Kelompok 2

23
Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini adalah memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Hal ini disebabkan banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negara kita, akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budaya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern dibanding budaya bangsa sendiri. Hal ini berakibat nilai-nilai luhur bangsa banyak diabaikan hampir terjadi disebagian besar generasi muda. Globalisasi merupakan proses tatanan masyarakat yang tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi dapat mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara baik secara langsung maupun tidak langsung. Globalisasi tidak hanya menjadi tantangan, tetapi juga sekaligus merupakan peluang untuk lebih mengetahui kehidupan lain di berbagai belahan dunia. Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negatif di berbagai bidang kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang akan berpengaruh pada semangat mewujudkan nilai-nilai nasionalisme bangsa. Pancasila 1

description

Makalah Pancasila

Transcript of Kelompok 2

Page 1: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini adalah

memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Hal

ini disebabkan banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negara kita,

akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budaya sendiri karena menganggap

bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern dibanding budaya bangsa

sendiri. Hal ini berakibat nilai-nilai luhur bangsa banyak diabaikan hampir terjadi

disebagian besar generasi muda. Globalisasi merupakan proses tatanan masyarakat

yang tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi dapat mempengaruhi kehidupan

berbangsa dan bernegara baik secara langsung maupun tidak langsung. Globalisasi

tidak hanya menjadi tantangan, tetapi juga sekaligus merupakan peluang untuk lebih

mengetahui kehidupan lain di berbagai belahan dunia.

Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk

Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negatif di

berbagai bidang kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang akan

berpengaruh pada semangat mewujudkan nilai-nilai nasionalisme bangsa.

Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa

Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama

globalisasi. Disadari atau tidak, nasionalisme bangsa memberikan pengaruh yang

besar bagi kemajauan suatu bangsa tersebut.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan hasil kesepakatan bapak

pendiri bangsa ketika negara Indonesia didirikan, dan hingga sekarang di era

globalisasi, negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar

negara. Sebagai dasar negara, Pancasila harus menjadi acuan negara dalam

menghadapi berbagai tantangan global dunia yang terus berkembang.

Di era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga

eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan-

batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat

masuk dengan mudah ke masyarakat.

Pancasila 1

Page 2: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

Sehubungan hal tersebut, generasi muda sebagai pilar bangsa diharapkan memiliki

jiwa patriotisme dan nasionalisme dengan tetap bertahan pada nilai-nilai budaya

bangsa Indonesia meskipun banyak budaya asing masuk di negara Indonesia. Dengan

berlandaskan Pancasila diharapkan pengaruh budaya asing bisa disaring sehingga

generasi muda bisa menjadi generasi yang benar-benar cinta pada tanah air Indonesia

apapun keadaanya.

Untuk memahami kaitan antara globalisasi dan nasionalisme bangsa, maka makalah

ini berusaha menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian nasionalisme,

gambaran nasionalisme bangsa Indonesia saat ini, pengaruh globalisasi serta peranan

Pancasila dalam menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda

Indonesia di era globalisasi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan nasionalisme?

2. Apa yang dimaksud dengan Nasonalisme Pancasila ?

3. Bagaimana wujud nasionalisme Bangsa Indonesia saat ini?

4. Bagaimana pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa

Indonesia?

5. Bagaimana peranan pancasila dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dikalangan

generasi muda?

6. Bagaimana cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme ?

1.3.   Tujuan

1. Untuk menjabarkan pengertian dari nasionalisme.

2. Untuk mengetahui pengertian dan prinsip-prinsip dalam Nasionalisme Pancasila.

3. Untuk menggambarkan wujud nasionalisme Bangsa Indonesia saat ini.

4. Untuk mengetahui pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa

Indonesia.

5. Untuk mengetahui peranan pancasila dalam menumbuhkan rasa nasionalisme

dikalangan generasi muda.

6. Untuk mengetahui cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme.

Pancasila 2

Page 3: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri serta

kesadaran anggota dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-

sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas,

kemakmuran, dan kekuatan bangsa.

Nasionalisme menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut :

1. Joseph Ernest Renan mengatakan bahwa nasionalisme adalah sekelompok

individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan

kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri

dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki negara.

2. Otto Bauer mengatakan bahwa nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan

perangai yang timbul karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme negara-

negara Asia.

3. Hans Kohn nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan

tertinggi inividu harus diserahkan kepada negara kebangsaan dan bangsa.

4. Louis Snyder mengemukakan nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis,

ekonomi, sosial dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai

contoh adalah timbulnya nasionalisne di Jepang.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nasionalisme adalah kecintaan alamiah

terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan dan

kesepakatan untuk membentuk negara berdasar kebangsaan yang disepakati dan

dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan

dan ekonomi.

