Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

47
Makalah Instrument Elektronik “Komponen Pasif Elektronika” D I S U S U N OLEH KRISNA (4113240016) DEDE ARYA NINGSIH DEWI PERONIKA MANULANG JETRO RAJAGUKGUK LORIFA SOFYAN SURYA NINGSIH FISIKA Non_Dik 2011

Transcript of Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Page 1: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Makalah Instrument Elektronik

“Komponen Pasif Elektronika”

DI SUSUN

OLEH

KRISNA (4113240016) DEDE ARYA NINGSIH DEWI PERONIKA MANULANG JETRO RAJAGUKGUK LORIFA SOFYAN SURYA NINGSIH

FISIKA Non_Dik 2011

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013

Page 2: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Kata pengantar

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang

berjudul "Komponen Pasif elektronika "

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan

tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam

kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk

penyempurnaan makalah selanjutnya.

Medan, 21 November 2013

Penulis

Page 3: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

BAB IRESISTOR

Sebuah resistor adalah terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada

terminal yang sebanding dengan arus listrik melewatinya sesuai dengan hukum Ohm:

V = IR

Pengertian

Resistor adalah elemen dari jaringan listrik dan sirkuit elektronik dan di mana-mana

di sebagian besar peralatan elektronik. Praktis resistor dapat dibuat dari berbagai senyawa

dan film, serta resistensi kawat (kawat terbuat dari paduan Resistivitas tinggi, seperti nikel /

krom). Karakteristik utama dari sebuah resistor adalah resistensi, toleransi, tegangan kerja

maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan,

dan induktansi. Kurang terkenal adalah perlawanan kritis, nilai yang disipasi daya di bawah

batas maksimum yang diijinkan arus, dan di atas batas yang diterapkan tegangan. Perlawanan

kritis tergantung pada bahan yang merupakan resistor dan juga dimensi fisik, melainkan

ditentukan oleh desain. Resistor dapat diintegrasikan ke dalam sirkuit hibrida dan dicetak,

serta sirkuit terpadu. Ukuran, dan posisi lead (atau terminal) yang relevan dengan peralatan

desainer; resistor harus secara fisik cukup besar untuk tidak terlalu panas ketika

menghilangkan kekuasaan mereka.

Fungsi dan kegunaan resistor dalam rangkaian

1. Sebagai pembagi arus 

2. Sebagai pembagi tegangan

3. Sebagai penurun tegangan

4. Sebagai penghambat arus listrik, dan lain-lain

Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan dayanya.Berbagai

macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi

lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor padasuatu rancangan selain besar

resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor  bekerja dengan dialiri arus listrik, maka

akan terjadi disipasi daya berupa panassebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu

resistor bisa menunjukkansemakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.

Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki

disipasidaya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi

Page 4: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya

untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya,

misalnya100*5W. Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan

huruf R. Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak  berarti

sama besar nilai hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut resistansi.

Jenis – Jenis Resistor

Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu :

1. Fixed Resistor

2. Variable Resistor

3. Resistor Non Linier

:

:

:

Yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.

Yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.

Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh

faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.

Resistor Tetap (Fixed)

Secara fisik bentuk resistor tetap adalah sebagai berikut :

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1.

2.

3.

Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.

Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.

Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan

resistor dari bahan carbon.

Resistor Variabel

1. Trimpot : Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah dengan

mengunakan obeng.

2. Potensio : Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah

langsung mengunakan tangan (tanpa alat bantu) dengan cara

memutar poros engkol atau mengeser kenop untuk potensio geser.

Contoh bentuk fisik dari variable resistor jenis Trimpot :

Page 5: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Contoh bentuk fisik dari variable resistor jenis Potensio :

Bentuk resistor non linier misalnya PTC, LDR dan NTC

PTC : Positive Temperatur Coefisien

adalah jenis resistor non linier yang nilai

hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu.

Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar

nilai hambatannya.

 

NTC : Negative Temperatur Coefisien

adalah jenis resistor non linier yang nilai

hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu.

Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil

nilai hambatannya.

LDR : Light Dependent Resistor

adalah jenis resistor non linier yang nilai

hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas

cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas

cahaya yang mengenainya makin kecil nilai

hambatannya.

Simbol dari fixed resistor adalah sebagai berikut :

Resistor Tetap

Standar AS dan Jepang Eropa

Simbol dari variable resistor adalah sebagai berikut :

Page 6: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Resistor Variabel

Standar AS dan Jepang Eropa

Simbol dari resistor non linier adalah sebagai berikut :

Resistor Non Linier

Jenis LDR NTC PTC

Cara Menghitung Nilai Resistor

Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi.

Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai,

biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai.

Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga

mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.

Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk

menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu

ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya

adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal.

Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan

warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.

Identifikasi empat pita

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini

terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama

merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (jumlah nol

yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga

resistansi. Kadang-kadang pita kelima menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus

dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.

Page 7: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang

lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru,

mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga

104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah,

merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.

