kelompok 2

34
ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Transcript of kelompok 2

Page 1: kelompok 2

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Page 2: kelompok 2

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA2012

KIMIA ANORGANIK 2

OLEHAYU RINTA MAFIDATUL A. 103194024HALIMATUS ZAHROH 103194050NUGROHO WAHYU PUTRA 103194071QURROTUL AINI 103194074

PENDIDIKAN KIMIA A 2010

Page 3: kelompok 2

SIFAT FISIK

KEREAKTIFAN KIMIA

EFEK PASANGAN

INERT

POTENSIAL REDUKSI STANDAR

SENYAWA GRAFIT

KARBIDA

MATERI

Page 4: kelompok 2

SIFAT FISIK

Jari-jari Kovalen

Energy ionisasiTitik

Leleh

Karakter Logam dan Non logam

Senyawa 4-Kovalen

Page 5: kelompok 2

Jari-jari Kovalen

Jari-jari kovalen meningkat dari atas ke bawah dalam 1 golongan. Perbedaan ukuran antara Si dan Ge kurang daripada yang lain karena Ge memiliki kulit 3d penuh yang melindungi muatan inti yang tidak efektif. Dengan alasan yang sama perbedaan kecil dalam ukuran antara Sn dan Pb adalah karena pengisian kulit 4f.

Page 6: kelompok 2

Tabel 1 : Jari-jari, Titik Didih, dan Nilai Keelektronegatifan

Page 7: kelompok 2

Energy ionisasi Energi ionisasi menurun dari C ke Si, namun kemudian

berubah dengan cara tidak teratur karena efek pengisian kulit d dan f. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk membentuk ion M4+ sangat besar dan jarang terjadi senyawa ionik sederhana.

Unsur yang akan memberikan perbedaan elektronegativitas yang cukup besar untuk memberikan karakter ionik adalah F dan O. Senyawa SnF2, PbF2, SnF4, SnO2, dan PbO2 secara signifikan ionik, tetapi ion logam yang signifikan hanya Pb2+

Page 8: kelompok 2

Titik Leleh Unsur karbon memiliki titik leleh yang sangat tinggi.

Titik leleh Si lebih rendah daripada C, tetapi tetap tinggi untuk Si dan Ge. Mereka semua memiliki tipe kisi berlian yang sangat stabil.

Meleleh melibatkan pemutusan ikatan kovalen yang kuat dalam kisi, sehingga membutuhkan banyak energi. Titik didih menurun dalam 1 golongan karena ikatan M-M menjadi lemah seiring dengan peningkatan ukuran atom. Sn dan Pb adalah logam, dan memiliki titik leleh yang lebih rendah. Sn dan Pb tidak menggunakan semua empat elektron terluar untuk ikatan logam.

Page 9: kelompok 2

Karakter Logam dan Nonlogam

Perubahan dari non-logam dengan logam dengan meningkatnya nomor atom diilustrasikan dalam golongan IV, di mana C dan Si adalah non-logam, Ge memiliki beberapa sifat logam dan Sn dan Pb adalah logam.

Peningkatan karakter logam menunjukkan unsur tersebut dalam strukturnya dan sifat fisiknya seperti kelenturan dan konduktivitas listrik. Dan sifat kimia seperti kecenderungan meningkat untuk membentuk ion M2+ dan sifat asam atau basa dari oksida dan hidroksida .

Page 10: kelompok 2

Senyawa 4-Kovalen Sebagian besar senyawa memiliki 4 ikatan kovalen.

Dalam hal ini semua empat elektron terluar mengambil bagian dalam ikatan. Dalam teori ikatan valensi ini dijelaskan dengan mempromosikan elektron dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi.

Energi yang dibutuhkan untuk melepas dan mempromosikan elektron digantikan oleh energi yang dilepaskan membentuk dua ikatan kovalen ekstra. Distribusi dari empat hasil orbital dalam struktur tetrahedral, konsisten dengan hibridisasi sp3.

