sifatnya, biayadikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu :

1. Biaya langsung, merupakan biaya yang dikeluarkan untukmembiayai proses pencapaian hasil dan tujuan seuatu organisasi. Di sekolah dasar dan menengah negeri, biaya langsung adalahbiaya proses peningkatan kualitas siswa dan pencapaian tujuanutama sekolah yang tidak terpisahkan dari diri siswa sertaberdampak terhadap siswa secara keseluruhan. Contoh biayalangsung adalah biaya praktikum, biaya ujian, biaya pemakaianlaboratorium, dan sejenisnya.

2. Biaya tidak langsung, adalah komponen biaya penunjang ataupelengkap dari komponen biaya langsung. Dalam duniapendidikan biaya tidak langsung merupakan komponenpenunjang atau katalisator dalam proses belajar mengajar. Jadi, tujuan akhir sekolah dalam peningkatan kualitas lulusan dapatlebih sepat dicapai.

Page 18: Kelompok 3

Contoh biaya tidak langsung antara lain biaya kebersihan, bantuandana kegiatan siswa, biaya kegiatan sosial, dan sejenisnya.

Pada awalnya, komponen penyusun anggaran terdiri dari berbagaiaktivitas yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Dari berbagaiaktivitas tersebut, biaya pelaksanaannya terdiri dari duakomponen, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Dalampembahasan bab ini, digunakan alat bantu penyusunan laporanbiaya aktivitas, yaituActivity Costing System (ACS), yang merupakan salah satu alat penghitungan biaya dalam pendekatanekonomi. Menurut pendekatan ekonomi tersebut, biaya merupakancerminan aktivitas yang dilakukan entitas bersangkutan, sehinggarincian biaya merupakan rincian aktivitas dan prasaranapendukung aktivitas yang dibutuhkan. Dengan penjabaran jenisbiaya dan aktivitas secara bersamaan, anggaran tahunan dapatdirinci secara lebih akurat.

Kelebihan metode tersebut adalah kemudahannya dalam merincibiaya yang perlu diperhitungkan. Metode tersebut tidakmengindahkan pengaruh tingkat teknologi, kondisi internal, dantingkat efisiensi aktivitas organisasi dalam pencapaian tujuanorganisasi.

Page 19: Kelompok 3

Tenaga kerja merupakan usaha fisik ataumental yang dikeluarkan karyawan untukmelakukan aktivitas yang terkait dengan institusipendidikan, seperti mengajar. Biaya tenaga kerja disektor pendidikan dapat dibagi ke dalam beberapagolongan berikut :

a. Gaji Kepala Sekolah

b. Tunjangan Kepala Sekolah

c. Gaji Guru

d. Tunjangan Guru

e. Gaji Guru honorer

Page 20: Kelompok 3

Untuk besaran gaji dan tunjangan Kepala Sekolahmaupun guru sudah ditentukan oleh pemerintahberdasarkan pangkat dan golongan mereka, sehinggaakuntansi biaya lebih digunakan untuk menghitung gajiguru honorer atau karyawan lain yang lembur.

Ada beberapa cara untuk menghitung gaji guru honorer maupun upah lembur karyawan. Salah satunyaadalah dengan mengalikan tariff upah dengan jam kerjakaryawan. Dengan demikian, untuk menentukan upahseorang karyawan perlu dikumpulkan data jumlah jam kerjanya selama periode tertentu. Jadi yang diperlukanuntuk guru honorer dan karyawan yang lembur adalahapa yang dinamakan dengan Kartu Hadir. Kartu hadiradalah suatu catatan yang digunakan untuk mencatat jam kehadiran karyawan, yaitu jangka waktu antara jam hadirdan jam meninggalkan tempat kerja.

Page 21: Kelompok 3

Otonomi daerah yang dilaksanakan sejak tahun 2001 membawa perubahan besar dalam pengelolaan pendidikan. Di era otonomi daerah, Pemerintah Daerah bertanggung jawab ataspengelolaan sektor pendidikan pada semua jenjang diluar pendidikantinggi. Dari sisi substansi, Pemda bertanggung jawab atas hamper segala bidang yang terkait dengan sektor pendidikan. Namun, adaindikasi bahwa pelimpahan wewenang di sektor pendidikan tersebuttidak diikuti oleh pelimpahan sumber-sumber keuangan yang memadai. Akibatnya muncul persoalan ketidakseimbangan antarakewenangan dengan sumber daya yang dimiliki oleh Pemda untukmengelola pendidikan.

Ditinjau dari sudut human capital, pendidikan diperhitungkansebagai faktor penentu keberhasilan seseorang, baik secara sosialmaupun ekonomi. Nilai pendidikan merupakan asset moral, di manapengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pendidikandianggap sebagai investasi. Pengertian pembiayaan pendidikan adalahupaya pengumpulan dana untuk membiayai operasional danpengembangan sektor pendidikan.

Page 22: Kelompok 3

Pendidikan merupakan unsur utama pengembangan SDM. SDM dianggap lebih bernilai apabila sikap, perilaku, wawasan, kemampuan, keahlian, serta keterampilannya sesuai dengankebutuhan berbagai bidang dan sektor. Pendidikan merupakan salahsatu alat pengubah karakter manusia. Dengan pendidikan, manusiadapat mengetahui segala sesuatu yang tidak atau belum diketahuisebelumnya. Pendidikan merupakan hak seluruh umat manusia. Hakuntuk memperoleh pendidikan harus diikuti oleh kesempatan dankemampuan serta kemauannya. Dengan demikian, perananpembiayaan pendidikan terlihat jelas dalam peningkatan kualitasSDM agar sejajar dengan manusia lain, baik secara regional, nasional, maupun inernasional.

Dalam situasi bagaimana pun, Negara tidak boleh melepaskantanggung jawabnya terhadap pembiayaan pendidikan. Pada sisi lain, Negara melalui pemerintah harus terus menyosialisasikanpembiayaan pendidkan dengan mengacu pada standar baku, terutamatentang komponen pendidikan, proses belajar-mengajar, kurikulum, dan target kompetensi lulusan.

Page 23: Kelompok 3

Konvensi Nasional Pendidikan merupakan konvensi empattahunan bagi komunitas pendidikan. Inti dari konvensi ini adalahpembiayaan pendidikan harus ditata penggunaannya, karenaselain dari dana APBN/APBD, dana pendidikan juga bisadipungut dari masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan. Dana yang bersumber dariAPBN dan masyarakat harus diaturtentang pemungutannya, bagaimana menggunakannya, kemudianbagaimana mempertanggung jawabkannya. Pengaturan tentangpengelolaan pembiayaan pendidikan agar memiliki dasar hokum yang kuat perlu diatur setingkat Peraturan Pemerintah (PP).

Berdasarkan UUD 1945 dan Undang-undang No. 20 tahun2003 tentang Sisdiknas, dana pendidikan selain gaji pendidik danbiaya pendidikan kedinasan mendapat alokasi minimal 20% daritotal APBN/APBD. Pembiayaan pendidikan sebesar 20% itumemang seharusnya dipenuhi dari anggaran belanja dan bukandari anggaran pendapatan. Selanjutnya, hal yang perlu dilakukanadalah menjabarkan anggaran pendidikan 20% tersebut padajalurnya.

Page 24: Kelompok 3

DAFTAR PUSTAKA

http://saung-elmu.blogspot.com/2010/08/akuntansi-sektor-pendidikan-sebagai.html

Page 25: Kelompok 3