Warna Pita pertama Pita keduaPita ketiga

(pengali)

Pita keempat

(toleransi)

Pita kelima

(koefisien suhu)

Hitam 0 0 × 100

Cokelat 1 1 ×101 ± 1% (F) 100 ppm

Merah 2 2 × 102 ± 2% (G) 50 ppm

Oranye 3 3 × 103 15 ppm

Kuning 4 4 × 104 25 ppm

Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% (D)

Biru 6 6 × 106 ± 0.25% (C)

Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% (B)

Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% (A)

Putih 9 9 × 109

Emas × 10-1 ± 5% (J)

Perak × 10-2 ± 10% (K)

Kosong ± 20% (M)

Identifikasi lima pita

Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%),

untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi,

pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita

keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas

atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien

suhu.

Resistor pasang-permukaan

Page 8: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Gambar ini menunjukan empat resistor pasang permukaan (komponen pada kiri atas

adalah kondensator) termasuk dua resistor nol ohm. Resistor nol ohm sering digunakan

daripada lompatan kawat sehingga dapat dipasang dengan mesin pemasang resistor.

Resistor pasang-permukaan dicetak dengan harga numerik dengan kode yang mirip

dengan kondensator kecil. Resistor toleransi standar ditandai dengan kode tiga digit, dua

pertama menunjukkan dua angka pertama resistansi dan angka ketiga menunjukkan pengali

(jumlah nol). Contoh:

"334" = 33 × 10.000 ohm = 330 KOhm

"222" = 22 × 100 ohm = 2,2 KOhm

"473" = 47 × 1,000 ohm = 47 KOhm

"105" = 10 × 100,000 ohm = 1 MOhm

Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis: 100, 220, 470. Contoh:

"100" = 10 × 1 ohm = 10 ohm

"220" = 22 × 1 ohm = 22 ohm

Kadang-kadang harga-harga tersebut ditulis "10" atau "22" untuk mencegah kebingungan.

Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal.

Contoh:

"4R7" = 4.7 ohm

"0R22" = 0.22 ohm

"0R01" = 0.01 ohm

Resistor presisi ditandai dengan kode empat digit. Dimana tiga digit pertama menunjukkan

harga resistansi dan digit keempat adalah pengali. Contoh:

"1001" = 100 × 10 ohm = 1 kohm

"4992" = 499 × 100 ohm = 49,9 kohm

"1000" = 100 × 1 ohm = 100 ohm

Page 9: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

"000" dan "0000" kadang-kadang muncul bebagai harga untuk resistor nol ohm

Resistor pasang-permukaan saat ini biasanya terlalu kecil untuk ditandai.

Penandaan tipe industri

Format:

XX YY YZ

X: kode tipe

Y: nilai resistansi

Z: toleransi

Rating Daya pada 70 °C

Kode

Tipe

Rating Daya

(Watt)

Teknik MIL-R-

11

Teknik MIL-R-39008

GB 1 RC32 RCR32

HB 2 RC42 RCR42

GM 3 - -

HM 4 - -

CB ¼ RC07 RCR07

EB ½ RC20 RCR20

BB ⅛ RC05 RCR05

Rentang suhu operasional membedakan komponen kelas komersil, kelas industri dan kelas

militer.

Kelas komersil: 0 °C hingga 70 °C

Kelas industri: −40 °C hingga 85 °C (seringkali −25 °C hingga 85 °C)

Kelas militer: −55 °C hingga 125 °C (seringkali -65 °C hingga 275 °C)

Kelas standar: -5 °C hingga 60 °C.

Hubungan yang ada pada resistor

Menurut hukum Ohm,ada tiga bentuk hubungan yang bisa terjadi pada resistor,yaitu:

Hubungan Seri

Hubungan Paralel

Page 10: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Hubungan Campuran

1. Hubungan Seri

Hubungan seri adalah hubungan beberapa resistor secara seri atau berderet.Tegangan yang

dimiliki masing-masing berbeda-beda tergantung resistornya.

Pemasangan resistor secara seri mempunyai rumus:

Rt = R1 + R2 + R3 + ……..+ R

2. Hubungan Paralel

Hubungan paralel adalah hubungan beberapa resistor secara paralel.Tegangan yang dimiliki

masing-masing resistor adalah sama namun arusnya berbeda tergantung resistornya.

Pemasangan resistor secara paralel mempunyai rumus :

1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ……..+ 1/Rn atau

Rt = R1 x R2 x R3 x ……..x Rn

R1 + R2 + R3 + ……..+Rn

3. Hubungan Campuran ( hubungan seri-paralel )

Hubungan campuran adalah hubungan beberapa buah resistor yang mempunyai rangkaian

seri dan paralel.Cara menghitungnya yaitu dengan menggabungkan rumus hubungan seri dan

hubungan paralel.

Cara Mengukur Keadaan Resistor

Perlu diketahui bahwa batas ukur multimeter untuk pengukuran menggunakan OHM,

mempunyai beberapa posisi yaitu :

1. Putar saklar pada posisi R x 1

2. Putar saklar pada posisi R x 10

3. Putar saklar pada posisi R x 1K

Cara pengukuran hambatan

1. Putarlah saklar pada posisi R x 1, R x 10, atau R x 1K. Ini semua tergantung perkiraan

berapa besar tahanan yang hendak kita ukur.

