KELOMPOK 2

15
[email protected]. id KELOMPOK 2 PRESENTASI MAKALAH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MAJALENGKA Assalamu’alaikum

description

Assalamu’alaikum. PRESENTASI MAKALAH. KELOMPOK 2. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MAJALENGKA. Di sampaikan oleh :. 5. Yusep Guntara. 1. Camin. 2. Sahliyah. 6. Cartono. 7. Masykuri. 3. Siti Mamluatul Karomah. 8. Narsiah. 4. Muharip. MAKALAH. Pembentukan Kultur Sosial. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KELOMPOK 2

Page 1: KELOMPOK 2

[email protected]

KELOMPOK 2PRESENTASI MAKALAH

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MAJALENGKA

Assalamu’alaikum

Page 2: KELOMPOK 2

[email protected]

Di sampaikan oleh:

1. Camin

2. Sahliyah

3. Siti Mamluatul Karomah

4. Muharip

5. Yusep Guntara

6. Cartono

7. Masykuri

8. Narsiah

Page 3: KELOMPOK 2

[email protected]

MAKALAH

Melalui Pendidikan di Sekolah

Pembentukan Kultur Sosial

Page 4: KELOMPOK 2

[email protected]

A. Latar BelakangManusia adalah makhluk hidup yang diberikan berbagai potensi oleh Allah SWT

Potensi Manusia harus dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan hidupnya

Secara sosial pendidikan adalah sebuah warisan kultur dari generasi kegenerasi, agar kehidupan masyarakat berkelanjutan, dan identitas masyarakat itu tetap terpelihara

Era globalilsasi yang ditunjang oleh berbagai perangkat digital yang serba cepat

masyarakat mengalami perubahan sosial yang begitu cepat, maju dan memperlihatkan gejala desintegratif yang meliputi berbagai sendi kehidupan dan menjadi masalah

Dengan mengetahui begitu pesatnya arus perkembangan dunia diharapkan dunia pendidikan dapat merespon hal-hal tersebut secara baik dan bijak.

Pendahuluan

Page 5: KELOMPOK 2

[email protected]

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini, sebagai berikut:

1. Apa definisi kultur sosial dalam pendidikan di sekolah?

2. Bagaimana upaya pembentukan kultur sosial melalui pendidikan di sekolah?

3. Apa implikasi dari pembentukan kultur sosial melalui pendidikan di sekolah?

Page 6: KELOMPOK 2

[email protected]

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya pengertian tentang kultur sosial maka penulis memandang

perlu membatasi pembahasan makalah ini seputar kultur sosial pendidikan di

sekolah.

Page 7: KELOMPOK 2

[email protected]

PembahasanA. Definisi kultur sosial dalam pendidikan di sekolah.

Kata kultur berasal dari bahasa Inggris yaitu culture sedangkan jika dikaji secara mendalam kultur memiliki makna yang sama dengan budaya.

Sedangkan kata Budaya berasal dari bahasa sanskerta yakni budhhaya yaitu bentuk jamak dari kata buddhi ( budi atau akal )

Secara Istilah Kebahasaan

Kata Sosial berasal dari bahasa Latin yaitu kata socious yang berarti teman.

Definisi Sosial menurut para ahli antara lain:

(Soerjono Soekamto, 2001:20). Menurut Roucek dan Warren sosial adalah hubungan manusia dalam kelompok.

Page 8: KELOMPOK 2

[email protected]

August Comte berpendapat bahwa manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.

Menurut Abu Ahmadi sosial adalah tingkah laku manusia dalam kelompok.

Sekolah senantiasa berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-

nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kultur. Lembaga sosial yang

lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kultur adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

Jadi sosial kultur memiliki makna bahwa suatu hasil interaksi masyarakat yang telah melekat dan saling terkait erat dan memiliki nilai-

nilai yang terkandung didalamnya dalam pola pendidikan pada suatu sekolah tertentu.

Page 9: KELOMPOK 2

[email protected]

B. Pembentukan kultur sosial melalui pendidikan di sekolah

Sekolah sebagai suatu organisasi, memiliki budaya tersendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai-nilai, persepsi, kebiasaan-kebiasaan, kebijakan-kebijakan pendidikan, dan perilaku orang-orang yang berada di dalamnya. Sebagai suatu organisasi, sekolah menunjukkan kekhasan, yaitu pembelajaran. Kultur sekolah semestinya menunjukkan kapabilitas yang sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Konsep kultur sekolah pada dasarnya sebagai upaya untuk memberikan arah tentang efisiensi lingkungan pembelajaran, lingkungan dalam hal ini dapat

dibedakan dalam dua hal:

2. lingkungan artifisial yang diciptakan oleh guru atau hasil interaksi antara guru dengan siswa.