Page 11: kelompok 2

Kereaktifan Kimia

Page 12: kelompok 2

Unsur dalam kelompok ini relatif tidak reaktif.Pb sering tampak lebih mulia (tidak reaktif) seperti yang diharapkan karena dari potensial elektroda standart nya-0, 13 Volt. Sebagian ini tidak reaktif karena lapisan permukaan oksida, dan sebagian lagi karena potensial untuk pengurangan H + ke H2 pada permukaan Pb. Pada pembuatan H2 yang berasal dari H + pada elektroda timbal kinetik kurang baik, sehingga potensi yang dibutuhkan jauh lebih besar daripada penurunan potensial standart.

Page 13: kelompok 2

C, Si Ge Dan tidak dipengaruhi oleh air.Sn akan bereaksi dengan uap untuk menghasilkan SnO2 dan H2.Pb tidak dipengaruhi oleh air, karena Pb mempunyai selaput tipis yang berfungsi melindungi terjadinya oksidasi.C, Si dan Ge tidak dipengaruhi oleh asam encer. Sn larut dalam larutan encer HNO3, sehingga membentuk Sn(NO3) 2.Untuk mebentuk larutan PbCl2, Pb akan larut secara perlahan dalam HCl encer, dan Pb mudah diencerkan dengan HNO3, akan membentuk Pb (NO3) 2 dan oksida nitrogen. Pb juga larut dalam asam organik (misalnya asetat, asam sitrat dan oksalat). Pb tidak larut dalam H2SO4 encer karena lapisan pada permukaan PbSO4 tidak terbentuk.

Page 14: kelompok 2

Berlian tidak bereaksi dengan halogen, namun grafit bereaksi dengan F2 pada 500°C, membentuk senyawa fluoride grafit (CF)n.

Si dan Ge mudah bereaksi dengan semua halogen, dan membentuk halida volatil (mudah menguap) SiX4 dan GeX4. Sn dan Pb kurang reavtive.

Page 15: kelompok 2

Efek Pasangan Inert

Efek pasangan inert mengalami penurunan kestabilan oksidasi (+ IV) dan peningkatan dalam kesetabilan (+ II) . Ge (+II) adalah agen pereduksi kuat sedangkan Ge (+ IV) stabil. Sn (+ II) ada sebagai ion sederhana, Sn (+ IV) adalah kovalen dan stabil. Pb (+ II) adalah ionik, stabil dan lebih umum digunakan daripada Pb (+ IV). Yang mengoksidasi valensi lebih rendah daripada ionik karena radius M2+lebih besar daripada M4 + dan menurut aturan Fajans', semakin kecil ion semakin besar kecenderungan untuk membentuk ikatan valensi. 

Page 16: kelompok 2

Potensial Reduksi Standar (Volt)

Page 17: kelompok 2

SENYAWA GRAFIT

Page 18: kelompok 2

PETA KONSEPSenyawa

Grafit

Jarak Antart Layer Cukup Jauh

Daya Ikat Antar Layer Lemah

Senyawa Interkalasi

OksigenLogam Halida

Logam Alkali

Page 19: kelompok 2

Grafit berstruktur lapisan yang terdiri atas cincin atom karbon beranggotakan 6.

STRUKTUR GRAFIT

Page 20: kelompok 2

jarak antar lapisan besar lapis-lapis tersebut diikat oleh ikatan yang relatif lemah yakni gaya van der Waals.

KARAKTERISTIK

Page 21: kelompok 2

Hal inilah yang merupakan asal mula sifat lubrikasi grafit.

Berbagai molekul, seperti logam alkali, halogen, halida logam, dan senyawa organik dapat

menginterkalasi lapisan grafit dan membentuk senyawa

interkalasi.

Page 22: kelompok 2

CARBIDAsenyawa yang terdiri dari

atom karbondan elemen yang nilai keelektronegatifannya kecil.

Page 23: kelompok 2

CARBIDAUmumnya karbida terbentuk akibat

unsur C berikatan dengan unsur-unsur logam

Page 24: kelompok 2

CARBIDAKarbida

Ionik(seperti-garam)

Karbida Interstitia

latau

Logam

Karbida Kovalen

Page 25: kelompok 2

Karbida Ionik (seperti-garam)

Karbida ionik mengandung anion C, C2, ataupun C3.

