KELOMPOK 2

download KELOMPOK 2

of 59

Transcript of KELOMPOK 2

MANAJEMEN KONSTRUKSI

ADITYA MAHINDERA PUTRA ALFICHRI D. Y. A.P ARIZA EKA NOVIANTO DANANG WIBAWA SHAKTI DIAN AYU ANGLING SARI

I 0109004 I 0109009 I 0109014 I 0109018 I 0109022

PENDAHULUANProses perencanaan hingga pengendalian proyek selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan penting dari suatu proyek. Keberhasilan atau kegagalan dari suatu proyek dapat disebabkan perencanaan yang tidak matang serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek tidak efisien.

NETWORK PLANNING DIAGRAM digunakan sebagai metode/teknik perencanaan dan

pengawasan proyek

Network Planning adalah Suatu model penjadwalan proyek dalam bentuk jaringan kerja, yang merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan lebih luas dan lengkapnya perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian suatu proyek

NETWORK PLANNING DIAGRAM Prinsip NP adalah hubungan ketergantungan antar

pekerjaan yang digambarkan/divisualisasikan dengan diagram jaringan kerja, pekerjaan mana yang perlu didahulukan, kalau perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan orang dapat digeser ke tempat lain demi efisiensi.

Kegunaan Network Planning dalam Manajemen Proyek Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian

proyek Kegiatan mana yang bersifat kritis dan hubungannya dengan penyelesaian proyek Bila terjadi keterlambatan dengan kegiatan tertentu, bagaimana pengaruhnya terhadap sasaran jadwal proyek secara keseluruhan. Meningkatkan kegunaan sumber daya manusia, uang, dan material dengan identifikasi hambatan kritis dalam proyek.

Prinsip menyusun Network Planning Network Diagram harus jelas dan mudah dibaca

Harus dimulai dan diakhiri pada event(kejadian) Kegiatan disimbolkan dengan anak panah dan

digambarkan dengan garis lurus atau garis patah. Perpotongan antar anak panah dihindari Diantara dua kejadian hanya ada satu anak panah Kegiatan semu dituliskan dengan garis terputus-putus dgn jumlah seperlunya.

Langkah-Langkah Menyusun NP Inventarisasi kegiatan : pendefinisian lingkup proyek, pengelompokkan komponen-komponen proyek dalam suatu kegiatan Menyusun hubungan antar kegiatan : menyusun komponen pada butir pertama sesuai logika ketergantungan kegiatan Menyusun ND yang menghubungkan semua kegiatan : merupakan kelanjutan pada langkah 2 untuk menyusun mata rantai kegiatan sesuai logika ketergantungan. Menetapkan waktu untuk suatu kegiatan. Tergantung menggunakan metode apa (CPM atau PERT).

Mengidentifikasi jalur kritis (critical Path) : lakukan perhitungan maju atau mundur, dari kedua perhitungan tersebut dihitung float dan diidentifikasi jalur kritisnya. Melakukan analisis waktu, biaya dan sumber daya

simbol dalam diagram network:Node = EVENT (Peristiwa)

Arrow = ACTIVITY (Kegiatan)

Dummy = KEGIATAN SEMU (Penghubung peristiwa)

Simbol dalam ND1. Anak Panah mewakili sebuah kegiatan atau aktivitas, yaitu tugas yang

dibutuhkan oleh proyek. Kegiatan di sini didefinisikan sebagai hal yang

memerlukan durasi (jangka waktu tertentu) dalam pemakaiansejumlah resources (sumber tenaga, peralatan, material, biaya).

Simbol dalam ND2. Anak panah terputus-putus menyatakan kegiatan semu atau dummy activity. Bedanya dengan kegiatan biasa ialah bahwa kegiatan

dummy tidak memakan waktu dan sumber daya, jadi waktu kegiatan dan biaya sama dengan nol.

Simbol dalam ND3. lingkaran kecil/simpul/nodemerupakan simbol sebuah kejadian atau peristiwa atau event.

Bagian 1 (sebelah kiri): Digunakan untuk memberi nomor urut peristiwa;

2 1 3

Bagian 2 (sebelah atas): Digunakan untuk menghitung EET (earliest event time = saat paling awal) Bagian 3 (sebelah bawah); Digunakan untuk menghitung LET (latest event time = saat paling lambat)

Memiliki durasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian aktivitas tersebut. Tidak memiliki durasi, hanya digunakan untuk menghubungkan peristiwa.

