Kelompok 2 Objek Pajak

download Kelompok 2 Objek Pajak

of 59

description

objek pajak

Transcript of Kelompok 2 Objek Pajak

OBJEK PAJAK

OBJEK PAJAK4Q AkuntansiKELOMPOK 2DEA ALFI FAUZANPRIYO ARI PAMUNGKASROY RAJAGUKGUKUMMI RAHMAWATIYOGA PRATAMA RIZKI F

Pasal 4 ayat 1 UU PPhPENGERTIANsetiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterimaatau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesiamaupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsiatau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan,dengan nama dan dalam bentuk apa pun..Pasal 4 ayat 1 UU PPhTambahan Kemampuan EkonomisPekerjaanUsaha atauPekerjaanbebasModal(Investasi)Lain-lainBerasal dari penghasilan :Pasal 4 ayat 1 UU PPhPenggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasaHadiah dari pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan

PekerjaanPenggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa

Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang No.36 Tahun 2008 tentang PPhTermasuk dalam PPh pasal 21 Menggunakan tarif progresif PPh pasal 17Hadiah dari pekerjaan atau kegiatan dan penghargaanDalam pengertian hadiah termasuk hadiah dari undian, pekerjaan, dan kegiatan sepertihadiah undian tabungan, hadiah dari pertandingan olahraga dan lain sebagainya.

penghargaan adalah imbalan yang diberikan sehubungandengan kegiatan tertentu, misalnya imbalan yang diterima sehubungan denganpenemuan benda-benda purbakalaTermasuk dalam PPh pasal 21 Menggunakan tarif progresif PPh pasal 17Pasal 4 ayat 1 UU PPhKeuntungan karena penjualan/pengalihan harta termasuk keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan Badan keagamaan atau Badan Pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yuang ditetapkan oleh menteri keuangan sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan

Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utangDividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian SHU koperasi (SHU di atas Rp 240.000,-)Royalti atau imbalan atas penggunaan hak;Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan hartaModal(Investasi)Keuntungan karena penjualan/pengalihan harta termasuk keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan Badan keagamaan atau Badan Pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yuang ditetapkan oleh menteri keuangan sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan Maksudnya adalah Keuntungan berupa selisih antara harga pasar dan nilai perolehan atau nilai sisa buku atas pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan merupakan penghasilanbagi pihak yang mengalihkan kecuali harta tersebut dihibahkan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat.Menggunakan tarif progresif pph pasal 17Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang

Premium terjadi apabila misalnya surat obligasi dijual di atas nilai nominalnyasedangkan diskonto terjadi apabila surat obligasi dibeli di bawah nilai nominalnya.Premium tersebut merupakan penghasilan bagi yang menerbitkan obligasi dan diskontomerupakan penghasilan bagi yang membeli obligasi.Menggunakan tarif 15% pph pasal 23Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian SHU koperasi (SHU di atas Rp 240.000,-)

Dividen merupakan bagian laba yang diperoleh pemegang saham atau pemegang polis asuransi atau pembagian sisa hasil usaha koperasi yang diperoleh anggota koperasi.Menggunakan tarif 15% PPh pasal 23 untuk badan sedangkan untuk op PPh 4(2)Royalti atau imbalan atas penggunaan hak;

Royalti adalah suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan cara atau perhitungan apa pun, baik dilakukan secara berkala maupun tidakMenggunakan tarif 15% pph pasal 23Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta

Yang dimaksud sewa disini adalah imbalan sewa yang terutang atau kita bayarkan kepada subjek pajak dalam negeri baik orang pribadi maupun badan dan kepada BUT selain tanah dan bangunanMenggunakan tarif 2% pph pasal 23 kecuali sewa tanah dan bangunanPasal 4 ayat 1 UU PPhLaba usahaIuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebasUsaha atauPekerjaanbebasLaba usaha

Merupakan Laba dari kegiatan usahaMenggunakan tarif progresif pph pasal 17Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas

Jenis pajaknya adalah Pajak Penghasilan (PPh) Badan karena perkumpulan termasuk dalam pengertian Badan berdasarkan pasal 2 ayat (1) huruf b. PPh Badan dikenakan terhadap penghasilan kena pajak yang dihitung berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih dan menerima penghasilan sebagaimana di atur dalam pasal 6 ayat (1) UU PPh.Objek Pajak BadanPasal 4 ayat 1 UU PPhPenerimaan atau perolehan pembayaran berkalaKeuntungan karena pembebasan hutang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan PP Di bawah 350 jt dibebaskanHanya dapat dinikmati sekali setahunKeuntungan karena selisih kurs mata uang asingSelisih lebih karena penilaian kembali aktivaPremi asuransiTambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajakpenghasilan dari usaha berbasis syariah;imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan; dansurplus Bank Indonesia.Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya

Lain-lainPenerimaan atau perolehan pembayaran berkala

Penerimaan berupa pembayaran berkala, misalnya alimentasi atau tunjangan seumur hidup yang dibayar secara berulang-ulang dalam waktu tertentu.Menggunakan tarif progresif pph pasal 17Keuntungan karena pembebasan hutang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan PP

Pembebasan utang oleh pihak yang berpiutang dianggap sebagai penghasilanbagi pihak yang semula berutang, sedangkan bagi pihak yang berpiutang dapatdibebankan sebagai biaya.

Namun, dengan Peraturan Pemerintah dapat ditetapkanbahwa pembebasan utang debitur kecil misalnya Kredit Usaha Keluarga Prasejahtera(Kukesra), Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit untuk perumahansangat sederhana, serta kredit kecil lainnya sampai dengan jumlah tertentu dikecualikansebagai objek pajak.Di bawah 350 jt dibebaskanHanya dapat dinikmati sekali setahunMenggunakan tarif progresif pph pasal 17Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing

Keuntungan yang diperoleh karena fluktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan sistem pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.Menggunakan tarif progresif pph pasal 17Premi asuransiPremi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna dan beasiswa, yang dibayar oleh pemberi kerja merupakan pemberian kenikmatan yangnon deductiblebagi pemberi kerja dannon taxablebagi karyawan.Namun demikian mengacu pada ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf d UU PPh, premi asuransi diatas dapat menjadideductiblesepanjang ditambahkan dalam penghasilan karyawan (taxable)

Termasuk dalam PPh pasal 21 Menggunakan tarif progresif PPh pasal 17Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak

Tambahan kekayaan neto pada hakikatnya merupakan akumulasi dari penghasilan, baik yang telah dikenakan pajak maupun yang belum dikenakan pajak. Apabila diketahui adanya penambahan kekayaan neto yang melebihi akumulasi penghasilan yang telah dikenakan pajak, tetapi penghasilan itu belum dikenakan pajak, maka tambahan kekayaan neto tersebut merupakan penghasilan yang jadi objek pajak.Termasuk dalam PPh pasal 21 Menggunakan tarif progresif PPh pasal 17Penghasilan dari usaha berbasis syariah;

Kegiatan usaha berbasis syariah memiliki landasan filosofi yang berbeda dengan kegiatan usaha yang bersifat konvensional. Namun, penghasilan yang diterima atau diperoleh dari kegiatan usaha berbasis syariah tersebut tetap merupakan objek pajak menurut Undang-Undang ini.Menggunakan tarif progresif pph pasal 17Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan;

Apabila pengajuan keberatan, permohonan banding, atau permohonan peninjauan kembali dikabulkan sebagian atau seluruhnya,selama pajak yang masih harus dibayarsebagaimana dimaksud dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayaryang telah dibayar menyebabkan kelebihan pembayaran pajak, kelebihan pembayaran dimaksud dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan Pasal 27A ayat (1) KUPMenggunakan tarif progresif pph pasal 17Surplus Bank IndonesiaSurplus Bank Indonesia yang merupakan objek Pajak Penghasilan adalah surplus Bank Indonesia menurut laporan keuangan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan setelah dilakukan penyesuaian atau koreksi fiskal sesuai dengan Undang-Undang PPh dengan memperhatikan karakteristik Bank Indonesia.

