KELOMPOK 2

13
KELOMPOK 2 1. ANDRIAN SETYO HUTOMO (22020111130052) 2. AYU DWI LESTARI (22020111130025) 3. DESTINI PUJI LESTARI (22020111130032) 4. FAHMI SYA’RANI (22020111130029) 5. IDAROTUL MUKAROMAH (22020111140109) 6. NUR ALIFAH (22020111140106) 7. RESTIANA RAHMAWATI (22020111140105) 8. RIZKY ASRININGATI (22020111130059) 9. THATIT SINUBAWARDANI (22020111130052) 10.TRI PURNANINGSIH (22020111130026)

description

KELOMPOK 2. ANDRIAN SETYO HUTOMO (22020111130052) AYU DWI LESTARI (22020111130025) DESTINI PUJI LESTARI (22020111130032) FAHMI SYA’RANI (22020111130029) IDAROTUL MUKAROMAH (22020111140109) NUR ALIFAH (22020111140106) RESTIANA RAHMAWATI (22020111140105) - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KELOMPOK 2

Page 1: KELOMPOK 2

KELOMPOK 21. ANDRIAN SETYO HUTOMO (22020111130052)2. AYU DWI LESTARI (22020111130025)3. DESTINI PUJI LESTARI (22020111130032)4. FAHMI SYA’RANI (22020111130029)5. IDAROTUL MUKAROMAH (22020111140109)6. NUR ALIFAH (22020111140106)7. RESTIANA RAHMAWATI (22020111140105)8. RIZKY ASRININGATI (22020111130059)9. THATIT SINUBAWARDANI (22020111130052)10. TRI PURNANINGSIH (22020111130026)

Page 2: KELOMPOK 2

Pengertian Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan

simbol-simbol verbal.

Page 3: KELOMPOK 2

Aspek-Aspek Komunikasi Verbal

• Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.

• Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Page 4: KELOMPOK 2

• Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.

• Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.

Page 5: KELOMPOK 2

• Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.

• Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

Page 6: KELOMPOK 2

Komunikasi dalam Keperawatan

Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap muka.

Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon secara langsung

Page 7: KELOMPOK 2

Syarat Komunikasi Verbal yang Efektif

1. Jelas dan ringkas•Komunikasi yang efektif harus sederhana, pendek dan langsung. Makin sedikit kata-kata yang digunakan makin kecil kemungkinan terjadinya kerancuan. •Contoh: “Katakan pada saya dimana rasa nyeri anda” lebih baik daripada “saya ingin anda menguraikan kepada saya bagian yang anda rasakan tidak enak.”

Page 8: KELOMPOK 2

2. Perbendaharaan Kata•Banyak istilah teknis yang digunakan dalam keperawatan dan kedokteran, dan jika ini digunakan oleh perawat, klien dapat menjadi bingung dan tidak mampu mengikuti petunjuk atau mempelajari informasi penting. •Daripada mengatakan “Duduk, sementara saya akan mengauskultasi paru-paru anda” akan lebih baik jika dikatakan “Duduklah sementara saya mendengarkan paru-paru anda”.

Page 9: KELOMPOK 2

3. Arti denotatif dan konotatif•Arti denotatif memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan.•Kata serius dipahami klien sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi perawat akan menggunakan kata kritis untuk menjelaskan keadaan yang mendekati kematian.

Page 10: KELOMPOK 2

4. Selaan dan kesempatan berbicara•Kecepatan dan tempo bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi verbal. •Perawat juga bisa menanyakan kepada pendengar apakah ia berbicara terlalu lambat atau terlalu cepat dan perlu untuk diulang.

Page 11: KELOMPOK 2

5. Waktu dan relevansi•Waktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan. •Bila klien sedang menangis kesakitan, tidak waktunya untuk menjelaskan resiko operasi. Kendatipun pesan diucapkan secara jelas dan singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara akurat.

Page 12: KELOMPOK 2

6. Humor•Dugan (1989) mengatakan bahwa tertawa membantu pengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres, dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien.

•Sullivan dan Deane (1988) melaporkan bahwa humor merangsang produksi catecholamines dan hormon yang menimbulkan perasaan sehat, meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan klien.

Page 13: KELOMPOK 2

TERIMA KASIH