Kelompok 11-Badan Tersuspensi

5
BADAN TERSUSPENSI A. Air Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi perikehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia. Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut : 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa penggolongan terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku minum. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha diperkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air. B. Badan Tersuspensi Badan tersuspensi berasal dari partikel lumpur, tanah liat, mineral-mineral, kapur karbonat, dll. Partikel yg

description

makalah

Transcript of Kelompok 11-Badan Tersuspensi

BADAN TERSUSPENSI

A. AirAir merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi perikehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia.Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut : 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa penggolongan terlebih dahulu.2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku minum.3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha diperkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air. B. Badan TersuspensiBadan tersuspensi berasal dari partikel lumpur, tanah liat, mineral-mineral, kapur karbonat, dll. Partikel yg ukurannya bervariasi dari ukuran koloid sampai dispersi kasar ini menyebabkan terjadinya kekeruhan dlm badan air. Kekeruhan ini menghalangi penetrasi sinar yg masuk ke dalam air shg sinar matahari yg diperlukan tanaman air hanya dpt menembus sampai kedalama tertentu saja. Secara sederhana tingkat kekeruhan suatu badan air dpt diukur dgn menggunakan Sacchi Disc.Secchi disk adalah instrument alat sederhana yang digunakan untuk mengukur transparansi air di lautan dan danau. Secchidisk ini berupa lempengan berbentuk cakaram yang di beri warna pada permukaan cakram (biasanya menggunakan 2 warna, hitam dan putih, dengan bentuk arsiran 4 bagian pada cakram). Cara kerja biasanyanya disk ini dipasang pada tiang atau tali, dan diturunkan perlahan-lahan ke dalam air. Kedalaman di mana pola pada disk tidak lagi terlihat diambil sebagai ukuran transparansi air. Langkah ini dikenal sebagai kedalaman Secchi dan berhubungan dengan kekeruhan airC. Penggolongan Badan Tersuspensi1. Dispersi Kasar (Sedimen)Sedimen dpt terbentuk sbg hasil proses metabolik bakteri baik yg bersifat aerobik maupun anaerobik. Beberapa bakteri akuatik memperoleh energi utk kebutuhan hidupnya dlm proses pengubahan ion ferro menjadi ion ferri. Selanjutnya ion ferri ini bereaksi dgn air membentuk ferri hidroksida yg sukar larut. Aktivitas manusia jg dpt meningkatkan terjadinya sedimen di danau maupun di laut yg berasal dari senyawa fosfat yg berasal dr limbah kegiatan industri maupun pertanian.2. Dispersi Halus (Koloid)Koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi dengan ukran 1-100 nm, sehingga terkena efek tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya sehingga tidak dijumpai pengendapan. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi). Koloid mudah dijumpai di mana-mana misanya pada susu, agar-agar, tinta, sampo serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan zat terdispersinya. Contoh koloid misalnya aerosol, sol, emulsi, buih, gel. Sifat-sifat koloid yaitu memiliki Efek Tyndall, Gerak Brown, adsorpsi, muatan koloid, koagulasi koloid, koloid pelindung, dialisis, dan elektroforesis.D. Penentuan Badan Tersuspensi1. Uji TSS (Total suspended Solid) Uji TSS (Total suspended Solid) merupakan suatu cara untuk menguji kadartotal padatan terlarut dalam suatu bahan makanan. Jumlah padatan tersuspensi dapat dihitung menggunakan Gravimetri, padatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air sehingga akan mempengaruhi regenerasi oksigen serta fotosintesis. Material tersuspensi mempunyai efek yang kurang baik terhadap kualitas badan air karena dapat menyebabkan menurunkan kejernihan air. Kandungan TSS dalam badan air sering menunjukan konsentrasi yang lebih tinggi pada bakteri, nutrien, pestisida, logam di dalam air. 2. TDS (Total Dissolve Solid) TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organic maupun anorganic) yang terdapat pada sebuah larutan. Umumnya berdasarkan definisi di atas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 mikrometer (210-6 meter). Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air yang tidak tersaring dengan kertas saring millipore dengan ukuran pori 0,45 m. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penyebab utama terjadinya TDS adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan.Pengukuran TDS dan TSS1. Gravimetri Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Kesederhanaan itu kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan cara menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan. 2. Elektrikal KonduktivitiKonduktivitas listrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi padatan terlarut yang terionisasi dalam air. Ion dari konsentrasi padatan terlarut dalam air menciptakan kemampuan pada air untuk menghasilkan arus listrik yang dapat diukur menggunakan konduktivity meter. Elektrikal konduktiviti ini adalah mengukur konduktivitas listrik bahan-bahan yang terkandung dalam air. Semakin banyak bahan (mineral logam maupun nonlogam) dalam air, maka hasil pengukuran akan semakin besar pula. Sebaliknya, bila sangat sedikit bahan yang terkandung dalam air maka hasilnya mendekati nol, atau yang kita sebut dengan air murni (pure water).