Kelompok 1_Grid Computing

71
GRID COMPUTING Oleh: 1. Ni Kadek Rahayu Widya Utami (1204505043) 2. Ni Wayan Sri Lestari (1204505046) 3. Parangkan Nurtantio Quidar (1204505067) 4. I Gede Sugita Aryandana (1204505091)

description

Grid and cloud computing

Transcript of Kelompok 1_Grid Computing

Page 1: Kelompok 1_Grid Computing

GRID COMPUTING

Oleh:

1. Ni Kadek Rahayu Widya Utami (1204505043)

2. Ni Wayan Sri Lestari (1204505046)

3. Parangkan Nurtantio Quidar (1204505067)

4. I Gede Sugita Aryandana (1204505091)

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

2015

Page 2: Kelompok 1_Grid Computing

I. Serial, Paralel, dan Grid Computing

I.1 Sejarah Komputasi Grid Computing

Sejarah awal dari grid computing yaitu kembali ke periode 1996-1999. Pada fase ini

ada banyaknya dilakukan eksperimen aplikasi untuk melakukan pengembangan beberapa

jaringan protocol. Salah satunya yaitu globos toolkit 1.0 yang mewakili struktur keadaan

yang ada didalam grid dalam melakukan komputasi pada waktu itu. Data grid muncul

dimulai pada tahun 1999 dengan globus toolkit 2.0+. pada fase ini diberikan manajemen data

dalam sekala menengah yang berguna untuk melakukan analisi data. Selanjutnya pada fase

berikutnya munculah open grid services architecture, pada tahun 2011. Pada fase ini adalah

munculnya produk globus tookit 3.0 yang dapat melakukan analisis integrasi dalam web-

services dan layanan standar web untuk mengakses jaringan. Pada fase ini juga melahirkan

sejumlah er-level service. Masalah yang muncul didalam grid computing yaitu kurangnya

kosa kata umum, kurangnya antarmuka umum atau API, kurangnya protokol umum, dan

kurangnya infrastruktur umum yang baru muncul untuk layanan jaringan terbuka dan untuk

membangun kosa kata umum dengan konsep sistematis. Pada saat yang sama disadari bahwa

ada kesamaan dengan web services dengan melakukan upaya standardisasi yang berusaha

menghindari reinvention. Tahap terakhir (dari tahun 2003 ke depan) ditandai dengan

standarisasi yang lebih luas, hampir teknologi jaman sekarang menggunakan komputasi

(termasuk transportasi nirkabel dan sensor). Tahap terakhir ini adalah salah satu yang akan

menentukan komersialisasi sejati komputasi grid. Namun, beberapa developer konservatif

tidak mengharapkan penuh di bahwa teknologi grid harus dilakukan penyebaran dalam skala

yang luas di perusahaan sampai tahun 2010. Gambar 1 menunjukkan jalur evolusi untuk

teknologi.

Page 3: Kelompok 1_Grid Computing

Gambar 1. Perkembangan teknologi grid computing

Gambar 1 diatas merupakan gambar yang menunjukkan perkembangan

performance teknologi grid computing yang dimulai sejak tahun 1990an hingga tahun

2000an.

I.2 Proses Serial dan Parallel dalam Grid Computing

Proses serial didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh prosesor

sehingga memulai untuk melakukan urutan proses, hal ini dilakukan untuk

mengevaluasi apakah waktu yang diperlukan paralel selalu lebih baik dibandingkan

dengan seri, terutama ketika proses arsitektur seri memiliki prosesor dengan

melakukan proses yang sangat cepat untuk data dalam skala besar.

Performa dari prosesor serial yaitu menurut Hukum Moore bahwa prosesor

akan bertambah dua kali lipat setiap 18 bulan sekali dengan batas akhir fisik pada

teknologi sehingga manufaktur akan tercapai. Berikut adalah gambar performa

prosesor menurut hokum moore adalah sebagai berikut

Page 4: Kelompok 1_Grid Computing

Gambar 2. Performa prosesor hokum Moore

Adapun beberapa tipe komputasi parallel dalam grid computing, yaitu yang

paling sederhana dan paling berguna untuk mengklasifikasi komputer parallel dengan

model memori yang modern yaitu memeri bersama dan memori distribusi.

Proses serial didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh prosesor

sehingga memulai untuk melakukan urutan proses, hal ini dilakukan untuk

mengevaluasi apakah waktu yang diperlukan paralel selalu lebih baik dibandingkan

dengan seri, terutama ketika proses arsitektur seri memiliki prosesor dengan

melakukan proses yang sangat cepat untuk data dalam skala besar.

Proses parallel merupakan penggunaan lebih dari satu sumber daya komputasi

secara simultan untuk memecahkan persoalan komputasi. Selain itu proses parallel

juga dapat menghemat waktu, dapat memecahkan persoalan yang lebih besar, dapat

menghemat biaya, Dapat mengatasi keterbatasan fisik dari komputasi serial. Didalam

proses parallel terdapat fault tolerant yang artinya jika salah satu dari prosesor

mengalami kegagalan prosesor yang lain dapat menggantikannya, meskipun dengan

Page 5: Kelompok 1_Grid Computing

performa yang menurun. Berikut adalah contoh gambar dari proses serial dan parallel

dalam grid computing.

Penggunaan dari beberapa komputer atau prosesor bekerja sama untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan secara bersama. Selain itu terdapat 1 komputer

yang memiliki beberapa prosesor yang berguna untuk mengatasi masalah yang ada

ada didalam 1 komputer dan dapat meembagi tugas dengan prosessor lainnya.

Terdapat 2 keuntugan yang dimiliki oleh komputasi parallel yaitu total kinerja dan

total memori. Selain itu terdapat beberapa manfaat yang dimiliki oleh komputasi

parallel yaitu :

a. Banyaknya data penting didalam komputasi parallel sebagai contoh

banyaknya domain yang diperlukan, banyaknya data sparsial yang

dibutuhkan, dan partikel data.

b. Lebih banyak waktu dalam menyusun langkah-langkah yang diinginkan

sebagai contoh mendapatkan resolusi temporal yang lebih baik

c. Waktu eksekusi yang dibutuhkan lebih cepat sebagai contoh waktu yang lebih

cepat dalam mendapatkan solusi, dan mendapatkan solusi secara real-time.

Gambar 3. Proses serial

Page 6: Kelompok 1_Grid Computing

Gambar 3 merupakan proses serial grid computing. Sebagai contoh,

asumsikan bahwa sebuah perusahaan memiliki berbagai macam data baik Utara dan

Selatan, kemudian menggabungkan data perusahaan secara bersama-sama. Pertama

perusahaan mengurutkan data Utara kemudian mengurutkan data Selatan, maka

perusahaan akan menggabungkan keduanya untuk mendapatkan hasil akhir. Dalam

hal ini perusahaan tersebut memproses data dalam "Serial" mode.

Gambar 4. Proses parallel

Gambar 4 merupakan proses parallel di dalam sebuah perusahaan. Sebagai

contohnya sebuah perusahaan bisa mengirimkan program SAS sama dengan

menggunakan pendekatan proses paralel. sehingga perusahaan bisa mengirimkan

beberapa tugas ini untuk beberapa mesin sehingga bisa memproses secara paralel atau

pada waktu yang sama. Sub-tugas akan menghasilkan beberapa hasil. Kemudian

akhir "merge" sub-tugas dapat dijalankan untuk membuat hasil akhir. Kedua metode

menghasilkan hasil yang sama, namun, dengan menggunakan pendekatan "paralel"

didalam sebuah perusahaan dapat memproses beberapa tugas pada saat yang sama,

sehingga bisa mengurangi waktu yang telah berlalu.

Page 7: Kelompok 1_Grid Computing

1.3 Contoh Proses Grid Computing

Contoh Xgrid dan R proses paralel terdistribusi melakukan pengolahan

menggunakan kelompok heterogen komputer Apple. Untuk memudahkan

penggunaan Apple Xgrid menggunakan R, maka diciptakan paket rutinitas dukungan

untuk berpisah, mengirimkan, memantau, kemudian mengambil hasil dari

serangkaian studi simulasi. Xgrid berfungsi untuk melakukan fungsi yang terhubung

ke grid secara berulang-ulang ke Xgrid. Tabel 1.menampilkan beberapa tindakan

yang didukung oleh proses Xgrid dan rutinitas analog dalam paket analog. Setiap

rutinitas dirancang untuk memanggil script R yang sesuai (paket, file input) pada

mesin remote. Pekerjaan remote diberikan argument sebagai bagian dari proses

pemanggilan untuk ‘R CMD BATCH’, yang memungkinkan untuk membuat lokasi

dan penyimpanan. Berikut adalah contoh gambar model konseptual Apel Xgrid.

Gambar 5. Model konseptual kerangka Apel Xgrid

Fungsi Xgrid dipanggil untuk memulai serangkaian simulasi. Fungsi ini

mengambil argument sebagai script R untuk berjalan di grid (secara default diatur ke

'job.R'), direktori yang berisi file-file input (secara default diatur ke 'input'), direktori

untuk menyimpan output yang dibuat dalam R (dengan set 'output' default), dan nama

Page 8: Kelompok 1_Grid Computing

untuk file hasil (secara default diatur ke 'RESULTS.rda'). Selain itu, jumlah simulasi

untuk menjalankan (num sim) dan sejumlah tugas diproses (tugas) sehingga dapat

ditentukan. Xgrid berfungsi membagi jumlah simulasi ke numsi / task pekerjaan

individu, di mana setiap pekerjaan bertanggung jawab untuk menghitung jumlah

tertentu pada agen tunggal (contoh Gambar 1).