Objek Pajak BadanPenerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya

Sebagai contoh, Pajak Bumi dan Bangunan yang sudah dibayar dan dibebankan sebagai biaya, yang karena sesuatu sebab dikembalikan, maka jumlah sebesar pengembalian tersebut merupakan penghasilan.Menggunakan tarif progresif pph pasal 17Pasal 4 ayat 2 UU PPhOBJEK PAJAK FINALPasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya,Penghasilan berupa bunga obligasi dan surat utang negaraPenghasilan dari bunga simpanan yang dibayarkan oleh Koperasi kepada anggota Koperasi orang pribadiPenghasilan berupa hadiah undianPenghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya;Penghasilan dari transaksi derivatif;Penghasilan dari transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan;

Pasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan;Penghasilan dari usaha jasa Konstruksi;Penghasilan dari usaha real estate;Penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan;Penghasilan atas diskonto Surat Perbendaharaan Negara;Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu;Penghasilan dari Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap. Pasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnyaDasarHukumPP No. 131 Tahun 2000 KMK No. 51/KMK.04/2001 Per. Dirjen Pajak No. PER-01/PJ/2013PengertianDeposito : deposito dengan nama dan dalam bentuk apapun.......Tabungan: simpanan pada bank di Indonesia yang melaksanakan kegiatan usaha.... Cadangan: simpanan pada bank dengan nama apapun.......Bunga yang harus dipotong PPh: bunga yang diterima atau diperoleh dari deposito dan tabungan yang ditempatkan di luar negeri .....Pasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnyaObjekPengenaanAtas penghasilan berupa bunga, dari deposit dan tabungan serta diskonto sertifikat BIBunga yang harus dipotong pajak adalah bunga yang diterima atau diperoleh dari deposito dantabungan yang ditempatkan di luar negeri melalui bank3.Dipersamakan dengan penghasilan berupa Bunga Deposito dan tabungan adalah penghasilan berupa imbalan dari deposito dan tabungan4. Dipersamakan dengan penghasilan berupa diskonto SBI adalahpenghasilan berupa imbalan dari SBI dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Pasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnyaTarifBunga dikenakan PPh Final sebesar 20% dari jumlah bruto, terhadap Wajib Pajak dalam Negeri dan BUT.Bunga dikenakan PPh Final sebesar 20% dari jumlah bruto atau dengan tarif berdasarkan Tax Treaty yangberlaku terhadap WP Luar Negeri.

Pasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan berupa bunga obligasi dan surat utang negaraDasarHukumPP No. 16 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Obligasi yang telahdiubah dengan PP No. 100 tahun 2013PengertianObligasi : surat utang dan surat utang negara, yang berjangka waktu lebih dari 12 bulanBunga obligasi: imbalan yang diterima dan/atau diperoleh pemegang Obligasi dalam bentuk bunga dan/atau diskontoCadangan: simpanan pada bank dengan nama apapun.......Pasal 4 ayat 2 UU PPhObjekPengenaanAtas penghasilan yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak berupa Bunga Obligasi dikenai PPh yang bersifat Final

Tidak berlaku apabila penerima penghasilan dari Bunga Obligasi adalah Wajib Pajak dana pensiun yang pendirian/pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan; dan Wajib Pajak Bank yang didirikan di Indonesia atau Cabang bank Luar Negeri di Indonesia.