2.2. Nasionalisme Pancasila

Pancasila 3

Page 4: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

Pada prinsipnya Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan

manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai

Pancasila.

Prinsip Nasionalisme Bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan

agar bangsa Indonesia senantiasa :

1. Menempatkan persatuan–kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan

negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan.

2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara.

3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa

rendah diri.

4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia

dan sesama bangsa.

5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia.

6. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

7. Tidak semena-mena terhadap orang lain.

8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

10. Berani membela kebenaran dan keadilan.

11. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia.

12. Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama

dengan bangsa lain.

Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan

ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti

yang dinyatakan di bawah.

Pancasila 4

Page 5: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

Para ilmuwan politik biasanya menumpukan  penyelidikan mereka kepada

nasionalisme yang ekstrem seperti nasional sosialisme, pengasingan dan sebagainya.

Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan

(bukan negara) yang popular berdasarkan pendapat warga negara, etnis, budaya,

keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori

nasionalisme mencampur adukkan sebahagian atau semua elemen tersebut.

1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis

nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan

aktif rakyatnya, “kehendak rakyat”; “perwakilan politik”.

2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh

kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh

Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman

untuk “rakyat”).

3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas)

adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran

politik secara semula jadi (“organik”) hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat

romantisme.

4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh

kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti

warna kulit, ras dan sebagainya.

5. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu

digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat

sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan.

6. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh

legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme

etnis adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan.

2.3. Nasionalisme Bangsa Indonesia Saat Ini

Menurut James G.Kellas (1998: 4), nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi.

Seseorang yang memiliki jiwa nasionalisme akan merasa menjadi bagian dari suatu

Pancasila 5

Page 6: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

bangsa. Walaupun orang tersebut sedang berada di luar wilayah, namun akan tetap

memiliki ikatan yang kuat pada daerah asalnya. Begitu pula dengan bangsa Indonesia.

Walaupun orang tersebut sedang berada di luar negeri, tentu akan ada rasa memiliki

terhadap Negara Indonesia.

Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan

yang dilakukan oleh Jepang dan Belanda dan penderitaan yang harus dirasakan akibat

terjajah telah mampu melahirkan semangat kebersamaan sebagai satu kesatuan yang

harus bangkit dan hidup menjadi bangsa merdeka. Diakui atau tidak saat ini semangat

nasionalisme bangsa Indonesia semakin berkurang. Semangat nasionalisme yang dulu

pernah berkobar di dalam jiwa bangsa Indonesia ketika melawan penjajah, nampaknya

kini telah sirna bersama jasad para pahlawan dan pejuang kemerdekaan.

Hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa Indonesia pada masa sekarang

ini. Tidak ada lagi jiwa nasionalis yang dapat ditunjukan, kita seakan malah

menganggap remeh mereka para pejuang yang telah berjasa kepada kita. Hal ini dapat

kita lihat dari perhatian pemrintah terhadap nasib para veteran. Kita terlalu sibuk

dengan kehidupan diri kita sendiri tanpa memikirkan nasib orang lain di sekitar kita.

Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa

Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional sebagai dampak

negatif globalisasi. Tanpa adanya semangat nasionalisme, maka akan timbul

perpecahan dan disintegrasi bangsa Indonesia. Tanpa adanya semangat nasionalisme

dalam setiap jiwa bangsa Indonesia, maka akan dengan mudah bangsa lain

mengobrak-abrik bahkan menjajah kembali Indonesia. Tentu saja ini semua tidak kita

inginkan terjadi, walaupun sebenarnya kini sudah mulai muncul tanda-tanda akan hal

itu. Hal terbaik yang perlu kita lakukan adalah memunculkan kembali semangat

nasionalisme untuk bersatu melawan segala ancaman yang akan mengancam integritas

kita sebagai bangsa Indonesia.

2.4. Pengaruh Globalisasi terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia

Salah satu faktor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah

globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan

tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari

Pancasila 6

Page 7: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang

akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama

bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005).

Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif, dimana

pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme.

Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa

menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan

masyarakat secara global.

Dampak Positif Globalisasi Terhadap Nasionalisme

o Bidang Politik, Dari segi politik, globalisasi akan memberikan pengaruh

positif pada pemerintahan sehingga dapat dijalankan secara terbuka dan

demokratis. Karena pemerintahan merupakan bagian terpenting dari suatu

negara, maka apabila pemerintahan dijalankan secara baik tentunya akan

mendapat tanggapan positif dari rakyat. Wujud tanggapan tersebut dapat

berupa semangat nasionalisme terhadap bangsa dan negara.

o Bidang Ekonomi, Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional,

meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan

adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang

menunjang kehidupan nasional bangsa.

o Bidang sosial budaya, Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola

berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari

bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang

pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme

kita terhadap bangsa.

Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Nasionalisme

o Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme

dapat membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup

kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.

Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.

Pancasila 7

Page 8: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

o Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam

negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,

Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta

terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa

nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

o Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri

sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru

budaya barat.

o Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan

miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila

dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat

mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang

pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal tersebut

dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat

mengganggu kehidupan nasional bangsa.

o Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian

antarperilaku sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan

teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain

dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk

sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap

nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme

terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka

pandangan masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi

aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka

akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak

dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga

mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan

bangsa.

2.5. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Dikalangan Generasi

Muda

Pancasila 8

Page 9: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan

muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi

tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai

bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam

kehidupan sehari-hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang

cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang

memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara

berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan

gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi

orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau

melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan

kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan

dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi

santapan mereka sehari-hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh

manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang

ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk

membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib

mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena

mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun

dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi

menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.

Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan

yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak

daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk

mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

2.6. Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Rasa Nasionalisme Dikalangan

Generasi Muda

Pancasila 9

Page 10: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

Pancasila sejak masa Orde Baru runtuh sampai sekarang ini dianggap sebelah mata oleh

masyarakat. Hal ini disebabkan karena penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah

dan telah melanggar nilai-nilai dari Pancasila. Penyimpangan terbesar dan yang paling

sulit untuk dibasmi adalah masalah KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), masalah yang

seolah-olah sudah menjadi penyakit mendarah daging di Indonesia ini. KKN dilakukan

karena kurang adanya rasa nasionalisme dalam bangsa Indonesia tersebut, dan tidak

mengamalkan Pancasila dengan baik dan benar.

Sebagai bangsa yang baik harus dapat menentukan mana sesuatu yang baik dan mana

yang buruk. Dalam kata lain, tidak boleh melanggar nilai-nilai yang terdapat pada

Pancasila. Bangsa yang baik juga harus dapat memisahkan antara kepentingan pribadi dan

golongan, dengan kepentingan bersama yakni kepentingan bersama harus didahulukan.

Tetapi dalam keseharian, sikap mengutamakan kepentingan bersama sangat susah dan

hampir dikatakan mustahil untuk dihapuskan karena masalah pribadi, hubungan

pertemanan, relasi, dan hubungan darah merupakan hubungan yang erat dan bahkan dapat

mengalahkan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.

Pancasila yang sejak dahulu diciptakan sebagai dasar negara dan sudah sejak nenek

moyang kita digunakan sebagai pandangan hidup sudah seharusnya dijadikan pedoman

bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.

Demikian juga bagi generasi muda, Pancasila yang mulai kehilangan pamornya di

kalangan generasi muda diharapkan akan muncul kembali kejayaannya jika generasi muda

mulai sadar dan memahami fungsi Pancasila serta melaksanakan dalam kehidupan sehari-

hari.

Semangat nasionalisme dan patriotism di kalangan generasi muda mulai menurun. Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya generasi muda yang menganggap bahwa budaya barat lebih

modern dibanding dengan budaya sendiri. Generasi muda terutama di kalangan

mahasiswa pelajar, banyak mengekor budaya barat dari pada budaya sendiri. Hal ini bisa

dilihat dari cara bersikap, berpakaian, berbicara sampai pola hidup yang cenderung meniru

budaya asing dari pada budayanya sendiri.

Menurut Rajasa (2007), generasi muda mengembangkan karakter nasionalisme

melalui tiga proses yaitu :

1. Pembangun Karakter (character builder) yaitu generasi muda berperan

membangun karakter positifr bangasa melalui kemauan keras, untuk

menjunjung nilai-nilai moral serta menginternalisasikannya pada kehidupan

nyata.

Pancasila 10

Page 11: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

2. Pemberdaya Karakter (character enabler), generasi muda menjadi role model

dari pengembangan karakter bangsa yang positif, dengan berinisiatif

membangun kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi, misalnya

menyerukan penyelesaian konflik.

3. Perekayasa karakter (character engineer) yaitu generasi muda berperan dan

berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta terlibat dalam proses

pembelajaran dalam pengembangan karakter positif bangsa sesuai dengan

perkembangan zaman.

Pancasila berperan besar dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotism di

kalangan generasi muda. Apapun langkah tindakan yang dilakukan harus selalu

didasarkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila yang memiliki lima sila yang antara sila

satu yang lain saling menjiwai dan dijiwai dan menunjukan satu kesatuan yang utuh,

memiliki makna yang sangat dalam untuk menjadi landasan bersikap bertindak dan

bertingkah laku. Berbagai tantangan sudah dialamai bangsa Indonesia untuk

menggantikan ideologi Pancasila tidak menggoyahkan keyakinan kita bahwa Pancasila

yang cocok sebagai dasar negara dan sebagai ideologi sejati di negara Indonesia.