2. Tancapkanlah kabel merah (+) pada lubang (+) dan kabel hitam (-) pada (-).

Page 11: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

3. Lalu pertemukan pencolok merah dan hitam pada masing-masing ujungnya.

4. Kemudian stel jarum sampai mencapai angka nol Ohm. Sedangkan yang dibuat menyetel

adalah pengatur nol Ohm.

5. Kemudian setelah mencapai titik nol Ohm barulah pencolok itu kita lepaskan. Maka

dengan demikian jarum skala akan kembali ke kiri.

6. Dan sekarang tempelkan masing-masing pencolok pada kaki resistor.

7. Apabila jarum bergerak maka hal ini akan menandakan resistor dalam keadaan baik dan

bisa digunakan.

8. Sedangkan untuk mengukur besarnya nilai resitor perhatikanlah gerakan jarum dan berjenti

pada angka berapa. Maka angka ini akan menunjukkan skala sesuai dengan ukuran resistor

itu sendiri.

Contoh-cotoh Perhitungan Resistor :

a. Bila jarum menunjukkan angka 100 pada papan skala dan saklar penyetelan ditunjukkan

pada 1 x berarti --> 1 x 100, maka ukurannya adalah 100 Ohm

b. Bila jarum menunjukkan angka 100 pada papan skala dan saklar penyetelan ditunjukkan

pada 10 x berarti --> 10 x 100, maka ukurannya adalah 1000 Ohm

c. Bila jarum menunjukkan angka 100 pada papan skala dan saklar penyetelan ditunjukkan

pada 1K berarti --> 1000 x 100, maka ukurannya adalah 100000 Ohm atau 100 KOhm

Kesimpulan

Pengukuran nilai hambatan resistor dalam percobaan ini menggunakan AVOmeter.

Dalam pengukuran ini sering terjadi kesalahan, salah satu kesalahannya tidak sesuainya

jarum dengan angka nol. Pengukuran nilai hambatan dengan membaca kode warna pada

resistor juga sering megalami kesalahan ataupun kesulitan membaca warna karena resistor

yang digunakan dalam percobaan ini terlalu lama disimpan sehingga menyebabkan warna

yang terdapat pada resistor hilang (memudar). Perbedaan sudut padang juga dapat

mempengaruhi pergeseran jarum pada AVO Meter.

BAB IIKAPASITOR

PENGERTIAN KAPASITOR

Page 12: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Kapasitor (kondensator) dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf ‘C’

adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan

cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan

oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011

cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut.

Struktur sebuah kapasitor terbuat fari dua buah pelat metal yang dipisahkan oleh suatu

bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umumnya dikenal misalnya adalah ruang

hampa udara, keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung pelat metal diberi tegangan

listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada ujung metal yang satu lagi.

Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif, dan sebaliknya muatan

negatif tidak bisa menuju ke kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-

konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung

kakinya. Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-

muatan positif dan negatif di awan.

KEGUNAAN KAPASITOR

Fungsi penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian adalah:

* Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada PS = Power

supply)

* Sebagai filter dalam rangkaian PS

* Sebagai frekuensi dalam rangkaian antenna

* Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.

* Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar

Kapasitansi Kapasitor

Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk menampung

muatan elektron. Coulomb pada abad ke-18 menghitung bahwa 1 Coulomb = 6,25 x 1018

elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan

memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan

electron sebanyak 1 Coulomb. Dengan rumus dapat ditulis:

Q = C . V

Keterangan:

Q = muatan electron dalam C (Coulomb)

Page 13: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

C = nilai kapasitansi dalam F (Farad)

V = besar tegangan dalam V (volt)

Kapasitor pelat paralel tersusun atas dua pelat paralel dengan luas A dan jarak antar pelat d.

dalam ruang hampa, dengan penjabaran menggunakan hokum Gauss, kapasitansinya adalah :

Kapasitor dengan dielektrik adalah kapasitor dengan material insulator (karet, gelas,

kertas, mika, dll). Misalkan sebuah bahan dielektrik disisipkan diantara kedua pelat kapasitor,

maka beda potensial antara kedua keping akan turun. Karena jumlah muatan pada setiap

keping tetap, kapasitansi naik. Hal ini dapat dirumuskan sebagai

Bila di dalamnya diisi bahan lain yang mempunyai konstanta dielektrik K, maka kapasitasnya

menjadi

Hubungan antara C0 dan C adalah :

Kapasitas kapasitor akan berubah harganya bila :

K , A dan d diubah

Dalam hal ini C tidak tergantung Q dan V, hanya merupakan perbandingan2 yang tetap saja.

Artinya meskipun harga Q diubah2, harga C tetap.

Rangkaian Kapasitor

Rangkaian kapasitor secara seri akan mengakibatkan nilai kapasitansi total semakin

kecil. Di bawah ini adalah contoh kapasitor yang dirangkai secara seri

Pada rangkaian kapasitor seri, berlaku rumus:

V = V1 + V2 + … + Vn

Q = Q1 = Q2 = Qn

C=Kε0Ad

C=KC0 karena ε=Kε0

Page 14: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Rangkaian kapasitor secara paralel akan mengakibatkan nilai kapasitansi pengganti semakin

besar.

Di bawah ini adalah contoh kapasitor yang dirangkai secara paralel.