CONTOH DIAGRAM NETWORKA 5 B

3

Artinya: Kegiatan A membutuhkan waktu 5 hari, dan jika telah selesai maka akan dilanjutkan dengan kegiatan B yang akan berlangsung selama 3 hari.

CONTOH DIAGRAM NETWORKA 1 5 C 3 10

B 2 3Artinya: Kegiatan A membutuhkan waktu 5 hari, sedangkan kegiatan B membutuhkan waktu 3 hari. Kegiatan A dan B dapat dimulai pada saat yang berbeda, dan jika keduanya telah selesai maka akan dilanjutkan oleh kegiatan C yang akan berlangsung selama 10 hari.

CRITICAL PATH METHOD Dikembangkan oleh E.I. Du pont de nemours &

company tahun 1957 untuk pengawasan proyek konstruksi.

Pada metode CPM terdapat dua buah perkiraan waktu

dan biaya untuk setiap kegiatan yang terdapat dalam jaringan. Kedua perkiraan tersebut adalah:

perkiraan waktu penyelesaian dan biaya yang sifatnya normal (normal estomate) 2. perkiraan waktu penyelesaian dan biaya yang sifatnya dpercepat (crash estimate).1.

Dalam menentukan perkiraan waktu penyelesaian ,

akan dikenal istilah jalur kritis. Jalur kritis adalah jalur yang memiliki rangkaian-

rangkaian kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa jalur kritis berisikan

kegiatan-kegiatan kritis dari awal sampai akhir jalur.

Seorang manajer proyek harus mampu

mengidentifikasi jalur kritis dengan baik. sebab pada jalur ini terdapat kegiatan yang jika

pelaksanaannya terlambat maka akan mengakibatkan keterlambatan seluruh proyek.

Istilah2 dalam metoda CPM TE = E, waktu paling awal suatu event terjadi TL = L, waktu paling akhir suatu event boleh terjadi ES (earliest start time), waktu paling awal suatu kegiatan

dimulai EF (earliest finish time), waktu selesai paling awal suatu kegiatan LS (Latest Allowable Start Time), waktu paling akhir suatu kegiatan boleh dimulai. LF (Latest Allowable Finish Time), waktu paling akhir suatu kegiatan boleh selesai. D (Duration), Kurun waktu suatu kegiatan (hari, minggu, bulan). s (float/slack), batas toleransi keterlambatan kegiatan.

Dalam perhitungan waktu, juga digunakan tiga asumsi

dasar yaitu: Pertama, proyek hanya memiliki satu initial event

(start) dan satu terminal event (finish). Kedua, saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol. Ketiga, saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES.

Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu

penyelesaian terdiri dari dua tahap, yaitu perhitungan maju (forward computation) dan perhitungan mundur (backward computation).

Hitungan Maju Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal

event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E)

Hitungan Mundur Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi

saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).

Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka

dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.

Untuk melakukan perhitungan maju dan mundur maka lingkaran atau event dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

Keterangan: a = ruang untuk nomor event b = ruang untuk menunjukkan waktu paling cepat terjadinya event (E) dan kegiatan (ES) yang merupakan hasil perhitungan maju c = ruang untuk menunjukkan waktu paling lambat terjadinya event (L) dan kegiatan yang merupakan hasil perhitungan mundur

Syarat Umum Jalur Kritis Pada kegiatan pertama ES=LS=0

Pada kegiatan terakhir EF=LF Total Float = 0

Contoh soal : ( 1 )Buatlah Network diagram dan carilah lintasan kritisnya! a) Hubungan kegiatan : 1. keg A = permulaan kegiatan, sedang P akhir kegiatan 2. keg B,F,J dapat mulai bersama dan mengikuti kegiatan A 3. keg C mengikuti keg B dan L mengikuti J 4. keg D dapat dimulai setelah keg C dan F selesai

5. keg G dan K dapat dimulai bersamaan dan mengikuti keg F 6. keg E mengikuti keg D, sedang H mengikuti G 7. keg M dapat dimulai setelah K dan L selesai 8. keg N dapat dimulai setelah G dan M selesai 9. keg P dapat dimulai setelah E,H,N selesai b)Duration : A= 5 hari, B= 7 hari, C= 9 hari, D= 11 hari, E=13 hari, F= 4 hari, G= 6 hari, H= 8 hari, J= 15 hari, K= 17 hari, L=19 hari, M= 21 hari, N= 23 hari, P= 7 hari