1. lingkungan yang sifatnya alami sesuai dengan kultur siswa dan guru,

Page 10: KELOMPOK 2

[email protected]

Jadi kultur sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah,

guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat sekitar sekolah.

Djemari Mardapi (2003) membagi unsur-unsur kultur sekolah yang ditinjau dari usaha peningkatan kualitas pendidikan sebagai berikut :

a. Kultur sekolah yang positifKultur sekolah yang positif adalah kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas

pendidikan, misalnya kerjasama dalam mencapai prestasi, penghargaan terhadap prestasi, dan komitmen terhadap belajar.

b. Kultur sekolah yang NegatifKultur sekolah yang negatif adalah kultur yang kontra terhadap peningkatan mutu pendidikan. Artinya resisten terhadap perubahan, misalnya dapat berupa: siswa takut salah, siswa takut

bertanya, dan siswa jarang melakukan kerja sama dalam memecahkan masalah.

c. Kultur sekolah yang NetralKultur sekolah yang netral adalah kultur yang tidak berfokus pada satu sisi namun dapat

memberikan konstribusi positif tehadap perkembangan peningkatan mutu pendidikan. Hal ini bisa berupa arisan keluarga sekolah, seragam guru, seragam siswa dan lain-lain.

Page 11: KELOMPOK 2

[email protected]

C. Implikasi dari pembentukan kultur sosial melalui pendidikan di sekolah

Kultur ini dapat dibentuk dan dikembangkan dari sebuah pendidikan. Hal ini bisa dibuktikan didalam penggunaan bahasa, setiap masyarakat dapat dikatakan mengajarkan

kepada anak-anak untuk mengatakan sesuatu, kapan hal itu dapat dikatakan, bagaimana mengatakannya, dan kepada siapa mengatakannya.

Dalam perkembangannyakultur sosial memiliki fungsi yang amat penting dalam dunia pendidikan yaitu :

1. Mewujudkan masyarakat yang cerdas

2. Transmisi budaya

3. Pengendalian Sosial

4. Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan YME

5. Analisis Kedudukan Pendidikan dalam Masyarakat

Page 12: KELOMPOK 2

[email protected]

A. KesimpulanPenutup

Dari hasil pembahasan yang telah disajikan , secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kultur sekolah merupakan sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas

administrasi, siswa, dan masyarakat sekitar sekolah.

2. Kultur sekolah memiliki fungsi dan peran yang penting dalam meningkatkan mutu sekolah termasuk kualitas sumber daya yang dimiliki sekolah, sebab budaya sekolah akan memberi dukungan dan identitas terhadap sekolah serta membentuk kerangka kerja bagi kegiatan pembelajaran.

3. Kultur sekolah dapat dibentuk dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada dalam kultur sekolah itu sendiri.

4. Sebagai warga sekolah seharusnya menjunjung tinggi budaya sekolah yang telah diciptakan, dengan menjaga kekhasan sekolah masing-masing.

Page 13: KELOMPOK 2

[email protected]

Demikian pemaparan makalah tentang pembentukan kultur social melalui pendidikan di sekolah, apabila ada kekurangan dan kesalahan didalam penulisan, kami mohon maaf.

Untuk melengkapi hasil pemaparan kami, maka kami harapkan saran dan masukan yang membangun agar menambah wawasan serta memperbaiki kekurangan yang ada dalam makalah ini.

Page 14: KELOMPOK 2

[email protected]

Daftar Pustaka

Dimyati, dkk. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. PT: Rineka Cipta : Jakarta

IrfaNurzaeni.2012.LandasanSosialBudayaPendidikan.Diakses:http://ochinokurosaki.blogspot.com

Umar Tirtaraharja, dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. PT. Asdi Mahasatya: Jakarta.

Ibrahim, Muslimin, 2000. Pembelajaran kooperatif. Surabaya: University Press.

Page 15: KELOMPOK 2

[email protected]

WassalamKelompok 2