Pada rangkaian kapasitor paralel, berlaku rumus:

V1 = V2 =V3 = Vn

Q = Q1 + Q2 + Q3 + Qn

Energi yang disimpan didalam kapasitor

Energi potensial U yang tersimpan di dalam kapasitor didefinisikan sebagai usaha yang

diperlukan untuk mengisi muatan. Misalkan sebuah baterai dihubungkan ke sebuah kapasitor.

Baterai melakukan kerja untuk menggerakkan muatan dari satu pelat ke pelat yang lain. Kerja

yang dilakukan untuk memindahkan sejumlah muatan sebesar q melalui tegangan V adalah

W = V . q

Dengan menggunakan kalkulus energy potensial muatan dapat dinyatakan sebagai:

JENIS-JENIS KAPASITOR

Jenis-jenis kapasitor ada berbagai macam,diantaranya adalah di bawah ini.

Menurut Polaritasnya :

- Kapasitor Polar

Memiliki polaritas (+) dan (-).

Page 15: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Dalam pemasangannya harus diperhatikan polaritasnya dan tidak boleh dipasang terbalik.

Pada bodynya terdapat tanda polaritasnya untuk menandai kaki yang berpolaritas (+) atau

(-).

- Kapasitor Non Polar(Bipolar Capasitor)

Jenis kapasitor ini bisa dipasang bolak-balik.

Menurut Bahan Pembuatannya :

Kapasitor pada dasarnya adalah 2 buah lempeng logam(dielectric) yang dipisahkan oleh

sebuah bahan isulator. Nah,bahan isulator inilah yg menentukan nama kapasitor tersebut.

Menurut bahan pembuatannya jenis2 kapasitor adalah :

- Kapasitor Elektrolit → isulatornya dibuat dari bahan elektrolit

- Kapasitor Mika → bahan isulatornya dibuat dari mika

- Kapasitor Udara → bahan isulatornya dibuat dari udara.

- Kapasitor Kertas,tantalum,milar,dsb.

Menurut Ketetapan Nilainya

- Kapasitor Tetap/permanen

Nilai kapasitasnya tidak bisa diubah-ubah.

- Kapasitor Variable atau sering juga disebut VC atau Varco (variable capasitor)

Kapasitor jenis ini bisa kita ubah-ubah nilainya.

CARA MENGHITUNG NILAINYA

Nilai kapasitor dapat kita lihat pada tulisan yang terdapat pada body-nya, misalnya 10

uF/16 V artinya nilai kapasitor itu adalah 10 mikro Farad dan bisa bekerja pada tegangan

maximal 16 V,jika melebihi 16 V maka kapasitor ini akan mengalami 'break down' alias

ko'it:-).

Farad adalah satuan nilai kapasitas dari kapasitor.

1 uF → 1 mikro Farad = 1 x 10 pangkat (-6) Farad = 0.000001 Farad

1 nF → 1 nano farad = 1 x 10 pangkat (-9) Farad

1 pF → 1 piko Farad = 1 x 10 pangkat (-12) Farad

# Kode Angka Pada Kapasitor

Untuk kapasitor yang nilai kapasitasnya di bawah 1 uF biasanya nilai kapasitasnya dituliskan

dalam kode angka.

Contoh :

1. 104 → 10 x 10 pangkat 4 (dalam satuan piko Farad) = 100000 pF atau 100 nF atau 0.1 uF

Page 16: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

2. 222 → 22 x 10 pangkat 2 (pF) = 2200 pF atau 2.2 nF

* caranya adalah kita tulis ulang 2 angka pertama,kemudian kita kalikan dengan 10 pangkat

angka terakhirnya.

3. 4n7 → 4.7 nano Farad

4. 2p5 → 2.5 piko Farad

Kapasitor yang bernilai di bawah 1 uF umumnya adalah jenis non polar,kecuali yang jenis

elektrolit.

HUBUNGAN YANG ADA PADA KAPASITOR

a. Hubungan Seri

Kapasitor yang dihubungkan seri akan mempunyai muatan yang sama.

CARA MENGUKUR KEADAAN KAPASITOR

Cara Menghitung Kapasitor Seri - Paralel

Pada gambar dibawah ini dapat kita lihat sebuah

rangkaian kapasitor kombinasi yang terdiri dari

rangkaian kapasitor serial dan rangkaian kapasitor

parallel.

V ab=QC1

; V bc=QC2

; V cd=QC3

; V ad=QC s

1C s

= 1C1

+ 1C2

+ 1C3

Q=Q1=Q2=Q3

Page 17: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Untuk mencari nilai capasitansi total kita dapat menggunakan kombinasi dari persamaan

capasitor serial dan persamaan capasitor parallel.

Persamaan Capasitor serial : 1/Ct = 1/C1 + 1/C2 + .........+ 1/Cn

Persamaan Capasitor parallel : Ct = C1 + C2 + .... + Cn

Dari kedua persamaan diatas kita dapat mengkombinasikanya untuk menghitung nilai

capasitansi pengganti dari rangkaian capasitor serial-parallel seperti yang terlihat pada

gambar.