Cara mengerjakan :Menyusun Network diagram sementara a. untuk hubungan kegiatan yang sudah jelas b. untuk hubungan kegiatan yang meragukan 2) Menyusun Network diagram tetap (symetri) 3) Menyusun lingkaran kejadian a. dari kiri ke kanan b. dari atas ke bawah1)

CONTOH ( 2 )

: Proyek konstruksi PT Wika akan melaksanakan sebuah proyek dengan kegiatan ditunjukkan tabel 1. Proyek dimulai dari kegiatan A sampai I. Hubungan kegiatan bersifat langsung, tidak langsung dan paralel. Misalnya kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A, Berarti kegiatan B dan C mempunyai hubungan langsung dengan Kegiatan A, kegiatan B dan C mempunyai hubungan paralel. Kegiatan A dan E memiliki hubungan tidak langsung.

Penentuan Biaya Dalam CPMSelain CPM dapat digunakan untuk menentukan waktu paling cepat sebuah proyek dapat terselesaikan dan mengidentifikasi waktu kelonggaran (Slack) paling lambat sebuah kegiatan dapat dimulai tanpa menghambat jadwal proyek keseluruhan, metode ini juga mampu melakukan analisis terhadap sumber daya yang dipakai dalam proyek (biaya) agar jadwal yang dihasilkan akan jauh lebih optimal dan ekonomis.

Suatu proyek menggambarkan hubungan antara

waktu terhadap biaya . Perlu dicatat bahwa, biaya disini merupakan biaya langsung ( misalnya biaya tenaga kerja, pembelian material dan peralatan) tanpa memasukkan biaya tidak langsung seperti biaya administrasi, dan lainlain.

Adapun istilah-istilah dari hubungan antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut: Waktu Normal Adalah waktu yang diperlukan bagi sebuah proyek

untuk melakukan rangkaian kegiatan sampai selesai tanpa ada pertimbangan terhadap penggunaan sumber daya. Biaya Normal

Adalah biaya langsung yang dikeluarkan selama

penyelesaian kegiatan-kegiatan proyek sesuai dengan waktu normalnya.

Waktu Dipercepat Waktu dipercepat atau lebih dikenal dengan Crash

Time adalah waktu paling singkat untuk menyelesaikan seluruh kegiatan yang secara teknis pelaksanaannnya masing mungkin dilakukan. Dalam hal ini penggunaan sumber daya bukan hambatan. Biaya untuk Waktu Dipercepat Atau Crash Cost merupakan biaya langsung yang

dikeluarkan untuk menyelesaikan kegiatan dengan waktu yang dipercepat.

Mempercepat Waktu Penyelesaian

Tujuan pokok untuk mempercepat waktu penyelesaian adalah memperpendek waktu penyelesaian proyek dengan kenaikan biaya yang seminimal mungkin. Proses mempercepat waktu penyelesaian proyek dinamakan Crash Program.

Dengan menggunakan crash schedule, tentu saja

biayanya akan jauh lebih besar dibandingkan dengan normal schedule. Dalam crash schedule akan dipilih kegiatan-kegiatan kritis dengan tingkat kemiringan terkecil untuk mempercepat pelaksanaannya. Langkah ini dilakukan sampai seluruh kegiatan mencapai nilai crash time-nya. Perhitungan yang dilakukan untuk menentukan sudut kemiringan (waktu dan biaya suatu kegiatan) atau lebih dikenal dengan slope adalah:

CONTOH

Tentukan waktu penyelesaian proyek serta biayanya! Tentukan waktu senggang bebasnya dan lintasan kritis

normal!

Jawaban Bentuk jaringan kerja dari proyek di atas adalah:

a. Diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah 22 minggu dengan biaya yang dikeluarkan adalah = (10.000 + 6.000 + 4.000 +14.000 + 9.000 + 7.000 + 13.000 + 11.000 + 20.000 = $ 94.000

b. Berikut ini cara memperhitungkan total float dan menemukan lintasan kritisnya.

C. Untuk mempersingkat waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan crash program dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Menghitung nilai slope masing-masing kegiatan

2. mengurangi waktu penyelesaian proyek dengan

menekan sebanyak mungkin kegiatan-kegiatan kritis yang mempunyai slope terkecil. Dari tabel di atas kegiatan kritis dengan slope terkecil adalah kegiatan A. Dengan demikian kegiatan A dapat ditekan sebanyak 2 minggu(4 2). Berikut ini perubahan waktu penyelesaian proyeknya:

Diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah 20 minggu

dengan biaya adalah $94.000 + (22 20) 500 = $95.000