Karbida C dan C3

Contoh: Be2C, yang berbentuk padatan merah, yang dibuat dengan memanaskan C dan BeO pada suhu 2000oC.

Selain itu ada Al4C3, yang berbentuk padatan kuning pucat yang dibuat dengan pemanasan unsur-unsurnya dengan menggunakan pemanas listrik.

Be2C dan Al4C3 disebut sebagai metanida karena jika direaksikan dengan air membentuk metana.

Page 26: kelompok 2

Karbida C2

Karbida C2 merupakan karbida ionik yang paling dikenal.

Karbida ini dibentuk oleh C yang berikatan dengan unsur golongan 1 (M2C2), golongan 2 (MC2), logam Cu, Ag, Au, Zn, Cd, serta beberapa golongan lantanida membentuk LnC2 dan Ln4(C2)3.

hampir semua karbida C2 ini tidak berwarna.

Page 27: kelompok 2

Karbida C2

Karbida C2 yang paling dalam dunia industri yaitu CaC2. CaC2 digunakan untuk memproduksi kalsium syanamida yang digunakan sebadai pupuk nitrogen, pembuatan urea dan melamin.

CaC2 dibuat pada suhu 2200oC melalui reaksi:

CaO + 3C CaC2 + CO ΔH = +446 Kj/mol

CaC2 bereaksi dalam air membentuk asetilena sehingga disebut asetilida.

CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2

Page 28: kelompok 2

Karbida Interstitial atau Logam

Karbida interstitial sebagian besar dibentuk oleh C yang berikatan dengan unsur golongan transisi diantaranya yang paling banyak yaitu Cr, Fe, Mn, Co dan Ni.

Karbida interstitial ini mempunyai titik leleh yang tinggi dan berstruktur keras dan bersifat seperti logam misalnya mengkilap dan dapat menghantarkan listrik.

Karbida interstitial pada umunya tidak reaktif serta tidak dapat bereaksi dengan air seperti halnya ionik karbida.

Page 29: kelompok 2

Karbida Interstitial atau Logam

• Contoh : V2C, Mn5C2, Fe3C, V4C3. TiC, ZrC, HfC, VC, NbC, ThC, UC, PuC dan sebagainnya.

Page 30: kelompok 2

Karbida KovalenKarbida kovalen yang paling penting yaitu SiC dan B4C. SiC bersifat inert dan keras. Biasa digunakan sebagai

amplas yang disebut carborundum. Diproduksi hampir 3.000.000 ton pertahun dengan memanaskan SiO2 dan C berlebih pada suhu 2000-2500oC.

SiO2 + 2C Si + 2CO Si + C SiC

SiC sangat tidak reaktif dan tidak bereaksi dengan asam kecuali H3PO4, tetapi dapat bereaksi dengan NaOH + Oksigen pada Udara bebas, dan Cl2 pada suhu 100oC.

Page 31: kelompok 2

Karbida KovalenSiC berwarna kuning pucat bahkan

hampir tidak berwarna. Tetapi, sering ditemui berwarna ungu tua, hitam atau hijau tua. Hal ini dikarenakan terdapat pengotor pada senyawa SiC.

Boron Karbida bersifat lebih keras dari silikon karbida dan biasa digunakan sebagai pengamplas dan lapisan pelindung dari radiasi. Boron karbida juga diproduksi dalam skala ton tiap tahunnya.

Page 32: kelompok 2

Tugas untuk kelompok 2

Apakah yang dimaksud dengan “katenasi”?

• Katenasi adalah ikatan antara atom atau unsur yang sama dan baik zat sederhana maupun ion yang memiliki berbagai struktur.

Page 33: kelompok 2

Tugas untuk kelompok 2

Contoh katenasi: Hg2

2+, yang berkatenasi lebih lanjut menghasilkan misalnya Hg4(AsF6)2.

• Alotrop belerang yang banyak mencerminkan kemampuan katenasi atom belerang.seperti : S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, S20, dan S∞

Page 34: kelompok 2

SEKIAN

TERIMA KASIH