KESIMPULAN

Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di

dalammedan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari

muatanlistrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh

MichaelFaraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun

kata"kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro

Voltaseorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore),

berkenaandengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi

dibandingkomponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan

bahasaInggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti

bahasaPerancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau SpanyolCondensador

Page 18: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

BAB III

DIODA

Pengertian Dioda

Menurut bahan semikonduktor ada 2 jenis dioda

1. Dioda Silikon

2. Dioda Germanium

Dioda dengan bias Maju Dioda dengan bias Negatif

Karakteristik unik zener bekerja

pada bias negatif.

Simbol Dioda Zener

Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin memiliki

saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda aktif dimana isyarat listrik

dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang

dimilikinya. Dioda varikap (VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai

kondensator terkendali tegangan.

Page 19: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik

menyearahkan.

Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir

dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya

(disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik

dari katup pada transmisi cairan.

Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-

benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai

karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang

digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak

ditujukan untuk penggunaan penyearahan.

Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga

disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor

seperti silikon atau germanium.

Kegunaan Dioda

Fungsi dioda antara lain

1. Untuk penyerah arus

2. Sebagai catu daya

3. Sebagai penyaring atau pendeteksi dan

4. Untuk stabilisator tegangan

Selain sebagai penyearah arus, dioda juga dapat dipakai sebagai detector yaitu untuk

mendeteksi sinyal-sinyal kecil. Dioda zener dipakai sebagai stabilisator tegangan catu daya.

LED (Light Emitting Dioda) yaitu dioda yang dapat memancarkan cahaya biasanya dipakai

sebagai lampu control. Dioda sebagai penyearah arus mempunyai rangkaian sebagai berikut :

1. Penyearah setengah gelombang (half wave)

2. Penyearah gelombang penuh (full wave)

Jenis jenis Dioda

a. Dioda Pemancar Cahaya (LED)

Bila dioda dibias forward, electron pita konduksi melewati junction dan jatuh ke

dalam hole. Pada saat elektron-elektron jatuh dari pita konduksi ke pita valensi, mereka

memancarkan energi. Pada dioda Led energi dipancarkan sebagai cahaya, sedangkan pada

Page 20: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

dioda penyearah energi ini keluar sebagai panas. Dengan menggunakan bahan dasar

pembuatan Led seperti gallium, arsen dan phosfor parik dapat membuat Led dengan

memancarkan cahaya warna merah, kuning, dan infra merah (tak kelihatan). Led yang

menghasilkan pancaran yang kelihatan dapat berguna pada display peralatan, mesin

hitung, jam digital dan lain-lain. Sedangkan Led infra merah dapat digunakan dalam sistim

tanda bahaya pencuri dan lingkup lainnya yang membutuhkan cahaya tak kelihatan.

Keuntungan lampu Led dibandingkan lampu pijar adalah umurnya panjang, teganagnnya

rendah dan saklar nyala matinya cepat. Gambar 2.1 dibawah ini menjukkan lambang atau

simbol dari macam dioda.

b. Dioda Photo

Energi thermal menghasilkan pembawa minoritas dalam dioda, makin tinggi suhu

makin besar arus dioda yang terbias reverse. Energi cahaya juga menghasilkan pembawa

minoritas. Dengan menggunakan jendela kecil untuk membuka junction agar terkena

sinar, pabrik dapat membuat dioda photo. Jika cahaya luar mengenai junction dioda photo

yang dibias reverse akan dihasilkan pasangan electron-hole dalam lapisan pengosongan.

Makin kuat cahaya makin banyak jumlah pembawa yang dihasilkan cahaya makin besar

arus reverse. sebab itu dioda photo merupakan detektor cahaya yang baik sekali. Gambar

1b menunjukkan lambang atau symbol dari dioda photo.

Page 21: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

c. Dioda Varactor

Seperti kebanyakan komponen dengan kawat penghubung, dioda mempunyai

kapasitansi bocor yang mempengaruhi kerja pada frekuensi tinggi, kapasitansi luar ini

biasanya lebih kecil dari 1 pF. Yang lebih penting dari kapasitansi luar ini adalah

kapasitansi dalam junction dioda. Kapasitansi dalam ini kita sebut juga kapasitansi

peralihan CT. Kata peralihan disini menyatakan peralihan dari bahan type-p ke typr-n.

Kapasitansi peralihan dikenal juga sebagai kapasitansi lapisan pengosongan , kapasitansi

barier dan kapasitansi junction. Apakah kapasitansi peralihan itu?. Perhatikan gambar

Lapisan pengosongan melebar hingga perbedaan potensial sama dengan tegangan riverse

yang diberikan.Makin besar tegangan riverse makin lebar lapisan pengosongan. Karena

lapisan pengosongan hamper tak ada pembawa muatan ia berlaku seperti isolator atau

dielektrik. Dengan demikian kita dapat membayangkan daerah p dan n dipisahkan oleh

lapisan pengosongan seperti kapasitor keeping sejajar dan kapasitor sejajar ini sama dengan

kapasitansi peralihan. Jika dinaikkan teganag riverse membuat lapisan pengosongan menjadi

lebar, sehingga seperti memisahkan keeping sejajar terpisah lebih jauh. Dan sebagai

akibatnya kapasitansi peralihan dari dioda berkurang bila tegangan riverse bertambah. Dioda

silicon yang memanfaatkan efek kapasitansi yang berubah-ubah ini disebut varactor. Dalam

banyak aplikasi menggantikan kapasitor yang ditala secara mekanik, dengan perkataan lain

varaktor yang dipasang parallel dengan inductor merupakan rangkaian tangki resonansi.