Penghasilan berupa bunga obligasi dan surat utang negaraPasal 4 ayat 2 UU PPhTarifBunga dari Obligasi dengan kupon adalah:15% bagi WP Dalam Negeri dan BUT;20% atau sesuai tarif berdasarkan Tax Treaty bagi WP Luar Negeri selain BUTDari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan obligasiPenghasilan berupa bunga obligasi dan surat utang negaraPasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan dari bunga simpanan yang dibayarkan oleh Koperasi kepada anggota Koperasi orang pribadiDasarHukumPP No. 15 Tahun 2009 PMK No. 112/PMK.03/2010ObjekPengenaanPenghasilan yang berupa bunga simpanan yang dibayarkan oleh Koperasi yang didirikan di Indonesia kepada anggota Koperasi Orang Pribadi dikenai PPh yang bersifat finalTarif0% untuk penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan Rp240.000,-/bulan10% dari jumlah bruto bunga untuk penghasilan bunga simpanan lebih dari Rp240.000 per bulanPasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan berupa hadiah undianDasarHukumPP No. 132 Tahun 2000 tentang Pengenaan PPh atas Hadiah UndianKMK No. 639/KMK.04/1994 Kep. Dirjen Pajak No. 132 KEP-395/PJ/2001 PengertianHadiah Undian : hadiah yang diterima oleh Orang Pribadi/badan yang pemberiannya melalui cara undian.Hadiah dan Penghargaan Perlombaan : hadiah atau penghargaan yang diberikan melalui suatu perlombaan atau adu ketangkasanPasal 4 ayat 2 UU PPhObjekPengenaanAtas penghasilan berupa hadiah undian dengan nama dan dalam bentuk apapun (bisa berupa uang, barang, atau berupa kenikmatan (misal fasilitas jalan-jalan gratis)) Tidak termasuk:Diberikan kepada semua pembeli/konsumen tanpa diundiHadiah diterima langsung oleh konsumen akhir pada saat pembelian barang/jasa