Sebagai contoh, jika 2.000 simulasi yang diinginkan, ini dapat dibagi menjadi

200 pekerjaan masing-masing berjalan 10 tugas. Jumlah pekerjaan yang aktif di grid

dapat dikontrol dengan menggunakan opsi throttle (secara default, semua pekerjaan

yang diajukan kemudian melakukan antri sampai agen tersedia). Pilihan throttle

membantu memfasilitasi grid antara beberapa pengguna. Xgrid melakukan proses

pemeriksaan yang berfungsi untuk mengetahui kesalahan pada spesifikasi kemudian

mulai melakukan pemanggilan secara berulang-ulang ke fungsi xgridsubmit, fungsi

untuk setiap proses yang ada. Xgridsubmit berguna untuk membuat format dengan

benar 'Xgrid -job submit' perintah ini menggunakan Mac OS X melalui sistem R

fungsi. sistem ini memiliki efek mengeksekusi perintah dari bentuk 'R CMD BATCH

file.R' di grid, dengan argumen yang tepat (untuk menjalankan jumlah pengulangan,

parameter untuk menyampaikan dan nama file untuk menyimpan hasil).

Hasil dari sistem panggilan disimpan untuk dapat menentukan jumlah

pekerjaan untuk subtask itu. Setiap proses ini dapat digunakan untuk melakukan

pemeriksaan status pekerjaan serta mengambil hasil dan menghapusnya dari sistem

setelah proses selesai. Setelah semua proses selesai, Xgrid melakukan pemeriksaan

secara berkala dengan melihat daftar proses yang masih aktif sampai proses itu

selesai. Fungsi ini membuat panggilan ke xgridattr () dan menentukan nilai dari

atribut jobStatus, sehingga bisa mengurangi beban pada grid.

Ketika proses telah selesai, hasilnya akan diambil menggunakan xgridresults

kemudian dihapus dari sistem menggunakan xgriddelete. Kemampuan ini bergantung

pada sifat-sifat Apple Xgrid, yang dapat diatur untuk memiliki semua file yang dibuat

oleh agen ketika menjalankan pekerjaan yang diberikan dan disalin ke 'output'

direktori pada komputer klien. Ketika semua pekerjaan telah selesai, file hasil

Page 9: Kelompok 1_Grid Computing

individu digabungkan menjadi frame data tunggal di direktori saat ini. Direktori

'output' memiliki daftar lengkap dari hasil individual maupun output R dari agen

terpencil.

Tabel 1. penjelasan fungsi XGRID

ACTION R FUNCTION DESCRIPTION

SUBMIT XGRIDSUBMIT() menyerahkan pekerjaan ke

controlle jaringan

ATTRIBUTES XGRIDATTR() memeriksa status pekerjaan

RESULTS XGRIDRESULTS() mengambil hasil dari

pekerjaan yang telah selesai

DELETE XGRIDDELETE() Menghapus proses

Contoh : Menilai ketahanan satu simple t-test.

Dalam contoh ini, dapat ditunjukkan bagaimana memanfaatkan sebuah cluster

Apel Xgrid untuk menyelidiki kekokohan satu-sample t-test Studi ini berjalan sangat

cepat sebagai loop dalam R, bahkan untuk sejumlah besar simulasi, dan sebagai

hasilnya penggunaan Xgrid sebenarnya memperlambat perhitungan. Namun, untuk

alasan pedagogis disediakan contoh sederhana untuk membantu menjelaskan setup

dan menguji bahwa Xgrid berfungsi dengan tepat. Langkah pertama adalah untuk

mendirikan sebuah struktur direktori yang sesuai untuk simulasi (lihat Gambar 5;

Lampiran A memberikan gambaran tentang persyaratan). Item pertama adalah folder

'input', yang berisi dua file yang akan dijalankan pada agen terpencil. Yang pertama dari file

ini, 'job.R' (Gambar 2), mendefinisikan kode untuk menjalankan tugas tertentu. Sebagai

contoh ini, proses fungsi dimulai dengan menghasilkan sampel param variabel acak

eksponensial dengan mean 1. nilai yang menunjukkan apakah tes ditolak akan disimpan

dalam vektor leftreject dan rightreject. Proses ini diulang kali ntask, setelah pekerjaan

function () mengembalikan data frame dengan status penolakan.

Page 10: Kelompok 1_Grid Computing

Gambar 6. Isi 'job.R

Folder 'input' juga berisi 'runjob.R' (Gambar 6), yang mengambil argumen

baris perintah dan melewati proses. Hasil dari pekerjaan selesai dan akan disimpan

sebagai res0, yang kemudian disimpan ke folder 'output'.

Page 11: Kelompok 1_Grid Computing

Gambar 7. Isi 'job.R

Folder 'input' juga berisi file lainnya (di-cluding paket add-on atau file lainnya

yang diperlukan untuk simulasi). Item berikutnya dalam struktur direktori

'simulation.R' (Gambar 8), yang berisi skrip R yang akan dijalankan pada komputer

klien yang memanggil Xgrid. Fungsi ini mengajukan simulasi ke grid perhitungan,

yang meliputi lewat param dan ntask ke job.R. Hasil dari semua pekerjaan

dikembalikan sebagai salah satu objek, res.

Gambar 8. Isi simulation.R

Di sini kita tentukan total 10.000 simulasi, yang akan dibagi menjadi 10

pekerjaan dari masing-masing 1.000 simulasi. Perhatikan bahwa jumlah pekerjaan

dihitung sebagai jumlah simulasi (numsim) dibagi dengan jumlah tugas per pekerjaan

(ntask). Setiap simulasi memiliki ukuran sampel param. Item terakhir dalam struktur

direktori 'output'. Awalnya kosong, hasil kembali dari grid yang disimpan di sini

Page 12: Kelompok 1_Grid Computing

(direktori ini secara otomatis dibuat jika tidak sudah ada). Gambar 9 menampilkan

struktur file yang digunakan untuk mengakses grid.

Gambar 9. Struktur file Xgrid

Proses diserahkan ke grid dengan menjalankan 'simulation.R'. Dalam simulasi

tertentu, sepuluh pekerjaan yang diserahkan. Setelah pekerjaan selesai, hasilnya akan

disimpan dalam 'output' folder kemudian dihapus dari grid. Gambar 8 dan gambar 9

merupakan manajemen yang tersedia dengan antarmuka Admin Xgrid

Gambar 10. Pemantauan keseluruhan status jaringan menggunakan aplikasi Admin Xgrid.

Page 13: Kelompok 1_Grid Computing

Gambar 11. Proses manajemen menggunakan Xgrid Admin

Selain mengembalikan data frame (10.000 baris dan 3 kolom) dengan hasil

yang dikumpulkan, Xgrid berfungsi untuk menyimpan objek ini sebagai file (secara

default sebagai res di file 'RESULTS.rda').

II. DEFINISI GRID COMPUTING

Grid computingadalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak

komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan

persoalan komputasi dalam skala besar. Ukuran Grid dapat bervariasi dengan jumlah

yang cukup besar. Grid adalah bentuk komputasi terdistribusi dimana sebuah

“komputer super virtual” terdiri dari banyak jaringan ditambah komputer yang

bertindak secara bersama-sama untuk melakukan tugas yang sangat besar.

Lebih jauh lagi, “distributed” atau “grid” computing, secara umum, adalah

tipe khusus dari komputasi paralel yang mengandalkan komputer lengkap (dengan

CPU onboard, penyimpanan, pasokan listrik, antarmuka jaringan, dll) yang terhubung

ke jaringan (swasta, publik, atau Internet) oleh jaringan konvensional seperti

Ethernet.

Page 14: Kelompok 1_Grid Computing

2.1 Definisi Grid Computing Menurut Sumber Terkemuka

1. Definisi menurut buku “The Grid:Blue Print For A New Computing

Infrastructure” dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan komputasi grid

adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat

menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak

mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia.

2. Definisi paper “What is the Grid? A Three Point Checklist” oleh Ian Foster

terdapat kriteria yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu

sistem melakukan grid computing yaitu:

a. Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi

yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber

daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif,

maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.

b. Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka

(tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi

grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang

fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam

skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam

bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap

sumber daya.

c. Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih,

(nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen

individu dari komputasi grid tersebut.

3. Definisi menurut Plaszczak &Wellner

Plaszczak / Wellner mendefinisikan teknologi grid sebagai “teknologi yang

memungkinkan virtualisasi sumber daya, on-demand provisioning, dan jasa (sumber

daya) sharing antara organisasi.”

Page 15: Kelompok 1_Grid Computing

4. Definisi menurut IBM

IBM mendefinisikan komputasi grid sebagai “kemampuan, dengan

menggunakan satu set standar dan protokol terbuka, untuk mendapatkan akses ke

aplikasi dan data, pengolahan daya, kapasitas penyimpanan dan array yang luas dari

sumber daya komputasi lain melalui Internet. Grid adalah jenis paralel dan sistem

terdistribusi yang memungkinkan sharing, seleksi, dan agregasi sumber daya

didistribusikan domain administrasi ‘beberapa’ di berdasarkan mereka (sumber daya)

ketersediaan, kapasitas, kinerja, biaya dan pengguna ‘kualitas-of-service

persyaratan“.

5. Definisi menurut Fernando Corbató

Corbató dan para desainer lain dari sistem operasi Multics membayangkan

fasilitas operasi komputer “seperti perusahaan listrik atau perusahaan air” yang

melakukan sistem pararel pada sumber daya untuk menyalurkan sumber daya tersebut

secara merata kepada pelanggannya.