Dengan mengubah-ubah tegangan riverse pada varactor kita dapat mengubah frekuensi

resonansi. Pengontrolan secara elektronik pada frekuensi resonansi sangat bermanfaat dalam

penalaan dari jauh.

Page 22: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

d. Dioda Schottky

Dioda schottky menggunakan logam emas, perak atau platina pada salah satu sisi

junction dan silicon yang di dop (biasanya type-n) pada sisi yang alain. Dioda semacam ini

adalah piranti unipolar karena electron bebas merupakan pembawa mayoritas pada kedua

sisi junction. Dan dioda Schottky ini tidak mempunyai lapisan pengosongan atau

penyimpanan muatan, sehingga mengakibatkan ia dapat di switch nyala dan mati lebih

cepat dari pada dioda bipolar. Sebagai hasilnya piranti ini dapat menyearahkan frekuensi

diatas 300 Mhz dan jauh diatas kemampuan dioda bipolar.

e. Dioda Step-Recovery

Dengan mengurangi tingkat doping dekat junction pabrik dapat membuat dioda step-

recovery piranti yang memanfaatkan penyimpanan muatan. Selama konduksi forward

dioda berlaku seperti dioda biasa dan bila dibias riverse dioda ini konduksi sementara

lapisan pengosongan sedang diatur dan kemudian tiba-tiba saja arus riverse menjadi nol.

Dalam keadaan ini seolah-olah dioda tiba-tiba terbuka menjepret (snaps open) seperti

saklar, dan inilah sebabnya kenapa dioda step-recovery sering kali disebut dioda snap.

Dioda step-recovery digunakan dalam rangkaian pulsa dan digital untuk menghasilkan

pulsa yang sangat cepat.Snap-off yang tiba-tiba dapat menghasilkan pensaklaran on-off

kurang dari 1 ns. Dioda khusus ini juga digunakan dalam pengali frekuensi.

f. Dioda Zener

Dioda zener dibuat untuk bekerja pada daerah breakdown dan menghasilkan tegangan

breakdown kira-kira dari 2 samapai 200 Volt. Dengan memberikan tegangan riverse

melampaui tegangan breakdown zener, piranti berlaku seperti sumber tegangan konstan.

Jika tegangan yang diberikan mencapai nilai breakdown, pembawa minoritas lapisan

pengosongan dipercepat hingga mencapai kecepatan yang cukup tinggi untuk

mengeluarkan electron dari orbit luar. Efek zener berbeda-beda, bila dioda di-dop banyak

maka lapisan pengosongan amat sempit. sehingga medan listrik pada lapisan pengosongan

sangat kuat. Pada gambar 3 menunjukkan kurva tegangan arus dioda zener. Pada dioda

zener breakdown mempunyai knee yang sangat tajam, diikuti dengan kenaikan arus yang

hampir vertikal. Perhatikan bahwa tegangan kira-kira konstan sama dengan Vz pada

sebagian besar daerah breakdown. Lembar data biasanya menentukan nilai VZ pada arus

test IZT tertentu diatas knee ( perhatikan gambar2.3 )

Page 23: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Cara Menghitung nilainya

Dissipasi daya dioda zener sama dengan perkalian tegangan dengan arusnya, yaitu:

PZ = VZ x IZ

Misalkan :

jika Vz=13.6 V dan Iz= 15mA, Hitunglah daya dissipanya.

Jawab: Pz = 13,6 x 0,015 = 0,204 W

Selama PZ kurang dari rating daya Pz maks dioda zener tidak akan rusak. Dioda zener

yang ada dipasaran mempunyai rating daya dari ¼ W sampai lebih dari 50 W. Lembar data

kerap kali menspesifikasikan arus maksimum dioda zener yang dapat ditangani tanpa

melampaui rating dayanya. Arus maksimum diberi tanda IZm. Hubungan antara Izm dan

rating daya adalah:

Penggunaan dioda Zener sangat luas, kedua setelah dioda penyearah. Dioda silikon ini

dioptimumkan bekerja pada daerah breakdown dan dioda zener adalah tulang punggung

regulator tegangan. Jika dioda zener bekerja dalam daerah breakdown, bertambahnya

tegangan sedikit akan menghasilkan pertambahan arus yang besar. Ini menandakan bahwa

dioda zener pempunyai inpedansi yang kecil. Inpedansi dapat dihitung dengan bantuan

rumus:

Hubungan yang

ada pada Dioda

Page 24: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Dalam berbagai rangkaian elektronika komponen semikonduktor diode sering kita jumpai

jenis dan type yang berbeda beda tergantung dari model dan tujuan penggunaan rangkaian

tersebut dibuat. Kata dioda berasal daripendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di

berarti dua) mempunyai duabuah elektroda yaitu anoda dan katoda. Anoda digunakan untuk

polaritas positif dan katoda untuk polaritas negatip. Didalam diode terdapat junction

(pertemuan)dimana daerah semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu.

Diodasemikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja, yaitu pada

satdioda memperoleh catu arah maju (forward bias). Pada kondisi ini diodadikatakan bahwa

dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar danmempunyai tahanan dalam dioda relative

kecil. Sedangkan bila dioda diberi catuarah terbalik (Reverse bias) maka diode tidak bekerja

dan pada kondisi ini diodemempunyai tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit

mengalir. Dari kondisitersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja

antaralain sebagai penyearah gelombang (rectifier), disamping kegunaan-kegunaanlainya

misalnya sebagai Klipper, Clamper , pengganda tegangan dan lain-lain.

Cara Mengukur Keadaan Dioda

Dalam Ilmu Elektronika dioda merupakan salah satu komponen yang sering di

pergunakan untuk menyearahkan sebuah gelombang listrik. Komponen seperti dioda

biasanya dapat di jumpai dalam rangkaian rangkaian penyearah baik penyearah gelombang

penuh ataupun penyearah setengah gelombang.

Page 25: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Dioda adalah salah satu komponen elektronika pasif. Dioda memiliki buah dua kutub

yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi

konduktor tipe N yang di saling dihubungkan.

Karena sifat dioda yang bekerja sebagai konduktor jika kita beri bias maju dan

bekerja sebagai isolator pada bias mundur, maka.. dioda sering digunakan sebagai penyearah

(rectifier) arus bolak-balik. Contoh penggunaannya adalah pada rangkaian adaptor, DC power

supply (Catu Daya DC) dan sebagainya.

Untuk mengetahui dioda dalam keadaan baik atau rusak kita dapat mengukurnya

menggunakan Multimeter atau ohmmeter. Karena sifat dioda hanya mampu mengalirkan arus

searah saja maka pemasangan multimeter terhadap dioda harus dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

* Terminal positif (+) Multimeter di hubungkan dengan kaki katoda dioda.

* Terminal negatif (-) Multimeter dihubungkan dengan kaki anoda dioda.

Gambar berikut merupakan contoh cara pemasangan multimeter terhadap dioda :

Keterangan gambar :

Pada rangkaian gambar A, apabila pointer dari multimeter atau ohmmeter menunjukan nilai

tertentu, maka dioda tersebut dapat di katakan rusak. Karena pada dioda tersebut sudah

terjadi hubung singkat.

Pada rangkaian gambar B, apabila pointer dari multimeter atau ohmmeter tidak menunjukan

sama sekali, maka dioda dapat dikatakn rusak karena sudah putus.

Kesimpulan

Page 26: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.

Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta

merta diatas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt diatas nol baru bisa terjadi

konduksi. Ini disebabkan karenaadanya dinding deplesi (deplesion layer). Untuk dioda yang

terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah diatas 0.7 volt. Kira-kira 0.2 volt batas

minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan Germanium

BAB IV

Page 27: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

TRANSISTOR

PENGERTIAN TRANSISTOR

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit

pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai

fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus

inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat

akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di

satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor

adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian

analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi

pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian2 digital,

transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat

dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-

komponen lainnya.

KEGUNAAN

transistor digunakan sebagai switch untuk menghidupkan komponen yang

mempunyai arus yang lebih besar berbanding arus yang dapat dibekalkan oleh

microcontroller. Ini kerana, microcontroller hanya dapat memberikan voltage 5V.

Transistor mempunyai tiga kaki dan di label CBE iaitu Collector, Base dan Emitter.

Transistor mempunyai dua jenis iaitu jenis NPN dan PNP. Gambar schematic di atas adalah

menggunakan transistor NPN. Transistor adalah controlled current iaitu arus pada collector

akan mengalir sekiranya terdapat arus pada base. Arus pada collector akan menghidupkan

sebarang komponen di collector atau load. Contoh komponen yang boleh di pasang pada load

adalah LED yang banyak, Backlight LCD, Relay dan sebagainya.

Page 28: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Bagi mengawal arus base, microcontroller akan memberikan voltage sama ada low

logic 0V atau high logic 5V. Jika microcontroller memberi 0V, transistor akan OFF dan load

tidak berfungsi. Jika microcontroller memberi 5V, transistor akan ON dan load juga akan

dihidupkan.

Selari dengan load, terdapat diode di pasang. Ini berfungsi untuk inductive load

seperti relay. Coil relay mempunyai inductor. Apabila transistor di matikan, arus di dalam

coil tidak boleh di hentikan begitu sahaja. Ia memerlukan laluan lain untuk turun kepada

kosong. Jadi, diode di pasang bagi mengalirkan arus daripada inductor tersebut.

JENIS-JENIS TRANSISTOR

Simbol Transistor dari Berbagai Tipe Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan

banyak kategori:

Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide

Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan

lain-lain

Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET),

IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET,

MESFET, HEMT, SCR serta

pengembangan dari transistor yaitu IC

(Integrated Circuit) dan lain-lain.

Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau

P-channel

Maximum kapasitas daya: Low Power,

Medium Power, High Power

Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor,

Microwave, dan lain-lain

Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

BJT

BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara

kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya

berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor

(C), dan basis (B).