Penghasilan berupa hadiah undianTarifHadiah undian adalah 25% dari jumlah bruto nilai hadiah undian dan bersifat finalPasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, Penghasilan dari transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaanDasarHukuma.PP No. 41 Tahun 1994 tentang PPh atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek sebagaimana telah diubah dengan PP No. 14 tahun 1997b.KMK No. 282/KMK.04/1997 tentang Pelaksanaan Pemungutan PPh dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efekc.SE Dirjen Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 d.SE Dirjen Pajak No. SE-06/PJ.4/1997PengertianBursa efek : penyelenggara transaksi jual beli efek/sahamPerantara Pedagang Efek : perusahaan efek yang telah menjadi anggota bursa yang melakukan transaksi jual beli efek di bursaPendiri : orang pribadi atau badan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham PT atau tercantum dalam Anggaran Dasar PT.Saham pendiri : saham yang dimiliki oleh pendiri yang diperoleh dengan harga kurang dari 90% dari harga jual saham pada saat IPO.Pasal 4 ayat 2 UU PPhObjekPengenaanAtas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari transaksi penjualan saham di Bursa EfekTarifUntuk semua transaksi penjualan saham sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualanPemilik saham pendiri dikenakan tambahan PPh sebesar 0,5% dari nilai saham perusahaan.Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, Penghasilan dari transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaanPasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan dari usaha jasa KonstruksiDasarHukuma.PP No. 51 Tahun 2008b.PMK No. 187/PMK.03/2008 ObjekPengenaanAtas penghasilan dari usaha jasa konstruksi dikenakan PPh yang bersifat final, berlaku bagi WP sebagaikontraktor maupun subkontraktor. Tarif2% untuk pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha kecil4% untuk pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha3% untuk pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa selain yang disebutkan di atas4% untuk perencanaan atau pengawasan kontstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha6% untuk perencanaan atau pengawasan kontstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha.Pasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunanDasarHukuma.PP No. 29 Tahun 1996 tentang pembayaran PPh atas Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau bangunan sebagaimana telah diubah dengan PP No. 5 tahun 2002b.KMK No. 394/KMK.04/1996 tentang Pelaksanaan Pembayaran PPh atas Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau bangunan sebagaimana telah diubah dengan KMK 120/KMK.03/2002c.Kep Dirjen Pajak No. KEP-50/PJ/1996d.Kep Dirjen Pajak No. KEP-227/PJ/2002PengertianNilai Persewaan : semua jumlah yang dibayarkan atau terutang oleh penyewa yang berkaitan dengan tanah dan/atau bangunan yang disewa.Service Charge : balas jasa yang menyebabkan ruangan yang disewa tersebut dapat dihuni sesuai dengantujuan yang diinginkan oleh penyewaPasal 4 ayat 2 UU PPhObjekPengenaanpenghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari sewa atas tanah dan/atau bangunan dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat FinalPenghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunanTarifBesarnya tarif 10% dari jumlah bruto nilai persewaan untuk WP Badan Dalam Negeri atau BUTBesarnya tarif 10% dari jumlah bruto nilai persewaan untuk WP OP Dalam NegeriPasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan atas diskonto Surat Perbendaharaan NegaraDasarHukuma.PP No. 27 Tahun 2008 b.PMK No. 63/PMK.03/2008c.Per. Dirjen Pajak No. PER-18/PJ./2008PengertianSUN : surat berharga yang berupa surat pengakuan utang baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara sesuai dengan masa berlakunya, yang terdiri atas Surat Perbendaharaan Negara dan Obligasi NegaraSurat Perbendaharaan Negara : Surat Utang Negara yang berjangka waktu paling lama 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskontodiskonto : potongan atau bunga yang harus dibayar oleh orang yang menjual wesel atau surat dagang yang diuangkan sebelum waktunyaPasal 4 ayat 2 UU PPhObjekPengenaanAtas penghasilan yang diterima atau diperoleh WP berupa Diskonto SPN, dikenakan pemotongan PPh yang bersifat finalPenghasilan atas diskonto Surat Perbendaharaan NegaraTarif20% bagi WP Dalam Negeri dan BUT;20% bagi WP LN atau sesuai perjanjian Tax Treaty yang berlaku.Pasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto TertentuDasarHukumPP No. 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima ataudiperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto TertentuObjekPengenaanWajib Pajak Orang Pribadi atau Wajib Pajak Badan tidak termasuk BUTMenerima penghasilan dari usaha yang tidak termasuk penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4.800.000.000 dalam satu tahun pajakTarifBesarnya tarif adalah 1% dari peredaran brutoPasal 4 ayat 2 UU PPhPenghasilan dari Selisih Penilaian Kembali Aktiva TetapDasarHukuma.PMK No. 79/PMK.03/2008 b.Per. Dirjen Pajak No. PER-12/PJ/2009c.SE Dirjen Pajak No. SE-56/PJ/2009KetentuanPenilaian Kembali Aktiva Tetap dilakukan terhadap seluruh aktiva tetap berwujud, termasuk tanah yang berstatus hak milik atau hak guna bangunan; atau seluruh aktiva tetap tidak berwujud tidak termasuk tanah, yang terletak atau berada di Indonesia, dimiliki, dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih,, dan memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak. Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan tidak dapat dilakukan kembali sebelum lewat jangka waktu 5 tahun sejak Penilaian Kembali terakhir.Pasal 4 ayat 2 UU PPhObjekPengenaanAtas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku fiskal semulaPenghasilan dari Selisih Penilaian Kembali Aktiva TetapTarifdikenakan PPh yang bersifat Final sebesar 10%Pasal 4 ayat 3 UU PPhNON OBJEK PAJAKPasal 4 ayat 3 UU PPhAlasan / KriteriaPengalihanTitikPemajakanPengalihanSaatPemajakanPenegasanStandarAkuntansiPerdataPasal 4 ayat 1 UU PPh1. bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.2. harta hibahan, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan;penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa

PengalihanTitikPemajakanPasal 4 ayat 1 UU PPhAsuransiPengalihanSaatPemajakanPasal 4 ayat 1 UU PPhharta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modaldividen atau bagian laba PenegasanStandarAkuntansiPasal 4 ayat 1 UU PPhWarisanPerdataiuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai; penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf g, dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan; bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif; dihapus; penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut :1.merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan 2.sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.Pasal 4 ayat 1 UU PPhbeasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Pasal 4 ayat 3 UU PPhIsvan : deposito logam mulia, apakah dikenakan pajak ?Nawafil : perlakuan hadiah jika penerima WPLN ? Tarifnya apakah 25% semua ?Alfan : transaksi derivatifDina :Ready : Persyaratan tertentu dari beasiswaAyu : Bunga atau iuran yang dikenakan ? nirlaba