6. Definisi menurt Buyya / Venugopal

Buyya / Venugopal mendefinisikan grid sebagai “jenis paralel dan sistem

terdistribusi yang memungkinkan sharing, seleksi, dan agregasi didistribusikan secara

geografis otonom sumber daya secara dinamis pada saat runtime tergantung pada

ketersediaan, kemampuan, kinerja, biaya, dan ‘kualitas pengguna- persyaratan-

service“.

7. Definisi menurut CERN

CERN, salah satu pengguna terbesar teknologi grid, berbicara The Grid:

“sebuah layanan untuk kekuasaan komputer berbagi dan kapasitas penyimpanan data

melalui Internet . ”

III Comparasi Distributed Computing dengan Grid Computing

3.1 Definisi Distributed Computing

Komputasi terdistribusi adalah suatu lingkungan di mana sekelompok sistem

komputer independen dan secara geografis ambil bagian untuk memecahkan masalah

Page 16: Kelompok 1_Grid Computing

yang kompleks, masing-masing dengan memecahkan bagian dari solusi dan

kemudian menggabungkan hasil dari semua komputer. Sistem ini longgar

digabungkan sistem terkoordinasi bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Definisi

mengenai hal tersebut antara lain:

1. Sebuah sistem komputasi di mana jasa disediakan oleh kolam komputer

berkolaborasi melalui jaringan.

2. Sebuah lingkungan komputasi yang mungkin melibatkan komputer dari

arsitektur yang berbeda dan format representasi data yang berbagi data dan

sumber daya sistem.

Gambar 12. Distributed Computing

Gambar 12 menjelaskan mengenai konsep yang digunakan dalam komputasi

terdistribusi sederhana yaitu bekerja sama dan menggunakan semua sumber daya

yang tersedia untuk mempercepat komputasi.

Page 17: Kelompok 1_Grid Computing

3.2 Definisi Grid Computing

Ide dasar antara Grid Computing adalah dengan memanfaatkan ideal siklus

CPU dan media penyimpanan atau storage dari suatu sistem komputer di seluruh

fungsi jaringan di seluruh dunia sebagai suatu “pool”yang dapat diakses secara

fleksibel, menyeluruh, dan murah yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yang

membutuhkannya, mirip dengan cara perusahaan listrik dan pengguna listrik yang

berbagi listrik sesuai dengan jaringan pararel atau serial.

Gambar 13. Grid Computing

Gambar 13 menjelaskan gambaran komputasi grid yang tidak hanya

mempekerjakan sumber daya tunggal namun komputasi tersebut mempekerjakan

sistem keseluruhan dari berbagai lokasi denga melintasi batas-batas geografis dan

politik.

3.3 Perbandingan Grid Computing dengan Distributed Computing

Sejak tahun 1980, dua kemajuan teknologi telah membuat suatu ide komputasi

yang lebih praktis dengan menggunakan prinsip distributed computing, dalam hal ini

berkaitan dengan kekuatan pemrosesan pada CPU (calculation persecond) dan

komunikasi bandwidth. Hasil teknologi ini tidak hanya layak tapi mudah untuk

menempatkan bersama-sama sejumlah besar sistem komputer untuk memecahkan

suatu permasalahan komputasi atau media penyimpanan komputasi yang rumit.

Page 18: Kelompok 1_Grid Computing

Namun jumlah aplikasi didistribusikan nyatanya masih agak terbatas, dan tantangan

masih signifikan (standardisasi, interoperabilitas dan sebagainya).

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komputasi terdistribusi tradisional

dapat dicirikan sebagai bagian dari komputasi grid. Beberapa perbedaan antara kedua

teknologi tersebut antara lain:

1. Distributed Computing biasanya mengacu untuk mengelola atau penyatuan

ratusan atau ribuan sistem komputer yang masing-masing lebih terbatas dalam

memori dan kekuatan pemrosesan. Di sisi lain, komputasi grid memiliki

beberapa karakteristik tambahan. Hal ini terkait dengan penggunaan yang

efisien dari kolam sistem heterogen dengan manajemen beban kerja yang

optimal memanfaatkan seluruh sumber daya suatu perusahaan komputasi

(server, jaringan, penyimpanan, dan informasi) bertindak bersama-sama untuk

membuat satu atau lebih besar kolam sumber daya komputasi. Tidak ada

pembatasan pengguna, departemen atau originasi dalam komputasi grid.

2. Grid computing difokuskan pada kemampuan untuk mendukung perhitungan

di beberapa domain administrasi yang membedakannya dari komputasi

terdistribusi tradisional. Grids menawarkan cara menggunakan sumber daya

teknologi informasi secara optimal di dalam suatu organisasi yang melibatkan

virtualisasi sumber daya komputasi. Konsep dukungan untuk beberapa

kebijakan administratif dan otentikasi keamanan dan mekanisme otorisasi

memungkinkan untuk didistribusikan melalui jaringan lokal, metropolitan,

atau wide-area.

Perbedaan utama antara komputasi terdistribusi dan komputasi grid terletak

pada cara pengelolaan sumber daya. Komputasi terdistribusi menggunakan manajer

sumber daya terpusat dan semua node kooperatif bekerja sama sebagai sebuah sistem

atau sumber daya terpadu tunggal. Komputasi grid menggunakan struktur dimana

setiap node memiliki manajer sumber daya sendiri dan sistem tidak bertindak sebagai

satu kesatuan.

Page 19: Kelompok 1_Grid Computing

IV. Mengapa Grid Computing diperlukan?

Perkembangan Grid Computing juga dimotivasi oleh manfaat yang dapat

diperoleh dengan menggunakan Grid Computing dalam organisasi. Untuk

mendapatkan alasan mengapa Grid Computing diperlukan bisa ditinjau dari

karakteristik dan manfaat Grid Computing yaitu:

1. Memanfaatkan sumber daya yang kurang dimanfaatkan

Di kebanyakan organisasi, banyak sumber daya komputasi yang sebagian

besar menganggur dan kurang dimanfaatkan. Sebagai contoh, sebagian besar

komputer desktop yang menganggur lebih dari 95%. Pada saat terbuang dan tidak

menguntungkan bagi organisasi, Grid Computing memberikan solusi untuk

mengeksploitasi sumber daya kurang yang dimanfaatkan. Selain pengolahan sumber

daya, tidak jarang sumber daya komputasi memiliki jumlah yang besar dengan

kapasitas penyimpanan yang tidak terpakai. Dan Grid Computing memungkinkan

kapasitas yang tidak terpakai untuk dipertimbangkan sebagai media penyimpanan

virtual tunggal di mana kebutuhan kapasitas penyimpanan yang besar dalam aplikasi

tertentu. Dengan demikian, kinerja aplikasi ini ditingkatkan jika dibandingkan

menjalankan aplikasi ini dalam satu komputer.

2. Kapasitas CPU Paralel

Kemungkinan penerapan aktivitas CPU paralel besar dalam aplikasi adalah

salah satu fitur menarik utama Grid Computing. Sementara kebutuhan untuk kegiatan

CPU paralel pada awalnya berkaitan dengan tujuan ilmiah, kebutuhan sekarang

sedang diperluas untuk berbagai bidang seperti pemodelan keuangan, eksplorasi

minyak dan gerak animasi gambar, menyebabkan metodologi kerja revolusioner di

bidang ini. Meskipun ide aktivitas CPU paralel ini mengerikan namun menarik untuk

dilaksanakan, banyak hambatan yang ada dalam infrastruktur Grid Computing harus

diatasi sebelum utilisasi CPU paralel sempurna dapat diwujudkan.

3. Pengimbangan Sumberdaya

Beberapa sumber heterogen kelompok grid computing menjadi sumber daya

virtual tunggal. Selain itu, grid juga memfasilitasi dalam menyeimbangkan sumber

Page 20: Kelompok 1_Grid Computing

daya ini tergantung pada kebutuhan tugas. Akibatnya, sumber daya yang tepat dipilih

berdasarkan waktu pelaksanaan dan prioritas masing-masing tugas. Dalam organisasi

yang lebih besar, aktivitas beban puncak yang tak terduga ditangani secara efektif

oleh grid sehingga memastikan kelancaran load balancing. Fitur Grid Computing ini

tak ternilai dan diwujudkan melalui proses profiling sumber daya individu

berdasarkan ketersediaan dan kapasitas Dari manfaat individu, manfaat Grid

Computing sebagai dijelaskan di atas, dapat dikategorikan menjadi:

1. Manfaat Bisnis

a. Waktu cepat untuk mendapatkan hasil

b. Meningkatkan produktivitas

2. Manfaat Teknologi

a. Mengoptimalkan infrastruktur yang ada

b. Meningkatkan akses ke data dan kolaborasi

c. Menyediakan infrastruktur

Hal utama dengan Grid Computing adalah menghemat waktu karena

kecepatan  aplikasi. Masalah Waktu yang intensif dapat diatasi dengan cepat dalam

waktu kurang. Banyak perusahaan dan organisasi dapat meningkatkan kecepatan dan

kualitas produk. Dalam rangka untuk mengurangi waktu komputasi, semua sumber

daya di seluruh dunia dikumpulkan. Bekerja sama dengan organisasi lain dan berbagi

sumber daya mudah. Ada akses ke basis data yang jauh. Berbagi sistem database ini

sangat banyak penting dalam aplikasi tertentu di mana mereka menganalisis besar set

data. Sumber daya yang ada dimanfaatkan secara efisien dan efektif. Grid Computing

memberikan peningkatan dan biaya penyimpanan hemat. Ada peningkatan

produktivitas karena mereka menyediakan sumber daya yang diperlukan, yang ada

pada permintaan, ke pengguna. Produktivitas juga meningkat karena peningkatan

aktivitas komputasi. Sumber daya Grid terhubung dengan aman. Berbagi sumber

daya komputer dan data yang sangat aman. Keamanan sangat penting dalam kasus

file sharing dan set data lainnya. Infrastruktur Baik untuk menyeimbangkan beban.