PNP P-channel

NPN N-channel

BJT JFET

Page 29: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan

perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang

mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor

dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar

100 untuk transistor-transisor BJT.

FET

FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET

(IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET

(MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda

dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini

membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga

membentuk sebuah dioda antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung

vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan

keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.

FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode.

Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET

menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode,

gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate

adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara

source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik.

Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement.

CARA MENGHITUNG TRANSISTOR

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya

menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus

listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas

dinamakan depletion zone dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi

dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa

muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama

mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya

(dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik

utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan

Page 30: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk

masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.

Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:

* Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide

* Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-

lain

* Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET,

HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.

* Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel

* Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power

* Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave,

dan lain-lain

* Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

HUBUNGANNYA

Transistor adalah termasuk komponen utama dalam elektronika. Transistor terbuat

dari 2 dioda germanium yang disatukan. Tegangan kerja transistor sama dengan dioda yaitu

0,6 volt. Saat ini hampir semua perangkat elektronika menggunakan transistor sebagai

komponen utama selain IC. Transistor juga merupakan komponen yang paling rawan

mengalami kerusakan, karena kelemahan yang dimilikinya. Nah, bagaimana cara mengetahui

dan mengetes kerusakan transistor tersebut ? Silahkan simak terus artikel berikut.

CARA MENGUKUR KEADAAN TRANSISTOR

Transistor memiliki 3 kaki yaitu :

EMITOR (E)

BASIS (B)

COLECTOR (C)

Jenis transistor ada 2 yaitu :

1. Transistor PNP (anoda katoda anoda / kaki katoda yang disatukan)

2. Transistor NPN (katoda anoda katoda / kaki anoda yang disatukan)

Page 31: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Contoh transistor : C 828, FCS 9014, FCS 9013, TIP 32, TIP 31, C5149, C5129, C5804,

BU2520DF, BU2507DX, dll

Simbol di rangkaian : “Q”, simbol gambarnya dibawah ini :

Menentukan Kaki Transistor

Menentukan Kaki Basis

Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100.

Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C.

Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian

jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka itulah

kaki BASIS.

Menentukan Kaki Colector NPN

Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K atau X10K.

Bila probe merah => kaki B dan probe hitam => kaki C. Kemudian kaki A (basis) dan kaki B

dipegang dengan tangan tapi antar kaki jangan sampai terhubung. Bila jarum bergerak sedikit

berarti kaki B itulah kaki COLECTOR.

Jika kaki basis dan colector sudah diketahui berarti kaki satunya adalah emitor.

Mengukur Transistor Dengan Multitester

Batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100

Page 32: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

Transistor PNP

KESIMPULAN

 Untuk menggunakan sebuah transistor kita harus bisa menentukan jenis transistor

tersebut, selain itu kita juga harus tahu menentukan kaki-kaki transistor (basis,collector dan emitternya) karena apabila semuanya itu salah maka rangkaian kita akan gagal.Cara mengetahui transistor jenis PNP atau NPN, anda harus menggunakan multimeter.Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menentukan transistor jenis PNP atau jenis NPN adalah sebagai berikut :- Hubungkan tesled hitam (+) pada salah satu kaki transistor.- Kemudian hubungkan tesled merah (-) pada kedua kaki lainnya secara bergantian. Apabila

jarum bergerak pada keadaan keduanya maka transistor tersebut NPN, jika jarum bergerak hanya pada salah satu keadaan maka ganti pencolok hitam menjadi merah dan lakukan yang sama.

- Jika jarum bergerak pada kedua kakinya yang lain maka transistor itu bocor,jika jarum tidak bergerak sama sekali maka transistor tersebut putus.

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menentukan basis,kolektor maupun emitternya yaitu:1. Dengan teori segitiga kita dapat menentukan basisnya,namun cara ini tidak bisa kita

gunakan jika kaki transistor berbentuk segitiga sama sisi.2. Ada juga transistor yang kaki emittornya di beri tanda titik atau kuping.3. Cara yang paling efektif adalah menggunakan multimeter. Ketika kita telah menentukan

basisnya,kita bisa menentukan kolektor dan emittornya dengan cara mengukur besar resistansinya. Resistansi basis-kolektor lebih besar daripada basis-emittor.

Page 33: Kelompok 2 . Makalah Komponen Pasif (DIODA)

DAFTAR PUSTAKA

- Resistivity of Carbon, Amorphous oleh Dana Klavansky, editor Glen Elert.

(http://hypertextbook.com/facts/2007/DanaKlavansky.shtml)

- Electronics and Communications Simplified by A. K. Maini, 9th Ed., Khanna

Publications(India)

- www.duniaelektronika.blogspot.com

- www.wikipedia.com

- Jakarta; ErlanggaMillman, Jacob & Cristos C. Jalkias. 1986

- Jakarta; ErlanggaHttp:\\.id.wikipedia.org/wiki/transistor” kategori transistor

- Electronics and Communications Simplified by A.K. Maini, 9th Ed., Khanna

Publications

- Resistivity of Carbon, Amorphous oleh DanaKlavansky, editor Glen Elert.

- "Carbon-film resistors: Carbon film resistorsfeature up to 5W power rating".

Globalsources.com.