Pancasila dijadikan acuan para generasi muda dalam bersikap bertindak dan bertutur

kata yang sesuai dengan norma Pancasila.

Seringkali kita mendengar demonstrasi-demonstrasi yang anarkis dilakukan

mahasiswa mengatasnamakan perjuangan atas nama rakyat yang ujung-ujungnya

pengrusakan fasilitas-fasilitas pemerintah, membakar mobil dan lain-lain. Juga

terjadinya kerusuhan-kerusuhan pertandingan sepak bola yang dilakukan oleh suporter

masing-masing kesebelasan yang merasa tidak puas akan kekalahan timnya. Dan juga

tawuran pelajar masih juga terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia.

2.7. Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi

Pancasila 11

Page 12: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

Globalisasi merupakan suatu proses yang tak terelakkan. Kita tidak mungkin

mengabaikan serta menghentikan proses globalisasi. Agar dampak globalisasi tidak

merusak kehidupan masyarakat maka kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga

kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak negatif globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita dalam kehidupan

sehari-hari. Untuk itu kita harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi

globalisasi, khususnya dari pengaruh negatif.

Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya :

1. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya

terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.

3. Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan

perilaku yang benar dan salah.

4. Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

5. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat

mencintai produk dalam negeri.

6. Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan

orang lain.

7. Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

8. Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh

terhadap lingkungan dan pergaulan buruk.

9. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam

arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.

10. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,

sosial budaya bangsa.

Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis

pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa.

Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

BAB III

Pancasila 12

Page 13: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Nasionalisme adalah rasa cinta terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong

seseorang untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan membentuk negara berdasar

kebangsaan dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani

kegiatan kebudayaan dan ekonomi.

Nasionalisme Indonesia muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan dan

penderitaan yang dialami memunculkan semangat untuk bersatu melawan segala

bentuk pejajahan. Berdirinya Boedi Oetomo (1908) menjadi tanda kebangkitan

nasionalisme Indonesia yang kemudian diikuti organisasi-organisasi nasional lainnya.

Pada kurun waktu 1945-1950, jiwa nasionalisme diperteguh oleh semangat

mempertahankan kemerdekaan, serta persatuan dan kesatuan Indonesia.

Hal itu sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Semangat

nasionalisme bangsa Indonesia semakin berkurang. Kita terlalu menganggap remeh

mereka para pejuang yang telah berjasa kepada kita. Bangsa Indonesia sedang

mengalami masa-masa keterpurukan dalam dunia internasional.

Globalisasi berasal dari kata global yang artinya universal. Globalisasi adalah suatu

proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Ada

sebagain yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses

sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada

dalam ikatan yang semakin kuat untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara

termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh

negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap

nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme

terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan hilang.

Cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme adalah kita perlu

memahami pentingnya nasionalisme untuk menjaga integritas kita sebagai bangsa

Indonesia. Bangsa Indonesia perlu membenahi mentalitas warga masyarakatnya.Sikap

mental yang kuat dan konsisten adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan

bangsa Indonesia pada saat ini. Bangsa Indonesia harus bangkit kembali dengan

semangat nasionalisme yang lebih besar lagi untuk menghadapi globalisasi. Kita juga

Pancasila 13

Page 14: Kelompok 2

Nasionalisme dalam Prespektif Pancasila

perlu menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya,

memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa, selektif terhadap pengaruh

globalisasi di segala bidang.

Untuk menjadi bangsa yang besar, bangsa Indonesia harus menanamkan sikap

nasionalisme sejak dini, sejak kecil, atau sejak masa sekolah dasar. Karena jika sikap

nasionalisme terlambat diimplementasikan kepada bangsa Indonesia, bangsa

Indonesia telah kehilangan generasi muda yang rendah akan sikap nasionalisme. Maka

untuk menanggulangi masalah tersebut dan untuk menambah rasa nasionalisme

bangsa Indonesia adalah dengan dilatih tentang sikap-sikap yang baik sesuai dengan

nilai-nilai dari Pancasila, tidak mengajarkan hal-hal yang melanggar nilai-nilai

Pancasila, menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini, dan memberi penyuluhan

kepada seluruh bangsa Indonesia akan pentingnya nasionalisme terhadap masa depan

bangsa Indonesia.

3.2. Saran

Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi

manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap pengaruh globalisasi.

Dapat membedakan mana yang memberikan pengaruh baik dan mana yang

memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus membekali diri dengan kepribadian

yang kuat agar tidak mudah begitu saja terpengaruh dengan dampak negatif

globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-

baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa

adalah cara terbaik untuk tidak mudah terpengaruh dari arus globalisasi.

Pancasila 14