Page 21: Kelompok 1_Grid Computing

Tidak hanya sumber daya komputer yang dibawa bersama-sama, tetapi juga sumber

daya manusia, sehingga membentuk sebuah organisasi virtual.

V. Arsitektur Layer (sumber : http://arxiv.org/ftp/cs/papers/0103/0103025.pdf)

Grid menyediakan protokol dan service di lima lapisan yang berbeda seperti

yang diidentifikasi dalam arsitektur protokol Grid. Lima lapisan dalam arsitektur

jaringan yaitu.

Gambar 14. Arsitektur protocol Grid

1. Fabric Layer: Grids menyediakan akses ke jenis sumber daya yang berbeda

seperti menghitung, penyimpanan dan sumber daya jaringan, kode repositori,

dan lain-lain. Grids biasanya bergantung pada komponen fabric yang ada,

misalnya, manajer sumber daya lokal.

2. Connectivity Layer: Ini mendefinisikan komunikasi inti dan protokol otentikasi

untuk transaksi jaringan mudah dan aman. The GSI (Grid Security

Infrastruktur) protokol mendasari setiap transaksi Grid.

Page 22: Kelompok 1_Grid Computing

3. Resource Layer: Ini mendefinisikan protokol untuk publikasi, penemuan,

negosiasi, monitoring, akuntansi dan pembayaran berbagi operasi pada sumber

daya individu. GRAM (Grid Resource Access and Management) protokol yang

digunakan untuk alokasi sumber daya komputasi dan untuk pemantauan dan

pengendalian perhitungan pada sumber-sumber tersebut, dan Grid FTP untuk

akses data dan transfer data kecepatan tinggi.

4. CollectifLayer: Layer ini menangkap interaksi di koleksi sumber daya, layanan

direktori seperti MDS (Monitoring and Service Discovery) memungkinkan

untuk pemantauan dan penemuan sumber dariVO.

Application Layer: Layer ini terdiri dari aplikasi pengguna yang dibangun di

atas protokol di atas dan API dan beroperasi di lingkungan VO. Dua contoh adalah

sistem alur kerja Grid, dan portalGrid.

Gambar 15. Arsitektur Layer

Dalam menentukan lapisan arsitektur grid, terdapat prinsip yang diikuti yakni

prinsip “hourglass model”. Yang mana neck dari hourglass mendefinisikan satu set

dasar abstraksi inti dan protocol, ke mana pemetaan tingkat tinggi akan dilakukan dan

yang mana dapat dipetakan dengan teknologi dasar yang berbeda. Menurut

definisinya, jumlah protokol pasti pada bagian atas layer (neck hourglass) harus

Page 23: Kelompok 1_Grid Computing

berjumlah sedikit. Dalam arsitektur bagian atas layer terdiri dari resource dan

connectivity yang memfasititasi berbagai sumber daya individu. Protokol pada lapisan

ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diimplementasikan di atas berbagai

jenis resource dan didefinisikan pada fabric layer serta dapat digunakan untuk

membangun layanan global dan perilaku spesifik aplikasi pada collective layer.

Protokol ini didefinisikan dalam globus toolkit yang digunakan dalam Grid seperti

NSF National Technology Grid, NASA’s Information Power Grid, DOE’s DISCOM

dan European Data Grid.

a. Fabric Layer : Kontrol interface local.

Fabric layer menyediakan resource yang berbagi akses ditengahi oleh protocol

grid, misalnya : sumber daya komputasi, sistem penyimpanan, catalog, sumber

daya jaringan dan sensor. Sumber daya mungkin merupakan entitas logic seperti

sistem file terdistribusi, cluster computer, atau distributed computer pool, dalam

hal ini implementasi resource mungkin melibatkan protocol internal (misalnya

akses penyimpanan protokol NFS atau protocol manajemen cluster resource

proses sistem manajemen)

Komponen layer fabric mengimplementasikan sumber daya lokal tertentu

sebagai hasil dari sharing operasi pada level tinggi. Terdapat ketergantungan

antara implementasi fungsi fabric layer pada satu sisi dengan pendukung sharing

operasi. Fungsi fabric layer memungkinkan operasi menjadi lebih canggih, pada

saat yang sama, jika beberapa demans ditempatkan, maka element layer fabric

akan melakukan penyederhanaan infrastruktur grid. Sumber daya pada fabric

layer harus mengimplementasikan mekanisme enquiry untuk memungkinkan

penemuan struktur mereka, serta Berikut merupakan daftar bagian fabric layer

yang memberikan karakteristik dari kemampuan resource adalah

a. Computational resource. Mekanisme yang dibutuhkan untuk pengawasan dan

pengendalian proses yang dihasilkan dari program awal. Fungsi enquiry

Page 24: Kelompok 1_Grid Computing

diperlukan untuk menentukan karakteristik hardware dan software yang

relevan menangani dan mengelola kasus scheduler resource.

b. Storage resource. Mekanisme yang diperlukan untuk menempatkan dan

mendapatkan file. Mekanisme ini memungkinkan control atas sumber daya

dialokasikan untuk transfer data. Fungsi enquiry diperlukan untuk

menentukan karakteristik hardware dan software yang relevan menangani

penggunaan bandwidth.

c. Network resource. Mekanisme manajemen jaringan yang menyediakan

alokasi transfer jaringan sumber daya. Fungsi enquiry digunakan untuk

menentukan karakteristik jaringan dan bebannya.

d. Code repositories. Karakteristik ini memerlukan mekanisme untuk mengelola

sumber dank ode objek misalnya sistem control seperti CVS.

e. Catalogs. Karakteristik ini memerlukan mekanisme untuk menerapkan

permintaan dan pembaruang operasi, misalnya database relasional.

b. Connectivity : Berkomunikasi dengan mudah dan aman

Connectivity layer mendefinisikan protokol komunikasi dan otentikasi yang

diperlukan untuk transaksi jaringan tertentu. Protokol komunikasi memungkinkan

pertukaran data antar sumber daya pada fabric layer. Protokol otentikasi membangun

layanan komunikasi yang menyediakan mekanisme kriptografi yang aman untuk

memverifikasi identitas pengguna dan sumber daya. Kebutuhan komunikasi termasuk

transportasi, routing dan penamaan. Solusi keamanan jaringan juga harus

memberikan dukungan yang fleksibel untuk perlindungan komunikasi control atas

tingkat proteksi, perlindungan data unit, dan memungkinkan control mengambil

keputusan otorisasi termasuk kemampuan membatasi hak delegasi dengan berbagai

cara.

Page 25: Kelompok 1_Grid Computing

c. Resource (Sumber Daya) : Berbagi satu sumber

Resource Layer dibangun pada protocol komunikasi dan autentikasi

connectivity layer untuk mendefinisikan protocol untuk pemantauan, pengendalian

sharing operasi pada sumber daya pribadi. Implementasi dari resource layer menyebut

fungsi dari fabric layer untuk mengakses dan mengontrol sumber daya local. Terdapat

dua kelas utama pada lapisan protocol sumber daya yakni :

1. Information protocols digunakan untuk mendapatkan informasi tentang

struktur dan keadaan sumber daya, misalnya konfigurasi, arus beban dan

kebijakan penggunaan.

2. Management Protocols digunakan untuk menegosiasikan akses ke sumber

daya bersama, dan menetapkannya. Protokol ini juga dapat mendukung

pemantauan status operasi dan pengendalian operasi.

Protokol resource layer membentuk neck pada hourglass model dank arena itu

dibutuhkan satu set standar kecil. Protokol ini dipilih sehingga dapat berbagi sumber

daya di sistem pengelolaan yang berbeda.

d. Collective : Koordinasi beberapa sumber

Ketika Resource layer difokuskan pada interaksi dengan sumber daya tunggal,

lapisan collective layer menangkap informasi di koleksi sumber informasi. Karena

komponen kolektif membangun konektivitas resource yang sedikit pada lapisan

protocol neck hourglass. Fungsi kolektif dapat diimplementasikan sebagai layanan

yang persistant dengan protocol terkait atau sebagai SDK yang dihubungkan ke

aplikasi.

Page 26: Kelompok 1_Grid Computing

Gambar 16. Collective layer

Gambar diatas menunjukkan alokasi API dan SDK yang menggunakan

manajemen protocol layer resource untuk memanipulasi sumber daya dasar. Pada

gambar diatas didefinisikan protocol layanan co-reservasi dan menerapkan layanan

co-reservasi, dengan memanggul co-allocation API untuk melaksanakan operasu co-

allocation dan mungkin menyediakan fungsi tambahan. Sebuah aplikasi

menggunakan protoko layanan co-allocation untuk meminta pemesanan jaringan end-

to-end.

Komponen kolektif dapat disesuaikan dengan kebutuhan komunitas pengguna

tertentu, misalnya SDK mengimplementasikan koherensi-protokol aplikasi

spesifik atau pemesanan layanan untuk satu set sumber daya jaringan. Salah satu

tujuan umum komponen kolektif adalah mengelola layanan replikasi sebuah

sistem penyimpanan internasional atau merancang layanan direktori untuk

memungkinkan penemuan Vos. Secara umum semakin besar target pengguna,

maka protocol komponen kolektif menjadi berbasis standar.

Page 27: Kelompok 1_Grid Computing

e. Aplikasi

Lapisan terakhir dalam arsitektur grid computing meliputi aplikasi pengguna

yang beroperasi dalam lingkungan VO. Gambar di bawah mengilustrasikan arsitektur

aplikasi grid yang dibuat oleh programmer.

Gambar 17. Aplikasi pengguna di lingkungan VO

Aplikasi yang dibangun, pasti memiliki layanan disetiap layernya. Di setiap

layer, telah tersedia akses protocol ke beberapa layanan yang berguna, seperti

manajemen resource, akses data, penemuan resource dan sebagainya. Pada setiap

lapisan, API juga didefinisikan dengan pertukaran pesan lewat protokol layanan yang

sesuai. Terdapat tambahan layer yakni “language and framework” seperti yang

terlihat pada gambar 16. Sementara pembahasan telah difokuskan pada protokol

sebagai sarana untuk interoperabilitas dan API sebagai cara untuk mempromosikan

berbagai kode dan portabilitas. Pengembangan aplikasi yang efektif dapat

memberikan manfaat pada penggunaan bahasa higher-level dan frameworknya.

Common Component Architecture, SciRun, CORBA, Legion, Cactus, merupakan

Page 28: Kelompok 1_Grid Computing

sistem higher-level yang dapat membangun protocol, jasa, dan menyediakan

arsitektur API dalam grid.

5.1 Penerapan Arsitektur Grid.

Terdapat 2 contoh yang menggambarkan fungsi arsitektur grid, tabel 2

menunjukkan layanan yang digunakan untuk melaksanakan simulasi

multidisciplinary dan aplikasi ray tracing. Elemen dasar fabric akan selalu sama

dalam setiap kasus: sistem penyimpanan computer dan jaringan. Selanjutnya setiap

sumber daya akan berbicara mengenai standar konektivitas protokol untuk

komunikasi, keamanan dan permintaan sumber daya protokol, alokasi dan

manajemen. Di setiap aplikasi digunakan campuran generik dan layanan kolektif

aplikasi tertentu.

Tabel 2. Arsitektur Grid

Simulasi multidisciplinary Ray tracing

Collective (aplikasi

khusus)

Solver coupler, arsip data

distribusi

Check point, manajemen

job, failover, dan staging

Collective (generic) Penemuan resource, resource brokering, pemantauan

sistem, otorisasi komunitas, pencabutan sertifikat

Resource Akses perhitungan, akses data, akses ke sistem struktur

informasi, keadaan dan kinerja

Connectivity Komunikasi (IP), penemuan layanan (DNS), otentikasi,

otorisasi dan delegasi.

Fabric Sistem penyimpanan, computer, jaringan, kode

repository dan catalog.

Jika dibahas lebih detail, aplikasi ray tracing didasarkan pada sistem

komputasi high-throughput. Dalam mengelola sebagian besar tugas independen

lingkungan VO, harus dilacak perangkat yang aktif dan tugas yang tertunda, mencari

sumber daya yang sesuai untuk setiap tugas, tahap executable ke sumber daya,

Page 29: Kelompok 1_Grid Computing

mendeteksi dan menanggapi berbagai jenis kegagalan. Implementasi dalam konteks

arsitektur grid menggunakan layanan domain kolektif tertentu dan layanan kolektif

generic untuk replikasi data serta standar sumber daya untuk konektivitas protokol.

VI. Standard dalam Grid Computing

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, grid computing merupakan jaringan

komputasi yang terdiri dari banyak konsep, dan dapat didefinisikan dalam banyak

cara. Tapi, pada hakikatnya, menyediakan komputasi terdistribusi untuk

memanfaatkan sumber daya virtual. Banyak teknologi yang dapat digunakan untuk

mengimplementasikan lingkungan seperti itu. Akan tetapi, perlu didefinisikan

standard untuk memastikan bahwa berbagai sumber daya di berbagai macam jenis

platform perangkat keras dan perangkat lunak dapat berjalan berdampingan dan

saling beroperasi. Berikut ini akan dijelaskan beberapa standar kunci dan standar

berkembang yang berlaku untuk komputasi grid.

6.1 Gambaran Umum

Seperti yang telah kita bahas, grid computing mengasumsikan atau

mensyaratkan teknologi yang meliputi:

a. Dukungan untuk mengeksekusi program pada berbagai platform

b. Sebuah infrastruktur yang aman

c. Perpindahan data/replikasi/federasi

d. Penemuan sumber daya

e. Manajemen sumber daya

Untuk setiap area, ada berbagai teknologi yang tersedia yang bisa digunakan

untuk mengatasinya. Kita dapat melihat beberapa standar yang bisa dipertimbangkan

sebagai solusi dari arsitektur komputasi grid. Organisasi standar yang terlibat dalam

bidang yang terkait dengan komputasi grid meliputi:

1. Global Grid Forum (GGF)

2. Organization for the Advancement of Structured Information Standards

(OASIS)

Page 30: Kelompok 1_Grid Computing

3. World Wide Web Consortium (W3C)

4. Distributed Management Task Force (DMTF)

5. Web Services Interoperability Organization (WS-I)

Dalam beberapa tahun terakhir, grid computing menarik perhatian masyarakat

dengan evolusi on-demand dan autonomic computing-nya. Komunitas bisnis juga

mulai mempertimbangkan potensi manfaatnya pada saat ini. Paradigma didasarkan

pada standar terbuka yang dapat digunakan untuk menentukan bentuk outsourcing

"Portable" (menyebutnya "sumber outsourcing perusahaan terbuka"), Sebuah visi

untuk komputasi grid sebagai berikut:

Visi utama IBM untuk grid adalah memodelkan utilitas melalui internet,

dengan lebih dari 60% anggaran perusahaan TI didedikasikan untuk pemeliharaan

dan integritas yang persentasenya harus terus naik guna memenuhi kebutuhan dan

mengurangi kompleksitas dan manajemen demands.

Akhir-akhir ini Global Grid Forum mulai membuat beberapa arsitektur

standard untuk memberikan interoperability software yang diperlukan seperti

keamanan, definisi sumber daya, penemuan sumber daya, kebijakan dan pengelolaan

grid. Global Grid Forum telah menerbitkan Open Grid Service Architecture (OGSA).

Untuk mengatasi kebutuhan komputasi grid secara terbuka dan standarnya, yang

memerlukan kerangka kerja untuk sistem terdistribusi yang mendukung integrasi,

virtualisasi, dan manajemen. Kerangka kerja tersebut membutuhkan satu set core

interface, model sumber daya, dan binding. OGSA mendefinisikan persyaratan untuk

kemampuan core dan dengan demikian memberikan referensi umum arsitektur untuk

lingkungan komputasi grid. Ini mengidentifikasi komponen dan fungsi yang berguna

jika tidak diperlukan untuk lingkungan jaringan. Meskipun tidak masuk ke tingkat

detail seperti mendefinisikan antarmuka program atau aspek lain yang akan menjamin

interoperabilty antara implementasi, dapat digunakan untuk mengidentifikasi fungsi-

fungsi yang harus dimasukkan berdasarkan persyaratan lingkungan target tertentu.

Gambar 13 dibawah menggambarkan peran jaringan dalam mendukung (standar)

Page 31: Kelompok 1_Grid Computing

Grid. Gambar 14 adalah diagram referensi yang menggambarkan OGSA. Dalam

penerapan standar, OGSI (Open Grid Service Infrastructure) adalah spesifikasi

formal dari konsep yang dijelaskan oleh OGSA; ia menentukan satu set layanan yang

mendefinisikan inti dari kebiasaan umum layanan grid. OGSI, pada dasarnya

merupakan infrastruktur yang dibangun dari OGSA, seperti yang digambarkan pada

gambar 15.

Gambar 18. Networking Rule

Gambar 19. Fungsi dasar pengembangan grid

Page 32: Kelompok 1_Grid Computing

Gambar 20. ketergantungan OGSA dalam OGSI

Untuk dapat membangun standar pelayanan, OGSA mengambil pandangan

bahwa layanan jaringan hanyalah sebuah layanan web dengan ketentuan : layanan

jaringan didefinisikan dalam standar WSDL dengan beberapa ekstensi. Dengan

pendekatan ini, OGSA mendorong lingkungan untuk menerima modifikasi atau

penambahan layanan jaringan. Layanan grid mendefinisikan sub class dari layanan

web yang semua portnya mewarisi port layanan standar jaringan. Layanan dapat

berjalan pada waktu yang dijadwalkan, seperti yang tergambar dalam gambar 15,

layanan jaringannya meliputi :

a. Disvovery

b. Lifecycle

c. State management

d. Service groups

e. Factory

f. Notification

g. Handle map

Pendekatan layering digunakan untuk mendefinisikan arsitektur jaringan

karena menguntungkan fungsi tingkat tinggi dengan menggunakan fungsi umum

tingkat rendah. Dengan standardnya, suatu perusahaan akan memiliki cara untuk

memprediksi, mengidentifikasi dan memanfaatkan layanan jaringan baru yang telah

Page 33: Kelompok 1_Grid Computing

tersedia. Selain itu OGSA juga menyediakan interoperabilitas antara jaringan yang

mungkin telah dibangun dengan menggunakan dasar alat yang berbeda. Oleh karena

itu kedepannya, formula penyebaran grid computing, adalah sebagai berikut: standard

terbuka dan lead protokol untuk pengembangan layanan, dan blok fondasi layanan

dari grid. Layanan memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas-tugas grid.

Fungsi grid mencakup: permintaan informasi, alokasi bandwidth jaringan,

pengelolaan data/ekstraksi, permintaan prosesor, mengelola data sessions, dan

menjada keseimbangan data.

Sebagaimana dicatat, GGF (Global Grid Forum) terdiri dari satu set

kelompok kerja yang berkembang dari standard dan praktek terbaik untuk komputasi

terdistribusi, khususnya ditujukan untuk sekumpulan data dalam jumlah besar,

komputasi dengan kinerja tinggi, dan P2P. GGF merupakan merger dari tiga

komunitas teknis yaitu :

a. Amerika Utara (Grid Forum)

b. Asia Pasifik

c. European Grid Forum (eGrid)

GGF telah menjadi kunci dalam koordinasi, pertukaran informasi, dan

kolaborasi untuk staff yang terlibat dalam program R & D skala besar di AS, Eropa,

Kanada dan Asia Pasifik. Pemain industry utama mendapatkan kesempatan untuk

terlibat dalam Global Grid Forum dan melihat peningkatan yang signifikan dalam

kerjasama dengan kelompok industry seperti kelompok kerja peer to peer. GGF

membuka kesempatan untuk mengurangi biaya dalam industry, mempercepat

kemajuan mereka dan mempromosikan industry mereka. IBM dan perwakilan

industry lain dari berbagai vendor perangkat lunak grid secara aktif terlibat dalam

pekerjaan GGF. Pengembangan spesifikiasi OGSA menerima dukungan dari IBM,

Departemen Energi AS, National Science Foundation dan program NASA

Information Power Grid. Diharapkan OGSI akan membentuk dasar dari sejumlah

implementasi jaringan terbuka yang lebih fungsional. OGSA memiliki keterkaitan

dengan GGF yang meliputi:

Page 34: Kelompok 1_Grid Computing

a. Kelompok kerja Open Grid Services Architecture (OGSA-WG)

b. Kelompok Kerja Open Grid Services Infrastructure (OGSI-WG)

c. Kelompok Kerja Open Grid Services Architecture Security (OGSA-SEC-

WG)

d. Kelompok Kerja Database Access and Integration (DAIS-WG).

Penggunaan grid computing yang efektif bergantung pada pemanfaatan

komputasi listrik, seperti LAN, extranet, atau internet. Untuk dapat menggunakan

daya komputasi secara efisien, dibutuhkan pendukung untuk keseluruhan platform

komputasi, juga salah satu kebutuhan mekanisme fleksibel untuk mendistribusikan

dan mengalokasikan pekerjaan pada client. Disisi lain pengguna korporat hanya ingin

mengamankan pemanfaatan platform dan sumber daya internal dengan solusi berbasis

vendor dan kemudian beralih ke solusi berbasis standard pada waktunya. Beberapa

area yang kurang memiliki standard penyebaran grid adalah

a. Data management, untuk kinerja efektif grid,dibutuhkan kemampuan

penyimpanan informasi untuk kemudian didistribusikan. Tanpa adanya

standar ini, flesksibelitas dan interopetabilitas akan susah dicapai.

b. Dispatch management, tidak adanya standard ini mengakibatkan adanya

pembatasan penyedia yang dapat terhubung ke jaringan dan dapat

menerima unit kerja dari grid, ini juga membatasi kemampuan pengguna

jasa grid untuk melakukan pekerjaannya.

c. Information services, tanpa adanya standard ini satu perangkat hanya

dapat menggunakan perangkat lunak tertentu untuk mendukung aplikasi

grid.

d. Scheduling, standard ini menggambarkan layanan grid yang

memungkinkan pengguna mengimplementasikan jaringan untuk

menentukan bagaimana pekerjaan harus dijadwalkan.

e. Security, adanya standard keamanan layanan grid dan untuk keamanan

distribusi unit kerja untuk menghindari kesalahan penyebaran informasi

klien.

Page 35: Kelompok 1_Grid Computing

f. Work unit management, layanan grid membutuhkan manajemen distribusi

dari unit kerja untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan merata,

tanpa standard ini efisiensi dapat terdegradasi.

Gambar 21. Contoh service-oriented architecture

Dilihat dari perspektif pengembangan aplikasi grid, kesamaan lingkungan luar

menjadi masalah karena untuk dapat memanfaatkan sumber daya grid computing,

pengembang harus memanfaatkan toolkit untuk membangun, mendistribusikan dan

melakukan proses unit kerja. Lingkungan luar membatasi pilihan penggunaan

platform grid untuk melaksanakan unit kerja, pada saat yang sama juga membatasi

seseorang menggunakan dan mendistribusikan pekerjaan atau permintaan ke jaringan,

hal ini berarti seseorang tidak dapat menggabungkan atau mengadopsi solusi jaringan

lain untuk digunakan dalam organisasi tanpa adanya redeploying perangkat lunak

grid. Keuntungan generik pendekatan standard ini adalah karena mereka digunakan

diseluruh disiplin ilmu. Dalam konteks jaringan computer, terdapat satu kekurangan,

yakni perpanjangan dan perluasan sumber daya yang tersedia kepada pengguna grid

computing. Dari perspektif pengguna akhir, standarisasi diterjemahkan dalam

kemampuan untuk membeli middleware dan aplikasi grid-enabled. Gambar diatas

Page 36: Kelompok 1_Grid Computing

merupakan contoh arsitektur yang dengan lingkungan yang memiliki satu tujuan.

Contohnya, standard API memungkinkan aplikasi portabilitas, namun tanpa standard

API, aplikasi portable akan sulit untuk dicapai (karena perbedaan cara akses platform

protokol). Standar diatas memungkinkan interoperabilitas cross-site. Standard ini juga

memungkinkan penggunaan infrastruktur bersama. Manfaat penggunaan standard

OGSI adalah sebagai berikut.

a. Peningkatan kapasitas komputasi yang efektif, ketika sumber daya

memanfaatkan konvensi yang sama, interface dan mekanismenya, maka salah

satu transparansi terjadi antara perspektif server dan perspektif klien. Hal ini

memungkinkan pengguna jaringan untuk menggunakan kapasitas yang lebih

dan memungkinkan klien melakukan pilihan yang lebih luas dan didukung

oleh layanan grid. Oleh karena itu dengan dukungan platform gamut dan

dukungan lingkungan, mempublikasikan layanan jadi lebih mudah sehingga

terjadi peningkatan kapasitas komputasi yang efektif.

b. Interoperabilitas sumber daya, system grid dapat lebih mudah dikembangkan

dan digunakan ketika menggunakan berbagai bahasa dan variasi platform.

Misalnya, system grid diinginkan untuk mencampur komponen layanan

provider, system pelacakan pengiriman kerja, system manajemen, akan lebih

mudah dilakukan pengiriman pekerjaan dengan dukungan jaringan.

c. Kecepatan pengembang aplikasi, menggunakan middleware dapat

mempercepat pengembangan aplikasi jaringan untuk lingkungan bisnis

dengan menghabiskan waktu untuk mengomptimalkan algoritma pengolahan

data.

VII. Infrastruktur dari Grid Computing

Infrastruktur merupakan komponen hardware dan software yang digunakan

untuk menghubungkan komputer jaringan yang berbeda. Komponen ini membantu

mendukung arus informasi antara sistem jaringan dan menyediakan set dasar layanan

untuk konektivitas, keamanan, ketersediaan kinerja, dan manajemen. Sementara

Page 37: Kelompok 1_Grid Computing

banyak dari komponen infrastruktur ini menyediakan fungsionalitas dasar ke grid,

banyak yang bersifat opsional. Hal ini akan sampai kepada keputusan untuk

persyaratan dan seberapa baik komponen ini cocok dengan kebutuhan desain.

1. keamanan

Penggunaan firewall dapat memberikan segmentasi logis dan aman antara

sistem jaringan. Hal ini berguna apabila ingin menggunakan firewall untuk

melindungi jaringan dan server jaringan dengan membatasi jenis layanan dan

protokol yang terhubung ke komputer. Dengan menggunakan firewall dalam desain

jaringan Anda, Anda dapat membantu membatasi komunikasi jaringan antara sistem

grid dan hanya menggunakan protokol yang menentukan bahwa firewall akan

mendukung. Firewall bukan satu-satunya jawaban untuk melindungi server jaringan

Anda, tetapi mereka menambahkan lapisan tambahan pertahanan dari pengguna

internal atau eksternal yang mencoba untuk mengakses sistem Anda. Firewall bekerja

dengan mengendalikan akses ke layanan jaringan bahwa komputer jaringan Anda

akan berjalan. Karena jaringan menawarkan gateway ke sistem grid Anda, Anda ingin

memastikan bahwa Anda mengontrol persis layanan dan protokol dan dari mana

untuk siapa pada jaringan Anda.

Beberapa daerah Anda mungkin ingin melindungi dalam desain Anda adalah:

1. Otoritas Sertifikat / Pendaftar Authority

2. Globus Toolkit komponen, seperti MDS, GRIS, dan GIIS

3. "Komponen Globus Toolkit"

4. database

5. Semua server jaringan

2. Jaringan

Desain jaringan dalam arsitektur jaringan dapat mengambil berbagai bentuk.

Komponen jaringan dapat mewakili LAN atau konektivitas kampus atau bahkan

WAN komunikasi antara jaringan jaringan. Apapun yang mungkin terjadi, tanggung

jawab jaringan adalah untuk menyediakan bandwidth yang memadai untuk sistem

jaringan. Seperti banyak komponen lain dalam infrastruktur, jaringan yang dapat

Page 38: Kelompok 1_Grid Computing

disesuaikan untuk memberikan tingkat yang lebih tinggi dari ketersediaan, kinerja,

dan keamanan.

Sistem Grid adalah untuk bagian jaringan yang paling intensif karena keamanan

dan keterbatasan arsitektur lainnya. Untuk data grid khususnya, yang mungkin

memiliki sumber daya penyimpanan yang tersebar di seluruh jaringan perusahaan,

infrastruktur yang dirancang untuk menangani beban jaringan yang signifikan sangat

penting untuk memastikan kinerja yang memadai.

3. Manajemen Sistem

Setiap desain akan membutuhkan satu set dasar alat manajemen sistem untuk

membantu menentukan ketersediaan dan kinerja dalam grid. Sebuah desain tanpa alat

ini terbatas pada berapa banyak dukungan dan informasi dapat diberikan tentang

kesehatan infrastruktur jaringan. Beberapa jaringan dalam arsitektur jaringan dapat

didedikasikan untuk melakukan fungsi-fungsi ini untuk tidak menghambat kinerja

grid

4. Tempat Penyimpanan

Kemungkinan penyimpanan tidak terbatas dalam desain grid. Bagaimana

penyimpanan yang akan diamankan, didukung, dikelola, dan direplikasi adalah

beberapa pertanyaan yang desain jaringan akan mencoba untuk menjawab. Dalam

desain jaringan, Anda ingin memastikan bahwa data Anda selalu tersedia untuk

sumber daya yang membutuhkannya. Selain ketersediaan, Anda ingin memastikan

bahwa data Anda benar dijamin, karena Anda tidak akan ingin akses tidak sah ke data

sensitif.

Terakhir, Anda ingin lebih dari kinerja yang layak untuk akses ke data Anda.

Jelas, beberapa hal ini bergantung pada bandwidth dan jarak ke data, tetapi Anda

tidak akan ingin ada masalah I / O untuk memperlambat aplikasi grid. Untuk aplikasi

yang lebih intensif disk, atau data grid, lebih menekankan dapat ditempatkan pada

sumber daya penyimpanan, seperti yang menyediakan kapasitas yang lebih tinggi,

redundansi, atau toleransi kesalahan.

7.1 Keamanan Infrastruktur Jaringan

Page 39: Kelompok 1_Grid Computing

Selain komponen GSI yang berbeda dan teknologi yang digunakan, ada

banyak komponen keamanan infrastruktur lain yang dibutuhkan untuk mengamankan

grid. Seperti di daerah lain desain jaringan, keamanan infrastruktur jaringan dibangun

di atas prinsip-prinsip keamanan lainnya. Sementara komponen keamanan adalah

opsional, mereka dianggap sebagai standar dalam banyak jaringan produksi. Kami

akan membahas beberapa konsep-konsep keamanan dasar dan melihat bagaimana

mereka masuk ke dalam infrastruktur jaringan.

1. Physical Security

Selain komponen GSI berbeda dan teknologi, ada banyak komponen

keamanan infrastruktur lain yang dibutuhkan untuk mengamankan grid. Seperti di

daerah lain desain jaringan, keamanan infrastruktur jaringan dibangun di atas prinsip-

prinsip keamanan lainnya. Sementara komponen keamanan adalah opsional, mereka

dianggap sebagai standar dalam banyak jaringan produksi.

Sekali lagi, keamanan infrastruktur jaringan didasarkan pada fundamental

keamanan umum lainnya. Dasar-dasar melibatkan padat praktik keamanan fisik untuk

semua komputer jaringan. Lingkungan fisik dari suatu sistem juga dianggap sebagai

bagian dari infrastruktur. Jika server disimpan di ruang terbuka, tidak peduli seberapa

aman aplikasi yang dirancang atau bagaimana kompleks algoritma kriptografi yang,

layanan server dapat dengan mudah terganggu, seperti yang dimatikan, orotherwise

dirusak. Oleh karena itu, akses fisik harus dikendalikan dan merupakan bagian dari

kebijakan keamanan yang perlu didefinisikan.

Server CA harus terletak di kuat, berdedikasi, dan mengunci kamar. Semua

akses harus dicatat dan dikendalikan sehingga personil hanya CA-terkait bisa masuk.

Catu daya ke server tidak boleh terputus. Ini berarti power supply uninterruptable

(UPS) harus digunakan. Namun, UPS mungkin masih kehabisan listrik setelah dalam

waktu lama. Dalam kasus seperti itu, server harus dapat secara otomatis membuat

cadangan data dan benar ditutup. Ruang pintu masuk juga dapat dipantau untuk

memeriksa yang telah diakses ruangan. Untuk keamanan maksimum, segmen

jaringan di mana mesin server PKI-sensitif dipasang harus secara fisik dan logis

Page 40: Kelompok 1_Grid Computing

terpisah dari sisa jaringan. Idealnya, pemisahan dilakukan melalui firewall yang

transparan hanya untuk lalu lintas-PKI terkait. Biasanya, lalu lintas PKI berkurang

untuk menggunakan hanya beberapa port TCP / IP.

2. Operating System Security

Sebuah tinjauan dari file konfigurasi untuk setiap sistem operasi dan

middleware komponen dalam lingkup proyek menentukan bagaimana masing-masing

secara efektif memungkinkan pengguna yang berwenang mengakses didasarkan pada

kebijakan keamanan dan mencegah dan mendeteksi upaya akses tidak sah setiap saat.

Seharusnya yang dilakukan adalah:

a. Lepaskan proses yang tidak perlu dari server. Jika server jaringan tidak perlu

sendmail atau server FTP berjalan, proses ini harus dinonaktifkan.

b. Lepaskan pengguna tidak perlu atau kelompok.

c. Gunakan password yang kuat untuk semua pengguna di server jaringan.

d. Memperbarui server Anda dengan update terbaru dan fixpacks keamanan. Ini

termasuk semua perangkat lunak telah terinstal.

e. Membatasi akses ke direktori /.globus.

f. Pertimbangkan untuk menggunakan IDS tuan rumah untuk memantau

direktori penting di server.

g. Aktifkan logging dan audit untuk server.

h. Gunakan sistem operasi membangun seragam bila memungkinkan.

i. Aktifkan pembatasan tingkat file pada file-file penting dalam server.

j. Membuat penelaahan berkala terhadap sistem operasi setiap bulan untuk

memastikan bahwa tidak ada yang besar telah berubah.

k. Aktifkan perlindungan anti-virus.

3. Grid dan firewall

Firewall dapat digunakan dalam lingkungan jaringan secara logis terpisah set

yang berbeda dari komputer yang membutuhkan keamanan tambahan. Dalam

lingkungan jaringan, ini tidak berbeda. Penggunaan firewall dalam grid desain

membantu membatasi akses jaringan komputer. Firewall merupakan bagian penting

Page 41: Kelompok 1_Grid Computing

dari infrastruktur keamanan, sehingga perlu hati-hati dianalisis dan dipahami sebelum

diimplementasikan.

4. Host intrusion detection

Sebuah opsi yang disarankan untuk lebih mengamankan komputer jaringan

Anda adalah untuk berinvestasi dalam produk deteksi intrusi host (IDS). Seperti

halnya aplikasi software yang menyimpan file-file penting dalam workstation lokal,

deteksi intrusi host dapat menambahkan pertahanan yang lebih besar bagi siapa saja

memanipulasi file pada workstation yang tidak boleh melakukannya. Jika produk tuan

IDS mendeteksi file diubah pada server, dapat mengirim peringatan ke workstation

pemantauan pusat untuk login dan mengingatkan orang-orang yang diperlukan.

Sistem ID mengumpulkan dan menganalisis informasi dari berbagai area

dalam sebuah komputer atau jaringan untuk mengidentifikasi kemungkinan

pelanggaran keamanan, yang mencakup gangguan (serangan dari luar organisasi) dan

penyalahgunaan (serangan dari dalam organisasi). IDS menggunakan penilaian

kerentanan (kadang-kadang disebut sebagai scanning), yang merupakan teknologi

yang dikembangkan untuk menilai keamanan sistem komputer atau jaringan.

Fungsi deteksi gangguan termasuk:

a. Pemantauan dan menganalisis kedua aktivitas pengguna dan sistem.

b. Konfigurasi sistem Menganalisis dan kerentanan

c. Sistem penilaian dan integritas berkas

d. Kemampuan untuk mengenali pola khas serangan

e. Analisis pola aktivitas abnormal

f. Pelacakan pelanggaran kebijakan pengguna

5. Network Intrusion Detection

Ada dapat menjadi titik dibuat untuk IDS jaringan dalam lingkungan jaringan,

tetapi beberapa manfaat yang akan hilang karena enkripsi antara server jaringan.

Sementara IDS jaringan akan dapat menggunakan tanda tangan khusus untuk jaringan

standar lalu lintas, pengenalan sistem IDS berbasis jaringan akan hilang karena SSL

enkripsi / TLS. Sementara sistem jaringan IDS tidak bisa melihat data Bagian

Page 42: Kelompok 1_Grid Computing

payload dari paket yang terenkripsi, IDS jaringan bisa menanggapi peristiwa

berdasarkan header paket yang tidak terenkripsi. Jaringan IDS yang terbaik cocok

untuk penempatan di mana ia dapat menganalisis lalu lintas tidak terenkripsi.

Penggunaan IDS setiap merupakan komponen opsional dalam arsitektur, tetapi sangat

disarankan untuk praktik keamanan yang baik.

VIII. GLOBUS TOOLKIT

The Globus Alliance terdiri dari organisasi dan individu yang

mengembangkan dan menyediakan berbagai teknologi untuk komputasi grid. The

Globus Toolkit, diibaratkan sebagai kendaraan pengiriman utama untuk teknologi

yang dikembangkan oleh Globus Alliance, yakni toolkit perangkat lunak open source

yang digunakan untuk membangun jaringan sistem dan aplikasi. Banyak perusahaan

dan organisasi yang menggunakan Globus Toolkit sebagai dasar untuk implementasi

jaringan dari berbagai jenis. Globus Toolkit 4 adalah kumpulan komponen open-

source. Banyak dari mereka adalah berdasarkan standar existsing, sementara yang

lain didasarkan pada (dan dalam beberapa kasus) standar berkembang. Versi 4 dari

toolkit adalah versi pertama yang mendukung.

Meskipun banyak komponen mengimplementasi layanan berbasis web,

namun beberapa tidak, dan untuk alasan kompatibilitas dan migrasi, beberapa

memiliki keduanya implementasi. Globus Toolkit 4 menyediakan komponen dalam

lima kategori berikut:

a. Komponen runtime umum

b. Keamanan

c. Manajemen data

d. Layanan Informasi

e. Manajemen pelaksanaan

Tabel 3 menunjukkan daftar komponen di Globus Toolkit 4, dan

mengidentifikasi mereka dengan layanan berbasis web dan mereka yang tidak.

Tabel 3. Komponen Globus toolkit

Page 43: Kelompok 1_Grid Computing

Komponen berdasarkan Web Service Komponen Non Web

Service

Common

runtime

compone

nts

Java WS

Core

C WS

Core

Phython

WS Core

C

Common

Libraries

eXtensibl

e IO

(XIO)

Security

Compone

nts

WS

authentica

tion and

authorizati

on

Communi

ty

Authoriza

tion

Service

(CAS)

Delegation

Service

Pre-WS

authentica

tion and

authorizati

on

Credentia

l

Manage

ment

Data

Manage

ment

Compone

nts

Reliable

File

Transfer

(RFT)

OGSA-

DAI

Data

Replicatio

n Service

(DRS)

GridFTP Replica

Location

Service

(RLS)

Monitori

ng and

Discover

y

Services

Index

service

Trigger

service

Aggregato

r

Framewor

k

WebMD

S

MDS2

Executio

n

Manage

ment

WS

GRAM

Communi

ty

Scheduler

Framewor

k 4

(CSF4)

Globus

Teleoperat

ions

Control

Protocol

(GTCP)

Workspa

ce

Manage

ment

Service

(WMS)

Pre WS

GRAM

Page 44: Kelompok 1_Grid Computing

IX. TANTANGAN GRID COMPUTING

Banyak hardware heterogen digunakan dalam rangka menciptakan Grid dan di

samping itu, perangkat ini tidak dikelola oleh satu orang tetapi dengan administrator

sistem yang berbeda di masing-masing perusahaan. Grid memiliki tantangan yang

perlu diselesaikan untuk dapat memanfaatkan kekuatan penuh dari grid itu sendiri:

1. Tidak ada standar yang jelas, komputasi Grid menggunakan berbagai standar,

tapi semua grid tidak menggunakan standar yang sama. Misalnya semua

jaringan sistem operasi seperti Linux, Apache dan My SQL menggunakan

WSRF, UDDI, WWW, SOAP dan XML standar. Oracle 10g perusahaan

menerapkan tanpa WSRF. IBM mengembangkan middleware Grid

berdasarkan J2EE. Kita tidak bisa menggunakan OS yang berbeda pada mesin

yang sama dalam waktu yang sama di komputasi grid.

2. Komputasi terdistribusi Vs komputasi Grid: - Komputasi grid melibatkan

organisasi virtual yang dinamis, berbagi sumber daya dan peer to peer

komputasi. Grid bermaksud untuk membuat akses kepada suatu power

computing, repositori data ilmiah, dan fasilitas eksperimen komputasi

semudah suatu sistem Web. Hal ini memberikan requirement baru yaitu

semua fasilitas terkait harus menyediakan komputasi grid.

3. Kurangnya perangkat lunak grid: - Perangkat lunak, yang memungkinkan

komputasi grid kurang, hal tersebut telah membatasi perangkat lunak pada

Grid. Banyak software memiliki masalah pada hak cipta dan lisensi kode

sumber. Hal ini mengartikan bahwa perlunya perusahaan perangkat lunak

untuk membangun aplikasi yang mampu mengintegrasikan antar sistem grid

dalam suatu lintas geografis yang tentunya bersifat open-source.

4. Resources Sharing di antara Berbagai Jenis Layanan: - Grid digunakan untuk

berbagi sumber daya dari berbagai situs dan jaringan host. Hal ini

mengartikan bahwa grid akan menangani sejumlah besar data sebagai

Page 45: Kelompok 1_Grid Computing

platform jaringan. Banyak situs dan beberapa server berkumpul yang disebut

sebagai sebuah infrastruktur begitu kompleks. Ini memberikan kesulitan untuk

berbagi sumber daya perangkat keras dalam organisasi virtual.

5. Sulit untuk mengembangkan komputasi grid: - bahasa pemrograman yang

digunakan untuk membangun Grid adalah java, XML, web WSDD, WSDL,

UDDI, WSRF, dan pedoman GT3developing. Ini adalah masalah yang

mengembangkan aplikasi jaringan. Pada dasarnya yang tersedia untuk

pengembang ilmu komputer senior dan perusahaan pengembang.

6. Limited area & application: komputasi Grid digunakan untuk memecahkan

masalah yang besar dan kompleks. Luas wilayahnya atau ruang lingkup

pengguna grid terbatas pada ilmuwan, pengembang, analisis dan peneliti.

Komputasi grid digunakan pada penelitian industri, dan penelitian dan

rekayasa penelitian biometrik. Grid tidak dapat menggunakan untuk masalah

umum oleh orang yang sama.

Manajemen dan Administrasi: - Banyak lembaga dan organisasi yang digunakan pada

komputasi grid. Ini mendistribusikan sumber daya pada besar lingkungan

didistribusikan secara geografis dan mengakses perangkat heterogen tersebut secara

bersamaan.

X. CONTOH ARSITEKTUR GRID COMPUTING

Page 46: Kelompok 1_Grid Computing

Gambar 22. E-japan

Gambar x merupakan arsitektur dari program kebijakan yang ada di jepang pada gambar

pertama membahas tentang penggunaan pusat data untuk melakukan polling terhadap

pelayanan administrative yang ada di perusahaan tersebut yang termasuk dalampenerbitan

kartu penduduk dan pengolahan aplikasi. Namun jika semua pusat data local rusak parah

maka akan terjadi bencana besar tidak hanya layanan, informasi juga dapat dinonaktifkan

yang menyebabkan informasi warga dan data penting lainnya akan hilang. Oleh karena itu,

mekanisme pemulihan bencana sangat diperlukan karena bertujuan untuk menjamin

kelangsungan hidup warganya. Pengembangan mekanisme suatu bencana didalam

perusahaan sangat sulit, karena membutuhkan biaya yang sagat mahal dan menguras banyak

waktu. Itu dikarenakan biaya akan lebih tinggi jika setiap pusat data mencoba untuk

mengembangkan langkah-langkah tersebut secara mandiri, Ini adalah masalah besar ketika

sistem TI yang digunakan untuk layanan penting. Bisnis Grid middleware menyediakan

mekanisme kesalahan standar yang memungkinkan pembangunan sistem fault-tolerant

dengan biaya yang relatif rendah. Sebagai contoh, data dapat mundur ke pusat data lain yang

Page 47: Kelompok 1_Grid Computing

berguna untuk mengontrol produksi agar manajemen pelanggan Penerimaan perintah

pengawasan produksi manajemen menjadi efisien.

Daftar Pustaka

1. http://www.oasus.ca/grid_computing.pdf

2. https://books.google.co.id/books?

id=zQhutW2WVVQC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=process+serial+grid+comput

ing&source=bl&ots=cPIPa0E8lh&sig=z--

HeDUdGDeqhYH0yFQOO8Z4mbM&hl=id&sa=X&ei=PYbwVKqyMIHjuQSX

hoLQBQ&redir_esc=y#v=onepage&q=process%20serial%20grid

%20computing&f=false

3. https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB8QFjA

A&url=http%3A%2F%2Fjournal.r-project.org%2Farchive%2F2012-

1%2FRJournal_2012-

1_Anoke~et~al.pdf&ei=96vuVPeICZC7uASyr4DIBg&usg=AFQjCNHTYNFPf

9maDpatjtPR2S73Yfifxg&bvm=bv.87073126%2Cd.c2E

4. Ian Foster. 2002. “What is the Grid? A Three Point Checklist”. Argonne National

Laboratory. University of Chicago.

5. Bart Jacob. December 2005. “Introduction to Grid Computing”. United States.

IBM

6. Anonim. 23 November 2004. “Grid Computers”. Tersedia:

http://www.thocp.net/hardware/grid_computers.htm. Thocp.net. (24 Februari

2014).

Page 48: Kelompok 1_Grid Computing

7. Anonim. “Difference Between Grid Computing Vs. Distributed Computing”.

Tersedia:http://www.jatit.org/distributed-computing/grid-vs-distributed.htm.

jatit.org. 24 Februari 2015.

8. http://book.itep.ru/depository/grid/Approach_to_Grid.pdf

9. https://books.google.co.id/books?

id=zQhutW2WVVQC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=process+serial+grid+comput

ing&source=bl&ots=cPIPa0E8lh&sig=z--

HeDUdGDeqhYH0yFQOO8Z4mbM&hl=id&sa=X&ei=PYbwVKqyMIHjuQSX

hoLQBQ&redir_esc=y#v=onepage&q=process%20serial%20grid

%20computing&f=false

10. Business Grid Computing Project Activities, 2004

http://www.fujitsu.com/downloads/MAG/vol40-2/paper09.pdf diakses kamis 26

maret 2015.

11. Kaur, Harmet dan Gupta, Kamal. 2013. Challenge in Grid Computing. Guru

Kashi University. Available: URL: http://www.ijsret.org/pdf/120223.pdf.

International Journal of Scientific Research Engineering & Technology (IJSRET)